HAKEKAT PENELITIAN
1
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
2
Hakekat Penelitian
1. Bertujuan.
Tidak ada satupun penelitian yang tidak memiliki
tujuan penelitian. Peneliti selalu merumuskan tujuan
penelitiannya. Penelitian selalu memiliki tujuan
maksudnya bahwa setiap kegiatan penelitian tidak
dapat terlepas dari kerangka tujuan pemecahan
permasalahan. Sebelum pelaksanaan penelitian
dilakukan, peneliti harus merumuskan tujuan
penelitiannya, yang terkait dengan permasalahan
penelitian. Dengan demikian, rumusan tujuan harus
berkaitan dengan rumusan masalahnya. Hasil
penelitian diharapkan memberikan penjelasan
mengenai fenomena yang menjadi pertanyaan
penelitian dan dapat melandasi keputusan serta
tindakan pemecahan permasalahan.
Setiap penelitian harus memiliki tujuan yang jelas,
karena tanpa ada tujuan maka peneliti dapat
kehilangan arah mau dikemanakan arah
penelitiannya. Ada beragam tujuan penelitian antara
lain bertujuan untuk mendeskripsikan suatu variabel
saja, atau menguji suatu hipotesis, atau bertujuan
untuk memperbaiki kondisi atau masalah yang
dialami oleh subjek penelitian, maupun bertujuan
untuk mengembangkan suatu model pembelajaran
misalnya. Melalui rumuan tujuan penelitian tersebut
maka peneliti dapat menentukan langkah-langkah
3
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
2. Sistematik.
Sistematik menekankan pentingnya suatu langkah-
langkah atau tahap-tahap yang teratur dan
berkesinambungan. Berdasar aspek sistematik,
langkah-langkah yang ditempuh peneliti sejak dari
persiapan, pelaksanaan, sampai kepada penyelesaian
laporan penelitian harus terencana secara baik dan
mengikuti metodologi yang benar. Menurut Azwar
(dalam Soesilo, 2010) kegiatan penelitian bukan
merupakan kegiatan sambil lalu dan sama sekali
bukan kegiatan kasual.
Penelitian juga bukan merupakan kegiatan yang
munculnya secara ‘dadakan’ (tiba-tiba), tetapi harus
terancang dan mengikuti aturan-aturan atau kaidah
sesuai jenis penelitiannya. Kualitas penelitian banyak
ditentukan oleh ketepatan langkah metodologik yang
digunakan. Oleh karena itu, setiap penelitian harus
memiliki perencanaan yang baik dan sistematik,
sesuai standar metodologisnya.
Setiap penelitian memiliki langkah-langkah yang
bersifat umum, tetapi dalam hal metodologi (antara
lain penentuan subjek, teknik analisis) setiap jenis
penelitian memiliki karakteristik tersendiri. Hal
tersebut tergantung jenis penelitian dan skala data
yang digunakan.
3. Terkendali.
Pengertian terkendali dalam kegiatan penelitian
adalah bahwa dalam batas-batas tertentu peneliti
4
Hakekat Penelitian
5
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
6
Hakekat Penelitian
4. Objektif.
Pengertian aspek objektif di sini adalah bahwa
semua pengamatan, telaah yang dilakukan, dan
kesimpulan yang disusun si peneliti tidak boleh
didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan
pengaruh kepentingan pihak lain. Menurut Azwar
(dalam Soesilo, 2010), hasil penelitian tidak boleh
tercemar oleh pandangan subjektif peneliti ataupun
oleh tekanan dari luar. Pengamatan dan telaah
terhadap fenomena dan fakta yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang diteliti haruslah
dilakukan secara objektif. Peneliti tidak boleh hanya
mengumpulkan fakta yang mendukung praduga,
asumsi, dan teorinya saja. Sebaliknya, peneliti harus
juga menelaah dan mengumpulkan berbagai fakta
yang terkait - bahkan tidak jarang fakta tersebut
saling berlawanan – sehingga arah analisis dan
kesimpulan penelitian berdasar pada temuan fakta
yang ada.
Objektivitas peneliti dalam pelaksanaan
penelitiannya sangat diperlukan, sehingga analisis
dan penyimpulan hasil penelitian harus berdasar
fakta yang telah terjadi. Oleh karena itu, orisinalitas
data yang diperoleh dari tes atau observasi atau
angket sangat diperlukan dalam menentukan
keberhasilan tujuan penelitian.
7
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
5. Tahan uji.
Menurut Azwar (dalam Soesilo, 2010), kesimpulan
penelitian merupakan hasil telaah yang didasari oleh
teori yang solid dan metode yang benar sehingga
siapapun yang akan melakukan replikasi penelitian
termaksud tentu akan sampai pada kesimpulan yang
serupa. Hasil penelitian menjadi lemah apabila
berlakunya secara kondisional dalam situasi tertentu
yang sempit. Namun demikian, penelitian yang tahan
uji tidak berarti harus memiliki generalisasi yang
luas.
Tahan uji dari suatu penelitian dapat diwujudkan
sejak penggunaan teori yang relevan, sehingga
melalui teori tersebut dapat disusun suatu instrumen
yang tepat. Selain itu, penerapan metode yang tepat
juga mendukung kepada keberadaan penelitian yang
bersifat tahan uji (veriable).
Karateristik atau ciri-ciri ilmiah kegiatan penelitian
seperti yang sudah dijelaskan di atas, hendaknya menjadi
perhatian bagi setiap peneliti. Bagi penulis, ciri-ciri kegiatan
ilmiah ini merupakan landasan kualitas isi satu penelitian.
Jika ingin ciri-ciri kegiatan ilmiah tersebut menjadi landasan
kegiatan ilmiah dalam penelitiannya maka si peneliti
memang menghendaki hasil penelitiannya memiliki bobot
kualitas yang tinggi.
Tugas 1.
1. Jelaskan secara ringkas, apa fungsi dari suatu
penelitian?
2. Sistematis merupakan salah satu ciri dari suatu
penelitian. Carilah 1 hasil penelitian, dan jelaskan
sistematis dari penelitian tersebut!
8
Hakekat Penelitian
9
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
10