Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NEFAL FEBRIAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042717648

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216/METODE PENELITIAN SOSIAL

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ – UT JAKARTA

Masa Ujian : SABTU, 13 - MEI - 2023


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Soal
1. Uraian Penelitian apapun tidak dapat dipisahkan dengan variable. Variable penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung). Sehingga variable apa yang ada dalam
suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoretiknya. Karena itu jika landasan teorinya
berbeda makan variable-variabel penelitiannyapun berbeda. Soal Tentukan variable sesuai
dengan objek penelitian yang sudah dipilih sebelumnya dan identifikasi masing-masing
variable disertai landasan teorinya! 2. Uraian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian
memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau
menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian terdiri atas beberapa jenis desain
penelitian dan dapat dipilih sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan
diteliti. Sehingga orang dapat melakukan penelitian dengan desain penelitian yang beragam.
Soal Setelah mampu mengidentifikasi variable-variabel penelitian sesuai dengan objek
penelitian yang sudah dipilih. Langkah selanjutnya saudara diharuskan untuk menentukan
desain penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian dan objek penelitian saudara!
Petunjuk: Jawaban soal ini memiliki hubungan konsistensi dari jawaban nomor sebelumnya
sehingga saudara diharapkan memiliki jawaban yang sesuai.dan tidak bertentangan dengan
tujuan penelitian saudara. 3. Uraian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. Perbedaan Populasi dan Sampel harus dipahami
secara jelas agar tidak salah saat para peneliti melakukan penelitian. Soal : Masih mengacu
kepada objek permasalahan yang telah ditentukan pada nomor-nomor sebelumnya, langkah
penelitian selanjutnya saudara diharuskan menentukan populasi penelitian dengan rumusan isi,
cakupan dan waktu. Serta tentukan teknik penarikan sampel yang saudara gunakan untuk
melakukan penelitian dengan objek penelitian yang sudah saudara tentukan! Petunjuk: •
Pastikan dalam menentukan populasi dan teknik penarikan sampel tidak bertentangan dengan
objek penelitian dan pendekatan penelitian yang sudah dipilih dan mendukung permasalahan
penelitian yang akan saudara teliti.
4. Uraian: Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah prosedur penelitian yang
sangat penting untuk menentukan keberhasilan peneliti dalam melakukan penelitian, Pada
tahap ini ada perbedaan antara pengumpulan data untuk metode penelitian kuantitatif dan
metode penelitian kualitatif. Dan pengumpulan data untuk metode penelitian kuantitatif
berbeda juga untuk penelitian-penelitian seperti eksperimen, survei, studi kasus, dan
sebagainya. Soal : Silahkan saudara susun teknik pengumpulan data yang dilakukan sesuai
dengan metode penelitian yang dipilih, apakah metode penelitian kuantitatif maupun metode
penelitian kualitatif serta sesuaikan dengan objek penelitian yang sudah ditentukan pada
nomor-nomor sebelumnya! Sertakan langkah langkah dari masing-masing teknik
pengumpulan data tersebut!

