Anda di halaman 1dari 19

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER


MELALUI PELATIHAN APLIKASI POWERPOINT INTERAKTIF

OLEH

SAWIR HASBI

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengingat perkembangan dan manfaatnya yang luar biasa, dewasa ini

penggunaan media pembelajaran berbasis komputer sudah menjadi bagian integral

dalam proses belajar mengajar (PBM). Bahkan implementasi kurikulum 2013

menitipkan satu point penting dalam standar proses, yakni penerapan teknologi,

informasi dan komunikasi sebagai salah satu prinsip dalam penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran1 sebagai wahana membelajarkan peserta didik agar

efktif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran2

Dalam tataran teoritis dan praktis, penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer (multimedia) bukanlah hal baru yang mesti disosialisakan lagi. Banyak

teori dan hasil praktik lapangan yang membuktikan kebergunaannya dalam

membantu kelancaran PBM, terutama dalam memvisualisakan materi yang abstrak

atau berada di luar pengalaman siswa sehari-hari.

Meski demikian, temuan di lapangan cukup mengejutkan. Dari puluhan

guru yang pengawas observasi dalam tugas keseharian sebagai Pengawas

1
Lampiran Permendikbud No.65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah, Bab III, huruf A angka 3, point h.
2
Lampiran KMA No. 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan
Bahasa Arab pada Madrasah, Bab VI, huruf D angka 2 point k
Pendidikan Madrasah, diketahui bahwa jumlah guru yang menerapkan

pembelajaran menggunakan multimedia tidak sampai 30%. Itu pun lebih berkesan

sekedar memindahkan teks dari buku ke media slide (presentasi)

Usut punya usut ternyata faktor kurangnya pengetahuan dan ketrampilan

dalam merancang dan membuat (Designing and Building) multimedia menjadi

kendala terbesar tidak terlaksananya proses pembelajaran berbasis komputer. Oleh

karena itu, dalam program pengawasan semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016

ini peneliti mengarahkan pelaksanaan sebagian tugas supervisi akademik pada

kegiatan bimbingan dan pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer menggunakan Microsoft PowerPoint.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan dan Bimbingan Pembuatan media

pembelajaran berbasis komputer menggunakan Microsoft Powerpoint pada

MTs Muhammadiyah Lubuk Jambi?

2. Apakah Pelaksanaan Pelatihan dan Bimbingan yang dilakukan dapat

Meningkatkan kemampuan guru MTs Muhammadiyah Lubuk Jambi dalam

menyiapkan media pembelajaran berbasis komputer ?

C. Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyiapkan media pembelajaran

berbasis komputer menggunakan MS Powerpoint

2. Meningkatkan motivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis komputer


D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti :

a. Untuk memperoleh pengalaman praktis dalam pembinaan pembelajaran

inovatif melalui penelitian ilmiah

b. Menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh melalui pengembangan

work shop, diklat dan seminar kepengawasan sekolah.

2. Bagi madrasah :

a. Mengembangkan sikap positif terhadap penggunaan media pendidikan

informatika ke dalam kegiatan proses belajar mengajar

b. Membangkitkan minat guru untuk memanfaatkan media pendidikan

c. Dapat dijadikan tolok ukur dalam mencari suatu hambatan atau masalah

yang dihadapi sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar siswa.

TINJAUAN TEORI

A. Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Menurut Heinich, Molenda, dan Russel media ”is a channel of communi-

cation. Derived from the latin word for “between”, the term refers “to anything

that carries information between a source and a receiver3. Sementara itu proses

belajar mengajar pada hakikaktnya adalah proses komunikasi, yakni proses

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima

3
DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2008. Media pembelajaran dan Sumber belajar
(materi diklat kompetensi pengawas, kompetensi supervisi akademik 03 – b7), h. 7
pesan4. Makanya media pembelajaran dapat disebut sebagai sebuah saluran yang

mengantarkan materi pembelajaran dari sumber belajar kepada para pembelajar.

Rossi dan Breidle yang menganut pengertian ini mengemukakan bahwa

media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan

pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran majalah dan sebagainya. Namun

demikian, Gerlach dan Ely memandang bahwa media itu tidak terbatas hanya pada

alat atau bahan saja, tetapi mencakup hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat

memperoleh pengetahuan, katanya : “A medium, conceived is any person, material

or event that establish condition which enable the learner to acquire knowledge,

skill, and attitude”5

Dihubungkan dengan komputer, perkembangan teknologi yang pesat saat ini

telah memungkinkan komputer menjadi media pembelajaran hebat yang mampu

memuat dan menayangkan beragam bentuk media secara integratif. Dengan

tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi

dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang

efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan

misalnya rancangan grafis dan animasi.

Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam

melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya,

penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik

dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh

4
Sadiman, Arief (dkk). 2007. Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, h.11-12
5
Sanjaya, Wina.2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta:Kencana, h.163
lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia

dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta,

biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di

laboratorium.6

B. PowerPoint Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint atau PowerPoint

adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh

Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain

Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya.

PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft

Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac

OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix.

Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan

pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.

Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob

Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan bernama

Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint. Versi

terbaru dari PowerPoint adalah versi 15 yang tergabung ke dalam paket Microsoft

Office 2013.7

6
DitTK Dirjen PMTK DEPDIKNAS, Op-Cit, h. 27-28
7
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_PowerPoint. Diakses tanggal
12/04/2016
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi

lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan dalam

beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide". Setiap slide dapat dicetak

atau ditampilkan dalam layar dan dapat dinavigasikan melalui perintah dari si

presenter. Slide juga dapat membentuk dasar webcast (sebuah siaran di World Wide

Web).

PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom

Animations dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan Exit

objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara

Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya. Semuanya dapat

dianimaskan dalam banyak cara. Desain keseluruhan dari sebuah presentasi dapat

diatur dengan menggunakaan Master Slide, dan struktur keseluruhan dari prsentasi

dapat disunting dengan menggunakan Primitive Outliner (Outline).

Sebagai media pendidikan media Presentasi Power Point mempunyai

kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya antara lain :

1. Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dan tidak perlu ruangan yang gelap

2. Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa

3. Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya meletakkan diatas Presentasi

Power Point

4. Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat siswa

5. Mudah dioperasikan

6. Praktis dapat digunakan pada semua ukuran kelas ruangan


7. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan

terutama untuk proses yang komplek dan bertahap

8. Menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang

9. Sepenuhnya dibawah kontrol guru

10. Dapat dipakai sebagai petunjuk sistimatika penyajian guru

11. Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya

dengan menambahkan alat penyajian tertentu8

Kelemahannya adalah :

1. Memerlukan komputer untuk menampilkan program Power Point

2. Dalam penyajiannya menuntut cara kerja yang sistimatis dan mengerti software

PowerPoint artinya tidak semua guru bisa mengoperasikannya.

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Subjek Penelitian

Pada awalnya kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di tujuh

madrasah yang berada di bawah binaan kepengawasan peneliti. Namun mengingat

berbagai keterbatasan baik waktu, biaya dan keterbatasan lainnya, maka untuk

tahap pertama, yakni januari s/d Maret 2016 hanya difokuskan pada MTs

Muhammadiyah Lubuk Jambi Jalan Lingkar Kasang – Banjar Padang Kec. Kuantan

Mudik Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah guru sebanyak 22 orang

B. Desain Penelitian

8
Sadiman, Arief (dkk), op.cit. h. 61-64
Kegiatan ini dirancang dengan mengikuti metode Penelitian Tindakan

Sekolah (PTS) yang diadopsi dari pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK)9 dengan

menganut prinsip-prinsip:

1. Penelitian partisipatoris aktif peneliti dan subjek penelitian

2. Memuat refleksi berdasarkan pertimbangan rasional yang mantap dan valid guna

melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah

3. Memperbaiki situasi dan kondisi sekolah10

Sesuai dengan karakteristiknya yang membutuhkan tindakan dan refleksi,

kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

Setiap siklus dalam penelitian tindakan setidaknya memuat 4 kegiatan,

yakni (1) perencanaan, (2) implementasi (3) Observasi dan (4) Refleksi. Hasil

refleksi dari satu siklus nantinya akan menjadi masukan bagi pelaksanaan siklus

berikutnya. Hal ini terjadi karena dimungkinkan setelah melalui siklus pertama,

peneliti/pengawas menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas,

sehingga perlu dipecahkan melalui siklus selanjutnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

9
Bila dilakukan guru disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas dan disingkat dengan PTK.
Sedangkan bila dilakukan oleh pengawas sekolah, disebut sebagai Penelitian Tindakan Sekolah atau
disingkat dengan sebutan PTS. DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2009. Penelitian Tindakan
Sekolah, h.17
10
DitTK Dirjen PMPTK DEPDIKNAS.2008. Penelitian Tindakan Kelas (materi diklat
kompetensi pengawas, kompetensi Penelitian dan Pengembangan 05 – A3), h. 14
Untuk observasi pra siklus, pengawas menggunakan instrument akademik

(AK-03) tentang pelaksanaan kegiatan PBM yang dilakukan guru. Selanjutnya

dalam kegiatan workshop digunakan instrumen “Minat dan daya serap

mengikuti kegiatan”. Sedangkan pada tahap bimbingan dan praktik akan

diterapkan rubrik uji prosedur. Pada tahap akhir, instrument AK-03 kembali

digunakan sebagai pengukur peningkatan motivasi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan bantuan instrumen panduan wawancara,

khususnya untuk mengetahui tingkat pemahaman, minat dan kendala guru

dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis

komputer.

3. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja dan penugasan yang akan

dipandu dengan rubrik masing-masing

D. Teknik Analisa Data

Setiap data yang terkumpul selanjutnya akan diolah langsung dengan

menjumlah semua rerata setiap instrumen untuk kemudian dibagi dengan jumlah

instrumen yang digunakan. Hasil akhirnya dikelempokkan menurut tabel berikut :

Tingkat Peserta Nilai


No Kriteria
Penguasaan jumlah % Tertinggi Terendah

1 ≥ 85 - 100 Sangat baik

2 ≥ 75 - < 85 Baik

3 ≥ 60 - < 75 Cukup
4 < 60 Kurang

Jumlah Rata-rata =

E. Indikator Kinerja

1. Terjadi peningkatan kinerja guru dalam penyiapan media pembelajaran berbasis

Komputer menggunakan PowerPoint.

2. Indikator keberhasilan tindakan yaitu apabila 75% guru sudah dapat membuat

powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis komputer.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Studi Pendahuluan

Sebelum tindakan perbaikan, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan

orientasi sebagai studi pendahuluan, yakni dengan melakukan observasi kunjungan

kelas. Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu minggu ini (tanggal 5-11

Januari 2016) ditemukan hanya ada 6 (enam) orang guru yang melakukan

pembelajaran menggunakan media berbasis komputer.

Berdasarkan wawancara dengan guru-guru yang lain didapati bahwa mereka

memang belum pernah melaksanakan pembelajaran menggunakan media berbasis

komputer meski sebenarnya punya keinginan untuk itu. Alasan utamanya adalah

karena kurangnya pengetahuan dalam merancang dan membuat media tersebut.11

11
“itulah masalahnya Pak.. Penggunaan media berbasis komputer itu memang bagus dan
sangat membantu siswa dalam mencapai target pembelajaran. Kami sebenarnya juga mau seperti
yang dilakukan Pak HH, ibu TM, tapi gimana lagi, kami tidak ngerti cara membuatnya” Wawancara
Selain kunjungan kelas, studi pendahuluan juga dilakukan pada hari

pelaksanaan pelatihan, yakni setelah rangkaian kegiatan pembukaan, guru-guru

ditugaskan untuk membuat 4 (empat) lembar slide PowerPoint. Hasil pengujian

pretes (pra tindakan) tampak dalam tabel 1 Berikut :

Tabel 1. Tingkat Penguasaan Peserta Pada Pra Siklus

Tingkat Peserta Nilai


No Kriteria
Penguasaan jumlah % Tertinggi Terendah

1 ≥ 85 - 100 Sangat baik 3 13,64 100 82,92

2 ≥ 75 - < 85 Baik 2 9,09 75,00 75,00

3 ≥ 60 - < 75 Cukup 5 22,73 67,86 60,71

4 < 60 Kurang 12 54,55 57,14 25,00

Jumlah 22 100 Rata-rata = 61,69

Dari tabel 1 terlihat bahwa guru-guru MTs Muhammadiyah Lubuk jambi

memang telah ada yang mampu membuat media pembelaaran berbasis komputer,

setidakya ada 3 orang (13,64%) bahkan salah satunya memiliki nilai 100. Namun

guru yang belum mampu (Kategori cukup-kurang) masih mendominasi, yakni 17

orang. 5 orang (22,73%) berkategori cukup dan 12 orang (lebih dari 50%) masih

berada dalam kategori kurang.

B. Tindakan Perbaikan Siklus Pertama

1. Perencanaan

dengan guru BS, Ruang Majelis Guru MTs M Lubuk Jambi tanggal 11 Januari 2016. Hal senada
juga disampaikan guru Gn dan diiyakan oleh guru-guru yang lain.
Berdasarkan hasil temuan pada studi pendahuluan, pada tahap perencanaan

siklus I, peneliti mempersiapkan sejumlah materi dan instrumen yang akan

digunakan dalam pelatihan, yakni Slide motivasi untuk penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer, Slide tutorial/manual pembuatan media

pembelajaran menggunakan powerpoint dan Instrumen/rubrik observasi dan

catatan lapangan.

Dikarenakan adanya guru yang telah mampu membuat media berbasis

powerpoint, maka guru yang bersangkutan diminta untuk membantu pelaksanaan

kegiatan perbaikan, yakni sebagai tutor teman sejawat.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah :

a. Menayangkan slide persentasi motivasi penggunaan media pembelajaran

berbasis komputer

b. Mendiskusikan tanggapan terhadap tayangan

c. Menayangkan slide tutorial Penggunaan Powerpoint untuk pembuatan media

pembelajaran (Tutorial manual)

d. Penugasan/praktik setiap langkah yang ditayangkan pada tutorial

e. Melakukan bimbingan terhadap guru yang menemukan kendala dalam praktik

dibantu oleh guru yang dianggap telah mampu

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan adalah partisipasi peserta dalam pelatihan yaitu

bertanya tentang materi pada nara sumber, berdiskusi dengan teman, memberikan
tanggapan terhadap pendapat teman saat diskusi, dan mengerjakan penugasan.

Hasil analisis pengamatan aktifitas peserta dalam pelatihan Powerpoint dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Aktifitas Peserta pada Siklus I

No Aktifitas Peserta Jumlah %

1 Bertanya tentang materi 4 18,18

2 Mengerjakan Tes/Penugasan 22 100,00

3 Berdiskusi dengan teman 6 27,27

4 Memberikan tanggapan 3 13,64

5 Meminta Bantuan dalam Penugasan 14 63,64

Tingkat penguasaan peserta ditentukan dari hasil Tes/Penugasan

yang diperoleh peserta. Berdasarkan analisis data hasil Tes/Penugasan pada

siklus I diperoleh tingkat penguasaan peserta seperti pada Tabel 3. Tingkat

penguasaan peserta pada siklus I mencapai kriteria baik dan cukup masing-

masing sebesar 72,50% dan 27,50%. Dibandingkan dengan kegiatan pada

prasiklus terjadi kenaikan pengusaan materi oleh peserta. Dari hasil analisis

menunjukkan bahwa tidak ada peserta yang penguasaan materi dibawah cukup.

Dari sisi lain ketuntasan pelatihan belum tercapai. Belum tuntasnya

pembelajaran pada siklus I, maka perbaikan pembelajaran dilanjutkan kepada

siklus II.

Tabel 3. Tingkat Penguasaan Peserta Pada Siklus I


Tingkat Peserta Nilai
No Kriteria
Penguasaan jumlah % Tertinggi Terendah

1 ≥ 85 - 100 Sangat baik 6 27.27 100 82.92

2 ≥ 75 - < 85 Baik 6 27.27 75 75

3 ≥ 60 - < 75 Cukup 8 36.36 67.86 60.71

4 < 60 Kurang 2 9.09 57.14 25

Jumlah 22 100 Rata-rata = 72.89

d. Refleksi

Berdasarkan analisis data ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) keaktifan

peserta untuk mengerjakan Tes/Penugasan, bertanya pada Nara sumber,

diskusi dengan teman dan memberikan tanggapan saat diskusi materi

meningkat dari siklus pertama ke siklus kedua; 2) kemampuan memecahkan

masalah peserta ditinjau dari fase-fase pelaksanaan kegiatan mengalami

peningkatan; dan 3) hasil pelatihan yang dicapai peserta masuk dalam kategori

baik.

C. Tindakan Perbaikan Siklus Kedua

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil temuan pada Siklus I, pada tahap perencanaan siklus II,

peneliti mempersiapkan :

1) Slide Tutorial Berupa Step By Step PowerPoint 2010 yang dirancang dan

dibuat sendiri oleh peneliti

2) Lembar Penugasan untuk dilaksanakan oleh peserta kegiatan


3) Instrumen/rubrik observasi dan catatan lapangan

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah :

1) Menayangkan dan mendiskusikan slide Tutorial Step by Step Powerpoint

2010

2) Penugasan/praktik setiap langkah yang ditayangkan pada tutorial

3) Melakukan bimbingan terhadap guru yang menemukan kendala dalam

praktik

c. Observasi

Hasil observasi pada siklus kedua menunjukkan antusiasme dan kemampuan

peserta yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari keaktifan mereka saat

kegiatan berlangsung, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 4 berikut :

Tabel 4.

Aktifitas Peserta pada Siklus II

No Aktifitas Peserta Pertemuan 4 %

1 Bertanya tentang materi 8 36

2 Mengerjakan Tes/Penugasan 22 100

3 Berdiskusi dengan teman 12 55

4 Memberikan tanggapan 16 73

Demikian pula halnya dengan peningkatan kemampuan peserta sebagaimana

tampak dalam tabel 5


Tabel 5

Kemampuan Guru dalam Membuat Media Berbasis komputer

Menggunakan Tutorial Step by Step Power Point 2010

Aspek yang diamati

Memulai aplikasi

picture/
Menambah slide
Total

Teks/Karakter
PowerPoint

Format teks/

audio/video
No Guru Nilai

Menyisip

Animasi
karakter

Transisi
jadi 4
Skor

Menyisip
1 MA 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

2 DG 4 4 4 4 4 4 2 26 92.86

3 Ms 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

4 Sy 4 4 3 3 2 2 1 19 67.86

5 Gn 4 4 4 3 3 2 2 22 78.57

6 RE 4 4 3 3 3 2 2 21 75.00

7 Nh 4 4 4 4 3 2 1 22 78.57

8 Pa 4 4 4 4 4 4 2 26 92.86

9 HH 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

10 TM 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

11 IS 4 4 4 4 4 2 1 23 82.14

12 YDY 4 4 4 4 3 3 1 23 82.14

13 Ea 4 4 4 4 4 2 2 24 85.71

14 FN 4 4 4 3 2 2 2 21 75.00

15 NH 4 4 3 3 3 2 1 20 71.43

16 Ja 4 4 4 3 2 2 2 21 75.00

17 Wa 4 4 4 4 3 2 2 23 82.14
18 Tn 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

19 WT 4 4 4 4 4 3 2 25 89.29

20 IA 4 4 4 4 4 4 3 27 96.43

21 CE 4 4 4 4 3 2 2 23 82.14

22 BS 4 4 4 4 4 4 4 28 100.00

Jumlah 88 88 85 82 75 64 52 534 1.907

Rata-Rata 100 100 97 93 85 73 59 86.69

Keterangan :

Nilai Maksimum masing-masing Aspek Yang Diamati = 4 dan Nilai Minimum = 1

4 = Selesai, tepat waktu/lebih cepat 2 = Selesai, Lebih lambat > 5 < 11 menit

3 = Selesai, Lebih Lambat <= 5 1 = Lambat >= 11 menit/ Tidak selesai

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Sesuai dengan asumsi awal dan pernyataan guru-guru MTs Muhammadiyah

Lubuk Jambi bahwa mereka betul-betul berminat untuk melaksanakan

pembelajaran menggunakan media berbasis komputer, memang terlihat adanya

perbaikan yang cukup signifikan dalam dua siklus pelaksanaan kegiatan pelatihan.

Kalau sebelum pelaksanaan kegiatan hanya ada 3 orang guru yang mampu

merancang dan membuat media persentasi powerpoint, dalam tindakan perbaikan

siklus I meningkat menjadi 7 orang. Selain itu, perbaikan siklus I tersebut juga telah

mampu mengentaskan 12 orang guru yang sebelumnya termasuk dalam kategori

kurang, berubah posisi menjadi kategori cukup.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Penyiapan media

pembelajaran berbasis komputer menggunakan PowerPoint di MTs

Muhammadiyah Lubuk Jambi berjalan sesuai dengan Rencana dan diiikuti

oleh seluruh guru dengan penuh motivasi dan antusiasme yang tinggi

2. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan yang dilakukan telah

berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam mempersiapkan dan

melaksanakan pembelajaran menggunakan media berbasis komputer secara

signifikan, dengan peningkatan mencapai 43,27%

B. Saran

1. Kepada Guru

Agar senantiasa melatih dan mengembangkan kemampuan dan potensi

kompetensi penggunaan media dalam pembelajaran

2. Kepada Kepala Madrasah

a. Agar memantau dan senantiasa memberikan bimbingan pelaksanaan

tugas guru dalam PBM, terutama tentang penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer

b. Agar mengusulkan /merencanakan kegiatan workshop/bimtek lanjutan

guna peningkatan kemampuan guru

3. Kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi

Diharapkan agar memprogramkan kegiatan workshop/bimtek/bimbingan

dan latihan bagi para guru madarasah se-kabupaten Kuantan Singingi

Bibliografi
Departemen Pendidikan Nasional: 2008, Media pembelajaran dan Sumber belajar
(materi diklat kompetensi pengawas, kompetensi supervisi akademik 03 – b7)
Departemen Pendidikan Nasional: 2008, Penelitian Tindakan Kelas (materi diklat
Pengawas, kompetensi Penelitian dan Pengembangan 05 – A3)
Departemen Pendidikan Nasional: 2009, Penelitian Tindakan Sekolah

Keputusan Menteri Agama No. 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.65 tahun 2013 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Sadiman, Arief (dkk). 2007. Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina.2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta:Kencana, h.163
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, Microsoft PowerPoin,
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Microsoft_PowerPoint. Diakses
tanggal 12/04/2016

Anda mungkin juga menyukai