docx
Daftar Isi.docx
Kata Pengantar.docx
Silahkan di simak.
LAPORAN
KAJIAN ON THE JOB LEARNING
OLEH :
SUHARI,S.Pd I.
PESERTA DIKLAT
CALON KEPALA SEKOLAH
MAJLIS DIKDASMEN CABANG BABAT
2014
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HALAMAN PENGESAHAN
SUHARI,S.Pd I
Peserta Diklat
Calon Kepala Sekolah
Tahun 2014
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan segala
isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah atas junjungan Nabiyyullah Muhammad SAW. Berkat curahan rahmat dan kasih
sayang
Allah
SWT
jualah,
sehingga
laporan
akhir
kegiatan On
The
Job
Learning (OJL) pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan suatu
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walau diakui terasa sangat
melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak,
khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah akhirnya laporan kegiatan
OJL ini selesai juga. Oleh karena itu, penulis merasa berkewajiban untuk menyampaikan
ucapan
terima
kasih
yang
tulus
kepada
Drs
Wardani,M.Pd,Dede
Rahardiman
Ali
Rofiq,S.Pd
selaku
Kepala
Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah
01
memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan kajian-kajian dan
pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan calon kepala sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
semua teman peserta diklat calon kepala sekolah atas kerja sama yang terbangun
selama ini mulai dari awal seleksi sampai kegiatan OJL berakhir.
Kiranya laporan kegiatan OJL ini dapat bermanfaat, dan semoga segala bantuan,
pengorbanan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat ganjaran dan
pahala dari Allah SWT, Amin.
Penulis,
Daftar Isi
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................
ii
Daftar Lampiran......................................................................................................
A. Rasional....................................................................................................
B. Tujuan ......................................................................................................
Sasaran ..................................................................................................
C.
B.
REKOMENDASI.....................................................................................
9
10
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara
optimal.Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang
penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah
selaku menejerial diharapkan dapat memberikan layanan secara profesional dalam bidang
perlengkapan atau fasilitas kerja bagi personel sekolah. Dengan pengadaan dan
pengelolaan sarana prasarana yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja personel sekolah.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 untuk sekolah tingkatSD/MI
sekurang-kurangnya memiliki kelengkapan sarana dan prasarana sekolah berupa:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. tempat beribadah,
7. ruang UKS,
8. jamban,
9. gudang,
10. ruang sirkulasi,
11. tempat bermain/berolahraga
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 diatas, tempat bermain dan
berolah raga merupakan salah satu sarana yang seharusnya terpenuhi
yang berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan
kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
Begitu juga dengan keberadaan gudang adalah merupakan salah satu prasarana
yang harus terpenuhi sesuai kreteria minimal sekolah tingkat dasar yaitu Luas minimum
gudang SD adalah 18 m2 . Gudang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan
1. Untuk mengetahui kebutuhan sarana prasarana yang segera dipenuhi dalam usaha
meningkatkan kegiatan pembelajaran
2. Untuk meningkatkan minat siswa untuk belajar di MI M uhammadoyah 01
Kebalandono
C. Sasaran
Berdasarkan hasil analisis dan observasi , maka sasaran yang ingin dicapai dalam
tulisan ini adalah pengembangan dimensi kompetensi manajerial kepala sekolah
melalui perencanaan pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
D. Hasil yang diharapkan
Hasil yamg diharapkan oleh penulis adalah:
1. Perencanaan kebutuhan fasilitas(bangunan,peralatan,perabot,lahan
infrastruktur)sekolah sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang
standar sarana dan prasarana.
2. Pengelolaan pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Pengelolaan pemeliharaan fasilitas,baik perawatan preventif maupun perawatan fisik
terhadap fasilitas sekolah
4. Pengelolaan kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistim
pembukuan yang berlaku
5. Pengelolaan dan penghapusan baranng inventaris sekolah yang terlaksana dengan bai
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN
A. Rencana Pelaksanaan In-Service Learning
1. Persiapan pelaksanaan pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
a. Menyusun instrument pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
Berdasarkan
bukti
dan
data-data
maka
selama
OJL
dapat
kami
dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta
didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Kemuhammadiyaan,bahasa daerah
dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran muatan lokal sekolah yang merupakan
kebutuhan sosial masyarakat.
Kurikulum sekolah untuk kelas 1,2,dan 3 menggunakan pendekatan tematik
sedangkan untuk kelas 4,5,6 menggunakan bidang studi yang terdiri dari 5 mata
pelajaran umum dan 5 mata pelajaran agama serta tiga muatan lokal yaitu bahasa
jawa,bahasa inggris dan kemuhammadiyahan. Alokasi waktu mata pelajaran sudah sesuai
dengan ketentuan yaitu satu jam sama dengan 35 menit.Mata pelajaran yang di
ujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Jumlah jam pelajaran
perminggu 32 jam pelajaran per kelas,
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan secara
sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai
ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar
sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial dan pengayaan mestinya
dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadual disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan
tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang
kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.
Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan pengembangan
pribadi siswa.
Programkegiatan
ekstra
kurikuler
yang
disediakan
diantaranya HW.BTA,TIK,PILDACIL
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan
silabus
dilakukan
secara
mandiri
ataupun
berkelompok
dalam
pertemuan KKGM ataupun KKM. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-
guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih
mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus sudah membagi ke dalam
bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan
nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan
penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok
dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKM. RPP yang disusun guru sebahagian
masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan.
Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil
pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau
siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat .
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif,
menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru masih ada yang menggunakan
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan
terbatasnya sumber belajar dari buku. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama
bertahan satu atau dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku
paket yang singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, pengawas,
kepala MI Muhammadiyah 01 Kebalandono , wakil kepala sekolah dan guru senior yang
berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja
kegiatan supervisi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012dan
tahun 2012/2013 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa Indonesia
6,47 dan 5,62,, Matematika 7,41 dan 8,24 serta IPA 7,81 dan 7,95.
Untuk
masyarakat,MI
mengembangkan
Muhammadiyah
nilai-nilai
01
agama
Kebalandono
khusunya
Islam
melaksanakan
dan
budaya
kegiatan Daarul
Arqam setiap bulan ramadhan bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah
Kebalandono. Selain itu, sekolah membudayakan saling memberi salam setiap bertemu,
baik guru ataupun siswa.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah
guru
yang
mencapai 9 orang
dan
tenaga
administrasi
sekolah
sebanyak 1 orang sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
sekolah. Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1 sebanyak 100% sedangkan pegawai
administrasi berkualifikasi D1.
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan MI Muhammadiyah 01
Kebalandono belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur berapa
tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.
5. Standar Sarana dan Prasarana
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono memiliki lahan seluas 4415 m2 yang terdiri
dari lahan terbangun dan lahan terbuka. Status kepemilikan lahan merupakan milik sendiri
yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah berupa akta dan sertifikat. Lokasi
lahan memenuhi kondisi keamanan karena terletak di dalam desa. Lahan juga dibatasi
dengan pembangunan pagar setinggi 1,5 meter.
Bangunan berupa gedung yang dimiliki berjumlah 1 unit berlantai 2 yang terdiri dari
6
ruang
kelas,1ruangkepalamadrasah,satu
ruang
guru
dan
satu
ruang
perpustakaan.Penghubung antara lantai satu dan dua dilengkapi dengan ruang sirkulasi
yang memudahkan untuk menjangkau setiap ruang.
Ruang
kelas
yang
digunakan
sebagai
tempat
proses
belajar
mengajar
sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-masing berukuran 6 x 7 m2 per ruang kelas.
Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu black board, satu meja dan kursi guru,
masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa.
Ruang guru berukuran (6 7) m2 memuat 11 pasang meja dan kursi guru, 1 papan
1 lemari piala, white board, satu meja panjang dan 1 kursi untuk tempat pimpinan rapat
pertemuan, 1 set kursi dan meja tamu, 1 kamar kecil (WC), 2 rak buku, 1 lemari buku, 1
set sound system dan 1 buah jam dinding.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas masing-masing (6x7)
m . Berada satu ruang dengan lap dan UKS.Jumlah buku teks pelajaran masih kurang dari
2
jumlah siswa.
Ruang kepala sekolah berukuran (24)m2 terdapat ,12 lemari buku, 1 pasang meja
dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu.
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, UKS,jamban (WC)
siswa.
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan MI Muhammadiyah 01 Kebaloandono sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan
melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya ditembok dinding sekolah,dan melalui
persuratan.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja
jangka menengah (RKJM) belum disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula
dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) belum disosialisasikan kepada
warga sekolah. Sekolah sudah pernah melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang
disusun masih sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar.
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga
masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem informasi
berbasis ICT program office.
7. Standar Pembiayaan
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala
sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah serta melibatkan secara langsung pihak
komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan.
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa
dana BOS dan Donator tetap. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan
lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia
usaha dan industri.
Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah ditujukan kepada pemerintah dan
komite sebagai pemberi dana.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian
guru
mata
pelajaran
sudah
menyusun
perencanaan
penilaian
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan oleh
masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada siswa
diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM sebelum
pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan
rencana yang telah dibuat oleh sebahagian guru.
Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugastugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk
perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada
kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi untuk
melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.
B. Permasalahan yang Ditemukan di Lapangan
Berdasarkan hasil kajian,pengamatan langsung dan wawancara dengan berbagai pihak
maka dapat kami temukan beberapa permasalahan diantaranya
1. Lapangan olah raga/tempat bermain yang kurang memadahi
2. Belum adanya gudang tempat penyimpanan barang yang layak
3. kurang tersedianya data-data atau informasi yang penulis butuhkan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB III
menjadi bawahannya serta berusaha mengambil keputusan yang dapat memuaskan bagi
semua.
Sebagai manajer, kepala sekolah juga harus mampu mendorong keterlibatan
seluruh komponen sekolah dalam setiap kegiatan sekolah. Keterlibatan dan partisipasi
aktif mereka akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan di atas penulis merekomendasikan
sebagai berikut :
1. Mengupayakan adanya lapangan olah raga atau tempat bermain bagi peserta didik
melalui beberapa cara diantaranya:
a. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk pemanfaatan lapangan olah raga
misalnya dengan pemerintahan Desa atau lainya
b. Mengadakan musyawarah dengan pimpinan ranting Muhammadiyah Kebalandono
untuk pengadaan lapangan olah raga dengan cara perolingan tanah wakaf.
c. Melakukan pendekatan dengan pemilik tanah yang berada di depan MI
Muhammadiyah 01 Kebalandono yang masih berupa rawa,untuk ditukar dengan
salah satu tanah wakaf milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kebalan dono.
2. Mengupayakan satu ruangan untuk gudang apabila sudah ada kesepakatan untuk
perolingan tanah wakaf yang sebagian digunakan lapangan,sedangkan pembiayaan
pembuatan gudangnya dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
a. Membuat proposal yang ditujukan kepada instansi terkait.
b. Donatur dari alumni MI Muhammadiyah yang sudah berhasil
c. Swadaya warga Muhammadiyah Kebalandono
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENUTUP
Sarana dan prasarana merupakan sumber daya sekolah yang harus dikelola secara
optimal dalam hal pemanfaatan dan pemeliharaanya guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji pengelolaan sarana
dan prasarana sekolah, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan
pengalaman. Semoga ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu
pendidikan Indonesia di masa depan, Amin