Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
oleh
Rosi Lestari
NIM 1112018300049
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Kepala Sekolah SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan, H. Ogi
Suprayogi, S.Pd., yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
di SD Islam Al Amanah, Nurul Komariah, S.Pd.I dan Nurjannah, S.Ag
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di kelas IIIA
dan Kelas IIIB. Seluruh karyawan dan guru SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan yang telah membantu melaksanakan penelitian.
8. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
menyediakan dan memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Bapak Purwadi dan Ibu Nuryati
yang selalu penulis banggakan dan sayangi. Mereka tak henti-hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis. Hanya Allah SWT, yang dapat membalasnya.
Semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk mereka dan untuk
kakakku, Slamet Riyadi, terima kasih atas semangatnya, dan adikku,
Muhammad Tri Mulyana, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
10. Sahabat-sahabatku N2R2 yang terdiri dari Nur Hidayah, Nur Atikah, dan
Rohayatun terima kasih atas masukan-masukannya dan semangatnya.
11. Sahabat-sahabatku di Pondokan Assalam, terima kasih atas dukungannya.
12. Sahabat-sahabatku Aida Rosdiani, Astria, Yuhana Alvia Hadaina, Arif
Rahman Kurniadi terima kasih atas masukan-masukannya dan
semangatnya.
13. Sahabat-sahabat seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah angkatan 2012 kelas A dan kelas B yang tidak disebutkan satu
persatu. Terima kasih atas kebersamaannya. Semoga persahabatan kita
tetap abadi. Sampai jumpa dalam kesuksesan.
iv
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-
mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan doa yang telah
diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT, di dunia
dan akhirat. Aamiin Ya Rabbal‟alamin.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan umumnya. Aamiin
Ya Rabbal‟alamin
Jakarta, 18 Juli 2016
Penulis
Rosi Lestari
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
F. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
vi
3. Keterampilan Membaca ................................................................ 24
a. Pengertian Keterampilan ......................................................... 24
b. Pengertian Membaca ............................................................... 25
c. Aspek-aspek Membaca ............................................................ 27
d. Tujuan Membaca ..................................................................... 28
e. Pengertian Keterampilan Membaca .......................................... 30
f. Pengertian Membaca Intensif .................................................. 31
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 33
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 34
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 36
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................. 66
B. Saran .................................................................................................. 66
vii
DAFTAR TABEL
Intensif .................................................................................... 41
Tabel 4.2 : Daftar Guru dan Karyawan SD Islam Al Amanah 2016 ....... 46
Tabel 4.5 : Dekripsi Data Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen ....... 50
Tabel 4.9 : Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen ......... 56
Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Kontrol ............... 57
Tabel 4.11 :Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen danKelas
Kontrol .................................................................................. 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 : Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .... 55
ix
6
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam
pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang
bervariasi.
3. Keterampilan membaca siswa rendah.
4. Kurangnya penggunaan komik sebagai media pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka peneliti membatasi masalah-masalah yang diteliti pada
penggunaan media komik dan pengaruhnya terhadap keterampilan membaca
intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016.
D. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini mencapai sasaran yang hendak dicapai
sebagaimana judul di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh media komik terhadap keterampilan membaca
intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komik
terhadap keterampilan membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
5
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Media komik dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif
siswa dan dapat mempermudah siswa dalam menghubungkan isi cerita
dengan gambar.
2. Bagi Guru
Media komik dapat menjadi alternatif media yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Sekolah
Media komik dapat meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah
yang bersangkutan terkait dengan pengembangan keterampilan membaca
intensif siswa dengan menggunakan media komik.
4. Bagi Peneliti
Dengan mengambil tema tentang masalah pendidikan yang
berkaitan dengan pengunaan media pembelajaran yaitu media komik dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia akan menambah pengetahuan dan wawasan
tentang sejauh mana peran media tersebut dalam meningkatkan
keterampilan membaca intensif siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.1 Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan,
dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau
penyalur pesan.2
Rossi dan Breidle dalam Sanjaya mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan lain
sebagainya.3 Dalam interaksi komunikasi yang aktif terdapat
komunikator, komunikan, dan pesan (message), yakni sebagai
komponen-komponen komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, yang
berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran,
dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari
pendegarnya. Kata sifatnya communis artinya bersifat umum atau
bersama-sama. Kata kerjanya communicare, artinya berdialog,
berunding, atau bermusyawarah.4
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cet.13, h. 3.
2
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer; Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.159.
3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prendamedia Group, 2008), h.204.
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:
REFERENSI (GP Press Group), 2013), cet.1, h.2.
6
7
5
Ibid., h.3.
6
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7.
8
7
Wina Sanjaya, op. cit., h. 211.
8
Yudhi Munadi, op.cit., h. 59.
9
9
Ibid., h. 63.
10
Wina Sanjaya, loc. cit.,
11
Yudhi Munadi, op.cit.,h. 81.
10
c) Media audiovisual
Media audiovisual yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara yang dapat mengandung unsur gambar
yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film,
slide suara, dan lain sebaginya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis
media yang pertama dan kedua.12
Jadi berdasarkan sifatnya, media dibagi menjadi media audio,
visual, dan audiovisual. Media audio mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan para siswa dalam mempelajari bahan ajar. Media
visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan yang biasanya digunakan untuk membantu guru dalam
menjelaskan isi materi pelajaran, sedangkan media audiovisual yaitu
kombinasi antara media audio dan visual.
2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam :
a) Media yang memiliki daya liput yang lebih luas dan serentak
seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat
mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara
serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.13
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke
dalam:
a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film, strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
12
Ibid.,
13
Wina Sanjaya, op.cit., h. 211.
11
14
Ibid., h. 212.
12
15
Azhar Arsyad, op.cit, h. 107-109.
13
16
Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: AprintA LAPIS-
PGMI, 2009), h. 7-9.
14
17
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer; Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.162-163.
15
3) Fungsi Kognitif
Yaitu media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Kompensatoris
Media visual dapat membantu siswa untuk memahami teks
agar siswa mampu mengingat kembali terutama pada pelajar yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks.18
Hamalik dalam Novi Resmini dan Dadan Juanda mengatakan
bahwa fungsi media adalah edukatif, sosial, ekonomi politik, seni, dan
budaya.19 Media berfungsi memperjelas, mempermudah, dan membuat
menarik perhatian pesan atau informasi pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa, sehingga siswa memiliki motivasi dan gairah
dalam belajar dan menumbuhkan minat pada siswa.
Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting
dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu
siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini
saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan
menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam
pembelajaran tersebut. Media pembelajaran tidak serta merta digunakan
dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum media
pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran. Dengan pemakaian
media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
18
Azhar Arsyad, op.cit., h. 16-17.
19
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, (Bandung : UPI PRESS, 2007), Cet. 1.h.208.
16
20
Rusman, op. cit. h. 164.
21
Azhar Arsyad, op. cit., h. 15.
17
22
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), cet I, h. 68-69.
18
b) Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan
tujuan karakteristik materi pelajaran, potensi dan perkembangan
siswa serta dengan waktu yang tersedia.
c) Efisiensi
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus
benar-benar memperhatikan bahwa media tersebut murah atau
hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang dimaksud,
persiapan dan penggunaannya relatif memerlukan waktu yang
singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenanga.
d) Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat
digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran sehingga dapat
menambah pemahaman siswa dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
e) Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus
mengedepankan aspek lingkungan sosial dan budaya siswa.23
2) Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa dalam upaya
memahami materi pelajaran. Agar media pembelajaran digunakan
untuk pembelajaran siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran, di antaranya:
a) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media benar-benar
digunakan untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
23
Rusman, op. cit.,h. 167.
19
2. Media Komik
a. Pengertian Komik
Komik merupakan salah satu alat komunikasi massa yang berisi
gabungan antara gambar dan teks yang disajikan secara unik. Karena
keunikannya, maka media citra komik mengalami perubahan dari yang
hanya sebagai media hiburan menjadi media yang dipakai sebagai
edukasi.25 Komik memiliki banyak arti dan sebutan, yang disesuaikan
dengan tempat masing-masing komik itu berada. Secara umum komik
sering diartikan sebagai cerita bergambar. Scout McCloud yang dikutip
oleh Waluyanto memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti
gambar-gambar dan lambang yang terjuktaposisi (berdekatan,
24
Wina Sanjaya, Ibid., 226-228.
25
Indria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), cet.
1, h. 8.
20
26
Heru Dwi Waluyanto, “Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran”,
Jurnal Nirmana, Vol.7, 2005, h. 51
27
Tri Kurnia Wardani, “Penggunaan Media Komik dalam Mempelajari Sosiologi pada
Pokok Bahasan Masyarakat Multikultural”, Jurnal Komunitas, Vol. 4, 2012, h. 231.
28
Jufri Ahmat dan Wahyu Sukartiningsih, “Penggunaan Media Komik untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerita di Kelas V Sekolah Dasar,” Jurnal JPGSD, Vol. 1,
No. 2, 2013, h. 2
29
Heru Dwi Waluyanto, op.cit., h.54.
21
30
Indiria Maharsi, op.cit., h.75-92.
22
31
Tri Kurnia Wardani, op.cit., h. 231.
32
Medgraf, Media Komik, 2015, (www.file.upi.edu/Direktori/.../Medgraf,.pd) diakses pada
tanggal 29 Oktober 2015 pukul 19:56 WIB.
33
Heru Dwi Waluyanto, op.cit., h.54.
34
Asnawir dan Basyiruddin Usaman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
h.55.
23
35
Indiria Maharsi, loc.cit., h.7.
24
3. Keterampilan Membaca
a. Pengertian Keterampilan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan
merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas.37 Jadi, dapat
disimpulkan keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan
berbagai aktivitas dalam usahanya untuk menyelesaikan tugas.
Keterampilan perlu dilatihkan kepada anak sejak dini supaya di masa
36
Tri Kurnia Wardani, op.cit., h.233-234.
37
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet. I, h. 1180
25
yang akan datang anak akan tumbuh menjadi orang yang terampil dan
cekatan dalam melakukan segala aktivitas, dan mampu menghadapi
permasalahan hidup. Selain itu mereka akan memiliki keahlian yang
akan bermanfaat bagi masyarakat.
Pengertian keterampilan menurut Yudha dan Rudhyanto
“Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai
aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan
afektif (nilai-nilai moral)”.38 Keterampilan yang dipelajari dengan baik
akan berkembang menjadi kebiasaan. Terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara keterampilan dengan perkembangan kemampuan
keseluruhan anak. Keterampilan anak tidak akan berkembang tanpa
adanya kematangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan
pada anak yaitu keturunan, makanan, intelegensi, pola asuh, kesehatan,
budaya, ekonomi, sosial, jenis kelamin, dan rangsangan dari
lingkungan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
merupakan kemampuan anak dalam melakukan aktivitas dengan
mengembangkan keterampilan fisik dan motorik. Keterampilan itu
harus dilakukan setiap saat, agar menjadi pembiasaan, sehingga
berkembanglah kebiasaan-kebiasaan yang baik.
b. Pengertian Membaca
Membaca berasal dari kata baca yang artinya memahami arti
tulisan. Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang
mencakup beberapa kegiatan, seperti mengenali huruf dengan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya serta menarik
kesimpulan menganai maskud bacaan.39 Membaca adalah suatu proses
38
Nitro Profesional, (http://eprints.uny.ac.id) diakses pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul
8:44 WIB.
39
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, (Bandung : UPI PRESS, 2007), Cet. 1.h.73
26
40
Henry Guntur Tarigan, Membaca; Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), h.7.
41
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h.2.
42
Alek dan Ahmad, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS, 2009), h.48.
43
Farida Rahim, op.cit.,h. 13.
27
c. Aspek-aspek Membaca
Ada beberapa aspek yang terlibat dalam proses membaca, di
antaranya yaitu:
1) Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol
tertulis.
2) Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa
yang dilihat sebagai simbol.
3) Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis
dengan struktur pengetahuan yang telah ada.
4) Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi
dari materi yang dibaca.
44
Ibid., h. 3.
28
d. Tujuan Membaca
Orang yang melakukan aktivitas membaca tentu mempunyai
tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang membaca dengan suatu tujuan,
cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai tujuan. Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting.
Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Kegiatan sehari-
hari, tiada lepas dari perlunya kegiatan membaca.
Anderson dalam Tarigan mengemukakan beberapa aspek yang
penting dalam membaca, yaitu:
1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for details or facts).
Yaitu menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan
yang telah dilkaukan oleh tokoh.
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
Yaitu mengetahui topik atau masalah dalam cerita, apa yang
dipelajari atau yang dialami tokoh.
3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequence or organization).
Yaitu menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada
setiap bagian cerita.
45
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kelas Awal, (Yogyakarta: Ombak,
2012), h.50.
29
46
Heny Guntur Tarigan, op.cit., h. 9-11.
30
47
Budinuryanta, dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Edisi Dua, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h. 112
48
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. III, h. 245.
31
49
Henry Guntur Tarigan, op.cit., h.36-37.
50
Novi Resmini dan Dadan Juanda, op. cit., h. 81.
51
Henry Guntur Tarigan, loc.cit., h.37.
32
yang dimiliki siswa, terutama siswa kelas III yang tingkat kecakapan
membacanya masih sangat sederhana.
Berhubungan dengan tingkat pemahaman ini adalah kecepatan
membaca. Jelas sekali terlihat bahwa kecepatan akan bertambah,
semakin meningkat, tetapi jangan pula kita lupakan bahwa ada faktor-
faktor yang lain yang turut campur tangan dalam hal ini. Salah salah di
antara faktor-faktor tersebut adalah kejelasan teks bacaan itu sendiri.
Faktor lain adalah pengenalan pembaca terhadap isi bacaan. Kita tentu
saja lebih mudah menangkap serta memahami isi bacaan yang telah kita
alamim kita kenal, dan kita akrabi. Meskipun demikian, kita masih
mungkin mengembangkan kecepatan membaca, dan membaca yang
efisien jelas melibatkan kecepatan membaca yang tinggi dengan tingkat
pemahaman yang tinggi.
