Anda di halaman 1dari 17

Tugas 02-OJT 1_ A19_ TITIK AYU SRI RAHAYU

Tugas 02-OJT 1 Melakukan Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah agar dapat
mendalami materi-materi yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah, Kepemimpinan Pembelajaran Melalui Coaching dalam
Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah ini:

Tabel Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran


No Nama Mata Diklat Materi Resume Hasil Eksplorasi Materi Hal Baru yang Diperoleh
A b C D e
1 PEMBENTUKAN 1. Dinamika kelompok I. Pelaksanaan Dinamika Kelompok  Filosofi Ki Hajar
KARAKTER 2. Filosofi pendidikan KHD Tahapan dinamika kelompok yaitu : Dewantara tentang
& PPP 1. Penjelasan umum Pendidikan menjadi pilar
3. Community of Practice indicator PPP
2. Kontrak program dan pembentukan suku
4. Inquiry apresiatif  6 Dimensi Profil Pelajar
5. Self Regulated Learning 3. Yel nasional
Pancasila
6. Selt Maturity secara 4. Pembentukan suku 1) Beriman dan
Holistik 5. Lagu kebangsaan bertaqwa kepada
6. Pelaksanaan Penugasan Tuhan YME dan
berakhlak mulia
II. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar 2) Mandiri
Pancasila 3) Bernalar Kritis
4) Kreatif
a) Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
5) Bergotong-royong
 Ki Hajar Dewantara merupakannTokoh Filsafat Pendidikan 6) Berkebinekaan
dari Dunia Timur global
 Gagasan-gagasan filosofis KHD menjadi pondasi yang  Karakter yang harus
cukup kokoh dalam pendidikan di Indonesia. Ajaran “ Ing dimiliki oleh Kepala
ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso,tut wuri Sekolah
1) religius ,
handayani “ menjadi jiwa dari pendidikan nasional
2) jujur,
 7 prinsip Lembaga Pendidikan Taman siswa yang 3) toleransi,
dibentuk oleh KHD menjadi pilar indikator profil pelajar 4) disiplin,
pancasila 5) kerja keras,
6) kreatif,
7) mandiri,
 Konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang 8) demokratis,
berwawasan kebangsaan dari KHD menjadi dasar-dasar 9) rasa ingin tahu,
pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia yaitu 3 landasan 10) semangat
filosofis 11) kebangsaan,
1) Nasionilistik 12) cinta tanah air,
13) menghargai prestasi,
2) Universal
14) bersahabat/ komunikatif
3) Spiritual 15) , cinta damai,
 Sistem Among ( pola asih,asah, dan asuh) yang menjadi 16) gemar membaca,
metode KHD sangat sesuai dengan system Pendidikan 17) peduli lingkungan,
Indonesia 18) peduli social,
 Konsep Pendidikan humanis yang meliputi daya cipta 19) tanggung jawab,
(kognitif),daya rasa( afektif), dan daya karsa ( psikomorik )
menjadi solusi untuk melestarikan eksistensi manusia
sekaligus jawaban fenomena pembelajaran yang dikuasi
teknologi pada saat ini

b) Profil Pelajar Pancasila


 Visi Indonesia 2045 memiliki 4 pilar. Salah satu pilar tersebut
adalah “ pembangaun manusia dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi “
 Pencanangan ‘ Merdeka Belajar “ sebagai bentuk proses
realisasi visi Indonesia 2045 mengharuskan semua elemen
pemanagku pendidikkan menjadi agen perubahan
 Merdeka belajar telah terkonsep sejak KDH yang
memberikan arti kemampuan untuk hidup dengan kekuatan
sendiri
 Profil Pelajar Pancasila dirumuskan sebagai upaya
menerjemahkan visi dan tujuan Pendidikan Indonesia 2045
 Tujuan penamaan Profil Pelajar Pancasila yaitu menguatkan
nilai – nilai luhur dalam diri pelajar Indonesia
 Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi utama :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YMEdan berakhlak
mulia
2) Mandiri
3) Bernalar Kritis
4) Kreatif
5) Bergotong-royong
6) Berkebinekaan global
Yang terangkai menjadi
“ Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai – nilai Pancasila”
 Dimensi Profil Pelajar Pancasila perlu dikembangkan
sebagai spiral karakter
 Profil Pelajar Pancasila menjadi luaran jangka Panjang
puncak perancangan kurikulum Pendidikan nasional

III. Menggerakkan Komunitas Belajar di Lingkungan Sekolah


Organisasi Profesi, dan Lingkungan yang lain (community of
practice )
1. Hubungan penugasan dinamika kelompok dengan konten
materi ditujukan untuk mengkorelasikan makna penugasan
dengan pembentukan karakter kepemimpinan CKS
2. Community of practice sebagai wadah untuk meningkatkan
ilmupengetahuan, membangunnrelasi dan membuat kebijakan

IV. Inquiry Apresiatif


 Merupakan pendekatan management perubahan yang kolaboratif
dan berbasis perubahan
 Tahapan inkuiri apresiatif disebut BAGJA ( buat pertanyaan,
ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, atur eksekusi)
 Inkuiri Apresiatif merupakan seni mengajukan pertanyaan untuk
melihat kemungkinan masa depan dengan dasar pengalaman
terbaik dan hubungan postif subjek seseorang terhadap kita
 BAGJA dimulai dari dari hal kecil sebagai modal manajmen
perubahan . mengidentifikasi hal- hal baik dan pendekatan positif

V. Membangun Kebiasaan Refleksi secara Mandiri


 Konsep belajar mandiri (SRL)merupakannkemampuan
seseorang dalam mengarahkanndiri sendiri menghadapi
situasi akademik
 Aspek SRL yaitu
a) Metacognitive self regulation
b) Physical and social environment management
c) Time management
d) Ellfort Regulation
 Strategi SRL menggambarkan kemauan, motivasi dan
metakognisi seseorang dalm perilaku nyata
 Implementasi SRL bagi KS akan menunjukkan dalam bentuk
karakter kepemimpinan
 Strategi Inovasi dalam pengembangan kompetensi guru dan
murid akan membuat KS mampu untuk menciptakan inovasi
pengembangan kompetensi guru dan murid

VI. Mengembangkan Kematangan secara Holistik ( Selt Maturity )


 Kematangan individu dalam mengaktualisasi dirinya untuk
berjuang menggapai masa depan dan cita -cita
 Ada 3 aspek perkembangan kematangan yaitu:
perkembangan fisiologi, psikologis,pedagogis.
 Karakteristik kematangan diri meliputi
a) Perluasan perasaan diri
b) Hubungan diri yang hangat
c) Keamanan emosional
d) Persepsi,keterampilan, tugas yang realistis
e) Objektifitas diri
f) Filsafat hidup mempersatukan
 Kematangan diri memiliki fungsi sebagai pengevaluasi tujuan
yang telah kita tetapkan, penasehat dalam menyelesaikan
masalah dan Kompas dari tujuan kita

VII. Refleksi Akhir Pengembangan Karakter


 Kepala sekolah berkarakter merupakan syarat mutlak untuk
dimiliknya perilaku berkarakter pada peserta didik
 Karakter yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah yaitu :
religius , jujur,toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri,demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargaiprestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social,
tanggung jawab,

VIII. Refleksi Kegiatan Pengembangan kepemimpinan Sekolah


 Menyampaikan karakter yang terbentuk dlm konsep SRL,
kemampuan menggerakkan komunitas, dan self maturity
 Menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam
pengembangan karakter serta strategi yang berbeda yang akan
digunakan

2 MANAJERIAL A. MEMIMPIN UPAYA A. MEMIMPIN UPAYA MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH MENJADI  Kepala sekolah sebagai
SEKOLAH MEWUJUDKAN VISI BUDAYA BELAJAR BERPIHAK PADA MURID agen perubahan
SEKOLAH MENJADI  Kepala sekolah mempunyai peran penting dalam mewujudkan  Penggunaan sistem
informasi manajemen
BUDAYA BELAJAR budaya belajar yang berpihak pada siswa
secara efektif di sekolah
BERPIHAK PADA  Peran kepala sekolah terwujud dalam bentuk RKS yang memuat -
MURID visi , standar kelulusan, isi, proses dan penilaian
1. Penyusunan RKS 1. Penyusunan RKS dengan tujuan sebagai pedoman kerja dalam
2. Pengelolaan Standar pengembangan sekolah Ttahapan RKS yaitu
Kompetensi Lulusan  RKJM ( 4 tahunn ) yang dijabarkan menjadi RKT ( tahunan ) dan
3. Pengelolaan Standar RKAS
Isi  RKS disusun antara kepala sekolah dengan pemangku
4. Pengelolaan Standar kepentingan dan warga sekolah
Proses  Dasar penyusunan RKS adalah EDS yang menghasilan peta
5. Pengelolaan Standar mutu sekolah ( rapor mutu )
Penilaian  RKS mengacu pada 8 standar Nasional Pendidikan

2. Pengelolaan Standar Kompetensi Lulusan


 Berfungsi sebagai pedoman penilaian dan penentuan kelulusan
3. Pengelolaan Standar Isi
 Ditetapkan untuk mencapai lulusan yang ditetapkan ( kurikulum
KTSP )
 KTSP memuat dokumen 1, 2 dan 3
4. Pengelolaan Standar Proses
 Berisi tentang pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai
standar kompetensi lulusan
5. Pengelolaan Standar Penilaian
 Berisi perangkat penilaian

B. MEMIMPIN DAN
MENGELOLA
B. MEMIMPIN DAN MENGELOLA SEKOLAH YANG BERDAMPAK
SEKOLAH YANG
PADA PESERTA DIDIK
BERDAMPAK PADA
 Hal yang harus dilakukan Kepala sekolah dalam mengelola sekolah
PESERTA DIDIK
yaitu :
1. pengelolaan Standar
a) Menyusun prioritas, mengolah Sumber Daya Sekolah,
pendidik dan Tenaga
b) Menjadi teladan,
Pendidikan
c) Menggerakkan warga sekolah,
2. pengelolaan
d) Memantau dan memberi umpan balik,
standarSarana dan
Prasarana e) Memandu pertemuan
3. Pengelolaan Standar  Pegelolan sekolah meliputi :
Pengelolaan 1. pengeloaan SDM ( guru, tendik, pesdik ),
4. Pengelolaan Standar 2. pengelolaan Standar pendidik dan Tenaga Pendidikan
pembiyaan 3. pengelolaan standarSarana dan Prasarana
4. Pengelolaan Standar Pengelolaan
5. Pengelolaan Standar pembiyaan

3 COACHING A. PEMBELAJARAN 1. Pembelajaran diferensiasi merupakann serangkaian keputusan  Seorang guru harus
DALAM BERDIFFERENSIASI masuk akal (common sense) dari seorang guru yang berorientasi mampu memenuhi
SUPERVISI GURU pada kebutuhan murid kebutuhan belajar siswa
DAN TENAGA melalui penerapan
2. 3 aspek kebutuhan belajar siswa menurut Tomlinson yaitu
KEPENDIDIKAN pembelajaran
 Kesiapan belajar differensiasi
 Minat murid
 Profil belajar siswa  Supervisi yang
3. Guru harus memahami 3 aspek kebutuhan belajar siswa untuk dilakukan oleh kepala
mengoptimalkan pembelajaran sekolah baik secara
4. 7 alasan keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi ( DI ) managerial maupun
a) Bersifat proaktif akademik akan
membantu guru
b) Bersifat kualitatif
mencapai tujuan
c) Berakar pada penilaian pengajaran yang
d) Menggunakan pendekatan konten, proses, dan produk ditetapkan
e) Perpusat pada siswa
f) Perpaduan pembelajaran seluruh kelas dan individu  Coaching yang
g) Bersifat organic dan dinamis dilakukan kepala
sekolah terfokus pada
kelemahan yang diubah
B. PENERAPAN 1. Coaching merupakan kegiatan pembinaan dengan cara
menjadi sebuah
COACHING DALAM berkomunikasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi dan komitmen
SUPERVISI AKADEMIK kinerja seseorang
2. Seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan coaching yang
baik
3. Jenis- jenis coaching yaitu
a. Coaching untuk mendukung pembelajaran
b. Coaching untuk kinerja
c. Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
d. Coaching tim dan kelompok
4. Coaching dilakukan setelah kepala sekolah melakukan supervisi
5. Coaching model TIRTA meliputi : Tujuan, Identifikasi, Rencana
Aksi, Tanggung jawab

1. Supervisi akademik merupakan kegiatan yang membantu guru


C. KONSEP DAN untuk mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
IMPLEMENTASI pengajaran yang meliputi :
SUPERVISI AKADEMIK
 Pengembangan professional
( GURU )
 Penumbuhan motivasi
 Pengawasan kualitas
2. Supervisi akademik dilakukan dengan menerapkan :
 14 prinsip, pendekatan, tehnik dan model tertentu
3. Instrument supervisi akademik berupa :
 Pedoman observasi, wawancara dan daftar ceklist/kendali
4. Tahapn supervisi akademik yaitu:
 Perencanaan, pelaksanaan,dan tindak lanjut hasil supervisi

1. Dua aspek supervisi yaitu : supervisi managerial dan supervise


D. KONSEP DAN
akademik
IMPLEMENTASI
SUPERVISI TENDIK 2. Supervise managerial dilakukan kepada tenaga kependidikan
mengenai pengelolaan dan administrasi sekolah
3. Supervise akademik dilakukan kepada guru mengenai kegiatan
pembelajaran baik di dalam maupun diluar kelas
4. Supervise tendik mmiliki prinsip
 Demokratis
 Membangun hubungan harmonis
 Dilakukan secara berkesinambungan
 Bersifat integral
 Mencakup seluruh komponen ( komprehensif )
 Bersifat konstruktif
5. Sasaran supervise TENDIK yaitu TAS, Tenaga Perpustakaan,
Tenaga Laboratorium
6. Langkah supervise tendik yaitu :
 Perencanaan, Pelaksanaan, Tindak lanjut hasil supervisi

E. PELAKSANAAN 1. Waktu pelaksanaan coaching yaitu setelah KS melakukan


COACHING OLEH supervise
KEPALA SEKOLAH 2. Focus pelaksanaan coaching yaitu pada kelemahan guru,
bagaimana kelemahan menjadi komitmen yang akan
dikembangkan guru pada pembelajaran berikutnya melalui
kesadaran dari dalam diri
3. Indiator keberhasilan pemimpin yaitu apabila mampu
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah di
tetapkan
4. Langkah dalam melakukan coaching yaitu :
 Membangun kepercayaan
 Menjadi pendengar aktif
 Klarifikasi masalah
 Menanyakan pertanyaan yang tepat
 Memberi umpan balik
5. Kepala sekolah harus mampu menemukan potensi dan
kekurangan, memberi apresiasi mengukur kepuasan kerja,serta
menemukan perbaikan untuk bisa berkomitmen

F. MEMBANGUN 1. Student Wellbeing dideskripsikan sebagai sebuah kondisi yang


LINGKUNGAN menggambarkan mental dan fisik yang sehat, kuat, memiliki daya
BELAJAR YANG
BERPUSAT PADA tahan untuk menjalankan fungsi dalam pekerjaanya maupun
PESERTA DIDIK pribadinya. Hal ini dapat terwujud jika murid bahagia dan nyaman
selama belajar di sekolah
2. Membangun Pembelajaran Menuju Student Wellbeing.
a. Perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat
pada murid
b. Refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat
pada murid
c. Pelibatan orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di
sekolah
3. Dengan lingkungan belajar yang berpusat pada murid, diharapkan
dapat mewujudkan student wellbeing.
4. Kepala sekolah akan mampu mewujudkan anak bangsa yang
wellbeing harus mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
secara optimal.

4 PENGEMBANGAN A. PENGEMBANGAN Pengembangan kewirausahaan sekolah dilakukan melalui : Setalah mempelajari


KEWIRAUSAHAA SEKOLAH MELALUI A. Pengembangan Sekolah Melalui Pendekatan Pengembangan materi, hal baru yang
N PENDEKATAN Komunitas berbasis Aset ( PKBA ) diperoleh yaitu :
PENGEMBANGAN 1. Pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset ( PKBA ) - Tentang PKBA
KOMUNITAS  Menekankan kemandirian sebuah komunitas untuk dapat ( Pengembangan
( PKBA ) menyelesaikan tantangan yang dihadapi dengan modal Komunitas Berbasis
kekuatan dan potensi yang ada dari dalam diri dengan harapan Aset )
hasil yang diperoleh dapat berkelanjutan - PKBA memanfaatkan
2. Ekosistem Sekolah secara maksimal segala
 Kualitas pembelajaran disekolah ditentukan oleh interalasi potensi/ aset yang ada
kepala sekolah, guru, dan siswa sekolah ( KS, guru,
 3 aspek ekosistem sekolah ekologi, sosial dan spiritual murid,tenaga non
3. Aset – aset dalam sebuah komunitas kependidikan,
 Modal manusia,sosial,fisik,lingkungan, finansial,politik,agama masyarakat, lingkungan
dan budaya sekolah ) untuk
mengembangkan
B. GAGASAN INOVASI B. Gagasan Inovasi Pengembangan Sekolah karakter kewirausahaan
PENGEMBANGAN 1. Identifikasi permasalahan pembelajaran di sekolah dilakukan sekolah
SEKOLAH dengan cara:
 Analisis hasil EDS yang tertuang dalam raport mutu sekolah
 Supervise mutu secara periodik
2. Pendekatan Inovatif dalam pengembangan sekolah
 Ciri perilaku inovasi adalah ATM ( Amati, Tiru,dan
Modifikasi )
3. Pengorganisasian pelaksanaan program inovatif berbasisi
peningkatan kualitas pembelajaran melalui :
a) belajar berbasis pengalaman ( Experiential Learning )
b) Belajar melalui interaksi sosial( social intereraction Learning)
C. PENGELOLAAN c) Pengenalan Peluang ( opportunity recognition )
KEWIRAUSAHAAN
C. Pengelolaan Kewirausahaan
1. Perencanaan Program Kewirausahaan Sekolah
 Menggerakkan semua warga sekolah untuk membuat
perencanaan
 Menyusun rencana program secara sistematik

2. Pelaksanaan Program Kewirausahaan Sekolah


a) Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, meliputi :
1. pengertian wirausaha dan kewirausahaan
2. Karakteristik Pemimpin Kewirausahaan
- Proaktif,inovatif,berani mengambil risiko,kerja kersa
pantang menyerah,motivasi berprestasi tinggi
3. Mengembangkan Kewirausahaan dilakukan dengan
cara :
- Evaluasi diri dengan Teknik TAM
4. Strategi pengembangan karakter kewirausahaan di
sekolah melalui
- Integrasi dalam proses pembelajaran
- Terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler
5. pembelajaran kewirausahaan di sekolah melalui kegiatan
- berbasis pengalaman, interaksi sosial, pengenalan
peluang
6. Pengembangan kewirausahaan melalui potensi sekolah
- Potensi meliputi pendidik dan tenaga pendidikan,
pesreta didik, orang tua dan masyarakat, sarana
prasarana, pembiyaan
D. KEMITRAAN DALAM b) Pengembangan Program Pemagangan
RANGKA - Menerapkan jiwa kewirausaahan dalam dunia kerja
PENINGKATAN 3. Evaluasi Program Kewirausahaan Sekolah meliputi tahap :
KUALITAS a) Persiapan evaluasi program
PEMBELAJARAN b) Pelaksanaan evaluasi program
c) Tahap monitoring ( pelaksanaan )

D. Kemitraan dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran :


1. Konsep kemitraan sekolah ( membangun hubungan kooperatif )
baik
secara formal, informal.
2. Implementasi Kemitraan Sekolah meliputi tahap :
- Analisis, perencanaan, pelaporan dan monitoring

5 RENCANA MATERI MELIPUTI 1. PENDAHULUAN


TINDAK LANJUT 1. PENDAHULUAN  Dklat CKS diperuntukkan untuk menyiapkan kompetensi  Materi OJT
2. RAMBU-RAMBU OJT calon kepala sekolah  Penyusunan RTL
 Pelaksanaan Monev
3. RENCANA PROYEK 2. RAMBU-RAMBU OJT Meliputi:
 Gelar karya
KEPEMIMPINAN a. OJT 1 yang dilaksanakan 20 JP dengan target kompetensi
4. KAJIAN MANAGERIAL kemampuan mengidentifikasi permasalahan pembelajaran
5. PENINGKATAN yang akan dipecahkan melalui RPK
KOMPETENSI b. OJT 2 dilakukan di 2 sekolah ,yakni sekolah asal dan sekolah
6. MONITORING DAN magang ,sebelum melaksanakan program OJT peserta diklat
EVALUASI perlu melakukan koordinasi dengan kepala sekolah untuk
7. JADWAL RTL menyampaikan hasil IST-1 ,RPK dan Pada akhir kegiatan OJT
8. LAPORAN RTL kepala sekolah mentor memberikan penilaian sikap kepada
9. KEGIATAN GELAR peserta diklat yang melakukan OJT
KARYA
3. PENYUSUNAN RPK
a. RPK adalah penjabaran rencana pengembangan sekolah secara
operasional yang di dalamnya memuat Tindakan -tindakan
kepemimpinan calon KS dalam menjalankan programnya.

b. Rambu-Rambu pelaksanaan RPK


1) Penyusunan RPK dalam rangkaian diklat Calon Kepala
Sekolah dimulai dari penugasan pada OJT1 dan IST1, yaitu
a. mengidentifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah
b. mencari gagasan inovasi pemecahan masalah
((penugasan pada tahap OJT1)
c. menyusun langkah-langkah pemecahan masalah,
d. menyusun instrumen monitoring dan evaluasi
e. penyusunan jadwal RTL (penugasan OST1). Pada akhir
OST1 peserta diklat menformulasikan RPK dalam bentuk
matriks.
2) Komponen-komponen RPK terdiri dari :
a. Judul
b. Tujuan
c. Indikator
d. Program/Kegiatan
e. Skenario/langkah-langkah kegiatan
f. Sumber daya
g. Metode pengumpulan data
h. Pencapaian Student wellbeing

4. KAJIAN MANAGERIAL ( KM )
a. KM bertujuan untuk pemetaan capain SNP guna menemukan
potensi dan tantangan yang digunakan untuk:
 menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran
 meningkatkan kompetensi managerial.
b. Dalam pelaksanaan KM , calon kepala sekolah harus
memperhatikan rambu- rambu yang telah ditentukan

5. PENINGKATAN KOMPETENSI
 Peningkatan Kompetensi (PK) adalah kegiatan calon kepala
sekolah untuk meningkatkan kompetensinya berdasarkan
kebutuhan individu dengan belajar dari kepala sekolah mentor
2.

6. MONITORING DAN EVALUASI


 Tujuan monitoring untuk mengetahui kesesuaian antara antara
rencana dan pelaksanaan , hambatan dan penyebabnya
 Tujuan evaluasi yaitu mengetahui tingkat keberhasilan suatu
kegiatan
 RPK yang dilakukan oelh CKs harus disertai monitoring dan
Evaluasi
 Instrumen monev yang dipersiapkan antara lain :
a. Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan RPK
b. Instrument peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam
RPK
c. Instrumen evaluasi hasil kegiatan RPK
d. Instrument peningkatan prestasi peserta didik
e. Instrument pencapaian students wellbeing (kebahagiaan
murid )

7. JADWAL RTL
 Mendata semua aktivitas OJT 2
 Mengalokasikan waktu pelaksanaan kegiatan
 Mencantumkan kegiatan dalm matrik jadwa
8. LAPORAN RTL

A. Sistematika Laporan RTL


Laporan RTL terdiri dari bagian awal, isi dan penutup. Setiap
bagian terdiri dari beberapa komponen. Adapun sistematika
selengkapnya adalah sebagai berikut.
1. Bagian Awal
 Halaman Sampul/Cover
 Halaman Pengesahan
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
2. Bagian Isi
 Bab I Pendahuluan
• Latar Belakang
• Tujuan
• Hasil Yang Diharapkan
 Bab II Kondisi Nyata Sekolah Magang
• Kondisi Sekolah Magang I
• Konsisi Sekolah Magang II
 Bab III Pelaksanaan Kegiatan
• Rencana Projek Kepemimpinan
• Peningkatan Kompetensi
 Bab IV Penutup
• Kesimpulan
• Saran
3. Bagian Akhir
 Lampiran-lampiran
• Matriks RPK
• Jurnal Kegiatan Harian
• Rekap hasil monev RPK (4 macam)
• Contoh istrumen monev RPK yang sudah terisi
• Bukti-bukti kegiatan RPK (contoh : undangan, daftar hadir,
notulen, foto)
• Matriks PK
• Rekap hasil monev PK
• Contoh instrumen monev PK yang sudah terisi
• Bukti kegiatan PK (daftar hadir, notulen/ catatan/ foto
kegiatan)

9. KEGIATAN GELAR KARYA


A. Gelar karya adalah aktivitas peserta menampilkan proses dan
hasil pelaksanaan kegiatan berupa hasil inovasi yang dilakukan
selama melaksanakan rencana projek kepemimpinan.
B. Rambu-rambu Penyiapan Gelar karya
 Gelar karya dilakukan dalam bentuk menampilkan hasil
pelaksanaan RTL. Teknik penyajian gelar karya dalam
bentuk :
1. pemaparan pelaksanaanRTL,
2. penayangan video kegiatan RTL,
3. display bukti-bukti kinerja hasil RTL.
 Presentasi menggunakan Ms. Power Point
 Gelar Karya

Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:


1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama Mata Diklat;
3. Kolom “c” diisi dengan materi yang ada dalam bahan pembelajaran
4. Kolom “d” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
5. Kolom “e” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Catatan:
Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang telah disediakan apabila moda daring.
Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat.

Anda mungkin juga menyukai