Anda di halaman 1dari 157

ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI

PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS


KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

IDA MATUL KHOIRIYAH


NPM. 1311100101
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H / 2020 M
ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI
PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS
KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

IDA MATUL KHOIRIYAH

NPM. 1311100101

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I : Drs. H. Ahmad, MA

Pembimbing II : Yudesta Erfayliana, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG.
1442 H / 2020M

2
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI PADA
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DIDIK KELAS IV DI
MIN 8 BANDAR LAMPUNG

Oleh:
Ida Matul Khoiriyah

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui pembelajaran Al-Qur’an


Hadits di MIN 8 Bandar Lampung. 2) Menganalisis pembelajaran online dimasa
pandemi dalam pembelajaran al-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung tahun
2020.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksudkan hanya
dengan membuat deskripsi atau narasi dari suatu fenomena, tidak untuk mencari
hubungan antar variabel, ataupun menguji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Al-qur’an Hadits di Min
8 Bandar Lampung dinilai sudah baik. Pendidik melakukan pembelajaran Al-
Qur’na Hadits dengan tujuan mengarahkan peserta didik dalam memahami,
mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah peserta
didik supaya taat dan bertaqwa kepada Allah SWT melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga menjadi muslim
yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah SWT. Dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits tersebut, pendidik melakukan
pembelajaran online dimasa pandemi.
Analisis pembelajaran online dimasa pandemi dalam pembelajaran Al-Qur’an
Hadits di MIN 8 Bandar Lampung berjalan dengan baik; mulai dari persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang sesuai dengan komponen dan
karakteristik serta hal-hal lain yang terkait dalam pembelajaran online.
Pembelajaran o n l i n e merupakan suatu pembelajaran yang menjadi solusi
dalam pembelajaran dimasa pandemi yang bertujuan untuk membantu guru
menyampaikan materi pada peserta didik. Peserta didik dengan segala potensi
yang dimiliki, memungkinkan untuk mengembangkannya sendiri sehingga
menjadi pengetahuan yang bermakna, baik sebagai individu, anggota keluarga
maupun anggota masyarakat. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
rujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Kata Kunci: Pembelajaran Online, Al-Qur’an Hadits

ii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp. (0721) 703260

PERSETUJUAN

Judul Skripsi :.ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA


PANDEMI PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

Nama : Ida Matul Khiriyah


NPM : 1311100101
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyahdan Keguruan

MENYETUJUI
Untuk dimunaqosyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqosyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

DRS. H. Ahmad, MA Yudesta Erfaliyana, M. Pd


NIP. 195510121986031002 NIP.-

Mengetahui
Ketua Prodi PGMI

Syofnidah Ifrianti, M.Pd


NIP. 196910031997022002

iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame 1Bandar Lampung 35131 Telp(0721)703260

PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: ANALISS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA
PANDEMI PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG. Disusun oleh: IDA
MATUL KHORIYAH NPM:1311100101, Jurusan: Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Telah diseminarkan pada hari/tanggal:

TIM MUNAQASYAH

Ketua : (.................)

Sekretaris : (.................)

Penguji Utama : (.................)

Penguji Kedua : Drs. H. Ahmad, MA (.................)

Pembimbing : Yudesta Erfaliyana, M.Pd (.................)

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Syofnidah Ifrianti, M.Pd


NIP. 19691003 199702 2 002

iv
MOTTO

۟ ُ‫وا َعلَ ٰ ٓى َأنفُ ِس ِه ْم اَل تَ ْقنَط‬


‫وا ِمن رَّحْ َم ِة ٱهَّلل ِ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ْغفِ ُر‬ ۟ ُ‫ى ٱلَّ ِذينَ َأس َْرف‬
َ ‫قُلْ ٰيَ ِعبَا ِد‬
ِ ‫وب َج ِميعًا ۚ ِإنَّهۥُ هُ َو ْٱل َغفُو ُر ٱلر‬
‫َّحي ُم‬ َ ُ‫ٱلذن‬ ُّ

Artinya: “ Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap


diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar
: 53)1

1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017).
h.464.

v
PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kehadirat Allah SWT,

kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti atas cinta kasih untuk :

1. Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Wiyono, Ibunda Sumiasi S.Pd,AUD

yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, dan membiayai selama

menuntut ilmu serta selalu memberiku dorongan, semangat, do’a, nasehat,

cinta dan kasih sayang yang tulus untuk keberhasilanku. Engkaulah figur

istimewa dalam hidup ku.

2. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang

ku banggakan.

vi
RIWAYAT HIDUP

Ida Matul Khoiriyah, dilahirkan di Pekon Dadapan, Kecamatan

Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 22 Mei 1995. Anak

Tunggal dari pasangan Bapak Wiyono dan Ibu Sumiasi S.Pd.AUD.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis adalah

pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Dadapan, Kecamatan Sumberejo,

Kabupaten Tanggamus yang dimulai pada tahun 2001 dan diselesaikan

pada tahun 2007. Pada tahun 2007 sampai 2010, penulis melanjutkan

ke SMP Negeri 1 Sumberejo, Kabupaten Tanggamus. Penulis juga

melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya, yaitu ke Madrasah Aliyah

Mathla’ul Anwar Gisting, Tanggamus dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2013.

Kemudian pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtida’iyah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Pada bulan Agustus 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Pekon Pardasuka Induk Kecamatan Pardasuka Kabupaten

Pringsewu. Pada bulan Oktober 2015 penulis melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 2 Bandar Lampung.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Segala puji hanya bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN

Raden Intan Lampung. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta

jajarannya.

2. Ibu Syofnidah Irianti, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung.

3. Ibu Nuru Hidayah, M.Pd selaku sekertaris jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung.

4. Bapak Drs. H. Ahmad, MA selaku pembimbing I dan Bapak

Yudesta Erfayliana, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

viii
banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan (khususnya jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah) yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Raden Intan Lampung.

6. Bapak, S.Pd selaku kepala sekolah MIN 8 Bandar Lampung, dan

selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MIN 8 Bandar

Lampung dan serta seluruh staf, karyawan dan seluruh siswa yang

telah memberikan bantuan demi kelancaran penelitian skripsi ini.

7. Para Sahabat Wulan novi, Dewi S, Novitasari S, Syarofa D,

Frisni, Fitri eka, Siti R, Martina J dan masih banyak lagi.

8. Teman-teman seperjuangan jurusan pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah angkatan 2013 khususnya kelas C.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh

peneliti yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya sebagai

balasan atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Demikian skripsi

ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

umumnya para pembaca, atas bantuan dan partisipasinya yang

ix
diberikan kepada penulis semoga menjadi amal ibadah disisi Allah

SWT dan mendapatkan balasan yang setimpal. Aaamiin ya

robbal’alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, November 2020


Penulis

Ida Matul Khoiriyah


NPM. 1311100101

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
ABSTRAK....................................................................................................ii
PERSETUJUAN..........................................................................................iii
PENGESAHAN............................................................................................iv
MOTTO .......................................................................................................v
PERSEMBAHAN........................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP......................................................................................vii
KATA PENGANTAR..................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Penegasan Istilah..............................................................................5
C. Fokus Penelitian...............................................................................8
D. Rumusan Masalah............................................................................8
E. Tujuan Penelitian..............................................................................8
F. Manfaat Penelitian...........................................................................9
G. Tinjauan Pustaka..............................................................................9
H. Metode Penelitian............................................................................11

BAB II PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI


PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADIST
A. Pembelajaran Qur’an.......................................................................15
1. Pengertian Pembelajaran Qur’an Hadist.................................15
2. Tujuan Pembelajaran Qur’an Hadist........................................18
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Qur’an Hadist..........................21
B. Pembelajaran Online dimasa Pandemi...........................................21
1. Pengertian Pembelajaran Online dimasa pandemi..................21
2. Konsep Dasar Pembelajaran Online dimasa pandemi.............23
3. Kelebihan dan Kekuranagn Pembelajaran Online Dimasa.25
4. Pendekatan Pembelajaran Online dimasa pandemi dalam
Proses pembelajaran ...................................................28

C. Pendekatan Pembelajaran Qur’an Hadist melalui Online................27

xi
BAB III GAMBARAN UMUM DAN IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI
PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADIST
KELAS IV DI MI AL-KHAIRIYAH KANGKUNG
A. Gambaran Umum MIN 8 Bandar Lampung..................................35
1. Tinjauan Historis....................................................................35
2. Visi dan Misi...........................................................................37
3. Letak Geografis......................................................................38
4. Struktur Organisasi.................................................................39
5. Keadaan Tenaga Pendidik......................................................41
6. Keadaan Peserta Didik............................................................44
7. Sarana dan Pra-sarana.............................................................44
B. Implementasi Pembelajaran Online Dimasa Pandemi Pada Mata
Pelajaran Qur’an Hadist di MIN 8 Bandar Lampung....................45

BAB IV ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA


PANDEMI PADA MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS KELAS IV
MIN 8 BANDAR LAMPUNG
A. Temuan Penelitian .................................................................54
B. Pembahasan.................................................................................63

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................78
B. Saran..........................................................................................79
C. Penutup......................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Nama Tenaga Pendidik .........................................................41


Tabel 2 Daftar Peserta Didik..........................................................................44
Tabel 3 Data Sarana dan Pra-Sarana..............................................................45

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Belajar di Dampingi Orang Tua.........................................57


Gambar 2 Proses Belajar Berkelompok.........................................................59

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran.................................................................86


Lampiran 2 Rencana pelaksanaan Pembelajaran...........................................102
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Analisis Pembelajaran Online................122
Lampiran 4 Profil MIN 8 Bandar Lampung..................................................136
Lampiran 5 Visi dan Misi MIN 8 Bandar Lampung......................................140
Lampiran 6 Struktur Organisasi MIN 8 Bandar Lampung............................132
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru..............................................135
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa............................................137
Lampiran 9 Dokumentasi Dengan Kepala Madrasah....................................138
Lampiran 10 Dokumentasi Dengan Wali Kelas.............................................138
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian............................................................139

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran al-qur’an hadist adalah bagian dari pendidikan agama islam

yang diberikan untuk memahami dan mengamalkan al-qur’an sehingga mampu

membaca dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin

dan menghafal ayat-ayat terpilih untuk bekal melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya.2 Mempelajari al-qur’an hadits ini bertujuan untuk menanamkan rasa

gemar membaca dan menanamkan rasa kecintaan terhadap al-qur’an.

Pembelajaran al-qur’an hadits di MI dimaksudkan agar peserta didik juga mampu

memahami dan mengamalkan hadits-hadits pilihan yang nantinya menjadi bekal

ke jenjang yang lebih tinggi.

Pembelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Ibtidaiyah menekankan pada

proses kegiatan belajar yang berorientasi pada kemampuan membaca, menulis,

menghafal serta mengartikan.3 Setelah peserta didik peserta didik dapat

melakukannya, selanjutnya harus belajar memahami isi kandungan yang

dipelajarinya agar bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.4 Selain itu

juga, pelaksanaan pembelajaran al-qur’an hadits dalam kurikulum 2013 yang

berbasis karakter dan kompetensi seharusnya dilaksanakan sesuai dengan


2
Ar-Rasikh, “Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Ibtidaiyah: Studi Multisitus
Pada MIN Model Sesela dan Madrasah Ibtidaiyah At Tahzib”. Jurnal Penelitian Keislaman, Vol.
15 No. 1 (Februari 2019). h. 15.
3
Hijratul Khair, Imaniah Elfa Rachman, “Pembelajaran Al-Quran Hadits Di MIN 4
Tanah Laut Kecamatan Batu Ampar”. Jurnal Darris Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol.1 No.
1 (April 2018), h.29.
4
Muhamad Afif Amrullah, “Analisis Perubahan MorfologisPembentukan Ta’rib dan
Pembelajaran”. Jurnal Tadris Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 2 No. 2 (Januari 2017), h.88.

1
2

kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sehingga dalam penerapannya

menggunakan pendekatan yang tepat dan efektif.

Umumnya kegiatan pembelajaran dilakukan dilakukan secara langsung di

dalam kelas,5 dimana pendidik dan peserta didik berinteraksi secara langsung. 6

Namun, sejak terjadi pandemi COVID-19 pembelajaran dilakukan di rumah

secara online. Berdasarkan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, Pembelajaran secara daring/online

adalah sistem pembelajaran dalam jaringan, menggunakan metode pembelajaran

jarak jauh.7 Melalui pembelajaran jarak jauh ini, peserta didik dan pendidik

melakukan proses pembelajaran secara daring atau online. Selain itu peserta didik

juga bisa mendapatkan materi dari pendidik atau mengunduh di internet dan

mengirimkan tugas yang diberikan melalaui internet.

Pembelajaran daring atau online saat ini menjadi solusi dimasa pandemi

COVID-19.8 In a learning activit, there are often various kinds of obstacles that

make learning and teacing activities disruptive.9 Pembelajaran daring atau online

menjadi solusi pembelajaran di masa pandemi yang telah melanda di berbagai

negara. Pembelajaran daring selain menjadi solusis juga untuk mengupayakan


5
Indah ayu anggraini, Wahyuni Desti Utami, “Analisis Minat dan Bakat Peserta Didik
Terhadap Pembelajaran”, Jurnal Terampil Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 7 No.1
(Februari 2020), h.25.
6
Ida Fiteriani, “Analisis Model Integrasi Ilmu dan agama Dalam Pelaksanaan Pendidikan
Di Sekolah Dasar Bandar Lampung”. Jural Terampil Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol.1
No. 2 (Desember 2016)
7
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020
Tertanggal 17 Maret 2020 Tentang Pembelajaran Secara Daring Dan Bekerja Dari rumah Dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Dieses (COVID-19).
8
Ruci Pawicara, Maharani Conilie, “Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Kejenuhan
Belajar Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Jember Di Tengah Pandemi COVID-19” ALVEOLI
Jurnal Pendidikan Biologi Vol.1 No.1 (Juni 2020) h.30.
9
Elsa Meriani, Arif Muchyidin, “Analysis Of student Micronceptin in Completing
Mathematical Question Using Certainty OF response Index (CRI)” Jurnal TadrisKeguruan dan
Imu Tarbiyah Vol. 4 No. 1(Maret 2019), h.28.
3

tercapainya tujuan pembelajaran yang dicapai sehingga proses pembelajaran tetap

berjalan meskipun menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh dan tanpa

tatap muka. Dengan demikian pendidik dan peserta didik tetap mengerjakan

tugasnya masing-masing di rumah, dan tujuan pembelajaran tetap tercapai.

Al-Ghazali menempatkan al-qur’an Hadits sebagai ilmu yang harus

diajarkan kepada anak.10 Berdasarkan pernyataan tersebut, yang menjadi titik

perhatian dalam mengajarkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik adalah ilmu

pengetahuan dari dalam kandungan kitab suci Al-Qur’an sendiri, karena ilmu

yang diajarkan oleh A-qur’an dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia di

dunia dan akhirat. Selain itu juga mampu memberikan ketenangan jiwa dan

memperindah akhlak serta mendekatkan diri kepada allah SWT. Hal ini sejalan

pendapat Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa pengajaran tentang Al-qur’an adalah

sendi pendidikan dalam semua rencana pelajaran sekolah di berbagai Negara

Islam, karena pengajaran Al-Qur’an adalah syair-syair agama islam yang akan

membewa kepada semain kokohnya iman seseorang.11

Melalui kebijakan pembelajaran online dimaksudkan untuk memastikan

bahwa aktivitas pembelajaran tetap berlangsung meskipun dalam kondisi

pandemi. 12
Hal ini dimaksudkan bahwa pembelajaran online dimasa pandemi

diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran tanpa mengurangi ekstensi

dari tujuan pembelajaran tersebut. Melalui kebijakan pembelajaran online

10
Muzayyin Arifin, Filsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015). h.81.
11
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Proterik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016). h. 264.
12
Ita Ainun Jariyah, Esti Tyastiri, “Proses dan Kendala Pembelajaran Biologi Di Masa
Pandemi COVID-19; Analiss Respon Mahasiswa”. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu
Pendidikan, Vol. 4 No. 2 (Juli 2020). h.184.
4

dimaksudkan untuk memastikan bahwa aktivitas pembelajaran tetap berlangsung

meskipun dalam kondisi pandemi.

Pembelajaran secara daring atau online telah menjadi tuntutan di dunia

pendidikan sejak satu tahun terkahir ini. Hal ini tentu saja diiringin dengan

kemauan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat pesat dan

signifikan. Pembelajaran online dimasa pandemi ini memiliki beberapa potensi

seperti kebermaknaan belajar, kemudahan mengakses dan meningkatkan hasil

belajar.13 Artinya meskipun pembelajaran dilaksanakan berada pada masa

pandemi dan dilakukan tidak secara langsung, hal ini tidak menjadi alasan bagi

peserta didik untuk mengurangi semangat belajar. Bahkan peserta didik memiliki

kemudahan dalam mengakses materi yang diberikan karena hal ini sudah

didukung dengan kemajuan perkembangan teknologi informasi.

Pembelajaran daring atau online merupakan sebuah pembelajaran yang

dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa internet dan alat penujang

lainnya seperti telephone seluler dan komputer.14 Pembelajaran daring sangat

berbeda dengan pembelajaran seperti biasa.15 Pembelajaran online juga menjadi

tantangan baru bagi pendidik yang membuat mereka harus menguasai media

pembelajaran online untuk melangsunggkan kegiatan pembelajaran dan

diharapkan mampu berkreasi dalam proses pembelajaran agar tujuan

13
Najila Indah Nurani, Din Azwar Uswatun, “Analisis Proses Pembelajaran Matematika
Berbasis Daring Menggunakan Aplikasi Google Classroom Pada Masa Pandemi COVID-19”.
Jurnal PGSD vol.6 no.1 (Januari – juni 2020). h. 2.
14
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan
(DARING) Masa PandemiCOVID-19 Pada Guru Sekolah Dasar”. Jurnal Basiedu Vol. 4 No.4
(Juni 2020). h.863.
15
Dede Salim Nahdi, Mohamad gilar Jatisunda, “Analisis Literasi Digital Calon Guru SD
Dalam Pembelajaran Berbasis Virtual Classroom Di Masa Pandemi COVID-19”. Jurnal
Cakrawala Pendas Vol. 6 No. 2 (Juli 2020). h.116.
5

pembelajaran dapat dicapai secara maksimal. 16 Pembelajaran daring lebih

menenkankan pada ketelitian dan kejelian peserta didik dalam menerima dan

mengolah informasi yang disajikan secara online.

Pembelajaran al-qur’an hadits di MI menekanan pada proses kegiatan

belajar yang berorientasi pada kemmapuan paling pertama atau dasar yangvharus

dimilii oleh seorang muslim. Kemampuan yang harus dimiliki dalam

pembelajaran berupa membaca, menulis, menghafal serta mengartikan. Setelah

peserta didik dapat melakukannya, selanjutnya yang harus dilaukan adalah

memahmi isi kandungan yang dipelajarinya. Al-Qur’an memuat berbagai macam

ilmu baik yang berhubungan dengan pendidikan maupun hukum. Dalam hal ini

ilmu pengetahuan mengenai al-qur’an hadits bisa diperoleh suatu generasi yang

akan datang dan didapat melalui pendidikan. MIN 8 Bandar Lampung merupakan

salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran secara online atau

daring dimasa pandemi. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan

penelitian analisis pembelajaran online dimasa pandemi pada mata pelajaran

qur’an hadits kelas IV di MIN 8 Bandar Lampung.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan agar terhindar dari timbulnya

kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini,maka kiranya

diperjelas dan dibatasi pengertian tersebut di bawah ini.

16
Nova Irawati Simatupang, “Efektivitas Pelaksanaan Pengajaran Online Pada Masa
Pandemi COVID-19 Dengan Metode Survey Sederhana”. Jurnal Dinamika Pendidikan Vol. 13
No. 2 (Juli 2020). h.199.
6

1. Analisis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis berarti

penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya. Analisis yang dimaksud yaitu analisis pembelajaran online

pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits.

2. Pembelajaran Online atau Daring

Pembelajaran secara daring atau online merupakan sistem pembelajaran

dalam jaringan, menggunakan metode pembelajaran jarak jauh melaui

media berupa internet dan alat penunjang seperti telephone seluler dan

komputer. Pembelajaran daring atau online menjadi solusi pembelajaran

di masa pandemi yang telah melanda di berbagai negara. Pembelajaran

daring selain menjadi solusis juga untuk mengupayakan tercapainya

tujuan pembelajaran yang dicapai sehingga proses pembelajaran tetap

berjalan meskipun menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh dan

tanpa tatap muka.

Jadi pembelajaran online atau daring yang dimaksud adalah sistem

pembelajaran yang memanfaatkan media internet dalam proses

pembelajaran dan yang membuat pendidik harus menguasai media

pembelajaran online untuk melangsunggkan kegiatan pembelajaran dan

diharapkan mampu berkreasi dalam proses pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.


7

3. Mata Pelajaran Al-qur’an Hadits

Mata pelajaran al-qur’an hadits merupakan salah satu mata pelajaran

yang diajarkan di MI yang merupakan bagian dari pendidikan agama

Islam yang bertujuan untuk menanamkan rasa gemar membaca dan

menanamkan rasa kecintaan terhadap al-qur’an. Pembelajaran al-qur’an

hadits di MI dimaksudkan agar peserta didik juga mampu memahami dan

mengamalkan hadits-hadits pilihan.

