Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
1. Pengembangan
Pengembangan merupakan sebuah penelitian yang dilakukan seseorang atau
peneliti yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk agar lebih baik dan
memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan produk sebelumnya, dan metode
penelitian pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut.1
2. Buku Cerita
Buku cerita merupakan salah sebuah media pembelajaran dan tidak
membutuhkan alat-alat penunjang lainnya ataupun sarana khusus sehingga dapat
dikatakan penggunaannya sangat praktis dan bisa digunakan peserta didik. 2

B. AlasanMemilihJudul
Skripsi ini berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Buku Cerita
Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas I MIN VI Way Halim Bandar Lampung”. Alasan
penulis memilih judul ini dikarenakan beberapa hal yakni:
1. Proses pembelajaran masih bersifat umum dan kurangnya pendidik dalam
menguasai penggunaan media pembelajaran untuk menunjang pembelajaran di
dalam kelas.
2. Penulis memilih MIN 06 Way Halim sebagai objek penelitian, karena ingin
melihat penerapan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring.

C. LatarBelakangMasalah
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan,
atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia
seutuhnya (insan kamil). Usaha yang dimaksud adalah suatu tindakan atau perbuatan
yang dilakukan secara sadar dan terencana, sedangkan kemampuan berarti kemampuan
dasar atau potensi. Asumsinya, setiap manusia memiliki potensi untuk dapat dididik
dan mendidik. Aspek kepribadian mencakup tentang sikap, bakat, minat, motivasi,
nilai-nilai yang melekat pada diri seseorang. Pendidikan juga adalah suatu proses yang

1
. Adam FacturRozy, Drs. Yudha Anggana, ‘Pengembangan Media Pembelajaran Elektronika
Berbasis 3d Pageflip Pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika Di Smk Negeri 1 Kediri”,
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 6, No 1, 2017, H. 3.
2
Nova Triana Tarigan, Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Baca
Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar, Jurnal Ilmiah, Vol 2 , No 2, 2018, H. 143
didalamnya terdapat berbagai komponen yang saling memengaruhi dan ketergantungan
seperti halnya suatu sistem.3
Hal tersebut sejalan dengan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional sebagai berikut.
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan masyarakat, bangsa dan Negara.”4

Islam juga telah mengajarkan betapa pentingnya pendidikan, dimana pendidikan


tersebut harus dilalui dengan berbagai proses. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S az-
zumar ayat 9 yang berbunyi :

ْ ‫ يَ ۡح َذ ُر ٱأۡل ٓ ِخ َرةَ َويَ ۡرج‬J‫اج ٗدا َوقَٓاِئ ٗما‬


َ‫ ٱلَّ ِذين‬J‫ُوا َر ۡح َمةَ َربِّ ِۗۦه قُ ۡل ه َۡل يَ ۡست َِوي‬ ٌ ِ‫َأ َّم ۡن هُ َو ٰقَن‬
ِ ‫ت َءانَٓا َء ٱلَّ ۡي ِل َس‬
٩‫ب‬ ِ َ‫وا ٱَأۡل ۡل ٰب‬
ْ ُ‫ونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر ُأوْ ل‬
ۗ ‫يَ ۡعلَ ُمونَ َوٱلَّ ِذينَ اَل يَ ۡعلَ ُم‬
Artinya:
(Apakah kamu orang musrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya?
Katakanlah : “ adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui? ”sesungguhnya orang-orang yang berakal lah
yang dapat menerima pelajaran. 5

Berdasarkan ayat diatas dijelaskan bahwasanya orang-orang yang memiliki


pengetauan tidaklah sama dengan orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan, dan
dengan pengetahuan tersebut ia akan mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain.
Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap
kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan
pendidikan. Pendidikan harus berupa tindakan yang ditunjukkan kepada peserta didik
dalam kondisi tertentu, tempat tertentu dan waktu tertentu dengan menggunakan alat
tertentu.6
Pembelajaran fiqih merupakan salah satu mata pelajaran bagian dari mata pelajaran
agama islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam yang kemudian menjadi dasar
pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
penggunaan, pengalaman dan pembiasaan. Dalam mata pelajaran fiqih memiliki
3
Zainal Arifin, “ EvaluasiPembelajaran”, (Bandung : PT RemajaRosdakarya Offset, 2011) h. 39
4
Undang-Undangnomor 20 tahun 2003 TentangSistem Pendidikan National, Pasal 1 Ayat (1)
5
Kementrian Agama RI,Mushaf Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Bandung : Nur Publishing, 2007),
Ayat(9)
6
Umar Tirtarahardja, “ Pengantar Pendidikan” , ( Jakarta: PT AsdiMahasatya, 2010), h. 37-38
karakteristik dalam proses pembelajarannya, yaitu pada proses pembelajaran fiqih
menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan hukum dalam islam
serta kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat berjalan dengan baik.7 Proses pembelajaran tidak terlepas dari aspek-aspek antara
lain media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.8 Media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera,
video recorder, film, slide ( gambar bingkai), foto, gambar grafik, telefisi dan
computer. Sehingga, dengan kata lain, media dapat diartikan sebagai komponen sumber
belajar yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.9
Media pembelajaran melibatkan pendengaran dan penglihatan, sebagaimana umat islam
kita harus bersyukur karena allah telah memberikan kita pendengaran, penglihatan,
serta pemikiran agar kita dapat belajar sesuatu, hal ini dapat kita lihat dalam syrat al-
:mu’minunayat 78, yang berbunyi

٧‫ر َوٱَأۡلۡ‍ِٔف َد ۚةَ قَلِياٗل َّما ت َۡش ُكرُون‬Jَ ‫ص‬


َ ٰ ‫ي َأن َشَأ لَ ُك ُم ٱلسَّمۡ َع َوٱَأۡل ۡب‬
ٓ ‫َوهُ َوٱلَّ ِذ‬
Artinya: dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran,
penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.10

Berdasarkan ayat diatas yang dimaksud dengan mendengar ialah mendengar semua
yang dapat didengar sehingga kamu memeperoleh manfaat baik bagi agama maupun
bagi dunia. Dan yang dimaksud dengan melihat adalah agar kamu dapat melihat semua
yang dapat dilihat sehingga kamu dapat memperoleh maslahat dengannya.
Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Perkembangan teknologi
terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang ia hadapi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi seperti zaman sekarang ini sangatlah

7
Ending komara, “belajar dan pembelajaran interaktif”, (Bandung: PT RefikaAditama 2014) h. 29
8
AzharArsyad, “ Media Pembelajaran”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h .19
9
Ibid. h. 4
10
Kementrian agama ri, mushaf al-qur’an da terjemahannya (Bandung : nur publishing, 20070, ayat
(78)
membantu dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam era pembelajaran yang semakin
inovatif saat ini, kehadiran media pembelajaran merupakan sesuatu yang biasa
dikatakan wajib. Para pengembang pendidikan menyadari bahwa pembelajaran akan
lebih efektif jika memanfaatkan media pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan
media pembelajaran semakin digalakkan. Pemanfaatan objek sebagai media
pembelajaran pun semakin luas cakupannya, mulai dari pemanfaatan media buku cetak
dan media elektronik.
Pengembangan media pembelajaran tentunya, membutuhkan kreativitas yang
tinggi dari pengembangnya. Kemampuan memilih dan menempatkan karakteristik
media pembelajaran yang dibutuhkan oleh pendidik dan peserta didik sangatlah
diperlukan.
Dalam wawancara bersama ibu Handayana sebagai guru bidang study fiiqh di
MIN 6 Way Halim Bandar Lampung mengatakan bahwa selama proses pembelajaran
sudah menggunakan Kurikulum 2013 tetapi belum pernah menggunakan media cetak
berbentuk BUKU CERITA khususnya pada materi PUASA di kelas III MIN 6 Way
Halim Bandar Lampung.11 Sehingga penulis menyimpulkan bahwa media yang
digunakan guru kurang lengkap dan sangat terbatas bagi peserta didik yang berbentuk
teks dan media seadanya yang hanya monoton, sehingga peserta didik tidak bisa
menggunakannya secara langsung dimanapun dan kapanpun, untuk menunjang kegiatan
proses belajar mengajar.
Penggunaan media berbasis cetak ( buku cerita) didalam dunia pendidikant erus
berkembang dalam berbagais egi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan
kedalam bentuk media cetak sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan media
cetak/visual. Dalam penggunaan media cetak ini dapat membantu proses kegiatan
pembelajaran. Yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik dan memupuk rasa
keingintahuan karena dalam buku cerita yang saya gunakan memiliki pembeda dengan
media (buku cerita) yang lain. Pada pembelajaran tema puasa misalnya, peserta didik
dituntut untuk menghafalkan dan memahami pengertian puasa, hukum puasa beserta
dalilnya, macam-macam puasa, sunah puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, dan
orang yang boleh tidak puasa. Sedangkan tidak semua peserta didik langsung
mengingat materi pembelajaran. Metode ini juga hanya akan membuat peserta didik
mengingat-ingat materi pelajaran dalam waktu yang relative pendek. Beliau mengakui
bahwa masih merasa kesulitan dalam membuat sesuatu media pembelajaran yang
diminati peserta didik.
Dalam pembelajaran fiqih bertujuan untuk membekali peserta didik agar
mengetahui, memahami pokok-pokok ajaran islam secara terperinci dan menyeluruh.
Dengan pengetahuan tersebut diharapkan peserta didik dapat menjadikan sebagai
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Melaksanakan dan mengamalkan
ketentuan hukum islam dengan benar, Pengalaman tersebut diharapkan dapat

11
Handayana, Wawancara Dengan Guru, MIN 6 Wayhalim Bandar Lampung, Bandar Lampung, 17
Januari 2019
menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum islam, disiplin, jujur, adil dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mempelajari mata pelajaran fiqih. Kebanyakan peserta didik mengalami
kesulitan karena tidak adanya media penunjang dalam proses pembelajaran. Sedangkan
seperti yang telah dikemukakan dalam wawancara dengan pendidik sebelumnya bahwa
tidak semua guru mampu menciptakan media pembelajaran yang mampu memotivasi
peserta didik dalam belajar sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peseta
didik. Pendidik harus berperan tentang bagaimana stimulus kepada peserta didik agar
mereka tidak bosan membaca.
Materi puasa yaitu salah satu dari materi pelajaran fiqih yang memiliki indikator
sebagai berikut: Pengertian Puasa, Hukum Puasa, Syarat Sah Puasa, Syarat Wajib
Puasa, Rukun Puasa, Sunnah Puasa, hal-hal Yang Bisa Membatalkan Puasa, Orang
Yang Boleh Tidak Puasa, Hikmah Puasa Serta Do’a Puasa. 12 Agar peserta didik dapat
memahami materi dengan baik maka diperlukan media yang dapat menunjang saat
proses pembelajaran. Media pembelajaran buku cerita dapat menjadi alternative media
untuk memahami konsep materi puasa tersebut.
Anak-anak yang masih dalam tingkat madrasah ibtidaiyah mereka masih
memgiginkan hal-hal yang menarik dalam proses pembelajarannya. Menurut teori
piaget “ anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, hal ini
menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda-benda yang nyata. Disamping itu,
anak juga memiliki daya fantasi yang sangat tinggi.” Berdasarkan teori tersbut agar
lebih menarik dan menumbuhkan motivasi peserta didik dalam proses belajar maka
perlu media untuk dapat menyalurkan imajinasi peserta didik.
Seorang pendidik mempunyai peran yang penting dalam proses belajar mengajar,
pendidik diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar yang baik bagi peserta didik
agar tercapainya hasil belajar yang optimal. Penguasan seoang pendidik terhadap
berbagai metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam memilih metode pembelajaran
yang dapat mendukung tercapainya tujuan beberapa metode pembelajaran yang dapat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran fiqih. Dengan penggunaan media, serta
metode yang tepat. Pemilihan media sebagai alat bantu, mempunyai fungsi
mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran fiqih. Oleh karena itu perlu
dikembangkan media pembelajaran buku cerita dalam proses belajar mengajar
khususnya mata pelajaran agama.
Bacaan cerita anak adalah bacaan sastra yang notabene bagian dari karya seni,
maka bahasa yang dipergunakan dalam teks buku cerita juga mempertimbangkan aspek
keindahan. Anak memiliki bakat untuk menyenangi keindahan, maka hal itu perlu
dipupuk lewat penampilan keindahan bahasa dan gambar-gambar ilustrasi.
Menurut definisi asosiasi perpustakaan Amerika, buku anak adalah buku yang
sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan minat anak-anak dalam kelompok

12
Kementrian Agama, Fiqih Buku Siswa, (Jakarta: Kemenntrian Agama Republic Indonesia,2016)
hlm. 49.
umur tertentu atau tingkatan pendidikan, mulai pra-sekolah hingga kelas enam sekolah
dasar.13
Buku cerita merupakan media tekhnologi cetak sebagai alat bantu peraga penjelas
materi pelajaran yang ada pada suatu materi mata pelajaran. Buku cerita ini memiliki
indikator yaitu menunjukkan minat dan motivasi untuk belajar materi puasa, dan
mengimplementasikan kepribadian yang suka berpuasa. Buku cerita ini bisa
mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang sedang diajarkan dan dapat
membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, pengembangan berbasis buku
cerita dirasa sangat cocok dengan jiwa peseta didik kelas III yang masih senang dengan
pembelajaran.

D. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, teridentifikasi beberapa masalah sebagai
dasar penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pendidik kurang menguasai media dalam pembelajaran yang menyebabkan
peserta didik kurangnya motivasi dan minat belajar.
2. Media pembelajaran yang kurang menarik menyebabkan peserta didik bosan,
kurangnya motivasi, dan minat belajar.
3. Sumber belajar dalam proses pembelajaran pendidik hanya terpaku dalam buku
yang diberikan oleh sekolah.

E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terfocus pada masalah yang dikaji dan digunakan dapat tercapai
tujuan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada:
1. Pada aspek materi fiqih yang digunakan, materi yang digunakan adalah materi
puasa di kelas III MIN VI Way Halim Bandar Lampung
2. Penelitian ini tidak sampai pada tahap uji coba pemakaian dan produksi masal
dari produk yang sudah dikembangkan dikarenakan peneliti hanya meneliti
kelayakan produk berdasarkan penilaian validator, pendidik fiqih dan peserta
didik.

F. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari peelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis bukucerita pada
matapelajaran fqih kelas III min VIwayhalim Bandar lampung?
2. Bagaimanakahrespon guru dan pesertadidikterhadap media
pembelajaranberbasisbukucerita pada matapelajaranfiqihkelas III min
VIwayhalim Bandar lampung?

13
Nor alfulaila dan yanti, pengaruhpenggunaan media
bukuceritaterhadapatkemampuanmembacasiswakelas iv madrasah ibtidaiyah Banjarmasin, jurnal study
gender dan anak vol. ii no 2. Juli-desember 2014 174-187. Hlm. 182.
G. TujuanPenelitian
Berdasarkanrumusanmasalahdiatas,
makatujuanpenelitianiniyaitusebagaiberikut:
1. Menjelaskanpengembangan media pembelajaranberbasisbukucerita pada
matapelajaranfiqihkelasIII MIN VIwayhalim Bandar lampung
2. Mengetahuiresponn guru dan pesertadidikterhadap media
pembelajaranberbasisbukucerita pada matapelajaranfiqihkelasIII MIN
VIwayhalim Bandar lampung.
H. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian pengembangan buku cerita bergambar pada mata pelajaran
fiqih kelas III MIN VI ini diharapkan dapat memperoleh mmanfaat, yaitu:
1. Manfaat bagi pendidik
a.sebagai media pembelajaran, guru lebih mudah dalam menyampaikan
materi pelajaran.
b. menambah pengetahuan guru tentang pengembangan media
pembelajaran.
2. manfaat bagi peserta didik
a. membantu peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan
oleh guru.
b. dengan adanya buku cerita bergambar dapat meningkatan minat belajar
dan menghilangkan kebosanan peserta didik saat belajar.
3. manfaat bagi peneliti
a. menambah wawasan pengalaman dalam melakukan pemelitian.
b. menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai
pembelajaran.
c. dapat mengetahui cara menyusun media pembeajaran yang baik dan
benar, serta menarik peserta didik sehingga dapat membantu dalam proses
belajar mengajar.
I. SpesifikasiProduk
Sepesifikasiproduk yang nantiakandihasilkan:
Media yang dihasilkanadalahberupa media cetak yang berupabukuceritamateripuasa.
1. Pemilihanwarnaakandipilihwarna yang
cerahuntukmenarikpesertadidikuntukgemarmembaca
2. menggunakanvariasihuruf yang menarik dan
disesuaikandengankebutuhanpesertadidik madrasah ibtidaiyah
3. pemilihanbahasadalamceritasedekahinimenggunaknbahasa yang
sederhanasehinggapesertadidikdapatdapatmemahaminyadenganmudah.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengembangan
1. PengertianPengembagan

Pengembanganadalahsuatu proses yang dipakaiuntukmengembangkan dan


memvalidasiprodukpendidikan. Peneitianinimengikutisuatulangkah-
langkahsecarasiklus,langkahpenelitianatau proses pengembangan
initerdiriataskajiantentangtemuanpenelitiianproduk yang akandikembangkan,
mengembangkanprodukberdasarkantemuan-temuantresebut, melakukan uji
cobalapangansesuaidenganlatar di mana produktersebutakandipakai, dan
melakukarevisiterhadaphasil uji lapangan.14

“Dalambidangpendidikan, bord and gall menyatakanbahwa, penelitian


dan pengembangan (research and development/R&D),
merupakanmetodepenelitian yang
digunakanuntukmengembangkanataumemvalidasiproduk-produk yang
digunakandalampendidikanpembelajaran.penelitian dan
pengembanganmerupakan “ jembatan”
antarapenelitiandasardenganpenelitianterapanyang
bertujuanuntukmenemukanpengetahuan yangsecarapraktisdapat di
aplikasikan.walupunadakalanyapenelitianterapan juga
untukmengembangaknproduk. Penelitian dan
pengembanganbertujuanuntukmenemukanpengembangkan dan
14
PunajiSetyosari, MetodePenelitian Pendidikan Dan Pengembangan.(Jakarta: KencanaPrenada
Media Group, 2013), hlm. 222-223
memvalidasisuatuproduk. Selajutnyaborg and gall menyatakan pada
umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal(beberapatahap) “15

Bord and gall menjelaskanbahwapenelitian dan


pengembangandalampendidikanadalah model pengembanganberbasisindustri yang
melaluibeberapatahapandengantujuanmenghasilkansuatuprodukpembelajaran yang
memenuhistandarisasitertentu, yaituefektif, efisien danberkualitas.

Sumber lain mengatakanbahwa “ penelitian dan


pengembanganmerupakacarasistematis yang digunakanuntukmembuatrancangan,
mengembangkan program pembelajaran dan produk yang dapatmemenuhikriteria
internal.16

“ Research & Developmentbertanggungjawabdalampengembanganproduk dan


pengawasankualitasgunamemenuhikebutuhanpelanggan,
sesuaidengankemampuanproduksi dan menjaminkualitasprodukyanngdihasilkan” 17

2. Ruang LingkupPenelitian Dan Pengembangan


Richey dan kelinmenyatakanbahwaruanglingkuppenelitian dan
pengembanganadalah
a. The study of the process and impact of specific desing and
development effort. Penelitiantentang proses dan dampakdariproduk
yang dihasilkandariperencanaaan dan penelitianpengembangan.
b. The study of the desing and development process as wholer, or of
particular prosess component. Penelitiantentangperencanaan (desain)
dan proses pengembangansecarakeseluruhan,
ataukomponendarisebagai proses.
Dari pernyataandiatasdapatdiketahuibahwapenelitian dan
pengembanaganmemilikiempattingkatkesulitan, yaitu:
a. Melakukanpenelitiantetapitanpa menguji
b. Mengujitetapitanpamelakukanpenelitian
c. Melakukanpenelitian dan mengujidarisebuahproduk yang ada
d. Melakukanpenelitian dan mengujiuntukmembuatprodukbaru
3. Langkah-Langkah PenelitianPengembangan
a. Borg and gall
Mengemukakan 10 langkahdalam R&D yang dikembangkan oleh staf
teacher education pogram at far west laboratority for educantional

15
Sugiyono,MetodePnelitian dan Pengembangan, ( Bandung: PenerbitAlfabeta, 2017, hlm 5
16
Ari Setya, Penelitian Pendidikan Danpengembangan, ( On-Line) Tersedia Di
Http://Www.Belajarpintar,Com/Penelitian .HtmlDiaksespada 2 Januari 2019.
17
Sugiono, Op.Ciit,hlm.30.
research and development, dalammini ciurseryang
bertujuanmeningkatkanketerampilan guru pada kelasspesifik.
Kesepuluhlangkahpenelitindaripengembangan R&D mneurutborg and
galltersebutyaitusebagaiberikut:
1. Research Andinformation (Potensi dan masalah)
2. Planning (Pengumpulan data)
3. Develop Preliminitary (Desain produk)
4. Preliminitary Field (Validasiproduk)
5. Main Product Revision (Revisidesain )
6. Main Field Testing (Uji cobaproduk)
7. Operationa Product Revision (Revisiproduk)
8. Operational Field Testing (Uji cobapemakaian)
9. Final Product Revision (Revisiproduk)
10. Dissemination And Implementation (Podukmasal)
b. Thiagaranjan
Thiagaranjanmengemukakanbahwa, langkah-langkahpenelitian dan
pengembangandisingkatdengan 4D, yang merupakanperpanjangandari
define, desing, development, and dissemination.
c. Robert maribebrance
Robert maribebrancemengembangkan instructional desing
( desingpembelajaran) denganpendekatan ADDIE, yang
merupakanperpanjangandarianaliysis,design,
development,implementation, and evaluation.18
d. Richey and kellin
Dalamhalinirichey and kellin menyatakanbahwa focus
dariperencanananpenelitianpengembanganbersifatanalisisdariawalsamp
aiakhir, yang meliputiperancangan, produksi dan evaluasi. 19
e. dick and carey
mode dick and careyserupadengan model bord and gall ditahap
awalpengembangannyadimulaidengan “assesement” bukan “research”.
Cakupan “assesement” lebihsempitdibandingkandengan “resarch”

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kedudukan media dalam proses pembelajaranmemiliki arti yang sangat


penting. Media adalahseluruhalat dan bahan yang
dapatdipakaiuntukmencapaitujuanpendidikanseperti radio, telefisi,buku, Koran,
majalah,dan sebagainya. Media bukanhanyaalatataubahansaja, akantetapihal-hal lain

18
Ibid, hlm. 38
19
Ibid, hlm. 39
yang memungkinkansiswadapatmemperolehpengetahuan. 20 Media
pembelajaranmenepatiposisi yang cukuppentingsebagai salah
satukomponensistempembelajaran, tanpamedia, komunikasitidakakanterjadi dan proses
pembelajaransebagai proses komunikasi juga tidak aka berjalansecara optimal. 21

Pembelajaranadalahsuatukombinasi yang tersusunmeliputiunsur-


unsurmanusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
salingmempengaruhimencapaitujuanpembelajaran,
manusiaterlibatdalamsistempengajaranterdiridari guru, siswa dan tenagakerjalainnya.
Misalnyatenagalaboratorium, material meliputibuku-buku,papantulis, dan kapur,
fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitasdan perlengkapan,
terdiridariruangankelas, perlengkapan audio visual,juga computer, meliputijadwal
danmetodepenyampaianinformasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. 22

Ciriutamakegiatanpembelajaranadalahadanyainteraksi. Interaksi yang


terjadiantarasiswadenganligkunganbelajarnya, baikdengan guru, teman-temanya, tutor,
media pembelajaran, dan sumber–sumberbelajarlainnya.cirilain daripembeajaranadalah
merupakasuatu sistem, yang didalamnyaterdapatkomponen-
kopomnensebagaiberikut :tujuan, materi,bahanajar,metode, pengajaran, media evaluasi,
siswa dan guru.23

Media bukanhanyaberupaalatbantuataubahan ajar saja, akantetapihal-hal lain


yang memungkinkansiswadapatmemperolehpengetahuan. Menurutgerlachsecaraumum
media itumeliputi orang, bahan, peralatan,ataukegiatan yang menciptakankondisi yang
memungkinkansiswamemperolehpengetahuan, keteramplan, dan sikap, jadi.
Dalampengertian media bukanhanyaalatbantuatauperantaraseperti radio,tv,
slide,bahkancetakan, akantetapimeliputi orang ataumanusiasebagaisumberbelajar.

Berdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulakanbahwa media
pembelajranmerupakansegalasesuatu yang
dapatdigunakansebagaialatperantarauntukmenyalurkaninformasiataumateripelajaranseh
inggatercapainyatujuanpembelajaran.

1. Macam-Macam Media Pembelajaran


a. Media auditif, yaitu media yang hanyadapatdidengarsaja,atau media
yang hanyamemilikiunsursuara, seperti radio, tipe recorder, kaset,
piringhitam, dan rekamansuara

20
Wina Sanjaya, Stategipembelajaran (berorientasistandar proses pendidikan ), ( Jakarta:
kencanaprenadamedia group, 2013), hlm. 163
21
Daryato, media pembelajara, (bandung:PTsarana tutorial nuranisejahtera,) 2011),h.5-6
22
Oemarhamalik, kurikulum dan pembeajaran, (Jakarta : bumiaksara, 2015), hlm. 57
23
Junaidah, “strategidalampersepektifislam”, jurnalpendidikanislam volume 6, (Mei 2015)
hlm.119
b. Media visual, yaitu media yang hanyadapatdilihatsaja ,
tidakmengandng unsure suara.misalkanseortilukisan, slide foto,
transpalansi, gambar dan berbentkbahan yang bersfatcetakseperti media
grafis dan lain sebagainya.
c. Media audio visual, yaitusuatu media yang memiliki unsure suara dan
unsure gambarsepertimisalnyarekaman video, film, dan lain
sebagainya.24

C. BUKU CERITA

1. PengertianBukuCerita

Bukucerita, bukuadalahlembarkertas yang berjilid, berisi tulisan ataukosong.


Ceritaadalahtuturan yang membentangkanbagaimanaterjadinyasuatuhalperistiwa,
kejadian. Jadi bukucerita yang penulismaksudadalahbuku yang berisituturan yang
menceritakanbagaimanasuatuperistiwaterjadi. Bukuceritatermasuk dalam
kategoribukuanak-anak.25
Gambar adalahsegalasesuatu yang diwujudkansecara visual
kedalambentukduadimensisebagaihasilperasaan dan pikiran. Gambar
dapatdipergunakansebagai media dalampenyelenggaraan proses
pendidikansehinggamemungkinkanterjadinya proses belajar-mengajar. Tarigan,
mengemukakanbahwapemilihangambarharuslahtepat, menarik dan
dapatmerangsangsiswauntukbelajar. Media gambar yang menarik,
akanmenarikperhatiansiswa dan menjadikansiswamemberikanresponawalterhadap
proses pembelajaran. Media gambar yang
digunakandalampembelajaranakandiingatlebih lama oleh siswakarenabentuknya yang
konkrit dan tidakbersifatabstrak. Gambar adalahsuatubentukekspresikomunikasi
universal yang dikenalkhalayakluas.
Bukuceritabergambaradalahbukubergambartetapidalambentukcerita,
bukanbukuinformasi. Dengandemikianbukuceritabergambarsesuaidenganciri-
ciribukucerita, mempunyaiunsur-unsurcerita (tokoh, plot, alur).
Bukuceritabergambarinidapatdibedakanmenjadiduajenis, (1)
bukuceritabergambardengan kata-kata, (2) bukuceritabergambartanpa kata-kata.
Keduabukutersebutbiasanyauntukprasekolahatau murid sekolahdasarkelasawal.
Bukuceritabergambarmerupakansesuatu yang tidakasingdalamkehidupananak-
anak. Disampingitu, bukuadalahsebuah media yang baikbagianak-
anakuntukbelajarmembaca.
Bukuceritabergambarmerupakankesatuanceritadisertaidengangambar-gambar yang

24
Wina Sanjaya, Media KomunikasiPembelajaran,(Jakarta : FajarInterpratama Mandiri,2012)
hlm.118
25
Nor alfulaila dan yanti, “ pengaruhpenggunaan media
bukuceritaterhadapkemampuanmembacasiswakels IV madrasah ibtidayahbanjarmasin”, jurnal study gender
dan anak Vol II NO.2 Juli-Desember 2014 174-187. Hlm182
berfungsisebagaipenghias dan pendukungcerita yang dapatmembantu proses
pemahamanterhadapisibukutersebut. Melaluibukuceritabergambar,
diharapkanpembacadapatdenganmudahmenerimainformasi dan deskripsicerita yang
hendakdisampaikan.
Untukanakusiadini, alangkahbaiknyajikakitamengenalkanbukuceritabergambar
yang sesuaidenganusiamereka, untukmembantuperkembangannya. Karena pada
saatusiadini, perkembanganotakanakberkembangsecarapesat.
Sehinggakitaharusmemotivasianakuntukselalubelajar dan media
pembelajaranmembacapermulaan yang efektifadalahmelaluibukuceritabergambar.
Dari beberapapaparandiatas, dapatdiambilkesimpulanbahwa media
bukuceritabergambar sangat cocokjikaditerapkandalam proses
pembelajaranmembacapermulaan di kelas 1, karena media
tersebutdapatmerangsangsiswadalampembelajaranmembacakhususnyamembacapermul
aan, media bukuceritabergambartersebutdiwujudkandalambentuk visual
kedalambentukduadimensisebagaihasilpikiran dan perasaan.
Manfaat dan fungsi media bukuceritabergambar
Mitchell mengungkapkanfungsi dan
pentingnyabukuceritabergambarsebagaiberikut:
1. Membantuperkembanganemosianak.
2. Membantuanakbelajartentang dunia dan keberadaannya.
3. Belajartentang orang lain, hubungan yang terjadi dan pengembanganperasaan.
4. Memperolehkesenangan
5. Untukmengapresiasikeindahan, dan
6. Untukmenstimulasiimajinasi.
2. Unsur-UnsurPokokCerita
Unsur-unsurpokokdalambukuceritaadalahsebagaiberikut:
a. Tema
Temaadalahpokokpikirandasarcerita (yang dipercapan, dipakai
sebagaidasarmengarang, mengubahsajak, dan sebagainya). Terdapatberagamtema
yang dapatdiangkat, diantaranyaadalahbiografi, sejarah, perjuangan,
romantisme,keluarga dan masihbanyaklagi.
b. Synopsis
Synopsis adalahringkasandaricerita, sehinggahanyamerupakan garis
besarcerita, sehinggahanyamerupakan garis besarceritadengan kata lain
versipendekdarisebuahceritatanpaadanya detail.
c. Story-line
Story-line dapatdikatakansebagaialurcerita, macamnyaadalahruntutan,
kilasbalik, ataugabungankeduanya. Story-line bisamengembangkantemadongeng,
legenda, otobiografi, drama, roman,sejarah, fiksiilmiah, pendidikan, petualanagan,
misteri,danmistis.26

26
Yuniarrisa, “
pengembanganbukuceritabergambarsebagaipenunjangpembelajaranfisikauntukmenciptakan proses
3. Kelebihan Dan KekuranganBukuCerita
a. Kelebihanmenggunakanbukucerita
1) Peran
pokokdaribukuceritadalamintruksionaladalahkemampuandalammenciptaka
nminatpesertadidik
2) Membimbingminatmembaca yang menarik pada pesertadidik
3) Melaluibimbinganpesertadidikbukuceritadapatberfungsisebagaialat
Mempermudahpesertadidikmenangkaphal-halataurumusan yang abstrak
4) Dapatmengembangkanminatbacaanak.27
b. Kelemahanmenggunakanbukucerita
1) Pendidikharusmenggunakanmotivasipotensialdaribukuceritaapabilaminatb
acatelahdibangkitkan dan bukuceritaharusdilengkapi.
2) Walaudalammengembangkan
mediabukuceritaanakinisedikitmemakanwaktu yang cukup lama dan
biayayangtidaksedikit,
D. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiiqih
Kata fiqihsecaraetimologiartinya faham, pengertian dan pegetahuan.
Fiqihsecaraterminologisartinyahukum-hukumsyara’yang bersifatpraktis(amanila) yang
diperolehdaridalil-dalil yang terperinci. ilmu fiqihadalahilmu yang bertugasmenentukan
dan menguraikannorma-normadasar danketentuan-ketentuan yang terdapatdalam al-
qur’an dan al-hadist.28
Sedangkan kata fiqihitusendirimemiliki arti, ahlifiqihmendifinisikanberbeda-beda
tetapimempunyaitujuan yang samadiatantaranyamenurutsyaikhislamabiyahyazakaria
binanshory,fiqihmenurutbahasaadalah
faham.,sedangkanmenurtistilahadalahilmutentanghukumsyar’iahamaliyah yang
diperolehdaridalil-dalil yang terperinci. Sementaraitu ulama-ulama lain
mengemukakanfiqih adalahilmutentanghukumsyari’ahamaliyah yang
diperolehmelaluijalan ijtihad.
Mata pelajaranfiqihadalahsalahsatubagiandaripendidikanagama islam yang
mempelajaritentangfiqih ibadah, terutamamenyangkutpengenalan dan
pemahamantentangcara-cara pelaksanaanrukunislammulaidariketentuan dan tata
carapelaksanaan taharah, shalat,puasa,zakat, sampaidenganpelaksanaan haji
sertaketentuantentangmakanan dan minuman, khitan,qurban dan
carapelaksanaanjualbeli dan pinjammeminjam.
Secarasubstansialmatapelajaranfiqihmemilikikontribusidalammemberikanmotivas
ikepadapesertadidikuntukmempraktikkan dan
menerapkanhukumislamdalamkehidupansehari-harisebagaiperwujudankeserasian,
keselarasan, dan keseimbanganhubunganmanusiadengan Allah SWT,
pembelajarankreatif pada siswakelasVIImaterigeraklurus di SMPN 12 bandar lampung”(skripsi program
sarjanapendidikanfisika institute agama islam negeri radenintanlampung), hlm.19
27
Ibid, hlm. 19
28
Ahmad sanusi dan sohari, ushulfiqh.(Jakarta :rajawali pers, 2015)hlm.2
dengandirimanusiaitusendiri, sesamamanusia, makhlukmanusia,
mahluklainyaataupunlingkungannya.
Dari uraiandiatasdapatpenulissimpulkanmengenaipembelajaranfiqih,
bahwadalammatapelajaranfiqihkhususnya di madrasah
ibtida’iyahmerupakanmatapelajaranbermuatanpendidikan agama islam yang
memberikanpengetahuantentangajaranislambaikdarisegihukumsyara’ dan
membimbingpesertadidik.dalamhalinianakusia madrasah
ibtida’iyahsupayamemilikikeyakikan dan motivasidalammengetahuihukum-
hukumdalamislamdenganbenarsertamembetukkebiasaanuntukmelaksanakannyadalamk
ehidupansehari-hari. Pembelajaranfiqihberarti proses belajarmengajartentangajaran
agama islam.
Pembelajaranfiqih yang ada di madrasah ibtida’iyahsaat ini
tidakterlepasdarikurikulum yang telahditetapkan oleh
pemerintahyaitukurikulumperaturanmentri agama RI. Peraturanmentri agama RI
sebagaimanadimaksudadalahkurikulumoperasional yang telahdisusun oleh dan
dilaksankana di masing-masing satuanpendidikan. Sehinggakurikulumini sangat
beragam. Pengembangankurikulum (PERKEMENAG) yang beragaminitetapmengacu
pada standarkompetensilulusanpendidikan agama islam dan bahasaarab,lingkupmateri
minimal, dan tingkatkompetensi minimal untukmencapaitingkatkelulusan minimal,
sesuaidengan tujuan dan fungsipembelajranfiiqih.
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih
Tujuandarimatapelajaranfiqihadalahmenerapkanaturan-aturanatauhukum-
hukumsyari’ahdalamkehidupan. Sedangkantujuandaripenerapanaturan-
aturanituuntukmendidikmanusia agar memilikisikap dan karaktertaqwa dan
menciptakankemaslahatanbagimanusia. kata “taqwa” adalah kata yang
memilikimaknaluas yang mencakupsemuakarakter dan sikapbaik.
Dengandemikianfiqihdapatdigunakannuntukmembentukkarakter. 29