Jawaban
1. Penggunaan metode dalam penelitian merupakan alat untuk dapat mengumpulkan data
dalam sebuah penelitian juga untuk melihat kedalaman dari sebuah masalah, ketepatan
menggunakan metode merupakan salah satu kunci agar penelitian berhasil selain itu
metode yang digunakan dalam penelitian harus sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya suatu metode atau
pendekatan yang berguna untuk pemecahan masalah yang diteliti. Metode tang
digunakan untuk keberhasilan suatu penelitian adalah metode yang mempunyai
kesesuaian dengan dengan masalah penelitian. Metode merupakan cara utama yang
dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriftif analisi, dengan tujuan untuk menggambarkan atau
mendeskrifsikan tentang penilaian autentik pada mata pelajaran seni tari dalam
implementasi kurikulum 2013 untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame,
Kabupaten Tasikmalaya. Lebih lanjut Surakhmad (1990, hlm. 139), menjelaskan
sebagai berikut: Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan
deskriftif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi
yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, pertentangan
yang meruncing dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, melalui metode
deskriftif analisis yang dipergunakan dan penelitian ini diharapkan dapat menghimpun
data-data serta gambaran hasil penelitian secara objektif. Setelah data-data yang diteliti
terkumpul, maka peneliti menyusun datadata tersebut kemudian dijelaskan dan
dianalisis. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri metode deskriptif yang dikemukakan oleh
Surakhmad (1990, hlm. 140) sebagai berikut: Memusatkan diri pada pemecahan
masalah-masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah aktual. Data
yang dihimpun mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, oleh karena itu
metode ini sering pula disebut metode analiktik.
Menurut Effendi (1982, h. 42), variabel penelitian sebagai sebuah konsep yang
mengandung variasi nilai. Sementara Sugiyono (2016, h. 38) mendefinisikan variabel
penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. contoh
sebuah penelitian berjudul “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa”
dalam penelitian tersebut variabel penelitiannya adalah minat baca dan prestasi belajar
siswa. Tinggi rendahnya minat baca serta hasil prestasi belajar siswa pasti bervariasi
karena berbeda antar satu siswa dengan yang lainnya. Variabel penelitian pun menjadi
hal penting yang sangat mendasar dalam penelitian. Hal ini mengingat variabel
penelitian merupakan tahapan awal dari penulisan suatu penelitian dalam menentukan
hal yang ingin diteliti. Suatu penelitian tentunya tidak mungkin ada tanpa variabel
penelitian.
Berdasarkan sifat hubungan antar variabelnya, variabel penelitian dibedakan menjadi
dua yaitu:
A. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas berarti variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi
pada variabel lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada suatu variabel dianggap
disebabkan oleh variabel bebas ini.
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar
siswa” variabel bebasnya adalah minat baca karena variabel tersebut berdiri sendiri dan
dianggap mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya yaitu prestasi
belajar siswa. Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah variabel stimulus
atau pengaruh.
B. Variabel terikat (dependent variable)
Berkebalikan dengan variabel bebas, variabel terikat berarti variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lainnya. Variabel ini keberadaannya dianggap merupakan suatu akibat
dari adanya variabel bebas. Contoh masih dengan judul penelitian yang sama dengan
sebelumnya, berarti variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa” karena hasil
prestasi siswa dianggap dipengaruhi oleh minat baca siswanya.
Menurut sifatnya terdapat dua jenis variabel penelitian, yaitu:
1. Variabel dinamis.
Sesuai dengan namanya, variabel penelitian ini berarti jenis variabel yang sifatnya
dapat berubah-ubah—naik/turun hingga karakteristiknya. Contoh variabel ini adalah
minat belajar, prestasi belajar siswa, minat baca, kinerja pegawai, dan lain sebagainya.
2. Variabel statis.
Berkebalikan dengan variabel dinamis, variabel statis berarti variabel yang sifatnya
tetap dan tidak dapat diubah atau dalam kondisi normal sifat dalam variabel tersebut
sulit untuk diubah. Contohnya seperti jenis kelamin, status sosial, asal daerah, dan lain
sebagainya.
Jenis variabel selanjutnya adalah berdasarkan urgensi atau penting tidaknya sebuah
instrumen dalam pengumpulan data penelitian. Jenis variabel penelitiannya yaitu:
1. Variabel konseptual
Konseptual berarti variabel dalam jenis ini tersembunyi dan tidak terlihat melalui fakta
yang ada. Meski begitu, variabel konseptual dapat terlihat melalui indikator yang ada.
Contoh dari variabel konseptual adalah minat baca, motivasi belajar, bakat,
2. Variabel faktual
Variabel faktual merupakan variabel yang dapat terlihat melalui fakta yang ada.
Contohnya seperti suku daerah, umur, gender, pendidikan, agama dan lain sebagainya.
Mengingat sifatnya yang faktual, kesalahan variabel dalam jenis ini merupakan hal
yang jarang terjadi. Apabila pada akhirnya ditemukan kesalahan biasanya penyebabnya
adalah responden yang tidak jujur.
2. Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset
pemasaran (Malhotra, 2007) . desain penelitian memberikan prosedur untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah
dalam penelitian. Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian.
Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif
dan efisien. Klasifikasi desain penelitian dibagi menjadi dua yaitu, eksploratif dan
konklusif. Desain penelitian konklusif dibagi menjadi dua tipe yaitu, deskriptif dan
kausal. Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksploratif dan deskriptif. Menurut
Malhotra (2007), penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atau
situasi untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik. Sementara
itu, penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Penelitian deskriptif
memiliki pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang
spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan.
3. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan
memberikan petujuk bagaimana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Di dalam
metode penelitian akan ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian yang dituju
bisa diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat sesuai dengan
tujuan penelitian. Dengan demikian penggunaan metode penelitian bergantung kepada
permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. Dari pertanyaan penelitian dapat
diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa gambaran peristiwa yang terjadi
pada saat pengukuran dan pengumpulan data. Dengan demikian metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal tersebut sesuai dengan
penjelasan Surakhmad (2004, hlm.139) mengatakan bahwa “Metode deskriptif tertuju
pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”. Pelaksanaan metode-metode
deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi
meliputi analisis dan interpretasi mengenai data itu. Ciri-ciri metode deskriptif menurut
Surakhmad (2004, hlm.140) adalah : 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-
masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah yang actual. 2. Data yang
dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu
metode ini sering disebut metode analisis).
Tempat penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah Stadion Atletik Ragunan
Jakarta. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada:
Tabel 3.4.1 Jadwal Tes dan Pengukuran
No Variable Hari dan Waktu Tempat Tujuan
penelitian tanggal
1 Coopper Sabtu,7-11 07.00 WIB Stadion Untuk
Test April, 2017 Atletik mengetahui
Ragunan hasil
VO2MAX