4. MIN 8 Bandar Lampung

Madrasah Ibtidaiyah merupakan sekolah dasar yang berciri khas

agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama melalui

Keputusan Menteri Agama Nomor 372 Tahun 1993 tentang kurikulum

Pendidikan dasar berciri khas agama Islam. MI yang dimaksud adalah

MI MIN 8 Bandar Lampung yang terletak di Panjang, sebuah lembaga

pendidikan yang setara dengan SD dan secara institusi bernaung dibawah

Departemen Agama.

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul “Analisis Pembelajaran

Online Dimasa Pandemi Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV

MIN 8 Bandar Lampung” adalah kemampuan seorang pendidik untuk

melaksanakan pembelajaran online dimasa pandemi di MIN 8 Bandar

Lampung.
8

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang dipaparkan diatas, maka

focus penelitian ini adalah analisis pembelajaran online di masa pandemic pada

mata pelajaran al-qur’an hadits di antaranya:

a. Persiapan pembelajaran Al-qur’an hadits secara online dimasa pandemi

b. Proses belajar mengajar Al-qur’an hadits secara online dimasa pandemi

c. Evaluasi pembelajaran Al-qur’an hadits secara online dimasa pandemi

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari uraian tersebut, maka ada beberapa masalah yang perlu

peneliti kemukakan, antara lain :

1. Bagaimana pembelajarn al-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung?

2. Bagaimana analisis pembelajaran online dimasa pandemi pada mata

pelajaran al-qur’an hadits?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pembelajaran Al-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung

2. Mengetahui analisis pembelajaran online dimasa pandemi pada mata

pelajaran al-qur’an hadits


9

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peserta Didik

Dapat memberi gambaran yang nyata tentang pembelajaran online dimasa

pandemi pada mata pelajaran al-qur’an hadits sehingga peserta didik

memiliki motivasi yang tinggi dalam meraih prestasi sebaik-baiknya.

2. Bagi Pendidik

Kegunaan bagi pendidik mata pelajaran adalah agar mendapat

pengalaman langsung tentang pelaksanaan pembelajaran online

dimasa pandemi dalam pembelajaran al-qur’an hadits sekaligus sebagai

contoh yang dapat dilaksanakan di lapangan.

3. Bagi Sekolah

Dengan mengetahui hasil penelitian ini, hendaknya pihak sekolah

memiliki sikap proaktif terhadap setiap usaha pendidik, mendukung

dan memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa meningkatkan

kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka sangat untuk menambahkan pengetahuan terhadap

masalah yang akan diteliti, dan untuk membedakan atara penelitian yang

akan dilakukan dengan penelitian yang terdahulu. Berikut ini adalah uraian

hasil penelitian terdahulu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ruci Pawicara yang berjudul “ Analisis

Pembelajaran Daring Terhadap Kejenuhan Belajar Mahasiswa Tadris


10

Biologi IAIN Jember Di Tengah Pandemi”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menganalisis pembelajaran daring terhadap kejenuhan

belajar mahasiswa tadris Biologi IAIN Jember ditengah pandemic

COVID-19. Hasil penelitian menujukan bahwa mahasiswa mengalami

kejenuhan belajar dikarenakan berbagai factor yang ditunjukan oleh

gejala kejenuhan belajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Ainun Juriyah yang berjudul “Proses

dan Kendala Pembelajaran Biologi Dimasa Pandemi COVID-19:Analisis

Respon Mahasiswa” penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses

dan kendala pembelajaran biologi dimasa pandemic COVID-19

berdasarkan respon mahasiawa. Hasil penelitian menunjukan bahwa

proses perkuliahsn daring di Prodi Biologi UIN Sunan Ampel Surabaya

berjalan cukup baik, beberapa kendala diantaranya banyak menghabiskan

kuota serta jaringan internet yang lemah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hilna Putria yang berjudul “Analisis

Pembelajaran Dalama Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19

Pada Guru Sekolah Dasar” tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis proses pembelajaran dalam jaringan (daring). Hasil dari

penelitian ini adalah pandemic COVID-19 membawa dampak yang

sangat besar terhadap proses pembelajaran, pembelajaran yang biasanya

dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran

daring.
11

4. Penelitian ya g dilakukan oleh Najila Indah Nuraini yang berjudul

“Analisis Proses Pembelajaran Matematika Berbasis DARING

Menggunakan Aplikasi Google Classroom Pada Masa Pandemi COVID-

19” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analsiis

proses pembelajaran matematika berbasis daring menggunakan aplikasi

google classroom di kelas IV B SD Aisiyah Kota Sukabumi. Hasil dari

penelitian ini adalah bahwa pembelajaran daring menggunakan aplikasi

google classroom terbukti efektif dilaksanakan pada masa WFH akibat

pandemic covid-19 . pemanfaatan googl classroom dapat diterima dan

dikembangkan lebih lanjut meskipun masih membutuhkan pembenahan

dari sisi ketersediaan sumber daya pendukung.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Prosedur Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif

lapangan yaitu pendekatan penelitian yang dimaksudkan untuk

menjelaskan fenomena atau karakteristik individu, situasi atau kelompok

tertentu secara akurat. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci.17

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.


17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RnD
(Bandung: ALFABETA, 2018). h.107.
12

Metode penelitian kualitatif juga disebut metode penelitian yang

berdasarkan pada filsafat postpositisme yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek yang alamiyah, dimana peneliti sebagai instrument

kunci, pengambilan sampel bersumber data dilakukan secara purposive

dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari generalisasai.18

2. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah cara yang tepat untuk mengumpulkan data

lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai

subjek dan tujuan penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi adalah ”pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena atau kejadian yang diselidiki.19 Metode ini

digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di

MIN 8 Bandar Lampung.

b. Metode Wawancara (Interview)

Menurut Subagyo wawancara ialah “suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2017), h.14
1913
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2015), h. 136.
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden.”20 Metode

ini digunakan untuk menggali data tentang sejarah berdirinya

madrasah, keadaan guru, tenaga kependidikan dan pembelajaran

onlinepada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Yang menjadi nara

sumber adalah pendidik.

c. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian dan sebagainya.21 Yakni metode yang menggunakan

sekumpulan data verbal berupa tulisan, dokumen, sertifikat, photo,

kaset dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data

yang berkaitan dengan sekolah seperti biografi sekolah, jumlah peserta

didik, pendidik, visi dan misi MIN 8 Bandar Lampung, foto

pembelajaran dan perangkat pembelajaran lain seperti RPP.

d. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari lapangan dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, Rineka
Cipta, 2016), h. 135.
21
Ibid, h. 137

13
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.22 Adapun metode

yang dipakai dalam menganalisis data adalah deskriptif kualitatif,

yang dimaksudkan hanya dengan membuat deskripsi atau narasi dari

suatu fenomena, tidak untuk mencari hubungan antar variabel,

ataupun menguji hipotesis.

Adapun metode yang dilakukan dalam pendekatan kualitatif

deskriptif dalam penelitian ini aalah metode yang dikemukakan oleh

Miles dan Hubermen mencakup 3 hal sebagai berikut:

1) Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan pemusatan perhatian,

pengabstrakan dan pertransformasian data kasar dari lapangan.

Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal

hingga akhir penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya sangat banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan

rinci. Untuk itu perlu segera dianalisis data melalui reduksi data.

Jadi reduksi data yaitu cara berfikir yang berangkat dari

pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada

pengetahuan yang umum itu kita hendak menilai kejadian yang

bersifat khusus.23

Data yang direduksi oleh peneliti adalah mencatat peristiwa-

peristiwa penting sesuai yang diteliti dan apa yang terjadi pada saat

peneliti melakukan survey pada pembelajaran online yang


22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RnD
(Bandung: ALFABETA, 2018). h.126.
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2015), h. 157.

14
dilakukan oleh MIN 8 Bandar Lampung dan sesuai dengan yang

dikatakan oleh pendidik mengenai pembelajaran online pada mata

pelajaran al-qur’an hadits serta pada saat peneliti mengisi lembar

observasi pendidik dan peserta didik, seperti pendidik mengajarkan

pserta didik untuk disiplin dengan memberikan contoh prilaku

disiplin.

2) Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan

dan mengambil tindakan. Bentuk penyajiannya berupa teks

naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Tujuannya adalah

untuk memudahkan pembaca dan menarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini penulis menyajikan data dengan singkat agar

pembaca dapat memahami. Seperti halnya pada saat peneliti

melakukan survei di pembelajaran online, pendidik menggunakan

media pembelajaran yang mumpuni dengan baik pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

3) Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan adalah rangkaian analisis data puncak.

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan dengan

mengambil inti-inti dari pembahasan dalam penelitian.

15
16
BAB II

PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI PADA

MATA PELAJARAN QUR’AN HADIST

A. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam kegiatan belajar

mengajar. Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran Al-

qur’an hadits terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa

pengertian belajar. Secara bahasa kata pembelajaran berasal dari kata

belajar dan mendapat imbuhan pe- dan -an yang berarti ”proses, cara,

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.”24 Sedangkan secara

istilah pengertian belajar adalah “tahapan perubahan seluruh tingkah

laku individu yang relative menetapkan sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.”25 Menurut

Moh. Uzer Usman pembelajaran adalah “suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu.”26

24
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang:
Widya
Karya, 2016), h. 21
25
Syarifudin Nurdin, Andri Antoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Pesrsada, 2016). h. 218.
26
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017),
h. 4

15
16

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulan bahwa pembelajaran

adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dengan

tujuan tranfer pengetahuan yang telah direncakan secara tersusun dengan

rinci. Pembelajaran juga suatu proses yang mengandung perubahan

tingkah laku suatu individu yang melibatkan proses kogitif.

Interaksi yang terjadi pada proses kegiatan pembelajaran tentu saja

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor internal maupun faktor

eksternal27. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar individu seperti

lingkungan ataupun sebgaainya. Untuk itu peserta didik harus mampu

mengatasi segala faktor yang dapat menghambat jalannya proses

pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.

Adapun pengertian dari Al-qur’an adalah kalam Allah yang bernilai

mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan

perantara Malaikat Jibril a.s yang didalamnya berisi pedoman hidup bagi

manusia.28 Sedangkan kata Hadits merupakan isim (Kata benda) yang

secara bahasa berarti kisah, cerita, pembicaraan, percakapan atau

komunikasi baik verbal maupun lewat tulisan. 29


Yang dikatakan hadits

adalah sesuatu yang dilaukan oleh Nabi Muhammad SAW, baik itu

perbuatan, perkataan, perilaku dan lain sebagainya tentang Rasululah

untuk menjelaskan kandungan Al-Qur’an.30 Berdasarkan paparan diatas


27
Mustaqim, Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan (Jakarta:Rineka Cipta, 2015). h.63.
28
Aris Musthafa, Qur’an Hadits, (Sragen: Akik Pusaka, 2018), h. 3.
29
Muhamad Hasbi Ash.Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: Bulan
Bintang, 2015), h.20.
30
Syekh Muhammad Ali Ash.Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, (Jakarta: Pustaka
Bumi, 2016), h. 3.
17

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran al-qur’an hadits adalah proses

belajar mengenai bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-

qur’an serta mengeluarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya,

agar tidak salah paham melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang

ada didalam kedua pusaka tersebut.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

al-qur’an hadits adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik

dalam rangka memahami konsep al-qur’an hadits yang utuh, sehingga

peserta didik mampu mengimplementasikan isi kandungan al-qur’an

dan hadits dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran al-qur’an hadits sebagai bagian dari Pendidikan Agama

Islam (PAI) diterangkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya

dasar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama islam.31 Dalam

hal ini proses pembelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah tidak terlepas

dari peran lembaga Madrasah Ibtidaiyah itu sendiri.

Materi pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang ada di madrasah tidak

lepas dari kurikulum pendidikan nasional yang tidak lain mengacu pada

kebutuhan peserta didik dan menyesuaikan perkembangan zaman.

Sehingga pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang dilakukan oleh pendidik

benar-benar membekali peserta didik untuk menghadapai tantangan

31
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
,(Bandung: PT Remja Rosda Karya, 2015), h. 130
18

hidupnya dimasa yang akan datang secara mandiri, cerdas, rasional dan

kritis.

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang ada di madrasah saat ini tidak

terlepas dari kurikulum yang saat ini ditetapkan oleh pemerintah yaitu

Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud adalah

kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-

masing satuan pendidikan. Sehingga kurukulum ini sangat beragam.

Pengembangan Kurikulum 2013 yang beragam ini tetap mengacu

pada standar nasional pendidikan. Standar Nasional Pendidikan itu

sendiri terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiyayaan dan

penilaian pendidikan.

1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik dinyatakan

dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan

untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.32 Dalam klasifikasi

tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga tujuan

intruksional merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran

menjadi menjadi bagian tujuan kulikuler, didefinisikan sebagai

kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka

mempelajari materi tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satukali

pertemuan.
32
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h.35.
19

Pembelajaran Al-qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk

mempersiapkan peserta didik memahami, terampil melaksanakan dan

mengamalkan isi kandungan al-qur’an hadits melalui kegiatan

pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI adalah agar

peserta didik mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan,

memahami dan terampil melaksanakan isi kandungan al-qur’an hadits

dalam kehidupan sehari hari sehingga menjadi orang yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT.

Pembelajaran Al-qur’an hadits di MI memiliki tiga tujuan penting,

yaitu:

a. Pengetahuan (Knowing), dimana peserta didik mengetahui setiap

materi yang diberkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadits

b. Pelaksanaan (Doing), dimana peserta didik mampu melaksanakan dan

mengerjakan apa yang ia ketahui di dalam kehidupannya

c. Pembiasaan (Being), dimana peserta didik mampu membiasakan apa

yang telah ia laksanakan di dalam kehidupan sehari-harinya hingga

menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan.33

Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an hadits memiliki

kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan

nilai-nilai yang terkandung dalam Al-qur’an hadits sebagai sumber

utama ajaran islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman

33
Syekh Muhammad Ali Ash.Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, (Jakarta: Pustaka
Bumi, 2016), h. 117.
20

hidup dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Haits di

MI bertujuan untuk:

a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam

membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-

Qur’an.

b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan

ayat-ayat Al-Qur’an Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan

c. Membina dan membimbing perilau peserta didik dengan

berpedoman pada kandungan ayat Al-qur’an dan Hadits.34

Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada dasarnya merupakan

rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan tujuan tersebut

dirumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan,

kebutuhan, dan harapan. Oleh karen itu, tujuan dibuat berdasarkan

pertimbangan faktor-faktor masyarakat, peserta didik itu sendiri, serta

ilmu pengetahuan (budaya). Dengan demikian, perumusan tujuan

pembelajaran Qur’an Hadits harus didasarkan pada harapan tentang

sesuatu yang diharapkan dari hasil proses kegiatan pembelajaran.

2. Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadits

34
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis ompetensi,
(Bandung: PT Remja Rosda Karya, 2015), h. 112.
21

Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Menurut Permenag No.

20 Tahun 2008, ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di

Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai

dengan kaidah ilmu tajwid.

b. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman

sederhana tentang arti dan makna kandugannya, serta pengalamannya

melalui keteladan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan

mengenai haits-hadits yang berkaitan dengan keutamaan membaca Al-

Qur’an , kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan,

sillaturahim,taqwa, menyayangi anak yatim, sholat berjamaah, ciri-ciri

orang munafik dan amal shaleh.35

A. Pembelajaran Online dimasa Pandemi

1. Pengertian Pembelajaran Online dimasa pandemi

Pembelajaran online merupakan sistem pembelajaran dalam jaringan,

menggunakan metode pembelajaran jarak jauh.36 Pembelajaran online

atau daring merupakan suatu daya dan upaya yang dilakukan pemerintah

guna memperkecil kasus penularan COVID-19 yang sedang melanda di

seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Pembelajaran daring atau


35
Tim Bina Karya, Bina Belajar Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas
IV, (Jakarta: Erlangga, 2019), h.15.
36
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 Tertanggal 17 Maret 2020 Tentang Pembelajaran Secara Daring Dan
Bekerja Dari rumah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Dieses (COVID-19).
22

online menjadi solusi pembelajaran di masa pandemi yang telah melanda

di berbagai negara. Pembelajaran daring selain menjadi solusis juga untuk

mengupayakan tercapainya tujuan pembelajaran yang dicapai sehingga

proses pembelajaran tetap berjalan meskipun menggunakan pendekatan

pembelajaran jarak jauh dan tanpa tatap muka. Dengan demikian pendidik

dan peserta didik tetap mengerjakan tugasnya masing-masing di rumah,

dan tujuan memperecil penularan COVID-19 dan tujuanpembelajaran

tetap tercapai.

Pembelajaran daring atau online merupakan sebuah pembelajaran

yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa internet dan alat

penujang lainnya seperti telephone seluler dan komputer.37 Hal ini

menjadi tantangan baru bagi pendidik dan peserta didik dimana pendidik

dituntut untuk menguasai media pembelajaran online untuk

melangsunggkan kegiatan pembelajaran dan diharapkan mampu berkreasi

dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

maksimal. Pembelajaran daring lebih menenkankan pada ketelitian dan

kejelian peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi yang

disajikan secara online.

Pembelajaran daring atau online dilaksanakan untuk memberikan

pengalaman belajar yang yang bermakna bagi peserta didik, tanpa

terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk

37
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan
(DARING) Masa PandemiCOVID-19 Pada Guru Sekolah Dasar”. Jurnal Basiedu Vol. 4 No.4
(Juni 2020). h.863.
kenaikan kelas maupun kelulusan.38 Pembelajaran secara online dapat

difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup aantara lai mengenai

pandemi COVID-19, selain itu tugas dan aktivitas pembelajaran belajar

secara online dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai dengan minat dan

kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan

akses/fasilitas belajar di rumah.

Pembelajaran secara daring atau online telah menjadi tuntutan di

dunia pendidikan sejak satu tahun terkahir ini. Hal ini tentu saja diiringin

dengan kemajuan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat

pesat dan signifikan. Pembelajaran online dimasa pandemi ini memiliki

beberapa potensi seperti kebermaknaan belajar, kemudahan mengakses

dan meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu dengan adanya

pembelajaran online peserta didik diharapkan menemukan pengalaman

yang bermakna dalam proses kegiatan pembelajaran. Selain itu juga

melalui pembelajaran online peserta didik dilatih untuk lebih mandiri

dalam menemukan materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

Pembelajaran secara daring atau online telah menjadi tuntutan di

dunia pendidikan sejak satu tahun terkahir ini. Hal ini tentu saja diiringin

dengan kemajuan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat

pesat dan signifikan. Pembelajaran online dimasa pandemi ini memiliki

beberapa potensi seperti kebermaknaan belajar, kemudahan mengakses

dan meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu dengan adanya

38
Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa darurat Penyebaran COVID-19.

23
pembelajaran online peserta didik diharapkan menemukan pengalaman

yang bermakna dalam proses kegiatan pembelajaran. Selain itu juga

melalui pembelajaran online peserta didik dilatih untuk lebih mandiri

dalam menemukan materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

2. Konsep Dasar Pembelajaran Online

Pembelajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran dengan

jarak jauh dengan memanfaatkan media internet dan alat pendukung

seperti telephone seluler dan komputer. Pembelajaran online ini menjadi

solusi pembelajaran dimasa pandemi COVID-19 yang sedang melanda

seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Dalam pembelajaran online

pendidik dituntut untuk menguasai media pembelajaran berbasis online

guna mendukung jalannya preoses kegiatan pembelajaran agar

berlangsung secara maksimal.

Konsep pembelajaran Online memiliki konsep yang sama dengan e-

learning.39 Pembelajaran daring lebih menekankan pada ktelitian dan

kejelian peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi yang

disajikan secara online. Pembelajaran daring atau online dilaksanakan

untuk memberikan pengalaman belajar yang yang bermakna bagi peserta

didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum

untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

39
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan
(DARING) Masa PandemiCOVID-19 Pada Guru Sekolah Dasar”. Jurnal Basiedu Vol. 4 No.4
(Juni 2020). h.863.

24
Pembelajaran secara online dapat difokuskan pada pendidikan

kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi COVID-19, selain itu

tugas dan aktivitas pembelajaran belajar secara online dapat bervariasi

antar peserta didik, sesuai dengan minat dan kondisi masing-masing

termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di

rumah.

Pendidik sebenarnya tidak dapat “memberikan” pendidikan kepada

pelajar, tetapi pelajar itu sendiri yang “memperolehnya”. Tanpa keaktifan

pelajar, hasil belajar tidak akan tercapai.40 Dalam konteks sebagaiman

firman Allah SWT Q.S. Al-Ra’du: 11

ۚ ‫هَل ُۥ ُم َع ِقّبَٰ تٌ ِ ّم ۢن بَنْي ِ يَدَ يْ ِه َو ِم ْن َخلْ ِف ِهۦ حَي ْ ف َُظونَهُۥ ِم ْن َأ ْم ِر ٱهَّلل ِ ۗ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغرِّي ُ َما ِب َق ْو ٍم َحىَّت ٰ يُ َغرِّي ُ و ۟ا َما ِبَأن ُف ِسه ِْم ۗ َو ذَٓا َأ َرا َد ٱهَّلل ُ ِب َق ْو ٍم ُس ٓو ًءا فَاَل َم َر َّد هَل ُۥ‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ٍ‫َو َما لَهُم ِ ّمن ُدو ِن ِهۦ ِمن َوال‬

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya


bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S. Al-Ra’du: 11)41

Berdasarkan Q.S Al-Ra’du:11 bahwa yang dapat mengubah sesuatu

adalah diri bukan karena bantuan dari pendidik, teman ataupun orang lain.

Dalam pembelajaran online ini peserta didik dituntut untuk menemukan

materi yang sampaikan secara mandiri dengan memanfaatkan media

internet.

40
Nur Hadiyanta, “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Untuk meningkatkan Hasil Belajar PKN”. Jurnal Kependidikan, Vol. 43 No.1 (April 2015). h.33.
41
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017).
h.464

25
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Online Dimasa Pandemi

Pembelajaran secara online atau daring memeiliki beberapa kelebihan

diantaranya:

a. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja

Pembelajaran secara online memudahkan peserta didik untuk

memilik tempat belajar, seperti di ruang tengah, kamar atau di

taman. Hal ini dapat membantu peserta didik dalam belajar

sesuai dengan suasana yang di inginkannya.

b. Peserta Didik Memiliki Waktu Bersama Keluarga

Dengan adanya pembelajaran online, peserta didik memiliki waktu

bersama keluarga lebih lama dan sering, karena melalui

pembelajaran online ini sangat dibutuhkan bimbingan dan

dampingan orang tua terhadap perkembangan dan proses

pembelajaran peserta didik. Sehingga orang tua memiliki waktu

untuk mengarahkan dan membimbing anak dalam kegitana proses

pembelajaran.

c. Peserta Didik Memiliki Banyak Waktu Untuk Bersantai dan

Istirahat

Melalui pembelajaran online peserta didik memiliki waktu yang

lebih banyak untuk beristirahat dan bersanatai bersama keluarga,

hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan secara online

dapat dilakukan sambil besantai sehingga peserta didik leluasa

26
dalam proses kegiatan belajar dan tidak menagalami tekanan

dengan adanya jam belajar mellaui online.

d. Peserta Didik Merasa Rileks dan Tidak Tegang

Melalui pembelajaran online peserta didik akan mengalami proses

pembelajaran yang rileks dan tidak tegang. Hal ini karena dengan

oembelajaran online peserta didik tidak terikat dengan waktu

mengerjakan tugas. Peserta didik dapat belajar dengan mengatur

waktu, tempat dan suasana yang di inginkan dengan nyaman tanpa

adanya larangan ataupun tekanan yang mengakibatkan peserta

didik merasa bosan ataupun jenuh. Dengan demikian pembelajaran

online sangat membantu peserta didik untuk menentukan gaya

belajar yang sesuai dengan keinginannnya.

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran online juga memiliki

kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran online antara lain:

a. Peserta Didik Menjadi Boros Akan Kebutuhan Kuota Internet

Dengan adanya pembelajaran online orang tua harus menyediakan

dan mengalokasikan untuk memenuhi kebutuhan kuota

agarpembelajaran dapat berjalan dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik. Tak heran jika peserta didik boros dalam

penggunaan kuota internet.

b. Peserta Didik Kesulitan dalam Memahami Materi yang

Disampaikan

27
Banyak peserta didik yang kurang memahami materi yang

disamapikan oleh pendidik melalui pembelajaran online, apalagi

jika dibandingkan dengan kebiasaan orang tua yang bekerja tentu

ini menjadi permasalahan dalam pembelajaran online, karena tidak

ada yang membimbing opeserta didik dalam belajar

c. Peserta Didik Merasa Kegiatan Sosial bersama temannya

Terhambat

Banyak peserta didik yang merasa bahwa dengan adanya

pembelajaran online mengakibtakna waktu bersama teman teman

menjadi berkurang. Karena meraeka harus belajar dan

mengerjakan tugas yang diberikan melalui online.

4. Pendekatan Pembelajaran Online dimasa pandemi dalam Proses

Pembelajaran

Melalui pembelajaran online ini terdapat perbedaan dibandingkan

dengan pembelajaran tradisonal. Dimana pendidik biasanya kegiatan

pembelajaran dilaksankan di dalam kelas melalui bimbingan langsung.

Selama pembelajaran online berlangsung, peserta didik didampingi oleh

orang tua dalam memperoleh dan mengolah informasi yang didapat.

Pembelajaran online atau daring dianggap lebih fleksibel dan

menguntungkan.

28
Pembelajaran online memiliki keluwesan waktu dan tempat belajar,

misalnya belajar dapat dilakukan di ruang tamu dan sebagainya serta

waktu yang disesuaikan misalnya sore atau malam. Dalam hal ini peran

orang tua sangat membantu untuk membantu menemukan dan mengolah

informasi yang disajikan secara online. Selain itu orang tua juga adapat

memantau secara langsung perkembangan belajar anak di rumah dengan

lebih leluasa.

Pembelajaran online dapat mengatasi permasalahan mengenai jarak,

misalnya peserta didik harus pergi ke sekolah dahulu untuk belajar.

Dalam hal ini melalui pembelajaran online, belajar dapat dilakukan

dimana saja seperti di rumah tanpa harus keluar ke sekolah. Hal ini tentu

saja memudahkan bagi peserta didik yang jarak rumah ke sekolah cukup

jauh.

Dengan adanya pembelajaran online tidak ada batasan dan mencakup

area luas. Artinya dengan pembelajaran online ini, ruang kelas tidak lagi

membutuhkan fisik lagi semuanya dapat dicari dan ditemukan dengan

bantuan internet dan alat pendukung seperti telephone seluler dan

komputer.

Berdasarkan paparan diatas, pembelajaran online menjadi solusi untuk

memperkecil penularan COVID-19, peserta didik dapat menemuan

pengalaman yang bermakna dalam proses kegiatan pembelajaran dengan

suasana baru tanpa tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum

untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Melalui pembelajaran online,

29
peserta didik dapat menemukan dan menglah informasi yang disajikan

secara online, ha ini tentu saja melatih peserta didik untuk belajar mandiri

tanpa harus bergantung pendidik.

C. Pendekatan Pembelajaran Qur’an Hadist melalui Online

Istilah pendekatan memiliki kemiripan dengan strategi maupun metode.

Akan tetapi ketiga komponen tersebut saling berkaitan. Dalam dunia

pendidikan strategi dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kemudian metode adalah untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang disusun

tercapai secara optimal.

Pendekatan (approach) diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran.42 Istilah pendekatan merujuk kepada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum. Dalam pembelajaran Qur’an Hadits yang sesuai dengan standar

isi Madrasah Ibtidaiyah terdapat beberapa pendekatan berkaitan dengan

cakupan materi pada setiap aspek dalam suasana pembelajaran terpadu,

meliputi:

1. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah sebagai sumber

kehidupan

42
Ibid, h. 180.

30
2. Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktikan dan

merasakan hasil-hasil pengalaman isi mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits dalam kehidupan sehari-hari

3. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

melakukan tata cara ibadah, bermasyarkat dan bernegara yang sesuai

dengan materi pelajaran Al-Qur’an Hadits yang dicontohkan oleh para

ulama

4. Rasional, Usaha meningkatkan proses dan hasil pembelajaran Al-

Qur’an Hadits dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta

didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami

dengan penalaran.

5. Emosiaonal, Upaya menggugah perasaan peserta didik dalam menghayati

pelaksanaan ibadah sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.

6. Fungsional, menyajikan materi Fiqih yang memberikan manfaat

nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas

7. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru

serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai cerminan dari

individu yang mengamalkan materi pembelajaran Fiqih.43

8. Pendekatan tujuan, digunakan karena didasari oleh pemikiran bahwa

setiap kegiatan belajar mengajar, yang harus ditetapkan terlebih

dahuluadalah tujuan yang hendak dicapai.

Mudjahid, Amir Abyan, Al-Qur’an Hadits II. (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
43

Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama dan Universitas Terbuka, 2016), h. 247.

31
9. Pendekatan struktural, pendekatan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa Al-

Qur’an Hadits dinarasikan dalam bahasa arab, yang memiliki kaidah,

norma, dan aturan sendiri khususnya dalam membaca dan menulisnya.

Atas dasar itu maka pembelajaran Al-qur’an hadits menekankan pada

penguasaan kaidah-kaidah pembacaan dan penulisan Al-Qur’an Hadits

dalam bahasa arab. Lebih khusus lagi Al-Qur’an memiliki ilmu tersediri

tentang kaidah membacanya yang disebut ilmu tajwid.

10. Pendekatan Psokologi (Psikologi approach), meliputi aspek

rasional/intelektual, aspek emosional, dan aspek ingatan.

11. Pendekatan Sosio-Kultur (Scio-Cultur approach), suatu pendekatan

yang melihat dimensi manusia tida saja sebagai individu melainkan juga

sebagai mahluk social budaya yang memiliki berbagai potensi yang

signifikan bagi pengembangan masyarakat dan juga mampu

mengembangkan sistem budaya dan kebudayaan yang berguna bagi

kesejahteraan dan kebahagian hidupnya.

Sesuai dengan konsep dasar pembelajaran online dengan pembelajaran

online, menurut penulis bahwa konsep dasar pembelajarn online tersebut

telah mencakup pendekatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang sesuai

dengan standar isi Madrasah Ibtidaiyah , jadi bagaimana seorang pendidik

untuk menyampaikan materi pembelajaran Al-qur’an hadits dengan tepat

melalui pendekatan-pendekatan tersebut.

Sekiranya pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran online sangat penting untuk meningkatkan

32
pemahaman mereka dalam memahami Al-Qur’an Hadits, sehingga peserta

didik tidak membayangkan materi yang diajarkan akan tetapi materi yang

diajarkan tersebut benar-benar terjadi di lingkungan kehidupan sehari-hari

mereka. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran online dalam penerapannya tidak lepas dari metode yang

digunakan dalam menyampaiakan materi yatu sebagai pendukung dari

keberhasilan penerapan pendekatan dalam pembelajar tersebut. Ada

beberapa metode yang dapat digunakan untuk menerapkan pendekatan

pembelajaran online, yaitu:

1. Metode ceramah

Metode ceramah yaitu disamping menerangkan materi, guru dapat

menyelipkan kisah-kisah yang berkaitan dengan materi yang

bersumber dari Al-qur’an haditas itu sendiri. Metode ini sebenarnya

tidak dapat ditinggalkan dalam setiap penyampaian materi, yang

dikolaborasikan dengan metode lain.

2. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan

cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan

jawaban, atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru

memberikan jawaban.

3. Metode diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan

memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu

33
argumentasi. Hal ini yang akan membuat siswa untuk aktif dalam

pembelajaran dan dan berpikir kritis dalam menuangkankan ide-ide

ketika ada suatu permasalahan. Dalam metode diskusi ini

guru tetap mendampingi secara penuh dalam pembelajaran.

4. Metode latihan atau drill

Pembelajaran Al-qur’an hadits dengan metode drill ini digunakan

untuk melatih dan membiasakan siswa melaksanakan kaifiyah secara

mudah, tepat dan benar. Sebagaimana bacaan surat-surat pendek bisa

di driilkan menjelang pelajaran dimulai.

Pembelajaran al-qur’an hadits yang ada di madrasah tersebut dengan

pendekatan pembelajaran online adalah sebagai pendukung kelima

metode tersebut adalah sebagai metode pembelajaran yang tidak dapat

ditinggalkan dalam mensukseskan pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran online. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa

masih banyak berkaitan dengan metode pembelajaran yang lain

sebagai pendukung. Hal ini semua kembali kepada pendidik yang

berperan secara langsung dalam proses pembelajaran.

34
BAB III

GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE


DIMASA PANDEMI PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

A. Gambaran Umum MIN 8 Bandar Lampung

1. Tinjauan Historis

Sebagai masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan berbasis

agama, warga kelurahan Panjang Utara Bandar Lampung berusaha ikut

berperan serta membantu pemerintah di bidang pendidikan dalam

mewujudkan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,

yang merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat

dan pemerintah, dimana kunci keberhasilan pembinaan masyarakat Islam

terletak pada kesempurnaan pendidikan anggota-anggota, sehingga

manjadi masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,

cerdas, terampil dan penuh tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa.

Dari sini, berdirilah sebuah lembaga pendidikan dasar yang bernafaskan

islam, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Bandar Lampung. Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 8 Bandar Lampung didirikan pada tahun 1975 yang

digagas oleh pemuka-pemuka agama di desa sekitar untuk

mengembangkan ukhuwah islamiyah di lingkungan madrasah tersebut

dan sekitarnya, mendidik anak agar senantiasa berakhlakul karimah serta

mengerti pendidikan agama dan menjalankan perintah agama untuk

mempersiapkan diri dihari mendatang.

35
36

Pendirian lembaga pendidikan tersebut sangat dirasakan sekali

manfaatnya oleh masyarakat sekitar, karena dengan adanya lembaga

pendidikan berbasis agama tersebut, masyarakat sekitar tidak lagi

kesusahan mencari lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam yang

letaknya tidak terlalu jauh dari lingkungan warga. Disamping itu mereka

juga menginginkan agar anak-anak mereka dapat menjadi penerus

perjuangan agama yang berguna bagi nusa dan bangsa. Pendirian MIN 8

Bandar Lampung tersebut awalnya mengalami berbagai kendala,

terutama masalah sumber dana. Setelah para tokoh- tokoh agama

yang ada di desa tersebut melakukan musyawarah, maka menghasilkan

keputusan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam. Setelah

disepakati, para tokoh-tokoh masyarakat dan pengurus yayasan membuat

proposal yang diajukan ke Dinas Pendidikan dan Departemen Agama

untuk segera memberikan surat izin pendirian lembaga pendidikan

tersebut.

Pendirian lembaga pendidikan ini tidak terlepas dari partisipasi

masyarakat sekitar, khususnya bantuan secara materiil. Setelah

berdiri Madrasah Ibtida’iyah Negeri 8 Bandar Lampung, animo

masyarakat cukup baik, terbukti dengan banyaknya siswa yang masuk

pada tahun pertama. Dan alhamdulilah sejak berdiri hingga sekarang

perkembangan madrasah tersebut semakin pesat karena adanya

pengelolaan madrasah yang baik.44

44
Hasil wawancara dengan Suntari, S.Ag., selaku Kepala MIN 8 Bandar Lampung pada
tanggal 14 September 2020
37

2. Visi dan Misi MIN 8 Bandar Lampung

a. Visi

Unggul, Inovatif, Kolaboratif dan kompetitif (UNIKK)

Indikator Unggul :

1. Menciptakan calon Agamawan yang berilmu

2. Menciptakan ilmuwan yang beragama.

3. Menciptakan tenaga terampil yang professional dan agamis

4. Mengembangkan Madrasah yang Unggul dan Komplet

Indikator Visi:

- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung memiliki mental keingintahuan

tentang ilmu

- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung berakhlaqul karimah

- Tenaga Pendidik dengan akademik sesuai Undang-undang Standar

Nasional Pendidikan

- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung memiliki prestasi intra dan

ekstrakurikuler yang unggul

b. Misi

1. Membina warga sekolah menjadi manusia yang taat ajaran agama

2.  Mewujudkan warga sekolah yang berakhlak mulia

3.  Menggali dan mengembangkan potensi dalam bidang Ilmu

Pengetahuan

4.  Meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga dan seni

5.  Membentuk manusia yang siap bersaing di era globalisasi


38

6.  Mengembangkan SDM yang handal, relegius

7.  Mengembangkan budaya mutu

8.  Meningkan pelayanan yang oprtimal

9.  Meningkan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan

10.Meningkatkan pengawasan dan pengendalian

11.Meningkatkan kualitas pembelajaran.

12. Menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung proses

pembelajaran

13. Meningkatkan sistem informasi yang akurat melalui IT

14. Meningkatkan Kemampuan melalui baca tulis Alquran dan

minimal hafal Juz 30

15. Tercapainya peningkatan Ketatausahaan, rumah tangga sekolah,

perpustakaan dan laboratorium

3. Letak Geografis

MIN 8 Bandar Lampung terletak di Jl. Tanjung Pura I Pidada II Desa

Panjang Utara Kecamatan Panjang Utara Kota Bandar Lampung.

Bertempat di lokasi yang representatif untuk sebuah pembelajaran karena

didukung oleh kondisi dan situasi yang tenang dan cukup jauh dari

keramaian dan kebisingan aktifitas masyarakat kota.


39

4. Struktur Organisasi

Susunan kepengurusan Madrasah Ibtida’iyah Negeri 8 Bandar Lampung

adalah:

Kepala Sekolah : Suntari S, S.Ag

Waka. Kesiswaan : Iis Ratnasari, S. Pd.I

Waka. Kurikulum : Ahmad Firdaus, S. Pd.I

Waka Sarana : Hadijah S.Pd.I

Kepala Tata Usaha : Sunawati

Ketua Komite : Samanan, S.Ag

Bendahara : Siti Maryam

Wali Kelas I A : Nur Aisyah S.Pd. I

Wali Kelas I B : Suci Purnama Sari S.Pd.

Wali Kelas I C : Ratiniwati S.Pd.I

Wali Kelas I D : Fitriyana S.Pd

Wali Kelas II A : Desi Aprianti S.Pd.I

Wali Kelas II B : Siti Rahmah S.Ag

Wali Kelas II C : Lisa Humroh S.Pd.I

Wali Kelas II D : Ahmad Ismail S.Pd.I

Wali Kelas III A : Hj. Unung Badriah S.Pd.I

Wali Kelas III B : Nia Septina S.Pd.I

Wali Kelas III C : Mifak Liza Putri S.Pd.I

Wali Kelas III D : Arum Arinda S.Pd

Wali Kelas III E : Muhtamil S.Pd.I


40

Wali Kelas IV A : Popi Indriani S.Pd

Wali Kelas IV B : Ahmad Khoiri Alfian, S.Pd.I

Wali Kelas IV C : Siti Annisa S.Pd

Wali Kelas V A : Hadijah S.Pd.I

Wali Kelas V B : Mathlail Fajri M.Pd

Wali Kelas V C : Riyadh Al-Huda S.Pd.I

Wali Kelas V D : H. Ansori S.Pd.I

Wali Kelas V E : Hendri Wibowo S.Pd.I

Wali Kelas VI A : Ahmad Firdaus S.Pd

Wali Kelas VI B : David Rifai S.Ag

Wali Kelas VI C : H. Riyono M.Pd

Guru Mapel : 1. Bambang DP, S.Ag

2. Sri Wahyuni S.Pd.I

3. Huzaifah S.Pd.I

4. Siti Ubaidah S.Pd.I

5. Maimunah S.Pd.I

6. Iis Ratnasari S.Pd.I

7. Era Lusica S.Pd.I

8. Farida AK S.Ag

9. Rapiqoh SE

Perpustakaan : Sunawati

UKS : Huzaifah S.Pd.I

Lab. Komputer : Hendri Wibowo S.Pd


41

Operator Keuangan : Septio Bayu S.Pd

Operator EMIS : Desi AP S.Pd.I

Operator Simpatik : Ahmad Firdaus S.Pd

Penjaga/Satpam : Bukhori

5. Keadaan Pendidik

Sampai saat diadakan penelitian ini, jumlah tenaga pendidik di

lingkungan MIN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2019/2020

sebanyak 3 9 tenaga pendidik. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel

berikut:45

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Suntari S, S.Ag Kepala Madrasah S1

2 Iis Ratnasari, S. Pd.I waka Kesiswaan S1

3 Ahmad Firdaus, S. Pd.I Waka Kurikulum S1

4 Hadijah S.Pd.I Waka Sarana S1

5 Sunawati Kepala Tata Usaha SMA

6 Samanan, S.Ag Ketua Komite S1

7 Siti Maryam Bendahara D3

8 Nur Aisyah S.Pd. I Wali kelas S1

9 Suci Purnama Sari S.Pd Wali kelas S1

10 Ratiniwati S.Pd.I Wali kelas S1

11 Fitriyana S.Pd Wali kelas S1

45
Dokumen Kurikulum MIN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020
42

No Nama Jabatan Pendidikan

12 Desi Aprianti S.Pd.I Wali kelas S1

13 Siti Rahmah S.Ag Wali kelas S1

14 Lisa Humroh S.Pd.I Wali kelas S1

15 Ahmad Ismail S.Pd.I Wali kelas S1

16 Hj. Unung Badriah Wali kelas S1

S.Pd.I

17 Nia Septina S.Pd.I Wali kelas S1

18 Mifak Liza Putri S.Pd.I Wali kelas S1

19 Arum Arinda S.Pd Wali kelas S1

20 Muhtamil S.Pd.I Wali kelas S1

21 Popi Indriani S.Pd Wali kelas S1

22 Ahmad Khoiri Alfian, Wali kelas S1

S.Pd.I

23 Siti Annisa S.Pd Wali kelas S1

24 Hadijah S.Pd.I Wali kelas S1

25 Mathlail Fajri M.Pd Wali kelas S2

26 Riyadh Al-Huda S.Pd.I Wali kelas S1

27 H. Ansori S.Pd.I Wali kelas S1

28 Hendri Wibowo S.Pd.I Wali kelas S1

29 David Rifai S.Ag Wali kelas S1

30 H. Riyono M.Pd Wali kelas S2

31 Bambang DP, S.Ag Guru Mapel S1


43

No Nama Jabatan Pendidikan

32 sri Wahyuni S.Pd.I Guru Mapel S1

33 Huzaifah S.Pd.I Guru Mapel S1

34 Siti Ubaidah S.Pd.I Guru Mapel S1

35 Maimunah S.Pd.I Guru Mapel S1

36 Iis Ratnasari S.Pd.I Guru Mapel S1

37 Era Lusica S.Pd.I Guru Mapel S1

38 Farida AK S.Ag Guru Mapel S1

39 Rapiqoh SE Guru Mapel S1

Kalau diperhatikan secara cermat bahwa guru di MIN 8 Bandar

Lampung, telah sesuai dengan kompetensinya. Hal ini dapat menunjang

dan membantu tercapainya visi dan mi yang telah digagas.

6. Keadaan Peserta Didik

Sejak diadakannya penelitian ini hingga selesai jumlah siswa MIN 8

Bandar Lampung berjumlah 976 siswa yang terbagi atas 6 (enam) kelas.
44

Daftar Siswa MIN 8 Bandar Lampung


Tahun Pelajaran 2019/202046
Siswa
Tingkat Rombongan
Laki- Perempuan Jumlah
Kelas Belajar
laki

Kelas I 4 88 110 198

Kelas II 4 104 97 201

Kelas III 5 86 98 184

Kelas IV 4 70 70 140

Kelas V 5 63 74 137

Kelas VI 3 74 42 116

JUMLAH 25 185 491

7. Sarana dan Prasarana

Sebuah lembaga pendidikan akan dikatakan baik apabila memiliki

sarana yang memadai. Adapun sarana dan prasarana yang ada di

MIN 8 Bandar Lampung antara lain:

Data Sarana Dan Prasarana Di MIN 8 Bandar Lampung

46
Dokumen Kurikulum MIN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020
45

Tahun Ajaran 2019/202047

No JENIS RUANGAN JUMLAH KONDISI

RUANGAN

1. Ruang Kelas 10 Baik

2. Ruang Perpustakaan 1 Baik

3. Ruang Tata Usaha 1 Baik

4. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

5. Ruang Guru 2 Baik

6. Ruang Laboratorium 1 Baik

Komputer

7. Ruang UKS 1 Baik

8. Jumlah Rombongan 25 Baik

Belajar

B. Implementasi Pembelajaran Online Dimasa Pandemi Pada Mata


Pelajaran Qur’an Hadist di MIN 8 Bandar Lampung
Kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI (Madrasah Ibtidaiyah)

memuat lingkup pembahasan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang berisi

tentang kemampuan membaca, menulis, menghafal serta mengartikan,

47
Dokumen Kurikulum MIN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020
46

setelah peserta didik peserta didik dapat melakukannya, selanjutnya harus

belajar memahami isi kandungan yang dipelajarinya agar bisa

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara terperinci dan

menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi

pedoman hidup siswa dalam kehidupan pribadi dan sosial. Dalam hal ini

siswa diharapkan mampu melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum

Islam secara benar. Dalam pengamalannya, diharapkan dapat

menumbuhkan ketaatan menjalankan syariat Islam, disiplin dan memiliki

tanggung jawab sosial yang tinggi.

Berdasarkan kurikulum terbaru yang diterapkan di Indonesia, MIN 8

Bandar Lampung mengacu pada Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum

2013, setiap pendidik dianjurkan untuk membuat rencana pembelajaran

sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Dalam rencana pembelajaran

disebutkan pula standar kompetensi, kompetensi dasar dan beberapa

indikator pencapaian keberhasilan belajar siswa dari masing-masing jenjang

pendidikan. Melalui rencana pembelajaran ini, seorang pendidik dapat

melaksanakan jalannya proses pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah

mempersiapkan instrumen pembelajaran seperti media pembelajaran, alat

peraga dan sumber belajar yang digunakan.

Berkaitan dengan proses pembelajaran pada mata pelajaran Al-

Qur’an Haditas di MIN 8 Bandar Lampung, salah satunya menggunakan

pendekatan pembelajaran online. Pendekatan pembelajaran online

berorientasi pada kehidupan peserta didik selama pandemi. Peserta didik


47

dibimbing untuk mendapatkan pengalaman sendiri selama proses

pembelajaran. Pengalaman ini bisa dicapai dengan memanfaatkan

semua sarana yang ada sebagai sumber belajar. Sebagai contoh pemanfaatan

sumber belajar dalam pembelajaran Al-Qur’an hadits adalah

menggunakan ruang keluarga sebagai praktek latihan mengahafal surat-

surat pendek bantuan orang tua yang mendampingi dan lain sebagainya.48

Pengembangan sumber belajar pada mata pelajara Fiqih di MIN 8

Bandar Lampung dilakukan dengan dua cara yaitu: pertama, melalui

utilition, yaitu pemanfaatan sumber belajar yang ada berupa alat peraga

maupun sarana penunjang dalam pembelajaran, seperti buku, gambar atau

chart, masjid atau mushala, dan lain sebagainya. Yang kedua, melalui

design, yaitu sumber belajar yang dihasilkan dengan membuat alat

peraga sendiri yang berupa tulisan-tulisan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran seperti lafal-lafal surat pendek atau yang lainnya.49

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pendekatan beserta

sumber belajar yang dikembangkan pada pembelajaran Fiqih MIN 8 Bandar

Lampung, berikut ini penulis paparkan proses pembelajaran tersebut

berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan.

1. Kelas I
Standar Kompetensi : Menghafal surat-surat pendek secara benar dan

fasih.

48
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qu’an
HaditsMIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
49
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September2020
Kompetensi Dasar : Menghafalkan surat al-fatihah, an-Nas, Al-Falaq,

Al-Ikhlas, dan Surat Al-Lahab secara benar dan

fasih.

Indikator : 1) Melafalkan Surat Al-Fatihah

2) Menghafalkan Surat Al-Fatihah secara benar

dan fasih

Materi : Surat Al-Fatihah

Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan

membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan

ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits serta

dicontohkan oleh para ulama’.

b) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan

memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai

teladan, sebagai cerminan dari individu yang mengamalkan

ibadah.

Sumber belajar yang dimanfaatkan meliputi :

By Utilition : Buku pelajaran Al-Qur’an Hadits, Al-Qur’an atau

Juz Amma.

By Desain : Membuat tulisan atau lafadz surat Al-Fatihah.

Sumber belajar yang dikembangkan adalah melalui media


charta tentang bacaan surat al-fatihah, siswa disuruh membaca
berulang-ulang sehinga dapat menghafalnya di luar kepala;

48
penanaman dan sikap dalam Untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang pembelajaran online beserta sumber belajar yang
dikembangkan pada pembelajaran Fiqih MIN 8 Bandar Lampung,
berikut ini penulis paparkan proses pembelajaran tersebut berdasarkan
standar kompetensi yang telah ditetapkan.50

2. Kelas II

Standar Kompetensi : Menghafalkan surat-surat pendek secara benar dan

fasih.

Kompetensi Dasar : Menghafalkan surat Al-Qodr, Al-Maun, Al-Kafirun,

Al-Fiil, dan Surat Al-Ash secara benar dan fasih

. Indikator : 1) Melafalkan bacaan surat Al-Qodr

2) Menghafalkan surat Al-Qodr.

Materi : Surat Al-Qodr

Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a) Pengalaman, mengkondisikan siswa untuk

mempraktikkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam

yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits serta dicontohkan

oleh para ulama’.

Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
50

MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020

49
c) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan

memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai

teladan, sebagai cerminan dari individu yang meneladani Nabi

saw Sahabat dan para ulama.

Sumber belajar yang dimanfaatkan meliputi :

By Utilition : Buku pelajaran Al-Qur’an Hadits, Al-Qur’an atau

Juz Amma.

By Desain : Membuat tulisan atau lafadz surat Al-Qodr.

Berdasarkan sumber belajar yang telah tersedia dan dibuat oleh

guru, maka pengembangan dilakukan melalui media charta tentang

bacaan surat Al-Qodr, peserta didik disuruh membaca berulang-

ulang sehinga dapat menghafalnya di luar kepala; mengajak siswa

untuk melakukan praktik adzan dan siswi untuk melakukan iqamah

sebagai penanaman dan sikap dalam kehidupan sehari untuk

membiasakan adzan sebelum mengerjakan shalat baik secara

berjama'ah atau sendirian.51

3. Kelas III

Standar kompetensi : Menghafal dan memahami arti surat-surat pendek.

Kompetensi Dasar : Menghafal dan mengartikan surat an-Nashr dan

surat Al-kautsar
51
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Fiqih MIN 8
Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020

50
Indikator : 1) Menghafal surat An-Nashr dsn Surat al-

Kautsar

2) Mengartikan surat surat An-Nashr dan

surat al-Kautsar

Materi : Surat An-Nashr dan Al-Kautsar

Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a) Keimanan, yang mendorong siswa untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT,

sebagai sumber kehidupan.

b) Pengalaman, mengkondisikan siswa untuk mempraktikkan dan

merasakan hasil-hasil pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-

hari.

c) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam yang

terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits serta dicontohkan oleh para

ulama’.

d) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menenmpatkan dan

memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai

teladan, sebagai cerminan dari individu yang meneladani Nabi saw.

Sahabat dan para ulama’.

Sumber belajar yang dimanfaatkan meliputi :

51
By Utilition : Buku pelajaran Al-Qur’an Hadits, Kitab

Suci Al-qur’an atau Juz amma.

By Desain : Membuat lafadz (berupa tulisan Arab) beserta

arti surat An-Nashr dan Al-Kautsar

Sumber belajar yang dikembangkan adalah melalui memanfaatan

charta (gambar) yang memuat lafadz bacaan surat An-Nashr

dan Al-Kautsar beserta artinya. Untuk mempraktikkan hafalan

surat beserta artinya sebagai penanaman dan membiasakan diri

siswa untuk senantiasa m e n g h a f a l k a n a l - q u r ’ a n di rumah.52

Sedangkan implementasi pembelajaran online yang dikembangkan

dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dilakukan melalui

online atau daring. Sebagai contoh yang telah diterapkan di kelas

IV MIN 8 Bandar Lampung dengan materi Surat An-Nashr dan

Al-Kautsar yaitu, dalam pembelajaran Al-qur’an hadits

dilaksanakan secara online melaui grup Whatasaap antar pendiri,

antar orang tua peserta didik, dan orangtua selalu mendampingi

peserta didik saat peserta didik mengoprasikan telephone

seluler.setelah proses pembelajaran selesai pendidi dan peserta diidk

melakukan refleksi dengan meminta saran kepada peserta didik

mengenai pembelajaran al-qur’an hadits yang telah dilaksanakan.53

52
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 Septemberi 2020
53
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 Septemberi 2020

52
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa implementasi

pembelajaran online atau daring pada mata pelajaran Al-qur’an

hadits Kelas IV MIN 8 Bandar Lampung sudah sesuai dengan

unsur- unsur pembelajaran online itu sendiri. Guru mencoba untuk

menerapkan model pembelajaran online dengan sebaik mungkin.

Dengan menerapkan model pembelajaran o n l i n e , suasana

pembelajaran menjadi lebih dinamis dan lebih aktif.

53
BAB IV

ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI

PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS IV

MIN 8 BANDAR LAMPUNG

A. Temuan Penelitian

Pada bab ini akan dibahas tentang perolehan data penelitian dari lapangan

yang telh laksanakan. Adapun data yang peneliti peroleh melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi sebagai metode pokok pengumpul data yaitu

wawancara kepada pendidik kelas IV MIN 8 Bandar Lampung, yang pada

penelitian ini membahas tentang analis pembelajaran online dimasa pandemic

pada mata pelajaran al-qur’an hadits kelas IV MIN 8 Bandar Lampung.

Untuk melengkapi data yang ada, peneliti menggunakan alat pengumpul data

pendukung yaitu dokumentasi. Data yang dianalisis dan diolah oleh peneliti

adalah data kualitatif, yang mana hasil dari metode pengumpulan data pada

penelitian yang peneliti lakukan diperoleh dari wawancara pada pendidik, dan

dokumentasi sebagai penguat data penelitian yang dilakukan mengenai analisis

pembelajaran online dimasa pandemic pada mata pelajaran al-qur’an hadits di

MIN 8 Bandar Lampung.

Kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MIN 8 Bandar Lampung pada

masa pandemi dilakukan secara online dengan memanfaatkan media internet dan

alat pendukung telephone seluler dan memanfaatkan sumber belajar yang

tersedia. Pendekatan pembelajaran online ini menjadi solusi pembelajaran di

masa pandemi COVID-19 yang sedang melanda berbagai negara dipenjuru dunia

54
55

termasuk Indonesia. Pembelajaran online dilaksanakan guna memperkecil

penularan COVID-19. Selain itu melalui pembelajaran online peserta akan

mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan pembelajaran online

peserta didik dihadapkan dengan tantangan baru, dimana peserta didik dituntut

untul lebih teliti dan jeli dalam mengolah informasi yang disajikan secara online,

hal ini dimaksudkan agar proses kegiatan pembelajaran berlangsung secara

maksimal dan tujuan pembelajaran dicapai sesuai dengan yang direncanakan.

Sebuah kelas dikatakan telah melaksanakan pembelajaran online atau jarak

jauh apabila telah memanfaatkan media internet dengan bantuan alat pendukung

berupa telephone seluler dan komputer. Selain itu dengan adanya pembelajaran

online peserta didik lebih leluasa dalam menentukan waktu untuk belajar,

misalnya siang atau sore hari. Dengan adanya pembelajaran secara online atau

daring peserta didik dituntut untuk lebih mandiri dalam menemukan materi yang

sampaikan. Peserta didik dapat memanfaat internet untuk menambah wawasan

dan pengetahuan mereka. Dengan demikian pendidik bertinda sebagai fasilitator

dalam pembelajaran, sehingga peserta didik menemukan pengalaman belajar

yang bermakna.

Sebuah kelas dikatakan telah melaksanakan pembelajaran online atau jarak

jauh apabila telah memanfaatkan media internet dengan bantuan alat pendukung

berupa telephone seluler dan komputer. Selain itu dengan adanya pembelajaran

online peserta didik lebih leluasa dalam menentukan waktu untuk belajar,

misalnya siang atau sore hari. Dengan adanya pembelajaran secara online atau

daring peserta didik dituntut untuk lebih mandiri dalam menemukan materi yang
56

sampaikan. Peserta didik dapat memanfaat internet untuk menambah wawasan

dan pengetahuan mereka. Dengan demikian pendidik bertinda sebagai fasilitator

dalam pembelajaran, sehingga peserta didik menemukan pengalaman belajar

yang bermakna.

Dengan demikian proses kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan bagi

peserta didik, hal ini karena peserta didik dapat menemukan dan mengatur sendiri

jadwal dan suasana belajar yang dilakukan secara online atau daring. Berkaitan

dengan proses pembelajaran yang dilakuka secara online, pendidik memberikan

materi atau tugas melalui grup diskusi WhatsApp yang selalu dipantau atau

diawasi oleh orang tua peserta didik.54 Kegiatan ini berlangsung selama adanya

pandemi sehingga pembelajaran dilaksanakan secara online. Peserta didik dapat

menanyakan materi yang belum dipahami melalui grup diskusi. Selanjutnya

pendidik akan menjelaskan ulang materi yang ditanyakan secara rinci dan diakhir

pembelajaran pendidik meminta feedback berupa saran mengenai pembelajaran

yang telah berlangsung guna perbaikan di pembelajaran yang akan datang.

Penelitian ini dilakukan di MIN 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2020/2021. Dalam penelitian ini pendidik kelas IV di MIN 8 Bandar Lampung

berdasarkan hasil wawancara yang penulis dapatkan bahwa pembelajaran

online sudah diterapkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran, hanya saja

ada beberapa yang kurang optimal dalam penerapannya diantaranya, pengaturan

kelompok dalam proses pembelajaran. oleh karena itu peneliti ingin melihat

bagaimanat implementasi manajemen kelas pada mata pelajaran matematika


Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
54

MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020


57

kelas v di SD N 2 Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Selatan.

Pada bab ini merupakan hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi

yang penulis lakukan kepada pendidik di MIN 8 Bnadar Lampung

mengenai analisis pembelajaran online dimasa pandemic pada mata pelajaran

al-qur’an hadits. Agar lebih jelas hasil penelitian di MIN 8 Bnadar

Lampung akan dijabarkan sebagai berikut:

Berikut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

pendidik dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penyampaian Materi Pelajaran

Penyampaian materi pelajaran adalah salah suatu hal paling

dominan di dalam pembelajaran, Apabila penyamapaian materi di

dalam proses pembelajaran negative maka akan menimbulkan

gangguan pada saat proses belajar mengajar. Begitu juga sebaliknya,

apabila penyamapaian materi pelajaran dalam proses pembelajaran

positif maka akan melancarkan proses kegiatan belajar mengajar

daring. oleh sebab itu, guru dituntut untuk dapat mengondisikan

tingkah laku peserta didik yang ada di dalam kelas saat proses belajar

mengajar berlangsung.

Dari hasil dengan pendidik mata pelajaran al-qur’an hadits

kelas IV Ibu Siti Ubaidah, S. Pd.I bahwa penyampaian materi pelajaran

dapat dilihat dari pernyataan berikut ini:

“Dimasa pandemi seperti ini pembelajaran dilakukan secra


daring/online. Jadi materi pelajaran disampaikan secara online, Untuk
58

berkomunikasi atau interaksi dengan peserta didik, para pendidik di MIN


8 Bandar Lampung memanfaatkan platform WhatsApp. Dimana kami
para pendidik memiliki grup diskusi masing-masing kelas untuk
memudahkan dalam meyampaikan informasi kepada peserta didik,
Dalam pembelajaran online ini tentu saja banyak kendala misalnya
peserta didik kurang memahami materi yang sampaikan. Tindakan
dilakukan yaitu dengan menjelaskan ulang di grup diskusi karena di
grup diskusi memungkinkan untuk mereka suara sehingga tidak jarang
penjelasannya dilakukan dengan rekaman suara.”

Berdasarkan penjelasan diatas, penyamapaian materi oleh ibu Siti

Ubaidah, S.Pd.I sebagai guru mata pelajaran al-qur’an hadits dengan cara

online melalui grup diskusi dan pantauan whatsapp. Untuk melakukan

diskusi atau kominikasi antar pendidik dan peserta didik juga dilakukan

di grup yang sama dengan bantuan arahan orang tua di rumah.

Gambar 1. Proses pembelajaran di Dampingi Orang Tua

2. Pengaturan Kedisiplinan Peserta Didik

Kedisiplinan peserta didik akan terwujud apabila di sekolah

diterapkan aturan-aturan yang menjadi standar bagi prilaku peserta didik.

peraturan-peraturan yang dibuat di sekolah harus di taati sehingga

peserta didik dapat dikatakan disiplin. Dari hasil wawancara dengan Ibu

Siti Ubaidah sebagai guru al-qur’an hadits mengatur kedisiplinan


59

peserta didik adalah dengan cara memantau peserta didik melalui grup

diskusi, hal ini dapat dilihat dari peryataan dibawah ini:

“Untuk mengetahui keterlibatan peserta didik dalam proses


pembelajaran dapat dilihat pada video yang dikirimkan oleh orang tua
atau peserta didik itu sendiri. Apabila dalam video tidak ada peserta
didik yang dimaksud berarti dianggap tidak mengikuti pembelajaran.”

Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa dalam proses mengatur

kedisiplinan peserta didik ibu Siti Ubaidah, S.Pd.I dapat memutar video

proses pembelajaran yang dikirimkan oleh peserta didik atau orang tua

yang mendampingi. Kedisiplinan yang dimaksud adalah kedisiplinan

dalam mengikuti kegiatan prose pembelajaran, kedisiplinan

menggunakan seragam. Namun pada masa pandemic Covid 19 ini

kedisiplinan peserta didik hanya di standarkan mengikuti proses belajar

mengajar dengan baik saja.

Gambar 2 Proses Pembelajaran Berkelompok

3. Pengaturan Minat/ Perhatian

Peserta didik yang memiliki minat ber beda-beda, ada yang

memiliki minat personal, minat situsional, atau minat psikologikal.


60

Akan tetapi beberapa peserta didik memiliki keterbatasan tertentu

yang menumbuhkan minat/perhatian khusus dari pendidik. Namun

perhatian pendidik tidak hanya focus dengan satu peserta didik atau satu

kelompok saja hal itu dikarenakan akan menimbulkan kecemburuan

sesame peserta didik didalam kelas tersebut. Oleh sebab itu pendidik

harus mampu membagi rata perhatian kepada seluruh peserta didik

di dalam kelas tersebut.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ibu Siti Ubaidah selaku

pendidikAl-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung:

“Setiap kali akan dimulai proses pembelajaran pasti saya melakuakn


pengecekan peserta didik terlebih dahulu apakah sudah siap belajar
atau belum apabila sudah siap semua maka akan saya lanjutkan dengan
memberi salam dan menanyakan kabar lalu saya menanyakan materi
yang sudah dibahas dan saya menyampaikan apa yang akan dibahas.
Untuk mengakhiri pembelajaran saya selalu melakukan evaluasi
mengenai materi yang sudah dipelajari dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan. Hal itu pun saya lakukan selama proses belajar
mengajar dilaksanakan secara online. Minat belajar peserta didik dapat
dilihat dari sikap peserta didik pada saat proses pembelajaran. Antusias
atau tidaknya dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui minat belajar peserta didik, sesekali kita
perlu mengajak peserta didik untuk belajar di luar kelas misalnya, di
lingkungan alam sekitar sekolah, tapi perlu disesuaikan materi
pembelajaran. Karena lingkungan alam juga memberikan sumber
belajar yang untuk mendapatkannya kita tidak perlu mengeluarkan
biaya.”

Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh Bapak Suhadiri

diatas, dalam menumbuhkan minat peserta didik saat akan memulai

proses belajar mengajar Ibu Siti Ubaidah selalu mengawali dengan

pengecekan peserta didik kemudian memberikan salam dan

menanyakan kabar. Hal itu beliau lakukan agar peserta didik semua siap
61

untuk melanjutkan proses belajar mengajar. Setelah peserta didik

siap kemudian beliau menyampaikan materi pelajaran kemudian

setelah beliau menyampaikan materi selalu ada evaluasi yang dilakukan

yaitu mengevaluasi materi yang telah dipelajari pada hari itu juga.

Evaluasi yang beliau lakukan berbentuk Tanya jawab antara pendidik

dan peserta didik dan pertanyaan tersebut ditujukan kepada seluruh

pendidik, sehingga apabila ada peseta didik yang belum jelas maka akan

dijelaskan kembali oleh beliau

4. Pengaturan Gairah Peserta Didik

Gairah belajar adalah aspek psikologis dari diri seseorang yang

diperlihatkan dari beberapa gejala seperti semangat, keinginan,

dan tingkah laku yang dilakukan berulang. Gejala tersebut terjadi karena

adanya motivasi, karena motivasi memiliki pengaruh dalam

meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi dalam meningkatkan

semangat belajar salah satunya apabila diberi pertanyaan tidak dapat

menjawab dengan benar maka peserta didik termotivasi agar ketika

diberi pertanyaan selanjutnya harus menjawab dnegan benar. Berikut

ini adalah hasil wawancara dengan Ibu Siti Ubaidah, S.Pd.I selaku guru

mata pelajaran al-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung.

“Tingkat kesukaran dalam pembelajaran online ini sangat beragam


bahkan tidak sedikit baik peserta didik dan wali murid yang
mengeluhkan hal ini. Untuk mengatasi semua ini biasanya kita akan
62

diskusikan di grup diskusi yang nantinya akan dikaji pada saat rapat
bersama kepala madrasah dan pendidik lainnya ”

Dalam pemaparan diatas, bahwa ibu Siti Ubaidah, S.Pd.I memanfaatkan

grup diskusi untuk menjelaskan kembali materi yang belum dipahami

ataupun kesulitan yang oleh peserta didik ataupun orang tua yang

mendampingi anaknya, sehingga pembelajaran tetap berjalan seperto

biasanya.

5. Proses Pembelajaran Secara Online

Proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam kegiatan

pembelajaran, dimana dalam kegiatan pembelajaran ini terjadi proses

transfer pengetahuan antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan

sangat penting karena akan menentukan pahama atau tidaknya peserta

didik dalam menenrima materi yang disampaikan oleh pendidik. Berikut

ini adalah hasil wawancara dengan Ibu Siti Ubaidah, S.Pd.I selaku guru

mata pelajaran al-qur’an hadits di MIN 8 Bandar Lampung.

“Dalam pembelajaran online ini diperlukan strategi yang tidak mudah,


karena tidak semua peserta didik memiliki telephone seluler yang
memdai untuk mendapatka informasi dari penddidik atau sekolah. Untuk
mengatasi hal ini, saya mensiasati dengan membentuk kelompok belajar.
Jadi bagi siswa yang tidak memiliki akses informasi akan bergabung
dengan teman lainnya sehingga informasi akan didapatkan atau diterima
secara menyeluruh pada tiap-tiap peserta didik.”

Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa ibu Siti Ubaidah, S.Pd.I telah

menyiapkan strategi untuk mensiasati berbagai hal yang kemungkinan


63

yang akan terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat diperlukan

agar pembelajaran tetap berjalan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Pembahasan

Kegiatan pembelajaran secara online membutuhkan strategi dalam

pembelajaran hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik memiliki telephone

seluler yang dapat digunakan, oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan

tersebut tidak jarang peserta didik melakukan pembelajaran secara berkelompok.

Hal dimaksudkan agar semua peserta didik dapat mengikuti proses kegiatan

pembelajaran yang berlangsung dan mengikuti tugas yang yang harus kerjakan.55

Tentunya kegiatan pembelajaran online ini perlu dipersiapkan dengan matang

agar efektif dan efisien. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh pendidik antara lain:

1. Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini, pendidik menyusun program antara lain:

a) Tujuan pembelajaran

b) Pembagian materi

c) Pembentukam kelompok

d) Penyusunan tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua peserta

2. Pelaksanaan

a) Siswa aktif melaksanakan tugasnya masing-masing

Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
55

MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020


64

b) Pendidik memberi bimbingan, motivasi, dan mengajukan

pertanyaan

c) Pengelolaan data sementara

d) Penyusunan laporan

Dari kegiatan ini, pendidik dapat menilai kemajuan kemampuan peserta didik

misalnya kemampuan bekerjasama, keaktifan dalam kegiatan tersebut dan

kemampuan dalam menghafal surat An-Nashr dan surat Al-Kautsar. Dalam

kegiatan ini pendidik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas

yang diamati yaitu menghafal surat An-Nashr dan surat Al-Kautsar. Dalm

kegiatan bertanya pendidik selalu memberikan tantagan kepada peserta didik

untuk menumbuhkan rasa ingin tahu mereka. Pendidik memberikan kebebasan

kepada peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya dan apabila tidak

mengena pada sasaran, maka pendidik mengarahkan.

Dalam kegiatan menghafal surat An-Nashr dan Al-Kautsar, kelompok yang

mendapatkan topik hafalan surat An-Nash dan Al-Kautsar, menjadi model dan

menghafalkan surat An-Nashr dan Al-Kautsar.56 Dengan menghadirkan suatu

model tau contoh, maka akan mempermudah pemahaman peserta didik. Kegiatan

di MIN 8 Bandar Lampung telah dilaksanakan sesuai dengan materi pelajaran.

Untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif dimana peserta didik dimana

peserta didik menjadi pusat kegiatan pembelajaran salah satunya membentuk

kelompok belajar. Konsep ini menyarankan agar hasil pembelajaran yang

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing

56
Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
65

antar teman, antar kelompok dan antar yang tahu ke yang belum tau. Tetapi perlu

pengawasan dan pengarahan dari orang tua dan pendidik agar dapat tercapai hasil

belajar yang efektif dan efisien.57

Dalam kegiatan menghafal surat An-Nashr dan Al-Kautsar, kelompok yang

mendapatkan topik hafalan surat An-Nash dan Al-Kautsar, menjadi model dan

menghafalkan surat An-Nashr dan Al-Kautsar.58 Dengan menghadirkan suatu

model tau contoh, maka akan mempermudah pemahaman peserta didik. Kegiatan

di MIN 8 Bandar Lampung telah dilaksanakan sesuai dengan materi pelajaran.

Untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif dimana peserta didik dimana

peserta didik menjadi pusat kegiatan pembelajaran salah satunya membentuk

kelompok belajar. Konsep ini menyarankan agar hasil pembelajaran yang

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing

antar teman, antar kelompok dan antar yang tahu ke yang belum tau. Tetapi perlu

pengawasan dan pengarahan dari orang tua dan pendidik agar dapat tercapai hasil

belajar yang efektif dan efisien.59

Pada akhir pembelajaran pendidik melakukan refleksi dengan memberikan

feedback mengenai pembelajaran yang dilakukan dan saran mengenai

pembelajaran yang telah berlangsung guna perbaikan di pembelajaran yang akan

datang. Kegiatan refleksi di MIN 8 Bandar Lampung sudah dilaksanakan dengan

lancar. Selain melakukan refleksi, pendidik juga melakukan penilaian pada

peserta didik. Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses


57
Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
58
Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
59
Hasil Wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
66

belajar mengajar. Penilaian ini digunakan untuk mengetahui apakah strategi yang

digunakan sudah tepat sehingga memudahkan peserta didik memahami materi

dengan baik. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui apakah sikap-sikap dan

keterampilan tertentu yang telah dimiliki peserta didik. Cara penilaian di MIN 8

Bandar Lampung dilakukan berdasarkan kondisi yang ada saat pembelajaran

berlangsung. Sehingga proses penilaian dilaksanakan mulai dari awal

pembelajaran sampai pembelajaran berakhir. Cara penilaiannya adalah sebagai

berikut:

1) Secara verbal, misalnya ketika aktifitas tanya jawab, diskusi, dan

presentasi

2) Secara tertulis, misalnya berupa laporan sederhana dan tes

3) Pengamatan terhadap tingkah laku siswa.60

Penilaian tersebut lebih ditekankan pada fungsinya sebagai umpan balik

baik bagi peserta didik atau pendidik. Jadi penilaian yang ada di MIN 8 Bandar

Lampung tidak hanya test tertulis tetapi juga test lisan dan hasil laporan sederhana

yang dibuat oleh peserta didik. Hal ini terbukti dengan adanya buku laporan yang

diberikan pada orangtua peserta didik yaitu laporan perkembangan peserta didik

dan laporan hasil belajar peserta didik. Keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an

Hadits melalui pembelajaran online ditunjang dengan sumber belajar yang

memadai. Secara keseluruhan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses

belajar mengajar meliputi:

60
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Fiqih MIN 8
Bandar Lampung pada tanggal 19 Februari 2020
67

1) By Utilition: Buku pelajaran Al-Qur’an Hadits (untuk semua jenjang

pendidikan), Juz amma, lafadz surat Al-Fatihah (kelas I); lafadz surat Al-

Qodr (kelas II); lafadz surat An-Nashr dan Al-Kautsar (kelas III).

2) By Desain: Membuat tulisan (berupa charta) lafadz surat al-fatihah

(kelas I); Membuat tulisan lafadz surat Al-Qodr (kelas II); Membuat

lafadz surat An-Nashr dan Al-Kautsar.61

Agar pencapaian lebih efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip dalam

pembelajaran. Prinsip itu antara lain kesiapan dan motivasi, penggunaan alat

pemusat perhatian, partisipasi aktif siswa, perulangan dan umpan balik. Motivasi

bagi peserta didil merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh

apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran, pendidik harus mampu membangkitkan motivasi belajar

peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Alangkah baiknya

bagi setiap peserta didik memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak

belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi- kondisi belajar dalam

lingkungannya. Hal itu disebabkan akan menambah pemahaman dan wawasan

pendidik sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif

dan optimal, karena pengetahuan tentang kejiwaan anak yang berhubungan

dengan masalah pendidikan bisa dijadikan sebagai dasar dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik sehingga mau dan mampu belajar dengan

sebaik-baiknya.
61
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an
Hadits MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
68

Seiring dengan penggunaan kurikulum 2013 dan diimplementasikan melalui

pembelajaran online, kegiatan belajar mengajar di sekolah idealnya mengarah

pada kemandirian siswa dalam belajar. Siswa perlu dilatih sedini mungkin

untuk mandiri baik di sekolah maupun di rumah. Untuk itu guru harus mampu

menciptakan pola pembelajaran yang berdampak luas bagi siswa baik

secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pola pembelajaran itu hendaknya

juga mampu mempengaruhi lingkungan dimana siswa itu berada dalam arti ikut

mendidik masyarakat sekitar untuk ikut peduli terhadap pendidikan anak-

anaknya. Mengacu pada pengertian kompetensi, bahwa ia merupakan

pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak yang secara

konsisten dan terus- menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,

dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar untuk

melakukan sesuatu.62 Dalam hal ini termasuk mengaplikasikan konsep mata

pelajaran al-qur’an hadits.

Dalam kaitannya dengan mata pelajaran Al-qur’an Hadits, bahwa

kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar ajaran

Islam, yang direfleksikan dalam bentuk kebiasaan berfikir dan berakhlaq (sikap)

secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan seorang

peserta didik menjadi kompeten dalam mengaplikasikan ajaran Islam. Dalam

kaitannya dengan pengembangan pemanfaatan sumber belajar pada mata

pelajaran al-qur’an hadits melalui pembelajaran online, bahwa pendidik telah


62
Masnur Muslih, Pembelajaran Berbasis Kontekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h.
63
69

berusaha untuk menerapkan dan memanfaatkan sumber belajar yang ada,

yakni melalui media yang tersedia walaupun masih sangat terbatas.

Disamping itu, mengupayakan penggalian dan pembiasaan sikap kepribadian

siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran di MIN 8 Bandar Lampung

sudah menggunakan pembelajaran online dalam proses belajar mengajarnya,

namun dalam pengembangan sumber belajar dengan pendekatan pembelajaran

online masih belum maksimal. Pendidik masih sangat tergantung pada kehadiran

buku tekstual, dan masih sangat jarang pendidik yang mau bersusah payah

mencari materi pelajaran penyerta atau tambahan untuk melengkapi

kekurangan buku pelajaran yang mereka gunakan.63 Hal ini dikarenakan

keterbatasan kemampuan peserta didik untuk melengkapi media atau sumber

belajar yang menunjang proses kegiatan belajar.

Sejalan dengan surat edaran Kementrian Pendidikan yang mengarahkan

pembelajaran secara online, pendidik dituntut harus dapat menguasai

berbagai macam media pembelajaran digital dengan disertai pemanfaatan

sumber belajar yang tersedia atau bahkan menggali sumber belajar lain yang

belum terdapat di lingkungan sekolah/madrasah. Arus informasi yang

berkembang di masyarakat, tidak menuntut kemungkinan dalam setiap

pembelajaran diperlukan pendayagunaan sumber belajar seoptimal mungkin,

karena keefektifan pembelajaran ditentukan oleh kemauan dan kemampuan

mendayagunakan sumber-sumber belajar yang terdapat di sekitar kita. Kemauan

mendayagunakan sumber belajar tersebut tidak hanya berguna untuk

63
Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qur’an Hadits
MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020
70

kepentingan akademik semata, melainkan merupakan keterampilan umum yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan mendayagunakan sumber

belajar yang tepat dapat menghemat dana, daya dan tenaga.

Di antara manfaat pendayagunaan sumber belajar dalam menunjang

implementasi pembelajaran online dalam pembelajaran Al-qur’an hadits, antara

lain:

1) Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada

peserta didik. Misalnya menghafalkan surat An-Nashr dan Al-Kautsar.

2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi,

atau dilihat secara langsung dan konkret. Misalnya denah, sketsa,

foto, film, majalah dan sebagainya.

3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam

kelas.Misalnya buku-buku teks, foto, film, nara sumber majalah dan

sebagainya.

4) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. Misalnya buku-

buku bacaan, ensiklopedia, majalah dan sebagainya.

5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik

dalam lingkup mikro maupun makro. Misalnya secara makro: Sistem

Belajar Jarak Jauh (SBJJ) melalui online.

6) Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan

pemanfaatannya secara tepat.

7) Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih

lanjut. Misalnya buku teks, buku bacaan, film dan lain-lain, yang
71

mengandung daya penalaran, sehingga dapat merangsang siswa untuk

belajar berfikir, menganalisis dan berkembang lebih lanjut. 64

Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi, materi keilmuan mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan

(skill), dan nilai (value). Hal ini sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu untuk membekali siswa agar dapat:

1) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik

yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan

pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar

dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan

ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,

dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya

maupun hubungan dengan lingkungannya.65

Jadi pada dasarnya pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan peserta

didik dalam memahami, mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam

yang mengarah pada penciptaan yang taat dan bertaqwa kepada Allah SWT

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik

sehingga menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah

SWT. Atas dasar pertimbangan di atas maka menerapkan pembelajaran

online dalam pembelajaran mata pelajaran al-qur’an Hadits menjadi sebuah

64
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), h. 113
65
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
bab VI, hlm.20
72

alternatif dimasa pandemi sekaligus keniscayaan. Karena dengan pembelajaran

online akan lebih mempercepat proses bimbingan dan pembinaan kualitas

personil peserta didik baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan

demikian, bagaimanapun jenis kurikulum yang digunakan, dalam kegiatan

belajar mengajar yang penting adalah dalam pelaksanaan dan keberhasilannya

disempurnakan atau dilengkapi dengan berbagai aktifitas walaupun hanya

berperan sebagai pelengkap. Dalam pengertian, ativitas di luar proses belajar

mengajar formal harus ditetapkan juga secara tertulis, terutama jika proses

belajar mengajar atau kurikulum menghendaki itu. Dalam pelaksanaan

pembelajaran online, seorang pendidik harus mampu menciptakan kondisi yang

kondusif. Kendati demikian kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh

aktivitas dan kreatifitas pendidik, disamping kompetensi-kompetensi

profesionalnya.66

Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi seorang pendidik untuk

mengembangkan kreativitas dalam proses pembelajaran, antara lain:

1) Menyediakan lingkungan yang kondusif.

2) Menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis.


3) Mengembangkan sikap empati dan merasakan apa yang sedang
dirasakan oleh peserta didik.
4) Membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap masalah yang
dihadapinya.
5) Melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran, baik
secara fisik, sosial maupun emosional.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


66

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h.165


73

6) Merespon setiap perilaku peserta didik secara positif dan menghindari

respon yang negatif.

7) Menjadi teladan dalam menegakkan aturan dan disiplin dalam

pembelajaran.67

Dengan demikian sumber belajar yang utama bagi pendidik dalam

kegiatan proses belajar mengajar adalah tidak cukup hanya tergantung

pada sarana sumber belajar yang telah tersedia. Sumber belajar yang telah

tersedia harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan perlu

mendayagunakan sumber belajar yang belum tersedia. Ia dapat diupayakan

dengan mengembangkan kemampuan diri seseorang untuk senantiasa

berorientasi pada wawasan era globalisasi. Hal ini dilakukan agar kita

tidak ketinggalan tentang informasi-informasi yang berkembang di

masyarakat secara umum.

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MIN 8 Bandar Lampung

diorientasikan agar peserta didik mampu melakukan ibadah Mahdhah

dengan baik dan menjalankan ibadah tersebut dalam kehidupannya sehari-

hari. Tujuan akhirnya adalah terciptanya insan kamil. Pembelajaran online

yang digunakan merupakan upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Pendekatan tersebut merupakan langkah dalam pembelajaran guna

membangun karakter peserta didik yang bertakwa kepada Allah SWT

dengan pembiasaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun banyak

67
Ibid. h.162
74

kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, termasuk keterbatasan

sumber belajar yang berbasis teknologi informasi.

Adapun manfaat dan kekurangan dari masing-masing sumber belajar

tersebut antara lain:

1) Manfaat sumber belajar

Secara umum manfaat sumber belajar yang diaplikasikan dalam kegiatan

belajar mengajar di MIN 8 Bandar Lampung melalui model

pembelajaran online, antara lain :

a) Dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran

secara komprehensif, karena peserta diidk tidak hanya mengetahui

teorinya namun juga mengetahui bagaimana

mengimplementasikanya.

b) Pembelajaran berjalan lebih dinamis dan aktif, karena sumber

belajar yang digunakan guru tidak monoton dan peserta didik

dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran

c) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran

berjalan dengan lebih menyenangkan dan tanpa tekanan. Peserta

didik dapat belajar dari pengalaman yang mereka temuai dalam

dunia nyata.

2) Kekurangan (kelemahan) sumber belajar

Berbagai macam sumber belajar, baik secara by utilition dan by

desain dalam kegiatan belajar mengajar di MIN 8 Bandar Lampung


75

telah dilaksanakan secara optimal. Namun demikian, pemanfaatan

sumber belajar tersebut mempunyai kekurangan/kelemahan, antara lain:

a) Bagi peserta didik kelas I dan kelas II masih sangat tergantung

pada pendidik yang menunjukkan belum ada kesiapan tentang

pembelajaran online.

b) Pendidik masih tergantung pada buku pelajaran dalam satu

penerbit, misalnya buku terbitan dari Kementerian Agama saja.

c) Pedidik belum secara maksimal memanfaatkan sumber belajar

yang tersedia, misalnya pemanfataan komputer, sebagai media

(sumber) belajar.

Adapun manfaat dan kekurangan dari masing-masing sumber belajar

tersebut antara lain:

3) Manfaat sumber belajar

Secara umum manfaat sumber belajar yang diaplikasikan dalam kegiatan

belajar mengajar di MIN 8 Bandar Lampung melalui model

pembelajaran online, antara lain :

d) Dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran

secara komprehensif, karena peserta diidk tidak hanya mengetahui

teorinya namun juga mengetahui bagaimana

mengimplementasikanya.

e) Pembelajaran berjalan lebih dinamis dan aktif, karena sumber

belajar yang digunakan guru tidak monoton dan peserta didik

dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran


76

f) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran

berjalan dengan lebih menyenangkan dan tanpa tekanan. Peserta

didik dapat belajar dari pengalaman yang mereka temuai dalam

dunia nyata.

4) Kekurangan (kelemahan) sumber belajar

Berbagai macam sumber belajar, baik secara by utilition dan by

desain dalam kegiatan belajar mengajar di MIN 8 Bandar Lampung

telah dilaksanakan secara optimal. Namun demikian, pemanfaatan

sumber belajar tersebut mempunyai kekurangan/kelemahan, antara lain:

d) Bagi peserta didik kelas I dan kelas II masih sangat tergantung

pada pendidik yang menunjukkan belum ada kesiapan tentang

pembelajaran online.

e) Pendidik masih tergantung pada buku pelajaran dalam satu

penerbit, misalnya buku terbitan dari Kementerian Agama saja.

f) Pedidik belum secara maksimal memanfaatkan sumber belajar

yang tersedia, misalnya pemanfataan komputer, sebagai media

(sumber) belajar.

Pembelajaran online merupakan alternatif pembelajaran yang

yang ditawarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan agar

proses kegiatan pembelajaran tetap berlangsung dan tuuan

pembelajaran tercapai, sehingga selama proses pembelajaran terjadi

interaksi aktif antara peserta didik dengan peserta didik maupun


77

antara peserta didik dengan pendidik. Berbagai aktifitas yang

dilakukan pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran

melalui pembelajaran online merupakan sarana untuk mengaktifkan

peserta didik dan meningkatkan kualitas pendidik. Dengan

menggunakan metode belajar, pendidik betul-betul berfungsi sebagai

fasilitator sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang akan

menumbuhkan kreativitas dan kapabilitas dengan lebih optimal.

Dengan demikian para pendidik dapat menumbuhkan dan

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dalam diri anak sesuai

dengan taraf pemikirannya. Demikianlah analisis sederhana

mengenai pembelajaran online dimasa pandemi pada mata pelajaran

Al-qur’an hadits kelas IV di MIN 8 Bandar Lampung.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data serta analisis yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MIN 8 Bandar Lampung dinilai

sudah baik. Pendidi melakukan pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan

tujuan mengarahkan peserta didik dalam memahami, mengenal,

menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah peserta

didik supaya taat dan bertaqwa kepada Allah SWT melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga

menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah

SWT. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Al-Qur’an hadits

tersebut, Pendidik melakukan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual.

2. Pembelajaran online dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MIN

8 Bandar Lampung berjalan dengan baik; mulai dari persiapan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang sesuai dengan komponen

dan karakteristik serta hal-hal lain yang terkait dalam pembelajaran

online merupakan suatu alternatif dalam proses pembelajaran yang

bertujuan untuk membantu pendidik mengaitkan materi yang telah

diperoleh oleh peserta didik ke dalam dunia nyata. Peserta didik

78
79

dengan segala potensi yang dimiliki, memungkinkan untuk

mengembangkannya sendiri sehingga menjadi pengetahuan yang

bermakna, baik sebagai individu, anggota keluarga maupun

anggota masyarakat.

B. Saran

Pada bagian ahir skripsi ini, setelah melaukan analisis dan telah menghasilkan

kesimpulan. Maka penulis akan mencoba memberikan saran-saran kepeda piha yang

berkepentingan antara lain:

1. Lembaga yang diteliti, kepala madrasah hendaknya selalu

mengarahkan para pengajar untuk menerapkan pendekatan pembelajaran

kontekstual sesuai dengan prosedur dan kemampuan yang dimiliki agar

tercapai tujuan pembelajaran.

2. Pendidik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, sebaiknya dalam

mengajarkan materi Al-Qur’an dengan menggunakan pembelajaran

online melakukan persiapan dengan matang, agar tujuan

pembelajaran Al-Qur’an Hadits dapat tercapai sebagaimana yang

ditentukan.

3. Bagi Peserta didik, hendaknya Peserta didik terlebih dahulu mengerti dan

paham tujuan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran Al-Qur’an

Hadits, demi mendukung terlaksananya pembelajaran dengan baik dan

tidak tumbuh perasaan merugi untuk berbagi ilmu dengan sesama.


80

4. Seluruh warga MIN 8 Bandar Lampung hendaknya selalu

berusaha untuk menciptakan iklim sosial yang harmonis serta

mendukung terlaksananya pendekatan pembelajaran kontekstual

dan tujuan penerapannya.

D. Penutup

Dengan memanjatkan syukur alhamdulillah ke hadirat Allah SWT,

penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan sepenuh kemampuan yang

dimiliki. Dan ucapan terima kasih kepada para pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis

demi terselesaikannya skripsi ini.Namun demikian penulis menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan dan

kesempurnaannya.

Akhirnya atas ridha Allah SWT, semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rasikh, “Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Ibtidaiyah: Studi


Multisitus Pada MIN Model Sesela dan Madrasah Ibtidaiyah At Tahzib”.
(On-line) tersedia di: http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/jpk
(17 September 2020)

Khair Hijratul, Imaniah Elfa Rachman, “Pembelajaran Al-Quran Hadits Di MIN


4 Tanah Laut Kecamatan Batu Ampar”. (On-line) tersedia di:
http://journal.al-falah.ac.id/download/article/5432/0989
(18 September 2020)

Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


36962/MPK.A/HK/2020 Tertanggal 17 Maret 2020 Tentang Pembelajaran
Secara Daring Dan Bekerja Dari rumah Dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Dieses (COVID-19).

Pawicara Ruci, Maharani Conilie, “Analisis Pembelajaran Daring Terhadap


Kejenuhan Belajar Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Jember Di Tengah
Pandemi COVID-19” (On-line) tersedia di:
http://journal.educare.ac.id/download/index.php/jpk (18
September 2020)

Muzayyin Arifin Muzayyin, Filsafah Pendidikan Islam (Cet.IV) Jakarta: Bumi


Aksara, 2015

Rosyadi Khoiron, Pendidikan Proterik, (Cet. XII) Yogyakarta: Pustaka Belajar,


2016

Jariyah Ainun Ita, Esti Tyastiri, “Proses dan Kendala Pembelajaran Biologi Di
Masa Pandemi COVID-19; Analiss Respon Mahasiswa”. (On-line) tersedia
di: http://journal-center.litpam.com/index.php/e-santika/index
(18 September 2020)

Nurani Indah Najila, Din Azwar Uswatun, “Analisis Proses Pembelajaran


Matematika Berbasis Daring Menggunakan Aplikasi Google Classroom
Pada Masa Pandemi COVID-19”. (On-line) tersedia di:
http://doi.org/10.20414/jpk.v15i1.1107 (17 September 2020)

Putria Hilna, Luthfi Hamdani Maula, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam


Jaringan (DARING) Masa PandemiCOVID-19 Pada Guru Sekolah Dasar”.
http://jbasic.org/index.php/basicedu/index (17 September 2020)

81
Nahdi Salim Dede, Mohamad gilar Jatisunda, “Analisis Literasi Digital Calon
Guru SD Dalam Pembelajaran Berbasis Virtual Classroom Di Masa
Pandemi COVID-19” (On-line) tersedia di:
http://dx.doi.org/10.31949/jcp.v6i1.2133 (17 September 2020)

Simatupang Irawati Nova, “Efektivitas Pelaksanaan Pengajaran Online Pada


Masa Pandemi COVID-19 Dengan Metode Survey Sederhana”. (On-line)
tersedia di: http://ejornal.ukiac.id/index.php/jdp (17 September 2020)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


RnD (Cet.XV) Bandung: ALFABETA, 2018

Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Cet.XVII) Yogyakarta: Andi,


2015

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Cet.XI)


Jakarta, Rineka Cipta, 2016

Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.IX)


Semarang: Widya Karya, 2016

Nurdin Syarifudin, Andri Antoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Cet.VIII)


Jakarta: PT RajaGrafindo Pesrsada, 2016

Usman Uzer Moh, Menjadi Guru Profesional, (Cet.V)Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2017

Mustaqim, Wahib Abdul, Psikologi Pendidikan (Cet.XVII) Jakarta:Rineka Cipta,


2015

Musthafa Aris, Qur’an Hadits, (Cet.VII) Sragen: Akik Pusaka, 2018


.
Ash.Shiddieqy Hasbi Muhammad, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadits, (Cet.
XXV) Jakarta: Bulan Bintang, 2015

Ash.Shabuni Ali Muhammad Syekh, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, (Cet.III)


Jakarta: Pustaka Bumi, 2016

Majid Abdul, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis


Kompetensi (Cet. XXVI) Bandung: PT Remja Rosda Karya, 2015

Uno B. Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Cet.XXV) Jakarta: Bumi Aksara,


2017

82
Tim Bina Karya, Bina Belajar Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas IV, (Cet. XIV) Jakarta: Erlangga, 2019
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 Tertanggal 17 Maret 2020 Tentang Pembelajaran
Secara Daring Dan Bekerja Dari rumah Dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Dieses (COVID-19).

Putria Hilna, Luthfi Hamdani Maula, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam


Jaringan (DARING) Masa PandemiCOVID-19 Pada Guru Sekolah Dasar”.
(On-line) tersedia di: http://doi.org.10.1033541/jdp.v13i2.1754
(17 September 2020)

Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4


Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
darurat Penyebaran COVID-19.

Hadiyanta Nur, “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and


Learning Untuk meningkatkan Hasil Belajar PKN”. (On-line) tersedia di:
http://ejornal.ukiac.id/index.php/jdp

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Cet.VIII) Bandung:


Diponegoro, 2017

Mudjahid, Amir Abyan, Al-Qur’an Hadits II. (Cet.II) Jakarta: Direktorat Jendral
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama dan
Universitas Terbuka, 2016

Hasil wawancara dengan Suntari, S.Ag., selaku Kepala MIN 8 Bandar


Lampung pada tanggal 14 September 2020

Dokumen Kurikulum MIN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020

Hasil wawancara dengan Siti Ubaidah S.Pd selaku Pendidik Mapel Al-Qu’an
Hadits MIN 8 Bandar Lampung pada tanggal 14 September 2020

Anggraini Ayu Indah, Wahyuni Desti Utami, “Analisis Minat dan Bakat Peserta
Didik Terhadap Pembelajaran”. (On-line) tersedia di:
http://ejornal.raenintan.ac.id/index.php/terampil/index (17 September 2020)

Fiteriani Ida, “Analisis Model Integrasi Ilmu dan agama Dalam Pelaksanaan
Pendidikan Di Sekolah Dasar Bandar Lampung”. (Online) tersedia di:
http://ejornal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/index(18 September 2020)

83
Muhamad Afif Amrullah, “Analisis Perubahan MorfologisPembentukan Ta’rib
dan Pembelajaran”. (On-line) tersedia di:
http://doi.org.10.24042/tadris.v2i2.2064 (18 September 2020)
Meriani, Arif Muchyidin, “Analysis Of student Micronceptin in Completing
Mathematical Question Using Certainty OF response Index (CRI)”
(On-line) tersedia di: http://doi.org.10.24042/tadris.v4i1.2988
(17 September 2020)

Sakdiah Halimatus, Arpenas, “The Analysis of SWOT Management and


Student’s Interest Toward STKIP Muhamadiyah Sungai Penuh”. (On-line)
tersedia di:
http://doi.org.10.24042/tadris.v3i1.2520. (18 September 2020)

84
LAMPIRAN

85
SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/ Semester : IV (Empat)/ Ganjil

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar


Pembelajaran

1.1 Menghayati ajaran 1.1.1 Menerima ajaran Penghayatan  Membimbing  Penilaian diri
yang terkandung yang terkandung ajaran yang penghayatan ajaran  Penilaian teman
dalam Q.S an- dalam Q.S an-Nashr terkandung dalam yang terkandung dalam  Observasi
Nashr (110) dan al- (110) dan al- Q.S an-Nashr Q.S an-Nashr (110) dan  Jurnal/catatan
Kautsar (108) Kautsar (108) (110) dan al- al-Kautsar (108)
Kautsar (108)
2.1..Terbiasa 2.1.1.Membiasakan Pembiasaan  Membimbing  Penilaian diri
Mengamalkan isi pengamalan isi mengamalkan isi pembiasaan  Penilaian teman
kandungan Q.S an- kandungan Q.S an- kandungan Q.S mengamalkan isi  Observasi
Nashr (110) dan al- Nashr (110) dan al- an-Nashr (110) kandugan Q.S an-  Jurnal/catatan
Kautsar (108) Kautsar (108) dan al-Kautsar Nashr (110) dan al-
dalam kehidupan dalam kehidupan (108) dalam Kautsar (108) dalam
sehari-hari sehari-hari kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari.
hari
3.1..Memahami arti dan 3.1.1.Menunjukan arti Q.S an-Nashr Mengamati Tugas  Al-Qur’am
isi kandungan Q.S mufradat Q.S an- (110) dan al-  Mengamati gambar isi  Menghafal terjemah Terjemahan
86
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

an-Nashr (110) dan Nashr (110) Kautsar (108) kandungan Surah an- Surah an-Nashr dan Kemenag RI
al-Kautsar (108) Nashr dan al-Kautsar al-Kautsar  Juz Amma
3.1.2.Menunjukan arti  Menyimak bacaan dan  Membuat  Buku Pedoman
mufradat Q.S al- mencermati hukum rangkuman isi Guru Mapel Al-
Kautsar (108) tajwid yang terdapat kandungan Surah an- Qur’an Hadits Mi,
dalam Surah an-Nashr Nashr dan al-Kautsar Kelas 4 Kemenag
3.1.3.Menerjemahkan dan al-Kautsar  Membuat kaligrafi RI, 2014
Q.S. an-Nashr (110)  Mencermati lafal, Surah an-Nashr dan  Buku Pegangan
3.1.4.Menerjemahkan Q.S mufradat dan terjemah al-Kautsar Siswa Mapel Al-
al-Kautsar (108) Surah an-Nashr dan al- Qur’an Hadits MI
Kautsar Observasi Kelas 4 Kemenag
3.1.5.Menjelaskan isi  Membaca Surah an-  Mengamati RI, 2014
kandungan Q.S an- Nashr dan al-Kautsar pelaksanakan diskusi  Buku penunjang
Nashr (110) dengan dengan lembar lainnya yang
memperhatikan observasi sesuai
3.1.6.Menjelaskan isi makhraj dan hukum  Mengamati sikap  Media cetak dan
kandungan Q.S al- tajwidnya peserta didik dalam elektronik yang
Kautsar (108)  Menyimak penjelasan mengikuti kegiatan sesuai dengan
terkait isi kandungan pembelajaran materi
Surah an-Nashr dan al-  Mengamati sikap  Lingkungan sekitar
4.1..Menulis lafal Q.S 4.1.1.Menulis lafal Q.S Kautsar melalui teman sejawat yang mendukung
an-Nashr (110) dan an-Nashr (110) tayangan video atau melalui lembar
al-Kautsar (108) dengan benar media lainnya pengamatan
dengan benar
4.1.2.Menulis lafal Q.S Menanya Kinerja
al-Kautsar (108)  Menanyakan gambar  Mendemonstrasikan
dengan benar terkait Surah an-Nashr hafalan terjemah
dan al-Kautsar Surah an-Nashr dan
87
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

 Menanyakan cara al-Kautsar


membaca Surh an-  Presentasi hasil
Nashr dan al-Kautsar diskusi tentang isi
 Menanyakan mufradat kandungan Surah an-
dan terjemah Surah Nashr dan al-Kautsar
an-Nashr dan al-
Kautsar Portofolio
 Mengajukan  Membuat laporan
pertanyaan terkait hasil diskusi isi
hukum tajwid dan isi kandungan Surah
kandungan Surah an- an-Nashr dan al-
Nashr dan al-kautsar Kautsar
 Membuat laporan
Mengeksplorasi perkembangan
 Menunjukan arti hafalan Surah an-
mufradat Surah an- Nashr dan al-
Nashr dan al-Kautsar Kautsar
 Menerjemahkan Surah  Membuat paparan
an-Nashr dan al- hukum tajwid yang
Kautsar ada pada Surah an-
 Mengidentifikasi Nashr dan al-
hukum tajwid yang Kautsar
terdapat dalam Surah
an-Nashr dan al-
Kautsar Tes tulis
 Mendiskusikan isi  Menerjemahkan
kandungan Surah an- Surah an-Nashr dan
Nashr dan al-Kautsar al-Kautsar
88
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

 Menghafalkan lafal  Menjawab soal-soal


dan terjemah Surah terkait terjemah,
an-Nashr dan al- hukum tajwid dan
Kautsar isi kandungan Surah
 Pendidik kordinasi an-Nashr dan al-
dengan orang tua Kautsar
untuk mengamati
perilaku peserta didik Tes lisan
dalam pengamalan isi  Menyebutkan arti
kandungan Surah an- Surah an-Nashr dan
Nashr dan al-Kautsar al-Kautsar
di rumah
Mengasosiasi
 Menulis lafal Surah
an-Nashr dan al-
Kautsar
 Mengidentifikasi arti
Surah an-Nashr dan al-
Kautsar
 Membuat kesimpulan
isi kandungan Surah
an-Nashr dan al-
Kautsar

Mengkomunikasikan
 Mendemonstrasikan
bacaan, hafalan dan
terjemah Surah an-
89
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

Nashr dan al-Kautsar


 Mempresentasikan
hasil diskusitentang isi
kandungan Surah an-
Nashr dan al-Kautsar
 Menanggapi hasil
presentasi
(melengkapi,
mengkonfirmasi dan
menyanggah)
 Membuat resume
materi belajar.
1.2 Menerima Q.S. Menunjukan sikap Penerimaan ajaran  Menanamkan sikap  Penilaian diri
al-‘adiyat (100) menerima ajaran Q.S. Q.S. al-‘adiyat menerima ajaran Q.S.  Penilaian teman
sebagai firman al-‘adiyat (100) (100) al-‘adiyat (100)  Observasi
Allah  Jurnal/catatan
2.2..Terbiasa Membiasakan perilaku Pembiasaan  Membimbing  Penilaian diri
berperilaku positif positif sesyau dengan berperilkau positif pembiasaan  Penilaian teman
sesuai dengan ajaran Q.S. al-‘adiyat sesuai dengan berperilaku positif  Observasi
ajaran Q.S (100) ajaran Q.S. sesuai dengan ajaran  Jurnal/catatan
al-‘adiyat (100) al-‘adiyat (100) Q.S. al-‘adiyat (100)
3.2 Mengenal Q.S. 3.2.1.Mengidentifikasi Surah al-‘adiyat Mengamati Tugas  Al-Qur’am
al-‘adiyat (100) lafal Q.S al-‘adiyat (100)  Mengamati gambar Menghafal Surah Terjemahan
(100) terkait Surah al-‘adiyat al-‘adiyat Kemenag RI
 Mencermati lafal Surah  Juz Amma
al-‘adiyat  Buku Pedoman
3.2.2.Menunjukan jumlah  Menyimak bacaan dan Observasi Guru Mapel Al-

90
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

ayat Q.S. al-‘adiyat mengidentifikasi Mengamati sikap Qur’an Hadits Mi,


(100) hukum tajwid yang peserta didikdaam Kelas 4 Kemenag
terdapat dalam Surah mengikuti kegiatan RI, 2014
3.2.3.Menunjukan urutan al-‘adiyat pembelajaran  Buku Pegangan
ayat Q.S. al-‘adiyat Mengamati sikap Siswa Mapel Al-
(100) Menanya teman sejawat Qur’an Hadits MI
 Menanyakan gambar melalui lembar Kelas 4 Kemenag
3.2.4.Menunjukan hukum terkait Surah al-‘adiyat pengamatan RI, 2014
tajwid yang terdapat  Pendidik mengajukan  Buku penunjang
pada Q.S al-‘adiyat pertanyaan misalnya; Kinerja lainnya yang
(100) Sudahkah kalian Mendemonstrasikan sesuai
membaca al-Qur’an bacaan dan hafalan  Media cetk dan
3.2.5.Menganalisis cara setiap hari? Surat apa Surah al-‘adiyat elektronikyang
membaca Q.S yang kalian baca tadi sesuai dengan
al-‘adiyat (100) malam? Bagaimana Portofolio materi
perasaan kalian saat Membuat laporan Lingkungan sekitar
membaca al-Qur’an? perkembangan yang mendukung
4.2.Menghafalkan Q.S 4.2.1.Membaca Q.S.  Menanyakan cara hafalan Surah
al-‘adiyat (100) al-‘adiyat (100) membaca Surah al-‘adiyat
secara benar dan al-‘adiyat Membuat paparan
fasih  Mengajukan identifikasi hukum
4.2.2.Menghafalkan Q.S pertanyaan terkait bacaan tajwid yang
al-‘adiyat (100) hukum bacaan tajwid ada pada Surah
yang terdapat pada al-‘adiyat
surah al-‘adiyat
Mengekplorasi Tes tulis
 Menganalisis cara Menjawab soal-soal
membaca dan hukum terkait Surah
91
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

tajwid yang terdapat al-‘adiyat


pada Surah al-‘adiyat Tes lisan
 Menulis lafal Surah Membaca dan
al-‘adiyat menghafal Surah
 Menghafalkan Surah al-‘adiyat
al-‘adiyat Menjawab soal-soal
terkait lafal dan
Mengasosiasi hukum tajwid yang
 mencermati cara terdapat pada surah
membaca dan hukum al-‘adiyat
tajwid yang terdapat
pada Surah al-‘adiyat
 membuat kesimpulan
cara membaca dan
hukum tajwid yang
terdapat dalam Surah
al-‘adiyat

Mengkomunikasikan
 Mendemonstrasikan
bacaan dan hafalan
Surah al-‘adiyat
 Bertanya jawab tentang
hukum tajwid yang
terdapat dalam Surah
al-‘adiyat
1.3..Menyadari 1.3.1.Menerima Penyadaran  Membimbing  Penilaian diri
keutamaan keutamaan keutamaan penyadaran keutamaan  Penilaian teman
92
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

membaca al-qur’an membaca Al- membaca al- membaca al-qur’an  Observasi


dengan baik dan Qur’an dengan baik qur’an dengan dengan baik dan benar  Jurnal/ catatan
benar sesuai kaidah dan benar sesuai baik dan benar sesuai kaidah Ilmu
ilmu Tajwid kaidah Ilmu Tajwid sesua kaidah Ilmu Tajwid
Tajwid
2.3..Membiasakan 2.3.1.Membiasakan Pembiasaan  Membimbing  Penilaian diri
membaca al-qur’an membaca al-Qur’an membaca Al- pembiasaan membaca  Penilaian teman
dengan baik dan dengan baik dan Qur’an dengan al-qur’an dengan baik  Observasi
benar dalam benar dalam baik dan benar dan benar dalam  Jurnal/ catatan
kehidupan sehari- kehidupan sehari- dalam kehidupan kehidupan sehari-hari
hari hari sehari-hari
3.3..Memahami hukum 3.3.1.Menjelaskan Hukum bacaan Mengamati Tugas  Al-Qur’am
bacaan izhar dan pengertian izhar izhar dan ikhfa’  Mengamati teks Membaca Surah al- Terjemahan
ikhfa’ Surah pilihan terkait Ghasiyah dan al- Kemenag RI
3.3.2.Menjelaskan hukum bacaan izhar Insyirah dengan  Juz Amma
pengertian ikhfa’ dan ikhfa’ menggunkan kaidah  Buku Pedoman
 Menyimak pelafalan ilmu tajwid yang Guru Mapel Al-
3.3.3.Menyebutkan huruf contoh bacaan izhar benar Qur’an Hadits Mi,
izhar dan ikhfa’ Mencari dan menulis Kelas 4 Kemenag
lafal-lafal yang RI, 2014
3.3.4.Menyebutkan huruf Menanya terdapat bacaan izhar  Buku Pegangan
ikhfa’  Menanyakan teks dan ikhfa’ pada surah Siswa Mapel Al-
surah pilihan terkait al-Bayyinah pada Qur’an Hadits MI
3.3.5.Menjelaskan cara hukum bacaan izhar form yang tersedia Kelas 4 Kemenag
membaca izhar dan ikhfa’ RI, 2014
 Menanyakan cara Observasi  Buku penunjang
3.3.6.Menjelaskan cara membaca izhar dan mengamati lainnya yang
membaca ikhfa’ ikhfa’ penerapan bacaan sesuai
93
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

 Mengajukan yang terdapat hukum  Media cetk dan


3.3.7.Mengidentifikasi pertanyaan terkait bacaan izhar dan elektronikyang
contoh hukum hukum bacaan izhar ikhfa’ dengan sesuai dengan
bacaan izhar dan ikhfa’ menggunakan lembar materi
3.3.8.mengidentifikasi Mengekplorasi observasi Lingkungan sekitar
contoh hukum  Mengidentifikasi dan Mengamati sikap yang mendukung
bacaan ikhfa’ membaca lafa yang peserta didik dalam
terdapat hukum mengikuti kegiatan
bacaan izhar dan pembelajaran
ikhfa’
4.3.1.Mendemonstrasikan Kinerja
4.3..Mendemonstrasikan cara membaca izhar Mengasosiasi Mendemonstrasikan
hukum bacaan  Mencermati contoh bacaan yang terdapat
izhar dan ikhfa’ dan cara membaca hukum bacaan izhar
4.3.2.Mendemonstrasikan hukum bacaan izhar dan ikhfa’
cara membaca dan ikhfa’ Presentasi hasil
ikhfa’  Menulis lafal yang diskusitentang
yang terdapat bacaan hukum bacan izhar
izhar dan ikhfa’ dan ikhfa’

Mengkomunikasikan Portofolio
 Mendemonstrasikan Menulis lafal-lafal
bacaan izhar dan yang terdapat hukum
ikhfa’ bacaan izhar dan
 Menceritakan hasil ikhfa’
pengamatan lafal
terkait hukum bacaan
izhar dan ikhfa’
94
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

 Menulis lafal dan Test tulis


alasan hukum bacaan Menjawab soal-soal
izhar yang terdapat terkait hukum bacaan
pada Q.S al-G izhar dan ikhfa’
hasiyah 1-10
danbacaan ikhfa’ Test lisan
yangterdapat pada Membaca lafal yang
Q.S al-Insyirah terdapat hukum
 Membuat resume bacaan izhar dan
materi belajar ikhfa’
1.4..Meyakini bahwa 1.4.1.Menyadari bahwa Keyakinan bahwa  Menanamkan Penilaian diri
niat menentukan niat menentukan niat menentukan keyakinan bahwa niat Penilaian teman
baik dan tidaknya baik dan tidaknya baik dan tidaknya menentukan baik dan Observasi
sebuah amal seuah amal sebuah amal tidaknya sebuah amal Jurnal/ catatan
perbuatan perbuatan perbuatan perbuatan
2.4..Terbiasa memiliki 2.4.1.Membiasakan Pembiasaan  Membimbing Penilaian diri
niat dan tujuan memiliki niat dan memiliki niat dan pembiasaan memiliki Penilaian teman
positif sebagai tujuan positif tujuan positif niat dan tujuan positif Observasi
implementasi dari sebagai sebagai sebagai implementasi Jurnal/ catatan
pemahaman hadits implememntasi dari implementasi dari dari pemahman hadis
tentang niat pemahaman hadis pemahaman hadis tentang niat
tentang niat tentnag niat

3.4..Memahami arti dan 3.4.1.Menunjukan arti Hadis tentang niat Mengamati Tugas  Al-Qur’am
isi kandungan hadis mufradat  Mengamati gambar  Menulis hadis Terjemahan
tentang niat riwayat hadistentang niat terkait hadis tentang tentang niat Kemenag RI
al-Bukhari dari niat  Menghafal hadis  Juz Amma
Umar bin Khattab 3.4.2.Menerjemahkan  Menyimak bacaan tentang niat dan  Buku Pedoman
95
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

hadis tentang niat hadis tentang niat terjemahnya Guru Mapel Al-
 Mencermati lafal, Qur’an Hadits Mi,
3.4.3.Menjelaskan mufradat dan Observasi Kelas 4 Kemenag
pengertian niat terjemah hadis  Mengamati RI, 2014
tentang niat pelaksanaan hafalan  Buku Pegangan
3.4.4.Menjelaskan isi  Menyimak penjelasan dengan Siswa Mapel Al-
kandungan hadis terkait isi kandugan menggunakan Qur’an Hadits MI
tentang niat hadis tentang niat lembar observasi Kelas 4 Kemenag
melalui video atau  Mengamati sikap RI, 2014
media lainnya peserta didik dalam  Buku penunjang
4.4..Menghafalkan 4.4.1.Membaca hadis mengikuti kegiatan lainnya yang
hadis tentang niat tentang niat Menanya pembelajaran sesuai
riwayat al-Bukhari  Menanyakan gambar  Media cetk dan
dari Umar bin 4.4.2.Menulis hadis terkait hadistentang Kinerja elektronikyang
Khattab tentang niat niat  Mendemonstrasikan sesuai dengan
 Pendidik mengajukan bacaan hadis materi
4.4.3.Menghafalkan pertanyaan misalnya; tentang nait  Lingkungan sekitar
hadis tentang niat Sudahkah kamu  Mendemonstrasikan yang mendukung
berniat ketika hendak hafalan lafal dan
melakukan suatu terjemah hadis
kegiatan? tentang niterjemah
 Menanyakan cara terjemah hadis
membaca hadis tentang niat
tentang niat  Menjelaskan isi
 Saling bertanya kandungan hadis
jawabtentang tentang niat
mufradat dan
terjemah hadis Portofolio
96
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

tentang niat  Membuat laporan


 Mengajukan kesimpulan isi
pertanyaan terkait isi kandungan hadis
kandungan hadis tentang niat
tentang niat
Tes tulis
Mengekplorasi  Menyalin lafal
 Menerjemahkan hadis hadis tentang niat
tentang niat  Menerjemah hadis
 Menghafalkan lafal tentang niat
dan terjemah hadis  Menawab soal-soal
tentang niat terkait hadis
 Mengidentifikasi isi tentang niat
kandungan hadis
tentang niat
 Pendidik kordinasi Test lisan
dengan orang tua  Membaca,
untuk mengamati menghafal dan
perilaku peserta didik menyebutkan arti
dalam pengamalan isi hadis tentang niat
kandungan hadis
tentang niat di rumah.

Mengasosiasi
 Menulis hadis
tentang niat
 Mengidentifikasi arti
hadis tentang niat
97
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

 Membuat kesimpulan
isi kandungan hadis
tentang niat

Mengkomunikasikan
 Mendemonstrasikan
bacaan, hafalan dan
terjemah hadis
tentang niat
 Mempresentasikan
hasil diskusi tentang
isi kandungan hadis
tentang
 Menanggapi hasil
presentasi
(melengkapi,
mengkonfirmasi, dan
menyanggah)
 Membuat resume
materi belajar
1.5..Menyadari bahwa 1.5.1.Menerima bahwa Penyadaran  Menanamkan Penilaian diri
taqwa adalah kunci taqwa adalah kunci bahwa taqwa kesadaran bahwa Penilaian teman
kebahagiaan kebahagiaan adalah kunci taqwa adalah kunci Observasi
kebahagiaan kebahagiaan Jurnal/catatan
2.5..Membiasakan 2.5.1.Membiasakan Pembiasaan  Membimbing Penilaian diri
perilaku taqwa perilaku taqwa perilaku taqwa pembiasaan perilaku Penilaian teman
dalam kehidupan dalam kehidupan dalam kehidupan taqwa dalam Observasi

98
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

sehari-hari sebagai sehari-hari sebagai sehari-hari kehidupan sehari-hari Jurnal/catatan


implementasi dari implementasi dari sebagai sebagai implementasi
hadis tentang taqwa pemahaman hadis implementasi dari pemahaman hadis
tentang taqwa pemahaman hadis tentang taqwa
tentang taqwa
3.5..Memahami arti dan 3.5.1.Menunjukan arti Hadis tentang Mengamati Tugas  Al-Qur’am
isi kandungan hadis mufradat hadis taqwa  Mengamati gambar  Menulis hadis Terjemahan
tentang taqwa tentang taqwa terkait hadis tentang tentang taqwa Kemenag RI
riwayat at-Tirmizi 3.5.2.Menerjemahkan taqwa  Menghafal hadis  Juz Amma
dari Abu zar hadis tentang taqwa  Menyimak pelafalan tentang taqwa dan  Buku Pedoman
hadis tentang taqwa terjemahnya Guru Mapel Al-
3.5.3.Menjelaskan  Mencermati teks Qur’an Hadits Mi,
pengertian taqwa bacaan, mufradat dan Observasi Kelas 4 Kemenag
terjemah hadis  Mengamati RI, 2014
tentang taqwa pelaksanaan hafalan  Buku Pegangan
4.5..Menghafalkan 4.5.1.Membaca hadis  Menyimak dengan Siswa Mapel Al-
hadis tentang taqwa tentang taqwa penjelasan terkait isi menggunakan Qur’an Hadits MI
riwayat at-Tirmizi kandungan hadis lembar observasi Kelas 4 Kemenag
dari Abu-Zar 4.5.2.Menulis hadis tentang taqwa  Mengamati sikap RI, 2014
tentang taqwa melalui tayangan peserta didik dalam  Buku penunjang
video atau media mengikuti kegiatan lainnya yang
4.5.3.Menghafalkan lainnya. pembelajaran sesuai
hadis tentang taqwa  Media cetk dan
Menanya Kinerja elektronikyang
 Menanyakan gambar  Mendemonstrasikan sesuai dengan
terkait hadis tentang bacaan hadis materi
taqwa tentang taqwa  Lingkungan sekitar
 Menanyakan cara  Mendemonstrasikan yang mendukung
99
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

membaca hadis hafalan lafal dan


tentang taqwa terjemah hadis
 Saling bertanya tentang taqwa
jawab nufradat dan  Menjelaskan isi
terjemah hadis kandungan hadis
tentang taqwa tentang taqwa
 Mengajukan
pertanyaan terkait Portofolio
kandungan hadis  Membuat laporan
tentang taqwa kesimpulan isi
kandungan hadis
Mengekplorasi tentang taqwa
 Menerjemahkan
hadis tentang taqwa Tes tulis
 Mendiskusikan isi  Menyalin lafal
kandungan hadis hadis tentang
tentang taqwa taqwa
 Mengidentifikasi isi  Menerjemah hadis
kandungan hadis tentang taqwa
tentang taqwa  Menawab soal-soal
 Menghafalkan lafal terkait hadis
dan terjemah hadis tentang taqwa
tentang taqwa

Mengasosiasi Test lisan


 Menulis hadis  Membaca,
tentang taqwa menghafal dan
 Membuat kesimpulan menyebutkan arti
100
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran

isi kandungan hadis hadis tentang


tentang taqwa taqwa

Mengkomunikasikan
 Mendemonstrasikan
bacaan, hafalan dan
terjemah hadis
tentang taqwa
 Mempresentasikan
hasil diskusi tentang
isi kandungan hadis
tentang taqwa
 Menanggapi hasil
presentasi
(melengkapi,
mengkonfirmasi dan
menyanggah)
 Membuat resume
materi belajar

101
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah : MIN 8 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : IV (Empat)/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Menunjukan Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru dan tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang tentang dirinya,

mahluk ciptaan Tuhan dan benda-benda yang dijumpainya di

rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dabn berakhlak mulia

102
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110) dan al-
Kautsar (108)
2.1 Mengamalkan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1 Memahami arti dan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar

C. Indikator
1.1.1 Menerima ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110)
dan al-Kautsar (108)
2.1.1 Membiasakan pengamalan kandungan Q.S an-Nashr (110) dan
al-Kautsar (108)
3.1.1 Menunjukan arti mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
3.1.2 Menerjemahkan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan
benar

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati peserta didik, mampu menjelaskan arti
mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan tepat
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat memahami terjemahan Q.S
an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan isi
kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
 Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)

103
F. Sumber dan Media Pembelajaran
 Al-Qur’am Terjemahan Kemenag RI
 Juz Amma
 Buku Pedoman Guru Mapel Al-Qur’an Hadits Mi, Kelas 4 Kemenag RI,
2014
 Buku Pegangan Siswa Mapel Al-Qur’an Hadits MI Kelas 4 Kemenag
RI, 2014
 Buku penunjang lainnya yang sesuai
 Media cetk dan elektronikyang sesuai dengan materi
 Lingkungan sekitar yang mendukung

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Pembelajaran dibuka dengan 10 Menit
salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta
didik
 Pendidik menjelaskan tujuan
pembelajaran yang hendak
dicapai
 Pendidik mengaitkan materi
pelajaran dengan materi
sebelumnya
Inti Mengamati 50 Menit
 Peserta didik mengamati
gambar dan lafal Q.S an-Nashr
(110) dan al-Kautsar (108)
Menanya
 Guru menanyakan sekilas
apakah siswa sudah mengenal
dan hafal Surah an-Nasr.
 Pendidik menanyakan hal-hal
terkait Q.S an-Nashr (110) dan
al-Kautsar (108)

Eksplorasi
 Guru memberi motivasi
bagaimana kelebihan orang
yang membaca al-Qur’an. Di

104
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
dalam buku teks selalu diawali
dengan kalimat”Amati dan
cerikan gambar berikut”. Di
setiap akhir bab ada, aku bisa,
hikmah, hati-hati, rangkuman
dan ayo berlatih.

Mengasosiasi
 Pesera didik membaca surah an-
Nasr dan al-Kautsar ayat per
ayat hingga mahir, dan
mencermati huruf, tanda baca
dan hukum bacaan.
 Peserta didik menyimak dan
membaca an-Nasrdan al-
Kautsar bersama-sama dengan
pendidik

Komunikasi
 Pendidik memberi contoh
membaca Surah an-Nasr dan
al-Kautsar

Penutup  Pendidik dan peserta didik 10 Menit


membuat kesimpulan
 Pendidik mengadakan
evaluasi/penguatan
 Pendidik memberikan motivasi
dan mengajarkan peserta didik
untuk selalu bersyukur
 Pembelajaran diakhiri dengan
berdo’a dan salam

H. Penilaian
1. Penilaian sikap
Peserta didik memberi beri tanda centang (√ ) pada kolom sangat setuju,
setuju, atau tidak setuju di bawah ini, guru mengarahkan siswa untuk
memilih salah satu jawaban sesuai pemahamannya.

105
Petunjuk penskoran:

Pedoman Penilaian:
Skor maksimal 15

Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

2. Penilaian Unjuk Kerja


Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................

No Uraian Nilai Pengamatan


1 2 3 4
1 Membaca Surah an-Nashr ayat ke-1
2 Ayat ke- 2
3 Ayat ke-3
4 Membaca Surah al-Kautsar ayat ke- 1
5 Dst
Keterangan nilai
1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik

Keterangan :
Sangat baik (90-100) : Membaca lancar, tartil, lagu/berirama.
Baik (80-89 ) : Membaca lancar sesuai kaidah bacaan
Sedang (70-78 ) : Membaca kurang lancar sesuai kaidah bacaan.
Kurang ( <70 ) : Membaca tidak lancar

3. Penilaian uraian
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan
individu secara Tertulis
Soal :
1. An-Nasr Artinya…
2. Tulislah ayat ke-1 dari surah An-Nasr!
3. Surah an-Nashr di turunkan di kota…
4. Al-Kautsar artinya…
5. Surah al-Kautsar terdiri dari…ayat

106
Rubrik Penilaian

Pedoman Penilaian:
Skor maksimal 14
Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

4. Tugas
 Tugas Individu
Peserta didik diminta membaca surah An-Nasr da al-Kautsar di hadapan
orang tuanya! kemudian disuruh meminta orang tua untuk menyimaknya
dan memberikan penilaian dan menandatangani laporan atas bacaan
peserta didik Penilaian dengan cara memberi tanda centang (√) pada
kolom hafal atau belum hafal yang sesuai!

Membaca surat An-Nasr dan al-Kautsar

Ayat Fasih sesuai tajwid Belum Fasih


1.
2.
3.
dst

 Tugas Kelompok
Peserta didik diminta berdiskusi untuk membuat kaligrafi surah An-
Nasr dan terjemahannya seindah mungkin, lalu dipajang di kelas.

107
I. Interaksi Pendidik dengan Orang tua
Guru membuat buku penghubung yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran selama di dalam kelas, yang berisi pengamatan belajar
anak di rumah dengan kolom komentar dan paraf.

Catatan Guru / Refleksi


Masalah
Ide Baru
Momen spesial

Mengetahui, Bandar lampung, September 2020


Kepala MIN 8 Bandar lampung Peneliti,

Suntari, S.Ag Ida Matul Khoiriyah


NIP. 197009151991031003 NPM. 1311100101

108
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah : MIN 8 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : IV (Empat)/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Menunjukan Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru dan tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang tentang dirinya,

mahluk ciptaan Tuhan dan benda-benda yang dijumpainya di

rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dabn berakhlak mulia

109
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110) dan al-
Kautsar (108)
2.1 Mengamalkan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1 Memahami arti dan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar

C. Indikator
1.1.1 Menerima ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110)
dan al-Kautsar (108)
2.1.1 Membiasakan pengamalan kandungan Q.S an-Nashr (110) dan
al-Kautsar (108)
3.1.1 Menunjukan arti mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
3.1.2 Menerjemahkan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan
benar

D. Tujuan Pembelajaran
4. Melalui kegiatan mengamati peserta didik, mampu menjelaskan arti
mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan tepat
5. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat memahami terjemahan Q.S
an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar
6. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan isi
kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
 Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)

110
F. Sumber dan Media Pembelajaran
 Al-Qur’am Terjemahan Kemenag RI
 Juz Amma
 Buku Pedoman Guru Mapel Al-Qur’an Hadits Mi, Kelas 4 Kemenag RI,
2014
 Buku Pegangan Siswa Mapel Al-Qur’an Hadits MI Kelas 4 Kemenag
RI, 2014
 Buku penunjang lainnya yang sesuai
 Media cetk dan elektronikyang sesuai dengan materi
 Lingkungan sekitar yang mendukung

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Guru mengawali pembelajaran 10 Menit
dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama/membaca basmalah.
 Guru menyapa, memeriksa
kehadiran dan kerapian peserta didik.
 Guru memberikan motivasi peserta
didik dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran
 Guru menyajikan apersepsi
Inti Mengamati 50 Menit
 Bagaimana cara mengartikan surah an-Nasr
dan al-Kautsar? Ajaklah peserta didik untuk
mengamati arti kosa katanya..

Menanya
 Pendidik menanyakan sekilas apakah
peserta didik sudah tau arti dari surat an-
nasr dan al-Kautsar

Mengekplorasi/menalar.
 Guru menyiapkan dan memberi motivasi
berkaitan dengan manfaat bagi orang yang
membaca Surah an-Nasr dan al-Kautsar

Mengasosiasi/mencoba.
 Pendidik memberi motivasi, agar peserta

111
didik bersemangat mengartikan per ayat
surah an-Nasr dan al-Kautsar
 Pada Kolom Kegiatan, peserta didik
diminta untuk mengingat mufrodat Surah
An-Nashr dan al-Kautsar melafalkan secara
berulang hingga hafal.

Komunikasi
 peserta didik menyusun bersama teman
sebangkunya arti kata tersebut menjadi
terjemahan yang sempurna, kemudian
mencocokkan hasil terjemahannya dengan
terjemahan yang ada di buku teks.

Penutup  Pendidik melaksanakan penilaian secara 10 Menit


tertulis
 Mereleksi dengan pertanyaan atau
tanggapanpeserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan
perbaikan dan memberikan pesan-pesan
positif terkait kandungan surah an-Nasr
dan al-Kautsar
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
 Pembelajaran ditutup dengan membaca
hamdalah dan doa penutup majelis serta
salam.

H. Penilaian
1. Penilaian Uraian
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan
individu secara Tertulis
Soal :
1. Maka bertasbilah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya sesungguhnya Dia adalah maha penerima
taubat..merupakan arti dari surat an- nasr ayat….
2.

3. Arti dari 2 mufradat di bawah ini adalah..


a. b

4. Tulislah terjemahan dari ayat berikut ini..

112
5. “Maka laksanakanlah Salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah
(sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)”...merupakan
arti dari surat al-kautsar ayat….

Rubrik Penilaian

Pedoman Penilaian
Skor maksimal 14
Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

2. Penilaian sikap
Peserta didik memberi beri tanda centang (√ ) pada kolom sangat setuju,
setuju, atau tidak setuju di bawah ini, guru mengarahkan siswa untuk
memilih salah satu jawaban sesuai pemahamannya.

113
Petunjuk penskoran:

Pedoman Penilaian:
Skor maksimal 15

Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

3. Penilaian Unjuk Kerja


Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................

No Uraian Nilai Pengamatan


1 2 3 4
1 Membaca Surah an-Nashr ayat ke-1
2 Ayat ke- 2
3 Ayat ke-3
4 Membaca Surah al-Kautsar ayat ke- 1
5 Dst
Keterangan nilai
1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik

4. Tugas
 Tugas Individu
Peserta didik diminta membaca surah An-Nasr da al-Kautsar di
hadapan orang tuanya! kemudian disuruh meminta orang tua untuk
menyimaknya dan memberikan penilaian dan menandatangani
laporan atas bacaan peserta didik Penilaian dengan cara memberi
tanda centang (√) pada kolom hafal atau belum hafal yang sesuai!

Menghafal terjemahan surat An-Nasr dan al-Kautsar

Ayat Hafal Belum Hafal


1.
2.
3.
dst

114
 Tugas Kelompok
Peserta didik diminta berdiskusi tentang mufrodat yang sudah di hafal

J. Interaksi Pendidik dengan Orang tua


Guru membuat buku penghubung yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran selama di dalam kelas, yang berisi pengamatan belajar anak di
rumah dengan kolom komentar dan paraf.

Catatan Guru / Refleksi


Masalah
Ide Baru
Momen spesial

Mengetahui, Bandar lampung, September 2020


Kepala MIN 8 Bandar lampung Peneliti,

Suntari, S.Ag Ida Matul Khoiriyah


NIP. 197009151991031003 NPM. 1311100101

115
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah : MIN 8 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : IV (Empat)/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Menunjukan Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru dan tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang tentang dirinya,

mahluk ciptaan Tuhan dan benda-benda yang dijumpainya di

rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dabn berakhlak mulia

116
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110) dan al-
Kautsar (108)
2.1 Mengamalkan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1 Memahami arti dan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar

C. Indikator
1.1.1 Menerima ajaran yang terkandung dalam Q.S an-Nashr (110)
dan al-Kautsar (108)
2.1.1 Membiasakan pengamalan kandungan Q.S an-Nashr (110) dan
al-Kautsar (108)
3.1.1 Menunjukan arti mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
3.1.2 Menerjemahkan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)
3.1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar
(108)
4.1.1 Menulis lafal Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan
benar

D. Tujuan Pembelajaran
7. Melalui kegiatan mengamati peserta didik, mampu menjelaskan arti
mufradat Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan tepat
8. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat memahami terjemahan Q.S
an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar
9. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan isi
kandungan Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108) dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
 Q.S an-Nashr (110) dan al-Kautsar (108)

117
F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Guru mengawali pembelajaran 10 Menit
dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama/membaca basmalah.
 Guru menyapa, memeriksa
kehadiran dan kerapian peserta didik.
 Guru memberikan motivasi
peserta didik dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran
 Guru menyajikan apersepsi
Inti Mengamati 50 Menit
 Guru menyiapkan dan memberi
motivasi berkait dengan menghafal
terjemah dan memahami isi
kandungan surah an Nasr dan al-
kautsar. Di dalam buku teks diawali
dengan kalimat ”Amati dan
ceritakan gambar berikut”.

Menanya
 Peserta didik menjawab
pertanyaan” Tahukah kamu sebab-
sebab turun (asbabun nuzul) dan isi
kandungan surah an-Nashr dan al-
kautsar? ” Lihat buku teks.

Mengekplorasi/menalar.
 Guru menjelaskan isi kandungan
surah an-Nasr dan al-kautsar dengan
jelas dan penuh kesabaran.
 Guru terus memberi motivasi, agar
peserta didik bersemangat untuk
menelaah dan memahami isi
kandungan surah an-Nasr dan al-
kautsar, serta menanyakan yang
belum dipahami terkait isi
kandungan surah an-Nasr

Mengasosiasi/mencoba.
 Jika ada yang sudah tahu isi
kandungan surah surah an-Nasr dan
al-Kautsar, mintalah untuk

118
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
menjelaskan secara singkat kepada
teman-temannya.Jika tidak, ajaklah
peserta didik untuk mempelajari isi
kandungan Al-Qur'an.

Komunikasi/demonstrasi/Networking
 Pada kolom kegiatan, peserta didik
untuk bergabung ke kelompok
masing-masing secara tertib diminta
untuk mendiskusikan dalam bentuk
Menulis secara singkat isi
kandungan surah an-Nasr da al-
Kautsar di lembar kertas, dan
membacakan hasil kerja
kelompoknya di depan teman-
temannya
Penutup  Guru melaksanakan penilaian secara 10 menit
tertulis
 Mereleksi dengan pertanyaan atau
tanggapanpeserta didik dari kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai
bahan perbaikan dan memberikan
pesan-pesan positif terkait
kandungan surah an-Nasr dan al-
Kautsar
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
 Pembelajaran ditutup dengan
membaca hamdalah dan doa penutup
majelis serta salam.

G. Penilaian
1. Penilaian Uraian
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan
individu secara Tertulis
Soal :
1. Apa yang melatar belakangi turunnya surat an-nasr?
2. Sebutkan 2 (dua) perintah Allah yang terkandung dalam surah An-
Nasr?
3. Surah an-Nashr tergolong surah…
4. Sebutkan 2 (dua) perintah Allah yang tercantun dalam surah al-
Kautsar?
5. Apakah yang dimaksud dengan orang yang terputus pada ayat ke-3
surah Al- Kautsar?

119
Rubrik Penilaian

Pedoman Penilaian
Skor maksimal 14
Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

2. Penilaian sikap
Peserta didik memberi beri tanda centang (√ ) pada kolom sangat
setuju, setuju, atau tidak setuju di bawah ini, guru mengarahkan
siswa untuk memilih salah satu jawaban sesuai pemahamannya.

120
Petunjuk penskoran

Pedoman Penilaian
Skor maksimal 15

Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal

3. Tugas
Peserta didik diminta untuk membuat rangkuman isi kandungan surah
An-Nasr dan al-Kautsar

H. Interaksi Pendidik dengan Orang tua


Guru membuat buku penghubung yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran selama di dalam kelas, yang berisi pengamatan belajar anak di
rumah dengan kolom komentar dan paraf.

Catatan Guru / Refleksi


Masalah
Ide Baru
Momen spesial

Mengetahui, Bandar lampung, September 2020


Kepala MIN 8 Bandar lampung Peneliti,

Suntari, S.Ag Ida Matul Khoiriyah


NIP. 197009151991031003 NPM. 1311100101

121
PEDOMAN WAWANCARA
ANALISIS PEMBELAJARAN ONLINE DIMASA PANDEMI
PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS
KELAS IV DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

Sumber : Hasil Wawancara dengan Guru Mapel Al-Qur’an Hadits


Hari/Tanggal :
Nama :
Tempat :
O Aspek Sub Aspek Pertanyaan Jawaban

1. Penyampaian a. Cara Bagaimana cara Ibu memberikan Dimasa pandemi seperti ini pembelajaran
Materi menyampaikan materi pembelajaran pada siswa pada dilakukan secra daring/online. Jadi materi
Pembelajaran materi pelajaran masa pandemi ini? pelajaran disampaikan secara online.

Bagaimana cara Ibu berkomunikasi Untuk berkomunikasi atau interaksi


dengan peserta didik saat proses dengan peserta didik, para pendidik di
pembelajaran berlangsung? MIN 8 Bandar Lampung memanfaatkan
platform WhatsApp. Dimana kami para
pendidik memiliki grup diskusi masing-
masing kelas untuk memudahkan dalam
meyampaikan informasi kepada peserta
didik.

Bagaimana tindakan Ibu apabila Dalam pembelajaran online ini tentu saja

122
O Aspek Sub Aspek Pertanyaan Jawaban

terjadi kurang pemahaman peserta banyak kendala misalnya peserta didik


didik ketika pembelajaran online kurang memahami materi yang
berlangsung ? sampaikan. Tindakan dilakukan yaitu
dengan menjelaskan ulang di grup diskusi
karena di grup diskusi memungkinkan
untuk mereka suara sehingga tidak jarang
penjelasannya dilakukan dengan rekaman
suara.

b. Kedisiplinan Bagaimana cara Ibu untuk Untuk mengetahui keterlibatan peserta


peserta didik mengetahui peserta didik mengikuti didik dalam proses pembelajaran dapat
pembelajaran online berlangsung ? dilihat pada video yang dikirimkan oleh
orang tua atau peserta didik itu sendiri.
Apabila dalam video tidak ada peserta
didik yang dimaksud berarti dianggap
tidak mengikuti pembelajaran.

c. Minat peserta bagaimana Ibu ketahui minat belajar Setiap kali akan dimulai proses
didik siswa pada mata pelajaran QUR’AN pembelajaran pasti saya melakuakn
HADITS? pengecekan peserta didik terlebih dahulu
apakah sudah siap belajar atau belum
apabila sudah siap semua maka akan saya
lanjutkan dengan memberi salam dan
menanyakan kabar lalu saya menanyakan

123
O Aspek Sub Aspek Pertanyaan Jawaban

materi yang sudah dibahas dan saya


menyampaikan apa yang akan dibahas.
Untuk mengakhiri pembelajaran saya
selalu melakukan evaluasi mengenai
materi yang sudah dipelajari dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan. Hal itu
pun saya lakukan selama proses belajar
mengajar dilaksanakan secara
onlineMinat belajar peserta didik dapat
dilihat dari sikap peserta didik pada saat
proses pembelajaran. Antusias atau
tidaknya dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui minat belajar peserta didik.

Selain belajar di kelas, apakah Ibu Tentu saja, sesekali kita perlu mengajak
mengajak siswa belajar di luar kelas ? peserta didik untuk belajar di luar kelas
misalnya, di lingkungan alam sekitar
sekolah, tapi perlu disesuaikan materi
pembelajaran. Karena lingkungan alam
juga memberikan sumber belajar yang
untuk mendapatkannya kita tidak perlu
mengeluarkan biaya.

124
O Aspek Sub Aspek Pertanyaan Jawaban

d. Gairah belajar Bagaimana Ibu mengetahui tingkat Tingkat kesukaran dalam pembelajaran
peserta didik kesukaran pembelajaran dimasa online ini sangat beragam bahkan tidak
pandemi ini ? sedikit baik peserta didik dan wali murid
yang mengeluhkan hal ini. Untuk
mengatasi semua ini biasanya kita akan
diskusikan di grup diskusi yang nantinya
akan dikaji pada saat rapat bersama
kepala madrasah dan pendidik lainnya.

e. Proses Bagaimana strategi bapak dalam Dalam pembelajaran online ini diperlukan
pembelajaran melakukan proses pembelajaran strategi yang tidak mudah, karena tidak
peserta didik dimasa pandem ini? semua peserta didik memiliki telephone
seluler yang memdai untuk mendapatka
informasi dari penddidik atau sekolah.
Untuk mengatasi hal ini, saya mensiasati
dengan membentuk kelompok belajar.
Jadi bagi siswa yang tidak memiliki akses
informasi akan bergabung dengan teman
lainnya sehingga informasi akan
didapatkan atau diterima secara
menyeluruh pada tiap-tiap peserta didik.

125
126
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PANJANG
JL. Tanjung Pura I Pidada II Panjang Utara
KOTA BANDAR LAMPUNG

PROFIL
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 8 BANDAR
LAMPUNG
KOTA BANDAR LAMPUNG

A. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Madrasah : MIN 8 Bandar Lampung
2. Alamat Madrasah :
a. Jalan : Tanjung Pura I Pidada II
b. Desa : Panjang Utara
c. Kecamatan : Panjang Utara
d. Kota : Bandar Lampung
e. Propinnsi : Lampung
f. No Telp : (0721) 341039
3. Nama Yayasan :-
4. Status madrasah : Negeri
5. Sk Akreditasi :
a. Nomor : 123/BAP-SM/12-LPG/2016
b. Tanggal : 17 September 2016
6. NSM : 111118710008
7. Tahun Berdiri : 1975
8. Nama Kepala Madrasah : Suntari, S.Ag.
9. SK. Kepala Madrasah :
a. Nomor : B.673/Kw.08.1/1.b/Kp.07.6/11/2018
b. Tanggal : 16 November 2018

B. DATA GURU DAN SISWA


1. Jumlah Guru Pada tahun 2019/2020
a. Pegawai Negeri Sipil : 29 Orang
b. Guru Tidak Tetap : 10 Orang
c. Penjaga : 2 Orang

2. Jumlah Siswa Tahun 2018/2019


Siswa
Tingkat Rombongan
Kelas Belajar
Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas I 4
88 110 198

Kelas II 4
104 97 201

Kelas III 5
86 98 184

127
Kelas IV 4
70 70 140

Kelas V 5
63 74 137

Kelas VI 3
74 42 116

JUMLAH 25 485 491

C. DATA FASILITAS SEKOLAH

N No JENIS RUANGAN JUMLAH KONDISI


RUANGAN

1. Ruang Kelas 10 Baik

2. Ruang Perpustakaan 1 Baik

3. Ruang Tata Usaha 1 Baik

4. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

5. Ruang Guru 2 Baik

6. Ruang Laboratorium 1 Baik


Komputer

7. Ruang UKS 1 Baik

8. Jumlah Rombongan Belajar 25 Baik

Bandar Lampung, Agustus 2019


Kepala,

SUNTARI, S.Ag.
NIP. 197009151991031003

128
PROFIL GURU DAN PEGAWAI MIN 8 KOTA BANDAR LAMPUNG

129
130
Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 B. Lampung

Visi :Unggul, Inovatif, Kolaboratif dan kompetitif (UNIKK)


Indikator Unggul :
1. Menciptakan calon Agamawan yang berilmu
2. Menciptakan ilmuwan yang beragama.
3. Menciptakan tenaga terampil yang professional dan agamis
4. Mengembangkan Madrasah yang Unggul dan Komplet

Indikator Visi:
- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung memiliki mental keingintahuan tentang
ilmu
- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung berakhlaqul karimah
- Tenaga Pendidik dengan akademik sesuai Undang-undang Standar
Nasional Pendidikan
- Lulusan MIN 8 Bandar Lampung memiliki prestasi intra dan
ekstrakurikuler yang unggul

Misi :
1.    Membina warga sekolah menjadi manusia yang taat ajaran agama
2.    Mewujudkan warga sekolah yang berakhlak mulia
3.    Menggali dan mengembangkan potensi dalam bidang Ilmu
Pengetahuan
4.    Meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga dan seni
5.    Membentuk manusia yang siap bersaing di era globalisasi
6.    Mengembangkan SDM yang handal, relegius
7.    Mengembangkan budaya mutu
8.    Meningkan pelayanan yang oprtimal
9.    Meningkan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
10.  Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
11.  Meningkatkan kualitas pembelajaran.
12. Menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung proses
pembelajaran
13. Meningkatkan sistem informasi yang akurat melalui IT

131
14. Meningkatkan Kemampuan melalui baca tulis Alquran dan minimal
hafal Juz 30
15. Tercapainya peningkatan Ketatausahaan, rumah tangga sekolah,
perpustakaan dan laboratorium

132
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH
MIN 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN
2019/2020

KEPALA MADRASAH KOMITE MADRASAH


Samanan, S.Ag
SUNTARI. S, S.Ag

WK. KESISWAAN
IIS RATNASARI, S.Pd.I BENDAHARA
SITI MARYAM

WK. KURIKULUM
Ahmad Firdaus, S.Pd.I
TATA USAHA
Sunawati
WK. Sarana
Hadijah S.Pd.I WALI KELAS

WL.KLS.I.A WL.KLS.I.B WL.KLS. I.C WL.KLS. I.D


Nur Aisyah, S.Pd.I Suci Purnamasari, S.Pd. Ratiniwati, S.Pd.I Fitriyana, S.Pd.

WL.KLS IIA WL.KLS. II.B WL.KLS II.C WL.KlS..II.D


Desi Aprianti, S.Pd.I Siti Rahmah, S.Ag. Lisa Humroh, S.Pd.I Ahmad Ismail, S.Pd.I

WL.KLS.III.A WL.KLS.III,B WL.KLS.III.C WL.KLS. III.D


Hj. Unung Badriah, S.Pd.I Mifak Liza Putri, S.Pd.I Arum Arinda, S.Pd.
Nila Septina, S.Pd.I

WL.KLS. III.E WL.KLS. IV,A WL.KLS.IV.B WL.KLS. IV.C


Muhtamil, S.Pd.I Popi Indriani, S.Pd. Ahmad Khoiri Alfian, Siti Anisa, S.Pd.
S.Pd.I
.

WL.KLS.V.A WL.KLS.V.B WL.KLS.V.C WL.KLS.V.D


Hadijah, S.Pd.I Mathlail Fajri, M.Pd. Riyadh Al-Huda, S.Pd.I H. Asrori. S.Pd.I

WL.KLS.V.E WL.KLS.VI.A WL. KLS VI.B WL. KLS.VI.C


Hendri Wibowo, Ahmad Firdaus, S.Pd.I
David Rifai,S.Ag. Hi. Riyono, M.Pd.
S.Pd.I

Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel


Bambang DP, S.Ag. Sri Wahyuni, S.Pd.I Huzaifah, S.P.dI Siti Ubaidah, S.Pd.I

133
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
Maimunah, S.Pd.I Iis Ratnasari, S.Pd.I Era Lusica, S.Pd.I Farida AK, S.Ag. Rapiqoh, SE.

Perpustakaan UKS LAB. KOMPUTER Operator Keuangan Operator EMIS Operator Simpatika
SUNAWATI Huzaifah, S.Pd.I Hendri Wibowo, S.Pd.I Septio Bayu, S.Pd. A. Firdaus,
Desi Ap, S.Pd.I
S
.
PENJAGA/
SATPAM
BUKHORI

SISWA

MASYARAKAT

134
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

NAMA GURU : ..........................................................


KELAS/ SEMESTER : ..........................................................
MATA PELAJARAN : ..........................................................
SIKLUS : ..........................................................
TANGGAL : ..........................................................
Kemunculan
NO Perilaku Guru yang diobservasi Tidak Ada Deskripsi

1. Menyampaikan Appersepsi
2. Memotivasi / membangkitkan
minat siswa
3. Menghubungkan dengan materi
sebelumnya
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
5. Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman langsung
terhadap obyek yang dipelajari
6. Meningkatkan keterlibatan siswa
melalui pengalaman belajar
dengan berbagai kegiatan
7. Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat
dalam memilih alat peraga IPA
8. Menguasai materi pembelajaran
9. Mengajukan pertanyaan kepada
siswa
10. Memberikan kesempatan
berfikir kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan
11. Memberikan pujian /
penghargaan kepada siswa yang
menjawab pertanyaan dengan
tepat
12. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
13. Berperan sebagai fasilitator
14. Menyiapkan sarana

135
Kemunculan
NO Perilaku Guru yang diobservasi Tidak Ada Deskripsi

pembelajaran
15. Menggunakan media / alat
peraga
16. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
17. Memberikan waktu
menyelesaikan tugas
18. Memantau kesulitan belajar
siswa
19. Menggunakan bahasa yang baik
dan benar
20. Menumbuhkan interaksi antar
siswa
Jumlah
Prosentase

............................................................
Observer

..............................................................

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

NAMA GURU : ..........................................................

136
KELAS/ SEMESTER : ..........................................................
MATA PELAJARAN : ..........................................................
SIKLUS : ..........................................................
TANGGAL : ..........................................................

Kemunculan
Aspek yang diobservasi Tidak Ada Komentar
ada
1. Keterlibatan siswa
dalam proses belajar
mengajar
2. Keaktifan siswa
dalam KBM
3. Kemampuan dalam
menjawab pertanyaan
4. Kemampuan
mengajukan
pertanyaan dan
menyampaikan
pendapat
5. Kerjasama dalam
KBM
Jumlah
Persentase

............................................................
Observer

..............................................................

DOKUMENTASI DENGAN KEPALA MADRASAH

137
DOKUMENTASI DENGAN WALI KELAS

DOKUMENTASI PENELITIAN

138
139

Anda mungkin juga menyukai