Anda di halaman 1dari 137

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN
UPT SEKOLAH DASAR NEGERI BERU 01
KECAMATAN WLINGI
Jl. Yos Sudarso No.17 Kenongo Beru-Wlingi Telp.(0242)692656
E-mail : sdn_beru01_wlingi@yahoo.co.id Kode Pos 66184
TAHUN 2017

i
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
KURIKULUM SD NEGERI BERU 01
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Kepala SDN Beru 01 /


1 EDY SUPRIYANTO,M.MPd :
Ketua Merangkap Anggota
KUNTO SETYOWIYONO, :
2 Nara Sumber
S.Pd. M.Pd.
3 SRI SUPRENI,S.Pd,M.Pd : Pengawas Pembina SDN Beru 01
4 MUJI RAHAYU,S.Pd : Guru Kelas
5 KUSWINARNI,S.Pd.SD : Guru Kelas
6 SUJIATI, S.Pd. : Guru Kelas
7 SRI KATIMAH, S. Th. : Guru Agama Kristen
8 SUSIANAH, A. Ma. Pd. : Guru Kelas
9 DWI SUDARYANTI, S.Pd.SD : Guru Kelas
10 DIANA FITRI, S.Pd.SD : Guru Kelas
11 POEJIATI, S.Ag : Guru Agama Hindu
MOCHAMAD HISYAM,S.Pd.I, : Guru Agama Islam
12
MA
13 IKA WAHYUNI.H,S.Pd.SD : Guru Kelas
14 SRI WAHYUNI,S.Pd.SD : Guru Kelas
15 L.DINARAWATI, S.Pd : Guru Agama Katolik
16 AGUSTINA, A.Ma.Pd : Guru Kelas
17 SUTINI ARI. S, S.Pd : Guru PJOK
18 ANIK MEI PURWATI, S.Pd.SD : Guru Kelas
19 KASIANI,S.Pd.SD : Guru Kelas
20 NURUL ARIYANTI, S.Pd.I : Guru Agama Islam
21 LITA KRESNA ANDELA,S.Pd : Guru Kelas
22 MARIA SINTIA. D, S.Pd.SD : Guru Kelas
23 ARI BAYU SATRIYA : Guru PJOK
24 FIRA HERNANDA SAERAN : Guru Kelas
25 AFRILIANTO WISNUGROHO : Tenaga Administrasi
26 ASIH SUSILO RENI : Tenaga Administrasi
27 YUNA EDI ESTIAWAN : Penjaga Sekolah

ii
28 YUDHOYONO : Ketua Komite Sekolah
29 CHARIS : Anggota Komite Sekolah
30 PRAYOGO : Anggota Komite Sekolah

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN
UPT SEKOLAH DASAR NEGERI BERU 01
KECAMATAN WLINGI
Jl. Yos Sudarso No.17 Kenongo Beru-Wlingi Telp.(0242)692656
E-mail : sdn_beru01_wlingi@yahoo.co.id Kode Pos 66184
TAHUN 2017

LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SD NEGERI BERU 01
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

iii
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, pendidik dan tenaga
kependidikan dengan ini Kurikulum SD Negeri Beru 01 Tahun Pelajaran 2017/2018
ditetapkan dan disahkan untuk diberlakukan.

Menyetujui Blitar,1 Agustus 2017


Komite Sekolah Kepala UPT SD Negeri Beru 01

YUDHOYONO EDY SUPRIYANTO,M.MPd.


NIP. 19590517 198201 1 007

Mengesahkan
Koordinator Wilayah
UPT Pendidikan Kecamatan Wlingi,

KUNTO SETYOWIYONO, S.Pd. M.Pd.


NIP. 19630221 198703 1 008

BERITA ACARA PENYUSUNAN


KURIKULUM SD NEGERI 2013
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

iv
Pada hari ini Kamis tanggal 20 Juli 2017 telah disusun Kurikulum SD Negeri Beru 01
Tahun Pelajaran 2017/2018 oleh tim yang terdiri dari:

1. ........................
1 EDY SUPRIYANTO,M.MPd

KUNTO SETYOWIYONO,
2 2. ........................
S.Pd. M.Pd.
3. ........................
3 SRI SUPRENI,S.Pd,M.Pd

4. ........................
4 MUJI RAHAYU,S.Pd

5. ........................
5 KUSWINARNI,S.Pd.SD

6. ........................
6 SUJIATI, S.Pd.

7. ........................
7 SRI KATIMAH, S. Th.

8. ........................
8 SUSIANAH, A. Ma. Pd.

DWI SUDARYANTI, 9. .......................


9
S.Pd.SD
10. ........................
10 DIANA FITRI, S.Pd.SD

11. ........................
11 POEJIATI, S.Ag

MOCHAMAD 12. ........................


12
HISYAM,S.Pd.I, MA
13. ........................
13 IKA WAHYUNI.H,S.Pd.SD

14. ........................
14 SRI WAHYUNI,S.Pd.SD

15 L.DINARAWATI, S.Pd 15. ........................

v
16. ........................
16 AGUSTINA, A.Ma.Pd

17. ........................
17 SUTINI ARI. S, S.Pd

ANIK MEI PURWATI, 18. ........................


18
S.Pd.SD
19. ........................
19 KASIANI,S.Pd.SD

20. ........................
20 NURUL ARIYANTI, S.Pd.I

LITA KRESNA 21. ........................


21
ANDELA,S.Pd
22. ........................
22 MARIA SINTIA. D, S.Pd.SD

23. ........................
23 ARI BAYU SATRIYA

FIRA HERNANDA 24. ........................


24
SAERAN
AFRILIANTO
25 25. ........................
WISNUGROHO
26. ........................
26 ASIH SUSILO RENI

27. .......................
27 YUNA EDI ESTIAWAN

28. ........................
28 YUDHOYONO

29. ........................
29 CHARIS

30. ........................
30 PRAYOGO

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga SD Negeri Beru 01 dapat mengembangkan Standar Isi menjadi

Kurikulum SD Negeri Beru 01. Kurikulum SD Negeri Beru 01 ini merupakan bagian

dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan potensi

peserta didik sesuai amanah Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2007 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan Kurikulum SD Negeri Beru 01 Dokumen 1 ini melalui proses

diskusi, workshop, dan pembentukan tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai

dengan bidang keilmuan. Para pengembang melakukan serangkaian kegiatan kajian

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57, 61, 62, 63, dan

79 Tahun 2014 dan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun

2013.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat

langsung atau tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri Beru 01 ini.

Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah,

sedang, dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SD

Negeri Beru 01 umumnya masyarakat desa Beru Lingkungan Kecamatan Wlingi dan

Kabupaten Blitar

vii
Blitar, Agustus 2017

Tim Pengembang

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………........... i


Tim Pengembang Kurikulum 2013 SD Negeri Beru 01 ....................................... ii
Lembar Pengesahan ……………………………………………………........... iv
Berita Acara Penyusunan …………………………………………………...... v
Kata Pengantar ……………………………………………………….…......... viii
Daftar Isi ……………………………………………………………………... ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B Landasan Penyusunan Kurikulum ..................................................... 2
C Tujuan Penyusunan Kurikulum ......................................................... 4
D Prinsip penyusunan kurikulum SD Negeri Beru 01 .......................... 5
E Prinsip pelaksanaan kurikulum SD Negeri Beru 01 .......................... 7
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN ........................................................................ 9
A Tujuan pendidikan dasar ................................................................... 9
B Visi dan Misi SD Negeri Beru 01 ...................................................... 9
C Tujuan SD Negeri Beru 01 ................................................................ 10
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ..................................... 11
A Kerangka Dasar Kurikulum ...................................................................... 11
1 Landasan Filosofis ............................................................................. 11
2 Landasan Sosiologis .......................................................................... 13
3 Landasan Psikopedagogis .................................................................. 14
4 Landasan tioritis ............................................................................... 15
5 Landasan Yuridis .............................................................................. 16
B Struktur Kurikulum ................................................................................... 16
C Muatan Kurikulum .................................................................................... 89
D Beban Belajar ............................................................................................ 106

viii
E Penilaian .................................................................................................... 108
F Ketuntasan Belajar ..................................................................................... 108
G Kenaikan Kelass Dan Kelulusan ............................................................... 109

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN DAN JADWAL PELAJARAN .............. 112


A Kalender Pendidikan ......................................................................... 112
B Jadwal Pelajaran ................................................................................ 115
BAB V P E N U T U P .......................................................................................... 134

ix
BAB I

PE N DAHU LUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang Undang

Republik Indoinesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat

satuan pendidikan masing-masing sekolah dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi

Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65

tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66

tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI,

1
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Selain itu penyusunan Kurikulum SD Negeri Beru 01 rmengakomodasi

pada Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah, Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta Masyarakat,

sebagaimana hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 51 mengenai pengelolaan sekolah

dengan sistem MBS yang sudah mulai dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi

daerah, sehingga dengan penyusunan Kurikulum SD Negeri Beru 01

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi

yang ada di daerah Kabupaten Blitar.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum

a. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-

nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai

budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan

bernegara, yang religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan berkeadilan.

Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat,

kewaktuan, kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini

akan menjadi pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum sekolah ini.

b. Landasan Yuridis

2
Secara yuridis kurikulum ini dikembangkan berdasarkan:

a. Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5, “Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat

manusia” dan pasal 32 ayat 1, “Negara memajukan kebudayaan nasional

Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan

masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budaya”

b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan Nasional

Bab II pasal 3, “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi manusia yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2, “Kurikulum pendidikan dasar

dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah

koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kementerian Agama

Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan

menengah.”

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan.

d. Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

3
e. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Pengembangan Karakter).

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66, dan 67

Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar

Proses, dan Kerangka Dasar san Struktur Kurikulum Sekolah

dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri Beru 01 disusun dengan tujuan sebagai berikut.

1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;

2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;

3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,

mencerdaskan, dan mengembangkan kreativitas anak.

4. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, demokratis,

menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.

5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi lebih

baik.

6. Mengembangkan keberanian siswa dalam berkarya

Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan

memfasilitasi peserta didik untuk:

- Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

- Belajar untuk memahami dan menghayati,

- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

- Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,

4
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar

yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum UPT SD Negeri Beru 01

Kurikulum SD Negeri Beru 01 dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi

Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Pengembangan Kurikulum SD Negeri Beru 01

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan

berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite

sekolah. Kurikulum SD Negeri Beru 01 dikembangkan berdasarkan prinsip berikut

ini.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut

pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan

lingkungan. Hal tersebut memiliki posisi sentral yang berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada peserta didik.

5
2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan

tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status

sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan

wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta

disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat

antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat

dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan

berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan keharusan pengembangannya.

6
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,

dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang

selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi

dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum SD Negeri Beru 01

1. Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan

menyenangkan.

2. Menegakkan 5 pilar belajar:

a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Belajar untuk memahami dan menghayati

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

7
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan.

4. Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab,

terbuka, dan hangat.

5. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan

teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.

7. Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang

cocok dan memadai antar dan jenis serta jenjang pendidikan.

BAB II

8
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang UU Nomor 20 Tahun

2003 pada Bab II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Berkaitan dengan hal di atas, SD Negeri Beru 01 termasuk dalam jenjang

pendidikan dasar. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan ,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi dan Misi Sekolah SD Negeri Beru 01

1. Visi SD Negeri Beru 01

Terwujudnya SD Negeri Beru 01 Unggul Dalam Prestasi Berwawasan Iptek

dan Imtak dengan Karakter Cinta Tanah Air

2. Misi SD Negeri Beru 01

9
a. Mengembangkan sumber daya manusia yang andal, religius dan

mencakup kecerdasan (IQ), sikap (EQ), Moral keagamaan (RQ) dan

kecerdasan Sosial (SQ) Memupuk / menumbuh kembangkan rasa cinta

terhadap sesama manusia dan lingkungannya

b. Mengembangkan Keprofesionalan

c. Mengembangkan Budaya Mutu

d. Meningkatkan Pelayanan yang Optimal

e. Meningkatkan kualitas pembelajaran

f. Mengembangkan kemauan untuk berubah

C. Tujuan SD Negeri Beru 01

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan

sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang andal, religius dan

mencakup kecerdasan (IQ), sikap (EQ), Moral keagamaan (RQ) dan

kecerdasan Sosial (SQ) Memupuk / menumbuh kembangkan rasa cinta

terhadap sesama manusia dan lingkungannya

2. Mengembangkan Keprofesionalan

3. Mengembangkan Budaya Mutu

4. Meningkatkan Pelayanan yang Optimal

5. Meningkatkan kualitas pembelajaran

6. Mengembangkan kemauan untuk berubah

BAB III

10
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas

peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,

proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan

peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan

dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia

Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan

secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan

manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013

dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia

yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan

untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa

depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu

menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa

kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan

generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi

muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan

11
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas

bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi

kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan

orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa

kini.

b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di

masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk

dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi

dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan

akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,

dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan

oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis

serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan

berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan

rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,

dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan

berbangsa masa kini.

c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini

menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran

12
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan

akademik.

d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang

lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,

kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi

untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,

Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik

menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah

sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat

demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas

dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,

seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang

sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa

dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan

rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan

pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak

bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam

13
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada

tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar

pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan

jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan

kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis

pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi

pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks

kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.

Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana

pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan

mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan

jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang

kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu

pendidikan di SD yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum dan

pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan menjadi kurikulum

yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu

mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat

memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.

4. Landasan Teoritis

14
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”

(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi

(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan

adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci

menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum

berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-

luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,

berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught

curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan

pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar

langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,

karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung

individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil

belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis

15
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

B. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan

mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A

merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B

merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus

untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh

Kementerian Agama.

Tabel 1: Struktur Kurikulum SD/MI

16
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan
4 4 4 4 4 4
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per
30 32 34 36 36 36
minggu
Keterangan:

 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang

muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang

muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi

dengan muatan/konten lokal.

 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal

yang berdiri sendiri.

 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.

 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal

40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

17
 Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai

dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,

sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan

wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan.

Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap

semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

 Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian

Agama.

 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),

usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan

lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan

pendidikan.

 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu

kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan

tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang

harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui

Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata

18
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal

berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang

berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI terdapat pada uraian

dibawah ini :

1) Kelas I
Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)


1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang, rantai, pohon beringin, kepala

banteng, dan padi kapas sebagai gambar pada lambang negara

“Garuda Pancasila”;

2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan percaya diri sesuai dengan

sila-sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”

dalam kehidupan sehari-hari;

3.1 Mengenal simbol sila-sila Pancasila dalam lambang negara

“Garuda Pancasila”;

4.1 Menceritakan simbol-simbol sila Pancasila pada Lambang Garuda

19
Pancasila”;

1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam

kehidupan sehari-hari di rumah;

2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di

rumah;

3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

di rumah;

4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di rumah;

1.3 Menerima keberagaman karakteristik individu sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa di rumah;

2.3 Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik

individu di rumah;

3.3 Mengidentifikasi keberagaman karateristik individu di rumah;

4.3 Menceritakan pengalaman kebersamaan dalam keberagaman

kehidupan individu di rumah;

1.4 Menerima keberagaman di rumah sebagai anugerah Tuhan Yang

Maha Esa di rumah;

2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam keberagaman di rumah;

3.4 Mengidentifikasi bentuk kerjasama dalam keberagaman di rumah;

dan

4.4 Menceritakan pengalaman kerjasama dalam keberagaman di

rumah.

 Bahasa Indonesia (BI)

20
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk

wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku,

cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan,

memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca

buku) dengan cara yang benar;

4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk

wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku,

cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan,

memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar;

3.2 Mengemukakan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara

duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara

meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat

dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan;

4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara

duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara

21
mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan

pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/

meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar,

membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak

berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat

bercahaya terang) dengan benar;

3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata

bahasa Indonesia atau bahasa daerahatau bahasa daerah;

4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia

atau bahasa daerah;

3.4 Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta

perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan

sederhana, dan/atau syair lagu) dan eksplorasi lingkungan;

4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang

anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan

kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara

lisan dan/atau tulis;

3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks

pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau

eksplorasi lingkungan;

4.5 Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan

dengan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu

dengan bahasa daerah;

3.6 Menguraikan kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan

sekitar melalui teks pendek (berupa gambar, slogan sederhana,

22
tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.6 Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat

dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis benda

di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana;

3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan

malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu)

dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.7 Menyampaikan penjelasan dengan kosakata Bahasa Indonesia dan

dibantu dengan bahasa daerah mengenai peristiwa siang dan malam

dalam teks tulis dan gambar;

3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf,

tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan

petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang

santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata

bahasa daerah;

4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong,

dan pemberian pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun

kepada orang lain secara lisan dan tulis;

3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan

orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat

dibantu dengan kosakata bahasa daerah;

4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan

diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara

sederhana dalam bentuk lisan dan tulis;

3.10 Menguraikan kosakata hubungan kekeluargaan melalui

23
gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa Indonesia atau bahasa

daerah;

4.10 Menggunakan kosakata yang tepat dalam percakapan tentang

hubungan kekeluargaan dengan menggunakan bantuan

gambar/bagan silsilah keluarga;

3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman,

kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau

persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk

kesenangan; dan

4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman,

kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau

persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri.

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut

ini.
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai

banyak anggota suatu kumpulan objek;

24
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian

dengan banyak anggota kumpulan objek yang disajikan;

3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua angka dan nilai tempat penyusun

lambang bilangan menggunakan kumpulan benda konkret serta

cara membacanya;

4.2 Menuliskan lambang bilangan sampai dua angka yang menyatakan

banyak anggota suatu kumpulan objek dengan ide nilai tempat;

3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua angka dengan

menggunakan kumpulan benda benda konkret;

4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan sampai dua angka dari bilangan

terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya dengan menggunakan

kumpulan benda-benda konkret;

3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam

kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan

pengurangan;

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan 99;

3.5 Mengenal pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan

benda/gambar/gerakan atau lainnya;

4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan yang berkaitan dengan

kumpulan benda/gambar/gerakan atau lainnya;

3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan

berbagai benda konkret;

25
4.6 Mengelompokkan bangun ruang dan bangun datar berdasarkan sifat

tertentu dengan menggunakan berbagai benda konkret.

3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang dapat disusun membentuk pola

pengubinan;

4.7 Menyusun bangun-bangun datar untuk membentuk pola

pengubinan;

3.8 Mengenal dan menentukan panjang dan berat dengan satuan tidak

baku menggunakan benda/situasi konkret;

4.8 Melakukan pengukuran panjang dan berat dalam satuan tidak baku

dengan menggunakan benda/situasi konkret;

3.9 Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu

menggunakan benda/ situasi konkret; dan

4.9 Mengurutkan benda/kejadian/ keadaan berdasarkan panjang, berat,

lamanya waktu, dan suhu.

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan

26
Prakarya berikut ini.
3.1 mengenal karya ekspresi dua dan tiga dimensi;

4.1 membuat karya ekspresi dua dan tiga dimensi;

3.2 mengenal elemen musik melalui lagu;

4.2 menirukan elemen musik melalui lagu;

3.3 mengenal gerak anggota tubuh melalui tari;

4.3 meragakan gerak anggota tubuh melalui tari;

3.4 mengenal bahan alam dalam berkarya; dan

4.4 membuat karya dari bahan alam.

 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK


Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.

3.1 Memahami gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,

ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau tradisional;

4.1 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep

tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional;

27
3.2 Memahami gerak dasar nonlokomotor sesuai dengan konsep tubuh,

ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau tradisional;

4.2 Mempraktikkan gerak dasar nonlokomotor sesuai dengan konsep

tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional;

3.3 Memahami pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan konsep

tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional;

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan konsep

tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional;

3.4 Memahami menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan),

dan bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka

pembentukan tubuh melalui permainan sederhana dan atau

tradisional;

4.4 Mempraktikkan sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan

bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan

tubuh melalui permainan sederhana dan atau tradisional;

3.5 Memahami berbagai gerak dominan (bertumpu, bergantung,

keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan,

melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,

ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

28
3.6 Memahami gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan

irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak

berirama;

4.6 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor sesuai

dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak

berirama;

3.7 Memahami berbagai pengenalan aktivitas air dan menjaga

keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air;

4.7 Mempraktikkan berbagai pengenalan aktivitas air dan menjaga

keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air;

3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan

tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan

kebersihan pakaian; dan

4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan

tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan

kebersihan pakaian.

2) Kelas II

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1.1 meyakini terdapat hubungan simbol pada lambang Negara dengan

sila-sila Pancasila;

29
2.1 menunjukkan sikap positif terhadap hubungan simbol pada

lambang Negara dengan sila-sila Pancasila;

3.1 memahami hubungan simbol pada lambang Negara dengan sila-sila

Pancasila;

4.1 menceritakan hubungan simbol pada lambang Negara dengan sila-

sila Pancasila;

1.2 menghargai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah;

2.2 mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah;

3.2 memahami aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah;

4.2 melakukan kegiatan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku di

sekolah;

1.3 memiliki sikap toleran terhadap keberagaman individu di sekolah;

2.3 menunjukkan sikap sopan dan santun dalam keberagaman (misal:

teman, guru dan lainnya) di sekolah;

3.3 mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman individu di sekolah;

4.3 menceritakan jenis-jenis kebersamaan dalam keberagaman individu

di sekolah;

1.4 menunjukkan sikap bersatu dalam keberagaman di sekolah;

2.4 bersikap sesuai makna bersatu dalam keberagaman di sekolah;

3.4 memahami makna bersatu dalam keberagaman di sekolah; dan

4.4 menceritakan pengalaman bersatu (misal: bermain bersama-sama)

dalam keberagaman di sekolah.

 Bahasa Indonesia (BI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

30
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.

3.1 memahami ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat

dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup

rukun;

4.1 menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau

lagu anak-anak dengan bahasa yang santun;

3.2 memahami kosakata dan konsep tentang keragaman benda

berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau

bahasa daerah melalui teks tulis, lisan dan visual;

4.2 melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat

atau bahasa daerah dalam laporan hasil pengamatan tentang

keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk

teks tulis, lisan, dan visual;

3.3 memahami kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis,

kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar dalam

bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, dan

visual;

31
4.3 melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau

bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan geografis,

kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar dalam

bentuk teks tulis, lisan, dan visual;

3.4 memahami kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga

kesehatan lingkungan dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah

melalui teks tulis, lisan, dan visual;

4.4 menyajikan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau

bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga

kesehatan lingkungan dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual;

3.5 memahami puisi anak dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah

melalui teks tulis dan lisan;

4.5 membacakan teks puisi anak tentang alam dan lingkungan dalam

bahasa Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

sebagai bentuk ungkapan diri;

3.6 memahami ungkapan permintaan maaf dan tolong melalui teks

tentang budaya santun sebagai gambaran sikap hidup rukun dalam

kemajemukan masyarakat Indonesia;

4.6 menyampaikan ungkapan-ungkapan santun (menggunakan kata

“maaf”, “tolong”) untuk hidup rukun dalam kemajemukan;

3.7 memahami tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan

memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama

bulan dan hari, nama orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat

32
berita dan tanda tanya pada kalimat tanya;

4.7 menulis dengan tulisan tegak bersambung menggunakan huruf

kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda

titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan

benar;

3.8 memahami informasi dari dongeng binatang (fabel) tentang sikap

hidup rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk

kesenangan;

4.8 menceritakan kembali teks dongeng binatang (fabel) yang

menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara

nyaring sebagai bentuk ungkapan diri;

3.9 memahami kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis;

4.9 menirukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis;

3.10 memahami penggunaan huruf kapital (nama Tuhan) nama orang,

nama agama serta tanda titik dan tanda tanya dalam kalimat yang

benar; dan

4.10 menulis teks dengan menggunakan huruf kapital (nama Tuhan,

nama agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada

akhir kalimat dengan benar.

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

33
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut

ini.

3.1 menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya

berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret serta

cara membacanya;

4.1 membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya

berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret;

3.2 membandingkan dua bilangan cacah;

4.2 mengurutkan bilangan-bilangan dari bilangan terkecil ke bilangan

terbesar atau sebaliknya;

3.3 menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 999

dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan

pengurangan;

4.3 menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan bilangan

yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 999 dalam

kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan

pengurangan;

3.4 menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan

cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan

sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian;

34
4.4 menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan

bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam

kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian;

3.5 menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang;

4.5 mengurutkan nilai mata uang serta mendemonstrasikan berbagai

kesetaraan pecahan mata uang;

3.6 menjelaskan dan menentukan panjang, berat, dan waktu dalam

satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

4.6 melakukan pengukuran panjang, berat, dan waktu dalam satuan

baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

3.7 menjelaskan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 menggunakan benda-benda

konkret;

4.7 menyajikan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 yang bersesuaian dengan

bagian dari keseluruhan suatu benda konkret;

3.8 menjelaskan dan menentukan jarak antara dua tempat, dengan

satuan baku yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

4.8 mengukur jarak antara dua tempat, dengan satuan baku yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari; menjelaskan ruas garis

dengan menggunakan model konkret bangun datar dan bangun

ruang;

4.9 mengidentifikasi ruas garis dengan menggunakan model konkret

bangun datar dan bangun ruang;

3.10 menjelaskan bangun datar dan bangun ruang berdasarkan ciri-

cirinya;

4.10 mengklasifikasi bangun datar dan bangun ruang berdasarkan ciri-

35
cirinya;

3.11 menjelaskan pola barisan bangun datar dan bangun ruang

menggunakan model konkret; dan

4.11 memprediksi pola barisan bangun datar dan bangun ruang

menggunakan model konkret

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan

Prakarya berikut ini.

3.1 mengenal karya imajinatif dua dan tiga dimensi;

4.1 membuat karya imajinatif dua dan tiga dimensi;

3.2 mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak;

4.2 menampilkan pola irama sederhana melalui lagu anak-anak;

3.3 mengenal gerak keseharian dan alam dalam tari;

4.3 meragakan gerak keseharian dan alam dalam tari;

3.4 mengenal pengolahan bahan alam dan buatan dalam berkarya; dan

4.4 membuat hiasan dari bahan alam dan buatan.

36
 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.

3.1 memahami prosedur gerak variasi pola gerak dasar lokomotor

sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan

dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

4.1 mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.2 memahami prosedur variasi gerak dasar non-lokomotor sesuai

dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam

berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

4.2 mempraktikkan variasi gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.3 memahami prosedur variasi pola gerak dasar manipulatif sesuai

37
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam

berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

4.3 mempraktikkan variasi gerak dasar manipulatif sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.4 memahami prosedur bergerak secara seimbang, lentur, dan kuat

dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan

sederhana dan atau tradisional;

4.4 mempraktikkan prosedur bergerak secara seimbang, lentur, dan

kuat dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui

permainan sederhana dan atau tradisional;

3.5 memahami prosedur variasi berbagai pola gerak dominan

(bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor

tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas

senam lantai;

4.5 mempraktikkan variasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor tolakan, putaran,

ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

3.6 memahami prosedur penggunaan variasi gerak dasar lokomotor dan

non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik

dalam aktivitas gerak berirama;

4.6 mempraktikkan penggunaan variasi gerak dasar lokomotor dan

non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik

dalam aktivitas gerak berirama;

3.7 memahami prosedur penggunaan gerak dasar lokomotor, non-

38
lokomotor,dan manipulatif dalam bentuk permainan, dan menjaga

keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air;

4.7 mempraktikkan penggunaan gerak dasar lokomotor, non-

lokomotor, dan manipulatif dalam bentuk permainan, dan menjaga

keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air;

3.8 memahami manfaat pemanasan dan pendinginan, serta berbagai hal

yang harus dilakukan dan dihindari sebelum, selama, dan setelah

melakukan aktivitas fisik; dan

4.8 menceritakan manfaat pemanasan dan pendinginan, serta berbagai

hal yang harus dilakukan dan dihindari sebelum, selama, dan

setelah melakukan aktivitas fisik.

3) Kelas III

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1.1 menerima arti bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan

padi kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa ;

2.1 bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai dengan sila-sila

Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”;

3.1 memahami arti gambar pada lambang negara “Garuda Pancasila”;

4.1 menceritakan arti gambar pada lambang negara “Garuda

39
Pancasila”;

1.2 menghargai kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga

sekolah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2.2 melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan

warga sekolah;

3.2 mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan

warga sekolah;

4.2 melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan

warga sekolah;

1.3 mensyukuri keberagaman karakteristik individu di lingkungan

sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;

2.3 menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik

individu di lingkungan sekitar;

3.3 menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di

lingkungan sekitar;

4.3 menyajikan makna keberagaman karakteristik individu di

lingkungan sekitar;

1.4 mensyukuri makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan

sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;

2.4 menampilkan sikap kerja sama sebagai wujud bersatu dalam

keberagaman di lingkungan sekitar;

3.4 memahami makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan

sekitar; dan

4.4 menyajikan bentuk-bentuk kebersatuan dalam keberagaman di

lingkungan sekitar

40
 Bahasa Indonesia (BI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.

3.1 menggali informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam

kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis,

visual, dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.1 menyajikan hasil informasi tentang konsep perubahan wujud benda

dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis, dan visual

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.2 menggali informasi tentang sumber dan bentuk energi yang

disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi

lingkungan;

4.2 menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep sumber dan

bentuk energi dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata

baku dan kalimat efektif;

3.3 menggali informasi tentang perubahan cuaca dan pengaruhnya

41
terhadap kehidupan manusia yang disajikan dalam bentuk lisan,

tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.3 menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep perubahan

cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam bentuk

tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.4 mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan

(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan

makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan

dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.4 menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan

dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan

kosakata baku dan kalimat efektif;

3.5 menggali informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan

hewan melalui wawancara dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.5 menyajikan hasil wawancara tentang cara-cara perawatan

tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual menggunakan

kosakata baku dan kalimat efektif;

3.6 mencermati isi teks informasi tentang perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat ;

4.6 meringkas informasi tentang perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat secara tertulis

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.7 mencermati informasi tentang konsep delapan arah mata angin dan

pemanfaatannya dalam denah dalam teks lisan, tulis, visual,

42
dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.7 menjelaskan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya

dalam denah dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata

baku dan kalimat efektif;

3.8 menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan,

tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan;

4.8 memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.9 mengidentifi-kasi lambang/ simbol (rambu lalu lintas, pramuka,

dan lambang negara) beserta artinya dalam teks lisan, tulis, visual,

dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.9 menyajikan hasil identifikasi tentang lambang/simbol (rambu lalu

lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam bentuk

visual dan tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.10 mencermati ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan

penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis; dan

4.10 memeragakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan

penyelesaian masalah (sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif yang dibuat

sendiri.

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

43
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut

ini.

3.1 menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah;

4.1 menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat

operasi hitung pada bilangan cacah;

3.2 menjelaskan penyajian bilangan cacah dan pecahan sederhana

(seperti 1/2, 1/3, dan 1/4) pada garis bilangan;

4.2 menggunakan bilangan cacah dan pecahan sederhana (seperti 1/2,

1/3 , dan 1/4 ) yang disajikan pada garis bilangan;

3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau

hasil bagi dua bilangan cacah;

4.3 menilai apakah suatu bilangan dapat dinyatakan sebagai jumlah,

selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah;

3.4 menggeneralisasi ide pecahan sebagai bagian dari keseluruhan

menggunakan benda-benda konkret;

4.4 menyajikan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan menggunakan

benda-benda konkret;

3.5 menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan

pecahan berpenyebut sama;

4.5 menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan pecahan

44
berpenyebut sama;

3.6 menjelaskan dan menentukan lama waktu suatu kejadian

berlangsung;

4.6 menyelesaikan masalah yang berkaitan lama waktu suatu kejadian

berlangsung;

3.7 mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku

untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam

kehidupan sehari-hari;

4.7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan

antarsatuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya

digunakan dalam kehidupan sehari-hari;

3.8 menjelaskan dan menentukan luas dan volume dalam satuan tidak

baku dengan menggunakan benda konkret;

4.8 menyelesaikan masalah luas dan volume dalam satuan tidak baku

dengan menggunakan benda konkret;

3.9 menjelaskan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar

menggunakan benda konkret;

4.9 mengidentifikasi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar

menggunakan benda konkret;

3.10 Menjelaskan dan menentukan keliling bangun datar;

4.10 menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

keliling bangun datar;

3.11 menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut siku-siku, lancip, dan

tumpul), dan satuan pengukuran tidak baku;

4.11 mengidentifikasi jenis sudut, (sudut siku-siku, lancip, dan tumpul),

45
dan satuan pengukuran tidak baku;

3.12 menganalisis berbagai bangun datar berdasarkan sifat-sifat yang

dimiliki;

4.12 mengelompokkan berbagai bangun datar berdasarkan sifat-sifat

yang dimiliki;

3.13 menjelaskan data berkaitan dengan diri peserta didik yang disajikan

dalam diagram gambar, dan;

4.13 menyajikan data berkaitan dengan diri peserta didik yang disajikan

dalam diagram gambar.

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan

Prakarya berikut ini.

3.1 mengetahui unsur-unsur rupa dalam karya dekoratif;

4.1 membuat karya dekoratif;

3.2 mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu;

4.2 menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu;

46
3.3 mengetahui dinamika gerak tari;

4.3 meragakan dinamika gerak tari;

3.4 mengetahui teknik potong, lipat dan sambung; dan

4.4 membuat karya dengan teknik potong, lipat dan sambung.

 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.

3.1 memahami kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep

tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional;

4.1 mempraktikkan gerak kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai

dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam

berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.2 memahami kombinasi gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

47
4.2 mempraktikkan gerak kombinasi gerak dasar non-lokomotor sesuai

dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam

berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.3 memahami kombinasi gerak dasar manipulatif sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

4.3 mempraktikkan kombinasi gerak dasar manipulatif sesuai dengan

konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai

bentuk permainan sederhana dan atau tradisional;

3.4 memahami bergerak secara seimbang, lentur, lincah, dan berdaya

tahan dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui

permainan sederhana dan atau tradisional;

4.4 mempraktikkan bergerak secara seimbang, lentur, lincah, dan

berdaya tahan dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani

melalui permainan sederhana dan atau tradisional;

3.5 memahami kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,

ayunan, melayang, dan, dan mendarat) dalam aktivitas senam

lantai;

4.5 mempraktikkan kombinasi berbagai pola gerak dominan

(bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor,

tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas

senam lantai;

3.6 memahami penggunaan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-

lokomotor dan manipulatif sesuai dengan irama (ketukan)

48
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama;

4.6 mempraktikkan penggunaan kombinasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan irama (ketukan)

tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama ;

3.7 memahami prosedur gerak dasar mengambang (water trappen) dan

meluncur di air serta menjaga keselamatan diri/orang lain dalam

aktivitas air*** ;

4.7 mempraktikkan gerak dasar mengambang (water trappen) dan

meluncur di air serta menjaga keselamatan diri/orang lain dalam

aktivitas air***

3.8 memahami bentuk dan manfaat istirahat dan pengisian waktu luang

untuk menjaga kesehatan;

4.8 menceritakan bentuk dan manfaat istirahat dan pengisian waktu

luang untuk menjaga kesehatan;

3.9 memahami perlunya memilih makanan bergizi dan jajanan sehat

untuk menjaga kesehatan tubuh ; dan

4.9 menceritakan perlunya memilih makanan bergizi dan jajanan sehat

untuk menjaga kesehatan tubuh.

4) Kelas IV

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

49
1.1 Menerima makna hubungan bintang, rantai, pohon beringin, kepala

banteng, dan padi kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila”

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan, meminta maaf, memberi

maaf, dan santun sebagaiperwujudan nilai dan moral Pancasila.

3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila

4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila

sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari dalam menjalankan agama

2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam memenuhi kewajiban dan hak

sebagai warga masyarakat sebagai wujud cinta tanah air

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak

sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal

Ika

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat

dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari- hari

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari- hari

50
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk

keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang

terikat persatuan dan kesatuan

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku bangsa,

sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan; dan

4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan;

 Bahasa Indonesia (BI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh

dari teks lisan, tulis, atau visual;

51
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan

keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulis;

3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks

lisan, tulis, atau visual;

4.2 Menyajikan hasil pencermatan tentang keterhubungan antargagasan

ke dalam tulisan;

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara

menggunakan daftar pertanyaan;

4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan

kalimat efektif dalam bentuk teks tulis;

3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan

berbeda;

4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan

visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita,

dongeng, dan sebagainya)

4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang

dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh

alasan

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan;

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan

ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri;

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi;

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam

52
tulisan dengan bahasa sendiri;

3.8 Membandingkan hal yang sudah diketahui dengan yang baru

diketahui dari teks nonfiksi;

4.8 Menyampaikan hasil membandingkan pengetahuan lama dengan

pengetahuan baru secara tertulis dengan bahasa sendiri;

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi;

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada

teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual

3.10 Membandingkan watak masing-masing tokoh pada teks fiksi; dan

4.10 Menyajikan hasil membanding-kan watak setiap tokoh pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut

ini.

3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model

konkret;

53
4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan

model konkret;

3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal,

dan persen) dan hubungan diantaranya;

4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran,

desimal, dan persen) dan hubungan diantaranya;

3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil

kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan;

4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil

kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan;

3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan;

4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan;

3.5 Menjelaskan bilangan prima;

4.5 Mengidentifikasi bilangan prima;

3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor

persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan

persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari;

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktor

persekutuan, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan

persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua

bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran

panjang dan berat ke satuan terdekat;

4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang

54
dan berat ke satuan terdekat;

3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak beraturan dan segibanyak

tidak beraturan

4.8 Mengidentifikasi segibanyak beraturan dan segibanyak tidak

beraturan;

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi,

persegipanjang, dan segitiga;

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas

daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga;

3.10 Menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan,

berhimpit) menggunakan model konkret;

4.10 Mengidentifikasi hubungan antar garis (sejajar, berpotongan,

berhimpit) menggunakan model konkret;

3.11 Menjelaskan data diri peserta didik dan lingkungannya yang

disajikan dalam bentuk diagram batang

4.11 Mengumpulkan data diri peserta didik dan lingkungannya dan

menyajikan dalam bentuk diagram batang

3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar

dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat; dan

4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan

menggunakan busur derajat.

 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

55
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Alam berikut ini.

3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh

pada hewan dan tumbuhan;

4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi

bagian tubuh hewan dan tumbuhan;

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta

mengaitkan dengan upaya pelestariannya

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang

ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya;

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot,

gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan

gaya gesekan.

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan

sekitar

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan

gerak;

56
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk

energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas

bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-

hari

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi

tentang berbagai perubahan bentuk energi;

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera

pendengaran

4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi

3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera

penglihatan;

4.7 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian

sumber daya alam di lingkungannya

4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama

orang-orang di lingkungannya.

 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

57
Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Sosial berikut ini.

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber

daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi;

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi;

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan

agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai

identitas bangsa Indonesia;

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan

kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial, dan budaya di

lingkungan sekitar sampai provinsi;

4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam

meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial,

dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi;

3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan Islam serta

pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini di

lingkungan daerah setempat; dan

4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam

serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini di

58
lingkungan daerah setempat.

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan

Prakarya berikut ini.

3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga dimensi dimensi;

4.1 Menggambar dan membentuk tiga dimensi;

3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada;

4.2 Menyanyikan lagu dengan memperhatikan tempo dan tinggi

rendah nada;

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah;

4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah;

3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel; dan

4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)


Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

59
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional;

4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,

dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional;

3.2 Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau

tradisional;

4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,

dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau

tradisional;

3.3 Memahami variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar

60
melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga

tradisional;

4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar

melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga

tradisional;

3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor untuk

membentuk gerak dasar seni beladiri;

4.4 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor dan non lokomotor untuk

membentuk gerak dasar seni beladiri;

3.5 Memahami berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui

berbagai bentuk latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan

kelincahan untuk mencapai berat badan ideal;

4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani melalui

berbagai bentuk latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan

kelincahan untuk mencapai berat badan ideal;

3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan

(bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor,

tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam

aktivitas senam lantai;

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak

dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan,

berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan

mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

3.7 Menerapkan variasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan

mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas

61
gerak berirama;

4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan

mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas

gerak berirama;

3.8 Memahami gerak dasar satu gaya renang;

4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu gaya renang;

3.9 Memahami jenis cedera dan cara penanggulangannya secara

sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan

sehari-hari;

4.9 Mendemonstrasikan cara penanggulangan jenis cidera secara

sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan

sehari-hari;

3.10 Menganalisis perilaku terpuji dalam pergaulan sehari-hari (antar

teman sebaya, orang yang lebih tua, dan orang yang lebih muda);

dan mendemonstrasikan perilaku terpuji dalam pergaulan sehari-

hari (antar teman sebaya, orang yang lebih tua, dan orang yang

lebih muda).

5) Kelas V

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari;

62
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai

nilai-nilai sila Pancasila;

3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;

4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari;

1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggug jawab sebagai warga

masyarakat dan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari;

2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban

dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari;

3.2 Memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga

dalam kehidupan sehari-hari;

4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari;

1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya masayarakat sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal

Ika;

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial budaya masyarakat

dalam konteks Bhineka Tunggal Ika;

3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat;

4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial

budaya masyarakat;

1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa;

2.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan nilai-nilai persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan di bidang sosial budaya;

63
3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun

kerukunan hidup; dan

4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang manfaat persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan.

 Bahasa Indonesia (BI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.

3.1 menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis;

4.1 menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan

lisan secara lisan, tulis, dan visual;

3.2 mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek:

apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana;

4.2 menyajikan hasil klasifikasi informasi yang didapat dari buku yang

dikelompokkan dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana menggunakan kosakata baku;

64
3.3 meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau

elektronik;

4.3 menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media

cetak atau elektronik yang menggunakan kosakata baku dan

kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual;

3.4 menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media

cetak atau elektronik;

4.4 memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan

iklan dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis,

dan visual;

3.5 menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan

secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan,

siapa, mengapa, dan bagaimana;

4.5 memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif;

3.6 menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan

tulis dengan tujuan untuk kesenangan;

4.6 melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan

ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri;

3.7 menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks

nonfiksi;

4.7 menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks

nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri;

3.8 menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada

65
teks nonfiksi;

4.8 menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan

memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi;

3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat

undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.); dan

4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan

kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan

ejaan.

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut

ini.

3.1 menjelaskan dan melakukan pemangkatan (pangkat dua dan tiga)

dan penarikan akar (akar pangkat dua dan tiga) bilangan cacah;

4.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pemangkatan

(pangkat dua dan tiga) dan penarikan akar (akar pangkat dua dan

tiga) bilangan cacah;

66
3.2 menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan dua

pecahan dengan penyebut berbeda;

4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda;

3.3 menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan;

4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian dan

pembagian pecahan;

3.4 menjelaskan kecepatan sebagai perbandingan jarak dengan waktu;

4.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan, jarak,

dan waktu.

3.5 menjelaskan posisi suatu benda dengan menggunakan arah mata

angin;

4.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi suatu benda

dengan menggunakan arah mata angin;

3.6 menjelaskan skala melalui denah;

4.6 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan skala pada denah;

3.7 menjelaskan dan menentukan volume bangun ruang dengan

menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan);

4.7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun

ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan);

3.8 menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana

(kubus dan balok);

4.8 membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok);

3.9 menjelaskan data yang berkaitan dengan diri siswa atau lingkungan

sekitar serta cara pengumpulannya;

67
4.9 mengidentifikasi data yang berkaitan dengan diri siswa atau

lingkungan sekitar serta cara pengumpulannya;

3.10 menjelaskan penyajian data yang berkaitan dengan diri siswa

dan membandingkan dengan data dari lingkungan sekitar dalam

bentuk daftar, tabel, diagram gambar (diagram gambar (piktogram),

diagram batang atau diagram garis; dan mengorganisasikan dan

menyajikan data yang berkaitan dengan diri siswa dan

membandingkan dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk

daftar, tabel, diagram gambar (diagram gambar (piktogram),

diagram batang atau diagram garis.

 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Alam berikut ini.

3.1 menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia

serta cara memelihara kesehatan alat gerak manusia;

4.1 membuat model sederhana alat gerak manusia atau hewan;

68
3.2. memahami organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan

manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan

manusia;

4.2. membuat model sederhana organ pernapasan manusia;

3.3 menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan

manusia;

4.3 menyajikan karya tentang konsep organ dan fungsi pencernaan

pada hewan atau manusia;

3.4 menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah

manusia;

4.4 menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia;

3.5 menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-

jaring makanan di lingkungan sekitar;

4.5. membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu

ekosistem;

3.6 menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-

hari;

4.6 melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor;

3.7 menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud

benda dalam kehidupan sehari-hari;

4.7 melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda;

3.8 menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi

serta kelangsungan mahluk hidup;

69
4.8 membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari

berbagai sumber;

3.9 mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan

komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran); dan

4.9 melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen

penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari.

 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Sosial berikut ini.

3.1 mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara

kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap

kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi;

4.1 menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia

sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya

terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta

transportasi;

70
3.2 menganalisis bentuk bentuk interaksi manusia dengan lingkungan

dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya dan

ekonomi masyarakat Indonesia;

4.2 menyajikan hasil analisis tentang interaksi manusia dengan

lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial,

budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia;

3.3. menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan

kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk

memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa;

4.3 menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya

menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan

budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa;

3.4 mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab penjajahan

bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya; dan

4.4 menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-faktor penting

penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia

dalam mempertahankan kedaulatannya.

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran

tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya

sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan

dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap

dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

71
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan)

dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya berikut ini.

3.1 memahami gambar cerita;

4.1 membuat gambar cerita;

3.2 memahami tangga nada;

4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan

musik;

3.3 memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah;

4.3 mempraktekkan pola lantai dalam tari kreasi daerah;

3.4 memahami karya seni rupa daerah; dan

4.4 membuat karya seni rupa daerah.

 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.


3.1 menerapkan kombinasi gerak lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

72
keterhubungan dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan

atau tradisional;

4.1 mempraktikkan kombinasi gerak lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan

atau tradisional.

3.2 menerapkan prosedur kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat,

dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau

olahraga tradisional;

4.2 mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,

dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

keterhubungan dalam berbagai permainan bola kecil sederhana dan

atau tradisional;

3.3 menerapkan prosedur kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat,

dan lempar melalui permainan/ olahraga yang dimodifikasi

dan/atau olahraga tradisional;

4.3 mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan

lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau

olahraga tradisional;

3.4 menerapkan prosedur variasi gerak dasar lokomotor dan

nonlokomotor untuk membentuk gerak dasar seni beladiri;

4.4 mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor

untuk membentuk gerak dasar seni beladiri;

3.5 memahami prosedur aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio

respiratory) untuk pengembangan kebugaran jasmani;

73
4.5 mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio

respiratory) untuk pengembangan kebugaran jasmani;

3.6 menerapkan prosedur kombinasi pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,

ayunan, melayang, dan mendarat) untuk membentuk keterampilan

dasar senam menggunakan alat;

4.6 mempraktikkan kombinasi pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,

ayunan, melayang, dan mendarat) untuk membentuk keterampilan

dasar senam menggunakan alat;

3.7 menerapkan prosedur penggunaan kombinasi gerak dasar langkah

dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik

dalam aktivitas gerak berirama;

4.7 mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak dasar langkah dan

ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik

dalam aktivitas gerak berirama;

3.8 menerapkan prosedur salah satu gaya renang dengan koordinasi

yang baik pada jarak tertentu;

4.8 mempraktikkan salah satu gaya renang dengan koordinasi yang

baik pada jarak tertentu;

3.9 memahami perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi;

4.9 memaparkan perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi;

3.10 memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika,

zat-zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya terhadap

kesehatan tubuh; dan

74
4.10 memaparkan bahaya merokok, meminum minuman keras, dan

mengonsumsi narkotika, zat-zat aditif (NAPZA), dan obat

berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh.

6) Kelas VI

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki

kompetensi sebagai berikut ini.

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1.1 bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-

nilai Pancasila secara utuh sebagai satu kesatuan dalam

kehidupan sehari-hari;

2.1 bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari;

3.1 menganalisis penerapan nilai- nilai Pancasila dalam kehdupan

sehari-hari,

4.1 menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai

Pancasiladalam kehidupan sehari-hari;

1.2 menghargai makna kewajiban, hak, dan tanggung jawab

sebagai warga negara dalam menjalankan agama;

2.2 melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai

warga negara sebagai wujud cinta tanah air;

3.2 menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab

sebagai warga negara beserta dampaknya dalam kehidupan

75
sehari-hari;

4.2 menyajikan hasil analisis pelaksanaan kewajiban, ha, dan

tanggung jawab sebagai warga masyarakat beserta

dampaknya dalam kehidupan sehari-hari;

1.3 mensyukuri keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi

masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam

konteks Bhineka Tunggal Ika;

2.3 bersikap toleran dalam keberagaman sosial, budaya, dan

ekonomi masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika;

3.3 menelaah keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi

masyarakat;

4.3 mengampanyekan manfaat keanekaragaman sosial, budaya,

dan ekonomi;

1.4 mensyukuri persatuan dan kesatuan sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa beserta dampaknya;

2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab terhadap penerapan nilai

persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara;

3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara beserta dampaknya; dan

4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan kesatuan terhadap

kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya.

 Bahasa Indonesia (BI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

76
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa

lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

berikut ini.
3.1 menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil

pengamatan yang didengar dan dibaca;

4.1 menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan

hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti;

3.2 menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang

didengar dan dibaca;

4.2 menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan

(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif;

3.3 menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca;

4.3 menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai

bentuk ungkapan diri;

3.4 menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan

aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana;

77
4.4 memaparkan informasi penting dari buku sejarah dengan

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana serta kosa kata baku dan kalimat efektif;

3.5 membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa;

4.5 mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap

memperhatikan makna isi teks puisi;

3.6 mencermati petunjuk dan isi teks formulir (pendaftaran, kartu

anggota, pengiriman uang melalui bank/kantor pos, daftar

riwayat hidup, dsb.);

4.6 mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu anggota, pengiriman

uang melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.)

sesuai petunjuk pengisiannya;

3.7 memperkirakan informasi yang dapat diperoleh dari teks

nonfiksi sebelum membaca (hanya berdasarkan membaca

judulnya saja);

4.7 menyampaikan kemungkinan informasi yang diperoleh

berdasarkan membaca judul teks nonfiksi secara lisan, tulis,

dan visual;

3.8 menggali informasi yang terdapat pada teks nonfiksi;

4.8 menyampaikan hasil membandingkan informasi

yang diharapkan dengan informasi yang diperoleh setelah

membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual;

3.9 menelusuri tuturan dan tindakan tokoh serta penceritaan

penulis dalam teks fiksi;

4.9 menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh

78
serta penceritaan penulis dalam teks fiksi;

3.10 mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita fiksi

dengan pengalaman pribadi; dan

4.10 menyajikan hasil pengaitan peristiwa yang dialami tokoh

dalam cerita fiksi dengan pengalaman pribadi secara lisan,

tulis, dan visual.

 Matematika (MAT)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa

lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika

berikut ini.

3.1 menjelaskan bilangan bulat negatif (termasuk menggunakan

garis bilangan)

4.1 menggunakan konsep bilangan bulat negatif (termasuk

mengggunakan garis bilangan) untuk menyatakan situasi

sehari-hari;

3.2 menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan,

79
pengurangan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan

bilangan bulat negatif;

4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang

melibatkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-

hari;

3.3 menjelaskan dan melakukan operasi hitung campuran yang

melibatkan bilangan cacah dan/atau bilangan pecahan dalam

berbagai bentuk sesuai urutan operasi;

4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan operasi hitung

campuran yang melibatkan bilangan cacah dan/atau bilangan

pecahan dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi;

3.4 menjelaskan titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,

tembereng, dan juring;

4.4 mengidentifikasi titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali

busur, tembereng, dan juring;

3.5 menjelaskan taksiran keliling dan luas lingkaran

4.5 menaksir keliling dan luas lingkaran serta menggunakannya

untuk menyelesaikan masalah;

3.6 Membandingkan prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola;

4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola;

3.7 Menjelaskan bangun ruang yang merupakan gabungan dari

beberapa bangun ruang, serta luas permukaan dan volumenya;

4.7 Mengidentifikasi bangun ruang yang merupakan gabungan

dari beberapa bangun ruang, serta luas permukaan dan

80
volumenya;

3.8 Menjelaskan dan membandingkan modus, median, dan mean

dari data tunggal untuk menentukan nilai mana yang paling

tepat mewakili data; dan

4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan modus,

median, dan mean dari data tunggal dalam penyelesaian

masalah.

 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa

lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Alam berikut ini.


3.1 membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan

hewan;

4.1 menyajikan karya perkembangbiakan tumbuhan;

3.2 menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan

dengan kesehatan reproduksi;

4.2 menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri

81
pubertas yang dialami;

3.3 menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan

lingkungan;

4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan

diri dengan lingkungannya, sebagai hasil penelusuran

berbagai sumber;

3.4 Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan fungsinya

dalam rangkaian listrik sederhana;

4.4 Melakukan percobaan rangkaian listrik sederhana secara seri

dan paralel;

3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam kehidupan sehari-

hari;

4.5 membuat laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat magnet

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;

3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan

menghemat energi listrik;

4.6 menyajikan karya tentang berbagai cara melakukan

penghematan energi dan usulan sumber alternatif energi

listrik;

3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggota tata

surya;

4.7 membuat model sistem tata surya;

3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bumi serta

terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari; dan

4.8 membuat model gerhana bulan dan gerhana matahari.

82
 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa

lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu

Pengetahuan Sosial berikut ini.


3.1 mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan

sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN;

4.1 menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis dan

kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah

ASEAN;

3.2 menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka

modernisasi bangsa Indonesia;

4.2 menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya

dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia;

3.3 menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di

bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan

pendidikan dalam lingkup ASEAN;

4.3 menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia

83
dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,

teknologi dan pendidikan dalam lingkup ASEAN;

3.4 memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya

mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan

kehidupan kebangsaan yang sejahtera; dan

4.4 menyajikan laporan tentang makna proklamasi kemerdekaan,

upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya

mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera.

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan

dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan

Prakarya berikut ini.


3.1 memahami reklame;

4.1 membuat reklame;

3.2 memahami interval nada;

4.2 memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik;

3.3 memahami penampilan tari kreasi daerah;

4.3 menampilkan tari kreasi daerah;

84
3.4 memahami patung; dan

4.4 membuat patung.

 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa

lebih lanjut.

Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4

(Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.


3.1 memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-

lokomotor, dan manipulatif dengan kontrol yang baik dalam

permainan bola besar sederhana dan atau tradisional*;

4.1 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor, dan manipulatif dengan kontrol yang baik

dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional;

3.2 memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-

lokomotor, dan manipulatif dengan kontrol yang baik dalam

permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional*;

4.2 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor, dan manipulatif dengan kontrol yang baik

85
dalam permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional*;

3.3 memahami variasi dan kombinasi gerak dasar jalan, lari,

lompat, dan lempar dengan kontrol yang baik melalui

permainan dan atau olahraga tradisional;

4.3 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar jalan, lari,

lompat, dan lempar dengan kontrol yang baik melalui

permainan dan atau olahraga tradisional;

3.4 menerapkan prosedur variasi dan kombinasi gerak dasar

lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif untuk membentuk

gerak dasar seni beladiri**

4.4 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,

non lokomotor, dan manipulatif untuk membentuk gerak dasar

seni beladiri;

3.5 memahami latihan kebugaran jasmani dan pengukuran

tingkatkebugaran jasmani pribadi secara sederhana (contoh:

menghitung denyut nadi, menghitung kemampuan melakukan

push up, menghitung kelenturan tungkai);

4.5 mempratikkan latihan kebugaran jasmani dan pengukuran

tingkat kebugaran jasmani pribadi secara sederhana (contoh:

menghitung denyut nadi, menghitung kemampuan melakukan

push up, menghitung kelenturan tungkai);

3.6 memahami rangkaian tiga pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan,

putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dengan konsisten,

tepat dan terkontrol dalam aktivitas senam;

86
4.6 mempraktikkan rangkaian tiga pola gerak dominan (bertumpu,

bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan,

putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dengan konsisten,

tepat dan terkontrol dalam aktivitas senam;

3.7 memahami penggunaan variasi dan kombinasi gerak dasar

rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama

(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama;

4.7 mempraktikkan penggunaan variasi dan kombinasi gerak dasar

rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama

(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama;

3.8 memahami keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-

dasar penyelamatan diri***;

4.8 mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-

dasar penyelamatan diri;

3.9 memahami perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi;

dan

4.9 memaparkan perlunya pemeliharaan kebersihan alat

reproduksi.

C. MUATAN KURIKULUM

1. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan

mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A

merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

87
peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B

merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus

untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh

Kementerian Agama.

 Mata pelajaran yang diajarkan secara tematik di SD adalah:

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) membentuk

siswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta

tanah air yang dijiwai oleh 4 substansi inti kebangsaan yaitu (1)

Pancasila, sebagai dasar negara; (2) Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi

landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk

final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa

dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) Bhinneka Tunggal Ika,

sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional.

Pembelajaran PPKn dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi

sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial

dilaksanakan melalui Pembelajaran langsung (direct teaching).

88
Mata pelajaran kewarganegaraan diarahkan untuk mengembangkan

potensi peserta didik dalam bersikap sebagai warganegara termasuk

keteguhan, komitmen, dan tanggung jawab. Sikap sebagai

warganegara itu terbentuk dari pengetahuan kewarganegaraan yang

yang dipraktikkan dengan berpartisipasi menjalankan hak dan

kewajiban sebagai warga negara.

 Bahasa Indonesia

Ruang lingkup bahasa Indonesia di SD adalah menggunakan bahasa

secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik

secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara dan

menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

Selain itu, siswa di SD dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional

dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan

dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap

spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui Pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks-teks dengan

muatan atau berisi materi IPA dan IPS pada kelas I s.d III. Pemilihan

teks-teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan

memperhatikan karakteristik peserta didik, mudah dipahami, dan

89
dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik (kontekstual).

Penekanan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memberikan

kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan secara

efektif. Kemampuan berkomunikasi ini mensyaratkan peserta didik

untuk mencari informasi di sekitarnya, melalui membaca buku,

membaca koran, mendengarkan berita, menonton video, dan lainnya.

 Matematika

Ruang Lingkup Matematika SD ada tiga yaitu bilangan (bilangan

cacah, bulat, prima, pecahan, kelipatan dan faktor, pangkat dan akar

sederhana), geometri dan pengukuran (bangun datar dan bangun

ruang, hubungan antar garis, pengukuran (berat, panjang, luas,

volume, sudut, waktu, kecepatan, dan debit, letak dan koordinat

suatu benda), serta statistika (menyajikan dan menafsirkan data

tunggal) dalam penyeleaian masalah kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika di SD diarahkan untuk mendorong siswa

mencari tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah

bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan

sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan untuk melatih

siswa berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis

serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan

masalah. Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka

mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap

90
sosial dilaksanakan melalui Pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching).

Mata pelajaran Matematika pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI)

dibelajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri.

 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup enam

lingkup sains yaitu kerja ilmiah dan keselamatan kerja, makhluk

hidup dan sistem kehidupan (bagian tubuh manusia dan

perawatannya, makhluk hidup di sekitarnya, tumbuhan, hewan, dan

manusia), energi dan perubahannya (gaya dan gerak, sumber energi,

bunyi, cahaya, sumber daya alam, suhu dan kalor, rangkaian listrik

dan magnet), materi dan perubahannya (ciri benda, penggolongan

materi perubahan wujud), bumi dan alam semesta (rorasi dan

revolusi bumi, cuaca dan musim, dan sistem tata surya), serta sains,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat (dampak perubahan musim

terhadap kegiatan sehari-hari, lingkungan dan kesehatan, dan sumber

daya alam). Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI kelas I, II, dan III

(kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi)

Ilmu Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi

pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu.

Pembelajaran di SD dilakukan secara terpadu antar mata pelajaran

yang diikat oleh tema tertentu. Kompetensi sikap spiritual dan sikap

sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,

91
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan

dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan

dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan

karakter siswa lebih lanjut

 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup materi IPS di Sekolah Dasar, diawali dari pengenalan

lingkungan dan masyarakat terdekat, mulai kabupaten, provinsi,

nasional dan internasional. Antara satu wilayah dengan wilayah

lainnya memiliki koneksi. Lingkungan internasional di lingkup SD

dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN. Mata pelajaran IPS

bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang religius, jujur,

demokratis, kreatif, kritis, senang membaca, memiliki kemampuan

belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik,

berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya,

serta berkomunikasi secara produktif. Ruang lingkup IPS terdiri atas

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari

masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat konten ini

dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses

kajian terhadap konten pengetahuan.

Pada jenjang Sekolah Dasar kelas I, II dan III muatan IPS

diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan

untuk kelas IV sampai kelas VI, IPS menjadi mata pelajaran

tersendiri tetapi pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu

92
dengan mata pelajaran lainnya. Kompetensi sikap spiritual dan sikap

sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan

dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan

dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan

karakter siswa lebih lanjut

 Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Di Sekolah Dasar pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya bersifat

rekreatif melalui eksperimentasi, keberanian mengutarakan pendapat

serta dapat dilaksanakan secara terpadu maupun single subject.

Terpadu dalam bentuk mencipta karya seni yang dikaitkan dengan

pengetahuan lain dan rasionalisasi penciptaannya, di dalamnya

memuat sikap (perilaku, apresiatif, toleransi dan bertanggung jawab

penuh), keterampilan (bersifat fragmatis, aplicable, dan teknologis-

sistemis), pengetahuan (kemampuan merekronstruksi dan

mengungkapkan kembali ide dan gagasan secara sistematis).

Ruang lingkup SBdP di SD meliputi dinamika gerak, karya

dekoratif, menampilkan pola irama dan membuat karya dari bahan

alam, berkarya seni estetis melalui kegiatan apresiasi dan kreasi

berupa gambar cerita dan reklame, interval nada, tari kreasi daerah,

membuat kolase, topeng dan patung dengan memperhatikan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

93
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

serta cinta tanah air.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

Pembelajaran berbagai aktivitas di dalam PJOK pada satuan

pendidikan SD diarahkan untuk mencapai kompetensi dalam

penyempurnaan dan pemantapan pola gerak dasar, pengembangan

kebugaran jasmani serta pola hidup sehat pada kelas rendah (kelas I-

III) melalui berbagai permainan sederhana dan tradisional, aktivitas

senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan,

sedangkan pada kelas tinggi (kelas IV-VI) pengembangan pola gerak

dasar menuju kesiapan gerak spesifik, pengembangan kebugaran

jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan bola besar,

permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam, gerak berirama,

aktivitas air, dan materi kesehatan.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Mata pelajaran PJOK pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI)

dibelajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri.

94
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu

kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran

dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata

pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak

menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2: Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III


Tema 1 : Pertumbuhan

Tema 1 : Diriku Tema 1 : Hidup Rukun dan Perkembangan

Makhluk Hidup
Tema 2 : Kegemaranku Tema 2 : Bermain di Tema 2 : Menyayangi

95
KELAS I KELAS II KELAS III
Tumbuhan dan Hewan di
Lingkunganku
Sekitar
Tema 3 : Tugasku Tema 3 : Benda di
Tema 3 : Kegiatanku
Sehari-hari Sekitarku
Tema 4 : Hidup Bersih Tema 4 : Hak dan
Tema 4 : Keluargaku
dan Sehat Kewajibanku
Tema 5 : Tema 5 : Aku dan Tema 5 : Perubahan

Pengalamanku Sekolahku Cuaca


Tema 6 : Lingkungan Tema 6 : Air, Bumi, dan Tema 6 : Energi dan

Bersih, Sehat, dan Asri. Matahari Perubahannya


Tema 7 : Benda,
Tema 7 : Merawat Tema 7 : Perkembangan
Hewan, dan Tanaman di
Hewan dan Tumbuhan Teknologi
Sekitarku
Tema 8 : Peristiwa Tema 8 : Keselamatan di Tema 8 : Praja Muda

Alam Rumah dan di Perjalanan Karana

Tabel 3: Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI


Tema 1 : Indahnya Tema 1 : Organ Gerak Tema 1 : Selamatkan

Kebersamaan Hewan dan Manusia Makhluk Hidup


Tema 2 : Selalu Tema 2 : Persatuan
Tema 2 : Udara Bersih
Berhemat Energi dalam Perbedaan
Tema 3 : Peduli Tema 3 : Tokoh dan
Tema 3 : Makanan Sehat
Terhadap Makhluk Hidup Penemuan
Tema 4 : Organ
Tema 4 : Berbagai
Peredaran Darah Hewan Tema 4 : Globalisasi
pekerjaan
dan Manusia
Tema 5 : Pahlawanku Tema 5 : Ekosistem Tema 5 : Wirausaha
Tema 6 : Indahnya Tema 6 : Kalor dan Tema 6 : Menuju

96
KELAS IV KELAS V KELAS VI
Negeriku Perpindahannya Masyarakat Sehat
Tema 7 : Benda-benda di
Tema 7 : Cita - citaku Tema 7 : Kepemimpinan
Sekitar
Tema 8 : Tempat Tema 8 : Peristiwa dalam
Tema 8 : Bumiku
Tinggalku Kehidupan
Tema 9 : Makananku Tema 9 : Lingkungan Tema 9 : Menjelajah

Sehat dan Bergizi Sahabat Kita Angkasa Luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari

berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner,

dan transdisipliner.

Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di

setiap mata pelajaran.

Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi

DasarKompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang

lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang

tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.

Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar

tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi

Dasarnya sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran

yang ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya

sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai

konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.

Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada

97
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

Tematikterpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti

dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang

diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata

pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai

mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga

penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran

lain menjadi sangat memungkinkan.

Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh

melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia

menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan

semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan

pengorganisasiannya, Kompetensi DasarKompetensi Dasar kedua mata

pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Matematika.

98
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke

Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,

sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun

pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga

diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,

keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni

Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan

olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan

Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan

kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran.

Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan

Kompetensi Inti sebagai berikut:

a. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam

rangka menjabarkan KI1;

99
b. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI2;

c. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI3; dan

d. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI4.

4. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh

guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh

konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan

melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.

Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif

seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan

dengan cara :

a. Identifikasi

 Daya dukung dan potensi

 Bakat dan minat siswa.

b. Pemetaan

 Jenis layanan pengembangan diri

100
 Petugas yang melayani

 Siswa yang dilayani

c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan

Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran,

Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).

 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )

 Monitoring Pelaksanan

 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )

 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,

transparan dan akuntable)

 Pelaporan : Umum dalam format raport

 Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.

d. Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :

e. Kegiatan Ektrakurikurer

Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler

meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa,

terdiri atas:

 Pramuka

 Seni Lukis

 Drum band

 Bina Vokalia

 Bulu Tangkis

 Voli

101
 Seni tari

 Diniyah

 Karawitan

 Sepak Bola

f. Kegiatan Pembiasaan

Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan

berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan

melalui :

 Pembiasaan Rutin

Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas

maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan

dalam kegiatan rutin di SD Negeri Beru 01 adalah sebagai

berikut:

 Sholat dhuha dan dhuzur berjamaah

 Upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar ansional

 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

 Tadarus setiap pagi

 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum

masuk kelas

 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah

belajar

 Melakukan kegitan literasi setiap pagi

 Terprogram

102
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada

tingkat kelas maupun tingkat sekolah.

 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat

 Pekan Kreatifitas dan olahraga

 Peringatan Hari Besar Nasional

 Karyawisata, darmawisata, study tour

 Pekan Olahraga antar kelas

 Bina Olimpiade MIPA

 Spontan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi

oleh ruang.

 Membiasakan memberi salam

 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya

 Membiasakan antri

 Membiasakan membantu teman yang kena musibah

 Membiasakan berterima kasih

 Operasi Semut

 Membiasakan melerai pertengkaran

 Kegiatan Keteladanan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan

pengelola pendidikan yang lain kepada siswanya.

 Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua

warga sekolah

 Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah

103
 Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih

 Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal

 Memberi contoh penampilan sederhana

 Menanamkan budaya membaca

 Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah

 Memuji hasil kerja siswa yang baik

 Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme

 Peringatan Hari Kemerdekaan RI

 Peringatan Hari Pahlawan

 Peringatan Hari Pendidikan Nasional

 Seminar Pendidikan

 Bedah Buku

 Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri

Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan

di SD Negeri Beru 01 adalah keterampilan dalam mengoprasikan

komputer dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan

sofware-sofware yang disesuaikan dengan kemampuan potensi

sumber daya sekolah seperti :

 Program Permainan Edukatif

 Program Mengambar

 Program Microsoft Office.

D. BEBAN BELAJAR

104
Beban belajar pada siswa siswi SD Negeri Beru 01 diatur dalam beberapa butir

aturan. Secara rinci dapat kami gambarkan sebagai beikut.

1. Pengaturan beban belajar yang digunakan oleh satuan pendidikan di SD

Negeri Beru 01 adalah sistem paket.

2. Jam pembelajaran pada setiap mata pelajaran untuk satu kali pertemuan

dialokasikan sama yaitu 35 menit. Untuk kelas I : 34 JP, kelas II : 36 JP,

kelas III : 38 JP, kelas IV : 40 JP, kelas V : 40 JP, kelas VI : 40 JP tatap muka

per minggu.. Namun dapat ditambah 4 jam pembelajaran per minggu untuk

setiap kelas, dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam

mencapai kompetensi.

3. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan mandiri, tidak terstruktur dalam

sistem paket untuk SD/MI 0 % sampai dengan 40 % dari mata pelajaran

yang bersangkutan.

4. Alokasi waktu praktek 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu

jam tatap muka, 4 jam praktek di luar sekolah sama dengan satu jam tatap

muka.

Adapun lebih jelasnya kami sajikan tabel beban belajar yang berlaku di SD

Negeri Beru 01 seperti yang terterta pada tabel berikut.

Tabel 4 : Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan


untuk UPT SD Negeri Beru 01

Satu jam Minggu


pertm Jumlah jam Efektif Waktu
Satuan
Kelas tatap pembelajaran per pembelajaran
Pendidikan
muka per minggu tahun per tahun
(menit) ajaran

105
I 35 30 38 1140 jam
pembelajaran
(39900 menit)
II 35 32 38 1216 jam
pembelajaran
(41230 menit)
III 35 34 38 1292 jam
pembelajaran
UPT SD
(42560 menit)
Negeri Beru
IV 35 36 38 1368 jam
01
pembelajaran
(47880 menit)
V 35 36 38 1368 jam
pembelajaran
(47880 menit)
VI 35 36 38 1368 jam
pembelajaran
(47880 menit)
E. PENILAIAN

Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai

proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis

portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,

dan ujian sekolah/madrasah.

F. KETUNTASAN BELAJAR

1. Sekolah menetapkan minimal 70% indikator yang dianggap penting dan

dapat mewakili dari semua kompetensi dasar

106
2. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator KD berkisar antara 0% - 100%,

idealnya kriteria menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

masing-masing indikator mencapai 70%

3. Menurut masyarakat awan ketuntasan belajar di sekolah diharapkan

mencapai 705% namun sekolah menetapkan 70%.

4. Sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai situasi

dan kondisi masing-masing, namun diharapkan mendekati sempurna, yakni

70%

5. Jika semua indikator dalam KD sudah memenuhi kriteria, peserta didik

dianggap telah menguasai KD yang berarti telah menguasai KI dan mata

pelajaran.

6. Adapun SD Negeri Beru 01 menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) rata - rata 65% sebagaimana terperinci pada tabel

Tabel 5 : Kriteria Ketuntasan Minimal

KOMPONEN KELAS dan KKM


A.MATA PELAJARAN I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75 75
1. Pendidikan Pancasila 75
75 75 80 79 78
Kewarganegaraan
3.Bahasa Indonesia 75 75 75 80 80 80
4. Matematika 75 75 75 80 80 80
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 80 80 80
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 80 79 78
7. Seni Budaya dan 75 75 75 80 79 80
Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, 75 75 75 80 80 80
Olahraga dan Kesehatan
2. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Jawa 75 75 75 80 79 80

107
G. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Penetapan Kenaikan Kelas di SD Negeri Beru 01

a. Kenaikan kelas mengacu pada pedoman dari BSNP

b. Diputuskan melalui rapat dewan guru

c. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada 2 semester

pada kelas yang diikuti/ jenjang kelas, kecuali peserta didik

pindahan dari sekolah lain yang dibuktikan dengan dokumen rapor

semester gasal.

d. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran.

e. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan,

dan kerajinan

f. Kenaikan kelas dipertimbangkan dari nilai rapor semester gasal &

genap.

g. Tingkat kehadiran di sekolah tanpa alasan 10% dari jumlah hari

efektif belajar pada setiap semester.

h. Peserta didik mampu mencapai batas ketuntasan sedikitnya 73%

untuk semua aspek penilaian dari semua mata pelajaran.

2. Penetapan Kelulusan Ujian Sekolah

a. Penentuan kelulusan dilakukan melalui rapat dewan guru

b. Peserta dinyatakan lulus apabila:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memiliki nilai

rapor semester 1 dan 2 di setiap kelas.

2) Lulus Ujian Sekolah

3) Memiliki nilai kepribadian minimal baik.

108
4) Nilai minimal batas lulus untuk semua mata pelajaran pada tabel

berikut.

Tabel 6: Standart Kompetensi Lulusan

No Mata Pelajaran SKL


1 Pendidikan Agama 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75
3 Bahas Indonesia 75
4 Matematika 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75
7 Seni Budaya dan Keterampilan 75
8 Penjasorkes 75
9 Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah 75

H. Pindah Sekolah/Mutasi

1. Sekolah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah sekolah:


a. Antar sekolah pelaksana Kurikulum 2004.
b. Antara sekolah pelaksana Kurikulum 2004 dengan pelaksana
Kurikulum 1994.
c. Antara sekolah pelaksana Kurikulum 2004 dengan pelaksana KTSP.
d. Antara sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dengan pelaksana
kurikulum 2013
2. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota,
dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
setempat.

109
3. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-
hal berikut:
a. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari
sekolah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah
tujuan.
b. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan.

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN DAN JADWAL PELAJARAN

A. KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum SD Negeri Beru 01 pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan

adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun

ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu

pembelajaran efektif dan hari libur

Juli 2017. Agustus 2017.


Senin 3 10 17 24/31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 31
Jum'at 7 14 21 28 Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26
Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27

September 2017. Oktober 2017.


Senin 4 11 18 23 Senin 2 9 16 23
Selasa 5 12 19 26 Selasa 3 10 17 24
Rabu 6 13 20 27 Rabu 4 11 18 25
Kamis 7 14 21 28 Kamis 5 12 19 26
Jum'at 1 8 15 22 29 Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 7 14 21 28

110
Minggu 3 10 17 24 Minggu 1 8 15 22 29

Nopember 2017. Desember 2017.


Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Jum'at 3 10 17 24 Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30
Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31
Januari 2018. Pebruari 2018.
Senin 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 6 13 20 27
Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22
Jum'at 5 12 19 26 Jum'at 2 9 16 23
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 3 10 17 24
Minggu 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25

Maret 2018. April 2018.


Senin 5 12 19 26 Senin 2 9 16 23/30
Selasa 6 13 20 27 Selasa 3 10 17 24
Rabu 7 14 21 28 Rabu 4 11 18 25
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 5 12 19 26
Jum'at 2 9 16 23 30 Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 7 14 21 28
Minggu 4 11 18 25 Minggu 1 8 15 22 29

Mei 2018. Juni 2018.


Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25
Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26
Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27
Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28
Jum'at 4 11 18 25 Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23 30
Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24

Juli 2018.
Senin 2 9 16 23/30
Selasa 3 10 17 24/31
Rabu 4 11 18 25

111
Kamis 5 12 19 26
Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Minggu 1 8 15 22 29

Keterangan :

17 Agustus. 2017 : Proklamasi Kemerdekaan RI


1 September. 2017 : Hari Raya Idul Adha
21 September. 2017 : Tahun Baru Hidriyah 1439 H
1 Desember. 2017 : Maulud Nabi Muhammad SAW
25 Desember. 2017 : Hari Raya Natal
1 Januari. 2018 : Tahun Baru Masehi
16 Pebruari. 2018 : Tahun Baru Imlek 2569
17 Maret. 2018 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940
30 Maret. 2018 : Wafat Isa Al-Masih
13 April. 2018 : Isro'Miroj 1439 H
1 Mei. 2018 : Hari Buruh Internasional
10 Mei. 2018 : Kenaikan Isa Almasih
29 Mei. 2018 : Hari Raya Waisak 2572
2 Juni. 2018 : Nuzulul Qur'an
15-16 Juni 2018 : Hari Raya Idhul Fitri 1439 H
Semester Ganjil : 125 hari
Semester Genap : 122 hari
Hari Efektif Fakultatif : 4 hari

B. JADWAL PELAJARAN

112
Untuk mengatur proses pembelajaran maka perlu disusun jadwal pelajaran untuk

masing-masing kelas sesuai kurikulum SD Negeri Beru 01 Adapun jadwal pelajaran

SD Negeri Beru 01 seperti pada tabel berikut.

113
JADWAL PELAJARAN KELAS 1 A
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017 / 2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

7.35 – 8.10 AGAMA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

8.10 – 8.45 AGAMA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

8.45 – 9.20 AGAMA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

9.20 – 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 AGAMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA

10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA ( ISTIRAHAT, SHOLAT, MAKAN )

12.20 – 12.55 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER
12.55 – 13.30 EKSTRA
KURIKULER
13.30 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS 1 B


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA

7.35 – 8.10 TEMA TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA

8.10 – 8.45 TEMA TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA

8.45 – 9.20 TEMA

9.20 – 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA

10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER
12.55 – 13.30 EKSTRA
KURIKULER
13.30 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 1 C
SD NEGERI BERU 01
TAHUN PELAJARAN 2017 -2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA AGAMA TEMA TEMA OLAH RAGA

7.35 – 8.10 TEMA AGAMA TEMA TEMA OLAH RAGA

8.10 – 8.45 TEMA AGAMA TEMA TEMA OLAH RAGA


8.45 – 9.20 TEMA AGAMA TEMA TEMA OLAH RAGA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA


10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISHOMA

12.20 – 12.55 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

12.55 – 13. 20 EKSTRA


KURIKULER

13.20 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 2A
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA BAHASA JAWA TEMA TEMA AGAMA

7.35 – 8.10 OLAH RAGA BAHASA JAWA TEMA TEMA AGAMA

8.10 – 8.45 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA AGAMA


8.45 – 9.20 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA AGAMA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA TEMA


10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISHOMA

12.20 – 12.55 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

12.55 – 13. 20 EKSTRA


KURIKULER

13.20 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 2B
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

7.35 – 8.10 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

8.10 – 8.45 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA AGAMA


8.45 – 9.20 OLAH RAGA AGAMA TEMA TEMA AGAMA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 OLAH RAGA AGAMA TEMA TEMA TEMA


10.10 – 10.45 TEMA AGAMA TEMA TEMA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA AGAMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER

12.55 – 13. 20 EKSTRA


KURIKULER

13.20 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 2 C
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA BAHASA JAWA TEMA TEMA TEMA

7.35 – 8.10 OLAH RAGA BAHASA JAWA TEMA TEMA TEMA

8.10 – 8.45 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA TEMA


8.45 – 9.20 OLAH RAGA TEMA TEMA AGAMA TEMA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 OLAH RAGA TEMA TEMA AGAMA TEMA


10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA AGAMA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA AGAMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER

12.55 – 13. 20 EKSTRA


KURIKULER

13.20 – 15.00 PRAMUKA

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 3 A
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA

7.35 – 8.10 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA

8.10 – 8.45 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA


8.45 – 9.20 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 OLAH RAGA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA


10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA TEMA TEMA TEMA

12.55 – 13. 20 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER
13.20 – 15.00 EKSTRA
KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS 3 B
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA AGAMA OLAH RAGA BAHASA JAWA

7.35 – 8.10 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA BAHASA JAWA

8.10 – 8.45 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA


8.45 – 9.20 TEMA TEMA AGAMA OLAH RAGA TEMA

9.20 - 9.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 OLAH RAGA TEMA TEMA AGAMA TEMA


10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA AGAMA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA AGAMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA TEMA TEMA AGAMA

12.55 – 13. 20 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER
13.20 – 15.00 EKSTRA
KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


JADWAL PELAJARAN KELAS IV A
SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


7.00 – 7.35 UPACARA OLAH RAGA TEMA MATEMATIKA TEMA

7.35 – 8.10 TEMA OLAH RAGA TEMA MATEMATIKA MATEMATIKA

8.10 – 8.45 TEMA OLAH RAGA TEMA MATEMATIKA MATEMATIKA

8.45 – 9.20 TEMA OLAH RAGA TEMA TEMA MATEMATIKA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 AGAMA TEMA TEMA MATEMATIKA BAHASA JAWA

10.10 – 10.45 AGAMA TEMA TEMA MATEMATIKA BAHASA JAWA

10.45 – 11.20 AGAMA TEMA TEMA MATEMATIKA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 AGAMA TEMA TEMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA TEMA EKSTRA EKSTRA KURIKULER


KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS IV B


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA OLAH RAGA TEMA AGAMA TEMA


7.35 – 8.10 TEMA OLAH RAGA TEMA AGAMA MATEMATIKA

8.10 – 8.45 TEMA OLAH RAGA TEMA AGAMA MATEMATIKA

8.45 – 9.20 TEMA OLAH RAGA TEMA AGAMA MATEMATIKA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 TEMA TEMA TEMA MATEMATIKA BAHASA JAWA

10.10 – 10.45 TEMA TEMA TEMA MATEMATIKA BAHASA JAWA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA TEMA MATEMATIKA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA TEMA TEMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA TEMA EKSTRA EKSTRA KURIKULER


KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS V A


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017/2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA MATEMATIKA OLAH RAGA MATEMATIKA BAHASA JAWA


7.35 – 8.10 TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA MATEMATIKA BAHASA JAWA

8.10 – 8.45 TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA MATEMATIKA TEMA

8.45 – 9.20 TEMA TEMA OLAH RAGA TEMA TEMA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 TEMA TEMA AGAMA TEMA TEMA

10.10 – 10.45 TEMA TEMA AGAMA TEMA TEMA

10.45 – 11.20 TEMA TEMA AGAMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA TEMA AGAMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA KURIKULER


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS V B


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2018 - 2019

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA OLAH RAGA AGAMA BAHASA JAWA

7.35 – 8.10 TEMA TEMA OLAH RAGA AGAMA BAHASA JAWA


8.10 – 8.45 TEMA TEMA OLAH RAGA AGAMA TEMA

8.45 – 9.20 TEMA TEMA OLAH RAGA AGAMA TEMA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 AGAMA MATEMATIKA MATEMATIKA TEMA TEMA

10.10 – 10.45 AGAMA MATEMATIKA MATEMATIKA TEMA TEMA

10.45 – 11.20 AGAMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 AGAMA TEMA TEMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS VI A


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2018 - 2019

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA

7.35 – 8.10 MATEMATIKA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA

8.10 – 8.45 MATEMATIKA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA


8.45 – 9.20 MATEMATIKA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 AGAMA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

10.10 – 10.45 AGAMA TEMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

10.45 – 11.20 AGAMA TEMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 AGAMA TEMA TEMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa

JADWAL PELAJARAN KELAS VI B


SD NEGERI BERU 01
TAHUN AJARAN 2017 - 2018

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

7.00 – 7.35 UPACARA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA

7.35 – 8.10 MATEMATIKA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA

8.10 – 8.45 MATEMATIKA TEMA TEMA MATEMATIKA OLAH RAGA


8.45 – 9.20 MATEMATIKA TEMA TEMA TEMA OLAH RAGA

9.20 – 09.35 ISTIRAHAT

9.35 – 10.10 TEMA AGAMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

10.10 – 10.45 TEMA AGAMA TEMA TEMA BAHASA JAWA

10.45 – 11.20 TEMA AGAMA TEMA TEMA

11.20 – 12.20 ISOMA

12.20 – 12.55 TEMA AGAMA TEMA TEMA

12.55 – 13.30 TEMA TEMA TEMA TEMA

13.30 – 15.00 EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA EKSTRA


KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER KURIKULER

Catatan : Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa


BAB V

PENUTUP

Demikian Kurikulum SD Negeri Beru 01 kami susun sebagai pedoman dan

acuan dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional yang sesuai dengan tuntutan global seperti yang diamanatan Undang Undang

Republik Indonesia, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang siap untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bermanfaat bagi

perkembangan dirinya.

Dengan adanya Kurikulum SD Negeri Beru 01 ini diharapkan pendidikan

dapat berkembang sejalan dengan perkembangan global dan tuntutan daerah serta

mampu menjawab tantangan dan masalah yang muncul sehubungan dengan era

globalisasi saat ini. Sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai dengan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni yang berkembang sangat cepat.

Mudah-mudahan dengan tersusunnya Kurikulum SD Negeri Beru 01 ini,

sekolah kami dapat berkembang dan dapat mewujudkan visi sekolah sesuai dengan

indikator - indikatornya melalui misi yang telah kami tetapkan . Sehingga Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetepkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dapat diraih dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai