DOKUMEN 1
T. A. 2020/2021
Menyetujui
Pengawas Pembina Kepala KCD
SMK Bakti Karya Parigi Wilayah XIII Jawa Barat
Tembusan:
Ketua Komite SMK Bakti Karya Parigi
Yang bersangkutan sebagai Tim Pengembang Kurikulum.
Ditetapkan di : Parigi
Pada Tanggal : 13 Juli 2020
Kepala SMK Bakti Karya Parigi,
Pada hari ini Kamis tanggal empat belas bulan Mei tahun dua ribu dua puluh, bertempat
di Saung Julang Ngapak SMK Bakti Karya Parigi telah dilaksanakan Rapat Penyusunan
Kurikulum SMK Bakti Karya Parigi Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan susunan acara
sebagai berikut :
1. Pembukaan : Imas Masripah (Penata Acara)
2. Sambutan : Ai Nurhidayat (Ketua Yayasan Darma Bakti Karya)
3. Rapat kurikulum : Dewi Nur Apriany, S.Pd (Ketua tim pengembang)
4. Do’a : Dayat (Pembina Yayasan)
Demikian berita acara ini kami buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya
Parigi, 7 Juli 2020
Pimpinan Rapat Notulen Rapat
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memiliki peran serta dalam
penyelesaian kurikulum ini.
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................3
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMK BAKTI KARYA PARIGI.............................5
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA SMK BAKTI KARYA PARIGI......................7
BERITA ACARA RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM 2013................................9
KATA PENGANTAR........................................................................................................11
DAFTAR ISI......................................................................................................................13
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................17
A. RASIONAL.................................................................................................17
1. Kondisi Ideal.........................................................................................17
a. Tantangan Internal...........................................................................19
b. Tantangan Eksternal........................................................................19
c. Penyempurnaan Pola Pembelajaran................................................19
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum, antara lain dengan :.................20
e. Penguatan Materi.............................................................................20
2. Kondisi Nyata Sekolah.........................................................................22
B. LANDASAN HUKUM DAN LANDASAN OPERASIONAL.................23
1. Landasan Hukum..................................................................................23
2. Landasan Operasional...........................................................................24
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia............................24
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik................................24
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.........24
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional..................................24
e. Tuntutan dunia kerja........................................................................24
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni...................25
g. Agama.............................................................................................25
h. Dinamika perkembangan global......................................................25
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan................................25
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat...................................25
k. Kesetaraan Gender..........................................................................25
l. Karakteristik satuan pendidikan......................................................25
C. TUJUAN KURIKULUM 2013...................................................................25
D. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN
KURIKULUM 2013..........................................................................................26
BAB II. KURIKULUM SMK BAKTI KARYA PARIGI...........................................29
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN..............................29
B. VISI SEKOLAH.........................................................................................29
C. MISI SEKOLAH.........................................................................................29
D. TUJUAN SEKOLAH..................................................................................30
E. TUJUAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA...........................30
F. PROFIL LULUSAN ...................................................................................30
1. Profil Kompetensi Lulusan...................................................................30
2. Ruang Lingkup Pekerjaan.....................................................................31
BAB III. KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM....33
A. KERANGKA DASAR................................................................................33
1. Landasan Filosofis................................................................................33
A. RASIONAL
1. Kondisi Ideal
No Komponen Kondisi Ideal
Kurikulum disahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Struktur dan muatan Kurikulum disusun sesuai petunjuk BSNP
(100%)
Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan
kurikulum dan Tim Pengkaji SNP (100%)
1 Standar Isi Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD dan KI dan KD
pada Kurikulum 2013 sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi
indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan, Pembelajaran, Bahan
Penilaian, dan Bahan Ajar/ Media/ Alat Pembelajaran Berbasis ICT
(100%)
Silabus dikembangkan sendiri oleh guru yang berbasis ICT.
Rata-rata KKM ≥75 untuk semua mata pelajaran serta 80 untuk
Standar kejuruan
2 Kompetensi Kelulusan Ujian Nasional 100%
Lulusan Siswa diterima di dunia usaha 75% dan diterima di Perguruan tinggi
25% sesuai pilihan.
Semua memiliki RPP dan bahan ajar berbasis ICT yang
dikembangkan oleh setiap guru 100%
Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap
muka, praktek sekolah. Praktek kerja industri (PRAKERIN) kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri, tidak terstruktur
Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran
3 Standar Proses
Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan
pembelajar
Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK
Supervisi pembelajaran dilaksanakan secara terencana dan hasil
supervisi digunakan untuk perbaikan pembelajaran
100% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4
Standar pendidik 100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
4
dan Kependidikan 100% guru memiliki sertifikat pendidik
100% guru dapat mengoperasikan komputer mahir
Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan
belajar dan dalam kondisi baik
Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa
Memiliki laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, lab. Komputer,lab.
Standar Sarana dan Bahasa,Studio audio dan lab. pertanian)
5
Prasarana Memiliki 40 unit Laptop
Memiliki 12 unit LCD Projector
Memiliki 1 ruang UKS yang representatif
Memiliki ruang bengkel / peralatan pertanian dengan luas minimal
72 m2
a. Tantangan Internal
Yakni kondisi pendidikan dikaitkan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan (standar isi,
standar proses, Kompetensi Inti lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan)
b. Tantangan Eksternal
Terkait dengan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan
bagi peserta didik. Menurut Permen No. 65 tahun 2013 tentang standar proses bahwa
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi keaktifan, serta meningkatkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu wajib
adanya perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran.
Pada Permen no 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian disebutkan bahwa Penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.
Prinsip - prinsip Penilaian mengacu pada penilaian yang objektif, terpadu, ekonomis,
transparan, akuntabel, dan edukatif.
Kriteria penilaian menggunakan KKM (kriteria ketuntasan belajar minimal) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi
Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Ruang lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
Teknik penilaian dengan menggunakan penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman
sejawat” (peer evaluation) dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1. Landasan Hukum
Adapun Landasan Penyusunan Kurikulum SMK Bakti Karya Parigi Tahun 2020/2021
adalah :
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
• Permendikbud No.20 tahun 2006 tentang SKL
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena
itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa
dan akhlak mulia.
k. Kesetaraan Gender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan gender.
B. VISI SEKOLAH
Maju Berbudaya, Unggul Berkarakter, Berprestasi dalam ICT, Bijak dalam Teknologi
C. MISI SEKOLAH
1. Memupuk kesadaran peserta didik untuk mengaji, mengkaji serta mengimplementasikan
pengetahuan dalam bentuk karya yang bisa dinikmati oleh semua orang serta
menghasilkan nilai.
2. Menciptakan manusia yang unggul dari segi kecerdasan intelektual, spiritual dan
emosional.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa dari tataran teoritis dan praktis sehingga mencetak
manusia yang berdaya guna, berhasil bagi dirinya yang mampu mensejahterakan
orang banyak dengan memperhatikan lingkungan alam.
4. Menciptakan pola pembelajaran dengan pendekatan multiple intelegence sehingga
kelak menjadi manusia yang multi-interdisipliner.
D. TUJUAN SEKOLAH
1. Terbangun iklim akademik yang kooperatif, kompetitif, kolaboratif dan kreatif
2. Terbentuk kurikulum yang link and match dengan DU/DI dan Masyarakat
3. Terkembangnya dan terintegrasinya pemanfaatan ICT dalam peningkatan kualitas
SMK Bakti Karya Parigi untuk masyarakat
4. Terbentuknya generasi bahagia dan cinta lingkungan
5. Tersebarnya agen perdamaian di seluruh provinsi Indonesia
6. Terbentuknya miniatur Indonesia di SMK Bakti Bakti Karya baik dari segi infrastruktur
maupun keragaman manusianya
7. Lahirnya startup baru lulusan SMK Bakti Karya Parigi dalam pengelolaan dan
pemanfaatan ICT
8. Lahirnya generasi milenial yang melek literasi zaman dan melestarikan budaya
Indonesia
9. Terbentuk dan terealisasi gerakan ekologis dalam pembangunan pola pikir dan
praktek pembangunan berkelanjutan
F. PROFIL LULUSAN
A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan
segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa
di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya
di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena
itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di
masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke
masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi,
sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai
konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan
bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih
baik, dan memposisikan pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya,
dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi
makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan
dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warga negara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
C. DESKRIPSI KKNI
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
c. Memiliki peran sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
Sikap Kerja d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan orisinal orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin, dengan
menggunakan alat, aturan, dan proses yang telah
ditetapkan, serta di bawah bimbingan, pengawasan, dan tanggung jawab
1 atasannya.
Memiliki pengetahuan faktual.
Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan tidak bertanggung jawab atas
pekerjaan orang lain.
Kompetensi Inti 3
Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
(Pengetahuan)
E. STRUKTUR KURIKULUM
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : MULTIMEDIA
Satuan Pendidikan : SMK Bakti Karya Parigi
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 3 4 5 6
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
1. Mata Pelajaran
a. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Kelas X/XI/XII)
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Kelas X/XI/XII)
3. Bahasa Indonesia (Kelas X/XI/XII)
4. Matematika (Kelas X/XI/XII)
5. Sejarah Indonesia (Kelas X)
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya (Kelas X/XI/XII)
b. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya (Kelas X)\
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Kelas X/XI/XII)1
9. Wawasan Ekologi (Kelas X/XI/XII)
1 PENJASORKES dilaksanakan pada kelas XII dengan penilaian yang dimasukkan da-
lam mata pelajaran Media Interaktif
a. Muatan Nasional
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan,
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan
menganalisis dan mengevaluasi
menggunakan alat informasi dan prosedur kerja
tentang pengetahuan faktual,
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
konseptual, prosedural, dan
sederhana sesuai dengan lingkup kajian Pendidikan
metakognitif sesuai dengan bidang
Agama Katolik dan Budi Pekerti.
dan lingkup kajian Pendidikan
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
Agama Katolik dan Budi Pekerti
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
pada tingkat teknis, spesifik, detail
mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam
dan kompleks berkenaan dengan
ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
yang dipelajarinya di sekolah.
budaya, dan humaniora dalam konteks
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
pengembangan potensi diri sebagai
meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
bagian dari keluarga, sekolah, dunia
gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
kerja, warga masyarakat nasional,
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
regional dan internasional.
b. Muatan Kewilayahan
9. Seni Budaya
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Asasi Manusia
dianut, menghargai keberadaan 6. Memahami Identitas
agama, bangsa, suku, etnis, ras dan 7. Bahasa Bersama / Titik
golongan sosial ekonomi dalam temu dalam masyarakat
lingkup global. majemuk
2. Siswa dapat menganalisis gejala 8. Menolak kekerasan
2) Memahami sosial dari perbedaan agama 9. Menggali Pancasila
Keragaman bangsa, suku, etnis, ras dan 10. Multikulturalisme ideal
golongan sosial ekonomi dalam untuk Indonesia
lingkup global. 11. Pendidikan Berkarakter
3. Siswa dapat mengevaluasi gejala 12. Multikulturalisme dalam
sosial dari perbedaan agama, diri sendiri
bangsa, suku, etnis, ras dan
golongan sosial ekonomi dalam
lingkup global.
5. Negosias
berkomunkasi secara lisan dan
6. Berdebat
tulisan dengan efektif dansantun
7. Kritik
Membuka diri 2. Siswa dapat
8. Empati
pada lingkungan radaptasidenganlingkungan yang
9. Komunikasi
berbeda
10. Gotong royong
3. Siswa dapat menghayati perbedaan
11. Melakukan evaluasi
pendapat dan berempati terhadap
12. Keberlanjutan
orang lain.
1. Siswa dapat mengetahui nilai-nilai
gotong royong
Membangun sikap 2. Siswa dapat menjalankan hak
gotong royong dan kewajiban diri dan orang lain
(kerjasama) dalam pergaulan masyarakat
3. Siswa dapat mengamalkan prinsip
gotong royong
1. Siswa dapat memahami solidaritas
dalam pertemanan
2. Siswa dapat menciptakan
1. Mencari teman lingkungan pertemanan tanpa
baru membeda-bedakan suku, ras dan
agama.
3. Siswa dapat menciptakan interaksi
sosial dalam lingkungan. 1. Mencari teman
Akses Networking
Menerapkan
Merakit personal Melakukan Instalasi keselamatan, kesehatan Memahami etimologi
komputer sistem operasi dasar kerja dan Lingkungan multimedia
hidup
Pengurus Yayasan
Komite Sekolah
Sasaran : Siswa
Orang tua/Wali
a. Penyusunan Program
Program pelayanan konseling di SMK BAKTI KARYA PARIGI disusun berdasarkan
kebutuhan peserta didik (need assessment) latar belakang siswa dan kapasitas guru yang
diperoleh melalui penempatan siswa-guru, proses penilaian/assessment, dan analisa SWOT
Simulasi dalam penyusunan program dapat digambarkan dalam diagram berikut :
1. Substansi program pelayanan konseling meliputi empat bidang,
• Jenis layanan dan kegiatan pendukung,
• Bentuk kegiatan,
• Sasaran pelayanan, dan
• Volume/beban tugas Pembimbing.
2. Sasaran program sebagai berikut :
A. Menguatkan sosialisasi bahkan hingga transformasi tentang ke-BK-an kepada
semua stakeholder SMK Bakti Karya Parigi:
a. Kepada para pimpinan
b. Kepada para guru mata pelajaran
c. Kepada para tenaga kependidikan\
d. Kepada orang tua/ wali murid
e. Kepada anggota komite Sekolah .
f. Semua siswa
B. Mewujudkan jaringan sistem kerja sama yang solid antara guru pembimbing,
guru mata pelajaran dan tenaga kependidikan lainnya.
C. Melengkapi sarana , prasarana dan media bimbingan.
D. Penyelenggaraan himpunan data yang lengkap, tepat, dan cepat diakses.
E. Menjadikan ruang BK sebagai ruang yang menyenangkan bagi siswa dan guru
serta tenaga kependidikan lainnya.
e. Perencanaan Kegiatan
• Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang
telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.
• Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran dari
program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG yang masing-
masing memuat :
• Sasaran layanan/kegiatan pendukung
• Substansi layanan/kegiatan pendukung
• Jenis layanan/kegiatan pendukung, dan alat bantu yang digunakan
• Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat
• Waktu dan tempat
• Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas
dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung
jawab konselor.
• Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2
(dua) jam pembelajaran.
• Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal
ekuivalen dengan beban tugas mengajar guru di sekolah.
f. Pelaksanaan Kegiatan
• Bersama pendidik dan personil sekolah lainnya, pembimbing berpartisipasi secara
aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, spontan, dan keteladanan.
• Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan
SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu,
tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
• Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling\
• Di dalam jam pembelajaran SMK Bakti Karya Parigi
a. Landasan
• Undang –undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional :
• Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembang nya potensi
murid,
• Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan.
• Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan
kemampuan
• Visi Dan Misi SMK Bakti Karya Parigi
• Visi :
Maju Berbudaya, Unggul Berkarakter, Berprestasi dalam ICT, Bijak dalam Teknologi
• Misi
»» Memupuk kesadaran peserta didik untuk mengaji, mengkaji serta
mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk karya yang bisa dinikmati
oleh semua orang serta menghasilkan nilai.
»» Menciptakan manusia yang unggul dari segi kecerdasan intelektual, spiritual
dan emosional.
»» Mencerdaskan kehidupan bangsa dari tataran teoritis dan praktis sehingga
mencetak manusia yang berdaya guna, berhasil bagi dirinya yang mampu
mensejahterakan orang banyak dengan memperhatikan lingkungan alam.
»» Menciptakan pola pembelajaran dengan pendekatan multiple intelegence
sehingga kelak menjadi manusia yang multi-interdisipliner.
»» Melaksanakan sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ICT dan
berkelanjutan.
»» Meningkatkan kualitas tenaga pendidik hingga pada tataran profesional
»» Meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik serta fasilitas dan
lingkungan belajar yang nyaman dan memenuhi standar.
»» Mengembangkan kurikulum, dan metodologi pembelajaran dan sistem
penilaian berbasis kompetensi.
»» Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency-Based Training)
dan PBE (Production-Based Education) dengan pendekatan ICT.
»» Membangun Kemitraan dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar
negeri.
d. Tujuan
1) Tujuan umum
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembentukan watak dan kepribadian murid yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan
mengembangkan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan talenta peserta
didik.
Adapun tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut direktorat pendidikan
menengah kejuruan adalah :
• Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
• Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
• Dapat mengetahui mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran
dengan mata pelajaran lainya.
2) Tujuan khusus
Pengembangan diri yang berlandaskan budi pekerti, gairah dan semangat belajar dengan
bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan :
1. Bakat
2. Minat
3. Kreativitas
4. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5. Kecakapan sosial
6. Kecerdasan emosional
7. Kompetensi ilmiah
8. Wawasan dan pengembangan teknologi informasi ( IT )
9. Kemampuan pemecahan masalah
10. Kemandirian
g. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan kegiatan yang menunjang
dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta mengembangkan
sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program kokurikuler.
i. Bentuk Kegiatan
• Individual yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara
perorangan
j. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh sekolah dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan murid secara
individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X dan XI
adalah PRAMUKA
Kegiatan ekstrakurikuler wajib dalam lingkup program Lembaga adalah Teater dan
Kelas Ekologi.
k. Ketentuan Ekstrakurikuler
1. Jenis kegiatan ekstra ditentukan oleh sekolah dan disesuaikan dengan kebutuhan atau
hasil usulan dari guru atau siswa.
2. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung.
3. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan ibadah.
4. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan wakil kepala bidang
kesiswaan.
5. Kegiatan ekstrakurikuler diliburkan satu minggu menjelang ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ujian.
6. Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh pembina/pelatih.
l. Prosedur Kerja
JENIS
TUJUAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
m. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat
unsur unsur :
1. · Sasaran kegiatan
2. · Substansi kegiatan
3. · Pelaksanaan kegiatan dan pihak pihak terkait, serta organisasinya
4. · Kalender kegiatan dan jadwal pertemuan
5. · Sarana
6. · RAB
n. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan oleh pembina dan pelatih.
2. Rekrutmen pelatih ekstrakurikuler yang mengacu pada peraturan kepegawaian SMK
Bakti Karya Parigi.
3. Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan di luar jam KBM dan mempertimbangkan
penjadwalan ekstrakurikuler lain
4. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat dan pelaksanaan sebagaimana yang telah direncanakan.
o. Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada
kepala sekolah dan wali kelas
p. Pendanaan
Sumber dana kegiatan ekstrakurikuler adalah :
1. · APBS
2. · Donasi
q. Pengawasan Kegiatan
Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara :
1. Internal, oleh Kepala Sekolah
2. Eksternal, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan
membina kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.
3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis dan ditindaklanjuti untuk peningkatan
mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Penugasan Observasi
Selama Proses Pengamatan Catatan Harian
Portofolio Penilaian Harian
Tes Tulis
Penilaian Akhir Semester
Akhir Pembelajaran Laporan Karya
Kerja Proyek
Ujian Praktik
1. Penilaian harian dirancang dan dikembangkan berdasarkan instrumen penilaian
oleh guru/kelompok MGMP di sekolah dalam bentuk tes uraian atau pilihan ganda.
Bahan/materi pembelajaran untuk Penilaian harian sesuai dengan kompetensi dasar
I. PERATURAN AKADEMIK
J. PENJURUSAN
Pelayanan arah peminatan peserta didik dimulai sejak sedini mungkin, yaitu sejak peserta
didik menyadari bahwa ia berkesempatan memilih jenis sekolah dan/atau mata pelajaran
dan/atau arah karir dan/atau studi lanjutan. Ketika itulah langkah-langkah pelayanan secara
sistematik dimulai, mengikuti sejumlah langkah yang disesuaikan dengan tingkat dan
arah peminatan yang ada, sebagaimana disebut terdahulu. Adapun langkah-langkah pokok
pelayanan peminatan peserta didik dalam Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang :
1. Data pribadi peserta didik : potensi dasar (intelegensi), bakat dan minat serta
kecenderungan khusus.