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data, seperti yang
dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm.136) sebagai berikut „‟instrumen penelitian
adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah‟‟. Untuk mengumpulkan data dari
sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen dan untuk tercapainya sebuah
penelitian yang sudah ditetapkan perlu didukung oleh data penelitian yang akurat,
adapun untuk itu perlu digunakan alat pengumpulan data yang tepat. Sehubungan hal
tersebut di atas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian
berupa survey test. Adapun tes penelitian yang digunakan penulis untuk
mengumpulkan data kapasitas oksigen maksimal (VO2Max)wasit sepakbola C1
Nasional adalah yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh PSSI / FIFA yang terdiri
dari item test. Menurut(C. Castagna, 2007, hlm.383) : 1. Lari 12 menit (Cooper Test)
a. Tujuan : Mengukur Tingkat Kapasitas Oksigen Maksimal (VO2Max)
b. Alat : Alat tulis, stop watch, lintasan/track, pluit, bendera start.
c. Pelaksanaan : Peserta terlebih dahulu melakukan pemanasan sebelum melakukan tes.
Peserta berdiri di belakang garis start, pada aba-aba “siap” peserta peserta mengambil
sikap berdiri, pada aba-aba “ya” dan bunyi pluit peserta lari secepat dan semaksimal
mungkin selama 12 menit kemudian ketika waktu telah berakhir 12 menit ditandai
dengan pluit panjang dibunyikan akan dicatat jarak yang diperoleh.
d. Penghitungan hasil VO2MAX menggunakan rumus sebagai berikut : (Jarak tercakup
dalam meter - 504,9) ÷ 44.73 Menurut: J.A. Casajus, (2006, hlm.383,384).
4. Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung pada kualitas dan
kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam
pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian
kualitatif bertumpu pada triangulation data yang dihasilkan dari tigametode : interview,
participan to bservation, dan telaah catatan organisasi (document records) Dalam
penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan metode observasi,
dokumentasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan kemungkinan menggunakan
sumbersumber non-manusia (non-human source of information), seperti dokumen, dan
rekaman (record) yang tersedia. Pelaksanaan pengumpulan data ini juga melibatkan
berbagai aktivitas pendukung lainnya, seperti menciptakan rapport, pemilihan
informan, pencatatan data/informasi hasil pengumpulan data. Karena itu dalam bagian
ini akan dibahas secara berturut-turut; Penciptaan rapport, Pemilihan informan,
Pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, Pengumpulan
data dari sumber non-manusia dan Pencatatan data/ informasi hasil pengumpulan data.
a. Penciptaan Rapport Menurut Faisal (1990) penciptaan rapport ini merupakan
prasyarat yang amat penting. Peneliti tidak akan dapat berharap untuk memperoleh
informasi secara produktif dari informan apabila tidak tercipta hubungan harmonis
yang saling mempercayai antara pihak peneliti dengan pihak yang diteliti.Terciptanya
hubungan harmonis satu dengan yang lain saling mempercayai, tanpa kecurigaan
apapun untuk saling membuka diri, merupakan permasalahan yang berkaitan dengan
penciptaan rapport. Untuk mencapai tingkat rapport yang membuat informan bisa
menjadi semacam co-reseacher (sejawat atau pasangan bagi seorang peneliti), menurut
Faisal, lazimnya ia mengalami proses 4 (empat) tahap, yaitu; (1) apprehension (2)
exploration (3) cooperation, dan (4) participation. b. Pemilihan Informan Pemilihan
informan dengan sendirinya perlu dilakukan secara purposif (bukan secara acak) yaitu
atas dasar apa yang diketahui tentang variasi-variasi yang ada atau elemenelemen yang
ada atau sesuai kebutuhan penelitian. Dengan kata lain jika suatu penelitian sudah tidak
ada informasi yang dibutuhkan lagi (data yang diperoleh sudak dianggap cukup) maka
peneliti tak perlu lagi melanjutkannya dengan mencari informasi atau informan lain
(sample baru). Artinya jumlah sample/ informan bisa sangat sedikit, tetapi bisa juga
sangat banyak. Itu sangat tergantung pada; (1) memilihan informannya itu sendiri, dan
(2) kompleksitas/keragaman fenomena yang di kaji (pokok masalah penelitian). Jadi
yang penting dalam penelitian kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi bukan
jumlah sample atau informannya. Oleh karena itu terdapat tiga tahap yang biasa
dilakukan dalam pemilihan sample/informan, yaitu: (1) pemilihan sample/informan
awal, apakah informan (untuk diwawancarai) ataukah suatu situasisosial (untuk
diobservasi). (2) pemilihan sample/informan lanjutan, guna memperluas informasi dan
melacak seganap variasi informasi yang mungkin ada, dan (3) menghentikan pemilihan
sample/informan lanjutan sekiranya sudah tidak muncul lagi informasi- informsi baru
(Subadi, 2006) Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data (subyek maupun sampel
penelitian). Teknik pengumpulan data merupakan suatu kewajiban, karena teknik
pengumpulan data ini nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen
penelitian. Instrument penelitian merupakan seperangkat peralatan yang akan
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian (Kristanto, 2018).
Pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahapan ini tidak boleh salah dan
harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif.
Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan
berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya
tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi
yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi berperan serta(participant observaction), wawancara mendalam (in depth
interview), dan dokumentasi (Sugiono, 2017). Pada dasarnya kegunaan data (setelah
diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif didalam proses pembuatan
keputusan–keputusan/ kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam rangka ntuk memecahkan
persoalan oleh pengambil keputusan (Situmorang, 2010). Misalnya, jika peneliti ingin
memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap kurikulum yang baru, maka
teknik yang di pakai ialah wawancara, bukan observasi. Sedangkan, jika peneliti ingin
mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang hidup, maka teknik yang
dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui mengenai kompetensi siswa
dalam mata pelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai adalah tes, atau bisa juga
dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang inin di peroleh
menentukan jenis teknik yang di pakai (materials determine a means) (Rahardjo, 2011).
Namun, masih di perlukan kecakapan peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut.
Karena bisa jadi jika belum berpengalaman atau belum memiliki pengetahuan yang
memadai, peneliti tidak berhasil menggali informasi yang dalam, sebagaimana
karakteristik data dalam penelitian kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik
tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus belajar dan
membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu
menambah kecakapan peneliti. Penggunaan istilah „data‟ sebenarnya meminjam istilah
yang lazim dipakai dalam metode penelitian kualitatif yang biasanya berupa tabel
angka. Namun, dalam metode penelitian kualitatif yang dimaksudkan dengan data
adalah segala informasi baik lisan maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar atau foto,
yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana dinyatakan di
dalam rumusan masalah atau focus penelitian. Dalam bahasa teknik pengumpulan data
untuk penelitian kualitatif akan dibagi menjadi dua kegiatan belajar belajar yakni :
kegiatan belajar 1) tentang teknik wawancara dan observasi, kegiatan belajar 2) tentang
teknik dokumentasi dan trialungasi (Suwendra, 2018). Dan di dalam metode penelitian
kualitatif juga lazimnya data di kumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data
kualitatif, yaitu ; 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, dan 4) diskusi terfokus
(Focus Group Discussion). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara
rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh
setiap peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk
memperoleh informasi apa, dan pada bagian focus masalah mana yang memerlukan
teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, dst. Pilihan teknik
tergntung pada jenis informasi yang di peroleh. Keberhasilan dalam pengumpulan data
banyak ditentukan oleh kemampua n peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan
fokus penelitian. Ia dapat melakukan wawancara dengan subjek yang ia teliti, ia harus
mampu mengamati situasi sosial, yang terjadi dalam konteks yang sesungguhnya, ia
dapat memfoto fenomena, symbol, dan tanda yang terjadi, ia mungkin pula merekam
dialog yang terjadi. Peneliti tidak akan mengakhiri fase pengumpulan data, sebelum ia
yakin bahwa data yang terkumpul dari berbagai sumber yang berbeda dan terfokus
pada situasi sosial yang di teliti telah mampu menjawab tujuan penelitian. Dalam
konteks ini validitas, reabilitas, dan triangulasi (triangulation) telah dilakukan dengan
benar, sehingga ketepatan (accuracy) dan kredibilitas (credibility) tidak diragukan lagi
oleh siapapun (yusuf, 2014). Data penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto,
cerita, gambar, artifacts, dan bukan berupa angka-angka hitung-hitungan. Data
dikumpulkan bilamana arah dan tujuan penelitian sudah jelas dan juga bila sumber data
yaitu informan atau partisipan sudah diidentifikasi, dihubungi serta sudah mendapatkan
persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Jadi,
data penelitian kualitatif diperoleh dengan berbagai macam cara : wawancara,
observasi, dan dokumen. Perolehan data dengan berbagai macam cara ini disebut
triangulasi (triangulation). Alasan menggunakan trangulasi adalah bahwa tidak ada
metode pengumpulan data tunggal yang sanga cocok dan dapat benar-benar sempurna.
Dalam banyak penelitian kualitatif, peneliti umumya menggunakan teknik triangulasi
dalam arti menggunakan interview dan observasi (Semiawan, 2010).

Sumber :
BMP ISIP4216/METODE PENELITIAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai