Anda di halaman 1dari 215

SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS


SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR
SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3 TEMPURAN
LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh:
Tri Yunita Sari
NPM.13105945

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)


Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


(IAIN) METRO
1439 H / 2018 M
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
GAMBAR SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3 TEMPURAN LAMPUNG
TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
TRI YUNITA SARI
NPM.13105945

Pembimbing I : Sudirin, M. Pd
Pembimbing II : Suhendi, M. Pd

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)


Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


(IAIN) METRO
1439 H / 2018 M
ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
GAMBAR SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3
TEMPURAN LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh:
TRI YUNITA SARI

Dalam upaya mewujudkan peningkatan menulis siwa, maka guru


diharapkan mampu memilih dan menerapkan media pembelajaran yang dapat
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik kepada siswa. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah penerapan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah
Tahun Pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
mendeskripsikan hasil belajar berupa kemampuan menulis paragraf sederhana
dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD Negeri 3 Tempuran.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data yang
diperoleh dari data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data
melalui observasi peserta didik untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar
peserta didik, tes untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan dokumentasi.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa setelah media gambar seri
diterapkan kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat
dilihat dari rata-rata kegiatan belajar siswa pada siklus I sebesar 63,1% dan siklus
II 82%. Mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 18,9%.
Kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan setelah menerapkan media
gambar seri dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 68,2 % dan siklus II sebesar
84,21%. Mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20%. Dari
analisis data dapat dipahami bahwa penerapan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.

Kata Kunci : Kemampuan Menulis, Pelajaran Bahasa Indonesia, Gambar Seri


MOTTO

            

           

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang


Menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah. (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam. (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (5)”1

(QS. Al – Alaq : 1-5)

“bersyukur cara menikmati hidup yang telah di berikan Tuhan


secara gratis”

(Penulis)

1
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
PERSEMBAHAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat


ridho dan rahmat serta nikmat-Nya dapat kupersembahkan karya ini kepada:

1. Ayahanda Seman dan Ibunda Mutmainnah yang tercinta, terima kasih atas

cinta dan kasih sayang yang tanpa balas, motivasi yang diberikan dan untaian

doa untuk keberhasilan ananda.

2. Kakak – kakak ku tercinta (Widy Astuti,Sarpani, Marsudi, Maryana) yang

selalu memberikan nasehat, semangat dan Adikku tersayang (Ari Yoga

Saputra, Dhela, Dhita), yang selalu berbagi keceriaan selama ini.

3. Bapak Sudirin, M.Pd dan Bapak Suhendi, M.Pd selaku pembimbing I dan II

pada penelitian ini yang selalu memberikan masukan, saran serta dukungan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen khususnya dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) yang telah mengajarkan banyak hal selama proses pembelajaran di

kelas.

5. Ibu Supinah, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD Negeri 03 Tempuran,

Lampung Tengah yang telah memberikan izin untuk melakukan riset, dan Ibu

Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku Wali Kelas III yang telah banyak membantu

peneliti untuk menyelesaikan riset hingga selesai.

6. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2013 khususnya PGMI baik kelas A,

B, maupun C yang selalu memberikan senyum dan dorongan semangat dari

awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.


7. Sahabat – Sahabat PMII yang sangat luar biasa , sekaligus penyemangat dan

teman seperjuangan yang menyenangkan untuk saling berbagi pengalaman

baik susah maupun senang serta membanggakan.

8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

kebanggaanku.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT beserta rahmad dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelar S.Pd.

Ucapan banyak terima kasih kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag, selaku

Rektor IAIN Metro, Dr. Akla, M.Pd selaku Dekan FTIK , Ibu Nurul Afifah,

M.Pd.I selaku Ketua Jurusan PGMI, Bapak Sudirin, M.Pd dan bapak Suhendi,

M.Pd selaku dosen pembimbing I dan II yang telah bersedia memberi bimbingan,

saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ibu Supinah, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tempuran dan Ibu Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku

guru kelas III yang telah memberikan waktu dan fasilitas dalam menyelesaikan

skripsi penulis. Tuatul Imah, Icha dan Hikmah Yuni Astuti,, terima kasih atas

waktu dan keikhlasannya selama proses penelitian ini. Seluruh pihak yang tidak

dapat peneliti sebutkan namanya, terima kasih atas doa dan dukungan yang

diberikan.

Demikian skripsi penulis susun, kritik dan saran selalu diharapkan oleh

penulis demi perbaikan penulisan skripsi ini.

Metro, Desember 2017


Penulis

Tri Yunita Sari


NPM. 13105945
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v
HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Batasan Masalah .......................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8
F. Penelitian yang Relevan ............................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI


A. Konsep Teori Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana........... 13
1. Pengertian Kemampuan Menulis ....................................... 13
2. Teori Menulis ..................................................................... 14
3. Tahapan Pembelajaran Menulis Anak ................................. 16
4. Menulis Paragraf Sederhana ................................................ 21
a. Pengertian Paragraf .......................................................... 21
b. Ciri – Ciri Paragraf .......................................................... 22
c. Fungsi dan Syarat Pembentukan Paragraf ....................... 23
d. Struktur Paragraf ............................................................. 23
e. Jemis – Jenis Paragraf ...................................................... 24
f. Langkah – Langkah Menulis Paragraf ............................. 25
B. Konsep Teori Penggunaan Media Gambar Seri ......................... 26
1. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 26
2. Pengertian Gambar Seri ....................................................... 27
3. Hakikat Media Gambar Seri ................................................ 31
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri ................. 32
5. Cara Pemerolehan Gambar untuk Media Gambar Seri ....... 33
6. Alasan Pemilihan Media Gambar Seri ................................ 35
7. Langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Media
Gambar Seri ......................................................................... 35
C. Konsep Teori Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ......................... 37
1. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia di SD ............... 37
2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas III SD ......................................................................... 39
3. Tujuan Pelajara Bahasa Indonesia ....................................... 40
4. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia ....................... 41
5. Silabus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 3 ................ 41
6. Materi Menulis Paragraf .................................................... 42
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN


A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ........................................ 45
1. Variabel Bebas .................................................................... 46
2. Variabel Terikat ................................................................... 47
B. Setting Penelitian ................................................................................. 48
C. Subjek Penelitian.................................................................................. 48
D. Prosedur Penelitian............................................................................... 49
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 56
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 61
H. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 64
1. Profil SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah ................. 64
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ............................................. 64
3. Keadaan Guru dan Siswa SDN 3 Tempuran ........................ 65
4. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 3 Tempuran .............. 67
5. Struktur Organisasi SDN 3 Tempuran ................................. 68
6. Denah Lokasi SDN 3 Tempuran Lam-Teng ........................ 69
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 70
1. Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 70
2. Pelaksanaan Siklus II ............................................................ 90
C. Pembahasan ........................................................................................ 105
1. Analisis data Hasil Observasi Penggunaan Media
Gambar Seri Siklus I dan II ................................................ 107
2. Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II .................... 109
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II .............. 114

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 119
B. Saran ................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Hasil MID semester mata pelajaran Bahasa Indonesia TP 2017/2018 .... 5


2. Indikator pembelajaran Bahasa Indonesia .............................................. 47
3. Kisi – kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa ............................... 57
4. Kisi – kisi lembar observasi aktivitas siswa ............................................ 58
5. Kisi – kisi soal ranah kognitif siklus I.................................................... 60
6. Kisi – kisi soal ranah kognitif siklus II ................................................... 60
7. Data guru dan pegawai ............................................................................ 66
8. Data siswa ............................................................................................... 67
9. Keadaan sarana fisik ............................................................................... 68
10. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan mengunakan media
gambar seri siklus I ................................................................................. 81
11. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I ................................................... 85
12. Data hasil belajar siswa siklus I .............................................................. 88
13. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan dengan mengunakan
media gambar seri Siklus II .................................................................... 98
14. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II ..................................... 100
15. Data hasil belajar siswa siklus II ............................................................ 103
16. Presentase Proses Pembelajaran dengan mengunakan media gambar
seri siklus I dan Silkus II ........................................................................ 107
17. Rata-rata presentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II ........... 110
18. Perbandingan hasil pretest dan postest siklus I dan II ........................... 114
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tahapan dalam PTK yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto ..... 50


2. Strusktur Organisasi SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah .......... 68
3. Denah Lokasi SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah ..................... 69
4. Gambar kegiatan memulai pembelajaran siklus I .................................. 73
5. Gambar kegiatan apersepsi siklus I ......................................................... 74
6. Gambar kegiatan guru menjelaskan materi ............................................ 75
7. Gambar antusias siswa dalam pembelajaran ........................................... 76
8. Apersepsi pertemuan kedua .................................................................... 78
9. Pembagian kelas dalam proses pembelajaran ......................................... 79
DAFTAR GRAFIK

Halaman

1. Observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar


seri siklus I ..............................................................................................83
2. Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................................ 86
3. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................... 88
4. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri Siklus II ............................................................................... 99
5. Hasil observasi aktivitas belajar siklus II ............................................... 101
6. Hasil belajar siswa siklus II .................................................................... 104
7. Data rata – rata aktivitas belajar siswa pada siklus I & II ...................... 109
8. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil pretest postest siklus I & II ....... 115
9. Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ke siklus II.................... 115
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Nilai MID Semester Ganjil Kelas III Tahun Pelajaran 2017/2018 ............. 122
2. Silabus ......................................................................................................... 123
3. RPP ............................................................................................................ 125
4. Kisi - Kisi Soal Siklus I ............................................................................... 142
5. Soal Tes Siklus I .......................................................................................... 143
6. Kisi - Kisi Soal Siklus II .............................................................................. 146
7. Soal Tes Siklus II ......................................................................................... 147
8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................ 151
9. Data Hasil Belajar Siklus I ........................................................................... 159
10. Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................................... 160
11. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus I................................................... 163
12. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ................................................. 164
13. Surat Izin Pra Survey ................................................................................... 171
14. Surat Keterangan Survei .............................................................................. 172
15. Surat Bimbingan Sikripsi ............................................................................. 173
16. Surat Tugas .................................................................................................. 174
17. Surat Izin Research ...................................................................................... 175
18. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 176
19. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................... 177
20. Foto Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... 188
21. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 193
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran bahasa Indonesia selalu diberikan dalam tiap jenjang

pendidikan, dimulai dari tingkatan pendidikan usia dini hingga peguruan

tinggi, dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

kesastraan manusia Indonesia.

Mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pengajaran

bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu,

pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk membina kemampuan siswa

yaitu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun

tertulis.

Hal tersebut sesui dengan Depdiknas pada kurikulum KTSP, (2006)


Menyatakan bahwa kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia untuk
bidang studi bahasa terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Aspek-aspek tersebut
saling berkaitan dan dilaksanakan secara terpadu dengan porsi
pengajaran yang seimbang dibandingkan dengan keterampilan bahasa
lain.2

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

2
Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
2

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan

berbahasa mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan

menulis, seseorang tepat mengungkapkan pikiran atau gagasan untuk

mencapai maksud dan tujuan.

Allah SWT memerintahkan kepada kita dalam kehidupan ini untuk

membaca, berpikir dan menulis sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surat

Al-alaq yang berbunyi:

                

       

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1)


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. (3) Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (5)3

Demikianlah Al-Quran menjelaskan kepada kita bagaimana

pentingnya untuk selalu belajar baik itu membaca , berfikir dan menulis

karena hal itu sangat penting dalam mendalami keilmuan.

Menulis merupakan tuntutan penting bagi peserta didik. Dengan

menulis memudahkan siswa untuk berpikir kreatif dan aktif, serta mampu

memberikan reaksi positif terhadap perkembangan di lingkungan sekitar yang

3
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
3

selalu dinamis. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat melatih kemampuan

mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide, dengan

menulis siswa dapat memunculkan ide baru, dan dengan menulis siswa dapat

terbantu untuk menyerap dan memproses informasi dan membantu untuk

berpikir aktif. Dengan pemunculan ide baru dalam menulis, siswa dapat

mengekspresikan perasaan dalam sebuah paragraf yang akan dapat dijadikan

sebuah karangan.

Depdiknas menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis di


kelas dua dan tiga didasarkan pada kompetensi sebagaimana tertuang
dalam kurikulum KTSP 2006 sebagai berikut:
1. Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan
menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan
penggunaan huruf capital dan tanda titik. (untuk kelas dua)
2. Menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam
bentuk paragraf dan puisi. Menyusun paragraph berdasarkan bahan
yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. (untuk
kelas tiga).4

Tujuan pengajaran menulis di sekolah salah satunya adalah

mentradisikan menulis di kalangan pelajar. Menulis digunakan untuk

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Keterampilan menulis

tidak datang dengan sendirinya, sehingga perlu berlatih dan praktik menulis

secara teratur serta bersungguh-sungguh. Dalam hubungannya dengan

kemampuan berbahasa, kegiatan menulis makin mempertajam kepekaan

terhadap kesalahan-kesalahan baik ejaan, struktur maupun tentang pemilihan

4
Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
4

kosa kata.

Dilihat dari aspek menulis, tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah


agar siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasan, mampu
mengumpulkan perasaan secara tertulis dan jelas, mampu pula
menuliskan informasi sesuai dengan pokok bahasan (konteks) dan
keadaan (situasi). Keterampilan menulis merupakan suatu proses
pengembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan,
memerlukan cara berpikir yang teratur, dan mengungkapkannya dalam
bentuk tulisan.5
Berhasil tidaknya pengajaran bahasa Indonesia berkaitan dengan

komponen menulis ditentukan beberapa faktor di antaranya adalah faktor

siswa, dan faktor guru dalam pengajaran yang digunakan. Menulis merupakan

komponen bahasa yang paling kompleks sebab menulis melibatkan aspek

pengolahan gagasan, penataan kalimat, pengembangan paragraf.

pengembangan model karangan serta logika.6 Pelatihan menulis menuntut

peran yang cukup besar bagi guru bahasa Indonesia. Namun, kebanyakan guru

bahasa belum begitu menyadari pentingnya pembinaan pelatihan menulis

narasi tersebut sehingga kebanyakan siswa mempunyai kemampuan menulis

rendah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas III di SDN 03

Tempuran Lampung Tengah sebagian besar menyampaiakan bahwa belajar

Bahasa Indonesia itu membosankan, karena hanya belajar membaca dan

menulis dengan hanya mendengarkan guru berbicara.

5
Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, ( Bandung: Rosdakarya,
2013), h.248
6
Ibid., h.250
5

Upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf sebenarnya sudah

banyak dilakukan oleh guru tetapi hasil yang diperoleh kurang memuaskan,

karena pengajaran yang disampaikan oleh guru masih berjalan satu arah,

artinya hanya guru yang aktif di dalam kelas. Padahal, dalam proses belajar

mengajar siswa diharuskan lebih aktif selama proses belajar mengajar.

Selain itu perlu adanya media pembelajaran yang efektif agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan indikator

pencapaiannya. Dalam hal ini penulis akan menyampaikan penggunaan

gambar seri sebagai alternatif media untuk membantu proses pembelajaran.

Sebagaimana diungkapkan oleh Azhar dalam bukunya


mengungkapkan gambar Seri adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang
berupa tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan
pada permukaan yang rata dengan adanya rangkaian yang berturut-
turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.7
Berdasarkan prasurvei kedua yang dilaksanakan pada tanggal 6

Oktober 2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD

Negeri 03 Tempuran, diperoleh data hasil belajar siswa yang belum tuntas

atau nilai dibawah KKM Mencapai 47,36 % atau 10 siswa dari 19 siswa.

Hasil belajar siswa di SD Negeri 03 Tempuran belum seluruhnya mencapai

KKM.

7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27
6

Tabel.1
Hasil MID Semester Bahasa Indonesia kelas III
SD Negeri 03 Tempuran
Tahun Pelajaran 2017/2018

No Nilai Kriteria Jumlah siswa Persentase


1. ≥ 70 Tuntas 9 47,36%
2. < 70 Belum Tuntas 10 52,64%
19 100 %

Dari hasil pengamatan peneliti, pembelajaran di dalam kelas tidak

terlepas dari suatu masalah seperti halnya malasnya siswa dalam menulis

paragraf karena pengajaran yang dilakukan guru hanya berorientasi pada teori

dan pengetahuan sehingga siswa kurang berminat dan merasa kesulitan dalam

menulis paragraf .

Usaha untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf sederhana

diperlukan suatu media pengajaran yang efektif dan efisien. Selama ini,

metode ceramah dan penugasan ternyata belum mampu mencapai hasil yang

optimal. Hal ini bukan berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan

pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang

berbicara, sedangkan mereka duduk diam mendengarkan.

Melihat kondisi demikian, peneliti tergerak mengadakan penelitian

untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas 3 SD Negeri 03

Tempuran tahun ajaran 2016/2017. Peneliti menerapkan media gambar seri

pada pengajaran menulis paragraf sederhana. Melalui media ini, dalam


7

kegiatan siswa diminta mengamati gambar yang ada dipapan tulis kemudian

siswa mendiskusikan gambar dengan guru dan pada akhirnya siswa diminta

menceritakan secara tertulis.

Dengan menggunakan pemilihan media gambar seri ini diarapkan

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana dan

melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Sehingga

siswa lebih mudah dalam menentukan ide atau gagasan pokok dalam menulis

sebuah karya atau tulisan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan wawancara bersama dengan guru dan siswa, siswa kurang

berminat untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, karena kebanyakan

siswa menganggap bahwa pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran

yang membosankan.

2. Siswa kurang latihan menulis, karena siswa merasa bosan dan merasa sulit

untuk menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan.

3. Siswa bingung untuk memulai menulis, karena sebagian besar siswa

kurang mahir merangkai kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi

paragraf, pemilihan diksi, tanda baca, serta kurangnya penguasan

keterampilan berbahasa.

4. Kurangnya penerapan media didalam proses pembelajaran.


8

5. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia, siswa kelas III Tahun Pelajaran

2017/2018.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam

maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan

masalahnya sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang diterapkan adalah media gambar seri.

2. Peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana siswa kelas III di SD

Negeri 03 Tempuran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka

dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah :

1. Apakah penerapan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa

kelas III SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran

2017/2018 ?

2. Bagaimanakah penerapan media gambar seri untuk meningkatkan

kemampuan menulis paragraf sederhana bagi siswa kelas III SD Negeri

03 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2017/2018 ?


9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Searah dengan rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini

memiliki tujuan dan manfaat diantaranya :

1. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana dengan

penggunaan media gambar seri bagi siswa kelas III SD Negeri 03

Tempuran pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi:

a. Siswa

Melalui penerapan media gambar seri diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana sehingga dapat

mempermudah menuangkan ide kedalam bentuk tulisan,

b. Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pelajaran

menulis paragraf dengan menggunakan media gambar seri dan dipakai

sebagai alternatif guru untuk menigkatkan mutu pengajaran menulis

dan profesionalisme guru semakin meningkat.


