OLEH
SAWIR HASBI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menitipkan satu point penting dalam standar proses, yakni penerapan teknologi,
informasi dan komunikasi sebagai salah satu prinsip dalam penyusunan Rencana
komputer (multimedia) bukanlah hal baru yang mesti disosialisakan lagi. Banyak
1
Lampiran Permendikbud No.65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah, Bab III, huruf A angka 3, point h.
2
Lampiran KMA No. 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan
Bahasa Arab pada Madrasah, Bab VI, huruf D angka 2 point k
Pendidikan Madrasah, diketahui bahwa jumlah guru yang menerapkan
pembelajaran menggunakan multimedia tidak sampai 30%. Itu pun lebih berkesan
karena itu, dalam program pengawasan semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagi peneliti :
2. Bagi madrasah :
c. Dapat dijadikan tolok ukur dalam mencari suatu hambatan atau masalah
TINJAUAN TEORI
cation. Derived from the latin word for “between”, the term refers “to anything
that carries information between a source and a receiver3. Sementara itu proses
3
DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2008. Media pembelajaran dan Sumber belajar
(materi diklat kompetensi pengawas, kompetensi supervisi akademik 03 – b7), h. 7
pesan4. Makanya media pembelajaran dapat disebut sebagai sebuah saluran yang
media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran majalah dan sebagainya. Namun
demikian, Gerlach dan Ely memandang bahwa media itu tidak terbatas hanya pada
alat atau bahan saja, tetapi mencakup hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat
or event that establish condition which enable the learner to acquire knowledge,
dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang
dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh
4
Sadiman, Arief (dkk). 2007. Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, h.11-12
5
Sanjaya, Wina.2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta:Kencana, h.163
lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia
laboratorium.6
Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac
OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix.
Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan
Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint. Versi
terbaru dari PowerPoint adalah versi 15 yang tergabung ke dalam paket Microsoft
Office 2013.7
6
DitTK Dirjen PMTK DEPDIKNAS, Op-Cit, h. 27-28
7
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_PowerPoint. Diakses tanggal
12/04/2016
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi
lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan dalam
beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide". Setiap slide dapat dicetak
atau ditampilkan dalam layar dan dapat dinavigasikan melalui perintah dari si
presenter. Slide juga dapat membentuk dasar webcast (sebuah siaran di World Wide
Web).
objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara
Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya. Semuanya dapat
dianimaskan dalam banyak cara. Desain keseluruhan dari sebuah presentasi dapat
diatur dengan menggunakaan Master Slide, dan struktur keseluruhan dari prsentasi
1. Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dan tidak perlu ruangan yang gelap
Power Point
5. Mudah dioperasikan
11. Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya
Kelemahannya adalah :
2. Dalam penyajiannya menuntut cara kerja yang sistimatis dan mengerti software
METODE PENELITIAN
berbagai keterbatasan baik waktu, biaya dan keterbatasan lainnya, maka untuk
tahap pertama, yakni januari s/d Maret 2016 hanya difokuskan pada MTs
Muhammadiyah Lubuk Jambi Jalan Lingkar Kasang – Banjar Padang Kec. Kuantan
B. Desain Penelitian
8
Sadiman, Arief (dkk), op.cit. h. 61-64
Kegiatan ini dirancang dengan mengikuti metode Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) yang diadopsi dari pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK)9 dengan
menganut prinsip-prinsip:
2. Memuat refleksi berdasarkan pertimbangan rasional yang mantap dan valid guna
yakni (1) perencanaan, (2) implementasi (3) Observasi dan (4) Refleksi. Hasil
refleksi dari satu siklus nantinya akan menjadi masukan bagi pelaksanaan siklus
berikutnya. Hal ini terjadi karena dimungkinkan setelah melalui siklus pertama,
peneliti/pengawas menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas,
1. Observasi
9
Bila dilakukan guru disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas dan disingkat dengan PTK.
Sedangkan bila dilakukan oleh pengawas sekolah, disebut sebagai Penelitian Tindakan Sekolah atau
disingkat dengan sebutan PTS. DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2009. Penelitian Tindakan
Sekolah, h.17
10
DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2008. Penelitian Tindakan Kelas (materi diklat
kompetensi pengawas, kompetensi Penelitian dan Pengembangan 05 – A3), h. 14
Untuk observasi pra siklus, pengawas menggunakan instrument akademik
diterapkan rubrik uji prosedur. Pada tahap akhir, instrument AK-03 kembali
2. Wawancara
komputer.
3. Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja dan penugasan yang akan
menjumlah semua rerata setiap instrumen untuk kemudian dibagi dengan jumlah
2 ≥ 75 - < 85 Baik
3 ≥ 60 - < 75 Cukup
4 < 60 Kurang
Jumlah Rata-rata =
E. Indikator Kinerja
2. Indikator keberhasilan tindakan yaitu apabila 75% guru sudah dapat membuat
kelas. Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu minggu ini (tanggal 5-11
Januari 2016) ditemukan hanya ada 6 (enam) orang guru yang melakukan
komputer meski sebenarnya punya keinginan untuk itu. Alasan utamanya adalah
11
“itulah masalahnya Pak.. Penggunaan media berbasis komputer itu memang bagus dan
sangat membantu siswa dalam mencapai target pembelajaran. Kami sebenarnya juga mau seperti
yang dilakukan Pak HH, ibu TM, tapi gimana lagi, kami tidak ngerti cara membuatnya” Wawancara
Selain kunjungan kelas, studi pendahuluan juga dilakukan pada hari
memang telah ada yang mampu membuat media pembelaaran berbasis komputer,
setidakya ada 3 orang (13,64%) bahkan salah satunya memiliki nilai 100. Namun
orang. 5 orang (22,73%) berkategori cukup dan 12 orang (lebih dari 50%) masih
1. Perencanaan
dengan guru BS, Ruang Majelis Guru MTs M Lubuk Jambi tanggal 11 Januari 2016. Hal senada
juga disampaikan guru Gn dan diiyakan oleh guru-guru yang lain.
Berdasarkan hasil temuan pada studi pendahuluan, pada tahap perencanaan
catatan lapangan.
2. Pelaksanaan
berbasis komputer
3. Observasi
bertanya tentang materi pada nara sumber, berdiskusi dengan teman, memberikan
tanggapan terhadap pendapat teman saat diskusi, dan mengerjakan penugasan.
penguasaan peserta pada siklus I mencapai kriteria baik dan cukup masing-
prasiklus terjadi kenaikan pengusaan materi oleh peserta. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa tidak ada peserta yang penguasaan materi dibawah cukup.
siklus II.
d. Refleksi
peningkatan; dan 3) hasil pelatihan yang dicapai peserta masuk dalam kategori
baik.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil temuan pada Siklus I, pada tahap perencanaan siklus II,
peneliti mempersiapkan :
1) Slide Tutorial Berupa Step By Step PowerPoint 2010 yang dirancang dan
b. Pelaksanaan
2010
praktik
c. Observasi
peserta yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari keaktifan mereka saat
Tabel 4.
4 Memberikan tanggapan 16 73
Memulai aplikasi
picture/
Menambah slide
Total
Teks/Karakter
PowerPoint
Format teks/
audio/video
No Guru Nilai
Menyisip
Animasi
karakter
Transisi
jadi 4
Skor
Menyisip
1 MA 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
2 DG 4 4 4 4 4 4 2 26 92.86
3 Ms 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
4 Sy 4 4 3 3 2 2 1 19 67.86
5 Gn 4 4 4 3 3 2 2 22 78.57
6 RE 4 4 3 3 3 2 2 21 75.00
7 Nh 4 4 4 4 3 2 1 22 78.57
8 Pa 4 4 4 4 4 4 2 26 92.86
9 HH 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
10 TM 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
11 IS 4 4 4 4 4 2 1 23 82.14
12 YDY 4 4 4 4 3 3 1 23 82.14
13 Ea 4 4 4 4 4 2 2 24 85.71
14 FN 4 4 4 3 2 2 2 21 75.00
15 NH 4 4 3 3 3 2 1 20 71.43
16 Ja 4 4 4 3 2 2 2 21 75.00
17 Wa 4 4 4 4 3 2 2 23 82.14
18 Tn 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
19 WT 4 4 4 4 4 3 2 25 89.29
20 IA 4 4 4 4 4 4 3 27 96.43
21 CE 4 4 4 4 3 2 2 23 82.14
22 BS 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00
Keterangan :
4 = Selesai, tepat waktu/lebih cepat 2 = Selesai, Lebih lambat > 5 < 11 menit
perbaikan yang cukup signifikan dalam dua siklus pelaksanaan kegiatan pelatihan.
Kalau sebelum pelaksanaan kegiatan hanya ada 3 orang guru yang mampu
siklus I meningkat menjadi 7 orang. Selain itu, perbaikan siklus I tersebut juga telah
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Penyiapan media
oleh seluruh guru dengan penuh motivasi dan antusiasme yang tinggi
B. Saran
1. Kepada Guru
Bibliografi
Departemen Pendidikan Nasional: 2008, Media pembelajaran dan Sumber belajar
(materi diklat kompetensi pengawas, kompetensi supervisi akademik 03 – b7)
Departemen Pendidikan Nasional: 2008, Penelitian Tindakan Kelas (materi diklat
Pengawas, kompetensi Penelitian dan Pengembangan 05 – A3)
Departemen Pendidikan Nasional: 2009, Penelitian Tindakan Sekolah
Keputusan Menteri Agama No. 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.65 tahun 2013 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Sadiman, Arief (dkk). 2007. Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina.2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta:Kencana, h.163
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, Microsoft PowerPoin,
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_PowerPoint. Diakses
tanggal 12/04/2016