2. Kondisi keluarga dan lingkungan
3. Mata pelajaran wajib dan pilihan jalur peminatan yang ada
4. Sistem pembelajaran.
5. Informasi pekerjaan/karir
6. Informasi pendidikan lanjutan dan kesempatan kerja
7. Data kegiatan dan hasil belajar
8. Data khusus tentang pribadi peserta didik.
2. Layanan Informasi/Orientasi Arah Peminatan
Dengan langkah ini kepada para peserta didik diberikan informasi selengkapnya, sesuai
dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan peserta didik, yaitu informasi tentang
• Struktur dan isi kurikulum dengan berbagai mata pelajaran yang ada, baik yang
wajib maupun pilihan yang diikuti peserta didik, terutama berkenaan dengan jalur
peminatan dan pilihan mata pelajaran pendalaman lintas peminatan.
• Sistem jalur peminatan, sistem SKS serta penyelenggaraan pembelajarannya.
O. PENILAIAN
a. Perumusan Indikator
Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar
(KD) dan Kompetensi Inti (KI) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk Kompetensi Dasar pada KI-3
dan KI-4 sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut dan perilaku
yang dapat diobservasi sebagai pemenuhan kompetensi dasar pada KI-1 dan KI-2. untuk
pengetahuan dan pengetahuan.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan
bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai; persyaratan
konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan,
dan persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Indikator untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
mengandung kata kerja operasional. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu
dalam penyusunan butir soal atau tugas. Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian
suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian kompetensi dasar mata
pelajaran. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator
pencapaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi sikap digunakan indikator penilaian sikap yang dapat diamati.
1) Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan sikap siswa
dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Indikator
sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn diturunkan
dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap yang tersurat. Sementara
itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lain
tidak selalu dapat diturunkan secara langsung dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan
dalam perilaku beragama secara umum.
Berikut ini contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata
pelajaran: (1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya; (3) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan; (4) bersyukur
4) Keterampilan
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi, menghitung,
merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan, menceritakan kembali,
mempraktikkan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan, dan menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI Umum.
No. Kompetensi Dasar Indikator
4.1 Merancang dan mengajukan masalah
nyata berupa masalah program linear, dan
Menyatakan masalah nyata ke
menerapkan berbagai konsep dan aturan
1 dalam model matematika
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
Menentukan fungsi objektif
dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan
b. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian Sikap Spiritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta siswa.
Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.Sikap siswa
di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru
Gilang:
Selalu bersyukur dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki
toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
Gilang:
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam
pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan dengan peraturan dan
karakteristik sekolah sebagai rujukan untuk menentukan nilai akhir deskripsi sikap
siswa minimal BAIK pada rapor.
2) Nilai Pengetahuan
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian
akhir semester (PAS) untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-
3. Laporan hasil belajar baik yang dilakukan melalui PH maupun PAS adalah kompetensi
Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semesterI.
Keterangan:
KD 3.1
4. Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh siswa dan
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa adalah
KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
Contoh deskripsi diatas: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmatika
pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan
konsep sistem persamaan linear tiga variabel”
3) Penilaian Keterampilan
Nilai kompetensi keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal
jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian
yang dilakukan dengan teknik berbeda (kinerja dan proyek) maka hasil akhir penilaian
KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata
pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya,
penulisan capaian kompetensi keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 –
100 dan diklasifikasikan dengan predikat (A-D) serta dilengkapi deskripsi singkat capaian
kompetensi. Sementara karya siswa terbaik sebagai hasil dari penilaian kinerja dan proyek
dari setiap KD pada KI-4 dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Kumpulan sampel karya
tersebut merupakan sebagian bahan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan siswa
yang ditulis di rapor. Portofolio tersebut tidak dinilai lagi dengan angka. Portofolio diberikan
kepada siswa dan orang tua siswa pada akhir semester.
Contoh pengolahan nilai kompetensi keterampilan.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas X yang
dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD 4.4
melalui produk sekali, dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui proyek
secara bersamaan.
KD Praktik Produk Proyek Portofolio Skor Akhir
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 78,50
Rerata 83,125
Keterangan:
Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan
untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda.
1. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap KD.
2. Nilai keterampilan » 83 (pembulatan).
Menyusun teks
Nilai Rerata nilai Nilai
No Nama KD 4.9
Optimum Optimum Rapor
1 2 3
1 Yenny 70 74 73 74 86 A
2 dst
D. WAKTU LIBUR
1. Untuk libur semester diatur sebagai berikut :
a. Semester 1 (satu) selama 21 (dua puluh satu) hari mulai hari Minggu tanggal 20
Desember - 10 Januari 2020-2021.
b. Semester 2 (dua) disebut libur panjang selama 21 hari mulai hari Minggu 27 Juni-
18 Juli 2021.
2. Hari libur khusus pada Tahun Pelajaran 2020/2021 diatur sebagai berikut :
a. Libur awal bulan Ramadhan 12-14 April 2021;
b. Libur sekitar hari Raya Idul Fitri 1442 H dari tanggal 7-22 Mei 2021.
3. Kegiatan dalam mengisi bulan Ramadhan akan diatur kemudian sesuai dengan
ketentuan Kemendikbud dan Kemenag
4. Hari-hari libur Nasional/Keagamaan diatur sesuai dengan kalender Nasional.
Pemberian libur khusus pada suatu satuan pendidikan di luar ketentuan tersebut,
memerlukan izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten setelah berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Gubernur.
G. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
1. Permulaan Tahun Baru Pelajaran
Tahun baru pelajaran 2020/2021 mulai dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB)
untuk peserta didik kelas X. Proses penerimaan peserta didik baru dimulai pada tanggal 5
Mei - 20 Juni dan gelombang 2 tanggal 29 Juni-11 Juli tahun 2020. Sistem yang dipakai
penerimaan peserta didik baru adalah sistem manual. Artinya peserta didik baru datang ke
sekolah mengisi formulir yang disediakan oleh panitia PPDB’; dan juga online yaitu peserta
didik baru mengunjungi web SMK Bakti Karya Parigi kemudian mengisi formulir yang
disediakan di web.
Pada tanggal 11 Juli 2020 diadakan pengumuman bagi peserta didik yang diterima. SMK
Bakti Karya Parigi langsung mengadakan peminatan, dimana siswa sudah bisa memilih
paket keahlian yang akan dimasuki.
Pada tanggal 14 – 18 Juli 2020 diadakan pendidikan Pengenalan lingkungan sekolah dan
3. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan
Tahun pelajaran 2020/2021 SMK Bakti Karya Parigi
No Tanggal Kegiatan Jenis Kegiatan
1 5 Mei-11 Juli 2020 Penerimaan Peserta Didik Baru
2 13 Juli 2020 Hari Pertama Masuk Sekolah
3 14-18 Juli 2020 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
4 20 Juli 2020 Hari pertama belajar efektif
5 26-28 Juli 2020 Raksa Mental
6 31 Juli 2020 Libur Hari Raya Idul Adha 1441 H
7 17 Agustus 2020 Memperingati HUT RI ke 75
8 31 Juli 2020 Hari Raya Idul Adha
9 20 Agustus 2019 Tahun Baru Hijriyah 1442 H
Prakiraan Jeda Tengah Semester. Diisi dengan Pekan
10 21 - 26 September 2020
Kompetensi Siswa
11 28 Oktober 2020 Festival Bahasa 28 Oktober dan Pelantikan Ketua Osis
12 1,2,3 November 2020 LDKS
13 28, 29, 30 Oktober 2020 Libur dan Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.
14 25 November 2020 Hari Guru Nasional
15 1-12 Desember 2020 Prakiraan Penilaian Akhir Semester 1
A. KESIMPULAN
Kurikulum SMK Bakti Karya Parigi merupakan pedoman dan acuan dalam kegiatan
belajar mengajar tahun pelajaran 2020/2021. Kurikulum ini memuat kondisi di SMK
Bakti Karya Parigi, kondisi ideal yang diharapkan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar tahun pelajaran 2020/2021, visi , misi dan tujuan sekolah, beban belajar dan
mengajar, program penilaian, program pengembangan bakat dan beberapa upaya dalam
rangka peningkatan mutu di SMK Bakti Karya Parigi.