Skripsi
Oleh:
ITA PURNAMA
NPM: 1511100206
Skripsi
Oleh:
ITA PURNAMA
NPM: 1511100206
1
Al-Qur’an & Terjemah, h. 577.
PERSEMBAHAN
Teriring Do’a dan rasa syukur yang Allah SWT berikan, maka penulis
persembahkan skripsi ini sebagai ungkapan cinta dan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku Buya Hasannudin dan Emak Rusmala Dewi yang
dalam sujudnya selalu berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaanku.
Terima kasih atas do’a yang mengiringi setiap perjalananku meraih
impianku.
2. Kakak dan adikku yang selalu kubanggakan Ana Septayani S.P, Rosdiana
S.Pd, Ali rahman, Ola susila, yang selalu memberi motivasi dan inspirasi
untukku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung dimana tempat penulis menuntut
ilmu terapan dan ilmu kehidupan.
RIWAYAT HIDUP
Bismillahirohmanirrohim
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT yang senantiasa
memberikan Rahmat, Hidayah serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
pada program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung.
Dalam upaya penyelesaian ini, penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa
tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan, kenyataan ini menyadarkan penulis
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak skripsi ini mungkin tidak mungkin akan
terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
Terima Kasih dan Penghormatan yang tulus kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung.
3. Ibu Nurul Hidayah, M.Pd, Selaku Seketaris Jurusan Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
4. Ibu Ida Fiteriani, M.Pd selaku pembimbing 1 terima kasih atas
bimbingannya dalam mengarahkan dan memotivasi penulis.
5. Bapak Yudesta Erfayliana, M.Pd selaku pembimbing II Terimakasih
banyak atas motivasi dan bimbingannya sehingga selesainya penulisan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
UIN Raden Intan Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan sampai
dengan selesai.
7. Ibu Dra. Siti Sarah selaku Kepala sekolah SDN 3 Labuhan Dalam dan ibu
Nurlela S.Pd selaku wali kelas II B serta para dewan guru SDN 3 Labuhan
Dalam.
8. Rekan-rekan PGMI yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
sehingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan raden Intan
Lampung.
10. Dan semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dicatat sebagai amal
ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semuanya, akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Penulis
Ita Purnama
NPM. 1511100206
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................ii
PERSETUJUAN ................................................................................................iv
PENGESAHAN .................................................................................................v
MOTTO .............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN ..............................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................105
B. Saran ...............................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tanamkan dari lingkungan keluarga oleh orang tua dan selanjutnya pada
jenjang pendidikan yang diajarkan oleh guru atau pendidik. Pendidikan yang
atau arahan sesuai dengan pengetahuan dan ide yang ada di diri mereka baik
suatu usaha sadar dalam memajukan pertumbuhan akhlak peserta didik, yaitu
mereka.2
salah satunya supaya peserta didik itu mampu mengembangkan potensi yang
2
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 5.
3
Nurul, Novita, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan
Menggunakan Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pada Peserta Didik Kelas II C Semester II Di MIN 6 Bandar Lampung”. (Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar), h. 86
percaya bahwa pendidikan itu sangat penting untuk membentuk keperibadian
didik.Pendidikan itu sendiri bertujuan agar anak dapat berguna baik bagi
dirinya, orang lain, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu
Tujuan kependidikan akan lebih baik jika sudah di tanamkan pada saat
merupakan faktor menuju kesuksesan dan jalan yang harus di tempuh dalam
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Kencana, 2013), h. 2.
atau arahan pendidik yang dapat di berikan pada peserta didik untuk
bagi peserta didik kelas rendah karena sebelumnya metode ini sudah teruji.
Selain itu metode ini juga sudah sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
Penggunaan metode SAS tidak lepas dari peran pendidik. Sebab pendidiklah
yang merancang, memilih, dan menggunakan apa yang akan di capai untuk
kelemahan dari metode SAS itu sendiri yaitu: Menggunakaan metode SAS
mempunyai kesan bahwa guru harus kreatif dan terampil serta sabar dalam
proses penyampaian pelajaran, serta banyak sarana atau media yang harus di
sebuah kalimat di pisah terlebih dahulu sebuah kata- suku kata- huruf- suku
permulaan pada umunya di mulai sejak peserta didik masuk kelas satu SD,
yaitu pada saat anak mulai berusia 6-7tahun. Membaca yaitu merupakan salah
satu proses pengenalan kata yang memiliki peranan penting bagi pembaca,
sehingga pembaca dapat mengerti isi teks yang sedang mereka baca.6
membaca yang dilalui siswa khususnya bagi siswa yang masih di kelas
memahami cara yang digunakan agar mengerti apa yang sedang mereka
pelajari.7 Salah satu faktor membaca yaitu semua mata pelajaran merupakan
5
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Rajawali, 2016), h.
173.
6
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara,
2018). h. 2
7
Suriani, B Sahrudin, dan Efendi, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Kelas 1 SDN Ginunggung Melalui media Kartu Huruf Kec. Galang”. Jurnal Kreatif
Membaca yaitu salah satu kemampuan bahasa yang wajib dikuasai
oleh semua peserta didik. Dengan kemampuan membaca maka akan dapat
masa depan yang baik, yaitu memberi teknik bagaimana cara mengenal dunia
manapun yang mana peserta didik berhak memilih dan menentukan kemana
mereka akan berproses dengan tujuan hidupnya. Selain itu Membaca juga
merupakan salah satu sarana pembelajaran yang sangat penting dalam proses
pertama dan yang paling utama di kelas awal bagi seorang peserta didik yang
baru masuk sekolah.8 Membaca juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memahami makna yang terdapat dalam tulisan, selain itu juga Membaca
menumbuhkan rasa percaya diri serta dapat menumbuhkan rasa minat dalam
dapat menjadikan suatu proses pembelajaran yang aktif. Selain itu pendidik
intonasi yang tepat, dan suara yang terdengar, agar peserta didik tertarik
di bagi dalam dua tahap yaitu: proses membaca permulaan dan proses
arahkan agar dapat menyuarakan huruf agar dapat di katakan dalam suatu
tujuan membaca permulaan yaitu supaya peserta didik dapat membaca tulisan
dan menyuarakan bacaan sesuai dengan isi bacaan yang bermakna. Jadi dapat
kepada peserta didik dikelas awal, yaitu dikelas 1, 2, dan 3. Dalam suatu
pembelajaran atau mengenal suatu huruf, suku kata, dan kemudian kalimat
sederhana.
keilmuan bagi setiap mahluknya yang hidup di dunia. Sangat penting dalam
harus dipenuhi oleh salah satu masyarakat Indonesia, demikian pula dengan
sangat berguna bagi seluruh bangsa dalam setiap masyarakat Indonesia untuk
yang saling berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang baik. Bahasa itu
sendiri berfungsi untuk suatu bahan interaksi yang berarti sebagai suatu
9
Al-Qur’an & Terjemah,h.597.
sendiri. bahasa Indonesia itu sendiri mempunyai peranan penting untuk suatu
itu sendiri salah satu bentuk alat kemampuan yang ada pada setiap peserta
karna dengan kemampuan membaca peserta didik akan lebih mengetahui dan
mencari makna dari berbagai tulisan yang di dapat. peserta didik kelas rendah
permulaan salah satu tujuan agar dapat membaca tingkat yang lebih lanjut.
didik untuk mengetahui huruf dari alfabet dapat di ketahui dari pendidik yang
mana ketidakmampuan peserta didik dalam mengetahui huruf kecil dan huruf
besar, melafalkan dan mengeja belum bisa. Dari masalah yang dapat di lihat
proses keberhasilan peserta didik untuk proses membaca. Yaitu salah satunya
datang dari pendidik, peserta didik bahkan ada juga yang datang dari faktor
lingkungan serta metode yang digunakan pendidik kurang tepat. Maka dapat
10
Nurul Hidayah, Novita, Op. Cit, h. 92
dilihat dari faktor itu sendiri dapat menghambat proses keberhasilan siswa
peserta didik agar mampu berfikir aktif serta mampu memahami informasi
yang terkandung dalam suatu bacaan, yang mempunyai makna serta arti yang
metode struktur analitik sintetik (SAS) pada peserta didik kelas II B di SDN 3
Labuhan Dalam agar peserta didik aktif dan lebih tertarik dalam mengikuti
metode lama yaitu metode bunyi dan metode abjad. Metode ini merupakan
huruf atau abjad a sampai dengan z. Setelah pelafalan huruf kemudian peserta
didik dikenalkan dengan suku kata dengan cara merangkai beberapa huruf
11
Sofiyah, “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan
Media Gambar pada Siswa Kelas II SDN 2 Wosu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
Morowali.” Jurnal Kreatif Tadulako Online(Tadulako: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako, 2014) 3(2), h. 3.
yang sudah di ketahui sebelumnya. Adapun kelebihan dari metode ini sendiri
yaitu peserta didik itu sendiri di wajibkan untuk mengetahui setiap huruf
supaya lebih cepat hapal, sedangkan kelemahan dari metode ini yaitu untuk
diperlukan waktu yang lama, apabila tidak diulang terus menerus maka
Dari uraian diatas yang telah di jelaskan maka peneliti melakukan pra
survei, dari hasil observasi pra survei yang di lakukan di SDN 3 Labuhan
Dalam dengan salah satu wali kelas peserta didik, bahwa ibu Nurlela, S.Pd
didik yang kurang lancar dalam mengeja tulisan, bahkan terdapat peserta
didik yang belum bisa mengenal suatu huruf, ketepatan dalam membaca serta
keadaan-keadaan dari dalam diri peserta didik, yaitu misalnya dari faktor fisik
dan faktor psikologis, atau terjadi karena dari keadaan-keadaan yang datang
12
Nur Lela, Hasil Wawancara dengan Wali kelas II B, SDN 3 Labuhan Dalam, 16
Januari 2019
13
Hasil Observasi, Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas II B, SDN 3
Labuhan Dalam, 16 Januari 2019.
dari luar diri peserta didik. Seperti sosial-ekonomi, lingkungan keluarga,
yang sama dalam proses kemahiran membaca. terdapat sedikit peserta didik
yang mampu memahami dan fasih dalam membaca, tetapi masih banyak
siswa yang belum lancar dalam membaca. Sebagaimana diperoleh hasil data
bunyi dan metode abjad hasil belajar peserta didik masih sangat kurang.
Tabel 1.
Data Hasil Penilaian tes Kemampuan Membaca Permulaan Pada Peserta didik
Kelas II B di SDN 3 Labuhan Dalam Tahun Pelajaran 2019-2020.
Aspek Nilai Tuntas/tidak
Penilaian Skor perolehan tuntas
NamaPeserta Didik Skor
No
A B C D
1 Amelia Putri 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
2 Arvan Bintang F 3 1 2 3 9 56 Tidak tuntas
3 Asafa anjelita 3 2 3 4 12 75 Tuntas
4 Cahya Raka Rafik 3 2 3 3 11 69 Tuntas
5 Clarisa Vidna P 3 2 2 2 9 56 Tidak tuntas
6 Danur Yusuf S 1 1 1 1 4 25 Tidak tuntas
7 Dedek Aprilia S 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
8 Findi Maulidia B 2 2 2 2 8 50 Tidak tuntas
9 Flora ahlam F 3 2 3 3 11 69 Tuntas
10 M. Raja Bagus Tri P 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
11 Made Naena 3 2 3 3 11 69 Tuntas
12 Monzer Jasir Syihap 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
13 Muhamad Bintang 3 1 2 3 9 56 Tidak tuntas
14 Perliana ramadhani 3 2 2 2 9 56 Tidak tuntas
15 Silvia raisa rafania 3 2 3 3 11 69 Tuntas
16 Wira Satia Visaka 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
17 Rosidah Rodhiatus 3 1 2 2 8 50 Tidak tuntas
Aspek Nilai Tuntas/tidak
Penilaian Skor perolehan tuntas
NamaPeserta Didik Skor
No
A B C D
18 Rania Adinda P 2 2 2 2 8 50 Tidak tuntas
19 Yusan Irawan 2 2 2 2 8 50 Tidak tuntas
20 Erik Ready 1 1 1 1 4 25 Tidak tuntas
21 Ni Kadek Dewi S 3 2 2 3 10 63 Tidak tuntas
22 Putri Fiorenza E 3 2 3 3 12 69 Tuntas
23 Rafka zulvi A S 3 2 2 2 9 56 Tidak tuntas
24 Rizki Raffian Akbar 3 2 2 2 9 56 Tidak tuntas
25 Safira Amelia 4 2 3 3 12 75 Tuntas
26 Shazia Alqila F 4 3 2 3 12 75 Tuntas
27 Zahra Asyfa 4 2 2 3 11 69 Tuntas
Nilai Terendah 25
Nilai Tertinggi 75
Jumlah semua nilai 1603
Nilai rata-rata 59
Jumlah Peserta didik yang Tuntas 9 Peserta Didik
Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Tuntas 18 Peserta Didik
Persentase Ketuntasan Klasikal 33,3%
dari 27 peserta didik yang menjadi subjek penelitian, nilai rata-rata 59, jumlah
nilainya mencapai KKM (65) yaitu 9 peserta didik, sedangkan jumlah peserta
Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
penelitian pada peserta didik kelas II SDN 3 Labuhan Dalam, sebagai berikut:
C. Batasan Masalah
Dalam.
