Anda di halaman 1dari 13

ATTHULAB:

Islamic Religion Teaching & Learning Journal


Volume - Nomor - Tahun 2022

http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/

Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam


Perspektif Al-Qur’an
Dandi Ahmad Fauzi 1), Dea Arrova Fauziah 2) dan Elsa Yopiana Rosa 3)
1)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung,400614
E-Mail : dandiahmadfauzi5@gmail.com
2)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung,400614
E-Mail : deaarrova29@gmail.com
3)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung,400614
E-Mail : elsayopianarosa@gmail.com

Abstract

Education in the process is inseparable with the supporting instruments in it. This
instrument is quite important because it is vital for the ongoing educational process. The
absence of this instrument certainly has a negative impact on the education process,
especially for the learning process. The existence of an appropriate learning model will
have a significant impact, and vice versa. Learning strategies become an alternative in
compiling the learning process. For the education process, this learning strategy
becomes an important reference. Meanwhile, for Islamic education, this learning
strategy must be seen in the perspective of the Koran, where the Koran becomes
theological footing in religion. Furthermore, learning strategies that are based on the
existence of the Koran, are expected to be able to give birth to spiritual ideals that are in
it.

Keywords : Al-qur’an, Islamic Education, Learning Strategies

Abstrak

Pendidikan dalam prosesnya tidak terlepas instrumen yang menunjang didalamnya.


Instrumen ini menjadi cukup penting karena bersifat vital bagi berlangsungnya proses
pendidikan. Ketiadaan instrumen ini tentu berdampak negatif bagi proses pendidikan,
khususnya bagi proses pembelajaran. Adanya eksistensi model pembelajaran yang tepat
akan melahirkan dampak yang cukup signifikan, begitupun sebaliknya. Strategi
pembelajaran menjadi alternatif dalam menyusun proses pembelajaran. Bagi proses
pendidikan, strategi pembelajaran ini menjadi acuan penting. Sedangkan, bagi
pendidikan Islam, strategi pembelajaran ini harus dilihat dalam perspektif Alquran, di
mana Alquran menjadi pijakan teologis dalam beragama. Secara lebih jauh, strategi
pembelajaran yang berpijakan terhadap eksistensi Alquran, diharapkan akan mampu
melahirkan cita-cita spiritual yang ada didalamnya.

1
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Kata Kunci : Al-qur’an, Pendidikan Islam, Strategi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi proses yang memiliki urgensi nyata dalam
merekonstruksi masa depan suatu bangsa. Hal ini menunjukan bahwa implementasi
pendidikan dibutuhkan keseriusan dan totalitas yang konkrit. Dalam pandangan Ki
Hajar Dewantara, pendidikan memberikan cikal bakal lahirnya budi pekerti yang
pada masanya akan selaras dengan alam dan masyarakat.1
Selain itu, menurut Azyumardi Azra, proses pendidikan bukan sekadar
pengajaran belaja. Namun pendidikan telah menjadi suatu proses, dimana suatu
bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara individu-
individu. Lebih lanjut, Azara memberikan pandangan bahwa pendidikan merupakan
latihan fisik,mental,dan moral dalam rangka mewujudkan manusia yang
berbudaya.2
Dalam kerangka pendidikan yang lebih spesifik, yakni tentang pendidikan
Islam, Mohammad Natsir memberikan pandangan bahwa pendidikan Islam
menitik beratkan pada didikan jasmani dan ruhani menuju kesempurnaan sebagai
manusia.3 Sedangkan, pendapat yang lebih kompleks dan komprehensif terdapat
dalam pandangan Yusuf Qardhawi, di mana menurutnya pendidikan Islam berisi
pada proses pendidikan akal dan hatinya, ruhani dan jasmaninya, serta akhlak dan
keterampilannya.4
Abdurrahman Nahlawi telah memberikan gambaran bahwa Islam
menampilkan manusia sesuai dengan hakikatnya, menjelaskan asal-usulnya,
keistimewaan, tugas, hubungan dengan alam semesta untuk kesiapan menerima
kebaikan atau keburukan.5 Disinilah peran pendidikan Islam lahir dalam
merumuskan masa depan manusia itu sendiri. Disisi lain, proses pendidikan tidak
terlepas dari pembelajaran yang ada. Implementasi pembelajaran yang tepat dan
sesuai tentu akan memberikan dampak yang cukup positif. Namun, tentu
sebaliknya, jika pembelajaran yang diimplementasikan kurang tepat, akan berakibat
pada penyerapan materi pada peserta didik yang kurang maksimal.
Dalam pembelajaran proses belajar akan lebih bermakna, jika peserta didik
memahami apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya saja.
Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil
dalam kompetensi mengingta jangka pendek, tetapi sering kali gagal dalam
membekali anak untuk memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.6
Dalam perspektif filsafat, bagi penganut filsafat idealisme hakikat realita
terdapat dalam pikiran, serta sumber pengetahuan adalah ide dalam diri manusia,
dan proses belajar adalah pengembangan ide yang telah ada dalam pikiran.
Sedangkan bagi penganut realisme, realita terdapat dalam dunia fisik, sumber

