http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/
Abstract
Education in the process is inseparable with the supporting instruments in it. This
instrument is quite important because it is vital for the ongoing educational process. The
absence of this instrument certainly has a negative impact on the education process,
especially for the learning process. The existence of an appropriate learning model will
have a significant impact, and vice versa. Learning strategies become an alternative in
compiling the learning process. For the education process, this learning strategy
becomes an important reference. Meanwhile, for Islamic education, this learning
strategy must be seen in the perspective of the Koran, where the Koran becomes
theological footing in religion. Furthermore, learning strategies that are based on the
existence of the Koran, are expected to be able to give birth to spiritual ideals that are in
it.
Abstrak
1
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Kata Kunci : Al-qur’an, Pendidikan Islam, Strategi Pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi proses yang memiliki urgensi nyata dalam
merekonstruksi masa depan suatu bangsa. Hal ini menunjukan bahwa implementasi
pendidikan dibutuhkan keseriusan dan totalitas yang konkrit. Dalam pandangan Ki
Hajar Dewantara, pendidikan memberikan cikal bakal lahirnya budi pekerti yang
pada masanya akan selaras dengan alam dan masyarakat.1
Selain itu, menurut Azyumardi Azra, proses pendidikan bukan sekadar
pengajaran belaja. Namun pendidikan telah menjadi suatu proses, dimana suatu
bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara individu-
individu. Lebih lanjut, Azara memberikan pandangan bahwa pendidikan merupakan
latihan fisik,mental,dan moral dalam rangka mewujudkan manusia yang
berbudaya.2
Dalam kerangka pendidikan yang lebih spesifik, yakni tentang pendidikan
Islam, Mohammad Natsir memberikan pandangan bahwa pendidikan Islam
menitik beratkan pada didikan jasmani dan ruhani menuju kesempurnaan sebagai
manusia.3 Sedangkan, pendapat yang lebih kompleks dan komprehensif terdapat
dalam pandangan Yusuf Qardhawi, di mana menurutnya pendidikan Islam berisi
pada proses pendidikan akal dan hatinya, ruhani dan jasmaninya, serta akhlak dan
keterampilannya.4
Abdurrahman Nahlawi telah memberikan gambaran bahwa Islam
menampilkan manusia sesuai dengan hakikatnya, menjelaskan asal-usulnya,
keistimewaan, tugas, hubungan dengan alam semesta untuk kesiapan menerima
kebaikan atau keburukan.5 Disinilah peran pendidikan Islam lahir dalam
merumuskan masa depan manusia itu sendiri. Disisi lain, proses pendidikan tidak
terlepas dari pembelajaran yang ada. Implementasi pembelajaran yang tepat dan
sesuai tentu akan memberikan dampak yang cukup positif. Namun, tentu
sebaliknya, jika pembelajaran yang diimplementasikan kurang tepat, akan berakibat
pada penyerapan materi pada peserta didik yang kurang maksimal.
Dalam pembelajaran proses belajar akan lebih bermakna, jika peserta didik
memahami apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya saja.
Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil
dalam kompetensi mengingta jangka pendek, tetapi sering kali gagal dalam
membekali anak untuk memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.6
Dalam perspektif filsafat, bagi penganut filsafat idealisme hakikat realita
terdapat dalam pikiran, serta sumber pengetahuan adalah ide dalam diri manusia,
dan proses belajar adalah pengembangan ide yang telah ada dalam pikiran.
Sedangkan bagi penganut realisme, realita terdapat dalam dunia fisik, sumber
1
Ki Hajar Dewantara, Masalah Kebudayaan: Kenangan-Kenangan Promosi Doktor Honoris Causa,
(Yogyakarta: LKiS, 1967), hlm. 42
2
Azyumardi Azra, Esei-Esei Intlektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1998), hlm. 3
3
Mohammad Natsir, Capita Selecta, (Bandung: Gravenhage, 1954), hlm. 87
4
Yusuf Al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),
hlm. 39
5
Abdurrahman Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani,
1995), hlm. 37
6
Zulvia Trinova, “Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Materi Pendidikan Agama
Islam”, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 1, No. 4, Februari 2013, 324-335, hlm. 326
2
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
pengetahuan adalah pengalaman sensorik dan belajar merupakan kontak atau
interaksi individu dengan lingkungan fisik.
ت َأنَّ لَ ُه ْم َأ ْج ًرا َكبِي ًرا َّ ٰ ش ُر ٱ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ٱلَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ ٱل
ِ صلِ ٰ َح ِّ َِإنَّ ٰ َه َذا ٱ ْلقُ ْر َءانَ َي ْه ِدى لِلَّتِى ِه َى َأ ْق َو ُم َويُب
Artinya:
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar,”7
س ٖ ۚه َو َمنْ َكفَ َر فَاِنَّ هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد ْ َّش ُك ْر هّٰلِل ِ ۗ َو َمنْ ي
ْ َش ُك ْر فَاِنَّ َما ي
ِ ش ُك ُر لِنَ ْف ْ َولَقَ ْد ٰاتَ ْينَا لُ ْقمٰ نَ ا ْل ِح ْك َمةَ اَ ِن ا
Artinya :
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman,
yaitu, Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka
sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (12)
َش ُك ْر لِ ْي َولِ َوالِ َدي ْۗك َ ِسانَ ِب َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّم ٗه َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف
ْ صالُ ٗه ِف ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا َ ص ْينَا ااْل ِ ْنَّ َو َو
ص ْي ُرِ اِلَ َّي ا ْل َم
Artinya :
7
Tafsir Web.com : Surat-Al-Isra-Ayat-9.
3
“Dan
Pendidikan dan Strategi Kami perintahkan
Pembelajaran kepada Al-Qur’an
dalam Perspektif manusia (agar berbuat baik)
kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
ٰيبنَي انَّهٓا انْ تَ ُك م ْثقَال حبة منْ َخر َدل فَتَ ُكنْ في ص ْخرة اَو فى السَّمٰ ٰوت اَو فى ااْل َرض يْأت بها هّٰللا
ُ َ ِ ِ َ ِ ْ ِ ْ ِ ِ ْ ٍ َ َ ْ ِ ٍ ْ ِّ ٍ َّ َ َ ِ ِ َ ِ َّ ُ
اِنَّ هّٰللا َ لَ ِطيْفٌ َخبِ ْي ٌ ۗر
Artinya :
“(Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan).
Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.” (16)
8
Arif Tio Buqi Abdulah,Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021
4
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
هّٰللا
ٍ ض َم َر ًح ۗا اِنَّ َ اَل يُ ِح ُّب ُك َّل ُم ْخت
َال فَ ُخ ْو ۚ ٍر ِ ش فِى ااْل َ ْر ِ ص ِّع ْر َخ َّد َك لِلنَّا
ِ س َواَل تَ ْم َ َُواَل ت
Artinya :
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena
sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri.”(18)
ص ْوتُ ا ْل َح ِم ْي ِر
َ َت ل ْ َ ص ْوتِ ۗكَ اِنَّ اَ ْن َك َر ااْل
ِ ص َوا َ ْض ِمن ُ شيِ َك َوا ْغ
ْ ض ِ ࣖ َوا ْق
ْ ص ْد فِ ْي َم
Artinya :
“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (19)9
2. Asbabun Nuzul
Q.S Al-Isra Ayat 9
Turunnya ayat ini yaitu agar menjadi petunjuk bagi umat manusia
guna meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ayat ini
juga menjelaskan bahwa Allah menurunkan melalui Nabi Muhammad
SAW. Selain itu, Allah juga memberi kabar kepada orang-orang Mukmin
yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan diberi pahala yang besar
sebagai balasan dari iman mereka.10
9
Arif Tio Buqi,Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021
10
Kumparan.com : Surat Al Isra Ayat 9: Alasan Allah Menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad
SAW, 29 Oktober 2021
5
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Salah satu nasehat Luqman kepada putranya ialah tentang menjauhi
perbuatan syirik. Imam Ali as-Shobuni menilai syirik merupakan perbuatan
yang buruk dan sebuah kedzalimana yang nyata. Orang yang menyekutukan
Allah dengan makhlukNya, sama halnya ia tidak menggunakan akal
sehatnya. Sebab, perbuatan syirik jauh dari akal sehat.
3. Munasabah Ayat
Q.S Al-Isra Ayat 9
M. Quraish Shihab menjelaskan ayat 9 dan 10 kaitannya dengan
munasabah bahwa Al-Qur’an senantiasa merekatkan berita gembira dengan
ancaman, surga dan neraka, serta nikmat dengan siksa, setelah ayat
sebelumnya menyebutkan berita gembira yang disampaikan Al-Qur’an bagi
orang yang beriman, selanjutnya Al-Qur’an menyampaikan berita buruk
serta ancaman bagi orang-orang yang ingkar.
Dalam ayat 9 dan 10 ini memiliki hubungan di mana ayat
kesembilan bercerita tentang berita gembira bagi orang-orang beriman
dengan hadirnya kitab suci Al-Qur’an dan ancaman bagi orang-orang kafir
yang tidak mau mempercayai dan mengikuti petunjuk Al-Qur’an. Hal ini
mengindikasikan bentuk munasabah yang bersifat Mudaddah
(berlawanan).12
6
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
petunjuk Tuhan dituruti pastilah bahagia yang akan diterima, dan setengah
dari manusia adalah orang yang membeli permainan kata-kata untuk
menyesatkan dari jalan Allah, tidak dengan ilmu, menurut Al-Hasan al-
Bashri bahwa yang dimaksud dengan permainan kata-kata itu ialah nyanyi-
nyanyian dan peralatan pancaragam yang akan membawa orang lalai dari
agama.
13
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXI, (Jakarta: PT. Pustaka Pajin Mas, 1998), Hlm. 118-
14
Ahsin Sakho Muhammad, et al., Al-qur’an dan Tafsirnya ,hlm. 557
7
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
Hikmah ( )الحكمه: (kebijaksanaan dan kecerdikan, banyak
perkataan bijak yang berasal dari Luqman, antara lain perkataannya
kepada anak lelakinya, “Hai anakku, sesungguhnya dunia itu adalah laut
yang dalam, dan sesungguhnya banyak manusia yang tenggelam ke
dalamnya. Maka jadikanlah perahumu di dunia bertakwa kepada Allah
swt, muatannya iman dan lautannya bertawakkal kepada Allah.
Barangkali saja kau dapat selamat (tidak tenggelam ke dalamnya) akan
tetapi aku yakin kau dapat selamat.”
5. Kajian Tafsir
Q.S Al-Isra Ayat 9
1) Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar
fiqih dan tafsir negeri Suria
Sesungguhnya Al-Qur’an ini menuntun menuju jalan dan
keadaan yang lurus, yaitu mengesakan Allan, keimanan dan Islam.
Dan memberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin dengan
risalah keesaan, yaitu orang-orang yang mengerjakan amal shalih
yang diperintahkan oleh Allah dan sesungguhnya bagi mereka itu
pahala yang agung. Al-Qur’an itu juga memberi dua kabar gembira:
yaitu tentang pahala mereka dan hukuman bagi musuh-musuh
mereka yaitu apa yang terkandung dalam ayat selanjutnya.17
15
Ahmad Musthafa Al Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, juz 19, ( Tanpa penerbit, 1974), h. 78-79
16
Ibid, h. 80
17
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili,Q.S. Al-Isra Ayat 9
8
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
2) Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah
oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji,
professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan)
yang paling lurus} paling benar dan paling lurus {dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar.18
18
Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul
Aziz al-‘Awaji, Q.S. Al-Isra Ayat 9
19
Abil fida Isma‟il bin katsir Addamasyqiy, Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz 3, (Singapura:
kutanahazu pinag, tt), h. 443-444
20
Ibid., 444-445
9
Ta’ala akan memberi balasan atasnya. Jika amal perbuatan itu baik,
maka balasannyapun baik, dan jika amal perbuatan itu buruk, maka
balasannya pun buruk. Sebagaimana Firman Allah dalam surat
AlAnbiya‟:47 dan sekalipun amal tersebut sekecil biji dzarrah yang
tertutup rapat, dalam batu besar, atau ada dia ngkasa raya, niscaya
Allah akan mendatangkan balasanya.21
21
Ibid., h. 445-446
10
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
2) Pendidikan Ibadah
Setelah menanamkan akidah anak, yaitu setelah ia beriman
kepada Allah dan meyakini bahwa tidak ada sekutu bagi Allah
hingga semua tertanam kuat dalam diri anak maka pendidikan
selanjutnya adalah anak diajarkan bagaimana cara membuktikan
penghambaannya kepada Allah dengan wujud nyata. Untuk itu
diperintahkanlah anak untuk beribadah kepada Allah sebagai bukti
wujud kecintaan dan penghambaannya. Maka dari itu, hal kedua
yang diajarkan Luqman kepada anak adalah mengerjakan sholat.
Dengan menanamkan nilai ini, tujuannya agar dapat menjalankan
shalat serta selalu berbuat amar ma`ruf (menyuruh kebaikan) dan
nahi munkar (menolak keburukan).
3) Pendidikan Akhlak
dalam Keluarga. Menanamkan akhlak yang baik kepada anak
sejak dini tentang bagaimana berbuat baik kepada kedua orang tua
terutama ibu yang mengandungnya dan menyapihnya. Berbakti
kepada orang tua sangatlah diwajibkan dan digolongkan sebagai
ibadah. Walaupun dalam al-Qur’an begitu mementingkan berbakti
pada kedua orang tua merupakan kewajiban tapi bukan berarti
mentaati secara mutlak. Ketika ketaatan melenceng dari ajaran
agama, yaitu dengan hal-hal yang menurut al-Qur’an kita tidak ada
pengetahuan tentangnya maka ketaatan itu harus ditinggalkan.
Meskipun demikian, anak tetap tidak boleh meninggalkan orang tua
atau bahkan memusuhinya karena berbakti kepada orang tua adalah
wajib hukumnya.
11
Dandi Ahmad Fauzi, Dea Arrova Fauziah, dan Elsa Yopiana Rosa
C. KESIMPULAN
apat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan dalam perspektif Alquran
akan melahirkan pendidikan Islam yang memiliki potensi yang mapan.
Tentunya hal ini harus diimbangi dengan strategi pembelajaran yang tepat
sebagaimana yang tercermin dan ada di dalam Alquran. Implementasi strategi
yang bernuansa qurani diharapkan akan mewujudkan eksistensi pendidikan
Islam yang selaras dengan zaman. Dan di perjelas dengan turunnya Q.S AL-Isra
ayat 9 dan Q.S Al-Luqman Ayat 12-19.
12
Pendidikan dan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardhawi Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1980),
Azra Azyumardi, Esei-Esei Intlektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos,
1998)
Hajar Dewantara Ki , Masalah Kebudayaan: Kenangan-Kenangan Promosi Doktor
Honoris Causa, (Yogyakarta: LKiS, 1967).
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXI, (Jakarta: PT. Pustaka Pajin Mas, 1998).
Ibid.
Islam#04 Duta, Asbabun Nuzul-Surat Luqman Ayat 13-19 Kurikulum Pendidikan Anak,
26 Mei 2018
Isma‟il Abil fida bin Addamasyqiy katsir, Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz 3,
(Singapura: kutanahazu pinag, tt).
Kumparan.com : Surat Al Isra Ayat 9: Alasan Allah Menurunkan Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW, 29 Oktober 2021
Musthafa Al Maraghi Ahmad, Tafsir Al-Maraghi, juz 19, ( Tanpa penerbit, 1974).
Nahlawi Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,
(Jakarta: Gema Insani, 1995).
Natsir Mohammad, Capita Selecta, (Bandung: Gravenhage, 1954),
Sakho Muhammad Ahsin, et al., Al-qur’an dan Tafsirnya .
Shihab M. Quraish, Tafsir Al-Mis}bah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an.
Volume 7. Cet. IV. Jakarta: Lentera Hati, 2011, p. 37.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili,Q.S. Al-Isra Ayat 9
Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr.
Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, Q.S. Al-Isra Ayat 9
Tafsir Web.com : Surat-Al-Isra-Ayat-9.
Tio Buqi Abdulah Arif , Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, 21 September 2021
Trinova Zulvia, “Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Materi
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 1, No. 4, Februari 2013,
13