Anda di halaman 1dari 48

1

Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang
sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal)
dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


1 skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk
2
pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti
literasi dan numerasi.

3 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang


sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan
melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Pengembangan
1 Karakter

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


6
Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


merdeka, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
Kurikulum 2013 sudah esensial yang dipelajari peserta
menekankan pada
didik dari berbagai disiplin ilmu
pengembangan
karakter, namun belum
c) struktur belajar yang fleksibel
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang perlu


dikembangkan menjadi modul dengan topik dan tujuan yang
lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi
8. Kebekerjaan (Khusus SMK)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek
Penjabaran elemen lihat di panduan proyek halaman 48-50
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK)
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih Mengidentifikasi potensi Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui daya pikir kritis, kreatif, inovatif, ekonomi di tingkat lokal dan dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan masalah yang ada dalam keberagaman kelompok agama
kearifan lokal masyarakat sekitar berempati untuk berekayasa pengembangan potensi tersebut, dan kepercayaan yang dianut
atau daerah tersebut, serta membangun produk serta kaitannya dengan aspek oleh masyarakat sekitar dan di
perkembangannya. berteknologi yang memudahkan lingkungan, sosial dan Indonesia serta nilai-nilai ajaran
kegiatan dirinya dan juga kesejahteraan masyarakat. yang dianutnya.
sekitarnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan (SD- Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
SMA/SMK) (SD- SMA/SMK) (SMP-SMA/SMK) (Tema wajib di SMK)
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi Membangun pemahaman
manusia, baik jangka pendek keterampilan untuk memelihara dan memahami implementasi terhadap ketenagakerjaan,
maupun panjang, terhadap kesehatan fisik dan mental, baik demokrasi serta tantangannya peluang kerja, serta kesiapan
kelangsungan kehidupan di dunia untuk dirinya maupun orang dalam konteks yang kerja untuk meningkatkan
maupun lingkungan sekitarnya. sekitarnya. berbeda, termasuk dalam kapabilitas yang sesuai dengan
organisasi sekolah dan/atau keahliannya, mengacu pada
dalam dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pelaksanaan P5: Strategi 1
Pelaksanaan P5: Strategi 2
Pelaksanaan P5: Strategi 3
Pembelajaran berbasis projek dinilai membantu guru dalam mengembangkan
karakter dan soft skills siswa

“... kegiatan projek diharapkan dapat Hampir semua guru dan


menjadi solusi dari masalah waktu kepala sekolah* telah
belajar yang terlalu padat dihabiskan mempelajari contoh-contoh
untuk pembelajaran intrakurikuler, dengan projek yang diberikan.
adanya projek penguatan profil pelajar Distribusi contoh-contoh
Pancasila dan didukung oleh struktur projek sudah dilakukan
kurikulum merdeka, kami dapat dengan baik.
mempersiapkan peserta didik dengan
Mayoritas guru dan kepala
pengalaman pengetahuan dan
sekolah (96%) setuju dan
kompetensi yang sesuai dengan
sangat setuju bahwa contoh-
tuntutan zaman.”
contoh yang diberikan
Dewi Turyanti Kusumah
membantu mereka dalam
(Guru SMPN 3 Cipatat, Bandung Barat) merancang projek.
*Survei terhadap 2.113 responden

Sumber: Survei Puskurbuk, 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Fokus pada
2 Materi Esensial

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu - terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
Menyimak informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
Membaca & Memirsa puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
pisah. menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara & dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan
Mempresentasikan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian
pembelajaran menurut elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.
Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:

Fase A  : Pada umumnya SD Kelas 1-2


Fase B  : Pada umumnya SD Kelas 3-4
Fase C  : Pada umumnya SD Kelas 5-6
Fase D  : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
Fase E  : Pada umumnya SMA Kelas 10
Fase F  : Pada umumnya SMA Kelas 11-12

 Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan
intelektual
 Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya
sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi
kurikulum 17
Contoh Capaian Pembelajaran BIOLOGI SMA
 Setiap Capaian Pembelajaran (CP) tersusun atas beberapa elemen.
 Jumlah elemen setiap mata pelajaran akan berbeda-beda, namun akan sama untuk semua
jenjang.

