Skripsi
Oleh :
Retno Yusniarti
NPM : 1311100011
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Skripsi
Oleh :
Retno Yusniarti
NPM:1311100011
ii
MOTTO
Artinya: “ Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridhaan-Nya kejalan keselamatan, dan ( dengan Kitab itu
pun) Allah Mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya
dengan izin-Nya, dan Menunjukkan ke jalan yang lurus” (Q.S. Al-
Maa’idah: 16)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, ( Bandung : CV Fokusmedia,
2013), h. 110
iii
PERSEMBAHAN
Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, tiada
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah. Telah
persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih sayang yang tulus kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Wahyudi dan Ibundaku Wahyuni yang
kasih sayang, dan selalu ada disaat suka maupun duka yang tidak pernah lelah
keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu
skripsi ini.
vi
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak Wahyudi dan
ibu Wahyuni.
Lampung Selatan lulus tahun 2001, SD Negeri 1 Sukapura Lampung Selatan lulus
tahun 2007, SMP Negeri 2 Sragi Lampung Selatan lulus tahun 2010, MAN 1
Bandar Lampung lulus tahun 2013, UIN Raden Intan Lampung sejak tahun 2013
hingga sekarang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena rahmat dan dan
Lampung. Solawat dan salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Atas bantuan dari semua pihak dalam menyelesaikan skripsi
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
3. Dra. Chairul Amriyah, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Bambang Sri
viii
kepada peneliti selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah UIN Raden
Intan Lampung.
5. Kepala Sekolah, Guru dan Staf di MIN 8 Bandar Lampung , yang telah
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas
semua bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.
Namun peneliti menyadari keterbatasan kemampuan yang ada pada diri peneliti.
Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan. Akhirnya semoga skripsi ini berguna bagi diri peneliti khususnya dan
Penulis
Retno Yusniarti
NPM.1311100011
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 9
C. Batasan Masalah ............ …………. ………………………………. 9
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
ix
2. Jenis-jenis Hasil Belajar ............................................................. 23
3. Pengukuran Hasil Belajar .......................................................... 24
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................... 28
C. Matematika
1. Pengertian Matematika .............................................................. 28
2. Tujuan Matematika di SD/MI .................................................... 33
3. Ruang Lingkup Matematika....................................................... 36
D. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 36
E. Kerangka Berfikir............................................................................. 37
F. Hipotesis........................................................................................... 38
x
3. Uji Hipotesis............................................................................... 54
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 : Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba Soal ........................ 122
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa
sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Depok: Rajawali Pers. Ed. revisi Cet. 14.
2019), h. 1
2
Hermansyah Trimantara, “ Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Pendekatan Kelompok Kecil Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V” TERAMPIL Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Vol.2 Nomor.2 Desember 2015, h.225
2
hidup dan tumbuhnya anak-anak. Pendidikan dalam hal ini yaitu menuntut
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tersebut, agar mereka
َ ض ۚ َيأْم
ُرُون ِب ْٱل َمعْ رُوفِ َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ٍ ْض ُه ْم َأ ْولِ َيآ ُء َبع ُ ون َو ْٱلم ُْؤ ِم َٰ َن
ُ ْت َبع َ َو ْٱلم ُْؤ ِم ُن
ٓ
َ ٱَّلل َو َرسُو َل ُهۥٓ ۚ أُ ۟و َٰ َلئ
ِك َ َّ ُون َّ ون
َ ٱلز َك َٰو َة َويُطِ يع َ َع ِن ٱ ْلمُن َك ِر َو ُيقِيم
َ ُون ٱلصَّ َل َٰو َة َوي ُْؤ ُت
َ َّ َّٱَّللُ ۗ إِن
ٌ ٱَّلل َع ِز
يز َحكِي ٌم َّ َس َيرْ َح ُم ُه ُم
sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik
berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak
hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila mana fisik
anak yang aktif, tetapi fikiran dan mentalnya kurang aktif, maka
kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya anak
didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasakan perubahan didalam
konteks sekolah, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa
kemampuan atau prestasi yang dialami oleh siswa sebagai hasil dari
4
pelajari. 3
kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berfikir logis , analitis, sistematis, kritis dan
mathemata yang berarti „belajar atau hal yang dipelajari‟(“things that are
learned”). Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
akan bentuk-bentuk benda disekitarnya yang berbeda satu dengan yang lain.
Batu berbeda dengan kayu, gunung berbeda dengan laut, pohon yang satu
berbeda dengan yang lain. Kesadaran macam inilah yang menjadi bibit
3
Siti Nurhasanah, A. Sobandi, “ Minat Belajar Seabagai Determinan Hasil Belajar
Siswa” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol. 1 No.1 Agustus 2016, h. 129
4
Myti Sandri, “ Pengaruh Media Lagu Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar Siswa Kelas 5 SD Negeri Kota Bengkulu” Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika Maret 2018 Vol. 2 No.1, h. 2
5
mengembangkan proses berfikir anak dimulai dari usia dini, usia pendidikan
untuk anak-anak atau siswa pendidikan kelas awal atau pendidikan dasar
pendidikan. Siswa kelas satu sudah mulai di ajarkan konsep dasar matematika
sebagai pondasi awal pemahaman konsep selanjutnya pada jenjang kelas yang
lebih tinggi. Siswa Sekolah Dasar umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun,
sampai 12 atau 13 tahun. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
5
Rina Axnesia, “Pengaruh Media Gambar terhadap Hasil Matematika Siswa” Jurnal
Skripsi Universitas Lampung Rajabasa Bandar Lampung, h.6
6
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perhatian dan kemauan peserta didik untuk
abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran yang dapat
membantu memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih
yang mereka dapatkan. Pada matematika setiap konsep yang abstrak yang
baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan
bertahan lama pada ingatan siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir
Salah satu media yang paling umum dipakai adalah media gambar,
siswa. Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pembuatan media
pembelajaran yang berlangsung dan untuk itu motivasi belajar siswa menjadi
rendah, ditandai dengan banyaknya siswa yang bermain sendiri dan bersenda
konsep-konsep yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa itu sendiri.
didik mengenal materi yang disampaikan oleh guru. Melihat kondisi tersebut,
rendah. Keadaan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar Matematika siswa
Tabel 1
Hasil Ulangan Harian Matematika Peserta Didik Kelas III MIN 8
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020
Jumlah Persenta
No KKM Kelas Nilai < 70 Nilai ≥ 70 Peserta se
Didik
1 III A 27 10 37 27,01 %
2 IV B 28 8 36 26,28 %
68
3 III C 22 8 30 21,89 %
4 III D 27 7 34 24,82 %
yang nilainya dibawah kriteria minimum sebanyak 104 . Salah satu metode
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
pendidik.
D. Rumusan Masalah
Lampung?”
E. Tujuan
F. Manfaat Penelitian
ini adalah:
2. Bagi Pendidik
3. Bagi Sekolah
8 Bandar Lampung.
4. Bagi Peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Gambar
1. Pengertian Media Gambar
Dalam media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling
umum dipakai karena siswa lebih menyukai gambar dari pada tulisan,
apalagi jika gambar disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik tentu
6
Riske Nuralita Lingga Dewi, “ Pengaruh Metode Make A Match Dengan Media
Gambar Terhadap Kemampuan Mengenal Kekhasan Bangsa Indonesia Seperti Kebhinekaan Siswa
Kelas III SDN Purwodadi Kec. Kras Kab. Kediri Tahun Ajaran 2015” TERAMPIL Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol. 2 No. 2 Desember 2015, h. 173
13
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
pesan. 7
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah segala sesuatu
Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
pesan. “Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
7
Arief S. Sadiman (dkk), Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya ( Jakarta: Rajawali Pers, 2019), h. 6
8
Ibid, h.7
9
Nunuk Suryani (dkk). Media Pelajaran Inovatif Dan Pengembangannya ( Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2018) , h. 2
14
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius. Arti kata medius
adalah tengah, perantara atau pengantar. Media dapat diartikan sebagai alat
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens atau
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa
tersebut.11
Media merupakan alat bantu untuk mengajar juga sebagai salah satu
lingkungan belajar yang diatur oleh guru.12 Media dalam Bahasa Arab
adalah wasail yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam media
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Pers Ed. Revisi , Cet. 17,
2015),h. 3
11
Ega Rima Wati, RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN visual-audio visual-komputer-
power point-internet-internetactive video. ( Yogyakarta : Kata Pena, 2016), h. 2
12
Nana Sudjana, Ahmad Rivai, MEDIA PENGAJARAN ( Penggunaan dan
Pembuatannya).( Bandung: Sinar Baru Algensindo Cet.13, 2017), h..1
15
belajar.
benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapat
siswa.14
13
Sari Embun, Mardiah Astuti, “ Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bumi dan Cuaca di Madrasah Ibtidaiyah
Najahiyah Palembang” Jurnal Sari Embun dan Mardiah Astuti Vol.1 Januari 2015, h. 85
16
a. Media Visual
materi pelajaran. Media ini terdiri atas media yang tidak dapat
dari media visual adalah: gambar, tabel, poster, foto, dan slide.
b. Media Audio
bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merang sang pikiran,
ajar”. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk program
media lainnya.
14
Almira Amir, “ Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Matematika” Jurnal
Eksakta Vol.2 No. 1 2016, h.37
17
c. Media Audiovisual
apabila anda mengunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal
penyajian bahan ajar kepada siswa. Selain itu, selain itu media ini
para guru. Dalam hal ini peran guru beralih menjadi fasilitator belajar,
yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan
kata lisan yang mungkin abstrak dapat digambarkan dan dibantu dengan
15
Eddy Noviana, Otang Kurniawan, Nofrico Affendi, “ Media Pembelajaran Mitigasi
Bencana di Sekolah Dasar” TADRIS Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah 2020, h.12
18
berikut:
informasi
perkembangan siswa
16
Rahimah, “ Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas IV SDN 003 Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir”
Jurnal Primary Study Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas RiauVol. 6 No.2 Oktober 2017, h. 531
20
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
pengetahuan. 17
17
Ida Fiteriani, “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada Siswa Kelas V MI Raden Intan Wonodadi Kecamatan Gading
RejoKabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016” TERAMPIL Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran DasarVol.3 No. 1 Juni 2016, h. 111
18
Nurdyansyah, Fitriyani Toyyiba, “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif terhadap
Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah” Jurnal Nurdyansyah, h. 7
21
pembelajaran. 19
Hasil menurut Purwanto berarti perolehan yang berasal dari perubahan input
adalah suatu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh siswa setelah
sebagai berikut:
intrinsik pada diri peserta didik. Peserta didik tidak mengeluh dengan
19
M.Yusuf, Mutmainah Amin, “ Pengaruh Mind Map dan Gaya Belajar Terhadap
Gaya Belajar Matematika Siswa” Tadris Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol. 01 No.1 2016,
h.87
20
Lastrijannah, T Prasetyo, A Mawardini, “Pengaruh Media Pembelajaran Geoboard
Terhadap Hasil Belajar Siswa” Jurnal Pendidikan Sekolah Guru Sekolah Dasar Vol.4 No.2 2017,
h.89
22
c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
kreativitasnya.
perilaku).
belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam
mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta
baru.
yang diharapkan oleh siswa, guru, dan orang tua murid sebagai hasil
belajar.
kedalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain
sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai hal
yang sukar, dan dari mulai hal yang konkrit sampai hal yang abstrak. 21
21
Zainal Arifin, Evaluasi Pemebelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur, ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2019), h.21-22
25
materiil, dll.
Tabel 2
Ranah Kognitif
Ranahkognitif Kata operasional
tingkat tinggi dan tingkat rendah, kemampuan tingkat rendah (di MI)
Ranah kognitif dapat diukur melalui dua cara yaitu dengan tes
namun dalam pelaksanaannya tes ini tidak dapat mencakup seluruh materi
yaitu: tes benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan tes isian. Diantara
adalah tes pilihan ganda (multiple choice test). Tes pilihan ganda terdiri
jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban
terdiri dari tes obyektif bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal, dengan
penskoran jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Tes yang
22
Ibid, h. 23
28
kepada kelas kontrol. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif yang
C. Matematika
1. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang
kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya
23
Dhenok Rukma Setyani, I Gusty Ngurah Japa, I Ketut Gading,“ Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil
Belajar IPS” e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol.5 N0.2 tahun
2017, h. 4
29
dalam bahasa Belanda disebut Wiskunde atau ilmu pasti. Karena sudah cukup
banyak orang terkesan bahwa hal-hal yang dikaji dalam matematika tentunya
serba pasti.
ilmu tentang struktur yang terorganisir, mulai dari unsur-unsur yang tidak
Johnson dan Rising dalam Ruseffendi matematika adalah pola berpikir, pola
yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat
24
Hasan Sastra Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, (Bandar Lampung:
Aura Printing&Publishing Ed. Revisi, Cet.3, 2016), h. 1
30
adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah
dalam bilangan, ruang dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang
bidang study lain dan menggunakan symbol serta istilah yang disepakati
dalam berbagai disiplin ilmu. Cara berfikir teratur dan sistematis pada
semua ilmu mengacu pada matematika. Hal ini selaras dengan pendapat
25
Ibid, h. 2
26
Dwi Safitri Mujiani, “ Pengaruh Media Pembelajaran dan Kecerdasan Logis Matematis
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 7 Edisi 2 Desember
2016, h.201
27
Dwi Dani Apriyani, “ Pengaruh Penggunaan Media Proyeksi Terhadap Hasil Belajar
matematika” Jurnal Formatif 2017, h. 117
31
tertentu.
peserta didik. Banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami
dapat menjadi mata pelajaran yang mudah. Bahkan, bila memahami metode
berbagai masalah, berfikir secara logis, analitis sistematis, kritis dan kreatif.
pelajaran lain. 28
untuk berfikir logis dan kritis dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan
28
Bambang Sri Anggoro, dkk. “Media Pembelajaran Berbasis Edutainment Dengan
Pendekatan Methaphorical Thinking Dengan Swish Max” Desimal: Jurnal Matematika, h. 2
32
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Seluruh segi kehidupan anak dari
penyuluhan
pendidik.
A. Tujuan Umum
29
Hasan Sastra Negara, Op.Cit. h. 11
34
dengan konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat
1. Bilangan
2. Geometri
besar dari “t” yang tercantum pada tabel nilai “t” ( 5% =2,05
37
dan 1% =2,76), maka dapat disimpulkan 2,05 < 2,953 > 2,76. Artinya
signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Maka media gambar
2014/2015. 31
E. Kerangka Berfikir
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau atau pengantar. Metode
30
Zinnurain. “ Pengaruh Media Gambar Dalam Meningkatkan Pemahaman Berhitung
Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas Ii Sdn 3 Lepak Kecamatan Sakra Timur” (Jurnal
Teknologi pendidikan Vol.2 nomor 1 Edisi April 2017), h. 1
31
Rina Axnesia,Fitria Akhyar, Tambat Usman, ”Pengaruh Media Gambar Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa”,Jurnal Skripsi Universitas Lampung Rajabasa Bandar
Lampung, h.3
38
belajar peserta didik, diantaranya: siswa tidak mudah bosan dalam proses
keterbatasan pengamatan.
F. Hipotesis
ini adalah terdapat pengaruh media gambar terhadap hasil belajar matematika
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani Dwi Dani. Pengaruh Penggunaan Media Proyeksi terhadap Hasil Belajar
Matematika. Jurnal Formatif 2017.
Axnesia Rina, dkk. Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa” Jurnal Skripsi Universitas Lampung, Rajabasa Bandar
Lampung, 2015.
Lingga Dewi, Riske Nuralita. Pengaruh Metode Make A Match Dengan Media
Gambar Terhadap Kemampuan Mengenal Kekhasan Bangsa Indonesia
Seperti KeBhinekaan Siswa Kelas III SDN Purwodadi Kec. Kras Kab.
Kediri Tahun Ajaran 2015. TERAMPIL Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar Vol.7 Edisi 2 Desember 2016.
Negara, Hasan Sastra. 2014. Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD. Bandar
Lampung: Aura Printing&Publishing.
Sandri Myti. Pengaruh Media Lagu Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri Kota
Bengkulu. Jurnal Nasional Pendidikan Matematika Maret 2018.
Yusuf M, Amin Mutmainah. Pengaruh Mind Map Dan Gaya Belajar terhadap
Gaya Belajar Matematika Siswa. Tadris Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Tarbiyah Vol.1 No. 1 2016.