Menurut Henry Guntur Tarigan, kegiatan membaca intensif
terbagi atas dua bagian, yaitu membaca telaah isi (content study reading)
dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading). Membaca telaah
isi (content study reading) yaitu kegiatan membaca pemahaman yang
dilakukan setalah menemukan bahan bacaan yang menarik pada
membaca sekilas, sehingga mendorong seseorang untuk mengetahui
lebih mendalam. Membaca telaah isi menuntut adanya ketelitian,
pemahaman, kekritisan berpikir serta keterampilan menagkap ide-ide
yang tersirat dalam bahan bacaan. Sedangkan membaca telaah bahasa
(linguistic study reading) adalah kegiatan membaca yang menuntut
adanya pemahaman yang mendalam terhadap bahasa yang membangun
bacaan.52
Dalam hal ini untuk siswa kelas III SD/MI keterampilan yang
dituntut pada membaca dalam hati yaitu, membaca dalam hati tanpa
menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir, memahami bahan
52
Ibid.,
33
bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam hati, dan lebih cepat
membaca dalam hati daripada membaca bersuara.53
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa keterampilan membaca intensif adalah kesanggupan dan
kecakapan yang dimiliki seseorang untuk membaca teks dengan seksama
dan teliti, yang memerlukan bacaan yang singkat, dengan tujuan untuk
memperoleh pemahaman bacaan secara optimal.
53
Ibid., h. 39.
34
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan sangat kompleks.
Salah satunya adalah guru dituntut untuk tidak mengajarkan suatu pelajaran
yang monoton. Guru dituntut untuk menjadi guru yang profesional dalam
mengajar. Karena belajar bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan yang
ada di dalam dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan
mengintepretasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang sudah
dimilikinya dalam format baru.
Keterampilan membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah
masih rendah, hal ini disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan guru
masih bersifat konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode
penugasan, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran. Hal ini
juga mengakibatkan siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari
pembelajaran, sehingga Bahasa Indonesia selalu dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit, rumit , dan kurang menarik perhatian siswa.
35
Kondisi awal
Keterampilan
Guru menggunakan membaca
metode konvensional intensif rendah
Keterampilan
Penggunaan media membaca
komik dalam intensif
pembelajaran meningkat
D. Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji hipotesis sebagai berikut:
Ho = Tidak ada pengaruh penggunaan media komik terhadap keterampilan
membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
H1 = Ada pengaruh penggunaan media komik terhadap keterampilan
membaca intensif siswa III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2015/2016.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 77.
55
Abdul Halim Hanafi, Metodologi Penelitian Bahasa; untuk Penelitian Tesis&Disertasi,
(Jakarta: Diadit Media, 2011), h. 175.
37
38
Keterangan :
E : Kelompok kelas eksperimen
K : Kelompok kelas kontrol
O1 : Posttest diberikan setelah perlakuan kegiatan belajar mengajar untuk
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
X : Penggunaan media komik pada kelas eksperimen
56
Abdul Halim Hanafi, op.cit.,h. 174
57
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), cet. 15, h. 173
58
Ibid., h.174.
39
59
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan; Komponen MKDK, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.128.
60
Nana Syaoudih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), cet. 2, h. 221-222.
40
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes uraian, terdiri dari lima
butir soal yang mewakili jenjang kemampuan dari C1-C2, setiap jawaban
diberik skor tertentu dengan skor maksimum empat. Materi tes yang
diberikan kepada siswa mencakup tentang membaca intensif.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Jumlah
Standar Kompetensi Jenjang Nomor
Materi Indikator Soal Butir
Kompetensi Dasar Kemampuan Soal
Soal
7. 7.1 Menjawab Humus 1. Menjelaskan
Memahami dan atau pengertian C1 1 1
teks dengan mengajukan humus
membaca pertanyaan 2. Menjelaskan
C2 1 2
intensif tentang isi manfaat humus
(150-200 teks agak 3. Mengidentifikasi
kata) dan panjang cara membuat C1 1 3
membaca (150-200 humus
puisi kata) yang 4. Menyimpulkan
dibaca secara lubang untuk C2 1 4
intensif membuat humus
5. Menjelaskan
humus bila di
C2 1 5
campur dengan
tanah padat
Jumlah 5 5 5
41
61
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE, 2010), h. 478.
42
S= x 100
Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari tes tersebut
62
M.Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengejaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 112.
43
63
V.Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015),
h.52.
64
Ibid., h.109.
65
Ibid., h.100.
44
G. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho = 1 = 2
H1 = 1 2
Keterangan :
Ho= Tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap keterampilan
membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
H1= Terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap keterampilan
membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
1= Rata-rata hasil tes keterampilan membaca intensif siswa terhadap
penggunaan media komik
2= Rata-rata hasil tes keterampilan membaca intensif siswa tanpa penggunaan
media komik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
1. Lokasi Sekolah
SD Islam Al Amanah. Jl.Raya Puspiptek Pocis. Kelurahan Bakti
Jaya. Kecamatan Setu. Kota Tangerang Selatan.
45
46
gudang dan memiliki 28 tenaga guru dan karyawan dengan jumlah siswa
tahun 2015-2016 sebanyak 502 siswa.
Jumlah rombongan belajar siswa SD Islam Al Amanah sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Rombongan Belajar SD Islam Al Amanah
Kelas Jumlah Rombongan Belajar
I 3
II 3
III 3
IV 3
V 2
VI 3
B. Deskripsi Data
1. Praktik Pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam Al Amanah
Tangerang Selatan sebanyak tiga kali pertemuan, yaitu dari tanggal 10 Mei -
12 Mei 2016 terhadap dua kelompok siswa di kelas III, yakni kelas IIIB
sebagai kelas eksperimen dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol. Sampel yang
digunakan sebanyak 54 siswa, dengan keterangan 27 siswa di kelas
eksperimen dan 27 siswa di kelas kontrol. Kelas IIIB sebagai kelas
eksperimen melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
penerapan penggunaan media komik. Sedangkan, kelas IIIA sebagai kelas
kontrol melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media teks. Pada
48
Tabel 4.3
Hasil Tes Keterampilan Membaca Intensif Kelompok Eksperimen
No Kode Posttest
1 E1 65
2 E2 55
3 E3 100
4 E4 95
5 E5 80
6 E6 90
7 E7 60
8 E8 95
9 E9 95
10 E10 55
11 E11 100
12 E12 85
13 E13 80
14 E14 100
15 E15 100
16 E16 90
17 E17 85
18 E18 80
19 E19 75
20 E20 100
21 E21 95
49
22 E22 95
23 E23 85
24 E24 50
25 E25 100
26 E26 90
27 E27 85
Jumlah 2285
Rata-Rata 84,63
Tabel 4.4
Hasil Tes Keterampilan Membaca Intensif Kelompok Kontrol
No Kode Posttest
1 K1 90
2 K2 90
3 K3 85
4 K4 95
5 K5 55
6 K6 65
7 K7 70
8 K8 95
9 K9 40
10 K10 25
11 K11 90
12 K12 45
13 K13 90
14 K14 100
15 K15 70
16 K16 85
17 K17 50
18 K18 75
19 K19 65
20 K20 95
21 K21 90
22 K22 70
50
23 K23 75
24 K24 75
25 K25 85
26 K26 80
27 K27 90
Jumlah 2040
Rata-Rata 75,56
Tabel 4.5
Deskripsi Data Statistik Nilai Posttets Kelas Eksperimen
51
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Gambar 4.1
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Tabel 4.7
Deskripsi Data Statistik Nilai Posttets Kelas Kontrol
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol
Adapun hasil uji normalitas nilai posttest kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Kontrol
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji-T bertujuan untuk
mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes keterampilan membaca intensif
siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan media komik dengan
nilai rata-rata tes keterampilan membaca intensif siswa kelas kontrol yang
menggunakan media teks. Pengujian hipotesis pada penelitian ini
menggunakan Paired Samples Test pada program SPSS 20 for Windows
dengan kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikansi atau Sig.(2-
tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan jika signifikansi atau Sig.(2-tailed) <
0,05 maka H0 ditolak atau terima H1.
Hasil uji hipotesis mengenai perbedaan nilai rata-rata tes
keterampilan membaca intensif siswa antara kelas eksperimen yang
menggunakan media komik dengan nilai rata-rata tes keterampilan
membaca intensif siswa kelas kontrol yang menggunakan media teks, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
59
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis (Paired Samples Test)
Gambar 4.3
Aktivitas Siswa Membaca Komik
Gambar 4.4
Siswa Menyimpulkan Isi Bacaan
62
yang mudah dimengerti, karena komik memiliki kekuatan pada gambar dan
tulisan yang berisi simbol-simbol yang dirangkai dalam suatu alur cerita yang
membuat informasi menjadi mudah dimengerti dan alur ceritanya mudah
diingat. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini, membaca merupakan
proses kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari berbagai
bacaan yang dibaca. Siswa membaca komik yang telah diberikan guru bersama
dengan teman-teman sekelompoknya, bertujuan untuk mendapatkan ide atau
informasi, dan bisa saling bertukar pikiran bersama dengan teman-temannya.
Pembentukan kelompok-kelompok tersebut dengan menggunakan metode acak
sehingga kelompok-kelompok tersebut bersifat heterogen yang terdiri dari
siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Selama pembelajaran berlangsung, siswa juga dilatih untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, misalnya kegiatan bertanya jawab antara guru dan
siswa, antara siswa dengan siswa, mengemukakan pendapat dari hasil bacaan
di depan kelas, kegiatan menyimpulkan isi bacaan di depan kelas, serta berani
untuk tampil di depan kelas. Penggunaan media komik dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan minat terutama dalam minat membaca.
Media komik juga berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan pembelajaran. Gambar dalam komik membuat informasi
lebih mudah diserap. Teks yang pendek membuat siswa tidak bosan dan jenuh,
lebih cepat dimengerti. Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti mengalami
beberapa kendala yaitu berkaitan dengan pengelolaan kelas dan
pengorganisasian siswa: ada beberapa siswa yang belum berani tampil di depan
kelas.
Pada kelompok kontrol yaitu pada kelas III A SD Islam Al Amanah,
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang kegiatan pembelajarannya
tidak menggunakan media komik, siswa lebih sulit dalam mengemukakan
pendapat di depan kelas, dan belum berani menyampaikan isi dari bacaan.
Keaktifan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran menjadi kurang efektif.
Guru memberikan penjelasan tentang materi, mengelola, dan mempersiapkan
bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa. Siswa berperan pasif, dan
64
masih ada yang mengobrol ketika guru menyampaikan materi yang diajarkan.
proses pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran lebih monoton
dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran atau media komik.
Dalam ini pengetahuan yang diberikan oleh guru kepada siswa akan terbatas.
Dalam pembelajaranpun masih ditemukan ada siswa lebih memilih mengobrol
dengan teman sebangkunya.
Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dikaitkan dengan
penelitian yang sudah dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lutfia
Mia Widyanti, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Membaca Intensif Melalui Penerapan Metode Think Talk Write
dengan Media Visual pada Siswa Kelas IV SD”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa ada peningkatan keterampilan membaca intensif pada
siswa kelas IV SD, yaitu pada siklus I sebanyak 62,50%, Siklus II sebanyak
80%, dan siklus III sebanyak 92,50%. Gema Suprainov (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul “Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas III
SDN 12 Langkai Palangka Raya Tahun 2013/2014”. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa penggunaan media komik dapat meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik kelas III SDN 12 Langkai Palangka Raya
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan
penelitian pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat menarik
perhatian siswa, meningkatkan minat siswa tertutama dalam meningkatkan
keterampilan membaca intensif siswa, sehingga ketika guru mengajak siswa
untuk membaca komik tersebut sebagain besar siswa membacanya. Artinya
bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat lebih
meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa.
Hal ini terbukti dengan hasil nilai tes rata-rata keterampilan membaca
intensif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada hasil nilai tes rata-rata
keterampilan membaca intensif siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil
perhitungan data rata-rata nilai tes keterampilan membaca intensif siswa pada
kedua kelompok tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
65
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian
mengenai pengaruh penggunaan media komik terhadap keterampilan membaca
intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan
media komik telah memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap
keterampilan membaca intensif siswa. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
hasil nilai rata-rata tes keterampilan membaca intensif siswa kelas eksperimen
yaitu 84,63 dan hasil nilai rata-rata tes keterampilan membaca intensif siswa
kelas kontrol sebesar 75,56.
Selain itu juga dapat dibuktikan dengan perhitungan uji-T kedua
kelompok tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for Windows Version diperoleh nilai pada sig.
(2-tailed) yaitu 0,030. Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima. Karena H1
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media
komik terhadap keterampilan membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al
Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan
saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus
bahan uraian penutup skripsi ini adalah :
5. Bagi siswa
Media komik dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif
siswa dan dapat mempermudah siswa dalam menghubungkan isi cerita
dengan gambar.
66
67
6. Bagi Guru
Media komik dapat menjadi alternatif media yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar.
7. Bagi Sekolah
Media komik dapat meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah
yang bersangkutan terkait dengan pengembangan keterampilan membaca
intensif siswa dengan menggunakan media komik.
8. Bagi Peneliti
Dengan mengambil tema tentang masalah pendidikan yang
berkaitan dengan pengunaan media pembelajaran yaitu media komik dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia akan menambah pengetahuan dan wawasan
tentang sejauh mana peran media tersebut dalam meningkatkan
keterampilan membaca intensif siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan Ahmad. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Jakarta: FITK PRESS, 2009.
Ismawati, Esti dan Faraz Umaya. Belajar Bahasa di Kelas Awal. Yogyakarta:
Ombak, 2012.
Maharsi, Indria. Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku. 201.
68
69
Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi. Bandung : UPI PRESS. 2007.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2001.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca
puisi
B. Kompetensi Dasar
7.2 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang
(150-200 kata) yang dibaca secara intensif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pembelajaran membaca intensif melalui media komik, siswa diharapkan
dapat membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat
2. Pembelajaran membaca intensif melalui media komik, siswa diharapkan
dapat menyimpulkan isi bacaaan dengan satu atau beberapa kalimat dengan
tepat.
3. Pembelajaran membaca intensif melalui media komik, siswa diharapkan
dapat menjawab pertayaan bacaan dengan cermat
72
Nilai Karakter :
Disiplin, aktif, komunikatif, religius, santun, mandiri, gemar membaca,
tanggung jawab, percaya diri, berani, jujur, kerja sama dan menghargai.
E. Materi Pembelajaran
Membaca komik secara intensif yang berjudul “Humus Si Penyubur
Tanah” untuk memperoleh pemahaman yang optimal.
Apersepsi:
d. Guru menanyakan kembali materi
Menghargai
sebelumnya
2. Kegiatan Inti
No. Langkah Kegiatan Nilai Karakater
2. a. Eksplorasi (25 Menit)
1) Guru membagi siswa menjadi 5 Kerja sama,
kelompok secara heterogen yang Tanggung jawab
masing-masing terdiri dari 5-6 orang.
2) Guru membagikan komik tentang Santun
“Humus Si Penyubur Tanah”
3) Guru mengarahkan siswa untuk
menanyakan bagaimana ciri tanah yang Aktif
baik.
4) Guru mengajak para siswa membaca Gemar membaca
komik “Humus Si Penyubur Tanah”
yang telah dibagikan. (diberikan waktu
15 menit)
5) Guru memberikan contoh membaca Aktif
dengan lafal dan intonasi yang benar,
kemudian siswa mengikutinya Tanggung jawab dan
6) Guru mempersilakan atau menunjuk percaya diri
siswa untuk menyimpulkan isi bacaan
di depan kelas dengan lafal dan intonasi Menghargai
yang benar
74
d. Penutup
1) Guru menunjuk seorang siswa untuk Religius
memimpin doa penutup (acak)
2) Memberi salam penutup Religius
H. Sumber Pembelajaran
Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD/MI
I. Penilaian
Instrumen
No. Indikator Teknik Bentuk
Penilaian
1. Membaca dengan lafal dan intonasi
yang tepat
3. Menyimpulkan isi bacaaan dengan Tes Tertulis Terlampir
satu atau beberapa kalimat
4. Menjawab pertanyaan bacaan
Mengatahui,
Kepala Sekolah SD Islam Al Amanah
Lampiran 2
77
78
79
80
81
Lampiran 3
82
83
84
85
Lampiran 4
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca
puisi
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang
(150-200 kata) yang dibaca secara intensif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pembelajaran membaca intensif melalui teks, siswa diharapkan dapat
membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat
2. Pembelajaran membaca intensif melalui teks, siswa diharapkan dapat
menyimpulkan isi bacaaan dengan satu atau beberapa kalimat dengan tepat.
3. Pembelajaran membaca intensif melalui teks, siswa diharapkan dapat
menjawab pertayaan bacaan dengan cermat
86
Nilai Karakter :
Disiplin, aktif, komunikatif, religius, santun, mandiri, gemar membaca,
tanggung jawab, percaya diri, berani, jujur, kerja sama dan menghargai.
E. Materi Pembelajaran
Membaca teks secara intensif yang berjudul “Humus Si Penyubur
Tanah” untuk memperoleh pemahaman yang optimal.
Apersepsi:
d. Guru menanyakan kembali materi
Menghargai
sebelumnya
2. Kegiatan Inti
No. Langkah Kegiatan Nilai Karakater
2. a. Eksplorasi (25 Menit)
1) Guru membagi siswa menjadi 5 Kerja sama,
kelompok secara heterogen yang Tanggung jawab
masing-masing terdiri dari 5-6 orang.
2) Guru membagikan teks tentang Santun
“Humus Si Penyubur Tanah”
3) Guru mengarahkan siswa untuk
menanyakan bagaimana ciri tanah Aktif
yang baik.
4) Guru mengajak para siswa membaca Gemar membaca
teks “Humus Si Penyubur Tanah” yang
telah dibagikan. (diberikan waktu 15
menit)
5) Guru memberikan contoh membaca Aktif
dengan lafal dan intonasi yang benar,
kemudian siswa mengikutinya Tanggung jawab dan
6) Guru mempersilakan atau menunjuk percaya diri
siswa untuk menyimpulkan isi bacaan
di depan kelas dengan lafal dan Menghargai
intonasi yang benar
88
d. Penutup
1) Guru menunjuk seorang siswa untuk Religius
memimpin doa penutup (acak)
2) Memberi salam penutup Religius
H. Sumber Pembelajaran
Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD/MI
I. Penilaian
Instrumen
No. Indikator Teknik Bentuk
Penilaian
1. Membaca dengan lafal dan intonasi
yang tepat
3. Menyimpulkan isi bacaaan dengan Tes Tertulis Terlampir
satu atau beberapa kalimat
4. Menjawab pertanyaan bacaan
Mengatahui,
Kepala Sekolah SD Islam Al Amanah
Lampiran 5
Bacalah teks berikut ini dengan cermat dan sungguh-sungguh!
Apakah humus itu? Humus adalah bunga tanah. Bunga tanah merupakan
bahan makanan untuk tanaman. Humus berasal dari tumbuhan dan hewan yang
membusuk.
Jika ingin tanahmu subur kamu dapat membuat humus itu sendiri. Caranya
kumpulkan sampah daun-daunan, kemudian timbun sampah-sampah tersebut di
dalam lubang. Sebaiknya, lubang dibuat di bawah pohon yang rindang. Alasannya
karena udara lembab akan mempercepat pembusukan.
Setelah beberapa lama, daun-daun tersebut akan membusuk. Bentuknya
berupa gumpalan-gumpalan hitam yang tercampur dengan tanah. Inilah yang
disebut humus. Tanah yang berhumus ini berasa berminyak jika kita pegang.
Jika humus tadi dicampur dengan tanah padat, tanah padat tersebut akan
menjadi gembur. Tanah gembur sangat subur. Didalamnya tersedia banyak
makanan untuk tanaman. Tanah gembur juga memudahkan akan mencari
makanan untuk pertumbuhannya.
91
Lampiran 6
Nama : Nilai
Kelas :
Hari/Tanggal :
Lampiran 7
Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan
Lampiran 8
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No.
Standar Indikator Indikator Jenjag Bentuk Butir
Kompetensi Dasar Materi Nomor
Kompetensi Kompetensi Pembelajaran Kemampuan Soal Soal
Soal
1. 8. Memahami 7.2 Menjawab dan 1. Membaca 6. Menjelaskan C1 1
teks dengan atau dengan lafal dan pengertian humus
membaca mengajukan intonasi yang 7. Menjelaskan C2 2
intensif (150- pertanyaan tepat Humus manfaat humus Uraian 5
200 kata) dan tentang isi teks 2. Menyimpulkan 8. Mengidentifikasi C1 3
membaca agak panjang isi bacaan cara membuat
puisi (150-200 kata) dengan satu atau humus
98
Lampiran 9
Lampiran 10
1. Humus adalah bunga tanah. Bunga tanah merupakan bahan makanan untuk
tanaman.
2. Humus bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan mempercepat pertumbuhan.
3. Cara membuat humus yaitu kumpulkan sampah atau daun-daun, kemudian
timbun sampah atau daun-daun tersebut di dalam lubang.
4. Alasannya, karena udara lembab akan mempercepat pembusukan.
5. Jika humus dicampur dengan tanah padat, maka tanah padat tersebut akan
menjadi gembur, dan tanah yang gembur sangat subur untuk tanaman.
101
Lampiran 11
Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan
No Nama Nilai
1 Abdul 65
2 Adit 55
3 Aditya 100
4 Amelia Putri Siliviora 95
5 Artur Galiano Sofyan 80
6 As Syifa 90
7 Daffie 60
8 Danias 95
9 Faiz 95
10 Farel 55
11 Karisa Dai Solehati 100
12 M. Arif 85
13 M. Bayu 80
14 M. Faqih 100
15 M. Rafiq Zada 100
16 Marcella Putri 90
17 Najla Ayudia Pratama 85
18 Nazwa Valencia 80
19 Prabu 75
20 Reyhan 100
21 Satria 95
22 Septiani Utami 95
23 Syafiq 85
24 Syahdan 50
25 Widya Riska 100
26 Zahra Alia 90
27 Zefran 85
Jumlah 2285
Rata-Rata 84,63
102
Lampiran 12
Daftar Nilai Posttest Kelas Kontrol
Kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan
No Nama Nilai
1 Adam 90
2 Aisyah Azimatul Afkar 90
3 Annisa Neyla Salisa 85
4 Danish 95
5 Davi 55
6 Davin 65
7 Firja 70
8 Ghina Zada Haifa 95
9 Gibran 40
10 Hasbi 25
11 Helen 90
12 Ihsan 45
13 Kafka 90
14 Keyyisha Lubna 100
15 M. Fadlan 70
16 M. Thobias 50
17 M.Rizqi Ainun Najib 85
18 Maulana 75
19 Naura Yasmin 65
20 Putra Dipa Negara 95
21 Raisya 90
22 Reyhan 70
23 Rifki Darmawan 75
24 Siti Kayla Ramadhani 75
25 Yuiza Azizah 85
26 Zahwa Aqila 80
27 Zidan 90
Jumlah 2040
Rata-Rata 75,56
103
Lampiran 13
104
105
106
107
Lampiran 14
108
Lampiran 15
I Pra Pembelajaran
1.Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa Tempat duduk siswa sudah diatur
bekelompok, tetapi masih ada siswa
yang tidak mau berkelompok
2. Bertanya saat proses penjelasan materi Sebagian siswa ada yang bertanya
karena belum mengerti tentang isi
bacaan
B. Pendekatan/Strategi Belajar
3. Mencatat penjelasan yang disampaikan guru Sebagian siswa ada yang mencatat
1. Interaksi antara siswa dan media pembelajaran Media yang digunakan hanya buku
yang digunakan guru referensi
2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan Sebagian siswa masih mengalami
media pembelajaran kesulitan dalam memahami isi
bacaan
LKS
D. Penilaian Proses
1. Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru Ada siswa yang mengerjakan tugas
dengan cepat, namun ada beberapa
siswa yang lama dalam
mengerjakannya
2. Menjawab pertanyaan guru dengan benar Sebagian siswa ada yang menjawab
dengan benar
E. Penggunaan Bahasa
IV PENUTUP
Tanda Tangan
Nurjannah, S.Ag
111
112
113
114
115
116
BIODATA PENULIS