18
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
3 Penyusunan Rencana
Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah

Saat Ini Kurikulum Merdeka

● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum Merdeka


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun) untuk
memberi fleksibilitas bagi
guru dan sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum Merdeka


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20


Pengaturan Jam Pelajaran Fleksibel

21
Struktur Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran berbasis dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang projek dengan mengintegrasikan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mata pelajaran terkait. menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari
profil Pelajar Pancasila menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dilakukan melalui kegiatan minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi
perayaan hari besar dan SLB juga menerapkan
tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai Pelajar dapat memilih mata pembelajaran berbasis
aspirasinya pelajaran di luar program projek untuk menguatkan
mata pelajaran pilihan
keahliannya Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil Alokasi waktu khusus projek sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan penguatan profil pelajar reguler, dengan kedalaman
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu Pancasila dan Budaya Kerja materi dan aktivitas sesuai
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran untuk peningkatan soft skill dengan karakteristik dan
menulis esai ilmiah sebagai
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB
syarat kelulusan

KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 23
Teknologi
SMA/MA
Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan di kelas 10, pelajar menyiapkan diri
untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari
serupa dengan di SMP

Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya

Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal
3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72 digabung menjadi “Sejarah”
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144 Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 untuk projek kokurikuler
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PJOK 72 (2) 36 108 mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 kegiatan projek.
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per
(minggu) tahun Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108


Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 Pembelajaran reguler tidak
72 (2) 36 108
penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 memenuhi alokasi projek
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 (hanya 27 minggu)Total
72 (2) 36 108
jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Pancasila* 2 54 (2) *** 18 72 IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
dan Vokasi
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
Matematika 4 108 (3) 36 144 Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 dalam tabel) yang
Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) diintegrasikan dengan projek
2 72 (2) 36 108 kokurikuler
Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 54 (2) *** 18 72 *Pilih salah satu
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72
**
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792
***Diselenggarakan bila
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
Satuan Pendidikan memiliki
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi sumberdaya yang
720 (20) -
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan 22 792 mencukupi. Jika sekolah
Sastra Inggris, B. Korea, B. Arab, B. Mandarin, Muatan Lokal, dsb.*** membuka kelompok ini,
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, siswa wajib mengambil
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)*** 72 (2) - minimal 1 mapel dari tiap
Muatan Lokal 2 72(2)*** kelompok

Total per tahun 1584 1584


Contoh Silumalsi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12
sesuai minat, bakat, dan aspirasi pelajar, tidak ada program peminatan di SMA

Sarah jurusan IPA ingin kuliah kedokteran, berikut Faiz jurusan IPS masih menimbang apakah ia kuliah Ekonomi atau Teknik
Sipil, maka berikut mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12:
mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12:

Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
18 JP/minggu Bahasa Indonesia 18 JP/minggu Bahasa Indonesia
(wajib diambil) Bahasa Inggris (wajib diambil) Bahasa Inggris
Matematika Matematika
Seni Musik Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah Sejarah

Kelompok Mata Biologi


Pelajaran MIPA Kimia Kelompok Mata Ekonomi
10 JP/minggu Pelajaran IPS Geografi
10 JP/minggu

Kelompok Mata Sosiologi


Pelajaran IPS Kelompok Mata Fisika
5 JP/minggu Pelajaran MIPA Matematika Peminatan
10 JP/minggu

Kelompok Mata Bahasa Inggris tingkat lanjut


Pelajaran Bahasa
Faiz mengambil mata pelajaran dari 2 kelompok, sebagaimana
dan Budaya
5 JP/minggu syarat minimum, meskipun sekolahnya membuka 3 kelompok
mata pelajaran pilihan.
29
Contoh ilustrasi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12
sesuai minat, bakat, dan aspirasi pelajar, tidak ada program peminatan di SMA

Fitri jurusan Bahasa ingin kuliah Hukum atau Gizi, berikut Afnan jurusan Agama masih menimbang apakah ia kuliah PAI atau Ekonomi
mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12: Syariah, maka berikut mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12:

Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
18 JP/minggu Bahasa Indonesia Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(wajib diambil) Bahasa Inggris 18 JP/minggu Bahasa Indonesia
Matematika (wajib diambil) Bahasa Inggris
Seni Musik Matematika
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Seni Teater
Sejarah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah
Kelompok Mata Bahasa Inggris
Pelajaran Bahasa Sastra Indonesia Kelompok Mata Fiqih
dan Budaya Pelajaran Agama Qur’an Hadits
10 JP/minggu 10 JP/minggu

Kelompok Mata Sosiologi


Kelompok Mata Ekonomi
Pelajaran IPS
Pelajaran IPS Sosiologi
5 JP/minggu
10 JP/minggu

Kelompok Mata Biologi


Pelajaran IPA Afnan mengambil mata pelajaran dari 2 kelompok,
5 JP/minggu sebagaimana syarat minimum, meskipun sekolahnya membuka
3 kelompok mata pelajaran pilihan.
30
Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Cikalongkulon, Kab. Cianjur

SMKN 1 Cikalongkulon memprogramkan dua proyek dalam satu semester. Setiap proyek
dilaksanakan selama 3 bulan.

Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW )

Proyek Kewirausahaan di SMKN 1 Cikalongkulon “Sekolah Pencetak Wirausaha”


dilaksanakan selama 3 bulan dengan tahapan :
1. Pembuatan SK Pelaksana SPW Chicalo
2. Pembuatan modul, perangkat monitoring dan penilaian SPW.
3. Monitoring dilaksanakan setiap minggu melalui link pengumpulan omset, media
promosi dan testimoni pelanggan.
4. Pameran produk siswa dilaksanakan melalui Market Day seminggu sekali dan
Bazaar di akhir proyek dengan mengundang orangtua siswa
Setiap tahapan SPW mulai dari menganalisis pasar, menentukan produk,
mempromosikan produk, memasarkan produk sampai ke laporan keuangan
mengandung semua nilai yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Cikalongkulon, Kab. Cianjur

Jika SPW siswa diberikan kebebasan menjual produk sesuai dengan minat mereka, dalam
Pembelajaran Berbasis Produk siswa membuat produk sesuai kompetensi keahlian mereka

Pembelajaran Berbasis Produk


Tahapan Program Pembelajaran Berbasis Produk di SMKN 1
Cikalongkulon :
1. Pembuatan SK Pelaksana Pembelajaran Berbasis Produk
2. Penentuan Tema, Modul, Lembar Pendampingan dan Penilaian
3. Pendampingan dilaksanakan sebanyak 6 kali.
4. Hasil produk siswa sesuai tema dan sesuai kompetensi keahlian
5. Siswa wajib mensosialisasikan produk yang mereka kembangkan
melalui webinar untuk umum yang di organisir oleh mereka.

Contoh produk kompetensi keahlian


APHP dengan tema
“produk olahan limbah”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Adaptasi Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Sikur, Lombok Timur
Dari segi fasilitas, SMA 1 Sikur memiliki fasilitas yang cukup dengan jumlah guru yang didominasi oleh
guru muda. Transformasi di sekolah terjadi lebih cepat dibandingkan sekolah lain. Dalam upaya
adaptasi kurikulum, guru mulai melakukan asesmen diagnostik sederhana dengan cara bertanya
secara lisan pada siswa. Guru memberikan pendekatan pembelajaran pada siswa berdasarkan hasil
tersebut. Misalnya pada hasil belajar audio-visual, guru menghampiri siswa satu-persatu dan
membagikan lembar kerja siswa agar pembelajaran berjalan terstruktur. Selain itu, dalam upaya
adaptasi sekolah Penggerak, proses belajar tidak lagi berpaku pada penggunaan ruangan kelas.
Guru memfasilitasi aktivitas belajar siswa dengan memanfaatkan fasilitas sekolah seperti di berugak
(saung), taman, kantin dan halaman sekolah.

SMAN 1 Sikur melakukan P5 untuk kelompok mata pelajaran IPA dengan program bernama ‘SI ASIK
SMANSIK (Pengolahan Sampah Holistik SMAN 1 Sikur). Kegiatan ini dilakukan dengan mengolah sampah
organik menjadi pupuk. Setelah menjadi pupuk, siswa melakukan proses pemanfaatan pupuk dengan
melakukan penanaman di dalam pot. Proses pemanfaatan tersebut dilaksanakan di sebuah tempat khusus
bernama ‘Green House’ yakni tempat pembudidayaan tanaman. Setelah itu, siswa diarahkan untuk
mengemas hasil produk dengan membuat desain penjualan berbasis komputer (TIK).

Respons guru terhadap kurikulum: Perubahan yang dirasakan guru dalam pembelajaran:
● Buku pelajaran dinilai lebih kontekstual dan mengalami ● Proses adaptasi mendorong guru lebih kreatif untuk mengenal
pembaruan. karakteristik siswa dalam menyesuaikan dengan pembelajaran
● Buku pelajaran dianggap lebih fleksibel dan mudah dipahami ● P5 mendorong kolaborasi yang belum pernah terjadi
oleh guru maupun siswa. sebelumnya dan meningkatkan peer to peer teaching
● Platform digital untuk guru menjadi panduan bagi guru dalam ● Proses pembelajaran PSP meningkatkan kompetensi guru
memberikan materi pembelajaran. sebagai fasilitator proses pembelajaran

Sumber: studi etnografi monev PSP, PSKP-BSKAP, Sept-Nov 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Parongpong, Kab. Bandung Barat

• Sekolah melaksanakan proyek dengan tiga tema berbeda.


• Proyek dilakukan dengan membuat SK pelaksanaan proyek, pembuatan modul proyek
oleh tim pembimbing.
• Pembingingan proyek dilakukan selama 6 kali pertemuan.
• Pemaparan hasil proyek melibatkan pihak eksternal dan orang tua.
• Pameran karya dilakukan dengan mengundang semua orang tua dan pihak eksternal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan buku teks serta
pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.
● Buku teks, modul dan perangkat ajar lain disediakan
secara digital melalui platform digital untuk guru. Sekolah
Buku teks pelajaran
dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri
01 dan perangkat ajar dengan BOS reguler, dukungan pemda, dan yayasan
pendukung ● Buku cetak disediakan melalui SIPLah dengan dana BOS,
atau cetak mandiri

● Pelatihan mandiri bagi guru dan KS melalui platform


Pelatihan dan
digital, pendampingan guru/KS melalui penyediaan
02 pendampingan guru, KS,
narasumber kurikulum prototipe & komunitas belajar, dan
dan pemda
pendampingan bagi pemda.

● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan


guru
03 Jam mengajar dan
tunjangan profesi guru
● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan
profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap
mendapatkan hak tersebut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3535


Tahapan Implementasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


Tiga Pilihan Bagi Satuan Pendidikan
yang Memilih Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur
kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Tidak ada pilihan yang
paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif
implementasi kurikulum merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Pilihan Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan
Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan
Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
pada satuan pendidikan.
Apa yang harus kita siapkan sebagai guru?
● Pelajari tentang pembelajaran dengan paradigma baru  pembelajaran terdiferensiasi.
● Kuasai berbagai jenis asesmen mulai asesmen diagnosis, asesmen formatif, asesmen sumatif.
● Membiasakan/ memperbanyak asesmen formatif dalam KBM.
● Membiasakan pembelajaran proyek.
● Belajar mandiri di https://guru.kemdikbud.go.id/ , https://kurikulum.gtk.kemdikbud.ac.id
● Untuk Kemenag gunakan KMA no 347 Tahun 2022 tentang “Pedoman Implementasi Kurmer di
Madrasah”
● Bergabung di telegram:
1. Mandiri Belajar: https://t.me/mandiribelajarkm
2. Mandiri Berubah: https://t.me/mandiriberubahkm
3. Mandiri Berbagi: https://t.me/mandiriberbagikm
● Belajar dari Sekolah/Madrasah Penggerak di sekitar kita
47
Terima kasih

48

Anda mungkin juga menyukai