1
Ki Hajar Dewantara, Masalah Kebudayaan: Kenangan-Kenangan Promosi Doktor Honoris Causa,
(Yogyakarta: LKiS, 1967), hlm. 42
2
Azyumardi Azra, Esei-Esei Intlektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1998), hlm. 3
3
Mohammad Natsir, Capita Selecta, (Bandung: Gravenhage, 1954), hlm. 87
4
Yusuf Al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),
hlm. 39
5
Abdurrahman Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani,
1995), hlm. 37
6
Zulvia Trinova, “Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Materi Pendidikan Agama
Islam”, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 1, No. 4, Februari 2013, 324-335, hlm. 326

2
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
pengetahuan adalah pengalaman sensorik dan belajar merupakan kontak atau
interaksi individu dengan lingkungan fisik.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Ayat
 Q.S Al-Isra Ayat 9

‫ت َأنَّ لَ ُه ْم َأ ْج ًرا َكبِي ًرا‬ َّ ٰ ‫ش ُر ٱ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ٱلَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ ٱل‬
ِ ‫صلِ ٰ َح‬ ِّ َ‫ِإنَّ ٰ َه َذا ٱ ْلقُ ْر َءانَ َي ْه ِدى لِلَّتِى ِه َى َأ ْق َو ُم َويُب‬

Artinya:
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar,”7

 Q.S Luqman Ayat 12 – 19

‫س ٖ ۚه َو َمنْ َكفَ َر فَاِنَّ هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬ ْ َّ‫ش ُك ْر هّٰلِل ِ ۗ َو َمنْ ي‬
ْ َ‫ش ُك ْر فَاِنَّ َما ي‬
ِ ‫ش ُك ُر لِنَ ْف‬ ْ ‫َولَقَ ْد ٰاتَ ْينَا لُ ْقمٰ نَ ا ْل ِح ْك َمةَ اَ ِن ا‬
Artinya :
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman,
yaitu, Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka
sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (12)

‫ش ِركْ ِباهّٰلل ِ ۗاِنَّ الش ِّْر َك لَظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم‬


ْ ُ‫َواِ ْذ قَا َل لُ ْقمٰ نُ اِل ْبنِ ٖه َو ُه َو يَ ِعظُ ٗه ٰيبُنَ َّي اَل ت‬
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika
dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah
engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.”” (13)

َ‫ش ُك ْر لِ ْي َولِ َوالِ َدي ْۗك‬ َ ِ‫سانَ ِب َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّم ٗه َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف‬
ْ ‫صالُ ٗه ِف ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا‬ َ ‫ص ْينَا ااْل ِ ْن‬َّ ‫َو َو‬
‫ص ْي ُر‬ِ ‫اِلَ َّي ا ْل َم‬
Artinya :

7
Tafsir Web.com : Surat-Al-Isra-Ayat-9.

3
“Dan
Pendidikan dan Strategi Kami perintahkan
Pembelajaran kepada Al-Qur’an
dalam Perspektif manusia (agar berbuat baik)
kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam

usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang


tuamu. Hanya Kepada Aku kembalimu.” (14)8

‫صا ِح ْب ُه َما فِى ال ُّد ْنيَا َم ْع ُر ْوفًا‬


َ ‫س لَ َك بِ ٖه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْع ُه َما َو‬ َ ‫ش ِر َك بِ ْي َما لَ ْي‬ ْ ُ‫ۖ َواِنْ َجاه َٰد َك ع َٰلٓى اَنْ ت‬
َ‫اب اِلَ ۚ َّي ثُ َّم اِلَ َّي َم ْر ِج ُع ُك ْم فَاُنَبُِّئ ُك ْم ِب َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُ ْون‬
َ َ‫سبِ ْي َل َمنْ اَن‬
َ ‫َّواتَّبِ ْع‬
Artinya :
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu,
maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat
kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (15)

‫ٰيبنَي انَّهٓا انْ تَ ُك م ْثقَال حبة منْ َخر َدل فَتَ ُكنْ في ص ْخرة اَو فى السَّمٰ ٰوت اَو فى ااْل َرض يْأت بها هّٰللا‬
ُ َ ِ ِ َ ِ ْ ِ ْ ِ ِ ْ ٍ َ َ ْ ِ ٍ ْ ِّ ٍ َّ َ َ ِ ِ َ ِ َّ ُ
‫اِنَّ هّٰللا َ لَ ِطيْفٌ َخبِ ْي ٌ ۗر‬
Artinya :
“(Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan).
Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.” (16)

‫صابَ ۗ َك اِنَّ ٰذلِ َك ِمنْ ع َْز ِم ااْل ُ ُم ْو ِر‬


َ َ‫اصبِ ْر ع َٰلى َمٓا ا‬ ِ ‫ص ٰلوةَ َوْأ ُم ْر بِا ْل َم ْع ُر ْو‬
ْ ‫ف َوا ْنهَ َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر َو‬ َّ ‫ٰيبُنَ َّي اَقِ ِم ال‬
Artinya :
“Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia)
berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya
yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (17)

8
Arif Tio Buqi Abdulah,Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021

4
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa

‫هّٰللا‬
ٍ ‫ض َم َر ًح ۗا اِنَّ َ اَل يُ ِح ُّب ُك َّل ُم ْخت‬
‫َال فَ ُخ ْو ۚ ٍر‬ ِ ‫ش فِى ااْل َ ْر‬ ِ ‫ص ِّع ْر َخ َّد َك لِلنَّا‬
ِ ‫س َواَل تَ ْم‬ َ ُ‫َواَل ت‬
Artinya :
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena
sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri.”(18)

‫ص ْوتُ ا ْل َح ِم ْي ِر‬
َ َ‫ت ل‬ ْ َ ‫ص ْوتِ ۗكَ اِنَّ اَ ْن َك َر ااْل‬
ِ ‫ص َوا‬ َ ْ‫ض ِمن‬ ُ ‫شيِ َك َوا ْغ‬
ْ ‫ض‬ ِ ‫ࣖ َوا ْق‬
ْ ‫ص ْد فِ ْي َم‬
Artinya :
“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (19)9

2. Asbabun Nuzul
 Q.S Al-Isra Ayat 9
Turunnya ayat ini yaitu agar menjadi petunjuk bagi umat manusia
guna meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ayat ini
juga menjelaskan bahwa Allah menurunkan melalui Nabi Muhammad
SAW. Selain itu, Allah juga memberi kabar kepada orang-orang Mukmin
yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan diberi pahala yang besar
sebagai balasan dari iman mereka.10

 Q.S Al-Luqman ayat 12-19


Ayat 12 belum ditemukan atau tidak ada
Pada awalnya, Surat Luqman diturunkan berkaitan dengan
permintaan orang Quraisy yang menanyakan prihal kisah Luqman Hakim.
Pada waktu itu, orang Quraisy meminta Rasulullah untuk menjelaskan kisah
Luqman Hakim beserta anaknya. Kemudian turunlah Surat Luqman ayat 13-
19 tersebut. Nasihat-nasihat Luqman yang tersurat dalam Al-Quran menjadi
bahan pengajaran serta petunjuk bagi umat manusia sampai sekarang.
Pendidikan yang pertama kali Luqman sampaikan kepada anaknya berkaitan
dengan syirik, perintah berbakti kepada orangtua, berbuat kebajikan,
menjauhi larangan Allah dan berakhlak mulia.

9
Arif Tio Buqi,Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021
10
Kumparan.com : Surat Al Isra Ayat 9: Alasan Allah Menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad
SAW, 29 Oktober 2021

5
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Salah satu nasehat Luqman kepada putranya ialah tentang menjauhi
perbuatan syirik. Imam Ali as-Shobuni menilai syirik merupakan perbuatan
yang buruk dan sebuah kedzalimana yang nyata. Orang yang menyekutukan
Allah dengan makhlukNya, sama halnya ia tidak menggunakan akal
sehatnya. Sebab, perbuatan syirik jauh dari akal sehat.

Pada ayat berikutnya, yakni ayat 14 dan 15, Allah memerintahkan


kepada umat manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtua, terutama
kepada ibu. Karena, ibu-lah yang mengandung kita selama sembilan bulan
lamanya. Beliau merasakan sakit dan susah yang mendalam seiring
bertambahnya usia kandungan. Belum lagi ketika melahirkan, ia harus
berjuang dengan mempertaruhkan nyawanya. Beban yang ditanggung
seorang ibu masih berlanjut, di mana ia harus menyusui bayinya selama dua
tahun.
Kemudian pada ayat selanjutnya (16, 17, 18, dan 19) menjelaskan
nasihat Luqman Hakim prihal kewajiban seorang makhluk kepada
Tuhannya. Kewajiban pertama berkaitan dengan hubungan langsung hamba
dengan Tuhan, yakni mendirikan shalat sesuai ketentuan dan syaratnya.
Dalam melaksanakan shalat, menurut Imam Ali as-Shobuni, bukan hanya
memenuhi syarat dan rukunnya, tetapi juga harus menjaga kekhusuannya.11

3. Munasabah Ayat
 Q.S Al-Isra Ayat 9
M. Quraish Shihab menjelaskan ayat 9 dan 10 kaitannya dengan
munasabah bahwa Al-Qur’an senantiasa merekatkan berita gembira dengan
ancaman, surga dan neraka, serta nikmat dengan siksa, setelah ayat
sebelumnya menyebutkan berita gembira yang disampaikan Al-Qur’an bagi
orang yang beriman, selanjutnya Al-Qur’an menyampaikan berita buruk
serta ancaman bagi orang-orang yang ingkar.
Dalam ayat 9 dan 10 ini memiliki hubungan di mana ayat
kesembilan bercerita tentang berita gembira bagi orang-orang beriman
dengan hadirnya kitab suci Al-Qur’an dan ancaman bagi orang-orang kafir
yang tidak mau mempercayai dan mengikuti petunjuk Al-Qur’an. Hal ini
mengindikasikan bentuk munasabah yang bersifat Mudaddah
(berlawanan).12

 Q.S Al-Luqman ayat 12-19


Surat Luqman ayat 12-19 juga memiliki munasabah (korelasi)
dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Dalam surat Luqman ayat 1-11
dijelaskan bahwa Al-Qur’an juga disebut “al-kitab al-hakim” yang berarti
sebuah kitab yang seluruh kandungannya adalah hikmah belaka, AlQur’an
merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebajikan,
perintah untuk mendirikan salat karena salat hubungan utama dengan Allah
dan sebagai bukti keimanan kepada Allah, petunjuk yang telah disebutkan
dalam al-kitab al-Hakim dituntunkan oleh Rasul utusan Allah, apabila
11
Duta Islam#04, Asbabun Nuzul-Surat Luqman Ayat 13-19 Kurikulum Pendidikan Anak, 26 Mei 2018
12
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mis}bah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Volume 7. Cet. IV.
Jakarta: Lentera Hati, 2011, p. 37.

6
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
petunjuk Tuhan dituruti pastilah bahagia yang akan diterima, dan setengah
dari manusia adalah orang yang membeli permainan kata-kata untuk
menyesatkan dari jalan Allah, tidak dengan ilmu, menurut Al-Hasan al-
Bashri bahwa yang dimaksud dengan permainan kata-kata itu ialah nyanyi-
nyanyian dan peralatan pancaragam yang akan membawa orang lalai dari
agama.

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami, merekapun


berpaling dalam keadaan menyombong, maka beri khabar gembiralah
mereka dengan adzab yang pedih sebagai sambutan yang sepadan atas
kesombongan, berpaling muka, berolok-olok dan bersikap menyumbat
telinga mendengar seruan Tuhan. Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan beramal yang shalih-shalih, untuk mereka syurga-syurga yang
bernikmat dan kekal di dalamnya. Allah telah menciptakan semua langit
dengan tidak bertiang dan Allah menurunkan air dari langit maka tumbuhlah
tumbuhan yang indah, namun mereka menganiaya diri sendiri karena tidak
menggunakan fikiran untuk berfikir, hanya beramal turut-turutan, tidak
berpendirian yang teguh sehingga kesengsaraan jualah yang akan mereka
tangguhkan kelak.13
Kemudian dilanjutkan ayat 12 sampai 19 dijelaskan bahwa Allah
telah memberikan hikmah dan kearifan kepada Luqman, ia bersyukur dan
memanjatkan puji kepada-Nya, bersyukur kepada Allah bukan untuk
kepentingan-Nya tetapi faedahnya akan diperoleh orang yang bersyukur itu
sendiri, krena Allah akan menambah nikmat kepada setiap orang yang
bersyukur kepada-Nya. Luqman mewasiatkan kepada anaknya untuk
mengesakan Allah dan tidak memepersekutukan-Nya, berbakti kepada
orang tua sepanjang keduanya tidak menyuruh berbuat maksiat kepada
Allah, beramal saleh, selalu mendirikan salat, mengajak manusia berbuat
makruf dan mencegah dari perbuatan mungkar, tidak sombong dan
angkuh.14

4. Lafadz-lafadz dalam Ayat yang Berkaitan dengan Pokok Pembahasan


 Q.S Al-Isra Ayat 9

‫ِإ َّن ٰه َذا ْالقُرْ َءانَ يَ ْه ِدى لِلَّتِى ِه َى َأ ْق َو ُم‬


(Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus) Yakni kepada agama Islam yang didalamnya
terkandung hal yang paling lurus yaitu mentauhidkan Allah dan
mengimani rasul-rasul-Nya.

 Q.S Al-Luqman ayat 12-19


Luqman (‫)لقمان‬: (dia adalah seorang tukang kayu, kulitnya hitam,
dan dia termasuk diantara penduduk Mesir yang berkulit hitam, serta dia
adalah orang yang hidup serba sederhana. Allah telah meberinya hikmah
dan menganugerahkan kenabian kepadanya.

13
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXI, (Jakarta: PT. Pustaka Pajin Mas, 1998), Hlm. 118-
14
Ahsin Sakho Muhammad, et al., Al-qur’an dan Tafsirnya ,hlm. 557

7
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Hikmah (‫ )الحكمه‬: (kebijaksanaan dan kecerdikan, banyak
perkataan bijak yang berasal dari Luqman, antara lain perkataannya
kepada anak lelakinya, “Hai anakku, sesungguhnya dunia itu adalah laut
yang dalam, dan sesungguhnya banyak manusia yang tenggelam ke
dalamnya. Maka jadikanlah perahumu di dunia bertakwa kepada Allah
swt, muatannya iman dan lautannya bertawakkal kepada Allah.
Barangkali saja kau dapat selamat (tidak tenggelam ke dalamnya) akan
tetapi aku yakin kau dapat selamat.”

Asy syukru (‫كر‬hh‫ )الش‬: (memuji kepada Allah, menjurus kepada


perkara yang hak, cinta kebaikan untuk manusai, dan mengarahkan
seluruh anggota tubuh serta semua nikmat yang diperoleh kepada
ketaatan kepadaNya.15 Al-„Idzah (‫ )العظه‬: (mengingatkan dengan cara
yang baik, hingga hati orang yang diingatkan menjadi lunak karenanya.
Al-Wahn (‫ )الوهه‬:( lemah. Al-Fishal (‫ال‬hh‫ )الفص‬:(menyapih. Jaahadaka (
‫ جاهذك‬:(keduanya menginginkan sekali kau mengikuti keduanya dalam
kekafiran. Anaba (‫ )اوب‬: (kembali (bertaubat). Al-Mitsqalu (‫ال‬hh‫ )المثق‬:
(sesuatu yang dijadikan standar timbangan, dan lafadz Misqalu Habbatil
Khardal merupakan suatu peribahasa yang menunjukkan arti sesuatu
yang bentuknya sangat kecil.
Latifun (‫ )لطيف‬: (ilmu Allah meliputi yang samar dan
tidakkelihatan. Khabirun (‫ير‬hh‫ )خب‬: (Maha mengetahui eksistensi segala
sesuatu hakikat-hakikatnya. Min „azmil Umur (‫ )عزماالمور مه‬:(termasuk
diantara-perkara-perkara yang telah diwajibkan oleh Allah untuk
dilaksanakan. Tashirul khaldi (‫ير‬hh‫ذ تص‬hh‫ )الخل‬: (memalingkan muka dan
menampakkan bagian samping muka (pipi), perbuatan seperti ini
merupakan sikap yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang
sombong.16

5. Kajian Tafsir
 Q.S Al-Isra Ayat 9
1) Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar
fiqih dan tafsir negeri Suria
Sesungguhnya Al-Qur’an ini menuntun menuju jalan dan
keadaan yang lurus, yaitu mengesakan Allan, keimanan dan Islam.
Dan memberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin dengan
risalah keesaan, yaitu orang-orang yang mengerjakan amal shalih
yang diperintahkan oleh Allah dan sesungguhnya bagi mereka itu
pahala yang agung. Al-Qur’an itu juga memberi dua kabar gembira:
yaitu tentang pahala mereka dan hukuman bagi musuh-musuh
mereka yaitu apa yang terkandung dalam ayat selanjutnya.17

15
Ahmad Musthafa Al Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, juz 19, ( Tanpa penerbit, 1974), h. 78-79
16
Ibid, h. 80
17
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili,Q.S. Al-Isra Ayat 9

8
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
2) Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah
oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji,
professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan)
yang paling lurus} paling benar dan paling lurus {dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar.18

 Q.S Al-Luqman ayat 12-19


1. Ibnu Katsir (Imam Ibnu Katsir)
Tafsiran ayat 12 yaitu pemahaman, ilmu, dan tabir mimpi,
“yaitu “Bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla atas karunia yang
telah Allah Ta‟ala berikan dan anugerahkan kepadanya, yaitu
karunia yang telah Allah Ta‟ala khususkan baginya di antara orang-
orang yang sejenis dan sezaman dengannya. Lalu Allah Ta’ala
berfirman, “Dan barangsiapa bersyukur kepada Allah, maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.” Yaitu
sesungguhnya manfaat dan pahala tersebut hanyalah kembali kepada
orang-orang yang bersyukur.19
Selanjutnya tafsiran ayat 13-15 Allah Ta’ala berfirman
mengabarkan tentang wasiat surat Luqman kepada anaknya yaitu
orang yang paling dicintai, sehingga ia berhak untuk diberikan
kebaikan yang paling utama. Luqman memberikan wasiat kepada
anaknya, yaitu memberikan wasiat kepadanya agar menyembah
Allah Ta’ala semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikitpun.
Lalu dia berkata seraya memberi peringatan kepadanya,
“sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kezhaliman yang besar (13) yaitu syirik adalah kezhaliman yang
paling besar. Selanjutnya Ibnu Katsir menyandingkan wasiat kepada
anaknya agar menyembah Allah Ta‟ala semata dengan berbakti
kepada kedua orang tua (14). Seorang anak harus patuh dan berbuat
baik kepada orangtua, selama mereka tidak memerintahkan untuk
menggadaikan atau menjual agama demi kecintaan anak terhadap
orangtua(15).20
Pada ayat 16-19 adalah wasiat-wasiat yang bermanfaat yang telah
Allah Ta’ala firmankan tentang Luqman Al-Hakim, agar orang-orang dapat
meniru dan meneladaninya.

Allah Ta’ala akan mendatangkannya pada hari kaimat kelak


ketika Dia meletakkan timbangan-timbangan keadilan, dan Alah

18
Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul
Aziz al-‘Awaji, Q.S. Al-Isra Ayat 9
19
Abil fida Isma‟il bin katsir Addamasyqiy, Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz 3, (Singapura:
kutanahazu pinag, tt), h. 443-444
20
Ibid., 444-445

9
Ta’ala akan memberi balasan atasnya. Jika amal perbuatan itu baik,
maka balasannyapun baik, dan jika amal perbuatan itu buruk, maka
balasannya pun buruk. Sebagaimana Firman Allah dalam surat
AlAnbiya‟:47 dan sekalipun amal tersebut sekecil biji dzarrah yang
tertutup rapat, dalam batu besar, atau ada dia ngkasa raya, niscaya
Allah akan mendatangkan balasanya.21

21
Ibid., h. 445-446

10
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an

6. Nilai-nilai Pendidikan & Implementasinya


1) Pendidikan Aqidah
Luqman memberikan kepada anaknya pendidikan aqidah
sejak dini. Pendidikan aqidah ini dipaparkan oleh Luqman dalam
bentuk pelarangan berbuat syirik (mempersekutukan Allah). Luqman
menjelaskan kepada anaknya bahwa syirik merupakan dosa yang
sangat besar. Al- Qur‟an menjelaskan bahwa syirik sebagai dosa
besar yang membuat manusia tersesat jauh dari jalan yang benar dan
akan membawa pelakunya dalam azab Allah yang pedih. Begitu
besarnya dosa yang disebabkan oleh perbuatan syirik ini sehingga ia
digolongkan sebagai dosa yang tidak terampuni.

2) Pendidikan Ibadah
Setelah menanamkan akidah anak, yaitu setelah ia beriman
kepada Allah dan meyakini bahwa tidak ada sekutu bagi Allah
hingga semua tertanam kuat dalam diri anak maka pendidikan
selanjutnya adalah anak diajarkan bagaimana cara membuktikan
penghambaannya kepada Allah dengan wujud nyata. Untuk itu
diperintahkanlah anak untuk beribadah kepada Allah sebagai bukti
wujud kecintaan dan penghambaannya. Maka dari itu, hal kedua
yang diajarkan Luqman kepada anak adalah mengerjakan sholat.
Dengan menanamkan nilai ini, tujuannya agar dapat menjalankan
shalat serta selalu berbuat amar ma`ruf (menyuruh kebaikan) dan
nahi munkar (menolak keburukan).
3) Pendidikan Akhlak
dalam Keluarga. Menanamkan akhlak yang baik kepada anak
sejak dini tentang bagaimana berbuat baik kepada kedua orang tua
terutama ibu yang mengandungnya dan menyapihnya. Berbakti
kepada orang tua sangatlah diwajibkan dan digolongkan sebagai
ibadah. Walaupun dalam al-Qur’an begitu mementingkan berbakti
pada kedua orang tua merupakan kewajiban tapi bukan berarti
mentaati secara mutlak. Ketika ketaatan melenceng dari ajaran
agama, yaitu dengan hal-hal yang menurut al-Qur’an kita tidak ada
pengetahuan tentangnya maka ketaatan itu harus ditinggalkan.
Meskipun demikian, anak tetap tidak boleh meninggalkan orang tua
atau bahkan memusuhinya karena berbakti kepada orang tua adalah
wajib hukumnya.

11
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa

C. KESIMPULAN
apat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan dalam perspektif Alquran
akan melahirkan pendidikan Islam yang memiliki potensi yang mapan.
Tentunya hal ini harus diimbangi dengan strategi pembelajaran yang tepat
sebagaimana yang tercermin dan ada di dalam Alquran. Implementasi strategi
yang bernuansa qurani diharapkan akan mewujudkan eksistensi pendidikan
Islam yang selaras dengan zaman. Dan di perjelas dengan turunnya Q.S AL-Isra
ayat 9 dan Q.S Al-Luqman Ayat 12-19.

12
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qardhawi Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1980),
Azra Azyumardi, Esei-Esei Intlektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos,
1998)
Hajar Dewantara Ki , Masalah Kebudayaan: Kenangan-Kenangan Promosi Doktor
Honoris Causa, (Yogyakarta: LKiS, 1967).
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXI, (Jakarta: PT. Pustaka Pajin Mas, 1998).
Ibid.
Islam#04 Duta, Asbabun Nuzul-Surat Luqman Ayat 13-19 Kurikulum Pendidikan Anak,
26 Mei 2018
Isma‟il Abil fida bin Addamasyqiy katsir, Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz 3,
(Singapura: kutanahazu pinag, tt).
Kumparan.com : Surat Al Isra Ayat 9: Alasan Allah Menurunkan Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW, 29 Oktober 2021
Musthafa Al Maraghi Ahmad, Tafsir Al-Maraghi, juz 19, ( Tanpa penerbit, 1974).
Nahlawi Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,
(Jakarta: Gema Insani, 1995).
Natsir Mohammad, Capita Selecta, (Bandung: Gravenhage, 1954),
Sakho Muhammad Ahsin, et al., Al-qur’an dan Tafsirnya .
Shihab M. Quraish, Tafsir Al-Mis}bah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an.
Volume 7. Cet. IV. Jakarta: Lentera Hati, 2011, p. 37.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili,Q.S. Al-Isra Ayat 9
Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr.
Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, Q.S. Al-Isra Ayat 9
Tafsir Web.com : Surat-Al-Isra-Ayat-9.
Tio Buqi Abdulah Arif , Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021
Trinova Zulvia, “Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Materi
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 1, No. 4, Februari 2013,

13

Anda mungkin juga menyukai