SURAT TUGAS
Nomor : B-12.141/Un.16/WD.I/PP.009/12/2020
Dasar : 1. Surat Keputusan Rektor UIN Raden Intan Lampung Nomor 643 tahun 2017 tanggal 11-10-2019
tentang Pedoman Akademik dan Kurikulum UIN Raden Intan Lampung
2. Pembuatan Skripsi Mahasiswa
Nama/NPM/Jurusan : WINDARI/1611010363/Pendidikan Agama Islam
Dengan Judul : Implementasi Metode Wafa Dalam Meningkatkan Kemampuan
Menghafal Al-qur'an Kelas IV Di SDIT Fitrah Insani Langkapura
Bandar Lampung
Menugaskan Kepada :
NO NAMA TUGAS
1 DR. H. SUBANDI, MM Ketua Sidang
2 Ida Faridatul Hasanah, M.Pd Sekretaris
3 HERU JUABDIN SADA,M.PD.I. Penguji Utama
4 DR. H. A. FATONI, S. PD. I., M.PD.I Penguji Pendamping I
5 AGUS FAISAL ASYHA, M.PD.I Penguji Pendamping II
Untuk melaksanakan tugas Tim Munaqosah bagi mahasiswa tersebut di atas, yang akan
dilaksanakan pada :
Surat tugas ini disampaikan kepada masing-masing yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Skripsi
Oleh:
WINDARI
NPM : 1611010363
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
ii
MOTTO
َ ظ
ون ُ ٱلذك َْر َوإِنَّا لَ ۥهُ لَ َٰ َح ِف
ِ إِنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung:
Penerbit Deponegoro, 2005), h. 209.
iii
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Mu sehingga skripsi ini
1. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda Kadari dan Ibu Nurjannah tempatku
berteduh melabuhkan segala suka dan duka serta selalu menguatkanku disetiap
letihku, dan yang telah memberiku segalanya untukku kasih sayang serta do’a
yang selalu menyertai dalam setiap langkahku. Karya ini serta do’a yang tulus
aku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Yang selalu memberikan semangat
aku cita-citakan.
contoh terbaik dariku dan seluruh keluarga besarku yang selalu mendukungku
iv
RIWAYAT HIDUP
v
KATA PENGANTAR
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) pada jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
UIN Raden Intan Lampung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis.
Penelitian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak. Sehingga dengan penuh rasapenghormatan penulis mengucapkan
terimaksih yang tiada terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
2. Drs. Sa’idy, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Drs. H. Ahmad, M.A. selaku pembimbing I dan Agus Faisal Asyha,
M.Pd.I. selaku pembimbing II atas keikhlasannya dalam memberikan
bimbingan dan arahannya.
4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah membekali
vi
ilmu pengetahuan dan menyediakan fasilitas dalam rangka
mengumpulkan data penelitian ini kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu guru SD, SMP dan SMA yang tak bisa kusebutkan satu
persatu atas keikhlasannya yang telah membekali ilmu pengetahuan,
membuka wawasan, dan memberikan pengalaman yang sangat
berharga untuk membuka pintukehidupan.
6. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam
angkatan 2016, terkhusus pada kelas H.
7. Teman-teman seperjuangan KKN dan PPL yang selalu membantu dan
memberikan motivasi
8. Semua pihak dari dalam maupun dari luar yang telah memberikan
dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umunya. Semoga usaha dan jasa
baik dari Bapak, Ibu, dan saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan
diridhoi Allah SWT, dan mudah-mudahan Allah SWT akan membalasnya,
Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin...
Penulis
Windari
NPM: 1611010363
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN .........................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
viii
B. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an .................................................. 38
C. Metode Wafa .................................................................................... 40
1. Pengertian Metode ....................................................................... 40
2. Pengertian Metode Wafa .............................................................. 41
3. Pembelajaran Metode Wafa ......................................................... 43
4. Pokok Bahasan Jilid Wafa ........................................................... 48
5. Langkah-langkah Metode Wafa ................................................... 51
6. Keunggulan dan Kelemahan Metode Wafa .................................. 54
D. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 56
E. Kerangka Berpikir ............................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
1.1 Data sarana dan prasarana SDIT Fitrah Insani Langkapura .................... 66
1.2 Data guru dan karyawan SDIT Fitrah Insani Langkapura ...................... 68
1.6 Target hafalan al-Qur’an peserta didik di SDIT Fitrah Insani ................ 83
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
1. Implementasi
2. Metode Wafa
dan hodos. Metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan
1
2
3. Meningkatkan
4. Kemampuan
5. Menghafal al-Qur’an
hafal.
arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata qara’a-
1
Dapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), h. 1281
3
wafa.
2
Ahmad Suganda, Studi Qur’an Hadis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018,), h. 2
4
memberikan salah satu solusi agar setiap muslim bisa menghafal al-
Qur’an dengan baik dan benar sesuai ajarannya, dan menjadikan al-
dalam dirinya serta dengan metode wafa ini sebagai penunjang agar
akhiratnya,
murid atau anak didik SDIT Fitrah Insani untuk cepat dalam
3
Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jilid II), (Bandung: CV
Pustaka Setia, Cet-2, 2016), h. 29
5
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
nilai luhur suatu bangsa melalui proses pembelajaran dalam kelas dan
sangat penting diberikan orang tua kepada anak mulai sejak masa dini atau
kepribadian manusia.
4
Subandi, menderadikalisasi faham radikal melalui pendidikan multikultur dan karakter
lokal di lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,Vol. 2, No. 2, Desember. 2017.
6
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah. 5
dijamin oleh Allah SWT dan Al-Qur’an kitab yang selalu dipelihara. 6
Ayat ini berisi tentang jaminan langsung dari Allah SWT kan
Qur’an yang diturunkan pada zaman Rasulallah tidak lah berbeda dengan
5
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’a: Fungsi dan Wahyu Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2004), h. 179.
6
Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. (Jakarta: Amzah,
2008), h. 1.
7
Quraish Sihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), h. 67.
7
bahawa Allah akan menjaga Al-Qur’an melalui para qurra’ dan yang
suci yang dimudahkan untuk dihafal dan diulang-ulang, dan juga mudah
maknanya untuk dipahami dan diketahui. Hal ini karena Al-Qur’an adalah
keterangannya. Atas dasar itu, maka solusi yang tepat adalah dengan
8
Adi Hidayat, Metode Attaisir 30 Hari Hafal Al-Qur’an, (Bekasi: Institut Quantum
Akhyar, 2018), h. 12-13
9
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung:
Penerbit Deponegoro, 2005), h. 423.
8
memberikan pengajaran Al-Qur’an mulai sejak masa usia dini atau masa
belajar yang mudah dan menyenangkan sehingga para peserta didik akan
Wafa
membentuk insan mandiri, cerdas dan berakhlak mulia. SDIT Fitrah Insani
dengan bimbingan guru kelas, akan tetapi untuk kelas empat dan enam
10
Abudin Nata, Perspektif Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: PT Prestasi
Pustakarya, 2009), h. 231
10
D. Fokus Penelitian
E. Rumusan Masalah
Lampung ?
F. Tujuan Penelitian
Lampung
11
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
Bandar Lampung
c. Bagi Peneliti
12
H. Metode Penelitian
yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “Logos” yang artinya ilmu atau
menyeluruh.12
11
Usman Rianse, dll, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi,
(Bandung: Alfabeta, 2012). h. 1
12
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. (Jakarta: Rajawali Pers,
2012), h. 50
13
generalisasi. 13
1. Jenis Penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati.14
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 15
14
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 36
14
2. Tempat Penelitian
metode wafa.
Al-Qur’annya.
3. Sumber Data
informasi baik berupa benda nyata, sesuatu yang abstrak, dan peristiwa
a. Data primer
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 172
16
sebagai berikut:
b. Data sekunder
dari literatur dan dokumen serta data yang diambil dari SDIT
yaitu:
17
a. Metode Observasi
paling dasar dan paling tua, karena dengan cara-cara tertentu kita
16
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 143
18
b. Metode Interview/wawancara
c. Metode Dokumentasi
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
17
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Akutualisasi Metodologis kearah
Raganvarian Kontemporer, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h, 229
21
c. Conclusion Drawing/Verification
6. Keabsahan Data
(trungulasi data).
a. Tringulasi sumber
b. Tringulasi waktu
Bandar Lampung.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Menghafal Al-Qur’an
atau catatan lain). Kata menghafal kata kerja menghafal (kata kerja)
adalah usaha dalam meresapkan kedalam pikiran agar selalu ingat, dan
kata hafalan berarti sesuatu yang dihafalkan atau hasil dari kegiatan
menghafalkan. 1
1
Qonita Alya, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: PT Indahjaya Adipratama,
2014), h. 259
2
Rizal Taufik S. Komparasi Materi Bacaan Al-Qur’an Antara Riwayat Hafs Ibn
Sulaiman Al-Kufiy Dengan Riwayat Warsy Usman Ibn Sa’id Al-Misri Dan Implikasinya Pada
Pembelajaran Baca Al-Qur’an, Al-Tadzkiyyah: Pendidikan Islam, Vol 9, No 2, 2018
24
25
hafalan.
3
Ahsin Sakho Muhammad, Menghafal Al-Qur’an Manfaat, Keutamaan, Keberkahan,
dan Metode Praktisnya, (Jakarta: PT Qaf Media Kreativia, 2017), h. 16-17
4
Wiwi Alawiyah Wahid, Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), h. 15
26
murniannya dijamin oleh Allah hingga akhir zaman dan tidak akan
satu huruf pun yang bergeser atau berubah dari tempatnya, serta tidak
ada satu huruf atau kata yang mungkin dapat disisipkan di dalamnya.
عد ًًْل ۚ ًَّل ُم َب ِد َل ِل َك ِل َٰ َم ِت ِهۦ ۚ َوه َُو ٱلس َِّمي ُع ْٱل َع ِليم
َ ص ْدقًا َو
ِ َت َك ِل َمتُ َر ِبك
ْ َوتَ َّم
Al-Qur’an. Hingga akhir zaman, Al-Qur’an akan tetap eksis dan para
waktu. Semua itu tidak lepas dari kehendak Allah dan para penghafal
27
menghafalkannya.
masyarakat tidak ada seorang pun yang hafal Al-Qur’an, maka berdosa
5
Nurul Qomariah, M. Irsyad, Agar Anak Zaman Now Bisa Hafal Al-Qur’an,
(Yogyakarta: Semesta Hikmah, Cet-1, 2019), h. 11-13
28
Qur’an. Jika didalam suatu masyarakat tidak ada seorang pun yang
muncullah para huffazh. Namun, bagi para pengh afal Al-Qur’an baik
baginya untuk terus menjaga agar tidak lupa. Dan mengenai hal ini
memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun psikologis. Hal ini
6
Rofiul Wahyudi, Ridhoul Wahidi, Metode Cepat Menghafal Al-Qur’an Saat Sibuk
Kuliah (Yogyakarta: Semesta Hikmah, 2017), h. 14
29
psikologis.
hikmah.
kata-kata atau uslub arab yang indah, dan itu sudah tentu
semata diantaranya:
7
Ibid. h.10- 12.
31
saja oleh orang yang menghafal Al-Qur’an, tetapi juga oleh kaum
memperlancar bacaanya.
yang memang ditunjuk oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci
ayat 32:
seratus pahala kebaikan dalam setiap hurufnya, dan dua puluh lima
orang lain itu hilang. Iri seperti inilah yang diperbolehkan dalam
agama islam.
kiamat.
membaca Al-Qur’an:
8
Ibid, h. 16
35
Al-Qur’an diantaranya:
9
Ahsin Sakho Muhammad, Menghafal Al-Qur’an Manfaat, Keutamaan, Keberkahan,
dan Metode Praktisnya, (Jakarta: Qaf Media Kreativia, 2017), h. 30
36
memberikan tanda di setiap ayat yang sama tersebut atau bisa juga
e. Banyak kesibukan
f. Melemahnya semangat
10
Ibid, h. 54
38
benar dapat dilakukan oleh seseorang, artinya pada tatanan realistis hal itu
menghafal al-Qur’an adalah suatu kesanggupan yang ada pada diri untuk
melihat mushaf.
11
Suharso Dan Ana Reno Ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Cv,
Widya Karya, 2009), h. 308
39
1. Aspek ilmiah
2. Aspek amaliah
3. Aspek bacaan
menghafal al-Qur’an.
12
Shobikhul Qisom, Buku Pintar Guru Al-Qur’an, (Surabaya: PT Kualita Media Tama,
2019), h. 25
40
a. Tajwid
b. Fashohah
c. Kelancaran
C. Metode Wafa
1. Pengertian metode
dan hodos. Metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan
atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk
thariqah.13
anak menghafal Al-Qur’an, apalagi anak usia dini. Ada banyak metode
13
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Amzah, 2018), h. 180
41
kepada Nabi Muhammad SAW, lima ayat demi lima ayat” (HR.
Baihaqi).
Shaleh Drehem, Lc. Pada tahun 2012. Beliau adalah pendiri Yayasan
otak kanan. Metode ini mengajarkan anak agar mampu membaca dan
tafhim dan tafsir. Metode Wafa juga sering disebut dengan metode
14
Musa’adatul Fitriyah, Pengaruh Metode Wafa Terhadap Kemampuan Anak Membaca
Al-Qur’an Di MI Al-Hidayah Mangkujajar Kembangbahu Lamongan, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar Islam, Vol. 1. No. 1 (1 Mei 2019), h. 45
43
Tiga bagian otak dibagi menjadi dua belahan otak kanan dan
kiri. Dua belahan ini lebih dikenal dengan istilah otak kanan dan otak
acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. Cara berfikirnya sesuai dengan
lain salah satu kelebihan otak kanan yaitu lebih bisa menyimpan
memori dalam rangka panjang. Dengan metode Wafa atau otak kanan
menyennagkan
1) Tumbuhkan
apa yang akan dipelajari. Tahap ini bisa dilakukan dengan role
sama
2) Alami
apa yang akan dipelajari, tahap ini isa dilakukan dengan role
16
Rini Nurul Hikmi, Agus Halimi, Helmi Aziz, Efektivitas Metode Wafa Dalam
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Di MI Miftahul Huda Bandung, Proseding Pendidikan
Islam, Vol. 4, No 2 (Tahun 2018), h. 264
45
sama.
3) Namai
4) Demonstrasikan
tebakkan huruf hijaiyah, baca tiru dengan alat peraga, dan lain-
lain
46
5) Ulangi
6) Rayakan
b. Penggunaan Lagu
anak usia dini yang paling maksimal adalah dengan intonasi atau
kinestetik.
gharib.
3) Huruf yang disajikan tidak dimulai dari alif, tetapi huruf yang
sudah dipelajari
terbailk.
syafawi.
layar yang dibaca 5 (lima) harakat serta huruf wawu yang tidak
dibaca.
dengan layihan.
sukun.
51
contoh.
berikut:
a. Berdo’a
tersebut akan senantiasa dinaungi oleh cahaya ilahi. Hal ini sesuai
diberikan kepadamu”.17
17
Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, Munthakab Ahadis (Bandung: Pustaka
Ramdhan. 2007), H. 353
53
d. Klasikal Simak
18
Suyono, Implementasi Belajar Dan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015). H. 39
54
e. Klasikal Individual
hafalan secara individu dengan gaya khas wafa sesuai dengan batas
hafalannya sebelumnya.
Jibril dan Muhammad SAW sering terjadi saling simak dimana hal
19
Inu Kencana, Al-Qur’an dan Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.30.
55
mirip dengan bahasa ibu, dengan kata lain bahasa kita yaitu
menjadi beberapa konsep, salah satunya: (ma, ta, sa, ya, ka, ya,
ra, da)
dengan merdu dan dengan lagu yang indah. Pilihan lagu yang
tergolong mudah
20
Gifri Nafi’ah, “Implementasi Metode Wafa dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa di SDIT Nurul Fikri TulangAgung”, (Jawa Timur: Skripsi Fakultas
Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan FTIK, 2017)
21
Angga Saputra, “Efektivitas Implementasi media Audio Mp3 Qur’an dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an Santri di TPA Falahuddin Bandar Lampung” Tahun Pelajaran
2019, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
58
E. Kerangka Berpikir
beriman kepada Allah SWT dan yang berakhlak mulia sesuai Al-Qur’an
kanan dengan gerakan sesuai dengan terjamah ayat yang dibaca, sehingga
Adapun kerangka berpikir dalam studi ini dapat dilihat pada bagan sebagai
berikut:
Instrumental Input:
1. Guru
2. Tujuan pembelajaran
3. Materi
4. Metode
5. Media pembelajaran
6. Evaluasi
Proses:
Output:
Input: 1. Perencanaan pembelajaran
Menghasilkan
Menghafal Al-Qur’an dengan
siswa yang
metode Wafa dapat
2. Pelaksanaan pembelajaran melafalkan dan
Siswa
Menghafal Al-Qur’an dengan menghafal ayat-
metode Wafa ayat Al-Qur’an
3. Penilaian pembelajaran menghafal 2 juz dengan
Al-Qur’an dengan metode wafa benar
Environmental Input:
Lingkungan kelas
BAB III
Baru, Kota Bandar Lampug, Prov. Lampung yang pada awal tahun
pertimbangan ekonomi.
60
61
pendirian sekolah
2002.
sekolah.
kalinya pada bulan juli 2002 dengan 24 orang sisiwa dan dua orang
luas bangunan 255 m2. Bangunan baru pada tahun pelajaran 2003-
belajar)
pelajaran 2006-2007.
kelas baru sehingga total telah tersedia 16 ruang kelas. Dan pada
dibangun lima lokal ruang kelas dan kantor. Hal itu seiring dengan
rombel.
1
2. Visi dan Misi SDIT Fitrah Insani
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
umum.
didik.
1
Ahmadi, Budaya Sekolah SDIT Fitrah Insani Langkapura, (Bandar Lampung: Jsit
Indonesia, 2017), h. 2
65
sholat dhuha dan juga apel pagi yaitu pukul 07.00 s.d 08.00 WIB dan
yang lebih banyak, siswa juga mendapatkan materi seputar ilmu Al-
dengan kerja sama dengan Cam 91 yang diikuti oleh kelas 4 dan 5
ulama muda dan juga generasi qur’an dengan mengajarkan ilmu syar’i
2
Hasil Wawancara Dengan Koordinator Al-Qur’an, Ida Fitriyana, Pada Tanggal, 31
Januari 2020, Pukul 09:09 WIB
66
Tabel 1.1
Data Sarana Dan Prasarana Sdit Fitah Insani Langkapura
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2020
No Nama Sarana Dan Prasarana Jumlah
1 Ruang Kelas 16 Ruang
2 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
3 Laboratium Ipa 1 Ruang
4 Ruang Sintasi 8 Ruang
5 Ruang Aula 1 Ruang
6 Ruang Guru 1 Ruang
7 Ruang Kepsek 1 Ruang
8 Ruang TU 1 Ruang
9 Ruang Ibadah 1 Ruang
10 Ruang Olah Raga 1 Ruang
11 Ruang UKS 1 Ruang
12 Ruang Gudang 1 Ruang
(Sumber: Dokumentasi, disalin pada tanggal 31 januari 2020)
67
Tabel 1.2
NO Nama Jabatan
1. Ahmadi, S.Pd Kepala Sekolah
2. Sulistiyani, A.Md Guru Ketua komite
3. Ida Fitriyana ABM, S.Pd.I Guru Koor. Qur’an
4 Susi Septiana, S.Pd Guru
5 Sulistiyani, S.Pd.I Guru
6 Sepriyanti, S.Pd Guru
7 Dwi Wulandari, S.Pd Guru
8 Fatimah Azzahroh, S.Tr.P Guru
9 Misna Amandasari, S.Pd Guru
10 Intan Sari, S.Pd Guru
11 Rofiqoh Al-Khoiriah, S.P Guru
12 Izdiharolina Sofaa, S.Si Guru
13 Annisa Sholihah, S.Pd Guru
14 Eva Yunisma, S.Pd Guru
15 Dony Alfaruqy, S.Pd Guru
16 Dede Abdurrahma, S.Pd Guru
17 Indriani Sari Pertiwi, S.Sos Guru
18 Diana Sri Pertiwi, S.Pd Guru
19 Sri Wahyuni, S.Pd Guru
20 Rika Rachman, S.Pt Guru
21 Widati, S.s Guru
22 Yusi Yensa, S.Pd Guru
23 Muzannur, S.Pd Guru
24 Irfan Nurfatin, S.Pd Guru
25 Masdiana, S.Kom Guru
26 Yeni Rahmawati, S.Pd Guru
69
Tabel 1.3
Jumlah Siswa Sdit Fitah Insani Langkapura Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2019-2020
Rekapitulasi Siswa
Tingkat Jumlah
1 79
2 77
3 82
4 75
5 55
6 50
TOTAL 418
(Sumber: Dokumentasi. Disalin pada tanggal 31 januari 2020)
yaitu:
71
mengatakan3
3
Eva Dian Sari (Guru Al-Qur’an), Wawancara Dengan Penulis, Sekolah SDIT Fitrah
Insani, Bandar Lampung, 13 Oktober 2020.
72
masing guru pada setiap kelompok dengan jilid yang sama dengan
4
Ida Fitriana (Koordinator Guru Al-Qur’an), Wawancara Dengan Penulis, Sekolah SDIT
Fitrah Insani, Bandar Lampung, 13 0ktober 2020.
73
tersebut.
koordinatior al-Qur’an
Munawir (Guru Al-Qur’an), Wawancara Dengan Penulis, Sekolah SDIT Fitrah Insani,
5
berbeda-beda.
al-Qur’an seperti bentuk huruf yang serupa, tanda baca dan lain-
menggunakan alat peraga buku besar yang berisi materi ajar jilid,
secara berkala.
sebagai berikut:
bernyanyi.
77
menirukan.
shalih/ah.
Tabel 1.4
Penerapan TANDUR pada pembelajaran AL-Qur’an dengan metode Wafa
di SDIT Fitrah Insani Langkapura Bandar Lampung.
bagian dari Wafa telihat pada proses pembelajaran dari awal sampai akhir
Fitrah Insani terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup. Adapun
Tabel 1.5
(Munaqosyah).
a) Tilawah
b) Menulis
(2) Kerapian
c) Tahfidz/menghafal
2) Penilaian Harian
berikut
berikut:
ahli yang ditunjuk oleh koordinator guru, materi uji memakai buku
82
surabaya. Anak yang lulus dari hasil evaluasi akhir yang dilakukan
tajwid dan gharib) pada kelas 4 tapi ada beberapa anak yang mampu
hafalan yang harus dicapai oleh peserta didik kelas IV SDIT Fitrah Insani.
Berikut target surah (juz 30) semester 1 dan 2 yang harus dihafal
Tabel 1. 6
Target hafalan Al-Qur’an peserta didik kelas IV di SDIT Fitrah
Insani Langkapura Bandar Lampung
KLS SEM TILAWAH TAHFIDZ
MATERI SURAH
114. An nas sampai
93. Ad Dhuhaa
1 92. Al-Lail
91. Asy Syams
90. Al Balad
89. Al Fajr
4 88. Al Ghasiyah
Wafa Buku 4, 5 87. Al A’la
86. At thariq
85. Al Buruuj
84. Al Insyiqaq
2 83. Al Muthaffifin
82. Al Infithaar
81. At takwir
80. Abbasa
79. An naziat
78. An naba
Tabel 1. 7
1) Peserta didik lebih mudah untuk mengenal huruf dan cara membaca
mudah menghafalnya.
anak secara keseluruhan sudah baik, tetapi ada beberapa poin kesulitan
menghafal dengan lancar, baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid, dalam hal ini kemampuan menghafal pada buku Wafa bisa
dikatakan baik.
Qur’an, anak lebih banyak diarahkan belajar mandiri tanpa terikat jam
PEMBAHASAN
tujuan akan membantu guru untuk melihat apa yang harus dicapai
87
88
guru pada setiap kelompok dengan jilid yang sama tetapi dengan
pengajaran al-Qur’an.
1
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008), h. 60.
89
tujuan pembelajaran.
dan lain-lain.
proses pembelajaran.
guru.
memikat mereka, dengan kata lain, bisa juga ini dalam rangka
permainan.
belajar.
murni, hasilnya ditulis pada buku prestasi peserta didik dan pada
forum pertemuan gur al-Qur’an dan forum orang tua peserta didik.
97
pembelajaran.
Bandar Lampung.
Lampung efektif
fasohah.
98
siswa.
efektif.
efesien.
materi ajar yang baku diberikan dengan cara belajar mengajar yang
menyenangkan.
dalam menanganinya.
100
dengan lancar, baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
atau guru al-Qur’an memang lebih efektif dan efesien dalam proses
hasilnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sekolah SDIT Fitrah Insani didorong dan dilandasi oleh beberapa hal
baik, peserta didik lebih lancar dalam melafadzkan ayat dan mampu
melagukan dengan nada hijaz tetapi ada beberapa poin kesulitan yang
dihadapi anak seperti bunyi degung dan menuturkan huruf yang serupa
metode Wafa.
101
102
B. Saran
berikut:
3. Kepada siswa-siswi
semakin hafalan itu bertambah, hafalan yang lalu juga tidak akan
hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. Budaya Sekolah SDIT Fitrah Insani Langkapura. Bandar Lampung: Jsit
Indonesia. 2017
Al-Hafidz. Ahsin Wijaya. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta: Amzah.
2008
Gunawan Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
2013
Helmi Aziz. Rini Nurul Hikmi. Agus Halimi. Efektivitas Metode Wafa Dalam
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Di MI Miftahul Huda
Bandung, Proseding Pendidikan Islam. Vol. 4, No 2. 2018
Mansur. Sufa’at. Agama-Agam Besar Masa Kini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2011
M. Irsyad. Nurul Qomariah. Agar Anak Zaman Now Bisa Hafal Al-Qur’an.
Yogyakarta: Semesta Hikmah. Cet-1. 2019
Nafi’ah. Gifri. “Implementasi Metode Wafa dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa di SDIT Nurul Fikri TulangAgung”. Jawa
Timur: Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan FTIK. 2017
Nata. Abudin. Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Kencana. 2016
Qasim, Shobikhuln , Buku Pintar Guru Al-Qur’an Wafa Belajar Al-Qur’an Metode Otak
Kanan. Surabaya: Kulaita Media Tama, Cet-1, 2019
Rianse. Usman. Dll. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan
Aplikasi,. Bandung: Alfabeta. 2012
Ridhoul Wahidi. Rofiul Wahyudi. Metode Cepat Menghafal Al-Qur’an Saat Sibuk
Kuliah. Yogyakarta: Semesta Hikmah. 2017
Saputra. Angga. “Efektivitas Implementasi media Audio Mp3 Qur’an dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an Santri di TPA Falahuddin Bandar
Lampung”. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.2019
Shihab. Quraish. Membumikan Al-Qur’a: Fungsi dan Wahyu Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat. Bandung: PT Mizan Pustaka.2004
Taufik. Rizal S. Komparasi Materi Bacaan Al-Qur’an Antara Riwayat Hafs Ibn Sulaiman
Al-Kufiy Dengan Riwayat Warsy Usman Ibn Sa’id Al-Misri Dan Implikasinya
Pada Pembelajaran Baca Al-Qur’an, Al-Tadzkiyyah: Pendidikan Islam, Vol 9,
No 2, 2018
A. KOMPETENSI DASAR :
1.1 Membaca Bacaan Gunnah
B. Materi : Bacaan gunnah
Karakter siswa yang diharapkan :
Siswa dapat membiasakan diri membaca al-Qur’an di rumah
bersama keluarga agar rumah dijauhi syaithan
Kegiatan Waktu Sumber
belajar
A. Kegiatan
Pendahuluan
Tumbuhkan
Guru mengucapkan
salam
Guru menanyakan kabar
Wafa, guru berkreasi
membuat jawaban tanya 3 Menit
kabar yang unik dan
menarik. Misalnya:
“Bagaimana kabar anak-
anak wafa pagi hari ini?”
“alhamdulillah, luar
biasa, tetap semangat
selamanya...Yes, yes, yes
Allahu Akbar”.
Guru mengajak siswa
untuk bernyanyi “Tepuk
jari”, setelah itu
diteruskan dengan
berdo’a bersama
3 menit
B. Kegiatan inti
Alami
Guru meminta semua
siswa untuk menirukan
pokok pembahasan
Guru meminta siswa
bergiliran menyebutkan
4 Menit
pokok pembahasan
Kertas
Namai bertulisan
Guru menjelaskan pokok materi
bahasan dengan kartu pembelajaran
Jika guru memunculkan
kartu, maka semua siswa
melafadzkannya secara
bersama-sama dan
berulang-ulang hingga 15 menit Buku peraga
pokok bahasan tertanam dan petunjuk
pada semua siswa.
Demonstrasi
Baca Tiru dengan alat
peraga.
Guru membaca, siswa
menirukan Buku Wafa
tanpa buku
Ulangi peraga
Baca Simak Klasikal
(BSK) dengan buku
Wafa
1. Siswa membacasatu
halaman dan teman
32 menit
yang lain menyimak
dan guru menilainya
2. Murojaah bersama-
sama
3. Memberikan 1
bintang kepada siswa
yang telah membaca
dan menyimak guru
dan/ atau temannya.
4. Siswa yang telah
mengumpulkan
bintang kelipatan 5
diberikan hadiah
berupa 1 biji vitamin
c
C. Kegiatan Penutup
Rayakan
Guru memberikan
bintang kepada siswa
yang tersholih
Guru menutup proses
pembelajaran dengan
mengajak siswa untuk
bernyanyi lagu “Dulu 3 menit
menunjang pembelajaran?
ini?
metode iqra?
ini?
Al-Qur’an?
menghafal al-Qur’an?
metode iqra?
ini?
al-Qur’an?
menghafal al-Qur’an?
10. Menurut bapak/ibu, apakah alokasi waktu yang disediakan untuk mata
1. SDIT Fitrah Insani Langkapura ini sudah berdiri dari tahun 2002
pembelajaran al-qur’an
terlalu lama, dan metode wafa sendiri adalah metode yang sangat
siswa yang jarang masuk, artinya dalam satu minggu hanya masuk dua
atau tiga kali. Dengan kondisi siswa yang jarang masuk ini maka hasil
telah ditentukan.
9. Untuk saat ini pembelajaran wafa di SDIT Fitrah Insani sudah cukup
menghafalnyapun baik.
LEMBAR OBSERVASI
1. Kondisi fisik bangunan serta sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah
Lampung
No Langkah-langkah Ya Tidak
1 Ustadz/Ustadzah mengajar -
siswa dalam satu ruangan
2 Siswa menyiapkan al-Qur’an -
dan jilid Wafa masing-
masing
3 Ustadz/ustadzah membaca 1 -
ayat, kemudian di ikuti oleh
seluruh siswa
4 1 ayat di ulang-ulang -
sebanyak 5-10 kali
5 Siswa bergiliran menghadap -
ustadz/ustadzah untuk tahap
penyempurnaan.
LAMPIRAN FOTO WAWANCARA