Tujuanfiqihadalahmenerapkanhukum-hukumsyari’atdalamkehidupansehari-
hari. Dari tinjauanfiqihinikitadapatmerumuskantujuanpembelajaranfiqih di MI,
sebagaimanadirumuskandalambuku K13 MI, yaitu agar pesertadidikdapat:
a. Mengetahuidan memahamicara-carapelaksanaanhukumislambaik yang
menyangkutaspek ibadah
maupunmu’amalahuntukdijadikanpedomanhidupdalamkehidupansehari-
hari,kehidupanpribadi dan social.
b. Melaksankan dan mengamalkanketentuan hukum islamdenganbaik dan benar,
sebagaiperwujudandariketaatandalammenjalankanajaran agama islam,
baikdalamhubungannyadengan Allah, dirisendiri, orang lain, mahluklain,
maupunhubungannyadenganlingkungannya.
Karena pesertadidikmasihkanak-kanakmakastandarkompetensilulusan (SKL)
darimatapelajaranfiqihuntukanak MI dirumuskan agar pesertadidikmampumengenal

29
Ahmad rofi’i, ppembelajaranfiqih, (jakara; direktoratjenderalpendidikanislamdepartemen
agama ri 2009) hlm. Hlm.6
danmelaksanakanhukumislam yang berkaitandenganrukunislammulaidariketentuan dan
tata carapelaksanaanthaharah, shalat, puasa, zakat, sedekahsampaidenganpelaksanaan
ibadah haji, sertaketentuantentangmakanan dan minuman, khitan, qurbbam,
dancarapelaksanaanjualbeli dan pinjammeminjam. 30
3. MateriProduk
a. pengertianmateripuasa
puasadalambahasaarabsamaartinyadengan “ash-shiyam” ash-shaum” yang
artinyamenahamdiridarisesuatu. Sedangkanmenurutistilah,
puasaartinyamenahamdiridarimakan dan minumsertasegalasesuatu yang
dapatmembatalkanmulaiterbitfajarsampaidenganterbenamnyamatahari,
denganniatkarena Allah ta’ala.
Seperti yang dijelaskandalam al-qur’anqs al-baqorohayat
b. syaratsahppuasa
syaratsahpuasaanatara lain”
a. beragamaislam
b. mumayyiz
c. sucidaridarahhaid dan nifas
d. dalamwaktu yang diperbolehkanpuasa
3. syaratwajibpuasa
Syaratwajibpuasdiataranyaialah :
a. berakal
b. baligh
c. kuatuntukberpuasa
4. rukunpuasa
Rukunpuasaada 2 yaitu:
a. niatdimalamhari.
Lafalniatpuasaramadhan.
Artinya:

akuniatpuasabesokpagiuntukmenunaikankewaajibandibulanramdhantahuninikarena
Allah ta’ala”
b. menahandiridarisegalasesuatu yang
membatalkanpuasamulaiterbitfajarsampaiterbenamnyamatahari.
5. sunnah puasa
Hal-hal yang termasuk sunnah puasaadalah:
a. mengakhirisaur.
b. Mneyegerakanberbuka.
c. Membacado’asebelumberbukapuasa.
d. Berbukadengankurmaataubuah-buahan dan makananmanislainnya.
e. Member makan pada orang yang berbukapuasa.
f. Bersedkah.
30
Ibid, hal. 11
g. Memperbanyakmembaca Al-qur’an
6. hal-hal yang membatalkanpuasa
Ada beberapahal yang dapatmembatalkanpuasadiantaranyaadalah:
a. Makan dan minumdisengaja.
b. Muntahdisengaja.
c. Hilangakalataugila.
d. Keluardarahhaidataunifas ( darah yang keluarsetelahmelahirkan )pada
perempuan.
e. Murtad ataukeluardari agama islam.
f. Berniatuntukmembatalkanpuasa.
7. orang yang bolehuntuktidakberpuasa
Ada beberapagolongan orang yang diperbolehkaberpuasauntuktidakberpuasa pada
bulanramadhan. Merekayaituadalah:
a. orang yang sedangsakit
b. orang yang dalamperlajalananjauh ( musafir).
C. orang tua yang lemah.
d. orang yang hamilataumenyusuibayi.
b. hikmah orang puasaramadhan
puasaramadhanmerupakan salah saturukunislam.
Puasaramadhanharuskitalakukandenganbaik dan benarsesuaidenganketentuannya agar
kitabisamemperoleh hikmah dan keutamaanya.
1. Mengapusdosa-dosa yang terlahlalu.
Rosulullahtelahbersabda:
‫اواحْ تِ َسابًا ُغفِ َرلَهُ َماتَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬
َ ً‫ضانَاِ ْي َمان‬ َ ‫ َم ْن‬.
َ ‫صا َم َر َم‬
Artinya:
“ barangsiapa yang berpuasadibulanramadhankarenaiman dan mengharappahala,
niscahya di ampunidosa-dosanya yang telahlalu .” (HR Bukhori dan muslim)
2. MeningkatkanketakwaankepadaALLhSwt.
Tujuandiperintahkan ibadah puasaramadhanadalah agar kitamenjadimanusia yang
bertaqwa
3. Menyehatkan badan
Puasadapatmembersihkan organ pencernaansepertilambung dan usus,
memperbaikikerjanyaserta membersihkantubuhdarisisaendapanmakanan.
Sehinggapuasadapatmenyehatkantubuhkita. Hal itusesuaidengan yang disabdakannabi
SAW. “ berpuasalah kalian niscaya kalian akansehat”
4. Menumbuhkankasihsayangkepada fakir miskin
Banyak orang-orang disekitarkita yang hidupkekurangan dan membutuhhkan
bantuan. Denganberpuasakitadapatmerasakanlaparsehingga

E.PENELITIAN RELEVAN
1. Yuniar Risa, skripsi program sarjanapendidikanfisika institute agamaislam
negeri radenintanlampungberjudul “
pengembanganbukuceritabergambarsebagaipenunjangpembelajaranfisikauntuk
menciptakan proses pembelajarankreatif pada siswakelas VII materigeraklurus
di SMPN 12bandarlampung” hasilpenelitianiniadaahbahan ajar
berupabukuceritabergambarpokokbahsangeraklurus, dengankeberhasilan 82%
tngkatkemenarikanproduktersebut.31
2. NurlailiSiamiNingsih, skripsi program sarjanapendidikan guru madrasah
ibtida’iyah universitas maulana malik Ibrahim, yang berjudul” pengembangan
media ceritabergambar pada matapelajaransejarahkebudayaanislam (SKI)
untukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelas III mi at-tariqputrimalang”
hasilpenelitian yang relevanadalah 83,75%
siswamengalamipeningkatanbelajar. 32

3. ChatarinaWulandari,skripsi program sarjanapendidikan guru sekoolahdasar


(PGSD) universitas sanata dharma Yogyakarta denganjudul “
pengembanganbukuceritabergambarberbasispendidikanlingkunganhidupuntukp
embelajrnmembacasswakelas 1 sd”
hasilpenelitaniniadalahbuukuceritabergambarberbasispenddikanlingkunghidp,
dengankeberhasilandengan kata lain kategori sangat baik” 33

F. KerangkaBerfikir
kerangkaberfikirdalampengembanganbahan ajar media
bukuceritaanakdalammatapelajaranfiqihinidisajikandalambaganberikut

Pembelajaran Fiqih

Penelitian Pendahuluan Dan Menganalisis Kebutuhan Media


31
Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih
Yuniarrisa, op.ciit, hlm.105
32
Nurlailisiaminingsih
33
Chtarinawulandari, “
pengembanganbukuceritabergambarberbasispendidikankingkunganhidupuntukpembelajaranmembacasiswa
kelas 1 sd” ( skipsi program sarjanapendidikan guru sekolahdasar (PGSD) universirassanata dharma
yogyakarta 2027), hlm 17
Membuat produk awal

Uji Validasi

Uji Coba Produk

Revisi Produk
Revisi Produk Berdasarkan
Produk Akhir Buku Cerita Pada Saran Para
Mata Pelajaran Ahli
Fiqih Kelas IV MI
Gambar 2.1
KerangkaBerfikirPengembangan Media PembelajaranBerbasisBukuCerita Pada
Mata Pelajaran FiqihKelas IV

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
secara sederhana penelitian dan pengembangan didefinisikan sebagai metode
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk unggulan
yang didahului dengan penelitian pendahuluan sebelum produk dikembangkan.
Menurut gay, mills, dan airasin dalam bidang pendidikan tujuan utama
penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi
untuk mengembangkan produk - produk yang efektif untuk digunakan di sekolah -
sekolah. produk - produk yang efektif untuk digunakan di sekolah - sekolah. Menurut
gay, mills, dan airasin dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan
pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk
mengembangkan produk - produk yang efektif untuk digunakan di sekolah - sekolah.
Produk - produk yang efektif untuk digunakan di sekolah – sekolah.
Jenispenelitianiniadalahpenelitian dan pengembangan ( research and
development). Tujuanutamadaripenelitian dan
pengembanganiniadalahuntukmengembangkanprodukberbentukbukuceritaanakmaterise
dekah. Menurutborg and gall bahwapenelitianpendidikan dan pengembangna (R & D)
adalah proses yang digunakanuntukmengembangkan dan
memvalidasiprodukpendidikan. Langkah-langkahdari proses inibiasnyadisebutsiklus
R&D, yang terdiridarimempelajaritemuan pennnnelitian yang berkaitan denganproduk
yang akandikembangkan, mengembangkanprodukberdasarkantemuan,
pengujianprodukdimanaprodukdimanaproduktersebutakandigunakanakhirnya, dan
merevisinyauntukmemperbaikikekuranganya yang
ditemukandalamdalamtahappengujian. Pada tahapanselanjutnya pada penelitian R&D,
siklusinidiulangsampaihasil uji
cobamenunjukkanbahwaproduktersebutmemenuhitujuan dan layakdigunakan.
Langkah-langkahpenelitian dan pengembangan yang
digunakandalampenelitianiniakandisederhanakan dan dibatasi. Langkah pada
pengembanganbahan ajar media buku ceritaanakdisederhanakan dan dibatasi. Langkah
pada pengembanganbahan ajar media bukuceritaanakdisederhanakan dan
dibatasihanyasampaidihasilkannyaproduksetelahdiujicoba dan direvisi.
Penelitianinibertujuanuntukmengembangkanprodukberbentukbukucerita pada
materipuasa yang digunakansebagai media pembelajaran.
Borg and gall. Menurutborg and gall yang menyatakanbahwapendekatan
research and development ( R&D) dalampendidikanmeliputisepuluhlangkah. Adapun
langkah-langkahpenelitianditunjukkan pada ggambardibawahini. 34

Potensi Pengu Desain Validasi


Dan mpula Produk Desain
Masala n Data
h
Revisi
Uji Coba Revisi Uji Coba
Desain
Pemakaian Produk Produk

Revisi Produk Masal


Produk
Gambar 3.1
Langkah—langkahpenggunaanmetode research and development (R&D)
B. prosedurpenelitian
Prosedurpenelitianinimenggunakan model pengembangan yang dikembangkan
oleh borg&gall.menurutborg& gall yang menyatakanbahwapedekatan research and
development (R&D)
dalambidangpendidikanmeliputisepuluhlangkah.35Namundalampenelitian media
pembelajaranbukuceritaanakmateripuasapenelitiakanmenggunakantujuhlangkah yang
ditunjukan pada gambardibawahini :

34
Sugiono , metodepenelitianpendidikanpendekatankuantitatif, kualitatif dan R&D, ( bandung:
alfabeta, 2014), hlm. 409.

35
ibid 408
Potensi Pengumpula Desain Validasi
Dan n Data Produk Desain
Masalah

Gambar 3.2 Revisi


Uji Coba
Revisi Produk Desain
ProsedurPenggunaanMetode Research And Development (R&D)
Produk
1. PenelitianPendahuluan ( Research And Development) (R&D)
Berdaskanhasilprapeneitian yang dilakukan oleh peneliti di MIN 6 wayhalim
Bandar lampung, diperolwh data bahwa yang dibutuhkan media pembeajaran yang
menarikkarenakurangyamotivasi dan semangatpesertadidikdalam proses pembelajaran.
Walaupun dim min 6 wayhalim bandar lampungsudahmenggunakankurikulum 2013
tetapipendidikhyamenggunakanbuku yang disediakan oleh pihaksekolah,
untukdapatlebihmenunjangdalam proses pembelajarandibutuhkan media
pembelajaranbukuceritaanak yang dapatmembangkitkanmotivasi dan
semangatbelajarpesertadidik.
Produk yang akandihasilkandalampenelitianpengembanganiniadalah media
pembelajaranberbasisbukuceritamaterisedekah agar
dapatmenambahreferensipendidikuntukpembelajaran,
pesertadidikdapatlebihmudahuntukmemahamimateri dan
pesertadidiktermotifasimeningkatakansemangatbelajar.
2. MenunngumpulkanInformasi
Berdasarkanmasalah pada tahapinidilakukanpengumpulan data
dengancaramelakukanpenelitianpendahuluan ( prasurvey) yaitu survey lapangan dan
study pustakauntukdigunakansebagaibahanperencanaanproduk yang
akandikembangkan
3. Desain Produk
Penelitianiniakandilakukanpengembangan media
pemmbelajaranberupabukucerita. Pada
tahapinipenelitimempelajaricaramembuatdesainbukucerita, carapenggunaan Microsoft
office word, photoshopp,corel draw dan aplikasilainya.

4. Validasi Desain
Setelahpenelitiselasaimembuatprodukawal,
makappenelitimelakukanvalidasidesain. Validasidesainmerupakan proses
kegiatanuntukmenilaiapakahproduk (media pe,belajaran), secararasinal aka
lebihefektifatautidak. Dikatakansecararasinal,
karenavalidasidisinimasihbersifatpenilaianberdasarkanpemikiranrasioanlbelummerupak
anfaktalapangan.36
Berdasarkandefinisidiatasmakalangkahselanjutnyadilakukan uji
cobavalidasidesainyanberkaitandenganmateri, dan media pembelajaranbukuceritaanak
pada matapelajaranfiqihmateripuasa. Uji validasiinidilakukan oleh beberapaahlimateri
dan ahli media gunamengetahuikekuatandaripprodu yang dihasilkan.
5. RevisiProduk
Setelahprodukdivalidasi oleh validator ,
langkahselanjutnyapenelitimelakukanrevisisesuaiidengan saran dan masukan yang
telahdiberikan oleh validator, setelahprodukdirevisimakaprodukselesai dan bisa di
validasi.
6. Uji CobaProduk
Produk yang telahdivalidasikemudian di ujikandalamkegiatanpembelajaran uji
cobadimaksudkanuntukmendapatkaninformasikemenarikan media
pembeljaranberbasisbukuceritasebagai media pembeajaran. Ujicobaprodukdilakukan di
kelas III MIN VI wayhalim Bandar lampung.
7. RevisiProduk
Setelahproduselesai di uji coba,
langkahselanjutnyaapenelitimelakukanreviissesuaidengansasaran dan masukan yang
telahdiberikan. Setelahprodukdirevisimakaprodukselesai.
C.Jenis Data
Berdasarkantujuanpenelitianinimerupakanpenelitian dan pengembanga. Data yang
dikumpulkan pada pengembangan media pembelajaranberupabukuceritainiberupa data
kualitatifdeskriptif. Data diperolehdariahlimateri, ahli media dan respon guru dan
pesertadidik.
1. Data Dari Ahli Materi
Berupakelayakanproduk yang ditinjaudariaspek –aspekkualitasisi,aspekkebahasaan,
aspekkwterlaksanaan,asprktampilan visual dan aspekkemudahanpengggunaan media
pembelajaranberbasisbukucrita, yang akan di validasi oleh 3 validator ahlimateri yang
ahli di bidang agama.
2. Data Dari Ahli Media
Beberapakelayakanproduk yang ditinjaudariaspekkualitas, isi, aspekkebahasaan,
aspekketerlaksanaan, aspektampilan visual, dan aspekkemudahanbagipenggunaan
media pembelajranberbasisbukucerita, yang akandivalidasioelh 3 validatoorahli media
yang ahlidibidangdesain/media.
3. Data Dari Pendidik Dan PesertaDidik

36
Ibid. hlm.414
Berupaproduk yang ditinjaudarikelayakan, kontribusi yang diberikan media
pembelajaranterhadappemahamanmateri, dan praktisasiproduk yang
diperolehdaripenilaian yang dilakukanpendidik dan pesertadidik. Data
inidigunakanuntukmenganalisaketepatanmateriyangdiberikankepadapesertadidik.
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrument adalahalat yang di pakaiuntukmengerjakannsesuatu
(sepertialatyangdipakai oleh pejerjateknik, alat-alatkedokteran, optic dan
kimia),perkakas, saranapenelitian ( beruppaseperangkattes dan sebagaianya)
untukmengumpulkan data sebagaibahanpengelolahan.37
Instrument merupakanalatbantu yang
digunakanoelhpenelitiuntukmmengumpulkkan data
penelitiandengancaramelakukanpengukuran. Instrument
memegangperanpentiingdalammenentukanmutusuatupendidikan. Karena
validitasataukelebihan data yang diperolehakan sangat ditentukan oleh
kualitasatauvaliditas instrument yang digunakn, disampingprosedur data yang
ditempuh.38
Angketsebagailembagapenilaianprodukdigunakanuntukmedapat data mengenai
media pembelajaranbukuceritadiujikelayakannya media
pembelajaranhasipengembangan. Instrument
iniakandiberikankepadapendidikdanpesertadidikuntukmengumpulkaninformasimengen
aiketertarikanterhadap media pembelajaranbukuceritaanakini.
2. Instrument ValidasiProduk
Instrumendigunakanuntukmengetahuiapakah media pembelarandari instrument
yang dirancangtelahsesuaidengankaidahkebahagiaan dan kisi-kisiintrumen.
Instrumenvalidasibertujuanuntukmemperolehpenilaiandari validator mengenai media
denganmateri yang sedangdikembangkanoelhpeelit,
skalapenilaianuntuklembarvalidasimenggunakanskala liker 1 sampai 5.

3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakanberupapengambilangambarataufoto pada proses
uji cobaproduk. Metodeinidigunakanuntukmemperoleh data tidakdiperoleh pada
tekhnikpengumpulan data sebelumnya.
E. TekhnikAnaliasis Data
Analisis data instrument non tes pada penelitianinimenggunakantekhnikanalsis
dan deskriptif. Instrument non tesberupaangketmenggunakanskalalikert. Skala liker
digunakanuntukmengukursikap,pendapat, dan

37
Rijalfirdaos, desainpembelajaranafektif, (bandralampung: anugrahutamaraharja(AURA),
2016,hlm.9.
38
Rijalfirdaos, “ metodepengembangan instrument pengukurankecerdasan spiritual mahasiswa”.
Jurnalpenelitianpendidikan Indonesia, vol.II no.22 ( agustus 2016_, hlm. 380.
persepsiseseorangatausekelompoktentangsuatugejala social. 39Dalampenelitian in
menggunakanskala 1 sampai 5. Denganskortertinggi 5 dan skorterendah 1.
1. angketvalidasiahli
Nilai akhirbutir yang diperolehmerupakannilai rata-rata
perindikatordaritotalnilaijawabanperindikator.
Untukmengetahuiperigatannilaiakhiruntuk yang
bersangkutanjumlahnilaitersebutharusdibagidenganbanyaknyarespponden yang
menjawabangkettersebut. 40

Berdasarkanpaparandiatas, makauntukmenghitungnilai rata-rata


prindikatormenggunakanrumusberikut:
X=∑i
Keterangan
X: nilai rata-rata perindikator
∑i: jumlah total nilaijawabandariresponden
n: banyaknyaresponden
dariperhitunganskor masing-masing pernyataan,
dicaripresentasijawabankeseluruhanrespondendenganrumus. 41
P =∑x 100
Keterangan
P : ppresentase
∑x : jumlahjawabanresponden
∑xi: jumlahnilaiidealdalam item
Kemudiandicaripresentasi criteria validasi. Adapun criteria validasi yang
digunakandapatdilihat pada table sebagaiberikut:
Table 3.1
Criteria interprestasikelayakan \
Interval Kriteria
0% -20% Sangat TidakkLayak
21%-40% TidakLayak
41%-60% CukupLayak
61% - 80% Layak
81%- 100% Sangat Layak

Pada table diatas, menunjukkansemakintigginilaiinterprestasimakakelayakan media


pembelajaranberbasisbukuceritaanakamaterisedekahsemakintinggi.
2. angketresponpemdidik dan pesertadidik

39
Sugionio, metodepenelitian dan pengembangan, (bandung: alfabeta, 2015), hlm.165
40
Suharsisniarikuntoroo,prosedurpenelitian,(Jakarta: rinekacipta,2001), hlm.216
41
Ardianasyhari dan Hilda silvina” pengebangan media pembelajaranberupa bulletin
dalambentukbukusakuuntukpeljaranipaterpadu” ( jurnalilmiahpendidikanfisika ‘al-biruni” 05 (1), 2016.
Hlm. 7.
Angketpendidiik dan
pesertadidikmenggunakanskalalikertdenganketeranganmaknasebagaiberikut 42

a) Pertanyaanpositif
1) Jawaban “ sangat tidakasetuju” (STS) diberinilai 1
2) Jawaban “ tidaksetuju” (ST) diberinilai 2
3) Jawaban “ cukupsetuju” (CS) diberinilai 3
4) Jawaban “ setuju” (S) diberinilai 4
5) Jawaban “ sangat setuju” (SS) diberinilai 5
b) pertanyaan negative
1) Jawaban “ sangat tidaksetuju “ ( STS) diberinilai 1
2) Jawaban “ tidaksetuju” (ST) diberinilai 2
3) Jawaban “ cukupsetuju” (CS) diberinilai 3
4) Jawaban “ setuju” (S) diberinilai 4
5) Jawaban “ sangat setuju” (SS) diberinilai 5
Dari perhitunganskor masing-masing pertanyataan,
dicaripresentasijawabankeseluruhanrespondendenganrumus:
P=∑x X 100%
∑xi
Keterangan:
P: presentasi
∑x: jumlahjawabanrespondendalamsatu item
∑xi: jumalahnilai ideal dalam item.43
Penentuan criteria interprestasiskorangketdapatdilihat pada table berikut
Table 3.2
Criteria interpretasikemenarikan44
Interval Kriteria
0% -20% Sangat TidakkLayak
21%-40% TidakLayak
41%-60% CukupLayak
61% - 80% Layak
81%- 100% Sangat Layak

42
Ridwan, metode dan teknikmenyusuntesis, ( bandung: alfabeta,20133), cetakanke 9, hlm. 86.
43
ibiid
44
Nozi opraagustian, asrizal, dan zulhendrikamus,” pembuatanbahan ajar fisikaberbasis WEB
pada konseptemofinamikauntukpembelajaranmenurutstandar proses siswakelas IX SMA” ( pillar of
physiciseducation, vol. 2. Oktoober 2013). Hlm.12.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Hasil Penelitian Dan Pengembangan


Penelitimelaksanakanpenelitian dan pengembangan pada
judulskripsiini di bulanjanuarihinggaferuari, tempatpenelitian yang
penelitilakukan di Min ViWayhalim Bandar Lampung dan MIN O6
Way Halim.
Pada penlitianinipenelitimenggunakanpengembangan yang
dikembangkandariSugiyono yang telahpenelitibatasimenajadi 7
langkah, 7 langkahituseagaiberikut : potensimasalah, pengumpulan
data, design produk, validasi design, perbaikan design, uji cobaproduk,
revisiproduk.

1. PotensiMasalah
Berdasarkanobservasi yang telahpenelitilakukanterdapatmasalah-
masalah yang terindentifikasi di Min ViWayhalim Bandar
Lampung dan MIN O6 Way
Halim.Idenifikikasimasalahtersbutadalahkurangnyaminatbelajarpser
tadidik dan motivasibelajarpesertadidikkarenakurang media-media
penunjangdalam proses pembelajaran.
Khususnyadalampembelajaranfiqih.
Bukuceritadapatmenarikminatbelajarpesertadidik agar lebih focus
terhadapmateri yang akandipelajari.
Setelahobseravsi yang telahpenelitilakukan, munculahpermasalah
yang didapatyaitu:
a. Kurangnyaminatbelajarpesertadidik
b. Kurangnyamotivasibelajarpesertadidik
c. Pendidiksertapesertadidikmembutuhkan media
pembalajaran lain
d. Belum dikembangkanPengembangan Media
PembelajaranBerbasisBukuCerita Pada Mata Pelajaran
Fiqih.
2. Pengumpulan data
Setelahpenelitimendapatkanpotensimasalah yang dicari,
setelahitupenelitimelakukantahapanselanjutnyayaitupengumpul
an data dengancaramencarimateri dan gambar yang
dibutuhkandalam proses penlitian dan kemudian yang
penelitidapatkandarirefrensi :
a. W
b. W
c. W
3. Design Produk
Kemudiantahapanselanjutnyaadalah design produk,
penelititelahmelakukan 2 tahapan yang
harusdilakukansebelummendesignproduk dan
materisudahterancang pada pengembangan media
pembelajaranberbasisbukucerita pada matapelajaranfiqih.
Bukucerita

1. Design produk
Setelah selesai melakukan aktifitas potensi masalah serta mengummpulkan
dapat kemudian peneliti menyusun yaitu buku cerita fiqih materi puasa yang telah
disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terdapat pada K13.
Buku cerita yang dibuat mengguakan kertas A5, skalala spasi 2,0 font 12 dan 16, jenis
huruf Times New Roman, Cooper Black, Arial Rounded MT Bold dan Calibri (Body).
Tampilan sampul buku cerita bisa dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1
Buku Cerita Fiqih Kelas 3 Materi Puasa

Media Belajar buku cerita ini dalam proses penyelesaiannya menggunakan


aplikasi utama yaitu corel DRAW. Selain itu, pembuatan buku cerita ini ini juga
membutuhkan aplikasi pendukung yang berfungsi untuk menunjang pembuatan uku
cerita ini yaitu Adobe Photoshop. Media pembelajaran berupa buku cerita ini memiliki
bagian awal, bagian isi buku cerita dan bagian penutup yaitu sebagai berikut:
a. Bagian awal
Bagian awal pada buku cerita didapati cover, cover dalam, kata pengantar.
b. Bagia isi
Pada bagian isi dari buku cerita terdapat materi materi tentang penggolongan puasa,
rangkuman materi dan aktifitas puasa dan terdapat poin-poin dalam pelajaran puasa
c. Bagian pentup
Pada bagian penutup terdapat daftar pustaka dan sambul belakang
Validasi produk pada penelitian ini menggunakan 3 jenis ahli yang terdapat
pada 5 dosen UIN Raden Intan Lampung dan Guru Kelas yang sesui di bidangnya yaitu
1 dosen dan guru kelas ahli materi, 2 dosen ahli bahasa dan 2 dosen ahli media. Dosen
yang ahli dalam bidangnya tersebut memberikan pendapat dan koreksi dari segi isi,
bahasa dan desain untuk mengetahui apakah sebuah produk III yang dibuat oleh peneliti
layak diuji cobakan kepada peserta didik di kelas V dalam proses pembelajaran.
Penilaian menggunakan angket yang didalamnya terdapat kolom indikator penilaian 5
Sangat Baik, 4 Baik, 3 Cukup Baik, 2 Kurang, 1 Sangat Kurang dan terdapat sebuah
saran perbaikan yang kemudian dapat dijadikan oleh peniliti sebagai petunjuk dalam
perbaikan produk yang akan diperbaiki. Berikut ini adalah data validasi dari beberapa
validator:
2. Validasi produk
a. Ahli materi
Validator ahli materi dalam produk ini ada 2 orang yaitu Ibu Yuli Yanti, M.Pd
selaku dosen jurusan PGMI dan guru kelas . Validasi ini dilakukan agar melihat sebrapa
layak dan bagaimana kualitas materi dari buku cerita fiqih materi puasa. Validasi
maeteri tahap 1 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Penelitian Angket Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Materi

Aspek Validator Kriteria

Dosen 1 Dosen 2
Kesesuaian materi 9 12 ∑ skor
dengan kid an kd 25 25 Skor maksimal

36% 48% Persentase

Kurang Cukup baik Kriteria

Kemutakhiran 8 7 ∑ skor
materi
20 20 Skor maksimal

40% 35% Persentase

Kurang Kurang Kriteria

Mendorong 11 14 ∑ skor
keinginan
25 25 Skor maksimal

44% 56% Persentase

Cuukup Cukup Kriteria

Skor 40% 46% Cukup

Persentase 43%

Sumber: Hasil angket penilaian validasi ahli materi buku cerita fiqih materi puasa
Berdasarkan tabel diatas yang telah didapat dari ahli materi pada tahap 1
didapat hasil dari kompenen kesesuaian isi materi dengan kid dan kd diperoleh
presentase 42% dengan kriteria “cukup” sedangkan dari komponen kkemuktakhiran
materi diperoleh presentase 37,5% dengan kriteria “kurang” dan pada komponen orong
keinginan dididapat presentase 50% dengan kriteria “baik” sehingga dapat dijumlahkan
dengan presentase keseluruhan didapat presentase 43% dengan kriteria “cukup”.

Tahap ahli materi tahap 1

60%

50%

40%

30% Ahli materi 1


Ahli materi 2
20%

10%

0%
kelayakan isi kelayakan PjBL
penyajian
G
ambar 4.2
Grafik hasil validasi ahli materi tahap 1

Menurut grafik ahli materi diatas yang dikoreksi oleh masing masing validator
adalah produk buku cerita fiqih materi puasa yang dibuat peneliti sudah cukup baik
namun perlu dilakukan beberapa perbaikan agar meningkatkan kualitas buku cerita
fiqih materi puuasa.
Kemudian setelah perbaikan sudah dilakukan oleh peneliti, kemudian peneliti
melanjutkan tahap validasi yang ke 2 untuk menilai buku cerita fiqih materi puasa yang
sudah dilakukan perbaikan. Aspek-aspek yang dinilai pada tahap ke 2 sama dengan
tahap ke 1. Hasil validasi tahap kedua dapat dilihat dari tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Penelitian Angket Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Materi

Aspek Validator Analisis


Dosen 1 Dosen 2
Kesesuaian materi 19 23 ∑ skor
dengan kid an kd 25 25 Skor maksimal
76% 92% Persentase
Baik Sangat baik Kriteria
Kemuktakhiran 14 20 ∑ skor
materi 20 20 Skor maksimal
70% 100% Persentase
Baik Sangat baik Kriteria
Mendorong 17 16 ∑ skor
keinginan
25 25 Skor maksimal
68% 64% Persentase
Baik Baik Kriteria
Skor 71% 85% Baik
Presentase 78%
Sumber: Hasil angket penilaian validasi ahli materi buku cerita fiqih materi puasa
Berdasarkan hasil validasi tahap kedua seperti yang dijelaskan dalam tabel
diatas dalam komponen kesesuaian materi dengan kid an kd diperoleh presentase 84%
“sangat baik”, sedangkan dalam komoponen kemuktahiran materi didapat presentase
85% “sangat baik” dan pada komponen mendorong keinginan 66% dengan kriteria
“baik”. Kemudian dari semua komponen tersebut dijumlahkan dan terdapat prsentase
78% dengan kriteria “baik” . hasil validasi ahli materi tahap 2 ditampilkan pada
diagram sebagai berikut:
Validasi Ahli Materi Tahap 2
120%

100%

80%

60% Ahli materi 1


Ahli materi 2
40%

20%

0%
Kelayakan isi Kelayakan PjBL
penyajian
Gambar 4.3
Grafik Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 2
Pada grafik diatas menunjukan hasil penilaian dari para ahli materi pada setiap aspek
dalam buku cerita fiqih materi puasa pada tahap 2. Grafik perbandingan nilai hasil rata-
rata ahli materi tahap ke 1 dan ke 2 apat dilihat sebagai berikut:
Grafik Penilaian Angket Tahap 1 Dan 2
90%

80%

70%

60%

50%
tahap 1
40%
tahap 2
30%

20%

10%

0%
kelayakan isi kelayakan PjBL
penyajian
Gambar 4.4
Grafik perbandingan hasil validasi tahap 1 dan 2

Berdasarkan diagram diatas telah menggambarkan bahwa dari tahap 1 ke tahap


yang ke 2 terdapat peningkatan buku cerita fiqih materi puasa dari penilaian ke3
komponen yaitu kesesuaian materi dengan kid an kd, kemuktakhiran materi dan
mendorong keinginan dengan dari tahap 1 mendapatkan presentase 43% dengan kriteria
“cukup” dan tahap 2 mendapatkan presentase 78% dengan kriteria “baik”, maka dari itu
dalam perbaikan pembuat produk buku cerita fiqih materi puasa mengalami
peningkatan dan layak untuk diuji cobakan dilapangan.
b. Ahli Bahasa
Pada validator ahli bahasa terdapat dua dosen UIN Raden Intan Lampung yaitu
Bapak Deri Firmansah, M.Pd selaku dosen jurusan PGMI dan ibu Nurul Hidayah
selaku dosen jurusan PGMI, valadasi yang dilakukan oleh kedua validator tersebut
mengkoreksi produk yang dibuat oleh penliti guna untuk meningkatkan kualitas pada
buku cerita fiqih materi puasa. Hasil dari data validasi ahli bahasa tahap satu dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Hasil Penelitian Angket Validasi Ahli Bahasa Tahap 1

Aspek penilaian Validator Analisi


Dosen 1 Dosen 2

Bahasa 16 19 ∑ skor
40 40 Skor maksimal
40% 47,5% Persentase
Kurang Baik Kriteria
Skor 40% 47,5% Baik
Presentase 43,7 %
Sumber: hasil penilaian validasi ahli bahasa buku cerita fiqih materi puasa
Dalam penilaian ahli bahasa diatas dapat diketahui bahwa dalam komponen
bahasa yang terdapat dalam butir aspek penilaian. Dari komponen bahasa terdapat
presentase 43,7% “cukup” yang dapat disimpulkan bahwa buku cerita fiqih materi
puasa sudah baik namun harus dilakukan perbaikan supaya dapat meningkatkan
kualitas buku cerita. Berikut ini adalah grafik dari hasil validasi ahli bahasa sebagai
brikut:
Grafik Hasil Validasi Ahli Bahasa Tahap 1
50%

48%

46%

44%
ahli bahasa 1
42% ahli bahasa 2

40%

38%

36%
bahasa
Gambar 4. 5
Grafik Penilaian Validasi Ahli Bahasa

Dalam grafik diatas dapat disimpulkan bahwa buku cerita fiqih materi puasa
memasukin kriteria yang baik namun memerlukan perbaikan dalam buku cerita supaya
penliti dapat meningkatkan kualitas dari segi bahasa buku cerita fiqih materi puasa.
Kemudian peneliti melakukan penilaian kembali terhadap buku cerita fiqih materi
puasa yaitu tahap 2 pada validator bahasa yang penilaiannya masih sama dengan tahap
1. Hasil dari validasi tahap 2 dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Hasil Penlaian Angket Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Bahasa

Aspek penilaian Validator Analisis

Dosen 1 Dosen 2
Bahasa 37 32 ∑ skor
40 40 Skor maksimal
92,5% 80% Persentase
Sangat baik Sangat baik Kriteria
Skor 92,5% 80% Sangat baik

Presentase 86%
Sumber: hasil angket penilaian ahli bahasa buku cerita fiqih materi puasa.
Pada tabel penilaian angket validasi ahli bahasa dalam komponen bahasa
terdapat presentase 86% “sangat baik” yang diartikan bahwa buku cerita fiqih materi
puasa layak untuk diuji cobakan di lapangan

Validasi Hali Bahasa Tahap 2


95.00%

90.00%

85.00%
ahli bahasa 1
80.00% ahli bahasa 2

75.00%

70.00%
bahasa
Gambar 4.6
Graik Hasil Validasi Bahasa Tahap 2

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa penilaian hasil validasi ahli
bahasa pada komponen bahasa mengalami peningktan yang artinya buku cerita fiqih
materi puasa layak untuk diuji cobakan di lapangan pada saat proses pembelajaran.
Grafik perbandingan nilai rata-rata hasil validasi ahli bahasa tahap 1 dan 2 sebagai
berikut:
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% tahap 1
40.00% tahap 2
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
bahasa
Gambar 4.7
Grafik Perbandingan Hasil Validasi Ahli Bahasa Tahap 1 Dan 2
Pada gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa pada penialian validasi ahli
bahasa pada tahap 1 pada komponen bahasa mendapatkan presentase 40% yang miliki
kriteria “cukup” sedangkan pada tahap 2 pada komponen bahasa mendapatkan
presentase 86% yang memiliki kriteria “sangat baik” dan dapat diartikan bahwa untuk
aspek bahasa buku cerita fiqih materi puasa layak untuk diuji cobakan di lapangan
dalam proses pembelajaran untuk membantu peserta didik dan pendidik saat belajar
mengajar.
c. Ahli media
Penilaian angket pada angket ahli media dilakukan supaya buku cerita fiqih
materi puasa layak untuk diuji cobakan yang memiliki komponenaspek kualitas,
desainaspek kualitas, desain isi buku cerita, yang divalidasi oleh 1 validator yaitu bapak
Anton Tri Hasnanto, M.Pd selaku dosen jurusan PGMI. Tabel validasi pada tahap 1
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tabel Penilaian Ahli Media Tahap 1

Aspek penilaian Validator


Dosen 1 Analisis
Aspek kualitas 6 ∑ skor
10 Skor maksimal
60% Persentase
Cukup Kriteria
Aspek efektifitas 17 ∑ skor

30 Skor maksimal
56.7% Persentase
Cukup Kriteria
Desain isi buku 30 ∑ skor
cerita
60 Skor maksimal
50% Persentase
Cukup Kriteria
skor 55,5% Kurang
Presentase
Sumber: hasil angket validasi ahli buku cerita fiqih materi puasa

Berdasarkan tabel diatas pada penialaian angket validasi media tahap 1 dapat
disimpulkan dalam komponen aspek kualitas menapatkan prsentase 45% dengan
kriteria “cukup”, pada komponen aspek efektifitas mendapatkan presentase 43,3%
dengan presentase “cukup” dan pada komponen desain isi buku cerita mendapatkan
prsentase 42,5% dengan kriteria “cukup”.

Grafik Hasil Validasi Ahli Media


70%

60%

50%

40%

30% dosen 1
20%

10%

0%
ukuran modul desain sampul desain isi modul
(cover)
Gambar 4. 8
Grafik Hasil Penilaian Validasi Oleh Ahli Media

Dari gambar grafik diatas dapat ketahui bahwa buku cerita fiqih materi puasa
masuk kedalam kriteria baik namun harus dilakukan perbaikan sesuai dengan saran para
validator agar peneliti dapat meningkatkan kualitas buku cerita fiqih materi puasa a.
Maka dari itu peneliti melakukan penilaian tahap 2 dengan penilaian aspek yang sama
seperti tahap 1. Berikut ini adalah tabel saran dari validator:
kemudian peneliti melanjutkan perbaikan sesuai yang diarahkan oleh validator dan
komponen penilaian yang ada ditahap 2 sama seperti penilaian yang ada ditahap 1,
berikut ini adalah hasil penilaian angket ahli media:

Tabel 4.6
Tabel Penilaian Angket Tahap 2
Aspek penilaian Analisi
Dosen 1
Aspek kualitas 8 ∑ skor
10 Skor maksimal
80% Persentase
Baik Kriteria
Aspek efektifitas 26 ∑ skor
30 Skor maksimal
86,7% Persentase
Sangat baik Kriteria
Desain isi buku 52 ∑ skor
cerita 60 Skor maksimal
86,7% Persentase
Sangat baik Kriteria
Skor 84,7% Sangat baik
Presentase
Sumber: penialain angket validasi ahli media buku cerita fiqih materi puasa

Berdasarkan tabel diatas pada penialaian angket validasi media tahap 2 dapat
disimpulkan dalam kualiatas menapatkan prsentase 80% dengan kriteria “baik”, pada
komponen aspek efektifitas mendapatkan presentase 85% dengan presentase “sangat
baik” dan pada komponen desain isi buku cerita mendapatkan prsentase 85,5% dengan
kriteria “sangat baik”. Maka dapat disimpulkan bahwa pada tahap kedua penilaian
angket validasi ahli media mengalami peningkatan kualitas maka buku cerita fiqih
materi puasa layak untu diuji cobakan dalam proses pembelajaran. Berikut ini akan
disajikan grafik hasil penilaian angket tahap kedua oleh ahli media:
Grafik Penialian Angket Validasi Ahli Media Tahap 2
88%

86%

84%

82%
dosen 1
80%

78%

76%
ukura modul desain sampul desain isi modul
(cover)
Gambar 4.9
Grafik Penilaian Ahli Media Tahap 2

Berdasarkan grafik diatas penilaian hasil tahap 2 mendapatkan peningkatan


dalam 3 komponen yang berada didalam penilaian, dan dapat dapat dilihat bahwa
penilaian hasil validasi ahli media buku cerita fiqih materi puasa layak untuk diuji
cobakan di lapangan pada saat proses pembelajaran. Grafik perbandingan nilai rata-rata
hasil validasi ahli media tahap 1 dan 2 sebagai berikut:
Grafik Penilaian Validasi Ahli Media Tahap 1 Dan 2
46%

44%

42%

40%

38% tahap 1
36%

34%

32%
ukuran modul desain sampul desain isi modul
(cover)
Gambar 4.10
Grafik Hasil Penialian Validasi Ahli Media Tahap 1 Dan 2

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahap 1 mengalai


peningkatan pada tahap dua pada tahap satu dalam komponen ukuran buku cerita
mendapatkan prsentase 45% dengan kriteria cukup sedangkan pada tahap 2 pada
komponen ukuran buku cerita mendapatkan presentase 80% dengan kriteria “baik” dan
dalam komponen desain sampul buku cerita dalam tahap 1 mendapat prsentase 43%
dengan kriteria “cukup” sedangkan pada komponen desain sampull buku cerita pada
tahap 2 medapatkan presentase 85% dengan kriteria “sangat baik” kemudian dalam
komponen desai isi buku cerita pada tahap 1 mendapatkan prsentasi 37,5% dengan
kriteria “kurang” sedangkan dalam komponen desain isi buku cerita pada tahap 2
mendapatkan prsentase 85,8% dengan kriteria “sangat baik”. Maka dari itu dapat ditarik
kesimpulan setelah penilian pada tahap buku cerita fiqih materi puasa layka untuk diuji
cobakan untuk pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
3. Revisi Desain
a. Ahli Materi
Tabel 4.7
Saran Perbaikan Validasi Ahli Materi

No Kritik dan Saran Keterangan


1 Pembuatan kata pengantar pada pembukaan Sudah diperbaiki
buku cerita fiqih
Berdasarkan tabel diatas terdapat saran dan perbaikan dari validator ahli materi
supaya peneliti ddapat memperbaiki bagaimana langkah-langkah penggunaan buku
cerita fiqih materi puasa supaya peserta didik lebih paham akan penggunaan buku cerita
tersebut.

Sesudah Perbaikan
Gambar 4.11
Perbaikan Ahli Materi

Pada gambar saran 4.11 Saran yang diberikan oleh ahli agar memperbaiki
pengolahan kata pada buku cerita yang dibuat oleh peneliti, sebelum adanya perbaikan
tidak terdapat petunjuk buku cerita fiqih materi puasa, kemudian setelah adanya
perbaikan

Pada gambar 4.12 Saran yang diberikan dari ahli materi untuk memperbaiki isi
materi dari buku cerita fiqih materi puasa terdapat materi yang tidak cocok seperti,
gambar dan ilustrasi, maka penliti,memperbaiki kekuranan tersebut.
b. Ahli Bahasa

Tabel 4.8
Saran Perbaikan Dari Ahli Bahasa

No Kritik dan saran Keterangan

1 Penempatan tanda baca harus tepat Sudah diperbaiki


2 Bahasa dalam percakapan harus jelas Sudah diperbaiki

Pada tabel diatas menunjukan bahwa buku cerita fiqih materi puasa harus
perbaiki dalam penempatan tanda baca dan bahasa yang benar, saran dari para ahli
bahasa diasajikan dalam gambar berikut .

Sesudah Perbaikan

Gambar 4.13
Perbaikan Ahli Bahasa
Sesudah Perbaikan
Gambar 4.14
Perbaikan Ahli Bahasa

Sesudah perbaikan, sebelum diperbaiki dalam latian soal masih kurang benar
dalam susunan bahasanya kemudian sesudah diperbaiki dalam soal latiahan mengalami
perbaikan tataletak dan susunan bahasa yang benar sehingga peserta didik bisa
memahami alur ceria dengan mudah.
c. Ahli Media
Tabel 4.9
Tabel Saran Dari Ahli Media

No Kritik dan saran Keterangan


1 Pada sampul buku cerita pemainan warna Sudah diperbaiki
dalam sampul
Berdasarkan tabel diatas terdapat saran dan perbaikan dari validator ahli media
supaya peneliti dapat memperbaiki bagaimana penempatan warna pada buku cerita
fiqih materi puasa supaya peserta didik lebih tertarik akan penggunaanbuku cerita
tersebut tersebut:

Sesudah Perbaikan
Gambar 4.15
Perbaikan ahli media

Setelah diperbaiki untuk buku cerita dalam sampul harus lebih berwarna agar
pserta didik lebih tertarik untuk mambaca buku tersebut.
Gambar 4.16
Perbaikan Ahli Media

4. Uji coba produk


Tahapan selanjutnya adalah uji coba produk, setelah produk yang dibuat oleh
peneliti sudah divalidasi dan direvisi kemudian tahapan selanjutnya adalah meng uji
cobakan produk yang telah dibuat oleh peneliti yaitu buku cerita fiqih materi puasa
yang diuji cobakan kepada peserta didikMI 06 Way Halim , uji coba dilakukan pada 10
peserta didik yaitu uji coba skala kecil, dan kepada MI 06 Way halim uji coba
dilakukan pada 20 peserta didik yaitu uji coba skala besar dan keapada wali kelas III
sekolah tersebut. Uji coba kemenarikan yaitu buku cerita fiqih materi puasa dilakukan
dengan menggunakan angket respon peserta didik melalui Link Google Foarm kepada
peserta didik di sekolah MI 06 Way Halim dan dikarenakan penelitian dilakukan pada
saat pandemi COVID-19 maka dari itu penelitian dilakukan secara online dengan
memperkenalkan yaitu buku cerita fiqih materi puasa melalui grup Via Grup Whatsapp
pada grup kelas MI 06 Way halim.
a. Hasil Respon Penilian Pendidik
Dikarenakan penlitian ini dilakukan pada masa pendei Covid-19 maka dari itu
peniliti melakukan penelitian secara online, maka dari itu penliti memberikan yaitu
buku cerita fiqih materi puasa dan bentuk soft file (PDF) denan angket lembar penilaian
dikirim melalui via aplikasi Whatsapp, penilaian ini dilakukan oleh pendidik, yakni
Yeti Oktaviai, S.Pd selaku wali kelas III MIN 06 Way Halim dan Ibu Vika Kesuma
Wardani, S.Pd selaku wali kelasIII , penilian pendidik melupti 2 komponen
kemenarikan dan kemudahan yang berjumlah 10 butir. Berikut ini adalah link yang
peneliti bagikan kepada pendidik yang berisi angket penilaian:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfyQsPIjushIMFmpUaVwxhTX65hyLJBv
azy_ico_0pb78ePOQ/viewform?usp=sf_link.
Hasil respon angket wali kelas III 06 Way halim mengenai yaitu buku cerita
fiqih materi puasa pada uji skala kecil mendapatkan presentase yakni 83% yang
memasuki kriteria “sangat baik” dengan demikian buku cerita yang dikembangkan oleh
peneliti dapat dipakai dalam menunjang proses pembelajaran fiqih dalam materi puasa.
b. Uji Kelompok Kecil
Untuk mengetahui seberapa menarikah buku cerita fiqih materi puasa dari
peserta didik maka peneliti membagikan angket kepada 10 peserta didik pada tanggal 5
april 2022. Uji coba produk pada skala kecil pada MI 06 Way Halim ini dilakukan di
sekolah pendidik yang sedang melakukan kegiatan Luring, pertama peneliti
membagikan yaitu buku cerita fiqih materi puasa kepada peserta didik kemudian
peserta didik diminta untuk mmembaca buku cerita tersebut kemudian peneliti
membagikan angket kepada peserta didik.
Hasil respon peserta didik MI 06 Way Halim mengenai yaitu buku cerita fiqih
materi puasa pada uji skala keci mendapatkan presentase yakni 94,8% yang memasuki
kriteria “sangat baik” dengan demikian buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti
dapat dipakai dalam menunjang proses pembelajaran fiqih dalam materi puasa.
c. Uji Coba Skala Besar
Setelah dilakukan uji coba skala kecil kemudian peneliti melanjutkan dengan
uji coba skala besar dengan 20 peserta didik pada tanggal 8 april 2022 hal ini dilakukan
untuk megetahui seberapa menariknya yaitu buku cerita fiqih materi puasa yang
dikembangkan secara luas, uji coba dilakukan di MI III Way Halim. Dikarenakan pada
tahun 2020 ini semua pembelajaran dilakukan secara online dampak dari Covid 19
maka penelitian ini dilakukan secara online dengan membagikan angket penilaian
peserta didik dan yaitu buku cerita fiqih materi puasa berbentuk file PDF pada grup
Whattsap kelas V dengan membagikan link sebagi berikut:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf08kLDqnMGGpzcRX3atL_X4uo8Sv9h
7tGhEZSJWO9KrmMmCA/viewform?usp=sf_link.
Hasil respon peserta didik mengenai yaitu buku cerita fiqih materi puasa pada
uji skala keci mendapatkan presentase yakni 88% yang memasuki kriteria “sangat
baik” dengan demikian buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti dapat dipakai
dalam menunjang proses pembelajaran fiqih dalam materi puasa.
Grafik Uji Coba
96.00%

94.00%

92.00%

90.00%

88.00%

86.00%

84.00%

82.00%

80.00%

78.00%

76.00%
Skala Kecil Skala Besar Respon Pendidik
Gambar 4.17
Grafik respon peserta didik dan pendidik
5. Revisi produk
Setelah dilakukan uji skala kecil, skala besar dan uji coba pendidik maka
didapat yaitu buku cerita fiqih materi puasa mendapatkan kriteria “ sangat baik” maka
dapat dikatakan produk ini sudah dikembangkan dan mendapatkan hasil produk akhir.
A. Pembahasan
Penelitian ini mengembangkan sebuah buku crita yaitu yaitu buku cerita fiqih
materi puasa dan mengetahui bagaimana respon pesera didik pada buku cerita yang
dikembangkan oleh penliti yang kemudian uku cerita tersebut dapat menunjang proses
pembelajaran dan sebagai buku pendamping agar peserta didik dapat memahami materi
dengan mudah, dengan kegiatan membca yang membuat pesertadidik menjadi lebih
aktif melatih cara membaca pesrta didik. Buku cerita ini juga disusun menurut
kompetensi dasar yang termuat dalam kurikulum 2013.
Pengembangan buku ceritapada penelitian ini menggunakan model
pengembangan Borg and Gall yang di kemukakan oleh Sugiyono yang terdiri dari 10
langkah. Dalam proses penelitian ini tentunya kita harus meilihat kondisi sehingga kita
dapat mengerti apa saja yang harus dilakukan pada saat proses penelitian kususnya
dalam setiap langkah-langkahnya maka dari itu kita dapat mengetahui apa saja langkah-
langkah yang kita lakukan secara tepat. maka dari itu penelitian dapat meringkas
langkah-langkah sesaui kebutuhan menjadi 7 langkah.
Sebelum membuat sebuah produk peneliti harus mengetahui masalah masalah
yang ada di lapangan sehingga dalam pembuatan produk dapan pada tahap akhir buku
cerita tepat dalam kegunaannya, kemudian penenliti mengumpulkan sumber-sumber
data yang akan digunakan dalam membuat produk tersebut. Setelah itu peneliti dapat
merancang desain yang sesuai dengan data yang di dapat, sehingga peneliti dapat
mengembangkan sebuah produk.
Produk yang telah dikembangkan oleh peneliti harus divalidasi oleh validator
yang ahli dalam bidangnya, yaitu ahli materi, ahli bahasa dan ahli media. Pada produk
yang telah peniliti kembangkan mendapatkan hasil validasi dari ahli materi yaitu 78%
dengan kriteria “baik”, pada penilaian ahli bahasa memperoleh 86% dengan kriteria
“sangat baik” dan kemudian untuk ahli media memperole presentase 83,7% dengan
kriteria “sangat baik”.
Kemudian setelah proses validasi produk yang dikembangkan oleh peneliti dan
dinyatakan layak oleh para ahli, setelah itu langkah selanjutnya yakni menguji cobakan
produk buku cerita tersebut dengan 3 tahapan yaitu uji coba skala kecil, uji coba skala
besar dan respon penidik, pada uji coba skala kecil mendapatkan presentase 94,8%
dengan kriteria “sangat baik” , pada uji coba skala besar mendapatkan presentase 88%
dengan kriteria “sangat baik” dan pada respon pendidik mendapatkan presentase 83%
dengan kriteria “sangat baik”. Dengan demikian buku cerita yang dikembangkan oleh
peneliti dapat dipakai dalam menunjang proses pembelajaran fiqih dalam materi puasa
karena mendapatkan respon yang positif.
Buku crita adalah sebuah bahan ajar yang membantu peserta didik dan
pendidik dalam proses belajar mengajar, didalam buku crita terdapat materi-materi
yang sesuai dengan kompetensi dasar,.
Kekurangan dalam pengembangan buku crit aini masih kurannya pnjelsan
dalam matri karna masih trkusus dalam alur cerita.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada penelitian dan pengembangan ini yaitu:
1. Hasil validasi yang didapat pada penelitian tentang pengembangan yaitu buku
cerita fiqih materi puasa pada ahli materi mendapatkan presentase 78% dengan
kriteria “baik, pada ahli bahasa mendapatkan prsentase 86% dengan kriteria
“sangat baik” dan pada ahli media mendapatkan presentasi 83,7% dengan kriteria
“sangat baik”
2. Respon peserta didik pada yaitu buku cerita fiqih materi puasa mendapatkan
presentase 88% dengan kriteria “sangat baik” dan pada respon pendidik
mendapatkan presentase 83% dengan kritteri “sangat baik”
B. Saran
Berdasarkan hasil penilitan dan pengembangan, analisis pembahasan dan
kesimpulan dapat dapat diperoleh beberapa saran yakni:
1. Perlu dikembangkan buku cerita yang lebih menarik
2. Bahan ajar buku cerita ini hanya membahas materi puasa saja, tetapi bisa
menggunakan maetri-materi yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai