Oleh:
Tri Yunita Sari
NPM.13105945
Oleh:
TRI YUNITA SARI
NPM.13105945
Pembimbing I : Sudirin, M. Pd
Pembimbing II : Suhendi, M. Pd
Oleh:
TRI YUNITA SARI
(Penulis)
1
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda Seman dan Ibunda Mutmainnah yang tercinta, terima kasih atas
cinta dan kasih sayang yang tanpa balas, motivasi yang diberikan dan untaian
3. Bapak Sudirin, M.Pd dan Bapak Suhendi, M.Pd selaku pembimbing I dan II
pada penelitian ini yang selalu memberikan masukan, saran serta dukungan
kelas.
Lampung Tengah yang telah memberikan izin untuk melakukan riset, dan Ibu
Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku Wali Kelas III yang telah banyak membantu
kebanggaanku.
KATA PENGANTAR
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Ucapan banyak terima kasih kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag, selaku
Rektor IAIN Metro, Dr. Akla, M.Pd selaku Dekan FTIK , Ibu Nurul Afifah,
M.Pd.I selaku Ketua Jurusan PGMI, Bapak Sudirin, M.Pd dan bapak Suhendi,
M.Pd selaku dosen pembimbing I dan II yang telah bersedia memberi bimbingan,
saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ibu Supinah, S.Pd selaku
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tempuran dan Ibu Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku
guru kelas III yang telah memberikan waktu dan fasilitas dalam menyelesaikan
skripsi penulis. Tuatul Imah, Icha dan Hikmah Yuni Astuti,, terima kasih atas
waktu dan keikhlasannya selama proses penelitian ini. Seluruh pihak yang tidak
dapat peneliti sebutkan namanya, terima kasih atas doa dan dukungan yang
diberikan.
Demikian skripsi penulis susun, kritik dan saran selalu diharapkan oleh
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v
HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Batasan Masalah .......................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8
F. Penelitian yang Relevan ............................................................ 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 119
B. Saran ................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Halaman
Halaman
1. Nilai MID Semester Ganjil Kelas III Tahun Pelajaran 2017/2018 ............. 122
2. Silabus ......................................................................................................... 123
3. RPP ............................................................................................................ 125
4. Kisi - Kisi Soal Siklus I ............................................................................... 142
5. Soal Tes Siklus I .......................................................................................... 143
6. Kisi - Kisi Soal Siklus II .............................................................................. 146
7. Soal Tes Siklus II ......................................................................................... 147
8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................ 151
9. Data Hasil Belajar Siklus I ........................................................................... 159
10. Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................................... 160
11. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus I................................................... 163
12. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ................................................. 164
13. Surat Izin Pra Survey ................................................................................... 171
14. Surat Keterangan Survei .............................................................................. 172
15. Surat Bimbingan Sikripsi ............................................................................. 173
16. Surat Tugas .................................................................................................. 174
17. Surat Izin Research ...................................................................................... 175
18. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 176
19. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................... 177
20. Foto Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... 188
21. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 193
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu,
tertulis.
2
Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
2
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan
pentingnya untuk selalu belajar baik itu membaca , berfikir dan menulis
menulis memudahkan siswa untuk berpikir kreatif dan aktif, serta mampu
3
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
3
menulis siswa dapat memunculkan ide baru, dan dengan menulis siswa dapat
berpikir aktif. Dengan pemunculan ide baru dalam menulis, siswa dapat
sebuah karangan.
tidak datang dengan sendirinya, sehingga perlu berlatih dan praktik menulis
4
Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
4
kosa kata.
siswa, dan faktor guru dalam pengajaran yang digunakan. Menulis merupakan
peran yang cukup besar bagi guru bahasa Indonesia. Namun, kebanyakan guru
rendah.
5
Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, ( Bandung: Rosdakarya,
2013), h.248
6
Ibid., h.250
5
banyak dilakukan oleh guru tetapi hasil yang diperoleh kurang memuaskan,
karena pengajaran yang disampaikan oleh guru masih berjalan satu arah,
artinya hanya guru yang aktif di dalam kelas. Padahal, dalam proses belajar
Selain itu perlu adanya media pembelajaran yang efektif agar proses
Oktober 2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD
Negeri 03 Tempuran, diperoleh data hasil belajar siswa yang belum tuntas
atau nilai dibawah KKM Mencapai 47,36 % atau 10 siswa dari 19 siswa.
KKM.
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27
6
Tabel.1
Hasil MID Semester Bahasa Indonesia kelas III
SD Negeri 03 Tempuran
Tahun Pelajaran 2017/2018
terlepas dari suatu masalah seperti halnya malasnya siswa dalam menulis
paragraf karena pengajaran yang dilakukan guru hanya berorientasi pada teori
dan pengetahuan sehingga siswa kurang berminat dan merasa kesulitan dalam
menulis paragraf .
diperlukan suatu media pengajaran yang efektif dan efisien. Selama ini,
metode ceramah dan penugasan ternyata belum mampu mencapai hasil yang
optimal. Hal ini bukan berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan
pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang
kegiatan siswa diminta mengamati gambar yang ada dipapan tulis kemudian
siswa mendiskusikan gambar dengan guru dan pada akhirnya siswa diminta
siswa lebih mudah dalam menentukan ide atau gagasan pokok dalam menulis
B. Identifikasi Masalah
yang membosankan.
2. Siswa kurang latihan menulis, karena siswa merasa bosan dan merasa sulit
keterampilan berbahasa.
5. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia, siswa kelas III Tahun Pelajaran
2017/2018.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam
Negeri 03 Tempuran.
D. Rumusan Masalah
2017/2018 ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
manfaat bagi:
a. Siswa
b. Guru
c. Sekolah
d. Bagi Peneliti
profesional.
8
Zuhairi, et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 46.
11
penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang terdiri atas perencanaan,
ini adalah keterampilan menulis karangan narasi dan media gambar seri.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut (1) media gambar
pemalang. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes prasiklus yang
memperoleh nilai 52,4, skor rata-rata siklus I 68,5, dan skor rata-rata
menggunakan media gambar seri. Hal ini disebabkan siswa lebih mudah
seri.9
9
Ahmad Mu’alim Fatah Zen, “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan
Media Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 03 Klareyan Kecamatan
Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”,dalam
http://jurnal.fbs.unnes.ac.id/index.php/pgsdsolo, diunduh pada 24 Oktober 2016.
12
10
Kotto dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bebas Melalui Metode
SQ3R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 1 Nampirejo Kecamatan
Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2013/2014”.
BAB II
LANDASAN TEORI
mengkombinasikan kosa kata dengan baik dengan bahasa yang runtun hingga
mudah untuk dimengerti maksud dari tulisan tersebut. Dalam menulis semua
huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya),
11
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.1098
14
secara tidak langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain,
kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide, tetapi siswa juga dituntut
2. Teori Menulis
bahwa menulis itu diibaratkan seperti mengendarai sepeda motor yang harus
seseorang sering berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila seorang baru
berlatih menulis hingga tidak tahu harus memulai dari apa.14 Selanjutnya
12
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:Prenada Media Grup, 2011),
h. 106
13
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa, 2008), h.
15
14
Darmiyati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah, (Jakarta : Dikjen Dikti,
1999), h 11
15
dan juga terdapat informasi dalam bentuk tulisan. Sehingga orang yang
secara baik dengan pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sebagaimana
15
Slamet, Dasar –dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Surakarta : UNS Press, 2008),
h. 17
16
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001),
h. 292
17
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 107
16
tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.
yang baku. Tetapi ada proses tahapan dalam belajar menulis bagi siswa itu
sendiri.
18
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. , h . 20
19
Ibid,
17
kasar dan motorik halus untuk motorik kasar menekankan pada koordinasi
halus menekankan pada koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan yang
bersifat keterampilan.
stimulasi baik, berada pada tahapan 3-4. Ketika anak usia TK sudah mencapai
baik dan berkesinambungan, diharapkan pada usia SD, anak semakin terampil
20
Buncil, Tahap-tahap Perkembangan Anak dalam Menulis, (wordpress, 2010), h.61
21
Tarigan, Perkembangan Tulisan Siswa Sekolah Dasar, (Bandung: Angkasa, Departemen
Pendidikan Nasional,1982)
19
menjadi paragraf.
Siswa sekolah dasar yang telah berada di kelas 3 sampai kelas 6 tentu
saja dipandang sudah melewati masa menulis permulaan dan sudah meguasai
maka diprediksikan tulisan anak pun sudah dapat memasuki tahap menulis
lanjut. Tulisan yang dihasilkan oleh anak sudah mampu menyampaikan pesan
memjadi dua kelompok, yakni kelas 3, dan kelas 4, 5, dan kelas 6. Adapun
a. Tahap Pramenulis
pandangan
b. Tahap Menulis
22
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. ,h.52
21
siswa kelas 3 dirasa telah mampu untuk membuat sebuah tulisan berupa
kalimat yang sederhana dengan latihan dan pembelajaran yang diberikan oleh
a. Pengertian Paragraf
kalimat yang terdiri dari beberapa kata yang jumlahnya tidak sama.
paragraf.
23
Ibid,
22
paragraf yaitu : (1) paragraf adalah karangan mini, (2) paragraf adalah
satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun
secara runtut, (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang
berisi informasi, (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak
satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat dapat disebut dengan
wacana mini.26
b. Ciri-ciri Paragraf
harus memahami ciri-ciri dari paragraf agar mudah dicermati sesuai pesan
24
Sudirin, Bahasa Indonesia Buku Ajar Mahasiswa, (Stain Jurai Siwo metro, 2013), h.60
25
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 208
26
Sri Hapsari W et.al., Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada,2013), h. 138
23
27
Achmad,Bahasa Indonesia. , h. 208
28
Sudirin, Bahasa Indonesia . , h. 61
24
d. Struktur Paragraf
pokok dengan menuangkan kalimat yang menjadi ide dasar paragraf, (3)
e. Jenis-jenis Paragraf
tokoh.
29
Ibid,
25
bertambah wawasannya.
beserta alasannya.
kalimat penjelas.
topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf
26
dilakukan pada siswa tingkat dasar, oleh karena itu perlu adanya
menulis paragraf.
kemampuan menulis.
30
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran. , h.292
27
tersebut tidak efektif dan efesien. Salah satu usaha untuk mengatasi hal
“Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar”. 31 Media
dapat diartikan sebagai “sesuatu yang berisi menyalurkan pesan dan dapat
31
Syaiful Bahri dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h.
120
32
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.11
33
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan
Indonesia,( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 113
28
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
orang, tempat atau benda yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan
Gambar seri diambil dari kata gambar dan seri. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan benda, orang, atau pandangan yang
dihasilkan pada permukaan yang rata. Sedangkan seri adalah rangkaian yang
34
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, . h. 14
35
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, . h 113
36
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h 292,928
29
terpisah antara satu dengan yang lain tetapi memiliki satu-kesatuan urutan
cerita. Gambar seri akan sulit dipahami ketika berdiri sendiri-sendiri dan
menulis paragraf.
dapat dibantu dengan media gamabar sebagai perantara. Gambar atau foto
merupakan salah satu media pengajaran yang dikenal didalam setiap kegiatan
indera.
37
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27
38
Akip Efendi,”Hakikat Keterampilan Menulis”, dalam http://akipeffendy.blogspot.com di
unduh pada 26 Desember 2016
30
pengalaman belajar lebih banyak diperoleh melalui indera lihat, maka dalam
harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik, adapun kriteria pemilihan
media.
memilih media.
c. Kondisi audiens (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius
bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
prinsip dasar dalam pemilihan suatu media gambar dalam hal ini yaitu media
sebab itu berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim
paragraf.
Ditinjau dari semantiknya, gambar seri berasal dari gambar dan seri,
39
Purwanto, Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Rosda Jaya Putra,1997), h. 63
40
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai, . h.210
32
Jadi gambar seri berarti gambar turut-turut. media gambar seri disebut juga
Menurut Soeparno media ini terbuat dari kertas manila berukuran lebar
tanggapan yang tepat tentang obyek dalam gambar, misalnya gambar dalam
gambar tersebut.
Media gambar atau media grafis terdiri atas gambar, bagan diagram,
grafik, poster, media dan komik. Diantara media grafis gambar adalah media
41
Soeparno, Media Komunikasi Pendidikan,(Jakarta: Intan Pariwara, 1998), h.18
42
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran. , h. 49
33
a. Kelebiahan
b. Kekurangan
media gambar seri terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan agar
berlangsung.
43
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 22
44
Ibid.
34
biaya yang diperlukan juga bervariasi, ada yang murah dan ada yang mahal,
ada sederhana dan tradisional dan ada pula yang mutahir. Pemilihan media
45
Nana Sudjana, Ahmad Rivai,Media Pengajaran,(Bandung: Sinar Baru Bandung, 1990),
h.71
46
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 10
35
membutuhkan biaya yang relatif cukup murah. Dengan peralatan yang cukup
sederhana sudah tercipta sebuah media yang baik. Keuntungan yang lain
adalah bahwa gambar yang dibuat dapat disesuaikan dengan tema yang akan
ternyata tidak memiliki keahlian menggambar, maka masih ada cara lain
untuk memperoleh gambar yaitu dengan cara mencari referensi dari media
tema yang akan diajarkan disiapkan lebih dahulu. Kemudian gambar yang
yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan
siswa dalam menulis atau membuat suatu paragraf sederhana, maka gambar-
dan gagasannya dalam sebuah paragraf siswa ikut merasakan alur gambar
yang tersedia.
dalam gambar tersebut. Media ini menuntut keaktifan siswa untuk mencari
ide gagasannya dalam sebuah paragraf. Selain itu dalam pembelajaran yang
diinginkan.
kesempatan untuk berfikir secara nalar dan kreatif dalam menuangkan ide dan
media gambar seri menurut Basyiruddin Usman dan Asnawir dalam model
berikut :
sederhana.
47
Basyiruddin Usman, Asnawir,Media Pembelajaran., h. 52
38
Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu
orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada
Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa yang kita
ucapkan dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis pada
sebuah media, seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat lebih
sering menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang
adalah pelajaran yang sangat penting bagi peserta didik mulai dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi bahkan tidak hanya itu, sekolah non formal
dan masyarakat di luar pendidikan pun harus bisa berbahasa Indonesia karena
Bahasa memiliki dua fungsi, yang terbagi ke dalam fungsi umum dan
fungsi khusus, fungsi umum terdiri dari sebagai alat untuk mengungkapkan
48
Aunurahman,Belajar Dan Pembelajaran,(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 29
49
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta : Bumi Aksara , 2011), h.108
40
mambaca dan menulis sebagai 4 aspek bahasa yang saling berkaitan. Dalam
tulis. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau
tulisan.
50
Sudirin, Bahasa Indonesia, . h. 19
51
Ibid
52
Mulyanto Widodo, Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia, (Bandar Lampung: Universitas
Lampung), h. 6-7
41
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta
bahasa dan sastra indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi
peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional,
dan global.
sebagai berikut:
a. Keterampilan menyimak/mendengarkan
b. Keterampilan berbicara
c. Keterampilan membaca
d. Keterampilan menulis. 55
53
Depdiknas,Kurikulum 2007 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia,(Jakarta: Dirjen Disdasmen Depdiknas)
54
Ibid,
43
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai
setempat.
materi tentang “Menulis Paragraf” pada kelas III tahun pelajaran 2017/2018.
Menulis
1. Kalimat
Kalima adalah susunan dari beberapa kata yang menimbulkan
arti. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi alunan titinada, dijeda
dan di akhiri oleh intonasi selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat
55
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa,(Bandung:
Angkasa,2008, h.1
44
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?), tanda seru (!). contoh:
Rini berangkat ke sekolah naik sepeda.
Rini berangkat ke sekolah naik apa ?
Cepat berangkakt !
2. Tanda Baca
a. Tanda titik (.)
Tanda titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat.
Contoh: Rio pergi bermain
b. Tanda koma (,)
Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan unsur dari suatu
perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang
mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimat, dan mengapit keterangan tambahan.
Contoh: Ibu pergi ke pasar membeli terong, kacang, dan ayam.
c. Huruf kapital
Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat, nama kota,
hal-hal keagamaan, nama bangsa, suku dan bahasa.
Contoh: rini dan Rio pergi ke Bandung. Mereka mengunjungi
Rima, teman lamanya.
3. Kalimat Sederhana
Berdasarkan kelngkapannya, kalimat dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Kalimat sempurna
Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki unsur pokok
subjek dan predika
Contoh: Rini bermain sepeda.
S P O
Andi rajin belajar
S P O
b. Kalimat tak Sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap unsur
pokoknya.
Contoh: Rini selalu rajin.
Pergi!
45
4. Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide
pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru atau alinea.
Contoh :
Asyiknya Bermain Layang-layang
Setiap pulang sekolah, aku selalu bermain layang-layang. Aku
bermain dengan teman-teman. Aku dan teman-teman biasanya
bermain layang-layang dilapangan dekat sawah. Aku sangat
senang bermain layang-layang. Layang-layang dapat diadu.
Anak-anak berlarian dan berebut layang-layang yang putus.56
MENYUSUN PARAGRAF
Paragraf adalah bagian bab di dalam suatu karangan yang
biasanya mengandung satu ide pokok. Penulisannya dimulai dengan
garis baru. Antara paragraf yang satu dengan yang lainnya harus saling
berhubungan. Isi paragraf tidak bolah melompat-lompat. Dengan
demikian, bacaan akan mudah dibaca. Setiap paragraf memiliki
pikiran pokok. Pikiran pokok adalah ide atau gagasan utama dalam
sebuah paragraf atau karangan.
Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini!
Aku dibelikan celengan berbentuk ayam jago oleh ayah. Setiap hari
aku mengisi celengan itu dengan sisa uang jajanku. Semakin hari
celenganku semakin berat. Kadang-kadang aku membawanya ketika
aku pergi tidur. Aku suka mengelus-ngelus celengan itu. Aku sangat
berterima kasih kepada ayah karena membelikanku benda yang
bermanfaat.
Pikiran pokok paragraf di atas adalah: Aku dibelikan celengen
berbentuk ayam jago oleh ayah.
Ayo Berlatih:
Buatlah tiga buah paragraf berdasarkan bahan berikut ini! Bahan
berikut merupakan pokok pikiran untuk setiap paragraf.
1. Paman pergi ke bengkel.
2. Bibi pergi ke pasar.
3. Bibi dan Paman pulang ke rumah.
56
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III,(Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 9-11
46
D. Hipotesis Penelitian
Menulis Paragraf Sederhana Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa
57
Yeti Nurhayati, Aku Bisa Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), h. 39-40
45
BAB III
METODE PENELITIAN
guna mendapatkan suatu informasi dari apa yang diteliti sehingga peneliti
didapatnya.
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
(diobservasi).59
penelitian tersebut.60
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta, 2011), h. 61.
59
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008)
h. 29.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2009) h.61.
46
tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti sebagai objek
pembelajaran.
sebuah paragraf dengan teliti dan dapat di ukur dengan nilai sesuai kriteria
minimum.
61
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 74
.
62
Ibid.,
47
Tabel 2
Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III
Menurut Muh Kasiran variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab atau
adalah penggunaan Media Gambar Seri sebagai upaya untuk mencapai tujuan
menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III.
pesan atau ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik perhatian,
63
Sugiyono, Metode Penelitian . , h. 68
64
Muh, Kasiran, Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif, (Malang: UIN-Maliki),h. 254.
48
kalimat.
c. Kronologis atau urutan kejadian peristiwa pada media gambar seri dapat
bercerita.
d. Dengan media gambar seri secara bertahap siswa akan mampu membuat
Tengah.
49
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Tempuran tahun
pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang siswa. Terdiri dari
secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas terkhusus pada mata
D. Prosedur Penelitian
penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri secara terencana
guru.
65
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.45.
66
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), h.63.
50
dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto yang tiap siklusnya terdiri dari empat
Gambar 1
Penelitian tindakan kelas oleh Suharsimi Arikunto
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
67
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta), h.16.
51
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dalam
Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
berikut :
sederhana.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
sedang dipelajari.
sederhana
Elaborasi
siswa.
53
efektif.
Konfirmasi
3) Penutup
c) Salam penutup.
c. Pengamatan (Observasi)
seri.
terjadi.68
digunakan, yaitu gambar seri. Pengamatan hasil belajar dapat diamati melalui
daftar nilai tugas post tes pada akhir siklus siswa kelas III SDN 3 Tempuran
d. Refleksi
mencapai target yang diinginkan maka siklus tindakan dapat berhenti, tetapi
memperbaiki tindakan.
Siklus II
karenanya hasil observasi dijadikan bahan untuk refleksi dan hasil refleksi pada
siklus I akan dijadikan acuan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Apabila
Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat, lebih
tepatnya data tentu saja merupakan “rasion d’entre” seluruh proses pencatatan.69
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitaif. Teknik
1. Tes
pembelajaran.
awal siswa dan diakhir siklus (post test) guna mengetahui peningkatan
standar hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu ≥ 70.
69
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras), h. 79
70
Nana Sujana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h.35
56
2. Observasi
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya atau situasi buatan. Observasi ini
pengajaran berlangsung,
belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan kelompok siswa
3. Dokumentasi
SDN 3 Tempuran, lokasi, keadaan guru dan siswa serta saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
71
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158
72
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis,(Jakarta : Ramayana Press, 2005), h.
119.
57
F. Instrumen Penelitian
kelas ini yaitu instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan mengungkap
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mudah.73
berikut :
Dalam hal ini observer akan dinilai oleh wali kelas dengan cara
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 101.
58
Tabel 3
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan Penerapan Media Gambar Seri
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kegiatan Awal
1.Mengondisikan siswa untuk belajar
2.Memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan
awal siswa
3. Memberikan motivasi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
2. Kegiatan Inti
5.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang ingin di capai dengan
menggunakan penerapan media pembelajaran gambar
seri
6. Melaksanakanakan pembelajaran secara runtut
7. Menguasai kelas
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu
yang direncanakan.
9. Penguasaan materi pelajaran
10.Menggunakan media yang efektif dan efisien
11.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12.Menunjukkan sikap terbuka dan respon siswa
13.Memantau proses belajar siswa
3. Kegiatan Penutup
14. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
15. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
. 16..Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
pengayaan.
Jumlah Skor
Nilai rata-rata
Predikat
59
Skor Nilai = (X = ∑ x : n)
Tabel 4
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3
Tempuran dengan Menggunakan Media Gambar Seri
Aktivitas yang
Predikat
dinilai Jumlah
Nilai
Skor
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5
1.
2.
Jumlah
Presentase
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
2. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya diri
74
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2013), h.151
75
Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 25.
60
guru.
belajar siswa. Tes ini menggunakan butir soal atau instrumen untuk mengukur
Tabel 5
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus I
Tabel 6
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus II
2 Menulis amanat
puisi yang sudah C1 2,6
ditulis oleh siswa
C1 3,7
3 Mengubah puisi
C5 4,10
yang sudah
ditulis ke dalam
bentuk prosa
C5 5,8
Jumlah 10 2 5 3
c. Dokumentasi
jumlah guru dan karyawan, jumlah peserta didik, profil sekolah, denah lokasi
1. Data Kuantitatif
postes dan penelitian. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan rumus
Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
∑x = Jumlah nilai tes siswa
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, dapat diperoleh dengan
rumus:
Keterangan :
P = Presentase
= nilai rata-rata kelas
n = jumlah peserta didik yang mengikuti tes
∑X = jumlah nilai tes peserta didik
2. Data kualitatif
pembelajaran melalui observasi. Hasil observasi ini dicatat secara rinci yang
P = x 100%
Keterangan :
P = persentase
f = jumlah siswa yang meningkat
N = jumlah siswa
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila pada setiap siklus
dengan indikator kenaikan nilai tes. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah jika lebih dari 75% siswa mendapatkan nilai nilai lebih dari atau sama
SDN 3 Tempuran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III yaitu jika
76
Anas Sudijono, Pengantar Statistik., h. 43.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebelah barat, jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah utara dan
pendidikan dasar yang bermutu dan berkualitas berdasarkan iman dan taqwa
misinya adalah (1) menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih
selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 10 orang guru tetap berstatus
kualifikasi pendidikan mulai dari Strata Satu (S1) sebanyak 9 orang dan
tahun pelajaran 2017/2018 yaitu 108 orang terdiri dari 58 orang laki-laki
masing-masing memiliki 1 kelas. Data guru dan siswa dapat dilihat pada
tabel berikut.
67
Tabel 7
Data Guru dan Pegawai
SD Negeri 3 Tempuran TP. 2017/2018
No. Nama Jabatan Keterangan
Supinah, S.Pd, SD Kepala
1 PNS
NIP. 196111281982023007 Sekolah
Sugiman, S.Pd
2 Guru Kelas PNS
NIP. 195607011979101001
Susiyati, S.Pd.I
3 Guru Agama PNS
NIP. 196005031982032005
Y. Susilowati, S.Pd.SD
4 Guru Kelas PNS
NIP. 196010311982032004
Sri Hermilah, S.Pd.SD
5 Guru Kelas PNS
NIP. 196204071983032008
Ervina Eviliana, S.Pd.SD
6 Guru Kelas PNS
NIP.198609112014102001
Sringatin, S.Pd.SD
7 Guru Kelas PNS
NIP. 196206131987052001
MP. Sunarti, S.Pd.SD
8 Guru Kelas PNS
NIP. 196310191983032003
Sunarto, A.Ma.Pd. Guru
9 PNS
NIP. 196410121988081001 Penjaskes
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
10 Guru Kelas PNS
NIP.196604241998032002
Darmadi Penjaga
11 PNS
NIP.195907231987031004 Sekolah
12 Melyana, S.Pd.SD Operator Honorer
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018.
68
Tabel 8
Data Siswa SD Negeri 3 Tempuran
TP. 2017/2018
Jumlah Siswa
No Kelas Wali Kelas
L P Total
1 I 7 6 13 Sringatin, S.Pd.SD
2 II 12 6 18
Ervina Eviliana, S.Pd.SD
3 III 13 6 19
Sri Hermilah, S.Pd.SD
4 IV 5 9 14
Y. Susilowati. S.Pd.SD
5 V 11 7 18
MP. Sunarti, S.Pd.SD
6 VI 12 9 21
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
Jumlah 58 44 102
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018
guru, 1 ruang UKS, 1 toilet guru, 2 toilet siswa, area parkir guru dan kantin.
Keadaan sarana fisik SD Negeri 3 Tempuran dapat dilihat pada tabel berikut.
69
Tabel 9
Keadaan Sarana Fisik
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah
Gambar 2
Struktur Organisasi
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Supinah, S.Pd .SD Suratno
MASYARAKAT
70
Gambar 3
Denah Lokasi
SDN 3 Tempuran Lampung Tengah
WC
Kelas Kelas Kelas Kelas Siswa
I II III IV
Kelas
Lapangan V
Upacara
Perumahan
sekolah
Kelas
VI
Ruang
Guru
Lapangan Ruang
voly KepSek
Parkir
Guru
U
Dapur
T B
UKS
WC
Guru
S
Kantin
Sekolah
Gerbang
70
Jalan Proklamator No.13a Tempuran 12b Lampung Tengah. Sebagai objek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tempuran. Jumlah seluruh siswa
kelas III adalah 19 orang yang terdiri dari 13 orang putra dan 6 orang putri.
siswa dalam ranah kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
individu jika telah mencapai nilai KKM yaitu ≥ 70 dan tuntas secara klasikal
jika 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 70. Berikut hasil penelitian yang
1. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
objek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 orang siswa.
peristiwa (paragraf).
belajar.
6) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal yang akan diteskan pada awal
siklus (pretest) dan diakhir siklus (posttest) serta Lembar kerja Siswa
(LKS).
72
b. Pelaksanaan
(1) Pertemuan 1
Oktober 2017. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan
peristiwa.
a) Kegiatan Awal
Gambar 4
Saat Guru Memulai Pelajaran
Gambar 5
Kegiatan Apersepsi
b) Kegiatan Inti
(1) Eksplorasi
Gambar 6
Saat Guru Menulis Materi Pembelajaran
(2) Elaboras
Gambar 7
Antusias Siwa Dalam Mengikuti Proses
Pembelajaran
(3) Konfirmasi
siswa tentang apa yang belum siswa pahami dari materi yang
c) Kegiatan Akhir
mereka.
(4) Pertemuan II
a) Kegiatan Awal
kepada siswa dan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.
Gambar 8
Siswa Di Beri Apersepsi Dan Motivasi
b) Kegiatan Inti
(1) Persiapan
siswa.
(2) Pelaksanaan/tindakan
Gambar 9.
Saat Pembagian Kelompok Dan Mengerjakan Soal
80
(3) Penutup/evaluasi
c) Kegiatan Akhir
berikutnya.
c. Observasi
Tabel 10
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
dengan Penerapan Media Gambar Seri Siklus 1
No Skor Skor
Aspek yang diamati Pertemuan Rata- Kriteria
I II rata
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 70 75 73 Baik
2. Melakukan kegiatan apersepsi 65 69 67 Cukup
3. Memberikan motivasi 68 70 69 Cukup
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 70 72 71 Baik
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang
5. 70 72 71 Baik
ingin di capai dengan menggunakan
penerapan media gambar seri
Melaksanakan pembelajaran secara
6. 65 72 68 Cukup
runtut
7. Menguasai kelas 70 69 69 Cukup
Melaksanakan pembelajaran sesuai
8 65 75 70 Cukup
alokasi waktu yang direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 70 70 70 Cukup
Menggunakan media yang efektif dan
10. 70 72 71 Baik
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
11. 70 75 73 Baik
media
Menunjukkan sikap terbuka dan
12. 70 75 73 Baik
respon siswa
13. Memantau proses belajar siswa 70 72 71 Baik
14 Melakukan tanya jawab pada siswa 70 72 71 Baik
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi atau membuat
15. 70 70 70 Cukup
rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
16 memberikan arahan, atau kegiatan atau 70 72 71 Baik
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
83
sebagai berikut :
Grafik 1
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Penerapan Media Gambar Seri Siklus I
100
95
90
85
80
75
70
65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pertemuan 1 70 68 68 70 70 65 70 65 70 70 70 70 70 70 70 70
Pertemuan 2 75 69 70 72 72 72 69 75 70 72 75 75 72 72 70 72
dijadikan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada
siklus II.
ejaan yang benar. Hal ini terbukti dari sikap siswa yang masih diam
minta untuk menganalisa gambar masih ada beberapa siswa yang tidak
sedang presentasi.
Tabel 11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Siklus I Rata-
No Aspek yang diamati rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa memperhatikan guru saat
68% 78% 73%
menerangkan
2 Siswa dapat menjawab atau
bertanya kepada guru dengan rasa 52% 63% 57,5%
percaya diri
3 Siswa bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang 63% 68% 65,5%
diberikan oleh guru
4 Siswa berdiskusi dalam kelompok 58% 63% 60%
5 Siswa mempresentasikan hasil
47% 68% 57,5%
diskusi di depan kelas
Jumlah 267% 336% 313,5%
Rata-rata 54% 67% 62,7%
86
Grafik 2
Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
90%
78%
80% 73%
68% 68% 68% 66%
70% 63% 63% 63%
58% 58% 60%58% Kegiatan 1
60% 52%
47% Kegiatan 2
50%
Kegiatan 3
40%
Kegiatan 4
30% Kegiatan 5
20%
10%
0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
rata 57,5%.
rendah yaitu 58% dan pada pertemuan kedua yaitu 63% sehingga
pertama yaitu 47% dan pada pertemuan kedua yaitu 68% sehingga
siswa pada siklus I yaitu 62.7% atau 63%. Hal tersebut yang
Tabel 12
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Tempuran
Pada Siklus I
Nilai test
No Indikator
Pretest Postest
1 Rata-rata 53 67
2 Skor tertinggi 80 100
3 Skor terendah 10 50
4 Tingkat ketuntasan 42,1% 68,2%
Grafik 3.
Hasil Belajar Siswa Siklus I
80% 67% 68%
60%
40%
26% Siklus I
20%
0%
RTT T BT
Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM
4) Refleksi
guru.
kegiatan/pekerjaan.
mengikuti pembelajaran.
penggunaan kalimat
2. Siklus II
1) Tahap perencanaan
gambar seri dalam proses pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 2
91
sebagai berikut:
siswa.
proses belajar.
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
(2) Mengisi daftar hadir siswa, dari 19 siswa 1 yang tidak hadir
(a) siapa yang tau bacaan yang baru saja ibu sampaikan
bacaan apa ?
menjawab pertanyaan.
b) Kegiatan inti
kelompok.
tersebut.
disampaikan
c) Kegiatan akhir
November 2017 yang dibantu dengan 1 orang guru yang sama sebagai
a) Kegiatan awal
materi pelajaran,
b) Kegiatan inti
terdapat puisi
disampaikan
c) Kegiatan akhir
3) Observasi
Tabel 13
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Siklus II
No Skor Skor
Aspek yang diamati Pertemuan Rata- Kriteria
I II rata
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 75 82 79 Baik
Melakukan kegiatan
2. 75 85 80 Baik
apersepsi
3. Memberikan motivasi 78 80 79 Baik
Menyampaikan tujuan
4. 75 82 79 Baik
pembelajaran
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang ingin di capai
5. 75 85 80 Baik
dengan menggunakan
penerapan media gambar
seri
Melaksanakan pembelajaran
6. 75 85 80 Baik
secara runtut
Sangat
7. Menguasai kelas 80 85 83
Baik
Melaksanakan pembelajaran
8 sesuai alokasi waktu yang 75 80 77 Baik
direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 75 80 77 Baik
Menggunakan media yang
10. 78 82 80 Baik
efektif dan efisien
Melibatkan siswa dalam Sangat
11. 78 85 82
pemanfaatan media Baik
Menunjukkan sikap terbuka Sangat
12. 78 85 82
dan respon siswa Baik
98
Grafik 4.
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan
Media Gambar Seri Siklus II
100
95
90
85
80
80 78 78 78 78
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75 72
70
65
60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pertemuan 1 Pertemuan 2
99
baik pada siklus I dan telah mendapat penilaian yang baik pada
siklus II.
Tabel 14
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Siklus II Rata-
No Aspek yang diamati rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa
memperhatikan guru 78% 100% 89%
saat menerangkan
2 Siswa dapat
63% 79% 71%
menjawab atau
100
Grafik 5.
Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
100% 100%
89% 89% 89%
90% 84% 84% 84% 87%
78% 79% 79% 79%
80% 73% 71%
70% 63% Aktivitas 1
60% Aktivitas 2
50%
Aktivitas 3
40%
30% Aktivitas 4
20% Aktivitas 5
10%
0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
yaitu 78% dan pada pertemuan kedua yaitu 100% sehingga diperoleh
rata-rata 89%.
pada pertemuan pertama yaitu 79% dan pada pertemuan kedua 89%
79%.
yaitu 84% dan pada pertemuan kedua yaitu 89% sehingga diperoleh
rata-rata 87%.
berikut:
Tabel 15
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 03 Tempuran
Pada Siklus II
Nilai test
No Indikator
Pretest Postest
1 Rata-rata 65 80
2 Skor tertinggi 90 100
3 Skor terendah 30 30
4 Tingkat ketuntasan 63,15% 84,21%
Grafik 6.
Hasil Belajar Siklus II
100%
80% 84%
80%
60%
40% Siklus II
16%
20%
0%
RTT T BT
103
Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM
berjumlah 84% atau 16 siswa dan siswa yang belum tuntas secara
ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini tidak lepas dari besarnya
5) Refleksi II
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa
C. Pembahasan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari beberapa respon dan
reaksi dari siswa itu sendiri yang bermalas-malasan untuk mengikuti proses
gambar seri siswa mulai menyukai kegiatan menulis paragraf mata pelajaran
dapt membuat sebuah kalimat dengan menganalisa gambar. Hal ini dapat
malu untuk bertanya dan kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat
ini siswa berperan aktif, siswa dapat belajar sambil bermain dan menganalisa
gambar. Aktivitas inilah yang membuat siswa tidak jenuh karena siswa tidak
105
hanya duduk, diam dan mendengarkan saja kemudian pulang, namun justru
aktivitas dan interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, maupun siswa
menggunakan media gambar seri yang dilakukan pada siklus I dan siklus II di
Tabel 16
Presentase Proses Pembelajaran dengan menggunakan Media
Gambar Seri Siklus I dan Silkus II
No Siklus Rata- Peningkat
Aspek yang diamati
I II Rata an
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 72,5 79 76 6,5%
2. Melakukan kegiatan apersepsi 70 77 73,5 7%
3. Memberikan motivasi 73 75 74 2%
Menyampaikan tujuan
4. 72,5 77 75 4,5%
pembelajaran
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
5. yang ingin di capai dengan 72,5 79 76 6,5%
menggunakan penerapan media
gambar seri
Melaksanakan pembelajaran
6. 70 77 73,5 7%
secara runtut
7. Menguasai kelas 75 80 78 5%
Melaksanakan pembelajaran
8 sesuai alokasi waktu yang 70 75 72 5%
direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 72,5 76 74 3,5%
Menggunakan media yang efektif
10. 74 79 76,5 5%
dan efisien
Melibatkan siswa dalam
11. 74 80 77 6%
pemanfaatan media
Menunjukkan sikap terbuka dan
12. 74 80 77 6%
respon siswa
13. Memantau proses belajar siswa 72,5 76 74 3,5%
Melakukan tanya jawab pada
14 72,5 76 74 3,5%
siswa
Kegiatan Penutup
1 Melakukan refleksi atau membuat
71 75 73 4%
5. rangkuman dengan melibatkan
107
siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
1 memberikan arahan, atau kegiatan
73 79 76 6%
6 atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Jumlah 1159 1240 119,5 81%
Rata – Rata 73% 78% 75% 5,6%
namun ada kegiatan yang paling sedikit mengalami peningkatan yaitu pada
aspek ketiga guru memberikan motivasi kepada siswa hal itu dikarenakan
performa guru yang menurun atau kondisi siswa yang mungkin lelah saat
proses pembelajaran.
Grafik 7
Data Rata-Rata Presentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
100,00%
90,00% 87%
83% 84%
79%
80,00% 73% 71%
70,00% 66%
58% 60% 59%
60,00%
Siklus I
50,00%
Siklus II
40,00%
28% Peningkatan
30,00%
18% 19%
20,00% 16% 14%
10,00%
0,00%
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
I dan siklus II dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat pada
tabel 17 berikut:
Tabel 17
Data Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus
No Aspek yang diamati Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Siswa
memperhatikan guru 73% 89% 16%
saat menerangkan
2 Siswa dapat
menjawab atau
bertanya kepada guru 57,5% 71% 13,5%
dengan rasa percaya
diri
3 Siswa bertanggung
jawab dalam
melaksanakan tugas 66% 84% 18%
yang diberikan oleh
guru
109
4 Siswa berdiskusi
60% 79% 19%
dalam kelompok
5 Siswa
mempresentasikan
59% 87% 28%
hasil diskusi di depan
kelas
Jumlah 315,5% 410% 94,5%
Rata-rata 63,1% 82% 18,9%
Secara visual terlihat dari tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa:
telah tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat dari siklus I hingga
siklus II, Hal tersebut terwujud karena guru dalam menjelaskan materi
perhatian guru tertuju keseluruh siswa dan memisahkan siswa yang biasa
sehingga seluruh siswa merasa diawasi dan diperhatikan dari awal siklus I
b. Siswa dapat menjawab atau bertanya pada guru dengan rasa percaya diri
pendapat masih belum terwujud dengan baik, siswa masih belum terbiasa
dengan kerja kelompok sehingga pada siklus I kegiatan ini belum berjalan
dengan baik. Pada siklus II siswa mulai berani aktif bertanya dan
terjadi kegiatan saling bertanya, menjawab serta siswa tidak ragu dan takut
untuk bertanya kepada guru tentang hal-hal terkait materi yang menurut
mereka baru dan mereka belum paham tentang materi yang disampaikan.
pada siklus I yaitu 57,5 % dan pada siklus II yaitu 75%. Jadi untuk
hingga siklus II, hal tersebut disebabkan karena siswa mulai membangun
percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki dan berani bertanya
tentang hal- hal yang menurut mereka baru dan belum mereka pahami.
guru
Pada siklus I pada kegiatan ini siswa masih ada beberapa yang
malas untuk mencatat materi yang diberikan dan siswa juga masih
111
siswa mengerti dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani
ini ditunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II untuk indikator Siswa
yaitu 66% dan pada siklus 84%. Hal tersebut disebabkan karena siswa
disampaikan, selain itu siswa juga terbiasa dengan mencatat materi yang
telah dipelajari.
persentase adalah 60% dan pada siklus II adalah 79%. Pada aspek ini
Hal ini ditunjukkan pula pada siklus I dan II untuk indikator siswa
media gambar seri mengalami peningkatan sebesar 28% yakni pada siklus
I yaitu 59 % dan pada siklus II yaitu 87%. Jadi untuk indikator siswa
media gambar seri target yang diinginkan telah tercapai yaitu rata-rata
aktivitas siswa meningkat pada siklus I hingga siklus II, hal tersebut
pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini :
Tabel 18
Perbandingan Hasil Pretes Postest Siklus I dan Siklus II
Nilai Test
No Indikator Siklus I Siklus II
Pretest Postest Pretest Postest
1 Jumlah 1050 1280 1240 1520
2 Rata-rata 55,26 67,36 65,26 80
113
pretest dan postest siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 8 dan
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat
Grafik 8
Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil
Pretest Postest Siklus I dan Siklus II
90% 84%
80%
80%
67% 68% 65%
70%
60% 55%
50% Pretest
40% Postest
30% Tingkat Ketuntasan
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II
Grafik 9.
Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II
90% 84%
80%
68%
70%
60%
50% Siklus I
40% Siklus II
30% 20% Peningkatan
20%
10%
0%
Ketuntasan Hasil Belajar
114
55,26 dengan tingkat ketuntasan 42,1% dan hasil postest dengan rata-rata
sebesar 26,1% dari prestest dan postest. Pada siklus II pretest rata-rata
65,26 dengan tingkat ketuntasan 53,15% dan hasil postest dengan rata-rata
hasil belajar sebesar 31,06% dari pretest ke postest. Pada grafik 7 dan
grafik 8 dapat diketahui bahwa hasil postest pada siklus II lebih baik
adalah 68,2% dan pada siklus II adalah 84,2% dri data tersebut dapat
yang dikerjakan.
115
menulis paragraf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
belajar siswa pada siklus I sebesar 63,1% dan siklus II 82% atau
siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 68,2% dan siklus II sebesar
B. Saran
1. Untuk Guru
diskusi.
2. Untuk Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_
Th_2006.pdf diunduh pada 20 Oktober 2016.
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara , 2011
Muh Kasiram. Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif . Malang:UIN-Maliki,
2011
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi cetakan ke-4. Jakarta:
Bumi Aksara,2008
121
Syaiful Bahri dan Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta,
2006
Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa,
2008
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2006
Yeti Nurhayati. Aku Bisa Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Zuhairi,et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Zuleha. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah
Dasar.Bandung: Rosdakarya, 2012
122
LAMPIRAN-LAMPIRAN
123
123
SILABUS PEMBELAJARAN
5. Bu Asti adalah guru IPS baru. Bu Asti baru mulai mengajar kemarin. Bu
Asti menggantikan pak Hendri. Kini pak Hendri mengajar di Aceh.
Ada berapakah jumlah kalimat dalam paragraf di atas ?
1. 5 c. 2
2. 4 d. 3
6. Kubuka jendela
Kuhirup udara
Kutatap sang surya
Ia menyambut dengan sinar hangatnya
Puisi di atas menggambarkan suasana pada waktu ... hari.
a. pagi c. sore
b. siang d. Malam
Siklus I Pertemuan 1
Baik
Jumlah 13 10 12 12 9
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
d) Indikator penilaian sebagai berikut :
6. Memperhatikan guru saat menerangkan.
7. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
8. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
9. Berdiskusi dalam kelompok
10. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
e) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
f) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
Tempuran, 31
Oktober 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Siklus I Pertemuan 2
Tempuran, 1
November 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Siklus II Pertemuan 1
Azzah Azzahra - - - - - - -
5.
Baim Rizki Zainal √ √ √ √ 4 Sangat
6.
Baik
7. Bima Randi Pratama √ √ 2 Cukup
Jumlah 15 12 15 14 16
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
17. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
guru.
Siklus II Pertemuan 2
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
m) Indikator penilaian sebagai berikut :
21. Memperhatikan guru saat menerangkan.
22. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
23. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
24. Berdiskusi dalam kelompok
25. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
n) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
o) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
154
Keterangan:
Pretest Posttest
1. Jumlah : 1180 1. Jumlah : 1520
2. Rata-rata : 62,10 2. Rata-rata : 80
3. Tuntas KKM : 10 siswa/52,63% 3. Tuntas KKM : 16 siswa/ 84,21%
4. Tidak Tuntas KKM : 9 siswa/47,36% 4. Tidak Tuntas KKM : 3 siswa/ 15,78%
5. Nilai Tertinggi : 90 5. Nilai Tertinggi : 100
6. Nilai Terendah : 30 6. Nilai Terendah : 30
158
159
160
161
162
163
164
165
166
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
143
Gambar 9. Guru bersama dengan Siswa mengoreksi bersama hasil kerja kelompok
Jurai Siwo Metro yang saat ini beralih menjadi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan