Anda di halaman 1dari 41

STRATEGI MENGHADAPI KURIKULUM MERDEKA

Cece Sutia, M.Pd.

Sumber: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kurikulum Merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional
akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Merdeka di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Merdeka sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
1 royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
2 seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level)
3 dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Pengembangan
1 Karakter

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


6
Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


merdeka, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
Kurikulum 2013 sudah esensial yang dipelajari peserta
menekankan pada
didik dari berbagai disiplin ilmu
pengembangan
karakter, namun belum
c) struktur belajar yang fleksibel
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang


perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan
tujuan yang lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Rekayasa dan Teknologi
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Penjabaran elemen lihat di panduan proyek halaman 48-50


Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) SMA/SMK)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya pikir Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi kritis, kreatif, inovatif, sekaligus tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati untuk dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, berekayasa membangun produk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
serta perkembangannya. berteknologi yang memudahkan lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. masyarakat. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
(SD-SMA/SMK) (SD- SMA/SMK) (SMP-SMA/SMK) (Tema wajib di SMK)

Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan keterampilan Merefleksikan makna demokrasi dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun untuk memelihara kesehatan fisik dan memahami implementasi demokrasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan mental, baik untuk dirinya maupun orang serta tantangannya dalam konteks yang kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. sekolah dan/atau dalam keahliannya, mengacu pada
dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pelaksanaan P5: Strategi 1
Pelaksanaan P5: Strategi 2
Pelaksanaan P5: Strategi 3
Pembelajaran berbasis projek dinilai membantu guru dalam mengembangkan
karakter dan soft skills siswa

“... kegiatan projek diharapkan dapat Hampir semua guru dan


menjadi solusi dari masalah waktu kepala sekolah* telah
belajar yang terlalu padat dihabiskan mempelajari contoh-contoh
untuk pembelajaran intrakurikuler, dengan projek yang diberikan.
adanya projek penguatan profil pelajar Distribusi contoh-contoh
Pancasila dan didukung oleh struktur projek sudah dilakukan
kurikulum merdeka, kami dapat dengan baik.
mempersiapkan peserta didik dengan
pengalaman pengetahuan dan
Mayoritas guru dan kepala
sekolah (96%) setuju dan
kompetensi yang sesuai dengan
sangat setuju bahwa contoh-
tuntutan zaman.”
contoh yang diberikan
Dewi Turyanti Kusumah
membantu mereka dalam
(Guru SMPN 3 Cipatat, Bandung Barat) merancang projek.
*Survei terhadap 2.113 responden

Sumber: Survei Puskurbuk, 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Fokus pada
2 Materi Esensial

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu - terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
pisah. dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara &
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
Mempresentasikan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian
pembelajaran menurut elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.
Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:

Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2


Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6
Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10
Fase F : Pada umumnya SMA Kelas 11-12

• Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan
intelektual
• Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatanintelektual, capaian pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum
17
Contoh Capaian Pembelajaran BIOLOGI SMA
• Capaian pembelajaran (CP) disusun berupa paragraph menggabungkan aspek pengetahuan
dan keterampilan
• CP tersusun atas rasional, tujuan, karakteristik, dan CP setiap fase.
• Setiap Capaian Pembelajaran (CP) tersusun atas beberapa elemen.
• Jumlah elemen setiap mata pelajaran akan berbeda-beda, namun akan sama untuk semua
jenjang.

18
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
3 Penyusunan Rencana
Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah

Saat Ini Kurikulum Merdeka

● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum Merdeka


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun) untuk
memberi fleksibilitas bagi
guru dan sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum Merdeka


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
Mata Pelajaran: yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Bahasa Indonesia Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
Fase A (Kelas 1 dan 2) dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara &
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
Mempresentasikan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1


Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota
1.1
tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural
1.2
(teks yang dibacakan) tersebut.
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat
1.3 ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda
mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan,
1.4
slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup
1.5
dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau
1.7
tulis.
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman,
1.8
dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan
1. 9
jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)

1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1


Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan dengan bantu diri
1.1.
(mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan).
Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas harian di rumah,
1.2.
sekolah, dan tempat umum.
1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara.

1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai jenjangnya.

1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai.

1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas.

1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar.

1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar.

1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan.

Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan ilustrasi/gambar pada
1.10.
buku cerita atau teks non fiksi sederhana.

1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri.

1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


Pengaturan Jam Pelajaran Fleksibel

24
Struktur Kurikulum Merdeka
Buka file 2b. Struktur Kurikulum

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang berbasis projek dengan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis terkait. modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di
dilakukan melalui kegiatan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). SLB juga menerapkan
perayaan hari besar dan tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai
aspirasinya Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
mata pelajaran pilihan
pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis keahliannya mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek reguler, dengan
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu penguatan profil pelajar kedalaman materi dan
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran Pancasila dan Budaya Kerja aktivitas sesuai dengan
menulis esai ilmiah sebagai
untuk peningkatan soft skill karakteristik dan
syarat kelulusan
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB

KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 26
Teknologi
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72 digabung menjadi “Sejarah”
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
Matematika 108 (3) 36 144
mata pelajaran wajib dialokasikan
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 untuk projek kokurikuler
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PJOK 72 (2) 36 108 mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 kegiatan projek.
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per
Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 memenuhi alokasi projek
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 (hanya 27 minggu)Total
72 (2) 36 108
jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Pancasila* 2 54 (2) *** 18 72 IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
dan Vokasi
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
Matematika 4 Hanya mapel kelompok
108 (3) 36 144
umum (highlighted hijau
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan projek
Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
2 72 (2) 36 108 kokurikuler
Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 54 (2) *** 18 72 *Pilih salah satu
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 **
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792
***Diselenggarakan bila
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan Satuan Pendidikan memiliki
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi sumberdaya yang
720 (20) - mencukupi. Jika sekolah
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
22 792 membuka kelompok ini,
Sastra Inggris, B. Korea, B. Arab, B. Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
siswa wajib mengambil
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, minimal 1 mapel dari tiap
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)*** 72 (2) - kelompok
Muatan Lokal 2 72(2)***
Total per tahun 1584 1584
Contoh ilustrasi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12
sesuai minat, bakat, dan aspirasi pelajar, tidak ada program peminatan di SMA

Ani ingin kuliah kedokteran, berikut Wayan masih menimbang apakah ia


mata pelajaran yang ia ambil di kuliah Bisnis atau Teknik Sipil, maka
kelas 11 dan kelas 12: berikut mata pelajaran yang ia ambil
di kelas 11 dan kelas 12:

Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelompok Mata Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
18 JP/minggu Bahasa Indonesia 18 JP/minggu Bahasa Indonesia
(wajib diambil) Bahasa Inggris (wajib diambil) Bahasa Inggris
Matematika Matematika
Seni Musik Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah Sejarah

Kelompok Mata Biologi Kelompok Mata Fisika


Pelajaran MIPA Kimia Pelajaran MIPA Matematika Peminatan
10 JP/minggu 10 JP/minggu

Kelompok Mata Sosiologi Kelompok Mata Ekonomi


Pelajaran IPS Pelajaran IPS Geografi
5 JP/minggu 10 JP/minggu

Kelompok Mata Bahasa Inggris tingkat lanjut


Pelajaran Bahasa Wayan mengambil mata pelajaran dari 2 kelompok,
dan Budaya sebagaimana syarat minimum, meskipun sekolahnya membuka
5 JP/minggu 3 kelompok mata pelajaran pilihan.
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30
Struktur Kurikulum SMK PK

MOHON DIBACA HALAMAN 39-42

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 165/M/2021 TENTANG PROGRAM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PUSAT KEUNGGULAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


Praktik Baik
Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32


Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Parongpong, Kab. Bandung Barat

• Sekolah melaksanakan proyek dengan tiga tema berbeda.


• Proyek dilakukan dengan membuat SK pelaksanaan proyek, pembuatan modul proyek
oleh tim pembimbing.
• Pembingingan proyek dilakukan selama 6 kali pertemuan.
• Pemaparan hasil proyek melibatkan pihak eksternal dan orang tua.
• Pameran karya dilakukan dengan mengundang semua orang tua dan pihak eksternal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Impelementasi Sebagian Kurikulum Merdeka dalam K-13

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34


Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Cikalongkulon, Kab. Cianjur

SMKN 1 Cikalongkulon memprogramkan dua proyek dalam satu semester. Setiap proyek
dilaksanakan selama 3 bulan.

Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW )

Proyek Kewirausahaan di SMKN 1 Cikalongkulon “Sekolah Pencetak Wirausaha”


dilaksanakan selama 3 bulan dengan tahapan :
1. Pembuatan SK Pelaksana SPW Chicalo
2. Pembuatan modul, perangkat monitoring dan penilaian SPW.
3. Monitoring dilaksanakan setiap minggu melalui link pengumpulan omset, media
promosi dan testimoni pelanggan.
4. Pameran produk siswa dilaksanakan melalui Market Day seminggu sekali dan
Bazaar di akhir proyek dengan mengundang orangtua siswa
Setiap tahapan SPW mulai dari menganalisis pasar, menentukan produk,
mempromosikan produk, memasarkan produk sampai ke laporan keuangan
mengandung semua nilai yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Cikalongkulon, Kab. Cianjur

Jika SPW siswa diberikan kebebasan menjual produk sesuai dengan minat mereka, dalam
Pembelajaran Berbasis Produk siswa membuat produk sesuai kompetensi keahlian mereka

Pembelajaran Berbasis Produk


Tahapan Program Pembelajaran Berbasis Produk di SMKN 1
Cikalongkulon :
1. Pembuatan SK Pelaksana Pembelajaran Berbasis Produk
2. Penentuan Tema, Modul, Lembar Pendampingan dan Penilaian
3. Pendampingan dilaksanakan sebanyak 6 kali.
4. Hasil produk siswa sesuai tema dan sesuai kompetensi keahlian
5. Siswa wajib mensosialisasikan produk yang mereka kembangkan
melalui webinar untuk umum yang di organisir oleh mereka.

Contoh produk kompetensi keahlian


APHP dengan tema
“produk olahan limbah”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan buku teks serta
pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.
● Buku teks, modul dan perangkat ajar lain disediakan
Buku teks pelajaran secara digital melalui platform digital untuk guru. Sekolah
dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri
01 dan perangkat ajar
dengan BOS reguler, dukungan pemda, dan yayasan
pendukung ● Buku cetak disediakan melalui SIPLah dengan dana
BOS, atau cetak mandiri

● Pelatihan mandiri bagi guru dan KS melalui platform


Pelatihan dan
digital, pendampingan guru/KS melalui penyediaan
02 pendampingan guru,
narasumber kurikulum prototipe & komunitas belajar, dan
KS, dan pemda
pendampingan bagi pemda.

● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan


guru
Jam mengajar dan
03 tunjangan profesi guru ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan
profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan
tetap mendapatkan hak tersebut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3737


Tahapan Implementasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


A. Jalur Sekolah Penggerak

B. Tiga Pilihan Bagi Satuan Pendidikan yang Memilih Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Pilihan Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan
Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan
Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
pada satuan pendidikan.
Apa yang harus kita siapkan sebagai guru?
● Pelajari tentang pembelajaran dengan paradigma baru → pembelajaran terdiferensiasi.
● Kuasai berbagai jenis asesmen mulai asesmen diagnosis, asesmen formatif, asesmen
sumatif.
● Membiasakan/ memperbanyak asesmen formatif khususnya asesmen autentik dalam
KBM.
● Membiasakan pembelajaran proyek.
● Belajar mandiri di https://guru.kemdikbud.go.id/
● Bergabung di telegram:
1. Mandiri Belajar: https://t.me/mandiribelajarkm
2. Mandiri Berubah: https://t.me/mandiriberubahkm
3. Mandiri Berbagi: https://t.me/mandiriberbagikm
Terima kasih

41

Anda mungkin juga menyukai