Anda di halaman 1dari 6

Cara Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Pertama yaitu analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik juga sekolah. Guru penting
untuk memahami kondisi dan kebutuhan siswa berdasarkan latar belakang serta sarana
dan prasarana sekolah. Makanya pengembangan modul ajar disesuaikan dengan
kemampuan dan kreatifitas para guru.

2. Kedua bahwa Identifikasi tentukan oleh dimensi Profil Pelajar Pancasila.

3. Kemudian guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling relevan untuk
dikembangkan dalam proses pembelajaran.

4. Berikutnya tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi


Modul Ajar yang dibuyat guru.

5. Lalu guru dapat memilih Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan oleh sekolah
atau mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran yang ada.

6. Susun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Selain komponen inti, guru
dapat memilih komponen sesuai dengan kebutuhan siswa.

7. Pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


modul ajar yang telah disusun.

8. Tindak lanjut, setelah guru melakukan pembelajaran, guru melakukan evaluasi


efektifitas modul ajar dan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.

Prinsip Cara MenyusunModul Ajar


Dalam menyusun modul ajar agar efektif dan efesien perlu untuk mengetahui prinsip-
prinsip penyusunan Modul Ajar.

Prinsip-prinsip penyusunan perlu memperhatikan pendekatan melalui tahap


perkembangan dan perlu memperhitungkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut.

1. Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.

2. Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang
bisa terjadi di setiap fase.

3. Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.

4. Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
5. Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman
sebelumnya.

Konsep Cara Menyusun Modul Ajar


1. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematis dan menarik.

2. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang


dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai
sasaran.

3. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangka panjang.

4. Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih
menarik dan bermakna.

Kriteria dalam Penyusunan Modul Ajar


Esensial
Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas
disiplin.

Menarik, Bermakna, dan Menantang


Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar, berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk
tahap usianya.

Relevan dan Konseptual


Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan
sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.

Berkesinambungan
Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.
Langkah-langkah Mengembangkan Modul Ajar
(Pelaksanaan)
Sedangkan, langkah pengembangan modul ajar bertujuan untuk memudahkan guru
dalam proses pembuatan modul ajar setelah merencanakan atau mempersiapkan apa
saja ya perlu dilakukan dalam penyusunan modul ajar.

Dalam hal ini guru hanya perlu memilih salah satu cara atau strategi yang dianggap
mudah dan sesuai kebutuhan.

Cara Pertama
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi. Satu
Modul Ajar bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.

2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.

3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen
sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi.

4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.

5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.

6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.

8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman, bermakna dan pertanyaan esensial yang
menjadi acuan.

9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat,
dan profil belajar peserta didik.

10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan.

11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.

Cara Kedua
1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, pendidik, serta satuan Pendidikan.

2. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik.

3. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai.

4. Memilih tujuan pembelajaran dari ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) berdasarkan CP (Capaian
Pembelajaran) yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.

5. Merencanakan jenis,teknik dan instrument asesmen.


6. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen-komponen yang ditentukan.

7. Pendidik dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran.

8. Mengelaborasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen esensial.

9. Modul siap digunakan.

10. Evaluasi dan Pengembangan Modul.

Komponen-Komponen Penyusunan dan Pengembangan


Modul Ajar
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunan.

Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan


pembelajaran.

Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.

Tidak semua komponen wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh
pendidik.

Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen


dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta
didik.

Informasi Umum
1. Identitas penulis modul

2. Kompetensi awal

3. Profil Pelajar Pancasila

4. Sarana dan prasarana

5. Target peserta didik

Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran

2. Pemahaman permakna
3. Pertanyaan pemantik

4. Kegiatan pembelajaran

5. Asesmen

6. Pengayaan dan remedial

7. Refleksi peserta didik dan guru.

Komponen Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

2. Bahan bacan guru dan peserta didik

3. Glosarium

4. Daftar pustaka

Komponen-Komponen Modul
Mustaji (2008:30-32), mengemukakan unsur-unsur modul secara rinci sebagai berikut:

Rumusan Tujuan Instruksional yang Eksplisit dan Spesifik


Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang diharapkan dari siswa
setelah mereka mempelajari modul.

Petunjuk Guru
Memuat penjelasan bagi guru tentang pengajaran agar dapat terlaksana dengan
efisien, serta memberikan penjelasan tentang macam-macam kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses belajar, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-alat dan
sumber pelajaran, serta petunjuk evaluasi.

Lembar Kegiatan Siswa


Lembaran ini berisi materi-materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa serta
dicantumkan buku sumber yang harus dipelajari siswa untuk melengkapi materi.

Lembar Kerja Siswa


Lembar kerja ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan
yang harus dikerjakan siswa setelah mereka selesai menguasai materi.
Siswa dapat mengoreksi sendiri jawabannya dengan menggunakan kunci lembar kerja
stelah mereka berhasil mengerjakan lembar kerja.

Demikian penjelasan terkait cara menyusun modul ajar, semoga cara menyusun modul
ajar tersebut bermanfaat bagi teman-teman guru semua

Anda mungkin juga menyukai