D. Rumusan Masalah
Bandar Lampung”?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
b. Bagi pendidik
c. Bagi Peneliti
peneliti.
dalam maksud dan tujuan penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini
adalah:
1. Objek Penelitian
2018/2019.
3. Tempat Penelitian
Lampung.
BAB II
KAJIAN TEORI
benar.
Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang bisa digunakan
bagi manusia yaitu global atau menyeluruh. Oleh karena itu dalam sesuatu
yang akan diajarkan kepada peserta didik harus dimulai atau diawali
strukturnya.16
14
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Referensi, 2013), h. 34.
15
Siti Anisatun Nafi’ah, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 64.
16
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.
278
Metode SAS juga merupakan salah satu metode yang dapat
memperbaiki metode yang sudah ada saat ini, pada dasarnya para pakar
struktural analitik sintetik (SAS) yaitu suatu cara yang dapat di gunakan
menggunakan kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat,
pembelajarannya yaitu:
17
St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di
Sekolah Dasar (Surakarta: Uns Press, 2017), h. 33
a. Merekam Bahasa Anak
mengamati suatu bahasa anak itu sendiri yang digunakan untuk bahan
mengalami kesulitan.
bahan bacaan.
c. Membaca Gambar
tersebut.
gunakan media berupa kartu kalimat, kartu kata, kartu huruf dan kartu
Ini bola
menjadi suku kata, lalu suku kata tersebut dapat membentuk kembali
contohnya:
ini bola
i - ni bo - la
i-n-i b-o-l-a
Ini bola
Ini bola
i - ni bo - la
i-n-i b-o-l-a
i - ni bo - la
Ini bola.18
Maka dari penjelasan di atas merupakan suatu penggunaan
permulaan dimana dalam proses metode SAS ini peserta didik di ajarkan
18
St. Y. Slamet, Op. Cit. h. 36-38.
19
Azlia Latae, Sahruddin Barasandji, dan Mihsin, “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Peserta Didik kelas I SDN
Prosedur penggunaan metode SAS ini dapat di lakukan dengan
prinsip yang dari beberapa peneliti ilmu bahasa (linguistik) ilmu jiwa, ilmu
filsafat, dan ilmu pendidikan. Maka dapat di lihat dalam penjelasan ini:
Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali” Jurnal Kreatif Tadulako Online
(Tadulako: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, 2014), 2(4), h.
203.
c. Landasan filosofis (Filsafat)
Suatu bentuk yang ada pada saat ini yaitu salah satu bentuk dari yang
terlebih dahulu.
didik mempelajari struktur bahasa yang kita gunakan saat ini dan
mungkin karena bahasa merupakan suatu proses mental yang tinggi, oleh
yaitu linguistik atau ilmu bahasa, bahwa bahasa itu sebagai alat
20
St, Y. Slamet, Op. Cit. h. 35-36.
dapat membantu peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik.
a) Kelebihan
faktor diri mereka memiliki sifat ingin tahu apa yang ada diri
mereka sendiri.
lingkungan.
pelajaran.
semua itu tergantung dari bagaimana kita menggunakan nilai dan tujuan
yang baik dan dengan metode yang diterapkan ini maka dapat
B. Membaca Permulaan
suatu huruf untuk membentuk suatu pemikiran bagi peserta didik. Dalam
suatu kegiatan untuk mencapai suatu kegiatan yang efektif serta dapat
akan disampaikan.21
21
Nurul Hidayah, Hubungan Antara Motovasi Dan Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun
2016/2017”. Terampil Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar. Vol. 3. No. 2.
(Desember 2016), h. 287.
Membaca merupakan proses pengolahan bacaan serta berpikir kreatif
yang disampaikan oleh penulis melalui teks atau bacaan.22 Dari segi
bermakna.23
22
Suriani, Sahrudin B, dan Efendi, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Kelas 1 SDN Ginunggung Melalui media Kartu Huruf Kec. Galang”. Jurnal
Kreatif Tadulako Online (Tadulako: fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako, 2014), 4(10), h.64.
23
Ibid. h. 7
24
Dalman, Op. Cit. h. 5.
25
Henry Guntur tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 2015), h. 7
“Menurut Spodek dan Saracho yang menjelaskan bahwa membaca
merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara
yang di tempuh pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak
yaitu langsung dan tidak langsung. Langsung yakni menghubungkan ciri
penanda dari tulisan dengan maknanya, sedangkan tidak langsung berarti
pembaca menyebutkan bunyi dalam kata dan menghubungkan dengan
maknanya”.26
Menurut buku Mohamad Syarif Sumantri menjelaskan bahwa di
1. Dapat melihat dan memahami isi dari apa yang di tulis (dengan
mengetahui dan mengenal suatu tulisan yang terdapat dalam tulisan serta
informasi dari suatu kalimat atau kata yang terdapat pada bacaan tersebut.
peserta didik kelas awal untuk menuju kejenjang yang akan di laluinya.
26
St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di
Sekolah Dasar (Surakarta: UNS Press, 2017), h.102
27
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Rajawali, 2016), h.
171-172.
Tingkatan ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca (learning
to read)28
c)kelancaran, dan d)intonasi. dengan total skor 16. Penskoran setiap aspek
dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya. Salah satu hal yang di
28
Sofiyah, “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan
Media Gambar pada Siswa Kelas II SDN 2 Wosu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
Morowali.” Jurnal Kreatif Tadulako Online(Tadulako: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako, 2014) 3(2), h. 4.
29
Lia Ardiyanti “Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode
Kata Lembaga Siswa Kelas 1 SD Karanggayam Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul”,
Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Unuversitas Negeri Yogyakarta, 2015), h.
43.
30
Sofiyah, Op. Cit. h. 8.
b. Membaca huruf vokal, konsonan, dan menggabungkan huruf vokal
konsonan. Huruf vokal disebut juga huruf hidup atau huruf bunyi.
sudah dikenalnya.
Tabel 2
31
Departemen Pendidikan Nasional, Membaca Dan Menulis Permulaan. (On-Line),
tersediadiadihttps://uptdtksdplskalipare.files.wordpress.com/2011/11/panduangurumemba
camenulis permulaan sekolahdasarkelas12dan3_th2009.pdf. (07 Desember 2018).
Mampu a. Membaca kata yang terdiri
3 Kelancaran mengucapkan kata- dari 3 karekter huruf.
kata dengan lafal b. Membaca kata yang terdiri
yang tepat dari 4 karakter huruf.
Mampu membaca a. Membaca kalimat yang
4 Kenyaringan/ dengan kalimat terdiri dari 2 karekter kata.
Ketepatan sederhana dengan b. Membaca kalimat yang
nyaring dan lafal terdiri dari 3 karakter kata.
yang tepat
sekolah dasar kelas awal agar peserta didik memiliki kemampuan memahami
dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk
lafal dan intonasi yang jelas, benar dan wajar serta memperhatikan tanda
dapat menyuarakan huruf, suku kata, kata dan kalimat yang disajikan dalam
1. Kesenangan
2. Melakukan agar membaca nyaring
3. Menggunakan strategi yang menarik
4. Memberikan suatu tema yang sesuai bacaan
5. Memberi kaitan antara informasi baru dengan informasi sebelumnya
6. Mencatat informasi yang didapat
7. Menggunakan suatu metode yang menarik peserta didik supaya aktif
dalam proses pembelajaran membaca.
8. Memberi pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan32
itu dalam memahami bacaannya dan dapat membaca dengan intonasi dan
dalam memahami isi bacaan sesuai dengan tejuan membaca itu sendiri.
32
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), h. 11.
kesempatan peserta didik menikmati bacaan, menggali pengetahuan atau
Permulaan
rendah banyak perbedaan antara peserta didik yang satu dengan yang
Lamb dan Arnol yang dijelaskan dalam buku Farida Rahim yaitu:
a. Faktor Fisiologis
b. Faktor Intelektual
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini juga dapat menyebabkan kemajuan berfikir peserta didik.
d. Faktor Psikologis
diantaranya yaitu dalam memotivasi serta minat peserta didik dan emosi
yang dapat mempengaruhi suatu kegiatan yang ada di diri peserta didik.
suatu tujuan yang di inginkan dari diri seseorang itu sendiri.33 Minat yaitu
suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas
yang muncul dari diri peserta didik serta di landaskan oleh usaha-usaha
karena anak SD/MI yang masih di kelas I dan kelas II sangat retan dalam
membaca.
33
Eveline Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor:Ghalia
Indonesia, 2015), h.49
34
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.121.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Membaca Permulaan
memerlukan perhatian pendidik, sebab jika dasar itu tidak kuat pada tahap
membaca tanpa buku, dalam proses tanpa buku ini proses pembelajaran
misalnya dengan media kartu kalimat, gambar, huruf, kata-kata yang bisa
35
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo, 2016),
h. 172.
6. Pelaksanaan Pembelajaran Membaca di MI/SD
a. Kegiatan Prabaca
kelanjutan cerita.
sebuah buku.
b. Kegiatan Saatbaca
pendidik.
terdapat di dalamnya.
c. Kegiatan Pascabaca
membaca permulaan.
36
Farida Rahim, h. 99-105.
C. Pelajaran Bahasa Indonesia
alat mengungkapkan diri, baik secara lisan maupun tulisan dari segi rasa,
sendiri yaitu sebagai salah satu bahasa Nasional yang merupakan lambang
37
Mulyati, Terampil Berbahasa Indonesia (Kencana: Jakarta, 2015). h. 8
38
Samsunuwiyati, “Psikolinguistik Suatu Pengantar” (RefikaAditama: Bandung,
2015), h. 19
Dari fungsi bahasa di atas dapat di simpulkan bahwa bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat komunikasi antara sesama manusia baik yang satu
dengan baik dan benar terhadap hasil karya sastra manusia itu sendiri.
SD/MI yaitu:
a. Untuk membentuk bahasa yang di gunakan peserta didik
lingkungannya
pendidikan selanjutnya.
secara lisan dan tertulis harus benar-benar di miliki setiap individu dalam
sebagai berikut:
kategori baik, dan 95% pertemuan II kategori sangat baik. Data awal
sebagai nilai skor dasar dari 21 siswa rata-ratanya 67,07 dan pada siklus
menulis permulaan siswa melalui metode SAS siswa kelas 1 SDN Tondo
E. Kerangka Berfikir
mendengar apa yang di sampaikan oleh pendidik. Oleh sebab itu dalam
kemampuan membaca peserta didik belum di perhatikan. Maka dari itu materi
menarik perhatian peserta didik, jadi peserta didik yang berada didalam kelas
tersebut merasa bosan dengan apa yang djelaskan oleh gurunya, karena
menggunakan salah satu metode apapun. Maka dari itu untuk mengatasi
SAS.
mengajar yang akan di sampaikan kepada peserta didik yaitu dengan tahapan
yang telah di uraikan ke dalam bentuk semula. untuk tercapainya suatu proses
permulaan.
F. Hipotesis Tindakan
yaitu:
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: CV.
A;vabeta, 2016), h. 64.
BAB III
METODE PENELITIAN
sendiri adalah seluruh kegiatan usaha pencarian yang di lakukan dengan suatu
metode tertentu dengan cara yang sama, sehingga dapat di gunakan untuk
1. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas yaitu suatu rangkaian langkah yang melalui dari
ini karena ingin mengamati proses kegiatan yang terjadi dalam suatu
40
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2015), h. 2.
41
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 42.
pembelajaran yang sedang terjadi pada saat ini. Ada tiga unsur atau
terjadi didalam suatu objek tertentu yang dapat memberikan sumber data
proses untuk mengetahui siklus yang terdapat pada kegiatan yang sedang
di amati.
2. Sifat Penelitian
1. Prosedur Penelitian
Gambar 1
empat bagian. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa
sintetik. Kemudian nilai berupa hasil tes kemampuan membaca pada siklus
1 di bandingkan dengan nilai hasil tes membaca pada siklus II dan pada
siklus III.
a. Perencanaan
penelitian ini di buat berdasarkan realita yang ada pada saat ini, bahwa
banyak dari peserta didik yang belum tuntas atau belum bisa dalam
teliti.
b. Pelaksanaan
tindakan yang di susun terdiri dari 3 siklus. Dari tiap siklus yang akan
di gunakan.
c. Pengamatan
d. Refleksi
telah terjadi.43 Kegiatan ini bisa di lakukan pada saat memulai diskusi
sesama kelompok.
C. Rencana Tindakan
43
Ibid, h. 137.
pengumpulan data yang mana satu sama lainnya saling melengkapi, metode
1. Metode Observasi/Pengamatan
data dalam suatu penelitian, yang hasil perbuatan secara aktif dan penuh
fenomena sosial dan gejala-gejala yang ada dengan cara mengamati dan
mencatat.46
di berikan pada peserta didik akan menjadi objek yang penulis amati
secara jelas, untuk selanjutnya digunakan sebagai data empiris dari data
44
Suharmi Arikunto, h. 127.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: CV.
Alvabeta, 2009), h. 145.
46
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 63.
Metode observasi yang digunakan sebagai alat pengumpulan data
2. Metode interview/Wawancara
dan bertatap muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada
keadaan tertentu yang ada di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang
Labuhan Dalam, yang dapat memberikan informasi tentang data yang akan
informasi. Tes dalam PTK sangat lazim digunakan untuk pengukuran hasil
penelitian ini cara yang digunakan yaitu dengan tes lisan yaitu tes akhir
metode SAS.
4. Metode Dokumentasi
E. Instrumen Penelitian
50
Suharmi Arikunto, h.201.
1. Tes pedoman penilaian keterampilan membaca permulaan
Tabel 3
maka data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data angka
sederhana deskriptif persentase yang akan di sajikan dalam bentuk tabel. Data
dari siklus ke-1 sampai siklus ke-3 dan akan di bandingkan, sehingga dapat di
di bagi dengan jumlah peserta didik dikelas tersebut sehingga di peroleh rata-
Keterangan:
X Nilai Rata-rata
Keterangan:
51
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo,2013), h.
81.
P Persentase rata-rata nilai peserta didik.52
F. Indikator Keberhasilan
minimal 80% dari jumlah peserta didik mencapai nilai belajar tuntas (KKM =
52
Ibid. h. 43.
53
Nur Lela, S.Pd. Wawancara Dengan Wali kelas II B, SDN 3 Labuhan Dalam, 16
januari 2019.
BAB IV
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian tindakan yang
diberikan pada setiap siklus. Untuk melihat perubahan yang terjadi selama
tindakan maka disini akan dikemukakan kondisi peserta didik sebelum tindakan
dan data yang di peroleh kemudian akan dibahas sesuai dengan tindakan yang
dilakukan.
Tindakan Kelas. Kriteria atau indikator merupakan salah satu acuan yang
Tabel 4
Pedoman Penilaian Membaca Permulaan
No Aspek yang dinilai Skor
1 Kelancaran 4
2 Ketepatan 4
3 Pelafalan 4
4 Intonasi 4
Jumlah 16
Keberhasilan peserta didik jika memperoleh kemampuan membacanya
mencapai indikator keberhasilan minimal 80%. Maka dari itu akan melakukan
beberapa siklus dan setiap siklusnya terdiri dari beberapa tahapan yaitu: tahap
b. Pelaksanaan Tindakan
buku peserta didik, setelah itu peserta didik dan guru membaca
SAS dengan cara tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh
utuh kembali.
dan kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
struktur (S) dengan membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun
membaca kalimat tersebut dengan cara struktur (S) yaitu membaca
kalimat yang utuh kembali. Setelah itu pendidik dan peserta didik
metode SAS.
Dalam kegiatan akhir ini pendidik bersama peserta didik
salam penutup.
sekarang.
buku peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca
teks tentang pergi ke pasar hewan yang ada dibuku peserta didik.
tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu memisahkan
dan kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
kalimat yang utuh kembali. Setelah itu pendidik dan peserta didik
sekarang.
buku peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca
tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu memisahkan
dan kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
kalimat tersebut dengan cara struktur (S) yaitu membaca kalimat
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga setiap peserta didik di uji
salam penutup.
pada aspek penilain dari hasil observasi pada pertemuan pertama yaitu:
rasa ingin tahu 92% dari 27 peserta didik, percaya diri 59% atau 16
peserta didik, keaktifan 63% atau 17 peserta didik, kepedulian 56% atau
tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 67% atau 18 peserta didik,
pengamatan pada pertemuan ke tiga yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27
peserta didik, percaya diri 74% atau 20 peserta didik, keaktifan 67%
atau 18 peserta didik, kepedulian 59% atau 16 peserta didik dan
peserta didik masih banyak berpikir lama dalam mengenal huruf dan
pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 92% dari 27 peserta
didik, percaya diri 59% atau 16 peserta didik, keaktifan 63% atau 17
didik, percaya diri 67% atau 18 peserta didik, keaktifan 70% atau 19
pertemuan ke tiga yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik,
5) Dari hasil evaluasi atau hasil dari tes kemampuan membaca pada
Tabel 5.
Daftar Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siklus 1
Dari tabel diatas nilai terendah 38 nilai tertinggi 81 jumlah nilai rata-
rata 62dan jumlah peserta didik yang tuntas adalah 13 peserta didik (48,14).
Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa hasil proses pembelajaran
tetap sama seperti pada siklus I. Karena yang di terapkan adalah metode
dapat diserap oleh peserta didik. Pada siklus II terdiri dari 3 (tiga) kali
b. Pelaksanaan Tindakan
peserta didik, setelah itu peserta didik dan guru membaca teks
tentang ulang tahun budi yang ada dibuku peserta didik. Peserta
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
kalimat yang utuh kembali. Setelah itu pendidik dan peserta didik
salam penutup.
pelajari sekarang.
peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca teks
tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu memisahkan
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
pelajari sekarang.
peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca teks
tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu memisahkan
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
kalimat yang utuh kembali. Setelah itu guru dan peserta didik
uji tes membaca satu persatu membaca teks bacaan yang sudah di
salam penutup.
hasil observasi pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 100%
dari 27 peserta didik, percaya diri 52% atau 14 peserta didik, keaktifan
pengamatan pada siklus II pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100%
dari 27 peserta didik, percaya diri 63% atau 17 peserta didik, keaktifan
63% atau 17 peserta didik, kepedulian 55% atau 15 peserta didik dan
yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 67% atau
peserta didik masih banyak berpikir lama dalam mengenal huruf dan
pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 52% atau 14 peserta didik, keaktifan 52% atau 14
siklus II pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 63% atau 17 peserta didik, keaktifan 63% atau 17
rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 67% atau 18
peserta didik, keaktifan 70% atau 19 peserta didik, kepedulian 63%
5) Dari hasil evaluasi atau hasil dari tes kemampuan membaca pada
peserta didik(33,33%).
Tabel 6.
Daftar Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siklus II
Dari tabel diatas nilai terendah 50, nilai tertinggi 88, jumlah nilai rata-
rata 67 dan jumlah peserta didik yang tuntas adalah 18 peserta didik
(66,66%). Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa hasil proses
lancar dan mengenal suatu huruf agar dapat membantu rasa semangat
media tetap sama seperti pada siklus I.dan siklus II Karena yang di
Pada siklus III terdiri dari 3 (tiga) kali pertemuan peneliti berkalaborasi
yang diberikan supaya dapat membaca dan mengenal suatu huruf. Pada
di siklus III yaitu menyiapkan RPP dan media yang akan di gunakan
b. Pelaksanaan Tindakan
pelajari sekarang.
peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca teks
tentang bermain dilingkungan sekolah yang ada dibuku peserta
dengan cara tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu
kembali.
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
salam penutup.
pelajari sekarang.
peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca teks
tentang permainan sepak bola yang ada dibuku peserta didik. Peserta
metode SAS, mengunakan metode SAS dengan cara tiga tahap yaitu
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
papan tulis. Guru membaca kalimat tersebut dengan cara struktur (S)
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
kalimat yang utuh kembali. Setelah itu pendidik dan peserta didik
sekarang.
peserta didik, setelah itu peserta didik dan pendidik membaca teks
tiga tahap yaitu membaca kalimat yang utuh setelah itu memisahkan
kartu suku kata dan kartu huruf secara SAS dan juga gambar di
(S) yaitu membaca kalimat yang utuh. Peserta didik pun membaca
atau memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan
peserta didik di uji tes membaca satu persatu membaca teks bacaan
metode SAS.
salam penutup.
ini dapat dilihat dari peran aktif peserta didik untuk maju kedepan dan
pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 67% atau 18 peserta didik, keaktifan 63% atau 15
peserta didik, kepedulian 67% atau 18 peserta didik, ketelitian 52% atau
pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik,
percaya diri 81% atau 22 peserta didik, keaktifan 63% atau 17 peserta
didik, kepedulian 64% atau 18 peserta didik dan ketelitian 59% atau 16
yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 78% atau
pembelajaran berlangsung.
2) Sudah ada perbaikan selama menggunakan metode SAS peserta
membaik, peseta didik sudah mulai percaya diri dan tidak ragu-ragu
pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 67% atau 18 peserta didik, keaktifan 63% atau 15
siklus III pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27
peserta didik, percaya diri 81% atau 22 peserta didik, keaktifan 63%
pada pertemuan ke tiga yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 78% atau 21 peserta didik, keaktifan 70% atau 19
5) Dari hasil evaluasi atau hasil dari tes kemampuan membaca pada
lakukan oleh peneliti dengan ibu Nur lela selaku guru wali kelas II B
Didik yaitu:
54
Nur Lela, Hasil Wawancara dengan Wali kelas II B, SDN 3 Labuhan
Dalam, Senin 26 Agustus 2019
Dapat dilihat dari nilai tes kemampuan membaca permulaan
Tabel 7.
Daftar Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siklus III
Dari tabel diatas pada siklus III nilai terendah 56, nilai tertinggi 94,
mencapai jumlah peserta didik yang tuntas adalah 22 peserta didik (81,48%),
dan ada 5 peserta didik yang tidak tuntas. Pada siklus terakhir peningkatan
yaitu 80% dari hasil pengamatan peneliti di kelas II B SDN 3 Labuhan dalam
siklus III, maka peneliti menghentikan tindakan kelas ini pada siklus III.
yaitu meningkat 80% dan pada siklus III sudah mencapai 81,48% sehingga
B. Analisis Data
pandu dengan media, peserta didik sangat senang dalam mengikuti belajar
lancar dalam membaca, peserta didik masih sulit untuk mengenal suatu
Tabel 8.
Perbandingan Daftar Nilai Hasil Kemampuan Membaca Permulaan
Pra Tindakan dan Siklus I
No Nama Peserta Data Tuntas/tidak Siklus Tuntas/tidak
Didik Awal tuntas I tuntas
1 Amelia Putri 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
2 Arvan Bintang F 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
3 Asafa Anjelita 75 Tuntas 81 Tuntas
4 Cahya Raka Rafik 69 Tuntas 69 Tuntas
5 Clarisa Vidna P 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
6 Danur Yusuf S 25 Tidak tuntas 38 Tidak tuntas
7 Dedek Aprilia S 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
8 Findi Maulidia B 50 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas
9 Flora Ahlam F 69 Tuntas 69 Tuntas
10 M. Raja Bagus Tri 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
11 Made Naena 69 Tuntas 69 Tuntas
12 Monzer Jasir S 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
13 Muhamad Bintang 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
14 Perliana Ramadani 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
15 Silvia Raisa R 69 Tuntas 69 Tuntas
16 Wira Satia Vasikal 63 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
17 Rosidah Rodhiatus 50 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
18 Rania Adinda P 50 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
19 Yusan Irawan 50 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
20 Erik Ready 25 Tidak tuntas 38 Tidak tuntas
21 Ni Kadek Dewi S 63 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
22 Putri Fiorenza E 69 Tuntas 69 Tuntas
23 Rafka Zulvi A S 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
24 Rizki Raffian A 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
25 Safira Amelia 75 Tuntas 81 Tuntas
26 Shazia Alqila F 75 Tuntas 75 Tuntas
27 Zahra Asyfa 69 Tuntas 69 Tuntas
Nilai Terendah 25 38
Nilai Tertinggi 75 81
Jumlah Semua Nilai 1603 1690
Jumlah Rata-Rata Nilai 59 62
Jumlah Peserta Didik 9 Peserta Didik 13 Peserta Didik
Tuntas
Jumlah Peserta Didik 18 Peserta Didik 14 Peserta Didik
Tidak Tuntas
Persentase Ketuntasan 33,33% 48,14%
Klasikal
masing peserta didik belum sesuai yang diinginkan, karena masih belum
hasil observasi pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 92% dari 27
peserta didik, percaya diri 59% atau 16 peserta didik, keaktifan 63% atau
pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik,
percaya diri 67% atau 18 peserta didik, keaktifan 70% atau 19 peserta
didik, kepedulian 63% atau 17 peserta didik dan ketelitian 56% atau 15
rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 74% atau 20
peserta didik, keaktifan 67% atau 18 peserta didik, kepedulian 59% atau
tindakan siklus I. Salah satu tindakan ini untuk memberikan semangat dan
motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran serta rasa percaya diri mulai terlihat pada diri peserta didik.
aspek penilain dari hasil observasi pada pertemuan pertama yaitu: rasa
ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 52% atau 14 peserta
tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 63% atau 17 peserta didik,
keaktifan 63% atau 17 peserta didik, kepedulian 55% atau 15 peserta didik
tiga yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 67%
63% atau 17 peserta didik dan ketelitian 59% atau 16 peserta didik.
Tabel 9.
Perbandingan Daftar Nilai Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Siklus I dan Siklus II
No Nama Peserta Siklus Tuntas/tidak Siklus Tuntas/tidak
Didik I tuntas II tuntas
1 Amelia Putri 69 Tuntas 69 Tuntas
2 Arvan Bintang F 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
3 Asafa Anjelita 81 Tuntas 88 Tuntas
4 Cahya Raka Rafik 69 Tuntas 75 Tuntas
5 Clarisa Vidna P 56 Tidak tuntas 69 Tuntas
6 Danur Yusuf S 38 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas
7 Dedek Aprilia S 69 Tuntas 69 Tuntas
8 Findi Maulidia B 50 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
9 Flora Ahlam F 69 Tuntas 75 Tuntas
10 M. Raja Bagus Tri 69 Tuntas 69 Tuntas
11 Made Naena 69 Tuntas 69 Tuntas
12 Monzer Jasir S 69 Tuntas 69 Tuntas
No Nama Peserta Siklus Tuntas/tidak Siklus Tuntas/tidak
Didik I tuntas II tuntas
13 Muhamad Bintang 56 Tidak tuntas 69 Tuntas
14 Perliana Ramadani 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
15 Silvia Raisa R 69 Tuntas 69 Tuntas
16 Wira Satia Vasikal 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
17 Rosidah Rodhiatus 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
18 Rania Adinda P 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
19 Yusan Irawan 56 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
20 Erik Ready 38 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas
21 Ni Kadek Dewi S 63 Tidak tuntas 69 Tuntas
22 Putri Fiorenza E 69 Tuntas 69 Tuntas
23 Rafka Zulvi A S 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
24 Rizki Raffian A 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
25 Safira Amelia 81 Tuntas 81 Tuntas
26 Shazia Alqila F 75 Tuntas 75 Tuntas
27 Zahra Asyfa 69 Tuntas 69 Tuntas
Nilai Terendah 38 50
Nilai Tertinggi 81 88
Jumlah Semua Nilai 1690 1811
Jumlah Rata-Rata Nilai 62 67
Jumlah Peserta Didik 13 Peserta Didik 18 Peserta Didik
Tuntas
Jumlah Peserta Didik 14 Peserta Didik 9 Peserta Didik
Tidak Tuntas
Persentase Ketuntasan 48,14% 66,66%
Klasikal
nilai yang berbeda-beda pada tiap siklus, dan pada siklus ke II nilai rata-
menjadi 66,66%.
hasil pengamatan tindakan pada siklus ini telah banyak peningkatan dalam
observasi yaitu: pada pertemuan pertama yaitu: rasa ingin tahu 100% dari
27 peserta didik, percaya diri 52% atau 14 peserta didik, keaktifan 52%
siklus III pertemuan kedua yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta
didik, percaya diri 63% atau 17 peserta didik, keaktifan 63% atau 17
peserta didik, kepedulian 55% atau 15 peserta didik dan ketelitian 48%
yaitu: rasa ingin tahu 100% dari 27 peserta didik, percaya diri 78% atau 21
peserta didik, keaktifan 70% atau 19 peserta didik, kepedulian 56% atau
Tabel 10.
Perbandingan Daftar Nilai Hasil Kemampuan membaca Permulaan
Pada Siklus II dan Siklus III
No Nama Peserta Siklus Tuntas/tidak Siklus Tuntas/tidak
Didik II tuntas III tuntas
1 Amelia Putri 69 Tuntas 75 Tuntas
2 Arvan Bintang F 69 Tuntas 75 Tuntas
3 Asafa Anjelita 88 Tuntas 94 Tuntas
4 Cahya Raka Rafik 75 Tuntas 81 Tuntas
5 Clarisa Vidna P 69 Tuntas 75 Tuntas
6 Danur Yusuf S 50 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
No Nama Peserta Siklus Tuntas/tidak Siklus Tuntas/tidak
Didik II tuntas III tuntas
7 Dedek Aprilia S 69 Tuntas 75 Tuntas
8 Findi Maulidia B 63 Tidak tuntas 75 Tidak tuntas
9 Flora Ahlam F 75 Tuntas 88 Tuntas
10 M. Raja Bagus Tri 69 Tuntas 75 Tuntas
11 Made Naena 69 Tuntas 81 Tuntas
12 Monzer Jasir S 69 Tuntas 75 Tuntas
13 Muhamad Bintang 69 Tuntas 75 Tuntas
14 Perliana Ramadani 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
15 Silvia Raisa R 69 Tuntas 75 Tuntas
16 Wira Satia Vasikal 69 Tuntas 75 Tuntas
17 Rosidah Rodhiatus 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
18 Rania Adinda P 63 Tidak tuntas 69 Tidak tuntas
19 Yusan Irawan 56 Tidak tuntas 63 Tidak tuntas
20 Erik Ready 50 Tidak tuntas 56 Tidak tuntas
21 Ni Kadek Dewi S 69 Tuntas 75 Tuntas
22 Putri Fiorenza E 69 Tuntas 81 Tuntas
23 Rafka Zulvi A S 63 Tidak tuntas 69 Tidak tuntas
24 Rizki Raffian A 63 Tidak tuntas 69 Tidak tuntas
25 Safira Amelia 81 Tuntas 88 Tuntas
26 Shazia Alqila F 75 Tuntas 75 Tuntas
27 Zahra Asyfa 69 Tuntas 75 Tuntas
Nilai Terendah 50 56
Nilai Tertinggi 88 94
Jumlah Semua Nilai 1811 2009
Jumlah Rata-Rata Nilai 67 74
Jumlah Peserta Didik 18 Peserta Didik 22 Peserta Didik
Tuntas
Jumlah Peserta Didik 9 Peserta Didik 5 Peserta Didik
Tidak Tuntas
Persentase Ketuntasan 66,66% 81,48%
Klasikal
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa setiap peserta didik
III yaitu 74, jumlah peserta didik yang tidak tuntas yaitu 5 peserta didik,
jumlah peserta didik yang tuntas 22 peserta didik dari 27 peserta didik
peserta didik.
dengan persentase rata-rata 33,33% atau 9 peserta didik yang tuntas dan pada
siklus III dengan persentase rata-rata 81,48% atau 22 peserta didik dari 27
permulaan peserta didik dari Pretes, Siklus I, Siklus II dan Siklus III:
Tabel 11.
Daftar Hasil Nilai Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pra Tindakan,
Siklus I, Siklus II dan Siklus III.
No Nama Peserta Data Siklus I Siklus II Siklus III
Didik Awal
1 Amelia Putri 63 69 69 75
No Nama Peserta Data Siklus I Siklus II Siklus III
Didik Awal
2 Arvan Bintang F 56 63 69 75
3 Asafa Anjelita 75 81 88 94
4 Cahya Raka Rafik 69 69 75 81
5 Clarisa Vidna P 56 56 69 75
6 Danur Yusuf S 25 38 50 56
7 Dedek Aprilia S 63 69 69 75
8 Findi Maulidia B 50 50 63 75
9 Flora Ahlam F 69 69 75 88
10 M. Raja Bagus Tri 63 69 69 75
11 Made Naena 69 69 69 81
12 Monzer Jasir S 63 69 69 75
13 Muhamad Bintang 56 69 69 75
14 Perliana Ramadani 56 56 56 63
15 Silvia Raisa R 69 56 69 75
16 Wira Satia Vasikal 63 69 69 75
17 Rosidah Rodhiatus 50 56 56 63
18 Rania Adinda P 50 56 63 69
19 Yusan Irawan 50 56 56 63
20 Erik Ready 25 38 50 56
21 Ni Kadek Dewi S 63 63 69 75
22 Putri Fiorenza E 69 69 69 81
23 Rafka Zulvi A S 56 56 63 69
24 Rizki Raffian A 56 56 63 69
25 Safira Amelia 75 81 81 88
26 Shazia Alqila F 75 75 75 75
27 Zahra Asyfa 69 69 69 75
Nilai Terendah 25 38 50 56
Nilai Tertinggi 75 81 88 94
Jumlah Semua Nilai 1603 16901811 2009
Jumlah Rata-Rata Nilai 59 62 67 74
Jumlah Peserta Didik 9 Peserta 13 Peserta
18 22 Peserta
Tuntas Didik Didik
Peserta Didik
Didik
Jumlah Peserta Didik 18 Peserta 14 Peserta 9 peserta 5 Peserta
Tidak Tuntas Didik Didik Didik Didik
Persentase Ketuntasan 33,33% 48,14% 66,66% 81,48%
Klasikal
membaca permulaan peserta didik dari siklus I, siklus II dan siklus III, data
awal persentase ketuntasan klasikal 33,33% atau 9 peserta didik dari 27
peserta didik, siklus I 48,14% atau 13 peserta didik dari 27 peserta didik,
kemudian siklus II menjadi 66,66% atau 18 peserta didik dari 27 peserta didik
dan pada siklus III meningkat menjadi 81,48% atau 22 peserta didik dari 27
peserta didik.
didik siklus III sudah mencapai indikator keberhasilan lebih dari 80% yaitu
PENUTUP
A. Kesimpulan
Labuhan Dalam meningkat dari siklus I sampai siklus III. Hal ini dapat
membaca permulaan peserta didik dari tiap siklus yaitu pada siklus I
tuntas dari 27 peserta didik dan nilai rata-rata 62, dan pada siklus II
tuntas dari 27 peserta didik dan nilai rata-rata 67, kemudian pada siklus III
Bandar Lampung.
B. Saran
1. Kepada Guru:
2. Kepala Sekolah: