BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
6
7
29) Empati
30) Empiris
31) Peduli terhadap keselamatan kerja
i. Gambaran Umum
j. Identitas Sekolah
Tabel 2.1 Identitas sekolah SMPN 4 Kota Bima
IDENTITAS SEKOLAH
NPSN : 50204744
Nama Sekolah : SMPN 4 Kota Bima
Alamat : Jl. Soekarno-Hatta No. 60 Raba
Kelurahan/Desa : Rabangodu Utara
Kecamatan : Raba
Kabupaten/Kota : Kota Bima
Provinsi : NUSA TENGGARA BARAT
Telepon / HP : 0374-43535
Jenjang : SMP
Status (Negeri/Swasta) : Negeri
Tahun Berdiri : 1956
Kepala Sekolah : Hj. Hafsah M. Saleh, S.Pd
10
1. Data Siswa
Tahun pelajaran 2017/2017 siswa SMPN 4 Kota Bima berjumlah 484
orang dengan jumlah rombongan belajar 21, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 2.1berikut.
Tabel 2.2 Data Siswa SMPN 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2017/2018
Kelas Rombel Siswa
VII 7 145
VIII 7 167
IX 7 172
Jumlah 21 484
Tabel 2.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 4 Kota Bima
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Kepala Sekolah 1 Orang
Kepala Tata Usaha 1 orang
Tenaga Pendidik :
Guru Mapel/BK 64Orang
Tenaga Kependidikan : 11 Orang
Penjaga perpustakaan 2 orang
Satpam 1 orang
Kebersihan 3 orang
83 orang
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
alam yang ada di tanah air, bangsa dan negara.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis. Termasuk di dalamnya adalah sikap
peduli dan berbudaya lingkungan, yang
didalamnya mencakup cara-cara pelestarian
lingkungan hidup, pencegahan pencemaran, dan
pencegahan kerusakan alam.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
5. Jasmani, Olahraga
kesehatan pada SMP Negeri 4 Kota Bima
dan Kesehatan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap
terhadap cara-cara pelestarian lingkungan hidup,
pencegahan pencemaran, dan pencegahan
kerusakan alam, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
b. Standar Proses
Pada dasarnya, penerapan standart proses di SMPN 4 Kota Bima dalam
pembelajaran di tingkatsatuan pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan
standart lain, seperti pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Pada tahapan ini, Standar Kompetensi Lulusan menjadi semacam kerangka
konseptual tentang sebuah proses dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai
oleh lembaga pendidikan. Sementara Standar Isi memberikan menjadi kerangka
15
musyawarah mufakat yang berorientasi pada mutu, dan apabila keputusan dengan
prinsip musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan ditetapkan
atas dasar suara terbanyak.
Pada jenjang pendidikan SMP melibatkan Komite Sekolah. Komite
Sekolah sekurang-kurangnya terdiri dari anggota masyarakat yang mewakili orang
tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, dan pendidik, yang
memiliki wawasan, kepedulian dan komitmen terhadap peningkatan mutu
pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang
sekurang-kurangnya mengatur tentang: Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabus; Kalender kegiatan pendidikan, yang menunjukkan seluruh kategori
aktifitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan; Struktur organisasi satuan pendidikan; Pembagian tugas
di antara pendidik; Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; Peraturan
akademik; Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana; Kode etik hubungan antara sesama warga di
dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan
pendidikan dengan masyarakat.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan.
Rencana kerja tahunan merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.
Rencana kerja meliputi sekurang-kurangnya: kalender pendidikan atau
akademik yang meliputi sekurang-kurangnya jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; jadwal penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; mata pelajaran yang ditawarkan
pada semester gasal, semester genap, dan semester pendek bila ada; penugasan
pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; buku teks pelajaran yang
dipakai pada masing-masing mata pelajaran; jadwal penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran; pengadaan, penggunaan, dan
persediaan minimal bahan habis pakai; program peningkatan mutu pendidik dan
21
g. Standar Pembiayaan
SMPN 4 Kota Bima menyusun RKAS belum melibatkan seluruh
komponen yang ada di sekolah. Dalam penyusunan RKAS terlebih dahulu
dilakukan penjaringan daftar kebutuhan masing-masing berdasarkan petunjuk
teknis penggunaan dana BOS, sehingga penggunaannya tidak menyimpang dari
petunuk tersebut. Sumber-sumber dana yang dapat mendukung keberlangsungan
sistem hanya bersumber dari BOS. Pelaporan keuangan cukup dilaporkan dengan
mengirim laporan ke Dinas.
h. Standar Penilaian Pendidikan
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Standar penilaian pendidikan terbaru didasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Ada berbagai definisi dasar dalam standar penilaian yang wajib diketahui
oleh sekolah dan stakeholder, antara lain:
1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Peserta didik dalam hal ini
adalah peserta didik dari SMP, dan sekolah lainnya.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Lingkungan belajar dalam hal ini adalah SMP, dan sekolah lainnya.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik. Ulangan
diselenggarakan di SMP, dan sekolah lainnya.
4. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
24
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Matematika 75 B 75 B
10 Prakarya 75 B 75 B
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Matematika 75 B 75 B
10 Prakarya 75 B 75 B
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Matematika 75 B 75 B
10 Prakarya 75 B 75 B
Kriteria Kenaikan Kelas :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya baik sesuai dengan kriteria yang di
tetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Nilai ekstra kurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mapel yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan / atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM.
e. KBM/KKM adalah rerata dari semester ganjil dan semester genap.
f. KBM /KKm sekurang-kurangnya = 60. Satuan pendidikan dapat menetapkan
lebih dari 60.
Ketuntasan untuk aspek pengetahuan jika RP ≥ KKM aspek pengetahuan
mata pelajaran.
2 HPH HPTS HPAS
HPA
4
Ketuntasan untuk aspek ketrampilan jika RK ≥ KKM aspek ketrampilan
mata pelajaran. Ketuntasan untuk aspek sikap adalah jika RS ≥ B
SB : 86– 100 C : 56 – 70
B : 71– 85 K : <55
KET :
27
Kriteria Kelulusan:
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional, dan
Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian Sekolah Pada SMP
telah diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2017.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 disebutkan
bahwasannya hasil dari Ujian Nasional digunakan untuk pemetaan mutu program
dan/atau Satuan Pendidikan, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan
berikutnya, dan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada Satuan Pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Sedangkan mengenai Kriteria Pencapaian Kompetensi Lulusan
Berdasarkan Hasil UN (Ujian Nasional) tertuang dalam pada POS UN SMP 4
Kota Bima Tahun Pelajaran 2017/2018 pada bagian Kriteria Pencapaian
Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN sebagai berikut :
1. Ketentuan kelulusan peserta didik ditentukan dalam rapat pleno yang dihadiri
oleh semua guru dengan merujuk pada kriteria kelulusan SMPN 4 Kota Bima
tahun 2017/2018.
2. Kriteria kelulusan peserta didik SMPN 4 Kota Bima adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/prillaku minimum baik, dan
c. Lulus Ujian Satuan Pendidikan/program pendidikan
3. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan.
28
c. Gambaran Umum
1. Identitas Sekolah
NPSN : 50204724
Nama Sekolah : SMPN 8 KOTA BIMA
Alamat : JLN. PEMUDA
Kelurahan/Desa : PENATO'I
Kecamatan : MPUNDA
Kabupaten/Kota : KOTA BIMA
Provinsi : NTB
Telepon / HP : (0374) – 42572
Jenjang : SMP
Status (Negeri/Swasta) : NEGERI
Tahun Berdiri : 1991
Hasil Akreditasi : A
2. Data Siswa
Jumlah siswa yang selalu stabil merupakan modal dasar proses pendidikan
dan latihanya itu sepuluh rombongan belajar pada masing-masing tingkat atau
sejumlah 17 rombel tiap tahunnya dengan perincian sebagai berikut.
30
JUMLAH
No INDIKATOR KRITERIA PERSENTASE
(Orang)
1 Kualifikasi <= SMA Sederajat 1 1,72
Pendidikan D1 1 1,72
Guru D2 1 1,72
D3 0,00
S1 52 89,66
S2 3 5,17
S3 0,00
Jumlah 58
2 Sertifikasi Sudah 26 41,51
Belum 32 58,49
Jumlah 58
IV a 28 50,00
IV b 1 1,79
Diatas IV b 0,00
Non PNS 24 42,86
Jumlah 56
31
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
bagian dari lingkungan hidup, oleh karenanya
harus taat kepada keberadaan lingkungan hidup
di sekitarnya dan kecintaan terhadap kekayaan
alam yang ada di tanah air, bangsa dan negara.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
pencegahan kerusakan alam.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
5. Jasmani, Olahraga
kesehatan pada SMP Negeri 4 Kota Bima
dan Kesehatan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap
terhadap cara-cara pelestarian lingkungan hidup,
pencegahan pencemaran, dan pencegahan
kerusakan alam, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
j. Standar Proses
Pada dasarnya, penerapan standart proses di SMPN 8 Kota Bima dalam
pembelajaran di tingkatsatuan pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan
standart lain, seperti pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Pada tahapan ini, Standar Kompetensi Lulusan menjadi semacam kerangka
konseptual tentang sebuah proses dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai
oleh lembaga pendidikan. Sementara Standar Isi memberikan menjadi kerangka
konseptual tentang bagaimana proses kegiatan belajar dan pembelajaran
berlangsung, yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi,
sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diklaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
35
tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, dan pendidik, yang
memiliki wawasan, kepedulian dan komitmen terhadap peningkatan mutu
pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang
sekurang-kurangnya mengatur tentang: Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabus; Kalender kegiatan pendidikan, yang menunjukkan seluruh kategori
aktifitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan; Struktur organisasi satuan pendidikan; Pembagian tugas
di antara pendidik; Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; Peraturan
akademik; Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana; Kode etik hubungan antara sesama warga di
dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan
pendidikan dengan masyarakat.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan.
Rencana kerja tahunan merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.
Rencana kerja meliputi sekurang-kurangnya: kalender pendidikan atau
akademik yang meliputi sekurang-kurangnya jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; jadwal penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; mata pelajaran yang ditawarkan
pada semester gasal, semester genap, dan semester pendek bila ada; penugasan
pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; buku teks pelajaran yang
dipakai pada masing-masing mata pelajaran; jadwal penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran; pengadaan, penggunaan, dan
persediaan minimal bahan habis pakai; program peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan
penyelenggara program; jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan
pendidikan dengan orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan
dengan komite sekolah; rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan
41
pendidikan untuk masa kerja satu tahun; jadwal penyusunan laporan akuntabilitas
dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.
Rencana kerja harus disetujui rapat dewan pendidik setelah
memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah.
Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan berpedoman kepada rencana
kerja tahunan. Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara
mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel. Untuk jenjang SMP, pelaksanaan
pengelolaan satuan pendidikan yang tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan
harus mendapat persetujuan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah.
Pelaksanaan kegiatan yang perlu atau mendesak tetapi tidak diprogramkan di
dalam rencana kerja tahunan dilaksanakan secara ad-hoc dan bertanggung jawab.
Pelaksanaan kegiatan tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah dan kemudian
dipertanggungjawabkan kepada rapat dewan pendidik dan komite sekolah.
Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, pemeriksaan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pemimpin satuan pendidikan
dan komite sekolah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang
berkepentingan.
Pemantauan dilakukan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas satuan pendidikan. Supervisi dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan dan kepala
satuan pendidikan. Supervisi meliputi supervisi manajerial dan akademik.
Supervisi mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan Pedoman
Program Penjaminan Mutu yang diterbitkan oleh Departemen. Pelaporan
dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pemimpin satuan pendidikan, dan
pengawas atau penilik satuan pendidikan.
Pada jenjang pendidikan SMP laporan oleh pendidik ditujukan kepada
pemimpin satuan pendidikan dan orang tua/wali peserta didik, berisi hasil evaluasi
dan penilaian dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Laporan
oleh tenaga kependidikan ditujukan kepada pemimpin satuan pendidikan, berisi
42
Sikap spiritual pada KI-1 dan sikap sosial pada KI-2 merupakan
kompetensi sikap yang akan dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkat/ kelas
pada jenjang SMP/MTs. Oleh karena itu, sikap ini bersifat generik, artinya
berlaku untuk seluruh materi pokok. Pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) pada
KI-3 dan KD pada KI-4 memberikan hasil pada tumbuh dan berkembangnya
sikap-sikap generik pada KI-1 dan KI-2, sehingga proses pembelajaran KD pada
KI-3 dan KD pada KI-4 dirancang sedemikian rupa sehingga mampu
menumbuhkan dan membiasakan sikap-sikap tersebut pada peserta didik.
Selain sikap dalam KI-1 dan KI-2 yang bersifat generik, terdapat juga
sikap yang termuat dalam KD pada KI-1 dan KD pada KI-2. KD pada KI-1 (aspek
sikap spiritual) untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku
45
untuk seluruh KD (materi pokok), dan pada mata pelajaran yang lain ada yang
langsung ditunjukkan oleh KD (materi pokok) tertentu. Kompetensi Dasar pada
KI-2 (aspek sikap sosial) untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, dan pada
pada mata pelajaran yang lain ada yang langsung ditunjukkan oleh KD (materi
pokok) tertentu. Kompetensi sikap yang ada dalam KD-KD tersebut merupakan
sikap yang ada pada KI-1 dan KI-2 atau penjabaran lebih lanjut dari sikap pada
KI-1 dan KI-2. Sikap pada KD-KD khusus (tidak generik) diarahkan untuk
tercapainya sikap pada KI-1 dan KI-2 yang generik. Misalnya,pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sikap menunaikan shalat wajib
merupakan penjabaran dari sikap bertakwa pada KI-1, pada mata pelajaran PPKn
sikap menghargai perilaku sesuainorma merupakan penjabaran dan diarahkah
pada pencapaian sikap disiplin pada KI-2, dan pada mata pelajaran PJOK sikap
menghargai perbedaan merupakan penjabaran sikap peduli pada KI-2. Semua
sikap yang terkandung dalam KD pada dasarnya merupakan penjabaran sikap
pada KI-1 dan KI-2.
Pendidik dapat menambahkan sikap-sikap tersebut menjadi perluasan
cakupan penilaian sikap sesuai KD pada KI-1 dan KI-2. Perluasan cakupan
penilaian sikap didasarkan pada karakterisitik KD pada KI-1 dan KI-2 setiap
mata pelajaran. Berikut disajikan tabel contoh sikap spiritual dan sosial di KD
pada KI-1 dan KI-2 yang secara spesifik ada pada mata pelajaran tersebut. Perlu
diperhatikan bahwa sikap yang ada padatabel berikut adalah tambahan atau rician
sikap yang ada dalam KI-1 dan KI-2. Sikap yang perlu dibiasakan adalah sikap
pada KI-1 dan KI-2, ditambah sikap yang ada pada KD pada KI-1 dan KD pada
KI-2. Sikap yang memiliki makna sama atau merupakan rincian dari sikap pada
KI-1 dan KI-2 tidak dicantumkan karena sudah terintegrasi dengan KI-1 dan KI-2.
Tabel 2: Sikap-sikap Khusus dari KD pada KI-1 dan KI-2 Mata Pelajaran
Butir-butir Nilai Sikap dalam Mata Pelajaran
No. Mata Pelajaran
Spiritual Sosial
1. Pendidikan 1. Sikap-sikap spiritual di 1. Sikap-sikap
Agama dan Budi sini dapat diambilkan sosial dapat
Pekerti dari KD-KD yang ada di diambilkan dari
mata pelajaran KD-KD yang ada
46
Sikap Sosial
1. Jujur Tidak menyontek dalam ujian/ulangan.
adalah perilaku dapat Tidak mengambil/menyalin karya orang lain
dipercaya dalam tanpa menyebutkan sumbernya.
perkataan, tindakan, dan Mengungkapkan perasaan apa adanya
pekerjaan. Menyerahkan barang yang ditemukan kepada
yang berhak
Membuat laporan berdasarkan data atau
informasi apa adanya
Mengakui setiap kesalahan yang diperbuat
Mengakui kekurangan yang dimiliki
Menyampaikan informasi sesuai dengan fakta
yang ada.
2. Disiplin Datang ke sekolah dan pulang dari sekolah
adalah tindakan yang tepat waktu
menunjukkan perilaku Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah
tertib dan patuh pada Mengerjakan setiap tugas yang diberikan
berbagai ketentuan dan Mengumpulkan tugas tepat waktu
peraturan. Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan
benar
Memakai seragam sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Membawa perlengkapan belajar sesuai
dengan mata pelajaran
50
Indikator sikap spiritual dan sosial yang dikembangkan dari KD-KD pada
KI-1 dan KI-2 dapat dicontohkan seperti dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Contoh Indikator Sikap Spiritual dan Sosial dari KD-KD pada KI-1 dan
KI-2
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Matematika 75 B 75 B
10 Prakarya 77 B 77 B
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Matematika 75 B 75 B
10 Prakarya 77 B 77 B
3 Bahasa Indonesia 78 B 78 B
4 Matematika 75 B 75 B
dan Kesehatan
10 Prakarya 77 B 77 B
Kriteria Kelulusan:
1. Ketentuan kelulusan peserta didik ditentukan dalam rapat pleno yang dihadiri
oleh semua guru dengan merujuk pada kriteria kelulusan SMPN 8 Kota Bima
tahun 2017/2018.
2. Kriteria kelulusan peserta didik SMPN 8 Kota Bima adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/prilaku minimum baik, dan
c. Lulus Ujian Satuan Pendidikan/program pendidikan
3. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan.