MELALUI WORKSHOP
Disusun
Oleh
HAYATUL MUSTAFID,S.Pd
NIP. 19750529 199807 1 001
SDN WONOMERTO 1
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
WILKER PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KECAMATAN WONOSALAM
2021
i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH BEST PRACTICE
menyatakan bahwa karya tulis Best Practices yang disusun seluruhnya asli hasil kerja sendiri, bukan
plagiat, dan belum pernah dinilai pada lomba lainnya, baik di dalam maupun di luar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terbukti tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mengetahui
Korwilker Pendidikan dan Kebudayaan Pengawas SD Kecamatan Wonosalam
Kecamatan Wonosalam
DEDI KASIONO,M.Pd.
LEGIHADI, S.Pd.MM NIP. 19670518 200012 1 003
Pembina Tk.I
NIP. 19620609 198303 1 013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tnagn di bawah ini, Korwilker Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Wonosalam.
Dengan ini menyetujui karya dengan identitas di bawah ini untuk dipublikasikan demi pengembangan
pendidikan
2. Identitas penulis :
Nama : HAYATUL MUSTAFID,S.Pd
NIP/ KARPEG : 197505291998071001 / K038920
NUPTK : 2861753654200012
Sertifikat Pendidik : 1141202702001
Tempat Lahir : Malang,29-05-1975
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Jabatan : Kepala Sekolah
Pangkat/ Gol : Penata Tk. I / III.d
Satuan Kerja : SDN WONOMERTO I Kec. Wonosalam
Demikian persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagimana mestinya.
Penulis
LEGIHADI, S.Pd.MM
DEDI KASIONO,M.Pd.
Pembina Tk.I NIP. 19670518 200012 1 003
NIP. 19620609 198303 1 013
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practise yang berjudul “ Optimalisasi
Penggunaan ICT Melalui Workshop”
Tujuan penyusunan laporan Best Practise ini adalah untuk menceritakan pengalaman terbaik
Kepala Sekolah SDN Wonomerto 1 Wonosalam dalam bentuk makalah. Tulisan ini juga dimaksudkan
untuk menyebarluaskan hasil pengalaman terbaik yang telah dilakukan yaitu Optimalisasi Penggunaan
ICT Melalui Workshop agar menjadi penambahan wawasan bagi kepala sekolah yang lain untuk
meningkatkan profesionalisme guru.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut aktif dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan Best Practise ini. Semoga kebaikannya dapat diterima sebagai
amal kebaikan di sisi Allah SWT. Secara khusus, penulis menyamppaiak terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa laporan Best Practise ini masih memiliki bebagai kekurangan. Namun
demikian, penulis mengharapkan semoga laporan Best Practise ini memiliki manfaat yang sebesar-
besarnya.
Penulis,
iv
ABSTRAKSI
Guru SDN Wonomerto 1 Wonosalam belum dapat memanfaatkan perangkat ICT yang
dimiliki sekolah dalam pembelajaran agar lebih menarik dan menggairahkan. Pembelajaran
masih biasa saja, prestasi akademik masih belum menunjukkan kualitas yg diharapkan.
Kemampuan mengerjakan soal siswa juga masih rendah. Dari 6 orang Guru kelas , ada 4
orang guru yang belum mampu memanfaatkan ICT dalam pembelajarannya . Kondisi
demikian jika dibiarkan akan berdampak pada efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang
rendah. Dan pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Untuk itu perlu
diatasi dengan Optimalisasi Penggunaan ICT Melalui Workshop
Workshop dengan metode kolaboratif konsultatif dipilih sebagai upaya untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan ICT karena kegiatan workshop yang
lebih menekankan pada metode kolaboratif konsultatif akan memberikan kesempatan sharing
antara satu guru dengan guru lain, sehingga pemahaman
terhadap kriteria ketuntasan minimal dapat ditingkatkan baik dalam teoritisnya
maupun implementasinya . Pemilihan metode kolaboratif konsultatif ini juga karena
minimnya fasilitas jaringan internet yang ada di SDN Wonomerto 1 Wonosalam.
Workshop yang dilakukan Kepala Sekolah terbukti efektif untuk mengoptimalkan
penggunaan ICT. Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan ICT sebesar 41,5 %
dari semula sebelum workshop 40,3% menjadi 81,8% pada saat selesai workshop.
DAFTAR ISI
Hal
v
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL …………………………………………… ............................... viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ......................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.1 Diagram Workshop Pembuatan media Pembelajaran.................................... 9
Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Sebelum Dan Sesudah Workshop ......................... ....... 14
vi
...
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Hasil Observasi Sebelum Workshop........................................................ 10
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lembar Observasi ....................................................................... .............................. 18
Rekap hasil Observasi.............................. .................................. ............................... 21
Foto Kegiatan ................ ............................................................................................. 23
Produk Aplikasi .......................................................................................................... 24
viii
Foto Kegiatan Penerapan Dalam PBM. ..................................................................... 26
Download Rekap Hasil Aplikasi ....................................................................... ........ 28
Download Soal Dari Aplikasi ................................................................................... 29
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar ,
membimbing, mengarahkan , melatih , menilai dan mengevaluasi peserta didik anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah (UU Nomor 14 Tahun
2005). Guru dituntut memiliki seperangkat kompetensi yang meliputi pedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional. Sedangkan proses pembelajaran yang ideal
sebagaimana yang disebutkan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2016 adalah Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Setiap satuan
pendidikan harus melakukan perencanaan pembelajaran, pembuatan media proses
pembelajaran serta pembelajaran proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
ICT telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah
berubah dari: (1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi,
dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,
kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; (2) dari mengendalikan dan
mengarahkan semua aspek pembelajaran menjadi lebih banyak memberi alternatif dan
tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu peran
siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu: (1) dari penerima informasi
yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari mengungkapkan
kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan, (3) dari
pembelajaran sebagai aktivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif
dengan siswa lain (Surya 2006)
SDN Wonomerto 1 Kecamatan Wonosalam adalah sebuah sekolah yang secara
geografis berada di daerah pegunungan. Jumlah PTK yang dimiliki adalah 6 orang guru
kelas, 2 orang guru mata pelajaran dan 2 orang pembimbing mulok keagamaan yang 8
orang diantaranya berkualifikasi pendidikan S.1. Sarana dan prasarana sekolah yang
berhubungan dengan ICT berupa jaringan internet WIFI, laptop dan Personal Computer.
SDN Wonomerto 1 Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu sekolah yang
1
mendapatkan BOS afirmasi pada tahun 2019 yang berfungsi untuk penyediaan fasilitas
akses Rumah Belajar. Perangkat ICT yang dibeli adalah 15 (lima belas) unit tablet, 1
(satu) unit komputer PC, 1 (satu) unit laptop , 1 (satu) unit proyektor, 1 (satu) unit
perangkat jaringan nirkabel (access point), dan 1 (satu) unit hardisk.
Dalam kenyataannya, para guru belum dapat memanfaatkan perangkat tersebut
untuk pembelajaran agar lebih menarik dan menggairahkan. Pembelajaran dan prestasi
akademik masih belum menunjukkan kualitas yg diharapkan. Dari 6 orang Guru kelas ,
ada 4 orang guru yang belum mampu memanfaatkan ICT dalam pembelajarannya.
Kondisi demikian jika dibiarkan akan berdampak pada efektivitas dan efisiensi
pembelajaran yang rendah. Dan pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa yang
rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan tindakan untuk mengoptimalkan
sumber daya yang ada di sekolah. Rumah belajar bantuan dari pemerintah dapat
dioptimalkan pemanfaatannya untuk mendukung gairah belajar siswa dan gairah
mengajar guru .
Workshop dengan metode kolaboratif konsultatif dipilih sebagai upaya untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan ICT karena kegiatan workshop yang
lebih menekankan pada metode kolaboratif konsultatif akan memberikan kesempatan
sharing antara satu guru dengan guru lain, sehingga pemahaman
terhadap kriteria ketuntasan minimal dapat ditingkatkan baik dalam teoritisnya
maupun implementasinya . Pemilihan metode kolaboratif konsultatif ini juga karena
minimnya fasilitas jaringan internet yang ada di SDN Wonomerto 1 Wonosalam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam best practice
ini di rumuskan sebagai berikut:
bagaimana optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan best practice ini di rumuskan
sebagai berikut:
Memperoleh gambaran optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop.
D. Manfaat Penulisan
2
Best practice optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop ini diharapkan
akan memberikan manfaat untuk bagi perorangan atau institusi di bawah ini:
1. Bagi Siswa, mendapatkan pengalaman belajar berbasis ICT, tergugah semangat
belajarnya sehingga menambah akan keberanian untuk bertanya, menjawab,
melakukan sesuatu tindakan yang berpola terstruktur, menemukan dan
mengembangkan ide-ide baru, sehingga aktivitas dan antusias belajarnya lebih
meningkat.
2. Bagi Guru mendapat pengalaman berharga tentang optimalisasi penggunaan ICT
melalui workshop.
3. Bagi Kepala Sekolah, mendapatkan gambaran optimalisasi penggunaan ICT melalui
workshop.
4. Bagi Sekolah, Hasil dari proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru
Berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada
pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi” adapun yang menjadi
fokus dalam best practice ini adalah pada kompetensi pedagogik.
1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Merancang
pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar
dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
2. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
3. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
denga berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil
pembelajaran pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara
umum.
4
4. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik,
dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non
akademik.
1. Cara belajar baru bagi peserta didik, dimana mereka bisa lebih mandiri dengan
adanya ketersediaan informasi yang melimpah di dunia internet.
2. Kolaborasi akademik yang jauh lebih luas, dimana seorang murid di Indonesia
memungkinkan untuk ikut mengakses kelas serupa di luar negeri.
3. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak
sekedar lewat kelas konvensional, walaupun interaksi lewat kelas fungsional
masih jadi mode utama.
5
masing-masing, bahkan tidak tertutup kemungkinan berkolaborasi dengan
komunitas pendidik di luar negeri.
6
Layanan konsultasi merupakan proses dalam suasana kerja sama dan hubungan
antar pribadi dengan tujuan memecahkan suatu masalah dalam lingkup professional dari
orang yang meminta konsultasi (Elfi Mu’awanah dkk,2009)
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
2. Tempat kegiatan
Kegiatan optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop dilaksanakan di SDN
Wonomerto 1 Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
3. Subyek kegiatan
Kegiatan optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop diikuti oleh 6 guru
kelas .
.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan ini diperoleh melalui observasi dan
catatan data lapangan, wawancara, produk aplikasi dan catatan hasil refleksi/diskusi
yang dilakukan oleh bersama. Penentuan teknik tersebut didasarkan ketersediaan
sarana dan prasana dan kemampuan guru
a. Lembar observasi
7
Observasi dalam kegiatan ini merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas
yang dilakukan guru dan siswa selama menyusun aplikasi sampai melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas
b. Produk
Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah aplikasi yang sudah dibuat dan
digunakan dalam pembelajaran.
c. Catatan hasil refleksi
Catatan hasil refleksi adalah catatan yang yang diperoleh dari hasil refleksi yang
dilakukan dengan melalui kegiatan diskusi antara penulis dan mitra penulis. Hasil
refleksi ini selain dijadikan bahan dalam penyusunan rencana tindakan selanjutnya
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui telah tercapai tidaknya
tujuan kegiatan ini.
b. Pelaksanaan
Adapun workshop pelaksanaannya dengan skenario sebagai berikut :
1) Pembukaan workshop
2) Penyampaian tujuan kegiatan
3) Penyampaian materi
4) Tanya jawab
5) Kerja kelompok dan penyelesaian tugas.
6) Pengamatan dan pendampingan
8
7) Presentasi hasil dan diskusi kelompok
8) Penerapan dalam PBM
9) Pengamatan dan refleksi
10) Rencana Tindak lanjut
9
dibimbing untuk menyusun instrumen pembelajaran serta menerapkan aplikasi tersebut
dalam PBM..
Kepala Sekolah bersama guru melaksanakan Kegiatan presentasi atas media
pembelajaran dibutat. Setiap selesai presentasi dilanjutkan diskusi sebagai upaya
perbaikan media pembelajaran sebelum diterapkan dalam PBM. Kepala Sekolah
menjelaskan ulang materi dan mempraktekkannya untuk menyegarkan dan meningkatkan
pemahaman guru. Para guru berdiskusi dan belajar bersama untuk menyusun berbagai
aplikasi sehingga bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas masing masing.
Kepala Sekolah melakukan kegiatan observasi terhadap setiap tindakan guru
dalam workshop. Kegiatan ini berlangsung sejak proses penyusunan aplikasi sampai
aplikasi tersebut siap digunakan di kelas. Selanjutnya guru mempresentasikan aplikasi
yang telah dibuat dihadapan Kepala Sekolah dan guru lain. Diskusi dan umpan balik
diberikan segera setelah guru mempresentasikan hasil aplikasinya. Para guru juga
menanggapi, bertanya dan memberi penguatan atau saran. Hal ini dilakukan untuk
melatih kepekaan dan meningkatkan kompetensi peserta.
Observasi dilanjutkan dalam kegiatan pembelajaran untuk menguji
keberhasilan aplikasi tersebut dalam pembelajaran di masing masing kelas. Diskusi dan
umpan balik diberikan segera setelah guru menerapkan aplikasinya dalam kelas.
Perlakuan yang diberikan Kepala Sekolah ini dimaksudkan untuk memudahkan guru
meningkatkan kompetensinya. Dengan demikian , aplikasi yang dibuat guru dapat
diterapkan di kelas dengan efektif , efisien dan berdaya guna.
C. Hasil Kegiatan
Kepala Sekolah dan para guru SDN Wonomerto 1 Wonosalam melakukan
diskusi tentang media pembelajaranan berbasis ICT dan pemenfaatan perangkat ICT
yang dimiliki sekolah. Para guru masih bingung dalam memanfaatkan perangkat ICT
yang dimiliki sekolah. Para guru belum mengetahui aplikasi yang dapat gunakan untuk
memanfaatkan tablet serta perangkat lain sebagai media pembelajaran interaktif.
Kepala Sekolah menyinggung tentang aplikasi quizizz dan power point , namun para
guru sedikit mengenal aplikasi tersebut dan belum mampu memanfatkannya.
Hasil observasi terhadap guru kelas tentang optimalisasi penggunaan ICT
sebelum diadakan workshop tampak dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil Observasi Sebelum Workshop
10
NO INDIKATOR/ PESERTA GURU KELAS
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 JML RATA
I. PENYUSUNAN MEDIA 47 2
TOTAL SKOR 19 14 15 17 11 20
Nilai (prosentase) 48 35 38 43 28 50
Keterangan skor :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
11
Kegiatan berikutnya adalah penerapan dan penggunaan aplikasi dalam
kegiatan pembelajaran. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas masing
masing dan diamati oleh penulis. Guru menggunakan media pembelajaran hasil karyanya
dalam pembelajaran. Selama pembelajaran semua siswa sangat antusias, tertarik dan
tertantang dengan aplikasi media pembelajaran tersebut.
Hasil observasi terhadap guru kelas tentang optimalisasi penggunaan ICT
sesudah diadakan workshop tampak dalam tabel berikut :
TOTAL SKOR 35 32 32 31 30 36
Nilai (prosentase) 88 80 80 78 75 90
Keterangan skor :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
12
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, penulis bersama guru mengadakan
diskusi untuk merefleksikan hasil penerapan aplikasi media pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran. Dalam refleksi ini ditemukan beberapa kendala yang dirasakan oleh guru.
Kriteria :
Sangat baik : 100 – 86
Baik : 85 – 71
Cukup : 70 – 56
Kurang : 55 - 0
13
Perbandingan nilai sebelum dan sesudah workshop guru kelas digambarkan
dalam bentuk diagram sebagaimana diagram batang berikut:
Sebelum sesudah
14
4. tidak semua siswa memiliki HP android di rumah sehingga penggunaan aplikasi
quizizz suntuk pekerjaan rumah tidak bisa dilaksanakan
Namun demikian , Kegiatan workshop ini dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan ICT karena didukung
faktor :
1. Sekolah sudah memiliki jaringan internet wifi
2. Guru sudah punya pegetahuan dasar tentang ICT
3. Sekolah memiliki rumah belajar yang berisi perangkat ICT khususnya tablet sebanyak
15 buah
4. Sebagian besar siswa sudah mengenal HP andoid dan mampu melakukan browsing
15
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan ICT . Peningkatan kemampuan guru dalam
menggunakan ICT sebesar 41,5 % dari semula sebelum workshop 40,3% menjadi 81,8%
pada saat selesai workshop
B. Rekomendasi
1. Guru yang menjadi sasaran program optimalisasi penggunaan ICT melalui workshop
serta mengimbaskan pada guru dan pembimbing yang lain
2. Kepala Sekolah melakukan pembimbingan kepada para guru dalam membuat media
pembelajaran berbasis ICT agar kompetensinnya semakin meningkat dan
berkelanjutan serta menyusun kebijakan untuk mendukung ketersediaan sarana
prasarana pendukung.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ana Ratna Wulan Dkk.2018. Penggunaan Asesmen Elektronik Berbasis Edmodo Sebagai
Assessment for Learning Kompetensi Abad 21. http://ijeajournal.kemdikbud.go.id.
Indonesian Journal of Educational Assessment
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Daning Hentasmaka M.Pd dkk. 2020. Modul Asesmen Berbasis ICT dengan Quizizz dan
Kahoot. Jombang. STIKIP PGRI Jombang
Edi Supriyanto. 2019. Evaluasi dan Pembelajaran Pembelajaran Berbasis ICT.
https://www.kompasiana.com/edisupriyanto8197/5cd41db995760e206b0e66b4/evalu
asi-dan-pembelajaran-pembelajaran-berbasis-ict. Diakses tanggal 10 Maret 2020
Eny Winaryati, Dr. M.Pd.2018. Pembelajaran Kompetensi Siswa Abad 21. Seminar Nasional
Edusainstek. Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)
I Gde Wawan Sudatha. 2014. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Workshop Merancang
Pembelajaran Terintegrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Pada Guru-
Guru SMP Di Kecamatan Buleleng. :
https://www.researchgate.net/publication/319767865
Nuriyah, N. (2014). Evaluasi Pembelajaran: Sebuah kajian Teori. Jurnal Edueksos. No. 1Vol. 3
Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 13 Tahun 2017 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2019 tentang Standar proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
pembelajaran
Siti Aisyah, M. Ag. 2011. Evaluasi Pembelajaran Berbasis It Dan Implikasinya Terhadap
Peningkatan Kualitas Pendidikan. Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 01 Januari – Juni
2011
17
Surya, Mohamad. 2006. ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran” Pustekom
Diknas. Jakarta
Suryani, Nunuk. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis IT.
http://journal.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/7669 Volume 10 |
Nomor 2 |2016. Jurnal Sejarah Budaya
Tohirin, 2007, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: Raja. Grafindo
Persada. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Wening Cahyawulan dkk. 2019. Peningkatan Kompetensi Teknologi dan Informasi Guru
Bimbingan dan Konseling. https://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Volume 1 | Nomor 2 | Februari |2019. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat
LAMPIRAN-LAMPIRAN
18
LEMBARAN OBSERVASI
WORKSHOP
Nama Guru :
Kelas :
Tanggal : ...........................................................................
Petunjuk:
Berilah skor pada butir-butir observasi dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2,
3, 4 dan 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
KOMENTAR :
....................................................................................................................................
19
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..................
SARAN:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...........................
Jombang,
Kepala SDN Wonomerto I
TOTAL SKOR 19 14 15 17 11 20
Nilai (prosentase) 48 35 38 43 28 50
20
REKAP HASIL OBSERVASI
SESUDAH WORKSHOP
NO INDIKATOR/ PESERTA GURU KELAS
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 JML RATA
I. PENYUSUNAN MEDIA 99 4,1
TOTAL SKOR 38 33 33 31 31 39
Nilai (prosentase) 95 83 83 78 78 98
21
FOTO FOTO KEGIATAN WORKSHOP
22
Kepala Sekolah melaksanakan pembimbingan pada Guru
Produk Aplikasi
23
24
FOTO KEGIATAN PENERAPAN DALAM PBM
25
Penerapan aplikasi Quizizz di kelas
26
Hasil siswa di komputer Guru
28