Anda di halaman 1dari 18

BAB I.

docx

BAB II Sekolah Magang 1.docx

BAB II Sekolah Magang 2.docx

BAB IV Kesimpulan dan Saran.docx

Daftar Isi.docx

III.A Pelaksanaan RTK.docx

III.B DAFTAR PERTANYAAN SETELAH OBSERVASI.docx

III.B INSTRUMEN OBSERVASI KELAS.docx

III.B Matriks Supervisi Guru Junior.docx

III.B Supervisi Guru Junior.docx

III.C INSTRUMEN PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN.docx

III.C Instrument Pelaksanaan Pembelajaran.docx

III.C Intrumen Penelaahan RPP.docx

III.C Perangkat Pembelajaran.docx

III.D INSTRUMEN KAJIAN MONEV.doc

III.D INSTRUMEN KAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM.doc

III.D INSTRUMEN KAJIAN PTK.doc

III.D INSTRUMEN KAJIAN SARPRAS.doc

III.D INSTRUMEN KAJIAN TIK.doc

III.D INSTRUMEN MONEV RTK.docx

III.D INSTRUMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK.doc

III.D INSTRUMEN PENGELOLAAN KEUANGAN.doc

III.D INSTRUMEN PENGELOLAAN RKS.doc

III.D INSTRUMEN PENGELOLAAN TAS.doc

III.D INSTRUMEN RTK.docx

III.D Instrument RKJM dan RKS.docx

III.D Matrik Kajian Monev.docx

III.D Matrik Kajian P. TAS.docx

III.D Matrik Kajian P. TIK.docx

III.D Matrik Kajian P.Keuangan.docx

III.D Matrik Kajian P.Kurikulum.docx

III.D Matrik Kajian PTK.docx

III.D Matrik Kajian RKS.docx

III.D Matrik Kajian Sarpras.docx

III.D Matrik Kajian Serdik.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Ketatausahaan.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Keuangan Sekolah.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Monev.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial pemanfaatn TIK.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Pengelolaan Kurikulum.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Peserta Didik.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial PTK.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial RKAS.docx

III.D Pengkajian Aspek Manajerial Sarpras.docx

III.D Program kegiatan RTK-RTL.docx

III.E Instru Dokumen Kewirausahaan.docx

III.E Pedoman Wawancara-Peningkatan AKPK.docx

III.E Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang Kurang di Sekolah Lain.docx

Kata Pengantar.docx

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING.docx


Detail :

ONTOH LAPORAN KAJIAN ON THE JOB LEARNING ( OJL )

Silahkan di simak.

LAPORAN
KAJIAN ON THE JOB LEARNING

PENINGKATAN KOPETENSI MENEJERIAL MELALUI PENGELOLAAN


SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

OLEH :
SUHARI,S.Pd I.

PESERTA DIKLAT
CALON KEPALA SEKOLAH
MAJLIS DIKDASMEN CABANG BABAT
2014

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KAJIAN


PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

SUHARI,S.Pd I
Peserta Diklat
Calon Kepala Sekolah
Tahun 2014

Telah melakukan pengkajian


Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono

Kebalandono, 8 Pebruari 2014


Kepala MIM 01 Kebalandono
ALI ROFIQ.S/Pd

Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan segala
isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah atas junjungan Nabiyyullah Muhammad SAW. Berkat curahan rahmat dan kasih
sayang

Allah

SWT

jualah,

sehingga

laporan

akhir

kegiatan On

The

Job

Learning (OJL) pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan suatu
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walau diakui terasa sangat
melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak,
khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah akhirnya laporan kegiatan
OJL ini selesai juga. Oleh karena itu, penulis merasa berkewajiban untuk menyampaikan

ucapan

terima

kasih

yang

tulus

kepada

Drs

Wardani,M.Pd,Dede

Rahardiman

Yusuf,M.Pd,Basuki M.Pd atas bimbingan dan arahannya.


Demikian pula ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada
Bapak

Ali

Rofiq,S.Pd

selaku

Kepala

Madrasah

Ibtidaiyah

Muhammadiyah

01

Kebalandono yang telah banyak membantu, memberikan masukan dan bimbingan


selama pelaksanaan kegiatan OJL di MI Muhammadiyah 01 Kebalandono.
Tak terlupakan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada guru-guru
dan pegawai

MI Muhammadiyah 01 Kebalandono yang telah banyak membantu

memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan kajian-kajian dan
pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan calon kepala sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
semua teman peserta diklat calon kepala sekolah atas kerja sama yang terbangun
selama ini mulai dari awal seleksi sampai kegiatan OJL berakhir.
Kiranya laporan kegiatan OJL ini dapat bermanfaat, dan semoga segala bantuan,
pengorbanan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat ganjaran dan
pahala dari Allah SWT, Amin.
Penulis,

Daftar Isi

Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................

Kata Pengantar ......................................................................................................

ii

Daftar Lampiran......................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Rasional....................................................................................................

B. Tujuan ......................................................................................................

Sasaran ..................................................................................................

C.

D. Hasil yang diharapkan...............................................................................

BAB II. LAPORAN PELAKSANAAN ISL -I...........................................................


A. Pelaksanaan ISL......................................................................................

Implementasi Kegiatan OJL....................................................................

B.

BAB III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................................


A. KESIMPULAN.. .......................................
B.

REKOMENDASI.....................................................................................

9
10

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara
optimal.Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang
penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah
selaku menejerial diharapkan dapat memberikan layanan secara profesional dalam bidang

perlengkapan atau fasilitas kerja bagi personel sekolah. Dengan pengadaan dan
pengelolaan sarana prasarana yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja personel sekolah.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 untuk sekolah tingkatSD/MI
sekurang-kurangnya memiliki kelengkapan sarana dan prasarana sekolah berupa:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. tempat beribadah,
7. ruang UKS,
8. jamban,
9. gudang,
10. ruang sirkulasi,
11. tempat bermain/berolahraga
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 diatas, tempat bermain dan
berolah raga merupakan salah satu sarana yang seharusnya terpenuhi
yang berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan
kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
Begitu juga dengan keberadaan gudang adalah merupakan salah satu prasarana
yang harus terpenuhi sesuai kreteria minimal sekolah tingkat dasar yaitu Luas minimum
gudang SD adalah 18 m2 . Gudang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan

pembelajaran di luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang


tidak/belum berfungsi di satuan pendidikan, dan tempat menyimpan arsip sekolah yang
telah berusia lebih dari 5 tahun.
B. Tujuan
Tujuan kajian pengelolaan sarana prasarana adalah

1. Untuk mengetahui kebutuhan sarana prasarana yang segera dipenuhi dalam usaha
meningkatkan kegiatan pembelajaran
2. Untuk meningkatkan minat siswa untuk belajar di MI M uhammadoyah 01
Kebalandono
C. Sasaran
Berdasarkan hasil analisis dan observasi , maka sasaran yang ingin dicapai dalam
tulisan ini adalah pengembangan dimensi kompetensi manajerial kepala sekolah
melalui perencanaan pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
D. Hasil yang diharapkan
Hasil yamg diharapkan oleh penulis adalah:
1. Perencanaan kebutuhan fasilitas(bangunan,peralatan,perabot,lahan
infrastruktur)sekolah sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang
standar sarana dan prasarana.
2. Pengelolaan pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Pengelolaan pemeliharaan fasilitas,baik perawatan preventif maupun perawatan fisik
terhadap fasilitas sekolah
4. Pengelolaan kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistim
pembukuan yang berlaku
5. Pengelolaan dan penghapusan baranng inventaris sekolah yang terlaksana dengan bai

BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN
A. Rencana Pelaksanaan In-Service Learning
1. Persiapan pelaksanaan pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
a. Menyusun instrument pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana

b. Perencanaan instrumen kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana melalui


pendampingan
2. Pelaksanaan Pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
a. Pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
b. Pengisian instrument pengkajian pengelolaan sarana dan prasarana
c. Wawancara dengan Kepala Sekolah tentang pengelolaan sarana prasarana
d. Wawancara dengan guru-guru Tim pengembang sarana dan prasarana
e. Wawancara dengan masyarakat/komite sekolah
3. Hasil
Berdasarkan hasil kajian dan wawancara menunjukan bahwa
a. Sekolah sudah memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran
hanya sebagian belum memadahi baik kualitas maupun kuantitas
b. Sekolah sudah memiliki saran prasarana yang meliputi lahan,ruang kelas,ruang
pimpinan,ruang pendidik,ruang TU,ruang perpustakaan tetapi gudang dan lapangan
bermain/olah raga belum memadahi
c. Proses perencanaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
perencanaan,prosedur perencanaan dan pengadaan, sudah berjalan dengan baik
walaupun belum sempurna
d. Pemeliharaan fasilitas dan bangunan sudah dilaksanakan secara rutin dan berkala
e. Inventarisasi sarana dan prasarana meliputi pengadministrasian barang klasifikasi dan
kode barang inventaris,serta pelaporan sudah baik tetapi belum tertib administrasinya
f. Penghapusan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan pemusnahan barangbarang yang rusak
4. Kendala
a. Teterbatasnya dokumen sekolah untuk proses pengkajian terhadap sarana dan
prasarana
b. Kurangnya data-data yang dibutuhkan
c. Terbatasnya waktu pengamatan
d. Kurangnya pengetahuan penulis dalam membuat instrumen-instrumen yang relevan
B. IMPLEMENTASI KEGIATAN
A. Kondisi nyata sekolah

Berdasarkan

bukti

dan

data-data

maka

selama

OJL

dapat

kami

implementasikan Kinerja MI Muhammadiyah 01 Kebalandono dilihat dari pencapaian


delapan standar pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono

telah memiliki kurikulum sendiri yang

dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta
didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Kemuhammadiyaan,bahasa daerah
dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran muatan lokal sekolah yang merupakan
kebutuhan sosial masyarakat.
Kurikulum sekolah untuk kelas 1,2,dan 3 menggunakan pendekatan tematik
sedangkan untuk kelas 4,5,6 menggunakan bidang studi yang terdiri dari 5 mata
pelajaran umum dan 5 mata pelajaran agama serta tiga muatan lokal yaitu bahasa
jawa,bahasa inggris dan kemuhammadiyahan. Alokasi waktu mata pelajaran sudah sesuai
dengan ketentuan yaitu satu jam sama dengan 35 menit.Mata pelajaran yang di
ujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Jumlah jam pelajaran
perminggu 32 jam pelajaran per kelas,
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan secara
sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai
ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar
sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial dan pengayaan mestinya
dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadual disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan
tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang
kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.
Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan pengembangan
pribadi siswa.

Programkegiatan

ekstra

kurikuler

yang

disediakan

diantaranya HW.BTA,TIK,PILDACIL
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan

silabus

dilakukan

secara

mandiri

ataupun

berkelompok

dalam

pertemuan KKGM ataupun KKM. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-

guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih
mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus sudah membagi ke dalam
bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan
nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan
penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok
dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKM. RPP yang disusun guru sebahagian
masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan.
Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil
pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau
siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat .
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif,
menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru masih ada yang menggunakan
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan
terbatasnya sumber belajar dari buku. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama
bertahan satu atau dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku
paket yang singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, pengawas,
kepala MI Muhammadiyah 01 Kebalandono , wakil kepala sekolah dan guru senior yang
berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja
kegiatan supervisi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012dan
tahun 2012/2013 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa Indonesia
6,47 dan 5,62,, Matematika 7,41 dan 8,24 serta IPA 7,81 dan 7,95.
Untuk
masyarakat,MI

mengembangkan
Muhammadiyah

nilai-nilai
01

agama

Kebalandono

khusunya

Islam

melaksanakan

dan

budaya

kegiatan Daarul

Arqam setiap bulan ramadhan bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah
Kebalandono. Selain itu, sekolah membudayakan saling memberi salam setiap bertemu,
baik guru ataupun siswa.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah

guru

yang

mencapai 9 orang

dan

tenaga

administrasi

sekolah

sebanyak 1 orang sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
sekolah. Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1 sebanyak 100% sedangkan pegawai
administrasi berkualifikasi D1.
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan MI Muhammadiyah 01
Kebalandono belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur berapa
tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.
5. Standar Sarana dan Prasarana
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono memiliki lahan seluas 4415 m2 yang terdiri
dari lahan terbangun dan lahan terbuka. Status kepemilikan lahan merupakan milik sendiri
yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah berupa akta dan sertifikat. Lokasi
lahan memenuhi kondisi keamanan karena terletak di dalam desa. Lahan juga dibatasi
dengan pembangunan pagar setinggi 1,5 meter.
Bangunan berupa gedung yang dimiliki berjumlah 1 unit berlantai 2 yang terdiri dari
6

ruang

kelas,1ruangkepalamadrasah,satu

ruang

guru

dan

satu

ruang

perpustakaan.Penghubung antara lantai satu dan dua dilengkapi dengan ruang sirkulasi
yang memudahkan untuk menjangkau setiap ruang.
Ruang

kelas

yang

digunakan

sebagai

tempat

proses

belajar

mengajar

sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-masing berukuran 6 x 7 m2 per ruang kelas.
Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu black board, satu meja dan kursi guru,
masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa.
Ruang guru berukuran (6 7) m2 memuat 11 pasang meja dan kursi guru, 1 papan
1 lemari piala, white board, satu meja panjang dan 1 kursi untuk tempat pimpinan rapat
pertemuan, 1 set kursi dan meja tamu, 1 kamar kecil (WC), 2 rak buku, 1 lemari buku, 1
set sound system dan 1 buah jam dinding.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas masing-masing (6x7)
m . Berada satu ruang dengan lap dan UKS.Jumlah buku teks pelajaran masih kurang dari
2

jumlah siswa.

Ruang kepala sekolah berukuran (24)m2 terdapat ,12 lemari buku, 1 pasang meja
dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu.
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, UKS,jamban (WC)
siswa.
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan MI Muhammadiyah 01 Kebaloandono sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan
melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya ditembok dinding sekolah,dan melalui
persuratan.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja
jangka menengah (RKJM) belum disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula
dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) belum disosialisasikan kepada
warga sekolah. Sekolah sudah pernah melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang
disusun masih sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar.
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga
masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem informasi
berbasis ICT program office.
7. Standar Pembiayaan
MI Muhammadiyah 01 Kebalandono mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala
sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah serta melibatkan secara langsung pihak
komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan.
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa
dana BOS dan Donator tetap. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan
lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia
usaha dan industri.
Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah ditujukan kepada pemerintah dan
komite sebagai pemberi dana.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian

guru

mata

pelajaran

sudah

menyusun

perencanaan

penilaian

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan oleh

masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada siswa
diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM sebelum
pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan
rencana yang telah dibuat oleh sebahagian guru.
Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugastugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk
perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada
kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi untuk
melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.
B. Permasalahan yang Ditemukan di Lapangan
Berdasarkan hasil kajian,pengamatan langsung dan wawancara dengan berbagai pihak
maka dapat kami temukan beberapa permasalahan diantaranya
1. Lapangan olah raga/tempat bermain yang kurang memadahi
2. Belum adanya gudang tempat penyimpanan barang yang layak
3. kurang tersedianya data-data atau informasi yang penulis butuhkan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang penting dalam membantu
mengembangkan sekolah menjadi lebih maju dan berkualitas. Ketersediaan lapangan dan
tempat bermain merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan
keaktifan,kreatifitas dan kedisiplinan ,serta kenyamanan bagi peserta didik,begitu juga
dengan keberadaan gudang sangat dibutuhkan sebagai penyimpanan barang agar mudah
dalam penyimpanan dan perawatan.
Ketersediaan gudang dan lapangan atau tempat bermain merupakan modal
sumber daya yang harus dikelola secara optimal oleh kepala sekolah. Sebagai seorang
manajer, kepala sekolah harus mampu mengelola sarana prasarana yang tepat guna
dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah yang sudah ditetapkan.
Keberadaan gedung MI Muhammadiyah 01 Kebalandono yang berada satu lokasi
dengan TK ABA menyebabkan terbatasnya lapangan bermain dan olah raga bagi peserta
didik MI Muhammadiyah 01 Kebalandono,kesemuanya itu dikarenakan halaman sekolah
sudah terpenuhi dengan alat bermain anak TK ABA,hal itulah yang menyebabakan
sulitnya guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran diluar kelas terutama kegiatan
olah raga dan kegiatan-kegiatan lainnya. Begitu juga ketersediaan gudang di MI
Muhammadiyah 01 Kebalandono yang kurang memenuhi syarat sehingga menyebabakan
adanya fungsi ganda pada perpustakaan yang diguanakan dsebagai perpustakaan dan
penyimpanan barang
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk mendayagunakan sarana dan prasarana melalui
kerjasama, memberi kesempatan kepada para guru untuk meningkatkan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang
menunjang program sekolah.
Kepala sekolah harus mampu bekerja melalui pembantu-pembantunya (wakilwakil), serta berusaha untuk senantiasa mempertanggungjawabkan setiap tindakannya.
Kepala sekolah juga harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berfikir
secara analitik dan konseptual, dan harus senantiasa berusaha menjadi penengah dalam
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh guru dan tenaga kependidikan yang

menjadi bawahannya serta berusaha mengambil keputusan yang dapat memuaskan bagi
semua.
Sebagai manajer, kepala sekolah juga harus mampu mendorong keterlibatan
seluruh komponen sekolah dalam setiap kegiatan sekolah. Keterlibatan dan partisipasi
aktif mereka akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan di atas penulis merekomendasikan
sebagai berikut :
1. Mengupayakan adanya lapangan olah raga atau tempat bermain bagi peserta didik
melalui beberapa cara diantaranya:
a. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk pemanfaatan lapangan olah raga
misalnya dengan pemerintahan Desa atau lainya
b. Mengadakan musyawarah dengan pimpinan ranting Muhammadiyah Kebalandono
untuk pengadaan lapangan olah raga dengan cara perolingan tanah wakaf.
c. Melakukan pendekatan dengan pemilik tanah yang berada di depan MI
Muhammadiyah 01 Kebalandono yang masih berupa rawa,untuk ditukar dengan
salah satu tanah wakaf milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kebalan dono.
2. Mengupayakan satu ruangan untuk gudang apabila sudah ada kesepakatan untuk
perolingan tanah wakaf yang sebagian digunakan lapangan,sedangkan pembiayaan
pembuatan gudangnya dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
a. Membuat proposal yang ditujukan kepada instansi terkait.
b. Donatur dari alumni MI Muhammadiyah yang sudah berhasil
c. Swadaya warga Muhammadiyah Kebalandono

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENUTUP

Sarana dan prasarana merupakan sumber daya sekolah yang harus dikelola secara
optimal dalam hal pemanfaatan dan pemeliharaanya guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji pengelolaan sarana
dan prasarana sekolah, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan
pengalaman. Semoga ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu
pendidikan Indonesia di masa depan, Amin

Anda mungkin juga menyukai