yang berkualitas. Maksudnya adalah manusia yang mempunyai dasar iman dan
takwa yang kuat. Hal ini juga diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan
dapat dipelihara dan dilestarikan oleh kekuatan iman dan takwa yang kuat
diciptakan oleh kekuatan teknologi manusia akan mudah hancur dan rusak oleh
diarahkan pada pembentukan bagian yang berkekuatan iman dan takwa yang
terhadap suatu masalah sesuai dengn nilai-nilai islam. Sebagaimana telah kita
ketahui bahwa sumber pendidikan islam adalah al Qur’an dan assunah yang
berisi nilai luhur dan mulia merupakan dari segala aspek kehidupan manusia
khususnya umat islam yang akan membawa kepada kebahagiaan dunia dan
akherat.
diri seseorang. Dengan kata lain harus dilakukan evaluasi terhadap proses
belajar. Di dunia pendidikan, biasanya pengukuran dilakukan secara kuantitatif
Al-qur’an adalah sebuah dokumen untuk umat manusia bahkan kitab ini
Sebagai umat Islam tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menghafal al-
Quran karena al-Qur’an adalah kitab yang hak yang diturunkan kepada umat
Artinya :
1
Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-qur’an, (Bandung : Pustaka, 1996), hlm. 1.
hlm..423
Hal ini menunjukan bahwa siswa harus aktif sendiri dalam mengikuti
Qur’an, tanpa aktifitas siswa tidak akan mendapatkan hafalan yang akan
Al-Qur’an juga satu-satunya kitab suci yang dihafal oleh ribuan umat
manusia dari seluruh penjuru dunia sepanjang zaman. Dalam usia muda, (usia
ditanamkan dalam ingatan mereka agar ingatan mereka yang masih bersih terisi
dengannhal-hal yang bermanfaat. Oleh karena itu, orang tua dan para pendidik
diperhatikan sebab fenomena yang terjadi banyak siswa yang tidak bisa
membaca al-Qur’an, hal ini disebabkan salah satu faktor utamanya adalah
siswa yang tak bisa membagi waktu untuk belajar membaca Al-Qur’an sedari
Menghafal kitab suci Alquran merupakan hal yang paling mulia. Selain
derajat mereka yang hafal al-qur’an dibandingkan para hamba-Nya yang lain,
baik kelak diakhirat maupun semasa hidup didunia. Karena ketika kita
mempelajari Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya, sejatinya kita sedang
mengambil jalan kemuliaan dihadapan Allah sang pemilik ilmu. Berikut ini
adalah salah satu ayat Al-Qur’an yang menerangkan jaminan bagi penghafal
َّ ٱّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا ِمن ُكم َوٱلَّذِينَ أُوتُوا ٱل ِعل َم دَ َر َجت ۚ َو
َٱّللُ بِ َما تَع َملُون َّ ش ُزوا يَرفَ ِع
ُ ش ُزوا فَٱن
ُ ٱن
َخبِير
Artinya :
dimensi, baik bermanfaat bagi siswa yang bersangkutan maupun pihak lain
yang terkait, seperti orang tua, guru, sekolah maupun pemerintah. Dengan
pengetahuan yang telah didapat. Dinamika letak kekurangan dan langkah apa
yang harus dilakukan siswa. Orang tua dapat memantau perkembangan prestasi
belajar anaknya, mata pelajaran apa yang telah berhasil dengan baik dan mata
pelajaran apa yang perlu perhaatian khusus, demikian pula dengan mengetahui
adalah daya serap tinggi baik secara perorangan maupun kelompok dan prilaku
yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah tercapai4. Jadi ada dua indikator
3
M. Suparta dan Herry Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Amis-
sco 2005, cet. Ke-1) hal. 222
4
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Renika
Cipta) hlm. 120
b. Prilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau indikator telah
dicapai merupakan ukuran hasil upaya yang dilakukan Oleh terdidik dan
b. Baik sekali/ optimal bila sebagian besar materi dikuasai antara 76%-99%
dengan lembaga pendidikan lainnya. Bahkan satuan pendidikan saat ini diberi
tingkatan keberhasilan seperti tersebut diatas juga bisa dijadikan acuan dalam
dengan baik, cermat, menggunakan alat penilaian yang valid dan reliabel,
5
Ibid, hlm. 123
standar penilaian yang berlaku. Prosedur penilaian meliputi perencanaan,
Kecermatan perlu dilakukan baik oleh guru maupun siswa. Guru harus cermat
Siswa harus cermat dalam memahami soal dan cara menjawabnya sehingga
hasilnya bisa maksimal. Objektivitas guru dalam menilai hasil belajar siswa
kemampuan siswa. Semua pihak akan bisa menerima apapun hasil belajar
siswa apabila telah dilakukan secara objektif dan rasional maka Motivasi siswa
akan lebih terjaga tetapi sebaliknya jika penilaiannya tidak objektif apalagi
penilaiannya tidak benar maka siswa akan merasa kecewa dan malas untuk
belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memberi nilai dengan benar dan
Prestasi belajar siswa, guru, pengelola sekolah, orang tua siswa dan
6
M. Suparta dan Herry Aly, hlm. 222
Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas VII MTs Ma’arif 20 Kalidadi kecamatan
A. Rumusan Masalah
tahfidz al-qur’an terhadap hasil belajar mata pelajaran al-quran hadits siswa
2020/2021”?
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoris
b. Secara praktis
1) Menambah pengetahuan peneliti tentang Pengaruh Eksta kurikuler
belajar.
C. Sistematika Pembahasan
BAB III Dalam bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi,
A. Kajian Pustaka
yang pernah diteliti sebelumnya maka perlu ada tinjauan pustaka sebagai
sitias suatu karya ilmiah serta posisinya diantara karya-karya dengan tema
beberapa penelitian yang telah berwujud skripsi, buku dan artikel yang
hafalan Al-quran dan prestasi siswa, sesuai dengan penelitian yang sudah
dilakukan bahwa dalam menghafal Al-quran dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran tafsir di kelas 3 di MTs pondok Al-
menekankan pada ekstra kurikuler tahfidz dan hasil belajar siswa. Adapun
siswa.
Tengah.
B. Landasan Teori
1. Kajian Teori
a. Ekstkurikuraler Tahfidz
1) Pengertian Ekstrakurikuler
pendidikan8.
7
B. Suryosubroto, ProsesBelajar Mengajar Di Sekolah, hal. 287.
8
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
pasal 1, hal. 2.
9
Asep Herry Hernawan, dkk, (2009), Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran,
Jakarta: Universitas Terbuka, hal. 12.5.
pelajaran sekolah guna menunjang kemampuan anak dalam
ِ علَّ َم
ۗاْلن َسانَ َما لَم يَعلَم َ علَّ َم بِالقَلَ ِۙم
َ
2) Pengertian Tahfidz
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan
tahfidz yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang
10
Departemen Agama RI, (1996), Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta : Bumi Pustaka,
hal. 597.
dari bahasa arab hafidza-yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu
dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang
11
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), hlm, 105
12
Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, (Bandung: Pt
Syaamil Cipta Media, 2004), Cet. 4, hlm, 49
13
Muhammad Nor Ichwan, Memasuki Dunia Al-Qur’an, (Semarang: Effhar Offset
Semarang, 2001), hlm, 99
menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan
Qiyamah 17:
Setiap kali sebuah ayat turun, dihafal dalam dada dan ditempatkan
dalam hati, sebab bangsa arab secara kodrati memang mempunyai daya
hafal yang kuat. Hal itu karena pada umumnya mereka buta huruf,
14
Al- Qur'an dan Tafsirnya, op,. cit, hlm, 170
15
Ibid,. hlm, 577
16
Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Pent: Mudzakir, (Surabaya:
Halim Jaya, 2012), hlm, 179-180
3) Pengertian Al-Qur’an
berarti bacaan17. Arti ini dapat kita lihat dalam QS. Al-Qiyamah 17-18
17
Nasrudin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Alma’arif, 1997), hlm, 86
18
Al-Qur’an dan tafsirnya, op,. cit, hlm, 577
19
Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), hlm, 1
yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,
yang lain seperti Taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil Nabi Isa,
Zabur Nabi Dawud, namun selain itu semua, ada juga kalam Allah
agung dan besar. Tidak ada yang sanggup kecuali orang yang memiliki
semangat dan tekad yang kuat serta keinginan yang membaca. Allah
baik.”
a. Jangan pernah mengeluh bahwa kita tidak akan pernah dapat menghafal
Al-Qur’an
b. Jadikan seseorang sebagai teladan bagi kita, dalam hal menghafal Al-
c. Catatlah segala apa yang terjadi jika kita telah hafal AlQur’an.
yang putih bersih, seakan-akan kita duduk dibagian masjid paling depan
anak didik itu seperti sebuah alat yang bisa di bolak-balik kapan saja
5. Pentingnya berdo’a
Qur’an.26
24
Bahirul Amali Herry, Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Alqur’an, (Jogjakarta: Pro-U
Media, 2012), hlm, 38-39
25
Ibid,. hlm, 34
Motivasi adalah faktor eksternal yang sangat berpengaruh pada diri
mendorong kita untuk melakukan segala hal, maka ia adalah faktor yang
tidak akan mendapatkan faktor eksternal yang lebih baik dari surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orangorang yang
bertakwa.27
a) Metode (Thariqah)
diantaranya:
sebanyak sepuluh kali, atau dua puluh kali atau lebih sehingga proses
26
Yahya Ibn Abdur Razzaq Al-Ghautsani, Pent: Ahmad Yunus Naidi, Metode Sistematis
Menghafal Al-Qur’an
27
Baihirul Amali Herry, Op. Cit, hlm, 103-132
penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat yang
lain daripada metode yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih
sangat efektif bagi penghafal yang punya daya ingat ekstra, terutama
yang belum mengenal tulis baca Al-Qur’an. Metode ini dapat dilakukan
dihafalnya.28
c) Metode jama’
Setelah ayat-ayat itu dapat mereka baca dengan baik dan benar,
(1) Talqin
28
Ibid,. hlm, 64
29
Ibid,. hlm, 63-66
Yaitu cara pengajaran hafalan yang dilakukan oleh seorang
guru dengan membaca satu ayat, lalu ditirukan sang murid secara
(2) Talaqqi
(3) Mu’aradhah
modern
dahulu dia harus melakukan muraja’ah pada halaman 11, 12, 13, dan
14
terjaga.31
5) Maudhawi Ma’arif
berikut:
30
Baihirul Amaly Herry,. Op,. Cit, hlm, 83-90
31
Yahya Abdul Fatah Az-Zamawi, Op,. Cit, hlm, 64-65
a) Prinsip pertama adalah persiapan (Isti’dad) Persiapan ini
ustadzah.
ustadzah).
b. Hasil Belajar
laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap yang kurang baik menjadi
lebih baik, dari tidak terampil menjadi terampil pada peserta didik.
32
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, Psikomotor, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2015), h. 2
33
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), h.26
meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotor dan dapat dilihat
pencapaian aktual dari perilaku yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan
aspek psikomotorik.
hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan
34
Supardi, Op.Cit. h. 2
35
Zainal Arifin, Op.Cit. h. 32
siswa terhadap guru dan materi pembelajaran serta sikap siswa
sampai hal yang sukar, dan mulai dari hal yang kongkrit sampai
1. Ranah Kognitif
36
Ibid., h. 21
37
Supardi, Loc.Cit. h. 152
aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitf. Pembelajaran
konsep, prinsip, fakta, atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat
menggunaknnya.
38
Ibid., h. 152
39
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2003), h. 49-50
3) Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang
dan konkrit.
2. Ranah Afektif
batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai
40
Zainal Arifin, Loc.Cit, h. 21-22
41
Ibid., h. 22
Sikap yang ada dalam diri seseorang cenderung tetap dan
cara.
3. Ranah Psikomotor
42
Supardi, Loc.Cit, h. 37
43
Zainal Arifin, Op.Cit. h. 22-23
sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks44. Ranah
tahap yaitu:
44
Ibid.
45
Supardi, Op.Cit. h. 178
yang dilatih melalui praktik secara berulang-ulang akan menjadi
kaidah-kaidah).
46
Ibid.
2) Hasil belajar pemahaman terlihat dari kemampuan (mampu
mengartikan).
atau konsep-konsep).
merumuskan).
sungguh).
2) Hasil belajar dalam bentuk partisipasi akan terlihat dalam sikap dan
47
Ibid. h. 3
3) Hasil belajar penilaian/penentuan sikap terlihat dari sikap (mampu
melibatkan diri)48.
48
Ibid. h. 3-4
6. Hasil belajar penyesuaian pola gerakan terlihat dalam bentuk
1) Faktor internal
2) Faktor fisiologis
tidak dalam keadaan yang lelah dan capek, tidak dalam keadaan
3) Faktor psikologis
a) Intelegensi
49
Ibid., hlm. 3
yang sesuai dengan tujuannya.50 Tingkat intelegensi siswa sangat
b) Perhatian
perhatian siswa tidak akan terarah atau fokus pada objek yang
sedang dipelajarinya.
50
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 52
51
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : GP Press
Group, 2013), h. 27
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan”,
4) Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
52
Ngalim Purwanto, Op.Cit. h. 71
53
Yudhi Munadhi, Op.Cit. h. 30-31
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
b. Faktor instrumental
pembelajaran.
2. Hipotesis Penelitian
54
Ibid., h. 31
55
Ibid., hlm. 32
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Reinika
Cipta, 2006) hal. 71
pengertian bahwa hipotesis adalah merupakan dugaan sementara, yang
valid.
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
mencapai tujuan
X Y
Keterangan :
Variabel Y.
57
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 2
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Table 3.1
Data Siswa
1 A 35
2 B 37
3 C 34
4 D 12
5 E 27
JUMLAH 120
58
V.Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian, (Yogyakarta; PT Pustaka baru, 2014), hlm.
65.
dalam membuat kesimpulan penelitian”.59 Menurut Suharismi
a. Kuesioner (Angket)
59
Punaji setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2010), hlm. 169.
60
Suharismi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1989), hlm. 113.
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1989), hlm. 107.
mendengarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-
62
Ibid., hlm. 199.
dengan ketentuan skor 4 untuk jawaban a (sangat setuju), skor
b. Observasi
b. Wawancara
63
Sutrisno Hadi, Metodologi Penenlitian, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1981),
hlm. 60
64
Nasution, Metode Researtch (Penelliti ILmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.
113
Aliyah Al-Mahfuzhiyah 207 Kalidadi Kecamatan Kalirejo
dan lain-lain.
c. Dokumentasi
Lampung Tengah.
4. Analisis Data
Table 3.2
Hasil prediksi perilsku siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-
Mahfuzhiyah 207 bidang studi Akidah Akhlak
1 Aktif 60% 72
𝑟𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦∑X2(∑𝑦2)
dikuadratkan
∑𝑦2 = jumlah deviasi skor Y setelah terlebih dahulu di
kuadratkan.65
65
Anas Sudjono, Pengantar Setatistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014),
Cet Ke-25, hlm. 204.
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
E. Tinjauan Pustaka
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
D. Analisis Data
A. Penyajian Data
B. Analisis Data
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
2005)
M. Suparta dan Herry Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:
Renika Cipta)
Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah,
Bahirul Amali Herry, Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Alqur’an, (Jogjakarta: Pro-
U Media, 2012),
Yahya Ibn Abdur Razzaq Al-Ghautsani, Pent: Ahmad Yunus Naidi, Metode
Persada, 2003),
2007), h. 52
Persada, 2014),