10

c. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah untuk

meningkatkan kualitas serta mutu sekolah, dan sebagai bahan

informasi bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf pada mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa SD Negeri 03 Tempuran.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan tentang

penelitian tindakan kelas, sehingga nantinya ketika menjadi seorang

guru sudah mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan

profesional.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan digunakan untuk menjelaskan posisi (State Of


Art), perbedaan atau memperkuat hasil penelitian tersebut dengan
penelitian yang telah ada.pengkajian terhadap hasil penelitian orang lain
yang relevan, lebih berfungsi sebagai pembanding dari kesimpulan
berpikir kita sebagai peneliti.8

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang terdapat kaitannya dengan

penelitian ini adalah :

1. Ahmad Mu’alim Fatah Zen dalam Peningkatan Keterampilan Menulis

Karangan Narasi Dengan Media Menggunakan Media Gambar Seri Pada

Siswa Kelas VI SD Negeri 03 Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten

8
Zuhairi, et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 46.
11

Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini menggunakan disain

penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang terdiri atas perencanaan,

tindakan, obsevasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri 03

Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Variabel penelitian

ini adalah keterampilan menulis karangan narasi dan media gambar seri.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut (1) media gambar

terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa

kelas III SD Negeri 03 Klareyan kecamatan petarukan kabupaten

pemalang. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes prasiklus yang

memperoleh nilai 52,4, skor rata-rata siklus I 68,5, dan skor rata-rata

siklus II 83,4, (2) berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui

bahwa siswa merasa senang menulis karangan narasi dengan

menggunakan media gambar seri. Hal ini disebabkan siswa lebih mudah

menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Perbedaan penelitian ini dari

penelitian terdahulu yaitu dalam penelitian terdahulu variabel terikatnya

adalah peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dan

persamaannya dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar

seri.9

9
Ahmad Mu’alim Fatah Zen, “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan
Media Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 03 Klareyan Kecamatan
Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”,dalam
http://jurnal.fbs.unnes.ac.id/index.php/pgsdsolo, diunduh pada 24 Oktober 2016.
12

2. Kotto, dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bebas

Melalui Metode SQ3R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V

SD Negeri 1 Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Tahun

Pelajaran 2013/2014.10 Berkesimpulan bahwa siswa kelas V SD Negeri 1

Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur mengalami

peningkatan dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran bahasa

Indonesia melalui metode SQ3R. Perbedaannya peneliti tidak

menggunakan metode SQ3R tetapi menggunakan media gambar seri

sedangkan persamaanya yaitu variable terikat atau yang diteliti sama

yaitu kemampuan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

10
Kotto dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bebas Melalui Metode
SQ3R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 1 Nampirejo Kecamatan
Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2013/2014”.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Teori Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana

1. Pengertian Kemampuan Menulis

Aktifitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan

dan keterampilan berbahasa paling akhir dikuasi oleh siswa setelah

kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca, siswa harus mampu

mengkombinasikan kosa kata dengan baik dengan bahasa yang runtun hingga

mudah untuk dimengerti maksud dari tulisan tersebut. Dalam menulis semua

unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar

mendapat hasil yang benar-benar baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah membuat

huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya),

anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti

mengarang, membuat surat).11

Seperti yang diungkapkan oleh Alek Achmad mengemukakan bahwa

menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau

11
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.1098
14

informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara, biasa dilakukan

pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.12

Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi

secara tidak langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain,

sehingga kemampuan menulis merupakan keterampilan yang sangat

kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide, tetapi siswa juga dituntut

untuk menuangkan gagasan, konsep, perasaan dan kemauan.

2. Teori Menulis

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus

dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik

Henry Guntur Tarigan mengemukakan bahwa menulis dapat diartikan

sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai media penyampai.13 Mohammad dalam Darmiyati menyatakan

bahwa menulis itu diibaratkan seperti mengendarai sepeda motor yang harus

menjaga keseimbangan, artinya menulis itu bisa dianggap mudah apabila

seseorang sering berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila seorang baru

berlatih menulis hingga tidak tahu harus memulai dari apa.14 Selanjutnya

Slamet menyatakan bahwa menulis merupakan keseluruhan rangkaian

12
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:Prenada Media Grup, 2011),
h. 106
13
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa, 2008), h.
15
14
Darmiyati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah, (Jakarta : Dikjen Dikti,
1999), h 11
15

kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui

bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.15. Menulis juga memiliki

beberapa pengertian yaitu proses mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda

grafis, representasi dari kegiatan ekspresi bahasa, dan kegiatan melahirkan

pikiran perasaan dengan tulisan.16

Dari definisi diatas menulis merupakan suatu kegiatan membuat huruf

yang kemudian dirangkai menjadi kata – kata, yang dikembangkan menjadi

sebuah kalimat dan membentuk sebuah paragraf yang mengandung makna

dan juga terdapat informasi dalam bentuk tulisan. Sehingga orang yang

membacanya mengetahui maksud dari tulisan tersebut.

Alek dalam Achmad menjelaskan tentang hal-hal yang perlu


diperhatikan dalam menulis sebagai berikut :
a. Persiapan , yaitu membuat kerangka tulisan; menemukan idiom
yang menarik; dan menemukan kata kunci.
b. Menulis, yaitu mengingatkan diri agar tetap logis; membaca
kembali setelah menyelesaikan dalam satu paragraf ; percaya diri
akan apa yang ditulis.
c. Editing , yaitu memperhatikan kesalahan kata, tanda baca dan
tanda hubung; memperhatikan hubungan antar paragraf, membaca
secara keseluruhan.17

Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat menyampaikan pesan

secara baik dengan pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sebagaimana

15
Slamet, Dasar –dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Surakarta : UNS Press, 2008),
h. 17
16
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001),
h. 292
17
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 107
16

Morris melalui Tarigan menyampaikan bahwa tulisan yang baik merupakan

komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif dan tepat guna.18

Sebagaimana Tarigan menyimpulkan dalam bukunya terdapat empat


ciri tulisan yang baik sebagai berikut:
a. Jelas , pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan
menangkap maknanya yang dikatakan oleh penulis
b. Kesatuan dan organisasi, pembaca dapat mengikutinya dengan
mudah karena bagian-bagiannya saling berhubungan dan runtut.
c. Ekonomis, kata atau bahasanya tidak berlebihan sehingga waktu
yang digunakan tidak terbuang percuma.
d. Pemakaian bahasa dapat diterima, penulis menggunakan bahasa
yang baik dan benar sehingga mudah diterima.19

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan

menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan,

pikiran, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa

tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.

3. Tahapan Pembelajaran Menulis Anak

Dalam pembelajaran khususnya belajar menulis, anak tidak secara

langsung mampu menciptakan sebuah tulisan yang baku seperti paragraf

yang baku. Tetapi ada proses tahapan dalam belajar menulis bagi siswa itu

sendiri.

Kurniasih mengungkapkan salah satu aspek perkembangan anakyaitu

perkembangan motorik, yang melatih koordinasi gerakan yang melibatkan

bagian-bagian tubuh. Motorik tersebut dibedakan menjadi dua yaitu motorik

18
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. , h . 20
19
Ibid,
17

kasar dan motorik halus untuk motorik kasar menekankan pada koordinasi

tubuh yang menekankan pada gerakan otot-otot besar sedangkan motorik

halus menekankan pada koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan yang

bersifat keterampilan.

Perkembangan motorik halus juga dapat membantu anak dalam belajar

menulis, karena kemampuan menulis menuntut keterampilan motorik halus

yang melibatkan koordinasi jari.

Adapun tahap perkembangan menulis anak seperti yang diungkapkan


oleh Buncil diantaranya sebagai berikut :
a. Inexperienced Writer yaitu Tahapan menggunakan gambar, tulisan
scribble (coretan/ sketsa) ataupun bentuk lain seperti huruf, dan
sebagainya. Contoh, tulisan anak yang bentuknya baru mirip huruf.
b. Prewiter yaitu Tahapan mencontoh huruf, kata ataupun kalimat
pendek. Anak juga mulai menggunakan huruf-huruf yang
dikenalnya dalam menamakan suatu benda, dan menulis kata-kata
yang pernah dipelajari (pernah terekam dalam memori). Contoh,
tulisan satu kata.
c. Developing Writer yaitu Anak paham bahwa kata-kata yang mereka
ucapkan dapat dituliskan pula; mengerti bahwa kata-kata biasanya
mewakili bunyi-bunyi tertentu. Juga mulai muncul huruf-huruf lain
yang menunjukkan pemahamannya tentang hubungan bunyi
maupun simbol, dan mulai menulis kata demi kata namun spasi
antara kata biasanya belum muncul. Di tahap ini, anak dapat
membaca tulisannya sendiri. Contoh, tulisan dua tiga kata tanpa
spasi.
d. Beginning Writer yaitu Anak dapat menulis kata demi kata, menulis
dengan bimbingan orang dewasa, mulai menggunakan spasi untuk
memisahkan satu kata dengan kata lain, serta mulai menunjukkan
pemahaman tulisan di buku, majalah dan lainnya. Contoh, tulisan 3
kata dengan spasi.
e. Experienced Writer yaitu Di tahap ini, tumbuh kepercayaan diri
anak. Dia mulai bisa menulis mandiri, menggunakan
rancangan/pola/gambaran dari lingkungan sekitarnya sehingga
menjadi kata yang bermakna, memahami penggunaan spasi, dapat
18

menuliskan ide sederhana tapi cukup komplet, dan bisa mengeja


kata-kata yang cukup sulit.
f. Exceptional Writer yaitu Anak menunjukkan antusiasme yang
tinggi. Dia lebih senang untuk menulis mandiri, menulis kalimat
yang panjang, sudah terlatih menggunakan spasi antarkata, dan lain-
lain. Contoh, tulisan anak SD awal, dimana tekanan tulisan sudah
cukup mantap, dan bisa membuat kalimat.20

Umumnya, kemampuan menulis anak TK (prasekolah) yang mendapat

stimulasi baik, berada pada tahapan 3-4. Ketika anak usia TK sudah mencapai

kemampuan seperti experience (tahap e) ataupun exceptional writer (tahap f),

ini adalah bonus.

Sebagai pendidik, orangtua/guru tidak bisa mengharapkan semua anak

usia prasekolah mencapai keterampilan seperti ini. Dengan stimulasi yang

baik dan berkesinambungan, diharapkan pada usia SD, anak semakin terampil

dan antusias dalam menulis mandiri.

Hal ini seiring dengan peningkatan anak SD pada jenjang pendidikan


kelas rendah 1-3 dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf lepas,
dengan langka-langkah sebagai berikut:
1). Menulis huruf.
2). Merangkaikan huruf menjadi suku kata.
3). Merangkaikan suku kata menjadi kata.
4). Menyusun kata menjadi kalimat.21

Jadi, pembelajaran menulis yang akan penulis tekankan adalah

pembelajaran menulis tentang menulis paragraf sederhana sesuai dengan

tahapan perkembangan menulis pada kemampuan siswa SD kelas 3, yakni

20
Buncil, Tahap-tahap Perkembangan Anak dalam Menulis, (wordpress, 2010), h.61
21
Tarigan, Perkembangan Tulisan Siswa Sekolah Dasar, (Bandung: Angkasa, Departemen
Pendidikan Nasional,1982)
19

kemampuannya dalam menyusun kata menjadi sebuah kalimat kemudian

menjadi paragraf.

Siswa sekolah dasar yang telah berada di kelas 3 sampai kelas 6 tentu

saja dipandang sudah melewati masa menulis permulaan dan sudah meguasai

keterampilan membaca dan menulis permulaan. Sejalan dengan hal di atas,

maka diprediksikan tulisan anak pun sudah dapat memasuki tahap menulis

lanjut. Tulisan yang dihasilkan oleh anak sudah mampu menyampaikan pesan

pada suatu khalayak pembacanya.

Oleh karena itu, perkembangan tulisan anak ini akan dibedakan

memjadi dua kelompok, yakni kelas 3, dan kelas 4, 5, dan kelas 6. Adapun

dasar pengelompokannya menggunakan proses menulis yang terdiri dari tiga

tahap, yakni: Pra-menulis, menulis, dan kaji ulang tulisan.

Sebagaimana Farris dalam Usman mengidentifikasi perkembangan


tulisan anak kelas 3 sekolah dasar berdasarkan tiga tahapan di atas
sebagai berikut:
a. Tahap Pramenulis
1) siswa akan membicarakan atau mendiskusikan ide atau
gagasan yang akan ditulisnya dengan orang lain, atau teman-
temannya.
2) ide atau gagasan yang disampaikan lebih terfokus pada
pemecahan masalah.
3) terfokus pada suatau jalan pikiran.
b. Tahap Menulis
1) Memilih hal-hal atau topik-topik yang paling berkesan pada
dirinya sendiri.
2) Pemaparan secara sekuensial.
3) Belum memiliki refleksi/nalar.
c. Tahap Kaji Ulang Tulisan
1) Belum mampu melakukan koreksi secara sendiri.
20

2) Takut akan membuat atau melakukan koreksi sendiri.22

Sementara itu untuk siswa kelas 4, 5 dan 6, perkembangan tulisan

siswa adalah sebagai berikut :

a. Tahap Pramenulis

1) Telah mampu memfokuskan pada suatu topik dengan berbagai

pandangan

2) Mampu berpikir pada hal-hal yang abstrak, istilah-istilah, dan contoh

yang tidak hadir/dihadirkan.

3) Mampu bertanya pada dirinya sendiri

b. Tahap Menulis

1) Menuliskan masalah, ide, gagasan atau pesan dari berbagai sudut

pandang, cara atau mood.

2) Sudah mampu mempertimbangkan khalayak pembacanya.

3) Mampu mengwali penceritaan dari berbagai bagian tulisan.

4) Mampu menunjukan rasa empati.

5) Mampu mempertimbangkan bagian-bagian untuk tulisan yang baik.

6) Mampu membaca, menulis, dan mengedit tulisan.

c. Tahap Kaji Ulang Tuiisan

1) Mampu mengedit tulisan sendiri.

22
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. ,h.52
21

2) Mampu mengoreksi dan menghubungkan tulisan dengan unsure

mekanis, berbagai kaidah.

3) Mampu menyadari keberadaan pembantu kaidah.23

Berdasarkan pembagian tahap kemampuan menulis tersebut maka

siswa kelas 3 dirasa telah mampu untuk membuat sebuah tulisan berupa

kalimat yang sederhana dengan latihan dan pembelajaran yang diberikan oleh

guru secara kreatif dengan menggunakan media sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuannya dalam menulis.

4. Menulis Paragraf Sederhana

a. Pengertian Paragraf

Dalam menuangkan ide atau gagasan yang disampaikan melalui

tulisan, sebuah pesan tersebut secara runtut tersusun dalam sekelompok

kalimat yang terdiri dari beberapa kata yang jumlahnya tidak sama.

Membuat sebuah tulisan memerlukan paragraf, kita mengenal paragraf

yaitu tulisan yang menjorok kedalam yang pembuatannya memerlukan

beberapa hal, karena harus terdapat ketrpaduan dan kesepadanan isi

paragraf.

Selanjutnya Finoza dalam Sudirin berpendapat bahwa paragraf

adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil

penggabungan beberapa kalimat.24

23
Ibid,
22

Achmad dalam bukunya menyatakan beberapa pengertian

paragraf yaitu : (1) paragraf adalah karangan mini, (2) paragraf adalah

satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun

secara runtut, (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang

berisi informasi, (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak

menunjukkan ketuntasan.25 Dengan demikian paragraf (alinea) adalah

serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membentuk sebuah

gagasan atau ide, yang dalam hierarki kebahasaan paragraf merupakan

satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat dapat disebut dengan

wacana mini.26

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa paragraf merupakan komponen kebahasaan yang tersusun dari

beberapa kalimat yang efektif dan runtun sehingga menciptakan sebuah

ide atau gagasan yang disampaikan secara tertulis.

b. Ciri-ciri Paragraf

Untuk mempermudah membuat suatu paragraf, maka siswa juga

harus memahami ciri-ciri dari paragraf agar mudah dicermati sesuai pesan

yang ingin disampaikan.

Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri sebagaimana diungkapkan


oleh Achmad dalam bukunya yaitu :

24
Sudirin, Bahasa Indonesia Buku Ajar Mahasiswa, (Stain Jurai Siwo metro, 2013), h.60
25
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 208
26
Sri Hapsari W et.al., Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada,2013), h. 138
23

1) Kalimat bertakuk (menjorok) ke dalam.


2) Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang
dinyatakan dalam kalimat topik.
3) Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topic dan
selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi
menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama.
4) Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas)
yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.27
Dengan mengetahui ciri-ciri paragraf tersebut, pemahaman

tentang penulisan paragraf lebih mudah tersampaikan dan bagi pemula

akan membantu mempermudah untuk membedakan antara komponen

bahasa yang satu dan yang lainnya.

c. Fungsi dan Syarat Pembentukan Paragraf

Paragraf di buat oleh pengarang tentunya memiliki beberapa

fungsi yang akan memudahkan pengarang tersebut membuat tulisan.

Adapun fungsi pembentukan paragraf sebagai berikut :

1) Menampung bagian kecil gagasan utama karangan

2) Memudahkan pemahaman jalan pikiran penulis dengan cara

memisahkan pikiran utama yang satu dari yang lainnya

3) Penulis melahirkan pikiran secara sistematis

4) Pembaca mudah mengikuti dan memahami alur pikiran penulis

5) Membentuk penggalan-penggalan pikiran penulis

6) Sebagai tanda pikiran baru dimulai.28

27
Achmad,Bahasa Indonesia. , h. 208
28
Sudirin, Bahasa Indonesia . , h. 61
24

Membuat paragraf terdapat syarat-syarat pembentukan paragraf,

agar mempermuah penulis dalam menuangkan ide dan gagasannya dalam

penulisan paragraf diantaranya:

1) Kesatuan (dalam satu paragraf hanya berisi satu pikiran utama

2) Kepaduan (hubungan antar kalimat dalam satu paragraf berkaitan)

3) Pengembangan (sebuah kalimat utama dalam sebuah paragraf)

4) Menggunakan bahasa yang baik dan benar.29

d. Struktur Paragraf

Sebelum membuat paragraf sebaiknya menyusun struktur atau

kerangka paragraf. Karena dengan menyusun kerangka paragraf maka

akan mempermudah penulis dalam membentuk sebuah paragraf.

Penyusunan paragraf meliputi : (1) menentukan tema, (2) menentukan ide

pokok dengan menuangkan kalimat yang menjadi ide dasar paragraf, (3)

memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama, (4)

menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.

e. Jenis-jenis Paragraf

Paragraf dapat dibagi berdasarkan isi dan letak kalimat utamanya.

Berikut adalah jenis-jenis paragraf berdasarkan isi :

1) Narasi, yaitu paragraf yang menceritakan atau mengisahkan suatu

kejadian atau peristiwa bentuk ini mementingkan urutan kejadian, dan

tokoh.
29
Ibid,
25

2) Deskripsi, adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek

sehingga pembaca seakan bisa melihat,mendengar, atau merasa objek

yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan bisa berupa orang,

benda, atau tempat.

3) Eksposisi, adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori,

teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan

bertambah wawasannya.

4) Argumentasi, adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat

beserta alasannya.

Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimatnya yaitu :

1) Paragraf deduktif, paragraf yang dimulai dengan mengemukakan

persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-

kalimat penjelas.

2) Paragraf induktif, paragraf yang dimulai dengan mengemukakan

penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

3) Paragraf campuran, adalah paragraf yang dimulai dengan

mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti

kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat

topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal

paragraf
26

f. Langkah – langkah Menulis Paragraf

Menulis paragraf bukanlah pembelajaran yang mudah untuk

dilakukan pada siswa tingkat dasar, oleh karena itu perlu adanya

serangkaian pembelajaran yang mendukung dan perangkat pembelajaran

yang menarik agar siswa mampu meningkatkan pembelajarannya dalam

menulis paragraf.

Berdasarkan pada tujuan pembelajaran keterampilan menulis yang


diungkapakan oleh Burhan dalam bukunya langkah dalam menulis
paragraf yaitu:
1) Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana.
2) Menulis satuan bahasa yang sederhana.
3) Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana.
4) Menulis paragraf pendek.30

Dengan demikian terdapat beberapa langkah mudah yang dapat

dilakukan sebagai upaya dalam menulis paragraf. Dan untuk

mempermudah dalam penulisan atau membuat suatu paragraf perlu

adanya pembelajaran yang efektif dan menarik, serta media yang

mendukung sebagai kelancaran dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu Penulis berupaya untuk melakukan sebuah

penelitian yaitu penggunaan media gambar seri dalam upaya peningkatan

kemampuan menulis.

30
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran. , h.292
27

B. Konsep Teori Penggunaan Media Gambar Seri

1. Pengertian Media Pembelajaran

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.

Kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan suatu dunia komunikasi

tersendiri dimana guru atau dosesn dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran

untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam berkomunikasi sering

timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi

tersebut tidak efektif dan efesien. Salah satu usaha untuk mengatasi hal

tersebut adalah penggunaan media dalam pembelajaran.

“Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar”. 31 Media

dapat diartikan sebagai “sesuatu yang berisi menyalurkan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga

mendorong terjadinya proses belajar dalam dirinya”.32

Media diartikan sebagai “segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi”.33

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

31
Syaiful Bahri dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h.
120
32
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.11
33
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan
Indonesia,( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 113
28

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan belajar.

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara


lain:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, memperamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima kompones komunikasi,
guru (komunikator), bahan pembelajaran.34

2. Pengertian Gambar Seri

Adapun gambar dapat didefinisikan sebagai “representasi visual” dari

orang, tempat atau benda yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan

lain, baik dengan cara lukisan, gambar atau foto.35

Gambar seri diambil dari kata gambar dan seri. Menurut Kamus

Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan benda, orang, atau pandangan yang

dihasilkan pada permukaan yang rata. Sedangkan seri adalah rangkaian yang

berturut-turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.36

Sebagaimana diungkapkan oleh Azhar dalam bukunya


mengungkapkan gambar Seri adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang
berupa tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan

34
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, . h. 14
35
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, . h 113
36
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h 292,928
29

pada permukaan yang rata dengan adanya rangkaian yang berturut-


turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.37

Dengan demikian gambar seri merupakan serangkaian gambar yang

terpisah antara satu dengan yang lain tetapi memiliki satu-kesatuan urutan

cerita. Gambar seri akan sulit dipahami ketika berdiri sendiri-sendiri dan

belum diurutkan. Gambar seri akan memiliki makna setelah diurutkan

berdasarkan pola-pola tertentu atau sesuai dengan urutan sebuah cerita.

Gambar seri digunakan sebagai media dalam meningkatkan kemampuan

menulis paragraf.

Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar dikatakan

menyalurkan pesan, karena ketidakjelasan konsep atau materi yang diajarkan

dapat dibantu dengan media gamabar sebagai perantara. Gambar atau foto

merupakan salah satu media pengajaran yang dikenal didalam setiap kegiatan

pembelajaran yang diproyeksikan melalui kegiatan pengamatan oleh alat

indera.

Baugh dalam Suliman mengemukakan tentang perbandingan peranan


tiap alat indera kita. Semua pengalaman belajar yang dimiliki
seseorang dapat dipresentasikan yaitu : 90 % diperoleh melalui indera
lihat, 5 % melalui indera dengar, dan 5 % melalui indera lain.
Pengalaman belajar manusia sebanyak 75 % diperoleh melalui indera
lihat, 15% melalui indera dengar dan selebihnya indera lain.38

37
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27
38
Akip Efendi,”Hakikat Keterampilan Menulis”, dalam http://akipeffendy.blogspot.com di
unduh pada 26 Desember 2016
30

Bertolak dari yang dikemukakan oleh para ahli di atas mengenai

pengalaman belajar lebih banyak diperoleh melalui indera lihat, maka dalam

proses belajar mengajar diupayakan penggunaan media visual sebagai alat

bantu penyampaian materi pelajaran.

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan

harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik, adapun kriteria pemilihan

media gambar adalah sebagai berikut :

a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran

merupakan komponen utama yang harus diperhatikan dalam memilih

media.

b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media.

c. Kondisi audiens (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius

bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.

d. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

disampaikan kepada audiens (siswa) secara tepat.

e. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang

dengan hasil yang akan dicapai.

Mencermati uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam pelajaran

menulis di SD penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk

membantu siswa dalam kemampuan menulis. Kriteria tersebut merupakan


31

prinsip dasar dalam pemilihan suatu media gambar dalam hal ini yaitu media

gambar seri sebagai alat bantu pembelajaran.

Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari

gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Oleh

sebab itu berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim

mengemukakan bahwa “penggunaan media gambar untuk melatih anak

menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi sebuah karangan

dalam bentuk paragraf-paragraf.39 Dalam hal ini Tarigan juga

mengemukakan bahwa mengarang melalui gambar seri berarti melatih dan

mempertajam daya imajinasi siswa.40

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media

dalam pembelajaran khususnya media gambar seri akan sangat membantu

mempercepat pemahaman atau pengertian dari murid sebagai peserta didik

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis

paragraf.

3. Hakekat Media Gambar Seri

Ditinjau dari semantiknya, gambar seri berasal dari gambar dan seri,

gambar berarti tiruan barang yang berupa orang, binatang, tumbuh-tumbuhan,

dan sebagainya. Sedangkan seri berarti rangkaian cerita yang berturut-turut.

39
Purwanto, Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Rosda Jaya Putra,1997), h. 63
40
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai, . h.210
32

Jadi gambar seri berarti gambar turut-turut. media gambar seri disebut juga

flow chart atau gambar susun.

Menurut Soeparno media ini terbuat dari kertas manila berukuran lebar

yang berisi beberapa gambar. Gambar tersebut berhubungan satu sama

lainnya sehingga merupakan rangkaian cerita/ peristiwa. Setiap gambar diberi

nomor urut sesuai dengan urutan-urutan ceritanya.41

Penampilan media gambar seri tentang serangkaian peristiwa yang

berturut-turut dapat diperindah dengan menggunakan alat bantu lain seperti

proyektor, dan dimodifikasi dengan menggunakan software tertentu sehingga

penyajiannya lebih menarik. Bentuk item diusahakan agar anak memperoleh

tanggapan yang tepat tentang obyek dalam gambar, misalnya gambar dalam

majalah, surat kabar, dan sebagainya.42

Gambar seri dapat memenuhi fungsinya sebagai media pembelajaran

untuk memotivasi dan membantu siswa menafsirkan dan mengingat isi

pelajaran khususnya bahasa Indonesia yang terkandung dalam rangkaian

gambar tersebut.

4. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Seri

Media gambar atau media grafis terdiri atas gambar, bagan diagram,

grafik, poster, media dan komik. Diantara media grafis gambar adalah media

yang umum dipakai.Untuk lebih lanjutnya terdapat kelebihan dan juga

41
Soeparno, Media Komunikasi Pendidikan,(Jakarta: Intan Pariwara, 1998), h.18
42
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran. , h. 49
33

kekurangan dalam model pembelajaran tipe ini seperti halnya yang

dikemukakan oleh Imas Kurniasih dalam Soeparno yaitu:

a. Kelebiahan

1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih


nyata.
2) Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, koran, katalog, atau
kalender.
3) Gambar sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan
peralatan.
4) Gambar tidak relatif mahal.
5) Dapat digunakan semua tingkat pengajaran dan bidang studi.43

b. Kekurangan

1) Kadang-kadang terlalu kecil untuk dipertunjukan di kelas yang


besar.
2) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menujukan
dimensi yang ketiga (kedalam benda), harus di gunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.
3) Tidak dapat menujukan gerak.
4) Anak tidak selalu “membaca” (menginterprestasikan) gambar.44

Berdasarkan uraian di atas dapat di pahami bahwa dalam pembelajaran

media gambar seri terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan agar

lebih memepermudah dalam memahami situasi ketika proses pembelajaran

berlangsung.

Adapun manfaat yang diperoleh dari media gambar seri dalam

hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena


praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.

43
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 22
44
Ibid.
34

b. Harganya relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media


pengajaran lainnya, dan cara memperolehnya mudah tanpa
memerlukan biaya, dengan memanfaatkan majalah, surat kabar dan
bahan-bahan grafis lainnya.
c. Gambar dapat dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai
jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK
hingga Perguruan Tinggi.
d. Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi
lebih realistik.45

5. Cara Pemerolehan Gambar untuk Media Gambar Seri

Dizaman yang serba canggih ini banyak peralatan yang dapat

digunakan untuk memperoleh gambar cetakan. Dengan demikian guru akan

memperoleh kemudahan dalam mendapatkan gambar-gambar yang

diperlukan. Adapun peralatan yang dimaksud banyak ragamnya. Banyaknya

biaya yang diperlukan juga bervariasi, ada yang murah dan ada yang mahal,

ada sederhana dan tradisional dan ada pula yang mutahir. Pemilihan media

yang akan digunakan tergantung banyak faktor, termasuk diantaranya adalah

dana yang disediakan oleh tiap-tiap sekolah.

Sebagaimana Soeparno mengungkapkan pemerolehan gambar pada

media gambar seri dapat dilakukan dengan menggambar sendiri, mencari

gambar pada media cetak, dengan hasil pemotretan, dan aplikasi.46

Menggambar sendiri, cara ini dapat dilakukan apabila guru bahasa

yang bersangkutan memang memiliki bakat dan kemampuan dibidang

45
Nana Sudjana, Ahmad Rivai,Media Pengajaran,(Bandung: Sinar Baru Bandung, 1990),
h.71
46
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 10
35

menggambar, atau setidak-tidaknya bisa membuat gambar yang dapat

dipahami maksudnya oleh siswa. Selain merupakan cara yang paling

sederhana untuk mengadakan gambar seri, mengambar sendiri pun

membutuhkan biaya yang relatif cukup murah. Dengan peralatan yang cukup

sederhana sudah tercipta sebuah media yang baik. Keuntungan yang lain

adalah bahwa gambar yang dibuat dapat disesuaikan dengan tema yang akan

dibahas dalam pengajaran menulis.

Mencari gambar pada media cetak, apabila guru yang bersangkutan

ternyata tidak memiliki keahlian menggambar, maka masih ada cara lain

untuk memperoleh gambar yaitu dengan cara mencari referensi dari media

cetak, misalnya majalah, koran, brosur, dan artikel-artikel yang didalamnya

terdapat gambar-gambar. Cara pemerolehan gambar ini sangat mudah, yaitu

tema yang akan diajarkan disiapkan lebih dahulu. Kemudian gambar yang

sesuai dengan tema diambil dengan cara mengguntingnya.

Media gambar seri hendaknya ditujukan untuk tujuan-tujuan penajaran

yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan

mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan

khusus tersebut yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok

pelajaran. Bila tujuan instruksional yang ingin dicapai adalah kemampuan

siswa dalam menulis atau membuat suatu paragraf sederhana, maka gambar-

gambar yang harus disediakan adalah serangkaian gambar berupa suatu

kegiatan atau peristiwa yang memperhatikan urutan – urutannya agar siswa


36

mampu menguraikan makna dan menuangkan ide dalam gambar tersebut.

6. Alasan Pemilihan Media Gambar Seri

Alasan Penulis memilih media gambar seri yaitu karena dengan

menggunakan media ini siswa akan mengembangkan daya imajinasinya dalam

menghayati gambar-gambar yang tersusun , karena sebelum menuangkan ide

dan gagasannya dalam sebuah paragraf siswa ikut merasakan alur gambar

yang tersedia.

Media ini dapat menarik siswa dalam mendalami gambar tersebut,

siswa akan turut merasakan runtutan peristiwa sebagaimana yang tersajikan

dalam gambar tersebut. Media ini menuntut keaktifan siswa untuk mencari

sumber, data-data atau referensi yang dibutuhkan sebelum siswa menuangkan

ide gagasannya dalam sebuah paragraf. Selain itu dalam pembelajaran yang

lebih mendalam siswa juga akan termotivasi untuk menciptakan sebuah

ilustrasi atau menciptakan gambar sendiri sesuai dengan peristiwa yang

diinginkan.

7. Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Gambar Seri

Dalam proses pembelajaran media gambar seri siswa diberikan

kesempatan untuk berfikir secara nalar dan kreatif dalam menuangkan ide dan

gagasannya. Adapun langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan

media gambar seri menurut Basyiruddin Usman dan Asnawir dalam model

pembelajaran contoh dari kasus adalah sebagai berikut :


37

a. Langkah Pertama : Persiapan


Guru mempersiapkan gambar – gambar yang disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, penentuan tema dan topik paragraf yang
akan di buat oleh siswa.
b. Langkah Kedua : Publishing
Selanjutnya guru menempelkan gambar di papan tulis atau
ditayangkan melalui OHP (Proyektor).
c. Langkah Ketiga : Analisa Gambar
Kemudian guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperhatikan atau menganalisis gambar yang di
tampilakan, dan menuliskan hasil analisanya secara individu atau
kelompok untuk dicatat dalam ketrtas.
d. Langkah Keempat : Berbagi
Melalui diskusi bersama, siswa diberi kesempatan untuk
meyampaikan hasil analisanya secara bergiliran.
e. Langkah Kelima : Penyampaian Tujuan dan Penugasan
Mulai dari komentar atau diskusi siswa, guru memulai
menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selanjutnya guru meminta siswa membuat paragrafnya.47

Berdasarkan pendapat diatas, maka langkah – langkah Pembelajaran

dengan menggunakan media gambar seri menurut penulis adalah sebagai

berikut :

a. Guru memberikan pemahaman terlebih dahulu tentang menulis paragraf

sederhana.

b. Guru memberikan contoh gambar dalam ukuran besar yang kemudian di

tempel di papan tulis.

c. Guru mengajak siswa untuk memperhatikan gambar tersebut secara

bersama – sama dan dengan seksama

47
Basyiruddin Usman, Asnawir,Media Pembelajaran., h. 52
38

d. Guru menunjuk siswa secara bergiliran untuk menyampaikan apa saja

yang siswa lihat dalam gambar tersebut.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hasil

analisanya dalam buku tulis.

f. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam merangkai

kata – kata dan mendiskusikannya dengan siswa lain.

g. Guru mengajarkan siswa untuk membuat kata – kata berdasarkan gambar

yang dilihatnya yang kemudian di satukan menjadi sebuah kalimat.

h. Siswa secara bersama – sama menyusun kalimat tersebut sehingga

menjadi sebuah paragraf berdasarkan gambar yang ada.

i. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.

C. Konsep Teori Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia di SD

Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu

orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada

suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya.

Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan

perbedaan, persamaan serta berbagai peradaban dari zaman dahulu hingga


39

sekarang. Bahasa timbul dari kesewenang-wenangan suatu kelompok

masyarakat dimana mereka menyetujui akan bahasa yang timbul tersebut.48

Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa yang kita

ucapkan dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis pada

sebuah media, seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat lebih

sering menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang

tidak bisa membaca dan menulis.

Menurut Oka yang dikutip dalam buku karangan Masnur Muslich,


Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib yang diberikan
dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu
karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa
negara di Indonesia.49

Berdasarkan pengertian di atas cukup jelas bahwa bahasa Indonesia

adalah pelajaran yang sangat penting bagi peserta didik mulai dari sekolah

dasar hingga perguruan tinggi bahkan tidak hanya itu, sekolah non formal

dan masyarakat di luar pendidikan pun harus bisa berbahasa Indonesia karena

melihat fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.

Bahasa memiliki dua fungsi, yang terbagi ke dalam fungsi umum dan

fungsi khusus, fungsi umum terdiri dari sebagai alat untuk mengungkapkan

48
Aunurahman,Belajar Dan Pembelajaran,(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 29
49
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta : Bumi Aksara , 2011), h.108
40

perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat

berintegrasi dan beradaptasi sosial, serta sebagai alat kontrol sosial. 50

Adapun fungsi khusunya adalah mengadakan hubungan dalam

pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni sastra, mempelajari bahasa-bahasa

kuno, dan mengeksploitasi iptek.51

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, sebagaimana


diungkapkan oleh Mulyanto bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat
pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan antar budaya dan
daerah.52

Dalam pelajaran bahasa Indonesia di SD, guru mengupayakan

membentuk kompetensi siswa mendengarkan atau menyimak, berbicara,

mambaca dan menulis sebagai 4 aspek bahasa yang saling berkaitan. Dalam

praktek pembelajaran, guru mengutamkan pada salah satu aspek saja,

sedangkan ketiga aspek yang lainnya sebagai pembelajaran terpadu. Menulis

merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa

tulis. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau

tulisan.

50
Sudirin, Bahasa Indonesia, . h. 19
51
Ibid
52
Mulyanto Widodo, Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia, (Bandar Lampung: Universitas
Lampung), h. 6-7
41

2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Selanjutnya, Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap

bahasa dan sastra indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi

peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional,

dan global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan:

a. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,


kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.
b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan
kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar.
c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah
dan kemampuan siswanya.
d. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
program kebahasaan dan kesastraan disekolah.
e. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang
tersedia.
42

f. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan


kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.53

3. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia

Secara rinci dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa SD memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang


berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk menigkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.54

4. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

a. Keterampilan menyimak/mendengarkan
b. Keterampilan berbicara
c. Keterampilan membaca
d. Keterampilan menulis. 55

53
Depdiknas,Kurikulum 2007 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia,(Jakarta: Dirjen Disdasmen Depdiknas)
54
Ibid,
43

5. Silabus pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 03


Tempuran

Silabus merupakan suatu rancangan pembelajaran yang berisi rencana

bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai

hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi

kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah

setempat.

Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti mengambil

materi tentang “Menulis Paragraf” pada kelas III tahun pelajaran 2017/2018.

6. Materi Menulis Paragraf

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil materi sebagai bahan ajar

guna melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media

gambar seri, yaitu tentang “Menulis Paragraf”

Menulis

Kamu diajak untuk menyusun paragraf dengan memperhatikan


penggunaan ejaan.
Menulis karangan itu sangat mudah. Apakah kamu pernah mencoba
membuat karangan ? karangan terdiri atas paragraf-paragraf. Dalam
paragraf itu sendiri, terdiri atas kalimat-kalimat yang terpadu.

1. Kalimat
Kalima adalah susunan dari beberapa kata yang menimbulkan
arti. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi alunan titinada, dijeda
dan di akhiri oleh intonasi selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat

55
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa,(Bandung:
Angkasa,2008, h.1
44

dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?), tanda seru (!). contoh:
Rini berangkat ke sekolah naik sepeda.
Rini berangkat ke sekolah naik apa ?
Cepat berangkakt !

2. Tanda Baca
a. Tanda titik (.)
Tanda titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat.
Contoh: Rio pergi bermain
b. Tanda koma (,)
Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan unsur dari suatu
perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang
mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimat, dan mengapit keterangan tambahan.
Contoh: Ibu pergi ke pasar membeli terong, kacang, dan ayam.
c. Huruf kapital
Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat, nama kota,
hal-hal keagamaan, nama bangsa, suku dan bahasa.
Contoh: rini dan Rio pergi ke Bandung. Mereka mengunjungi
Rima, teman lamanya.

3. Kalimat Sederhana
Berdasarkan kelngkapannya, kalimat dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Kalimat sempurna
Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki unsur pokok
subjek dan predika
Contoh: Rini bermain sepeda.
S P O
Andi rajin belajar
S P O
b. Kalimat tak Sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap unsur
pokoknya.
Contoh: Rini selalu rajin.
Pergi!
45

4. Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide
pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru atau alinea.
Contoh :
Asyiknya Bermain Layang-layang
Setiap pulang sekolah, aku selalu bermain layang-layang. Aku
bermain dengan teman-teman. Aku dan teman-teman biasanya
bermain layang-layang dilapangan dekat sawah. Aku sangat
senang bermain layang-layang. Layang-layang dapat diadu.
Anak-anak berlarian dan berebut layang-layang yang putus.56

MENYUSUN PARAGRAF
Paragraf adalah bagian bab di dalam suatu karangan yang
biasanya mengandung satu ide pokok. Penulisannya dimulai dengan
garis baru. Antara paragraf yang satu dengan yang lainnya harus saling
berhubungan. Isi paragraf tidak bolah melompat-lompat. Dengan
demikian, bacaan akan mudah dibaca. Setiap paragraf memiliki
pikiran pokok. Pikiran pokok adalah ide atau gagasan utama dalam
sebuah paragraf atau karangan.
Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini!
Aku dibelikan celengan berbentuk ayam jago oleh ayah. Setiap hari
aku mengisi celengan itu dengan sisa uang jajanku. Semakin hari
celenganku semakin berat. Kadang-kadang aku membawanya ketika
aku pergi tidur. Aku suka mengelus-ngelus celengan itu. Aku sangat
berterima kasih kepada ayah karena membelikanku benda yang
bermanfaat.
Pikiran pokok paragraf di atas adalah: Aku dibelikan celengen
berbentuk ayam jago oleh ayah.
Ayo Berlatih:
Buatlah tiga buah paragraf berdasarkan bahan berikut ini! Bahan
berikut merupakan pokok pikiran untuk setiap paragraf.
1. Paman pergi ke bengkel.
2. Bibi pergi ke pasar.
3. Bibi dan Paman pulang ke rumah.

56
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III,(Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 9-11
46

Menyusun paragraf dapat melatih kemampuan menulis


karangan. Semakin baik menyusun paragraf, karangan mu akan
semakin bagus dan mudah dibaca.57

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa hipotesis penelitiannya

adalah “Penggunaan Media Gambar Seri Dapat Meningkatkan Kemampuan

Menulis Paragraf Sederhana Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa

Kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2016/2017”

57
Yeti Nurhayati, Aku Bisa Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), h. 39-40
45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan suatu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

guna mendapatkan suatu informasi dari apa yang diteliti sehingga peneliti

mampu mengambil suatu kesimpulan berdasarkan informasi penelitian yang

didapatnya.

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.58

Menurut Sumardi Suryabrata variabel adalah suatu definisi yang

didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati

(diobservasi).59

Menurut Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas

(qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan dari hasil

penelitian tersebut.60

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel

yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut

58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta, 2011), h. 61.
59
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008)
h. 29.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2009) h.61.
46

yang dapat diamati.61

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwa definisi

oprasional variabel adalah penjabaran lebih lanjut terhadap suatu objek

penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat

diperoleh informasi mengenai sesuatu yang dijadikan objek penelitian

tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti sebagai objek

tindakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun penjelasannnya

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat atau yang

dipengaruhi.62 Berdasarkan pengertian tersebut variabel terikat dalam

penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana

mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya kelas III SD N 3 Tempuran

Lampung Tengah, yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang diberikan

guru setelah selesai mempelajari suatu kompetensi dasar atau materi

pokok bahasa Indonesia dengan indikator keberhasilan belajar materi

pembelajaran.

Kemampuan menulis paragraf bagi siswa kelas tiga berupa

kemampuannya untuk membuat suatu kalimat dan menyusunnya menjadi

sebuah paragraf dengan teliti dan dapat di ukur dengan nilai sesuai kriteria

aspek penulisan yang telah ditentukan hingga mencapai ketuntasan

minimum.
61
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 74
.
62
Ibid.,
47

Tabel 2
Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III

No Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III


1 Membuat kalimat sesuai gambar ilustrasi
2 Mengurutkan gambar dan membuat paragraf
Memahami dan menulis kalimat dengan menggunakan ejaan
3
yang benar
4 Menyusun kalimat puisi secara berurutan
5 Menulis amanat puisi yang telah di tulis siswa

2. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas merupakan suatu variabel yang variasinya dapat

mempengaruhi atau yang terjadi sebab timbulnya variabel lainnya (terikat).63

Menurut Muh Kasiran variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab atau

yang mempengaruhi variabel terikat.64

Berdasarkan pengertian tersebut variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penggunaan Media Gambar Seri sebagai upaya untuk mencapai tujuan

pembelajaran yaitu sebagai salah satu penunjang keberhasilan siswa dalam

menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III.

Dengan karakteristik media gambar seri yaitu dapat menyampaiakan

pesan atau ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik perhatian,

63
Sugiyono, Metode Penelitian . , h. 68
64
Muh, Kasiran, Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif, (Malang: UIN-Maliki),h. 254.
48

merangsang orang yang melihat untuk mengungkapkan tentang objek – objek

dalam gambar, dan ilustrasi sedikit sehingga mudah di pahami.

Adapun indikator media gambar seri sebagai berikut :

a. Media gambar seri dapat membantu guru dalam menyampaikan

pelajaran dan membantu siswa dalam belajar.

b. Media gambar seri dapat membantu siswa mengekspresikan nalar

kritisnya melalui daya ingat dan imajinasi dalam membuat suatu

kalimat.

c. Kronologis atau urutan kejadian peristiwa pada media gambar seri dapat

medmudahkan siswa untuk menuangkan idenya dalam kegiatan

bercerita.

d. Dengan media gambar seri secara bertahap siswa akan mampu membuat

sebuah paragraf dengan menyampaikan ide dan gagasan – gagasan dari

dalam diri siswa.

B. Setting Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 3 Tempuran,

Jl. Proklamator No.13a Tempuran 12b Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung

Tengah.
49

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Tempuran tahun

pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang siswa. Terdiri dari

13 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.

Dengan berbagai macam latar belakang, penelitian ini dilaksanakan

secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas terkhusus pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Kunandar dalam bukunya yang berjudul Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru mendefinisikan PTK atau
(Classroom Action Research) sebagai penelitian tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaaran di kelas. Tujuan utama
PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.65

Menurut Wina Sanjaya, PTK adalah proses berfikir yang sistematik.

Dengan demikian pelaksanaannya harus dirancang sedemikian rupa agar hasilnya

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.66

Dari pendapat diatas penulis dapat kembangkan bahwa PTK merupakan

penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri secara terencana

dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerja

guru.

65
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.45.
66
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), h.63.
50

Pada penelitian tindakan kelas ini direncanakan 2 siklus, tiap siklusnya

terdiri dari 3 kali pertemuan. Penelitian ini mengaplikasikan model yang

dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto yang tiap siklusnya terdiri dari empat

kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Adapun model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto tertera pada

gambar 3.1 berikut : 67

Gambar 1
Penelitian tindakan kelas oleh Suharsimi Arikunto

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

”Model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto”

67
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta), h.16.
51

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dalam

dua siklus dengan tahapan sebagai berikut :

Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Sebelum Peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu Peneliti

merencanakan suatu hal yang akan dilakukan setelah mengetahui masalah

yang ada, maka Penulis merancang seluruh pembelajaran, yaitu dengan

menyusun desain pembelajaran, menyusun RPP, dan silabus, membuat

jadwal pertemuan, dan instrument.

Adapun tahap-tahap dalam perencanaan tindakan ini adalah sebagai

berikut :

1) Guru peneliti menetapkan satu kali pertemuan dengan waktu 70 menit.

Menetapkan materi yang akan disajikan yaitu menulis paragraf

sederhana.

2) Guru peneliti bersama mitra membuat scenario dan perangkat

pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan media gambar seri.

3) Guru membuat instrument penelitian berupa lembar pengamatan

kegiatan siswa dan lembar pengamatan kegiatan siswa dan lembar

pengamatan kegiatan guru.

4) Guru membuat perangkat evaluasi


52

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru memberi salam dan berdo’a sebelum memulai pelajaran

b) Apersepsi dan motivasi, guru menanyakan materi yang dipelajari

minggu lalu dan membahas materi yang akan dipelajari

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Guru meminta siswa untuk membuka buku pada halaman yang

sedang dipelajari.

b) Guru menjelaskan materi tentang menulis dan melengkapi paragraf

sederhana

c) Guru menempelkan contoh gambar seri di papan tulis dan meminta

siswa untuk mengamati gambar tersebut

d) Dengan gambar seri tersebut siswa mengidentifikasikan unsur-unsur

peristiwa yang terjadi

Elaborasi

a) Guru memberikan selembaran kertas yang berisi runtutan gambar

berupa gambar seri dengan tema tertentu kepada masing-masing

siswa.
53

b) Guru meminta siswa untuk menulis paragraf sesuai gambar yang

telah diidentifikasi oleh siswa dengan menggunakan kalimat yang

efektif.

c) Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan hasil

paragrafnya di depan kelas, dan siswa yang lain menyimak

Konfirmasi

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

b) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil kerja siswa.

3) Penutup

Dalam kegiatan penutup:

a) Guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

b) Guru memberikan evaluasi berupa tugas individu.

c) Salam penutup.

c. Pengamatan (Observasi)

Tahap ini adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan

siswa dalam belajar menulis paragraf sederhana menggunakan media gambar

seri.

Observasi dapat diartikan sebagai alat pengumpul data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

terjadi.68

Dalam observasi ini diungkap segala peristiwa yang berhubungan


68
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara), h. 70
54

dengan pengajaran maupun respons terhadap media pengajaran yang

digunakan, yaitu gambar seri. Pengamatan hasil belajar dapat diamati melalui

daftar nilai tugas post tes pada akhir siklus siswa kelas III SDN 3 Tempuran

Lampung Tengah. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mengevaluasi, membuat

perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi bertujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dalam

pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri. Apabila sudah

mencapai target yang diinginkan maka siklus tindakan dapat berhenti, tetapi

jika belum maka siklus tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan

memperbaiki tindakan.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil dari refleksi siklus I. Oleh

karenanya hasil observasi dijadikan bahan untuk refleksi dan hasil refleksi pada

siklus I akan dijadikan acuan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Apabila

proses pembelajaran siklus I kurang memuaskan dimana antusias dan hasil

belajar masih kurang optimal maka siklus II harus dilaksanakan untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus.


55

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat, lebih

tepatnya data tentu saja merupakan “rasion d’entre” seluruh proses pencatatan.69

Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitaif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Tes

Tes instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam ranah kognitif, atau tingkat penguasaan materi

pembelajaran.

Menurut Nana Sudjana, Tes sebagai alat penelitian adalah


pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes
tulisan) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.70

Tes dilakukan diawal siklus (pre test) guna mengetahui kemampuan

awal siswa dan diakhir siklus (post test) guna mengetahui peningkatan

kemampuan menulis siswa setelah diterapkannya media gambar seri dengan

standar hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu ≥ 70.

69
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras), h. 79
70
Nana Sujana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h.35
56

2. Observasi

“Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.71 Observasi

atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur

tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya atau situasi buatan. Observasi ini

di gunakan untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama

pengajaran berlangsung,

Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai proses

belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan kelompok siswa

dan partisipasi siswa dalam metode yang diterapkan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku-

buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya.72 Dalam penelitian ini, dokumentasi menjadi hal penting utuk

menunjang dalam mendapatkan informasi tentang data sejarah berdirinya

SDN 3 Tempuran, lokasi, keadaan guru dan siswa serta saat berlangsungnya

proses pembelajaran.

Dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa

71
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158
72
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis,(Jakarta : Ramayana Press, 2005), h.
119.
57

gambar aktivitas siswa selama mengikuti pengajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen

penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas ini yaitu instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan mengungkap

tingkat kemampuan menulis paragraf sederhana siswa. Sedangkan nontes

(lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan foto) digunakan untuk

mengungkap perubahan tingkah laku siswa selama pengajaran menulis paragraf

sederhana. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa instrumen penelitian

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi

mudah.73

Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran

1) Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru

Lembar observasi kegiatan guru merupakan pedoman bagi peneliti

untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Dalam hal ini observer akan dinilai oleh wali kelas dengan cara

73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 101.
58

memberikan skor berdasarkan pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan mengajar peneliti dalam

menerapkan media gambar seri.

Tabel 3
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan Penerapan Media Gambar Seri
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kegiatan Awal
1.Mengondisikan siswa untuk belajar
2.Memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan
awal siswa
3. Memberikan motivasi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
2. Kegiatan Inti
5.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang ingin di capai dengan
menggunakan penerapan media pembelajaran gambar
seri
6. Melaksanakanakan pembelajaran secara runtut
7. Menguasai kelas
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu
yang direncanakan.
9. Penguasaan materi pelajaran
10.Menggunakan media yang efektif dan efisien
11.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12.Menunjukkan sikap terbuka dan respon siswa
13.Memantau proses belajar siswa
3. Kegiatan Penutup
14. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
15. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
. 16..Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
pengayaan.
Jumlah Skor
Nilai rata-rata
Predikat
59

Observer memberikan skor sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan guru.


Adapun kriteria penskoran sebagai berikut :
80 – 100 (sangat baik)
70 – 79 (baik)
60 – 69 (cukup)
50 – 59 (kurang)74

Selanjutnya nilai dihitung dengan rumus:75

Skor Nilai = (X = ∑ x : n)

2) Kisi – kisi Lembar Observasi aktivitas siswa

Tabel 4
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3
Tempuran dengan Menggunakan Media Gambar Seri

Aktivitas yang

Predikat
dinilai Jumlah

Nilai
Skor
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

1.

2.

Jumlah

Presentase

Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.

a) Indikator penilaian sebagai berikut :

1. Memperhatikan guru saat menerangkan.

2. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya diri

74
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2013), h.151
75
Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 25.
60

3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru.

4. Berdiskusi dalam kelompok

5. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

b) P % = (Presentase ketuntasan siswa)


P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
c) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup

b. Kisi-kisi lembar tes hasil belajar

Dalam penelitian ini digunakan tes untuk memperoleh data hasil

belajar siswa. Tes ini menggunakan butir soal atau instrumen untuk mengukur

hasil belajar siswa berdasarkan indikator dan kompetensi dasar yang

diterapkan. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 5 berikut:


61

Tabel 5
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus I

Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi


dalam bentuk paragraf dan puisi
Kompetensi Dasar : Menyusun paragraf berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan

Soal Tingkat Kesukaran


NO Indikator Ranah
No
Mudah Sedang Sukar
1 Mengemukakan
kalimat sesuai isi C2 1, 8 
gambar ilustrasi
2 Menulis kalimat C3 2,10 
dengan
menggunkan C3 3,6 
ejaan yang benar
3 Mengurutkan C1 4,9 
gambar dan
membuat C1 5,7 
paragrafnya
Jumlah 10 2 4 4
62

Tabel 6
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus II

Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi


dalam bentuk paragraf dan puisi
Kompetensi Dasar : Menulis Puisi Berdasarkan Gambar dengan Pilihan
Kata yang Menarik

Soal Tingkat Kesukaran


NO Indikator Ranah
No
Mudah Sedang Sukar
1 Menyusun
kalimat puisi
C3 1,9  
secara berurutan

2 Menulis amanat
puisi yang sudah C1 2,6 
ditulis oleh siswa
C1 3,7 
3 Mengubah puisi
C5 4,10  
yang sudah
ditulis ke dalam
bentuk prosa
C5 5,8 

Jumlah 10 2 5 3

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang standar

kompetensi, kompetensi dasar, silabus yang digunakan dalam pembelajaran,

jumlah guru dan karyawan, jumlah peserta didik, profil sekolah, denah lokasi

serta data sarana dan prasarana sekolah.


63

G. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan untuk menguji perbedaan dari hasil

postes dan penelitian. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan rumus

statistik berikut ini :

a. Untuk menghitung nilai rata-rata, digunakan rumus :

Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
∑x = Jumlah nilai tes siswa
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, dapat diperoleh dengan

rumus:

Keterangan :
P = Presentase
= nilai rata-rata kelas
n = jumlah peserta didik yang mengikuti tes
∑X = jumlah nilai tes peserta didik

2. Data kualitatif

Analisis kualitatif ini dilakukan untuk memperoleh data dari proses

pembelajaran melalui observasi. Hasil observasi ini dicatat secara rinci yang

akan dilaporkan dalam bentuk presentasi peningkatan kemampuan belajar


64

siswa dalam hal menulis paragraf sederhana. Untuk menghitung presentase

digunakan rumus :76

P = x 100%

Keterangan :
P = persentase
f = jumlah siswa yang meningkat
N = jumlah siswa

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila pada setiap siklus

dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan terjadi perubahan yang

ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana

dengan indikator kenaikan nilai tes. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini

adalah jika lebih dari 75% siswa mendapatkan nilai nilai lebih dari atau sama

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh SDN 3

Tempuran. Adapun Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh

SDN 3 Tempuran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III yaitu jika

siswa mendapatkan nilai ≥ 70.

76
Anas Sudijono, Pengantar Statistik., h. 43.
65

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil SD Negeri 3 Tempuran

Sekolah Dasar Negeri 3 Tempuran terletak di Jalan Proklamator

No.13a Tempuran 12b Lampung Tengah. Didirikan pada tahun 1982.

Sekolah tersebut dibangun di atas tanah milik desa Tempuran, yang

dihibahkan untuk Sekolah Dasar Negeri 3 Tempuran. Lokasi sekolah berada

di area pemukiman penduduk, berbatasan dengan pemakaman umum di

sebelah barat, jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah utara dan

pemakaman umum di sebelah selatan. Kondisi lingkungan cukup hening dan

nyaman, kondisi udara cukup segar, sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung baik dan kondusif.

2. Visi dan Misi SD Negeri 3 Tempuran

SD Negeri 3 Tempuran memiliki visi yaitu “Terselenggaranya

pendidikan dasar yang bermutu dan berkualitas berdasarkan iman dan taqwa

serta mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa”. Adapun

misinya adalah (1) menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih

dan nyaman, (2) menanamkan keyakinan, kejujuran, akidah dan pengamalan

agama, (3) mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan, (4)

mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olah raga dan seni


66

budaya, (5) melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan

menyenangkan, (6) mengoptimalkan penerapan program sekolah secara

efektif dalam setiap kegiatan yang berpotensi pada semangat keunggulan.

3. Keadaan guru dan siswa SD Negeri 3 Tempuran

SD Negeri 3 Tempuran dibawah pimpinan Ibu Supinah, S.Pd.SD

selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 10 orang guru tetap berstatus

PNS, 1 orang operator sekolah berstatus honorer dan 1 orang penjaga

sekolah berstatus PNS. Guru-guru dalam sekolah tersebut memiliki

kualifikasi pendidikan mulai dari Strata Satu (S1) sebanyak 9 orang dan

Diploma tiga (D3) sebanyak 1 orang. Sedangkan banyaknya siswa pada

tahun pelajaran 2017/2018 yaitu 108 orang terdiri dari 58 orang laki-laki

dan 44 orang perempuan yang tersebar ke dalam 6 rombongan belajar yang

masing-masing memiliki 1 kelas. Data guru dan siswa dapat dilihat pada

tabel berikut.
67

Tabel 7
Data Guru dan Pegawai
SD Negeri 3 Tempuran TP. 2017/2018
No. Nama Jabatan Keterangan
Supinah, S.Pd, SD Kepala
1 PNS
NIP. 196111281982023007 Sekolah
Sugiman, S.Pd
2 Guru Kelas PNS
NIP. 195607011979101001
Susiyati, S.Pd.I
3 Guru Agama PNS
NIP. 196005031982032005
Y. Susilowati, S.Pd.SD
4 Guru Kelas PNS
NIP. 196010311982032004
Sri Hermilah, S.Pd.SD
5 Guru Kelas PNS
NIP. 196204071983032008
Ervina Eviliana, S.Pd.SD
6 Guru Kelas PNS
NIP.198609112014102001
Sringatin, S.Pd.SD
7 Guru Kelas PNS
NIP. 196206131987052001
MP. Sunarti, S.Pd.SD
8 Guru Kelas PNS
NIP. 196310191983032003
Sunarto, A.Ma.Pd. Guru
9 PNS
NIP. 196410121988081001 Penjaskes
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
10 Guru Kelas PNS
NIP.196604241998032002
Darmadi Penjaga
11 PNS
NIP.195907231987031004 Sekolah
12 Melyana, S.Pd.SD Operator Honorer
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018.
68

Tabel 8
Data Siswa SD Negeri 3 Tempuran
TP. 2017/2018

Jumlah Siswa
No Kelas Wali Kelas
L P Total
1 I 7 6 13 Sringatin, S.Pd.SD

2 II 12 6 18
Ervina Eviliana, S.Pd.SD
3 III 13 6 19
Sri Hermilah, S.Pd.SD
4 IV 5 9 14
Y. Susilowati. S.Pd.SD
5 V 11 7 18
MP. Sunarti, S.Pd.SD
6 VI 12 9 21
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
Jumlah 58 44 102
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018

4. Keadaan Sarana Fisik SD Negeri 3 Tempuran

Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, sekolah dasar SDN 3

Tempuran memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang dewan

guru, 1 ruang UKS, 1 toilet guru, 2 toilet siswa, area parkir guru dan kantin.

Kondisi masing-masing ruang dalam keadaan baik dan dapat difungsikan.

Keadaan sarana fisik SD Negeri 3 Tempuran dapat dilihat pada tabel berikut.
69

Tabel 9
Keadaan Sarana Fisik
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan


1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Dewan Guru 1 Baik
4 Ruang UKS 1 Baik
5 Toilet Guru 1 Baik
6 Toilet Siswa 2 Baik
7 Kantin 1 Baik
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018.

5. Struktur Organisasi SD Negeri 3 Tempuran

Gambar 2
Struktur Organisasi
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Supinah, S.Pd .SD Suratno

Bendahara Sekolah Bendahara BOS


Sunarto, A.Ma.Pd Dewi Ruwiastuti, S.Pd.SD

Guru Guru Guru Guru Guru Guru


Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

Unit UKS Guru Penjaskes Guru Agama


Ervina Eviliana, Sunarto, A.Ma.Pd Susiyati,S.Pd.I

Pelatih Pramuka Operator Sekolah


Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD Melyana, A.Ma.Pd

SISWA Penjaga Sekolah


Darmadi

MASYARAKAT
70

Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018

6. Denah Lokasi SDN 3 Tempuran Lampung Tengah

Gambar 3
Denah Lokasi
SDN 3 Tempuran Lampung Tengah

WC
Kelas Kelas Kelas Kelas Siswa
I II III IV

Kelas
Lapangan V
Upacara
Perumahan
sekolah

Kelas
VI

Ruang
Guru

Lapangan Ruang
voly KepSek

Parkir
Guru
U
Dapur
T B
UKS

WC
Guru
S

Kantin
Sekolah
Gerbang
70

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Tempuran yang beralamat di

Jalan Proklamator No.13a Tempuran 12b Lampung Tengah. Sebagai objek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tempuran. Jumlah seluruh siswa

kelas III adalah 19 orang yang terdiri dari 13 orang putra dan 6 orang putri.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober dan November 2017.

Penelitian tindakan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan

media gambar seri, untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf sederhana

siswa dalam ranah kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD

Negeri 3 Tempuran lampung tengah.

Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara

individu jika telah mencapai nilai KKM yaitu ≥ 70 dan tuntas secara klasikal

jika 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 70. Berikut hasil penelitian yang

dilaksanakan pada SD Negeri 3 Tempuran, Lampung Tengah :

1. Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, proses

pembelajaran menggunakan penerapan media gambar seri. Selanjutnya untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran setelah dilakukan tindakan

pembelajaran dengan penggunaan media gambar seri pada akhir pertemuan

siklus diberikan tes (posttest). Adapun tahapan pelaksanaan pada siklus I

adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.


71

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus I dimulai dengan menentukan waktu

pelaksanaan dan rencana kegiatan. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam

perencanaan sebagai berikut:

1) Menetapkan kelas penelitian, adapun kelas yang dijadikan sebagai

objek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 orang siswa.

2) Melakukan diskusi dengan kolabolator mengenai pembelajaran yang

akan diterapkan yaitu dengan penerapan media gambar seri.

3) Menentukan pokok bahasan dengan melakukan analisis melalui silabus

untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan

diajarkan. Kompetensi dasar pada pertemuan ini adalah menyusun

paragraf berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan

ejaan. Materi pokok pada pembelajaran ini adalah menceritakan

peristiwa (paragraf).

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I

menggunakan media gambar seri.

5) Menyiapkan media gambar sebagai penunjang keberhasilan proses

belajar.

6) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal yang akan diteskan pada awal

siklus (pretest) dan diakhir siklus (posttest) serta Lembar kerja Siswa

(LKS).
72

7) Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi kegiatan

pembelajaran kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

b. Pelaksanaan

(1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 31

Oktober 2017. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan

dibantu dengan 1 orang guru yang bertugas sebagai pengamat

(observer) dan 1 orang teman sejawat dalam mengambil dokumentasi.

Kompetensi dasar pembelajaran pada pertemuan ini adalah menyusun

paragraf berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan

ejaan. Materi pokok pada pembelajaran ini adalah menceritakan

peristiwa.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memasuki

kelas, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan

dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek

kehadiran siswa. Dari 19 siswa hadir semua , dilanjutkan dengan

mengondisikan kesiapan siswa untuk belajar dengan merapikan

pakaian dan tempat duduk. Sebelum memulai pembelajaran guru

meminta waktu untuk berkenalan dengan siswa. Kegiatan

dilanjutkan dengan membagikan soal (pretest) untuk mengetahui

kemampuan awal siswa.


73

Gambar 4
Saat Guru Memulai Pelajaran

Kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan apersepsi

untuk menggali pengetahuan siswa dengan memperlihatkan

contoh gambar dan meminta siswa yang berani angkat tangan

untuk menyebutkan peristiwa dalam gambar berupa banjir

bandang yang terjadi di suatu daerah. Beberapa siswa berani

mengangkat tangan diantaranya Naufal, Risky Maulana dan

Joseph Damar Fildantis.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca bacaan

pada kertas yang terdapat gambar peristiwa tersebut. Setelah siswa

selesai membaca guru mengajukan pertanyaan “Siapa yang tahu

bacaan yang di baca oleh Alga di sebut dengan apa ? ternyata

sebagian siswa masih ragu-ragu, jawaban siswa diantaranya

adalah “bencana alam, peristiwa banjir dan ada juga yang

menjawab kalimat namun belum sempurna.


74

Gambar 5
Kegiatan Apersepsi

Dari apersepsi tersebut dapat diketahui bahwa respon siswa pada

pertemuan pertama masih sangat rendah.

Guru melanjutkan kegiatan dengan memberi motivasi

kepada siswa menyanyikan lagu “Padamu Negeri”. Kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Kegiatan inti pada pertemuan I terbagi menjadi dua

kegiatan. Pada kegiatan pertama guru menjelaskan materi dan

kegiatan kedua siswa diminta untuk membuat contoh

kalimat.. Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan

tentang pengertian kata,kalimat dan paragraf (struktur

paragraf atau bagian – bagian dari paragraf).


75

Gambar 6
Saat Guru Menulis Materi Pembelajaran

Setelah itu guru menjelaskan prosedur pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan gambar seri. Sebelum

melaksanakan pembelajaran tersebut guru dan siswa membuat

kesepakatan saat pembelajaran berlangsung yaitu siswa tidak

boleh ribut apabila ada siswa yang melanggar kesepakatan

tersebut maka akan diberikan sanksi sesuai kesepakatan

bersama misalnya memungut sampah atau membersihkan

kelas hal ini dilakukan agar siswa merasa bertanggung jawab

dan dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif dan

memperoleh hasil optimal.

(2) Elaboras

Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.

Yang terdiri dari 2 sampai 3 orang (satu bangku yaitu satu

kelompok), selanjutnya setiap kelompok berdiskusi mengenai


76

soal atau masalah mengenai materi yang diajarkan. Guru

memberikan contoh gambar sesuai dengan materi yang di

ajarkan dan meminta siswa dari masing-masing kelompok

untuk mengamati gambar tersebut. Setelah itu masing – masing

kelompok diminta untuk membuat kalimat sesuai dengan

gambar. Setelah selesai mengerjakan, guru menunjuk salah

satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya. Siswa mengerjakan LKS, Selanjutnya melakukan

tanya jawab tentang materi.

Gambar 7
Antusias Siwa Dalam Mengikuti Proses
Pembelajaran

(3) Konfirmasi

Pada proses konfirmasi guru bertanya jawab dengan

siswa tentang apa yang belum siswa pahami dari materi yang

telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa yang

masih keliru tentang materi yang telah dipelajari.


77

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa mereview materi

yang telah guru sampaikan. Sebelum menutup kegiatan

pembelajaran, guru meminta siswa untuk rajin mengulang materi

yang telah dipelajari dan membaca materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya guru mengajak siswa

untuk bertepuk tangan sebagai wujud apresiasi terhadap hasil kerja

mereka.

(4) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01

November 2017. Peneliti masih bertindak sebagai pengajar . Tahapan

pada siklus II juga dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Adapun proses pelaksanaanya sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru masuk ke

dalam kelas, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa dan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.

Guru mengecek kehadiran siswa. Dari 19 siswa

Guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan

siswa dengan memberikan pertanyaan tentang pengertian kalimat.

Beberapa siswa pada pertemuan II siklus I ini mampu menjawab


78

dengan benar. Mereka sudah mulai berani untuk mengangkat

tangan dan menjawab pertanyaan guru.

Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi dengan

mengajak siswa untuk menyebutkan contoh kalimat yaitu

makanan 4 sehat lima sempurna.

Gambar 8
Siswa Di Beri Apersepsi Dan Motivasi

b) Kegiatan Inti

(1) Persiapan

Kegiatan inti pada pertemuan II terbagi menjadi dua

kegiatan. Pada kegiatan pertama guru menjelaskan lanjutan

materi mengenai menyusun paragraf berbagai topik sederhana

dengan memperhatikan penggunaan ejaan menggunakan

media gambar seri. Selanjutnya guru memulai dengan

menjelaskan materi tentang penggunaan tanda baca yang


79

benar dalam membuat suatu paragraf. Kemudian memberikan

contoh paragraf sesuai dengan gambar yang di berikan kepada

siswa.

(2) Pelaksanaan/tindakan

Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 3 – 4 orang. Kemudian guru

memberikan penjelasan berkaitan dengan penyelesaian

masalah tentang materi yang telah di jelaskan. Setelah itu

guru membagikan soal yang sama di masing-masing

kelompok, siswa mengerjakan dengan seksama. Guru dan

siswa mengoreksi jawaban tersebut. Begitupun soal

selanjutnya dan berakhir jika soal telah dijawab semua oleh

siswa. Siswa mengerjakan LKS, Selanjutnya melakukan

tanya jawab tentang materi.

Gambar 9.
Saat Pembagian Kelompok Dan Mengerjakan Soal
80

(3) Penutup/evaluasi

Guru menambahkan informasi untuk memperdalam

pemahaman siswa dan bersama siswa merefleksikan hasil

pembelajaran berkaitan paragraf dengan menggunakan

gambar seri. Setelah itu masing-masing kelompok

menyampaikan hasil kesimpulannya.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru memberikan tes diakhir

pembelajaran (posttest) untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran

menggunakan media gambar seri.

Sebelum mengakhiri kegiatan guru mengajak siswa untuk

bertepuk tangan sebagai wujud apresiasi terhadap hasil kerja

mereka. Guru mengajak siswa mereview materi yang telah guru

sampaikan. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, guru


81

meminta siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari dan

mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan dilaksanakna pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Beberapa hal yang diamati saat kegiatan

pembelajaran siklus 1 diantaranya kegiatan guru dan aktivitas siswa saat

pembelajaran menggunakan media gambar seri.

1) Kegiatan Pembelajaran Guru Menggunakan Media Gambar Seri

Kegiatan pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar

observasi. Observasi tersebut dilakukan pada pertemuan I dan

pertemuan II siklus I saat pembelajaran menggunakan media gambar

seri berlangsung. Berdasarkan lembar obersvasi tersebut dapat

diketahui bahwa guru telah menerapkan langkah-langkah pembelajaran

diantaranya kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang

harus dilakukan guru selama proses pembelajaran menggunakan media

gambar seri berlangsung. Hasil observasi guru dalam kegiatan

pembelajaran menggunakan gambar seri dapat dilihat pada tabel 10.


82

Tabel 10
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
dengan Penerapan Media Gambar Seri Siklus 1
No Skor Skor
Aspek yang diamati Pertemuan Rata- Kriteria
I II rata
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 70 75 73 Baik
2. Melakukan kegiatan apersepsi 65 69 67 Cukup
3. Memberikan motivasi 68 70 69 Cukup
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 70 72 71 Baik
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang
5. 70 72 71 Baik
ingin di capai dengan menggunakan
penerapan media gambar seri
Melaksanakan pembelajaran secara
6. 65 72 68 Cukup
runtut
7. Menguasai kelas 70 69 69 Cukup
Melaksanakan pembelajaran sesuai
8 65 75 70 Cukup
alokasi waktu yang direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 70 70 70 Cukup
Menggunakan media yang efektif dan
10. 70 72 71 Baik
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
11. 70 75 73 Baik
media
Menunjukkan sikap terbuka dan
12. 70 75 73 Baik
respon siswa
13. Memantau proses belajar siswa 70 72 71 Baik
14 Melakukan tanya jawab pada siswa 70 72 71 Baik
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi atau membuat
15. 70 70 70 Cukup
rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
16 memberikan arahan, atau kegiatan atau 70 72 71 Baik
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
83

Jumlah 1103 1155 1128


Skor Nilai = (X=∑x:n) 68,9 72,1 70,5
Keterangan:
Skor Maksimal = 100
Sangat Baik = 81 – 100
Baik = 71 – 80
Cukup = 61 – 70
Kurang = 50 – 60

Adapun data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media gambar seri Siklus I dalam bentuk grafik adalah

sebagai berikut :

Grafik 1
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Penerapan Media Gambar Seri Siklus I

100
95
90
85
80
75
70
65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pertemuan 1 70 68 68 70 70 65 70 65 70 70 70 70 70 70 70 70
Pertemuan 2 75 69 70 72 72 72 69 75 70 72 75 75 72 72 70 72

Skor nilai dari pertemuan pertama yaitu 68,9, pada pertemuan

kedua yakni 72,1 sehingga diperoleh rata-rata 70,5 Aspek-aspek yang

mendapatkan kriteria kurang baik diantaranya belum maksimalnya

guru dalam memberikan apersepsi kepada siswa, pelaksanaan

pebelajaran secara runtut, kurang dilibatkannya siswa dalam proses

pembelajaran serta proses pembelajaran yang belum sesuai dengan


84

alokasi waktu yang ditentukan. Keempat aspek tersebut merupakan

suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I yang tentunya dapat

dijadikan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada

siklus II.

2) Hasil Belajar Siswa pada Ranah Afektif

Selain kegiatan yang dilakukan guru, sikap siswa selama

proses pembelajaran menggunakan penerapan media gambar seri juga

turut diamati melalui lembar penilaian performansi siswa.

Siswa cukup tenang selama proses pembelajaran. Hanya saja

guru perlu mengulang kembali pelajaran yang sebelumnya telah

dipelajari untuk mengingatkan siswa tentang menulis paragraf yang

meliputi struktur paragraf dan penulisan kalimat dengan menggunakan

ejaan yang benar. Hal ini terbukti dari sikap siswa yang masih diam

pada waktu guru memberikan pertanyaan. Sehingga butuh waktu yang

cukup lama untuk menjelaskan kembali tentang materi sebelumnya.

Pada saat kegiatan inti pembagian kelompok cukup

lancar,karena kelompok berdasarkan teman sebangku. Ketika siswa di

minta untuk menganalisa gambar masih ada beberapa siswa yang tidak

focus dengan kelompoknya, dan masih berjalan jalan kekelompok lain.

Diskusi kelompok pada setiap pertemuan berjalan dengan

lancar, setiap kelompok terlihat antusias mengerjakan tugas yang ada

pada lembar kegiatan, tetapi ada kelompok yang anggota kelompoknya


85

masih kurang aktif berdiskusi karena anggota kelompok yang lain

mendominasi diskusi sehingga terlihat siswa tersebut tidak berani

mengungkapkan pendapatnya, dan hal tersebut terjadi hingga

pertemuan II berakhir. Pada saat presentasi hasil kerja per kelompok

siswa yang menjadi pendengar masih ada yang mengobrol dengan

anggota kelompoknya sehingga tidak memperhatikan kelompok yang

sedang presentasi.

Sikap siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I diamati

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh observer

yang berkerjasama dengan guru kelas III SD Negeri 3 Tempuran.

Data presentase hasil observasi sikap siswa (afektiv) selama kegiatan

pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel 11 berikut:

Tabel 11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Siklus I Rata-
No Aspek yang diamati rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa memperhatikan guru saat
68% 78% 73%
menerangkan
2 Siswa dapat menjawab atau
bertanya kepada guru dengan rasa 52% 63% 57,5%
percaya diri
3 Siswa bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang 63% 68% 65,5%
diberikan oleh guru
4 Siswa berdiskusi dalam kelompok 58% 63% 60%
5 Siswa mempresentasikan hasil
47% 68% 57,5%
diskusi di depan kelas
Jumlah 267% 336% 313,5%
Rata-rata 54% 67% 62,7%
86

Grafik 2
Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
90%
78%
80% 73%
68% 68% 68% 66%
70% 63% 63% 63%
58% 58% 60%58% Kegiatan 1
60% 52%
47% Kegiatan 2
50%
Kegiatan 3
40%
Kegiatan 4
30% Kegiatan 5
20%
10%
0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Berdasarkan tabel di atas beberapa aspek aktivitas siswa

dari setiap pertemuan mengalami peningkatan. Aspek sikap yang

diamati diantaranya yang pertama siswa memperhatikan guru saat

menerangkan pada pertemuan pertama yaitu 68% dan pada

pertemuan kedua yaitu 78% sehingga diperoleh rata-rata 73%.

Aspek sikap kedua yaitu Siswa dapat menjawab atau

bertanya kepada guru menunjukan presentase yang cukup rendah

yaitu 52% dan pada pertemuan kedua mengalami kenaikan angka

meski tidak begitu signifikan yaitu 63% sehingga diperoleh rata-

rata 57,5%.

Aspek sikap ketiga yaitu siswa bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru presentasenya yaitu


87

pada pertemuan pertama yaitu 63% dan pada pertemuan kedua

68% sehingga memperoleh rata-rata 65,5%.

Aspek sikap keempat yaitu Siswa berdiskusi dalam

kelompok, presentasenya yaitu pada pertemuan pertama sangat

rendah yaitu 58% dan pada pertemuan kedua yaitu 63% sehingga

diperoleh rata-rata 60%.

Aspek sikap kelima yaitu Siswa mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas, presentasenya yaitu pada pertemuan

pertama yaitu 47% dan pada pertemuan kedua yaitu 68% sehingga

diperoleh rata-rata 57,5%.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata

keseluruhan aspek sikap yang diamati dari setiap pertemuan

meningkat. Pertemuan pertama ke pertemuan kedua meningkat

sebesar 13.4%. Presentase rata-rata keseluruhan dari seluruh sikap

siswa pada siklus I yaitu 62.7% atau 63%. Hal tersebut yang

manjadi dasar perlunya diadakan perbaikan guna mendapatkan

hasil sesuai dengan yang diharapkan.

3) Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I

Hasil belajar ranah kognitif terkait penggunaan media gambar

seri pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 3 Tempuran

tentang menulis paragraf bertujuan untuk mengetahui tingkat


88

keberhasilannya dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 12
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Tempuran
Pada Siklus I
Nilai test
No Indikator
Pretest Postest
1 Rata-rata 53 67
2 Skor tertinggi 80 100
3 Skor terendah 10 50
4 Tingkat ketuntasan 42,1% 68,2%

Grafik 3.
Hasil Belajar Siswa Siklus I
80% 67% 68%
60%

40%
26% Siklus I
20%

0%
RTT T BT

Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM

Dari Tabel 12 dan grafik 3 terlihat bahwa setelah pelaksanaan

pembelajaran selama 1 siklus dengan 2 kali pertemuan, siswa yang

tuntas dalam kegiatan pretest berjumlah 42,1% atau sebanyak 8 siswa,

dan pada kegiatan postest berjumlah 68,4% atau sebanyak 13 siswa.,


89

siswa yang belum tuntas secara keseluruhan 31,5% Jadi, siswa

mengalami peningkatan 26,3% selama proses belajar siklus I. Karena

belum tuntas maka diadakan siklus II

4) Refleksi

Pada tahap refleksi, bahwa pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu

adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

a) Ada beberapa siswa yang sering mengganggu temannya ketika

proses pembelajaran berlangsung sehingga membuat kelas

menjadi kurang kondusif.

b) Masih ada beberapa siswa yang kurang mengoptimalkan ketepatan

dan keefisienan waktu yang tersedia terhadap tugas yang diberikan

guru.

c) Belum maksimalnya siswa dalam menganalisa gambar sehingga

siswa belum bisa membuat paragraf sesuai dengan gambar

d) Masih ada siswa yang tidak berani ketika menjawab pertanyaan,

malu karena takut salah ketika menjawab.

e) Belum maksimalnya siswa dalam mengembangkan kalimat

menjadi sebuah paragraf dan penggunaan ejaannya.

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah:

a) Guru harus memberi teguran atau bertindak tegas kepada siswa

yang mengganggu temannya sehingga tidak mengulanginya lagi.


90

b) Guru harus memberi pemahaman kepada siswa bahwa disiplin

akan waktu itu sangat penting dalam setiap melakukan

kegiatan/pekerjaan.

c) Guru harus memberi pengawasan dan perhatian lebih kepada siswa

yang masih mengobrol saat pembelajaran berlangsung.

d) Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa, merangsang

siswa agar berani untuk bertanya, menjawab pertanyaan maupun

mengungkapkan pendapat baik itu menggunakan reward berupa

hadiah atau pujian sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran.

e) Guru harus memberikan pemahaman terkai struktur paragraf dan

penggunaan kalimat

2. Siklus II

Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I, maka diadakan

perencanaan yang lebih baik terhadap pelaksanaan siklus II tentunya

dengan harapan bahwa pelaksanaan siklus II indikator keberhasilan

pembelajaran tercapai. Pada siklus II ini tahapan proses pembelajaran

masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan penerapan media

gambar seri dalam proses pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 2
91

kali pertemuan. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan

sebagai berikut:

a) Menetapkan kelas penelitian, adapun kelas yang dijadikan sebagai

objek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 orang

siswa.

b) Menentukan pokok bahasan. Materi pelajaran yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah “Membuat Karangan Puisi.”

c) Menyiapkan media pembelajaran sebagai penunjang keberhasilan

proses belajar.

d) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran Bahasa

Indonesia SD Kelas III dan LKS yang relevan.

e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan

dengan penerapan pembelajaran menggunakan media gambar seri.

f) Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi kegiatan

pembelajaran (kegiatan guru dan siswa).

2) Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan 2 kali pertemuan (tatap muka) yaitu pertemuan pertama

pada tanggal, 07 Novemver 2017. Dalam hal ini peneliti bertindak

sebagai pengajar dan dibantu dengan 1 orang guru yang bertugas

sebagai pengamat (observer). Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada


92

siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak

terulang lagi pada siklus II. Adapun langkah-langkah kegiatan

pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran seperti

pada siklus I. Langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama yaitu

sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

(1) Guru memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

(2) Mengisi daftar hadir siswa, dari 19 siswa 1 yang tidak hadir

yaitu Azzah Azzahra. Selanjutnya guru melakukan apersepsi

dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi

yang akan diajarkan untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Adapun

pertanyaan yang guru berikan yaitu:

Terlebih dahulu guru membacakan contoh puisi di depan kelas

yaiu puisi yang berjudul “Guruku” setelah selesai membaca

kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa yaitu :

(a) siapa yang tau bacaan yang baru saja ibu sampaikan

bacaan apa ?

(b) puisi tentang apa ?

Pada pertemuan pertama di Siklus ke II ini antusias siswa untuk

menjawab pertanyaan meningkat, banyak siswa yang

mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan


93

dan siswa yang biasanya tidak berani untuk mengangkat tangan

pun ikut berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan, sehingga

guru memberi kesempatan lebih kepada siswa yang tadinya

kurang percaya diri atau jarang mengangkat tangan untuk mau

menjawab pertanyaan.

(3) Memberikan motivasi dengan memberikan permainan “tebak

Gizi seimbang” kepada siswa, siswa harus menyebutkan

makanan empat sehat lima sempurna secara cepat dan

berurutan hal ini untuk menarik perhatian siswa dan melatih

konsentasi siswa sebelum masuk dalam materi pelajaran,

(4) menyampaikan tujuan dari pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru menjelaskan materi tentang menulis puisi yang terdiri

dari kalimat dan menjadi paragraf.

(2) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 3 – 4 siswa sehingga ada 6 kelompok, karena siswa

sudah memahami model pembelajaran ini maka siswa langsung

membentuk kelompok berdasarkan nomor urut berhitungnya..

(3) Kemudian guru memberikan gambar di masing – masing

kelompok.

(4) Guru meminta tiap kelompok untuk menuliskan puisi

berdasarkan gambar yang telah di bagikan, kemudian


94

menuliskan banyakya kalimat dan paragraf dalam puisi

tersebut.

(5) Kemudian guru meminta perwakilan dari masing – masing

kelompok untuk membacakan puisinya di depan kelas .

(6) Proses konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang

apa yang belum siswa pahami tentang materi yang telah

disampaikan

c) Kegiatan akhir

(1) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan

tentang materi yang telah dibahas.

(2) Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas kepada

siswa sebagai PR dan mengucapkan salam.

Selanjutnya pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 8

November 2017 yang dibantu dengan 1 orang guru yang sama sebagai

observer. Adapun proses pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

(1) Guru memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

(2) Mengisi daftar hadir siswa, melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang

akan diajarkan, adapun pertanyaan tersebut yaitu:

(a) Apa yang di sebut dengan puisi?

(b) Pembaca puisi di sebut dengan apa ?


95

Pada pertemuan kedua pada siklus II ini banyak siswa yang

lebih percaya diri dan memiliki keberanian untuk mengangkat

tangan menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

(3) Setelah guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa

tentang materi yang akan dipelajari guru memberikan motivasi

dengan permainan “ibu berkata” kepada siswa dimana setiap

siswa diminta untuk melakukan gerakan jika diawal perintah

ada kata-kata ibu berkata, hal ini untuk menarik perhatian

siswa dan melatih konsentasi siswa sebelum masuk dalam

materi pelajaran,

(4) menyampaikan tujuan dari pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru menjelaskan materi tentang makna puisi.

(2) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 siswa sehingga terdapat 6 kelompok,

berdasarkan perhitungan secara berurutan..

(3) Kemudian guru membagikan gambar yang di dalamnya

terdapat puisi

(4) Masing – masing kelompok diminta untuk menguraikan puisi

dalam bentuk cerita dan di tulis dalam bentuk paragraf.

(5) Kemudian guru meminta perwakilan dari masing – masing

kelompok untuk membacakan hasil diskusinya


96

(6) Guru bersama – sama dengan siswa membahas tentang

permasalahan yang diberikan

(7) Proses konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang

apa yang belum siswa pahami tentang materi yang telah

disampaikan

c) Kegiatan akhir

(1) Setiap siswa harus mengetahui jawaban dari pertanyaan yang

telah ia dapatkan, guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.

(2) Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas kepada

siswa sebagai PR, dan mengucapkan salam.

3) Observasi

Proses pengamatan (observasi) pada siklus II ini dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Ada beberapa hal

yang diamati dari kegiatan pembelajaran, diantaranya yaitu:

a) Hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

media gambar seri Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer

dari 2 kali kegiatan belajar mengajar atau tatap muka, pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang menerapkan media

gambar seri dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan

guru dalam menggunakan pembelajaran dengan menggunakan


97

media gambar seri. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar

observasi yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel 13
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Siklus II

No Skor Skor
Aspek yang diamati Pertemuan Rata- Kriteria
I II rata
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 75 82 79 Baik
Melakukan kegiatan
2. 75 85 80 Baik
apersepsi
3. Memberikan motivasi 78 80 79 Baik
Menyampaikan tujuan
4. 75 82 79 Baik
pembelajaran
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang ingin di capai
5. 75 85 80 Baik
dengan menggunakan
penerapan media gambar
seri
Melaksanakan pembelajaran
6. 75 85 80 Baik
secara runtut
Sangat
7. Menguasai kelas 80 85 83
Baik
Melaksanakan pembelajaran
8 sesuai alokasi waktu yang 75 80 77 Baik
direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 75 80 77 Baik
Menggunakan media yang
10. 78 82 80 Baik
efektif dan efisien
Melibatkan siswa dalam Sangat
11. 78 85 82
pemanfaatan media Baik
Menunjukkan sikap terbuka Sangat
12. 78 85 82
dan respon siswa Baik
98

Memantau proses belajar


13. 75 80 77 Baik
siswa
Melakukan tanya jawab
14 75 80 77 Baik
pada siswa
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi atau
15. membuat rangkuman 72 80 76 Baik
dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut
dengan memberikan arahan,
16 atau kegiatan atau tugas 75 85 80 Baik
sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Jumlah 1214 1321 1268
Skor Nilai = (X=∑x:n) 75,8 82,5 80
Keterangan:
Skor Maksimal = 100
Sangat Baik = 81 – 100
Baik = 71 – 80
Cukup = 61 – 70
Kurang = 50 – 60

Adapun data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media gambar seri Siklus II dalam bentuk grafik 4

adalah sebagai berikut:

Grafik 4.
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan
Media Gambar Seri Siklus II
100
95
90
85
80
80 78 78 78 78
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75 72
70
65
60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Pertemuan 1 Pertemuan 2
99

Skor nilai siklus II pada pertemuan pertama yaitu 75,8 pada

pertemuan kedua yakni 82,5 sehingga diperoleh rata-rata 80.

Aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik pada siklus I

telah mengalami peningkatan pada siklus II, seperti pada aspek

memotivasi siswa, memberikan pertanyaan yang dapat merangsang

siswa dalam pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran,

membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran dan pengelolaan

waktu. Kelima aspek tersebut yang mendapat penilaian kurang

baik pada siklus I dan telah mendapat penilaian yang baik pada

siklus II.

b) Obsevasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

Aktivitas belajar siswa dalam materi pembelajaran siklus

II diamati menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

oleh observer yang berkerjasama dengan guru kelas III SD Negeri

03 Tempuran. Presentase aktivitas belajar siswa dari tiap

pertemuan dapat dilihat pada tabel 14 dan grafik 5 berikut:

Tabel 14
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Siklus II Rata-
No Aspek yang diamati rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa
memperhatikan guru 78% 100% 89%
saat menerangkan
2 Siswa dapat
63% 79% 71%
menjawab atau
100

bertanya kepada guru


dengan rasa percaya
diri
3 Siswa bertanggung
jawab dalam
melaksanakan tugas 79% 89% 84%
yang diberikan oleh
guru
4 Siswa berdiskusi
73% 84% 79%
dalam kelompok
5 Siswa
mempresentasikan
84% 89% 87%
hasil diskusi di depan
kelas
Jumlah 377% 441% 410%
Rata-rata 75,4% 88,2% 82%

Grafik 5.
Persentase Aktivitas Siswa Siklus II

100% 100%
89% 89% 89%
90% 84% 84% 84% 87%
78% 79% 79% 79%
80% 73% 71%
70% 63% Aktivitas 1
60% Aktivitas 2
50%
Aktivitas 3
40%
30% Aktivitas 4
20% Aktivitas 5
10%
0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa beberapa aspek

aktivitas siswa yang diamati dari setiap pertemuan mengalami

peningkatan. Aspek sikap yang diamati diantaranya yang pertama

siswa memperhatikan guru saat menerangkan pada pertemuan pertama


101

yaitu 78% dan pada pertemuan kedua yaitu 100% sehingga diperoleh

rata-rata 89%.

Aktivitas kedua yaitu Siswa dapat menjawab atau bertanya

kepada guru dengan rasa percaya diri menunjukan presentase yang

cukup rendah yaitu 63% dan pada pertemuan kedua mengalami

kenaikan angka yaitu 79% sehingga diperoleh rata-rata 71%.

Aspek sikap ketiga yaitu Siswa bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru presentasenya yaitu

pada pertemuan pertama yaitu 79% dan pada pertemuan kedua 89%

sehingga memperoleh rata-rata 84%.

Aspek sikap keempat yaitu Siswa berdiskusi dalam kelompok,

presentasenya yaitu pada pertemuan pertama sangat rendah yaitu 73%

dan pada pertemuan kedua yaitu 84% sehingga diperoleh rata-rata

79%.

Aspek sikap kelima yaitu Siswa mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas, presentasenya yaitu pada pertemuan pertama

yaitu 84% dan pada pertemuan kedua yaitu 89% sehingga diperoleh

rata-rata 87%.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata

keseluruhan aspek aktivitas yang diamati dari setiap pertemuan

meningkat. Pertemuan pertama ke pertemuan kedua meningkat sebesar

13.%. Presentase rata-rata keseluruhan dari seluruh sikap siswa pada


102

siklus II yaitu 82% . Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil yang

didapat sesuai dengan yang diharapkan.

4) Hasil Belajar Siklus II

Berikut ini hasil belajar terkait penggunaan media gambar seri

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 03 Tempuran

tentang materi membuat karangan puisi, bertujuan untuk mengetahui

tingkat keberhasilannya dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel 15
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 03 Tempuran
Pada Siklus II
Nilai test
No Indikator
Pretest Postest
1 Rata-rata 65 80
2 Skor tertinggi 90 100
3 Skor terendah 30 30
4 Tingkat ketuntasan 63,15% 84,21%

Grafik 6.
Hasil Belajar Siklus II
100%
80% 84%
80%

60%

40% Siklus II
16%
20%

0%
RTT T BT
103

Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM

Dari Tabel 18 terlihat bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran

selama siklus II dengan 2 kali pertemuan, siswa yang tuntas dalam

kegiatan pretes berjumlah 63% atau 12 siswa, pada kegiatan postes

berjumlah 84% atau 16 siswa dan siswa yang belum tuntas secara

keseluruhan berjumlah 16% atau 3 siswa.

Dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥70 yang

masuk dalam kategori tuntas belajar sebanyak 84%. Pencapaian

ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini tidak lepas dari besarnya

kenaikan aktivitas siswa.

5) Refleksi II

Pada tahapan refleksi ini bahwa proses pembelajaran siklus II,

guru telah menerapkan media gambar seri dalam proses pembelajaran

dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan

baik. Oleh karenanya, maka tidak diperlukan diadakan revisi terlalu

banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya

adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada

dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar

selanjutnya penerapan pembelajaran dengan menggunakan media


104

gambar seri dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

Sebelum dilaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan Media gambar seri pada siswa kelas III SD Negeri 03

Tempuran, siswa menganggap bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia

khusunya paragraf sulit dipahami karna siswa kesulitan dalam membuat

kalimat sehingga cenderung membosankan, karena siswa tidak terlibat aktif

dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari beberapa respon dan

reaksi dari siswa itu sendiri yang bermalas-malasan untuk mengikuti proses

pembelajaran yang berakibat pada kurang pahamnya siswa terhadap materi

dan hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai KKM.

Setelah dilaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan media

gambar seri siswa mulai menyukai kegiatan menulis paragraf mata pelajaran

Bahasa Indonesia, karena dengan adanya gambar – gambar tersebut siswa

dapt membuat sebuah kalimat dengan menganalisa gambar. Hal ini dapat

dilihat dari beberapa aktivitas siswa yang semula kurang memperhatikan,

malu untuk bertanya dan kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat

menjadi sebaliknya. Ternyata membuat sebuah paragraf sederhana pada

pelajaran Bahasa Indonesia tidak membosankan karena dalam pembelajaran

ini siswa berperan aktif, siswa dapat belajar sambil bermain dan menganalisa

gambar. Aktivitas inilah yang membuat siswa tidak jenuh karena siswa tidak
105

hanya duduk, diam dan mendengarkan saja kemudian pulang, namun justru

siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan gambar seri menekankan pada

aktivitas dan interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, maupun siswa

dengan siswa lainnya. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri

melatih siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam berimajinasi

untuk mengembangkan sebuah gambar dan menguraikannya dalam bentuk

kalimat,, berani dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapat serta agar

siswa lebih memahami pembelajaran yang telah diberikan dengan keberanian

yang telah siswa miliki.

1. Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan

Menggunakan Media Gambar Seri Siklus I Dan II

Berdasarkan analisis data observasi proses pembelajaran

menggunakan media gambar seri yang dilakukan pada siklus I dan siklus II di

SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018, adapun data

peningakatan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar seri dapat

dilihat pada tabel berikut ini.


106

Tabel 16
Presentase Proses Pembelajaran dengan menggunakan Media
Gambar Seri Siklus I dan Silkus II
No Siklus Rata- Peningkat
Aspek yang diamati
I II Rata an

Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 72,5 79 76 6,5%
2. Melakukan kegiatan apersepsi 70 77 73,5 7%
3. Memberikan motivasi 73 75 74 2%
Menyampaikan tujuan
4. 72,5 77 75 4,5%
pembelajaran
Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
5. yang ingin di capai dengan 72,5 79 76 6,5%
menggunakan penerapan media
gambar seri
Melaksanakan pembelajaran
6. 70 77 73,5 7%
secara runtut
7. Menguasai kelas 75 80 78 5%
Melaksanakan pembelajaran
8 sesuai alokasi waktu yang 70 75 72 5%
direncanakan
9. Penguasaan materi pelajaran 72,5 76 74 3,5%
Menggunakan media yang efektif
10. 74 79 76,5 5%
dan efisien
Melibatkan siswa dalam
11. 74 80 77 6%
pemanfaatan media
Menunjukkan sikap terbuka dan
12. 74 80 77 6%
respon siswa
13. Memantau proses belajar siswa 72,5 76 74 3,5%
Melakukan tanya jawab pada
14 72,5 76 74 3,5%
siswa
Kegiatan Penutup
1 Melakukan refleksi atau membuat
71 75 73 4%
5. rangkuman dengan melibatkan
107

siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
1 memberikan arahan, atau kegiatan
73 79 76 6%
6 atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Jumlah 1159 1240 119,5 81%
Rata – Rata 73% 78% 75% 5,6%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan dari

aspek yang diamati dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan,

namun ada kegiatan yang paling sedikit mengalami peningkatan yaitu pada

aspek ketiga guru memberikan motivasi kepada siswa hal itu dikarenakan

performa guru yang menurun atau kondisi siswa yang mungkin lelah saat

mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan

siklus II mengalami peningkatan yaitu 5,6 % dengan demikian peniliti yang

bertindak sebagai subjek dalam penerapan pembelajaran dengan

menggunakan media gambar seri telah berupaya semaksimal mungkin dalam

proses pembelajaran.

2. Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II

Dari hasil penelitian dapat diperoleh data rata-rata presentase aktivitas


belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri
mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 7
berikut:
108

Grafik 7
Data Rata-Rata Presentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
100,00%
90,00% 87%
83% 84%
79%
80,00% 73% 71%
70,00% 66%
58% 60% 59%
60,00%
Siklus I
50,00%
Siklus II
40,00%
28% Peningkatan
30,00%
18% 19%
20,00% 16% 14%
10,00%
0,00%
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5

Selanjutnya data rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus

I dan siklus II dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat pada

tabel 17 berikut:

Tabel 17
Data Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus
No Aspek yang diamati Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Siswa
memperhatikan guru 73% 89% 16%
saat menerangkan
2 Siswa dapat
menjawab atau
bertanya kepada guru 57,5% 71% 13,5%
dengan rasa percaya
diri
3 Siswa bertanggung
jawab dalam
melaksanakan tugas 66% 84% 18%
yang diberikan oleh
guru
109

4 Siswa berdiskusi
60% 79% 19%
dalam kelompok
5 Siswa
mempresentasikan
59% 87% 28%
hasil diskusi di depan
kelas
Jumlah 315,5% 410% 94,5%
Rata-rata 63,1% 82% 18,9%

Secara visual terlihat dari tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa:

a. Siswa memperhatikan guru saat menerangkan

Siswa memperhatikan guru saat menerangkan dari pertemuan ke

pertemuan berikutnya mengalami peningkatan. Pada siklus I yaitu 73%,

pada siklus II aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru yaitu

89% dan mengalami peningkatan sebesar 16%. Jadi untuk indikator

siswa memperhatikan guru saat menerangkan, target yang diinginkan

telah tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat dari siklus I hingga

siklus II, Hal tersebut terwujud karena guru dalam menjelaskan materi

perhatian guru tertuju keseluruh siswa dan memisahkan siswa yang biasa

ribut sekaligus menyuruh mereka duduk di bangku paling depan

sehingga seluruh siswa merasa diawasi dan diperhatikan dari awal siklus I

hingga akhir siklus II, siswa juga berantusias dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan media gambar seri ini karena siswa masih

merasa asing dengan model pembelajaran yang sedang mereka lakukan

sehingga muncul rasa ingin tahu pada siswa.


110

b. Siswa dapat menjawab atau bertanya pada guru dengan rasa percaya diri

Pada siklus I kegiatan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat masih belum terwujud dengan baik, siswa masih belum terbiasa

dengan kerja kelompok sehingga pada siklus I kegiatan ini belum berjalan

dengan baik. Pada siklus II siswa mulai berani aktif bertanya dan

mengeluarkan pendapat sehingga mengalami peningkatan dari pertemuan

ke pertemuan berikutnya dengan ditunjukkannya bahwa setiap kelompok

terjadi kegiatan saling bertanya, menjawab serta siswa tidak ragu dan takut

untuk bertanya kepada guru tentang hal-hal terkait materi yang menurut

mereka baru dan mereka belum paham tentang materi yang disampaikan.

Hal ini ditunjukkan pada siklus I dan II untuk indikator bertanya

dan mengeluarkan pendapat mengalami peningkatan sebesar 13,5% yakni

pada siklus I yaitu 57,5 % dan pada siklus II yaitu 75%. Jadi untuk

indikator bertanya dan mengeluarkan pendapat target yang diinginkan

telah tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat pada siklus I

hingga siklus II, hal tersebut disebabkan karena siswa mulai membangun

percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki dan berani bertanya

tentang hal- hal yang menurut mereka baru dan belum mereka pahami.

c. Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru

Pada siklus I pada kegiatan ini siswa masih ada beberapa yang

malas untuk mencatat materi yang diberikan dan siswa juga masih
111

bingung ketika guru memberikan tugas untuk membuat pertanyaan

sehingga guru harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu agar

siswa mengerti dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani

untuk membuat pertanyaan tanpa takut akan salah. Peningkatan aktivitas

ini ditunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II untuk indikator Siswa

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru

mengalami peningkatan sebesar 18% yakni diperoleh hasil pada siklus I

yaitu 66% dan pada siklus 84%. Hal tersebut disebabkan karena siswa

dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan guru

dengan mencatat dan membuat pertanyaan sesuai materi yang telah

disampaikan, selain itu siswa juga terbiasa dengan mencatat materi yang

telah dipelajari.

d. Siswa berdiskusi dalam kelompok

Pada aktivitas siswa berdiskusi dalam kelompok, siklus I rata-rata

persentase adalah 60% dan pada siklus II adalah 79%. Pada aspek ini

terjadi peningkatan sebesar 19%. Peningkatan ini terjadi karena siswa

mulai menyadari pentingnya fokus dalam berdiskusi kelompok untuk

memecahkan masalah dalam pembelajaran paragraf.

e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi

Para siswa ketika mempresentasikan hasil diskusi mengalami

peningkatan dari pertemuan ke pertemuan berikutnya dengan

ditunjukkannya bahwa setiap individu aktif dan antusias dalam


112

memperhatikan hasil diskusi juga siswa yang mempresentasikan dalam

mengikuti proses belajar mengajar.

Hal ini ditunjukkan pula pada siklus I dan II untuk indikator siswa

mempresentasikan hasil diskusi dengan pembelajaran menggunakan

media gambar seri mengalami peningkatan sebesar 28% yakni pada siklus

I yaitu 59 % dan pada siklus II yaitu 87%. Jadi untuk indikator siswa

mempresentasikan hasil diskusi dengan pembelajaran menggunakan

media gambar seri target yang diinginkan telah tercapai yaitu rata-rata

aktivitas siswa meningkat pada siklus I hingga siklus II, hal tersebut

disebabkan karena siswa antusias, semangat dan merasa senang mengikuti

kegiatan belajar dengan adanya media gambar seri.

3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa

kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan

menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia

pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini :

Tabel 18
Perbandingan Hasil Pretes Postest Siklus I dan Siklus II

Nilai Test
No Indikator Siklus I Siklus II
Pretest Postest Pretest Postest
1 Jumlah 1050 1280 1240 1520
2 Rata-rata 55,26 67,36 65,26 80
113

3 Nilai Tertinggi 80 100 90 100


4 Nilai Terendah 10 50 30 30
5 PresentaseKetuntasan 42,1% 68,2% 63,15% 84,21%

Untuk lebih jelas melihat perbandingan tingkat ketuntasan hasil

pretest dan postest siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 8 dan

tingkat ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada grafik 8 berikut ini:

Grafik 8
Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil
Pretest Postest Siklus I dan Siklus II

90% 84%
80%
80%
67% 68% 65%
70%
60% 55%
50% Pretest
40% Postest
30% Tingkat Ketuntasan
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II

Grafik 9.
Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II

90% 84%
80%
68%
70%
60%
50% Siklus I
40% Siklus II
30% 20% Peningkatan
20%
10%
0%
Ketuntasan Hasil Belajar
114

Berdasarkan penelitian siklus I, terlihat hasil pretest rata-rata

55,26 dengan tingkat ketuntasan 42,1% dan hasil postest dengan rata-rata

67,36 dengan tingkat ketuntasan 68,2% sehingga mengalami peningkatan

sebesar 26,1% dari prestest dan postest. Pada siklus II pretest rata-rata

65,26 dengan tingkat ketuntasan 53,15% dan hasil postest dengan rata-rata

80 dengan tingkat ketuntasan 84,21% sehingga mengalami peningkatan

hasil belajar sebesar 31,06% dari pretest ke postest. Pada grafik 7 dan

grafik 8 dapat diketahui bahwa hasil postest pada siklus II lebih baik

dibandingkan dengan siklus I pada siklus I presentase ketuntasan postest

adalah 68,2% dan pada siklus II adalah 84,2% dri data tersebut dapat

diketahui terjadi peningkatan sebesar 20%. Tentunya ini merupakan hasil

yang sangat baik, meskipun belum mencapai tingkat maksimal, namun

hasil penelitian ini telah mencapai prosentase ketuntasan yang telah

ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 75%.

Peningkatan ini terjadi karena terlaksananya pembelajaran pada

siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Meningkatnya hasil

belajar siswa dari siklus I ke siklus II disebabkan karena prosedur

penggunaan model pembelajaran cooperative type snowball throwing

benar-benar diupayakan dan diterapkan dengan baik, dimana siswa aktif

dan senang dalam proses pembelajaran sehingga mampu memahami apa

yang dikerjakan.
115

Berdasarkan hasil pengamatan penerapan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri

pada pelajaran Bahasa Indonesia, menunjukan bahwa kedua hipotesis dalam

penelitian ini yaitu:

a. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran

Tahun Ajaran 2017/2018.

b. Penerapan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar berupa

kemampuan menulis paragraf sederhana mata pelajaran Bahasa Indonesia

pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Ajaran 2017/2018.

Kedua hipotesis tersebut telah teruji berdasarkan analisis data yang

menunjukan peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan identifikasi peningkatan hasil belajar tersebut, dapat

dikemukakan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf sederhana dan aktivitas hasil siswa

dikarenakan beberapa hal berikut:

1) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri menerapkan

sebuah kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa.

2) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat

mengatasi rendahnya daya serap yang dimiliki siswa karena antar


116

siswa saling bertukar informasi untuk menganalisa gambar dan

mengungkapkan serta menguraikannya dalam bentuk paragraf.

3) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat

meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, hal ini didorong

dengan langkah-langkah pembelajaran dengan media gambar seri

dimana siswa harus melakukan interaksi yang intens dengan siswa

lain karena harus meguraiakan gambar – gambar dalam bentuk

kalimat dan saling bertukar pendapat sehingga siswa lebih menguasai

pembelajaran terkait paragraf.

4) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri menempatkan

guru sebagai fasilitator yang bertugas memberi bimbingan serta

motivasi kepada siswa, sehingga siswa dapat lebih kritis terhadap

pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Dari pemaparan diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

menulis paragraf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III

SD Negeri 03 Tempuran tahun pelajaran 2017/2018.


117

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri

3 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2017/2018, dilihat dari

rata-rata presentase proses pembelajaran pada siklus I sebesar 73% dan

pada siklus II sebesar 78% atau mengalami peningkatan sebesar 5,6%.

2. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa, dilihat dari rata-rata persentase sikap

belajar siswa pada siklus I sebesar 63,1% dan siklus II 82% atau

mengalami peningkatan sebesar 18,9%.

3. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia, hasil belajar siswa dengan presentase

siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 68,2% dan siklus II sebesar

84,2% atau mengalami peningkatan sebesar 20%.


118

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini penulis ingin

menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk Guru

Diharapkan penerapan media gambar seri dapat dijadikan pilihan

media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar khususnya bagi guru

Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

paragraf sederhana dengan alasan:

a) Siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran di

kelas aman, nyaman dan menyenangkan.

b) Siswa dapat menumbuhkan rasa saling bertukar pendapat dalam

diskusi.

c) Setiap siswa harus dapat menjelaskan penyelesaian soal yang telah

diberikan guru berdasarkan kemampuannya menganalisa gambar.

Adapun yang harus diperhatikan adalah proses pembelajaran yang

banyak menggunakan media gambar sehingga guru dituntut untuk bisa

lebih kreatif menyiapkan berbagai macam gambar sesuai dengan materi

yang akan disampaikan,

2. Untuk Sekolah

Agar pihak sekolah lebih memberikan motivasi dan mendukung

fasilitas yang diperlukan kepada guru-guru untuk menerapkan berbagai

media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.


119

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Prenada Media


Grup, 2011
Akip Efendi,”Hakikat Keterampilan Menulis”, dalam
http://akipeffendy.blogspot.com di unduh pada 26 Desember 2016
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001

Aunurahman. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012


Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011
Basyiruddin Usman dan Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers,
2002
Burhan Nurgiyanto. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
BPFE, 2001
Darmiyati. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah. Jakarta :
Dikjen Dikti, 1999
Departemen Agama RI. Al-quran dan Terjemahannya. Bandung:
Diponegoro,2005
Depdiknas. Kurikulum 2007 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Disdasmen Depdiknas
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis,Jakarta: Ramayana Press,
2005
Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Henry Guntur Tarigan. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa,2008
http://jurnal.fbs.unnes.ac.id/index.php/pgsdsolo, di unduh pada 24 Oktober 2016

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo, diunduh pada 24 Oktober 2016.

http://lib.unnes.ac.id/9076/1/10174.pdfpdf, diunduh pada 25 Oktober 2016.

http://repository.uinjkt.ac.id, diunduh pada 25 Oktober 2016.


120

http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, diunduh pada 20


Oktober 2016.

http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_
Th_2006.pdf diunduh pada 20 Oktober 2016.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar.Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


Rosdakarya, 2013
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,2010

Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara , 2011
Muh Kasiram. Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif . Malang:UIN-Maliki,
2011

Mulyanto Widodo. Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Bandar Lampung:


Universitas Lampung
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Bandung, 1990
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2000

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Kurikulum KTSP.


Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002
Purwanto dan Alim. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Jakarta: Rosda Jaya Putra,1997
Slamet. Dasar –dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press,
2008
Soeparno. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Intan Pariwara, 1998
Sri Hapsari W et.al. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013
Sudirin. Bahasa Indonesia Buku Ajar Mahasiswa. Metro: Stain Jurai Siwo Metro,
2013
Sugihartono, Psikologi Pendidikan ,Jakarta: Rineka Cipta,2010

Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi cetakan ke-4. Jakarta:
Bumi Aksara,2008
121

Suwarjo. Pembelajaran Kooperatif dalam Apresiasi Prosa Fiksi. Malang: Surya


Pena Gemilang, 2008

Syaiful Bahri dan Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta,
2006
Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa,
2008
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2006

Yeti Nurhayati. Aku Bisa Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Zuhairi,et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Zuleha. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah
Dasar.Bandung: Rosdakarya, 2012
122

LAMPIRAN-LAMPIRAN
123
123

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN 03 TEMPURAN


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Program : III
Semester : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 24 x 30 menit
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi

Materi Kewirau- Penilaian


Pokok Nilai Budaya Gagasan Indikator Alokas Sumber/
Kompetensi Sahaan/Eko
dan Dan Karakter Kegiatan Pencapaian Bentuk Contoh i Bahan/
Dasar nomi Jenis
Uraian Bangsa Pembelajaran Kompetensi Instru Instrum Waktu Alat
Kreatif Tagihan
Materi men en

4.1 Menyusun Mencerit  Rasa ingin  Berorient  Membuat  Siswa dapat


paragraf akan tahu , asi tugas kalimat membuat
Tugas Lapora Latihan 4 jp Sumber:
 Mandiri, dan hasil sesuai kalimat
berbagai topik Peristiwa Individu n buku dari
 Kreatif,  Percaya gambar sesuai isi Bina
sederhana gambar pekerja guru
 Kerja keras, diri ilustrasi Bahasa
dengan  Keorisinil  ilustrasi an
 Disiplin, Mengekspos Indonesia
memperhatika an  Siswa dapat rumah
 Demokratis, isi tentang 3A
n penggunaan menyusun mengurutka
 Tanggung-
ejaan (huruf paragraf n gambar
jawab ,
besar, tanda dengan dan
 Menghargai membuat
titik,tanda Prestasi berbagai
topik paragrafnya
koma, dll)
 Mengingat  Siswa dapat
124

Materi Kewirau- Penilaian


Pokok Nilai Budaya Gagasan Indikator Alokas Sumber/
Kompetensi Sahaan/Eko
dan Dan Karakter Kegiatan Pencapaian Bentuk Contoh i Bahan/
Dasar nomi Jenis
Uraian Bangsa Pembelajaran Kompetensi Instru Instrum Waktu Alat
Kreatif Tagihan
Materi men en
kembali memahami
konsep dan menulis Alat:
tentang kalimat
kertas
menulis dengan
paragraf dan menggunaa karton
memperhati n ejaan berwarna
kan yang benar. dan
penggunaan gambar
ejaan . berurutan
4.2  Rasa ingin  Berorientas  Memberikan  Menyusun Tugas Lapora Latihan 4 jp Sumber:
tahu , i tugas dan catatan kalimat Individu n buku dari
Menulis Puisi Membuat Buku
 Mandiri, hasil deduktif- puisi secara
Berdasarkan Karangan evaluas guru
 Kreatif,  Percaya deskriptif berurutan Bahasa
Gambar Puisi i atau
 Kerja keras, diri tentang  Menulis Indonesia
dengan Pilihan  Keorisinila pekerja
 Disiplin, membuat amanat 3A
Kata yang n puisi anak an
 Demokratis, puisi yang
Menarik  Tanggung-  Mengekspos sudah rumah
siisi amanat ditulis oleh Alat:
jawab,
tentang puisi siswa kertas
 Menghargai
Prestasi anak  Mengubah karton
 Membuat puisi yang warna –
puisi anak sudah warni dan
yang ditulis ke gambar
menarik dalam
seri
dengan bentuk
125

Materi Kewirau- Penilaian


Pokok Nilai Budaya Gagasan Indikator Alokas Sumber/
Kompetensi Sahaan/Eko
dan Dan Karakter Kegiatan Pencapaian Bentuk Contoh i Bahan/
Dasar nomi Jenis
Uraian Bangsa Pembelajaran Kompetensi Instru Instrum Waktu Alat
Kreatif Tagihan
Materi men en
berbagai prosa
tema(persah
abatan,
kepatuhan,
dll)

Mengetahui, Tempuran, Juli 2017


Kepala SD N 3 Tempuran Guru Mapel Bahasa Indonesia

Supinah, S.Pd.SD Sri Hermilah, S.Pd.SD


NIP.19611128 198202 3 007 NIP.19620407 198303 2 008
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
143
144
143

SOAL PRE TEST & POST TEST


SIKLUS I
NAMA : _________________________
NO : _________________________

Jawablah pertanyan – pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat !


1. Apakah yang dimaksud dengan kalimat ?
a. Susunan dari beberapa kata yang menimbulkan arti
b. Kumpulan dari beberapa gambar
c. Kata – kata indah
d. Susunan cerita bergambar

2. Adi selalu rajin ........


Agar menjadi kalimat sempurna harus ditambah dengan kata . . .
a. Bermain
b. Marah
c. Belajar
d. Bercanda

3. Kalimat perintah harus menggunakan tanda baca . . .


a. Seru (!)
b. Titik (.)
c. Koma (,)
d. Tanya (?)

4. Kalimat yang tepat berdasarkan gambar dibawah ini adalah . . .


a. Bermain disekolah sangat menyenangkan.
b. Dino mendapatkan piala penghargaan juara kelas di
sekolahnya.
c. Anak pintar pasti naik kelas.
d. Angga berangkat ke Sekolah setiap hari.

5. Bu Asti adalah guru IPS baru. Bu Asti baru mulai mengajar kemarin. Bu
Asti menggantikan pak Hendri. Kini pak Hendri mengajar di Aceh.
Ada berapakah jumlah kalimat dalam paragraf di atas ?
1. 5 c. 2
2. 4 d. 3

6. Penggunaan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat . . .


a. Amelia membeli boneka di mal sun city
b. Amelia membeli boneka di Mal sun City
c. Amelia membeli boneka di mal Sun City
d. Amelia membeli boneka di mal sun City
144

7. Perhatikan gambar dan kalimat di samping ini .


1) Setelah tong sampah itu penuh baru di bawa
ke pembuangan sampah.
2) Anak-anak sedang membersihkan halaman.
3) Mereka bekerja secara bergotong-royong.
4) Sampah-sampah itu mereka kumpulkan dalam
tong sampah
5) Mereka mengambil sampah yang berserakan
dari halaman sekolah
urutan kalimat yang benar sesuai dengan gambar di samping adalah..
a. 2 – 3 – 5 – 4 – 1 c. 4 - 2 – 5 – 1 - 2
b. 3 – 5 – 1 – 2 – 4 d. 1 – 2 – 3 – 4 – 5

8. kalimat yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah . . .


a. pengendaranya harus mengayuh kendaraan
b. kendaraan di samping tidak ramah lingkungn
c. kendaraan di samping menggunakan bensin
d. tidak di perbolehkan menggunakan
kendaraan di samping karena berbahaya

9. Judul yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah. . .


a. Berlibur bersama
b. Kecelakaan sepeda motor
c. Pantai yang indah
d. bersepeda menyenangkan

10. Penulisan kalimat yang paling tepat adalah ...


a. Mengapa kamu tidak mau berangkat ke sekolah!
b. Tolong tuliskan nomor telepon rumahmu Dina?
c. Ibunya berasal dari suku Jawa.
d. Doni sampai di rumah pada pukul 1420.
145

SOAL PRE TEST & POST TEST


SIKLUS II
NAMA : _________________________
NO : _________________________
Jawablah pertanyan – pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Perhatikan kalimat di bawah ini ! kalimat yang sesuai dengan gambar
adalah. . .

a. Di Indonesia banyak sekali terdapat hutan yang di penuhi dengan


pohon – pohon.
b. Tetapi manusia sering berbuat kekacauuan dengan menebangi pohon
secara liar.
c. Oleh karena itu hutan kini menjadi gundul dan tidak dapat menampung
air.
d. Sehingga banyak sekali terjadi peristiwa banjir akibat penebangan
hutan.
2. Kuacungkan ... sihir
Kuucapkan kata-kata
Kukendalikan semuanya
Kata untuk melengkapi puisi di atas adalah ....
a. Sayap
b. Ranting
c. Tongkat
d. Kucing
3. Rangkaian kata yang indah disebut dengan . . .
a. Puisi c. Paragraf
b. Sajak d. Pantun
4. Cara membuat paragraf adalah . . .
a. Paragraf harus sesuai dengan gambar
b. Paragraf harus terdiri dari 2 atau 3 kalimat
c. Hanya mengutip punya teman
d. Terdiri dari 1 kata
5. Perhatikan kalimat berikut:
Bentukku bulat
Aku terbuat dari karet dan kulit
Di lapangan aku dipukul dengan tangan
Aku dapat melewati net
Aku adalah ....
a. Batu c. Bola
b. Kayu d. Kertas
146

6. Kubuka jendela
Kuhirup udara
Kutatap sang surya
Ia menyambut dengan sinar hangatnya
Puisi di atas menggambarkan suasana pada waktu ... hari.
a. pagi c. sore
b. siang d. Malam

7. Bacalah puisi di bawah ini. Amanat puisi yang tepat adalah


Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
a. Mencari sahabat harus yang kaya
b. Tidak perlu punya sahabat
c. Kita harus membenci sahabat
d. Bersahabatlah dengan semua orang

8. Berdasarkan puisi pada nomor 7 amanat dalam puisi tersebut adalah


a. Semangat
b. Tegang
c. Sunyi
d. Gembira

9. Urutkan kalimat berikut ini menjadi puisi berdasarkan gambar.


1) Engkau berikan kehidupan
2) Engkau ciptakan Matahari
3) Tuhanku
4) Engkau ciptakan lautan

Urutan yang benar adalah . . .


a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 3 – 2 – 1 – 4
c. 4 – 3 – 2 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2

10. Aku ada di laut


Aku selalu bergulung-gulung menuju pantai
Makin kencang angin bertiup
Makin besar dan tinggilah aku
Kata Aku dalam puisi di atas adalah ....
a. ikan c. ombak
b. nelayan d. perahu
143

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran


Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri

Siklus I Pertemuan 1

Aktivitas yang dinilai Jumlah Kriteria


No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 Skor

1. Ade Huda Barakah √ √ √ 3 Baik


Agis Artika Sari √ 1 Kurang
2.
Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
3.
Baik
Alga Dwintara √ √ 2 Cukup
4.
Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat
5.
Baik
Baim Rizki Zainal √ √ 2 Cukup
6.
Bima Randi Pratama √ 1 Kurang
7.
Dwi Abi Putra √ √ 2 Cukup
8.
Maulana
Irfan Jovandi √ √ √ 3 Baik
9.
Joseph Damar √ √ √ 3 Baik
10.
Fildantis
Meydita Chairuninsa √ √ √ 3 Baik
11.
Meidina Salamah √ √ √ √ 4 Sangat
12.
Baik
Mozza Choirunisa √ √ √ √ 4 Sangat
13.
Baik
M Raihan Saputra √ √ 2 Cukup
14.
Naufal Khairy √ √ √ 3 Baik
15.
Olivia Mega Utari √ √ √ √ 3 Baik
16.
Risky Maulana Satria √ √ √ 3 Baik
17.
Royan Abdillah √ √ 2 Cukup
18.
19. Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
144

Baik

Jumlah 13 10 12 12 9

Presentase 68,42 52,63 63,15 63,15 47,36

Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
d) Indikator penilaian sebagai berikut :
6. Memperhatikan guru saat menerangkan.
7. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
8. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
9. Berdiskusi dalam kelompok
10. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
e) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
f) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup

Tempuran, 31
Oktober 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer

Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari


NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
145
146

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran


Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri

Siklus I Pertemuan 2

Aktivitas yang dinilai Jumlah Kriteria


No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 Skor

Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat


1.
Baik
Agis Artika Sari √ 1 Kurang
2.
Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
3.
Baik
4. Alga Dwintara √ √ √ 3 Baik

Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat


5.
Baik
Baim Rizki Zainal √ √ √ 3 Baik
6.
7. Bima Randi Pratama √ √ 2 Cukup

Dwi Abi Putra √ √ √ 3 Baik


8.
Maulana
Irfan Jovandi √ √ √ √ 4 Sangat
9.
Baik
Joseph Damar √ √ √ 3 Baik
10.
Fildantis
Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
11.
Baik
Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
12.
kan
Mozza Choirunisa - - - - - -
13.
14. M Raihan Saputra √ √ √ 3 Baik
Naufal Khairy √ √ √ √ 4 Sangat
15.
Baik
16. Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik
Risky Maulana Satria √ √ √ √ √ 5 Memuas
17.
kan
147

Royan Abdillah √ √ √ √ √ 5 Memuas


18.
kan
Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
19.
Baik
Jumlah 15 12 13 11 13

Presentase 78,94 63,15 68,42 59 68,42


Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
g) Indikator penilaian sebagai berikut :
11. Memperhatikan guru saat menerangkan.
12. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
13. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
14. Berdiskusi dalam kelompok
15. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
i) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup

Tempuran, 1
November 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer

Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari


NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
148
149

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran


Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri

Siklus II Pertemuan 1

Aktivitas yang dinilai Jumlah Kriteria


No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 Skor

Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat


1.
Baik
Agis Artika Sari √ 1 Kurang
2.
Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
3.
Baik
4. Alga Dwintara √ √ √ √ 4 Baik

Azzah Azzahra - - - - - - -
5.
Baim Rizki Zainal √ √ √ √ 4 Sangat
6.
Baik
7. Bima Randi Pratama √ √ 2 Cukup

Dwi Abi Putra √ √ 2 Cukup


8.
Maulana
9. Irfan Jovandi √ √ √ 3 Baik
Joseph Damar √ √ √ √ √ 5 Memuas
10.
Fildantis kan
Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
11.
Baik
Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
12.
kan
13. Mozza Choirunisa √ √ √ 3 Baik

M Raihan Saputra √ √ √ √ 4 Sangat


14.
Baik
15. Naufal Khairy √ √ √ 3 Baik

16. Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik


Risky Maulana Satria √ √ √ √ 4 Sangat
17.
Baik
18. Royan Abdillah √ √ √ 3 Baik
150

19. Verza Vedi Organtara √ √ √ 3 Baik

Jumlah 15 12 15 14 16

Presentase 78,94 63,15 78.94 73 84,2

Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.

j) Indikator penilaian sebagai berikut :

16. Memperhatikan guru saat menerangkan.

17. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya

diri

18. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru.

19. Berdiskusi dalam kelompok

20. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

k) P % = (Presentase ketuntasan siswa)


P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
l) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup

Tempuran,7 November 2017


Mengetahui
Wali Kelas III Observer

Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari


NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
151
152

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran


Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri

Siklus II Pertemuan 2

Aktivitas yang dinilai Jumlah Kriteria


No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 Skor

Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat


1.
Baik
2. Agis Artika Sari √ √ Cukup
Albien Fausta √ √ √ √ √ 5 Memuas
3.
kan
Alga Dwintara √ √ √ √ √ 5 Memuas
4.
kan
Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat
5.
Baik
Baim Rizki Zainal √ √ √ √ √ 5 Memuas
6.
kan
7. Bima Randi Pratama √ √ √ 3 Baik

Dwi Abi Putra √ √ √ 3 Baik


8.
Maulana
Irfan Jovandi √ √ √ √ √ 5 Sangat
9.
Baik
Joseph Damar √ √ √ √ √ 5 Memuas
10.
Fildantis kan
Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
11.
Baik
Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
12.
kan
Mozza Choirunisa √ √ √ √ √ 5 Memuas
13.
kan
M Raihan Saputra √ √ √ √ 4 Sangat
14.
Baik
Naufal Khairy √ √ √ √ 4 Sangat
15.
Baik
Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik
16.
153

Risky Maulana Satria √ √ √ √ 4 Sangat


17.
Baik
18. Royan Abdillah √ √ √ 3 Baik
Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
19.
Baik
Jumlah 19 15 17 16 17

Presentase 100 78,94 89,47 84 89,47

Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
m) Indikator penilaian sebagai berikut :
21. Memperhatikan guru saat menerangkan.
22. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
23. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
24. Berdiskusi dalam kelompok
25. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
n) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
o) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
154

Tempuran, 8 November 2017


Mengetahui
Wali Kelas III Observer

Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari


NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
155
156

DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I


Nama Sekolah : SD Negeri 03 Tempuran
Kelas : III (Tiga)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 70
No Nama Siswa Keterangan
Pretest T TT Posttest T TT
Ade Huda
1. 70 T - 80 T - TUNTAS
Barakah
TIDAK
2. Agis Artika Sari 10 - TT 50 - TT
TUNTAS
3. Albien Fausta 70 T - 90 T - TUNTAS
4. Alga Dwintara 50 - TT 70 T - TUNTAS
5. Azzah Azzahra 70 T 90 T - TUNTAS
6. Baim Rizki Zainal 60 - TT 70 T - TUNTAS
Bima Rendi TIDAK
7. 30 - TT 50 - TT
Pratama TUNTAS
Dwi Abi Putra
8. 50 - TT 80 T - TUNTAS
Maulana
TIDAK
9. Irfan Jovandi 40 - TT 60 - TT
TUNTAS
10. Joseph Damar F 80 T - 80 T - TUNTAS
Meydita
11. 60 - TT 70 T - TUNTAS
Chairuninsa
12. Meidina Salamah 80 T - 100 T - TUNTAS
TIDAK
13. Mozza Choirunisa 60 - TT - - TT
TUNTAS
14. M Raihan Saputra 70 T - 70 T - TUNTAS
15. Naufal Khairi 70 T - 70 T - TUNTAS
16. Olivia Mega Utari 40 - TT 70 T - TUNTAS
Risky Maulana
17. 70 T - 70 T - TUNTAS
Satria
TIDAK
18. Royan Abdillah 20 - TT 50 - TT
TUNTAS
Verza Vedi
19. 50 - TT 70 T - TUNTAS
Organtara
Jumlah 1020 8 11 1290 13 6
Rata-rata 53,68 67,89
42,10 57,89 68,42 31,57
Persentase (%)
% % % %
Keterangan:
Pretest Posttest
1. Jumlah : 1020 1. Jumlah : 1290
2. Rata-rata : 53,68 2. Rata-rata : 67,89
3. Tuntas KKM : 8 siswa/42,10% 3. Tuntas KKM : 13 siswa/ 68,42%
4. Tidak Tuntas KKM : 11siswa/57,89% 4. Tidak Tuntas KKM : 7 siswa/ 31,57%
5. Nilai Tertinggi : 80 5. Nilai Tertinggi : 100
6. Nilai Terendah : 10 6. Nilai Terendah : 50
157

DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II


Nama Sekolah : SD Negeri 03 Tempuran
Kelas : III (Tiga)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 70
No Nama Siswa Keterangan
Pretest T TT Posttest T TT
Ade Huda
1. 80 T - 90 T - TUNTAS
Barakah
TIDAK
2. Agis Artika Sari 30 - TT 30 - TT
TUNTAS
3. Albien Fausta 80 T - 100 T - TUNTAS
4. Alga Dwintara 50 - TT 90 T - TUNTAS
5. Azzah Azzahra - - TT 80 T - TUNTAS
6. Baim Rizki Zainal 50 - TT 70 T - TUNTAS
Bima Rendi TIDAK
7. 60 - TT 60 - TT
Pratama TUNTAS
Dwi Abi Putra
8. 70 T - 90 T - TUNTAS
Maulana
TIDAK
9. Irfan Jovandi 70 T - 60 - TT
TUNTAS
10. Joseph Damar F 70 T - 90 T - TUNTAS
Meydita
11. 80 T - 80 T - TUNTAS
Chairuninsa
12. Meidina Salamah 70 T - 100 T - TUNTAS
13. Mozza Choirunisa 50 - TT 80 T - TUNTAS
14. M Raihan Saputra 60 - TT 80 T - TUNTAS
15. Naufal Khairi 80 T - 90 T - TUNTAS
16. Olivia Mega Utari 70 T - 80 T - TUNTAS
Risky Maulana
17. 90 T - 90 T - TUNTAS
Satria
18. Royan Abdillah 60 - TT 70 T - TUNTAS
Verza Vedi
19. 90 T - 90 T - TUNTAS
Organtara
Jumlah 1180 10 9 1520 16 3
Rata-rata 62,10 80
52,63 47,36 84,21 15,78
Persentase (%)
% % % %

Keterangan:
Pretest Posttest
1. Jumlah : 1180 1. Jumlah : 1520
2. Rata-rata : 62,10 2. Rata-rata : 80
3. Tuntas KKM : 10 siswa/52,63% 3. Tuntas KKM : 16 siswa/ 84,21%
4. Tidak Tuntas KKM : 9 siswa/47,36% 4. Tidak Tuntas KKM : 3 siswa/ 15,78%
5. Nilai Tertinggi : 90 5. Nilai Tertinggi : 100
6. Nilai Terendah : 30 6. Nilai Terendah : 30
158
159
160
161
162
163
164
165
166
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
143

Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan

Media Gambar Seri

A. Suasana Kegiatan Pembelajaran Siswa

Gambar 1. Antusias Siswa dalam kegiatan Apersepsi

Gambar 2. Siswa Mengerjakan Soal Pretest


144

Gambar 3. Penyampaian Materi Pembelajaran

Gambar 4. Pembagian Kelompok


145

Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal dengan media gambar seri

Gambar 6. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok


146

Gambar 7. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok

Gambar 8. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok


147

Gambar 9. Guru bersama dengan Siswa mengoreksi bersama hasil kerja kelompok

Gambar 10. Guru Membagikan Postest dan LKS


148

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ratna Daya, pada tanggal 26

Maret 1995, sebagai anak ketiga dari empat

bersaudara, dari pasangan Bapak Seman dan Ibu

Mutmainnah. Pendidikan Penulis dimulai dari TK

Darma Wanita Pertiwi Bangun Jaya Tulang Bawang

diselesaikan tahun 2001. Penulis melanjutkan

pendidikan ke SD Negeri 3 Ratna Daya Lampung Timur diselesaikan tahun 2007.

Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah

diselesaikan tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1

Rumbia Lampung Tengah diselesaikan tahun 2013. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan S1 ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Jurai Siwo Metro yang saat ini beralih menjadi Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Metro pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) 2013/2014.

Anda mungkin juga menyukai