Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan
banyak variabel yang mempengaruhinya. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 2 Tahun 1989, Bab 1 Pasal 1 “Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang”. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dijelaskan bahwa usaha sadar yang dimaksudkan adalah
pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang, mantap,
jelas, lengkap, menyeluruh, berdasarkan pemikiran rasional-objektif, selain
itu, strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan.1
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar
dirancang dan dijalankan secara professional, sedangkan untuk menciptakan
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien diperlukan pendidik
ataupun guru yang profesional. Mengajar adalah tugas guru untuk
menuangkan sejumlah bahan pelajaran kedalam otak anak didik. Mengajar
adalah transfer of knowledge (transfer ilmu pengetahuan) kepada anak didik.
Mengajar selalu berlangsung dalam suatu kondisi yang sengaja untuk
diciptakan untuk mengantarkan anak didik kearah kemajuan dan kebaikan.2
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu dalam dunia pendidikan
seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang terus mengalami
perbaikan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi
pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni
memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan

1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal.2.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar , (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal.107-108.
pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola mengembangan
manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model
pembelajaran.3
Pada hakikatnya pendidikan merupakan kebutuhan pokok dari manusia,
karena manusia disaat dilahirkan tidak mengetahui sesuatu apapun,
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78 yang
berbunyi:
‫هللا َأخ َْر َجمُك ْ ِم ْن بُ ُط ْو ِن ُأ َّمـهَـ ِتمُك ْ اَل تَ ْعلَ ُم ْو َن شَ يًْئا َو َج َع َل لَـمُك ُ ا َّلس ْم َع َواَأْلبْ َص َار َواَأْلفِْئدَ َةال لَ َعلَّـمُك ْ ت َ ْش ُك ُر ْو َـن‬
ُ ‫َو‬
78
Artinya:"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl ayat : 78).4
Ayat tersebut menjelaskan bahwa saat manusia dilahirkan dalam keadaan
tidak mengetahui apapun, manusia diberi kelebihan akal untuk memahami
ilmu pengetahuan tentang segala alam semesta dan ciptaannya melalui sebuah
pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya mampu menyediakan sistem
lingkungan yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Pemberdayaan sekolah bukanlah merupakan pekerjaan yang ringan.
Pemberdayaan sekolah adalah sebagai wahana sosialisasi maka hal itu harus
dapat dilakukan melalui pemberdayaan manajemen sekolah dengan
mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, karena hanya
dengan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, proses pemberdayaan guru
dan murid akan berlangsung sesuai dengan iklim sekolah, serta pelaksanaan
pembelajaran akan lebih bermakna, akan tercapai manajemen pembelajaran
yang baik pula.
Pemberdayaan sekolah melalui operasional manajemen memerlukan
kepala sekolah yang professional, sedangkan pemberdayaan murid dalam

3
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Rosda, 2006), hal. 3.
4
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Kudus: Menara Kudus, 2010), hal. 275.
pembelajaran serta memanfaatkan teknologi informasi yang sesuai dengan
sumber-sumber belajar juga diarahkan oleh guru profesional.5
Sekolah harus dapat menjadi penyalur informasi, pengetahuan,
pemberdaya dan metodologi belajar, sekolah juga menjadi tempat dan pusat
pembelajaran, tempat kerja dan pusat pemeliharaan, begitulah fungsi sekolah
yang sebenarnya diharapkan di zaman sekarang ini.
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara
teratur dan tersusun. Proses-prosesnya harus di ikuti dengan baik, tidak boleh
dilakukan secara asal-asalan, hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran
Islam. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ash- Shaff ayat 4 yang
berbunyi:
4 ‫هللا حُي ِ ُّب اذَّل ِ ْي َن يُ َقـ ِتلُ ْو َن ىِف َس ِب ْيهِل ِ َصفًّا َأَكهَّن ُ ْم بُ ْن َيـ ٌن َم ْر ُص ْو ٌص‬
َ ‫َّن‬
‫ِإ‬
Artinya:” Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-
Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh” (Q.S Ash Shaff ayat 4).6
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa mengerjakan sesuatu
secara teratur dan tersusun merupakan sesuatu yang dicintai oleh Allah, hal ini
sejalan dengan pengertian manajemen, yaitu mengatur, mengelola suatu
kegiatan dalam mecapai tujuan dalam organisasi yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Manajemen sebagai suatu proses sosial meletakan fungsinya pada
interaksi orang-orang, baik yang berada di dalam maupun diluar lembaga
formal, atau yang berada di bawah maupun di atas posisi operasional
seseorang dalam suatu organisasi, dengan kata lain manajemen merupakan
ketrampilan dalam memperoleh hasil guna pencapaian tujuan yang ditargetkan
dengan menggerakan segenap komponen dalam suatu organisasi.7

5
Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching,
2005), hal. 15.
6
Al-Qur’an dan Terjemahanya (Kudus: Menara Kudus, 2010), hal.532
7
Dewi Hajar, Manajemen SDM dalam Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Program Pasca
Sarjana UIN Sunan Kalijaga, 2005), hal. 24.
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik
kurikulum nasional maupun muatan lokal, yang diwujudkan melalui proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional,
kurikuler dan instruksional. Bertujuan agar proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan,
diperlukan kegiatan manajemen program pembelajaran.
Manajemen pembelajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan
kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan
pengajaran terlaksana secara efektif dan efisien.8
Sekolah disatu sisi memiliki relevansi dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional.
Disisi lain kurikulum al-Quran-Hadis sedapat mungkin mencerminkan
eksistensi dan jati diri madrasah sebagai lembaga pendidikan integral dari
sistem pendidikan nasional.9
Al-Qur’an Hadis merupakan mata pelajaran agama yang sangat penting
dalam pendidikan yang bertujuan “untuk membentuk perilaku dan kepribadian
individu sesuai dengan prinsip dan konsep Islam dalam mewujudkan nilai-
nilai moral dan agama sebagai landasan pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
Fenomena mengenai pentingnya pendidikan juga sangat dirasakan di
Madrasah Tsanawiyyah Futuhiyyah Cahaya Mas Kecamatan Mesuji Makmur
Kabupaten Ogan Komering Ilir yang sangat menginginkan kemajuan dalam
proses pembelajarannya untuk menciptakan siswa yang berkompeten,
sebagaimana diketahui bersama, seiring dengan kemajuan dunia pendidikan
yang terus berkembang, seorang pendidik diupayakan untuk mempunyai
kreativitas dalam mengajar agar bisa dicapai tujuan yang diinginkan.
Peneliti melihat bahwa manajemen pembelajaran al-Qur’an Hadis yang
menjadi obyek penelitian itu terdapat di beberapa madrasah di institusi
pendidikan Islam, dan yang lebih khusus adalah di Madrasah Tsanawiyyah

8
E.M. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Rosda, 2006), hal. 41.
9
Supriyoko, Problema Besar Madrasah (Jakarta: Republika, 2010), hal. 6.
Futuhiyyah Cahaya Mas Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan
Komering Ilir, hal ini dapat dilihat dari kondisi riil misalnya kurangnya sarana
dan prasarana pendidikan, media pembelajaran, pengelolaan kelas, dan ada
beberapa siswa yang kurang lancar membaca Al-Qur’an dan juga kesan yang
selama ini muncul bahwa Madrasah adalah sekolah pilihan kedua, setelah
calon siswa tidak dapat diterima disekolah umum (SMP) favorit, selain itu
juga faktor minimnya input siswa yang berkualitas tidak memilih Madrasah
Tsanawiyyah sebagai tempat untuk melanjutkan sekolahnya, ditambah dengan
rendahnya motivasi dan dorongan orang tua yang pada akhirnya berimbas
pada kurang bergairahnya siswa mengikuti pelajaran secara umum, dan
termasuk didalamnya adalah pelajaran al-Qur’an Hadis.
Berawal dari alasan yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka dari itulah
penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih mendalam tentang bagaimana
manajemen pembelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Tsanawiyyah
Futuhiyyah Cahaya Mas Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Penulis memandang penting untuk mengangkatnya sebagai
bahan penelitian dengan judul: Manajemen Pembelajaran al-Qur’an Hadis
Dalam Pencapaian Kompetensi Di Madrasah Tsanawiyyah Futuhiyyah
Cahaya Mas Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.

B. PENEGASAN MASALAH
Penegasan masalah dalam suatu karya ilmiah sangatlah dibutuhkan,
dengan tujuan agar tidak menjadikan kesalah fahaman serta memudahkan
untuk memahami dan manafsirkan tujuan dari karya ilmiah itu sendiri, maka
dari itu peneliti memberikan beberapa penjelasan sebagai berikut.
1. Manajemen Pembelajaran
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik.
Menurut Ambarita Manajemen pembelajaran adalah kemampuan guru
(manajer) dalam mendayagunakan sumber daya yang ada, melalui
kegiatan menciptakan dan mengembangkan kerja sama, sehingga diantara
mereka tercipta pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan dikelas
secara efektif dan efisien.10 Kesimpulan yang dapat diambil bahwa
manajemen pembelajaran adalah suatu upaya kepemimpinan dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai atau mengevaluasi suatu
pembelajaran kepada peserta didik dengan berbagai komponen yang ada
untuk menunjang proses belajar siswa secara efektif.
2. Al-Qur’an Hadits
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan mata pelajaran yang
terdapat dalam suatu lembaga yang berbasis agama dan begitu penting
bagi peserta didik, sebab dalam mata pelajaran ini berisi tentang pengantar
bagi peserta didik untuk mendalami ilmu tentang Al-Qur’an dan Hadits,
dimulai dari kompetensi untuk membaca, memahami, hingga
menghafalkan ayat Al-Qur’an atau Hadits yang dipelajari, hal tersebut
penting untuk dipelajari dan dipahami peserta didik dimana Al-Qur’an dan
Hadits merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari bagi umat
muslim.
3. Kompetensi
Kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competence yang berarti
kecakapan, kemampuan dan wewenang. Kompetensi dalam konteks
kependidikan diartikan sebagai pengetahuan, sikap perilaku dan
keterampilan yang tercermin dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.11
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mendefinisikan
kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasan berfikir
10
Ajat Rukajat, Manajemen Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish, 2018).hal. 5.
11
Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis : Paradigma Baru Pembelajaran
Menuju Kompetensi Siswa, (Yogyakarta : kanisius, 2007), hal. 130.
dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilaln dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.12
4. MTs Futuhiyyah
MTs Futuhiyyah adalah suatu lembaga pendidikan yang berbasis
madrasah, terletak di Desa Cahaya Mas, Kecamatan Mesuji Makmur
Kabupataen OKI, Provinsi Sumatera Selatan, lebih tepatnya di Komplek
Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah. MTs Futuhiyyah ini berdiri di atas
tanah seluas 2267 m² dan status tanah adalah hak milik. MTs Futuhiyyah
letaknya cukup strategis, hal ini dapat dilihat dari bangunan sekolahnya
yang terletak di pinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau, berada di
lingkungan pendidikan dan bersifat homogen yang mana memiliki daya
dukung Lembaga Pendidikan Pesantren ataupun Lembaga-lembaga
pendidikan yang berada di sekitar desa Cahaya Mas.
Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas bahwa kompetensi
dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MTs Futuhiyyah adalah
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam mata pelajaran Al- Qur’an
dan Hadits, yang dibungkus dengan sebuah manajemen yang baik dan
teratur sehingga dapat direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak secara konsisten dan terus menerus dalam kehidupan sehingga
memungkinkan seorang peserta didik dapat menjadi kompeten atau dalam
pengertian lain dapat mengamalkan dan mengaplikasikan pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuai dengan penjelasan diatas, maka dari itu peneliti memilih judul
untuk skripsi ini dengan nama “Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits Dalam Pencapaian Kompetensi Di MTs Futuhiyyah Cahaya Mas
Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir”, yang berarti
membahas tentang bagaimana cara mengatur suatu pembelajaran dengan

12
Abdul Majid dan Dian Andriani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung
:Remaja Rosda Karya, 2006), hal. 51-52
fan Al-Qur’an Hadits agar dapat menjadikan peserta didik berkompeten
didalam bidangnya.

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana desain rencana pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Futuhiyyah Cahaya Mas ?
2. Bagaimana proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Futuhiyyah
Cahaya Mas ?
3. Bagaimana hasil pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Futuhiyyah
Cahaya Mas ?

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui desain pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Futuhiyyah Cahaya Mas.
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Futuhiyyah Cahaya Mas.
3. Untuk Mengetahui hasil dari pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Futuhiyyah Cahaya Mas.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan, sebagai referensi atau
rujukan khususnya untuk lembaga terkait dan bagi guru pendidikan agama
islam khususnya guru Al-Qur’an Hadits yang terkait dalam mengatur
jalanya belajar mengajar sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang
efektif dan efesian sehingga dapat menciptakan para siswa dan siswi yang
berkompeten.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi oleh tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyyah Futuhiyyah
Cahaya Mas dalam hal mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan
dalam proses mengajar anak didik, agar tercipta suasana yang kondusif
serta hasil yang efektif dan efisien, dan dapat menghantarkan para
peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh penliti untuk
menambah wawasan tentang bagaimana mengatur proses jalanya
belajar mengajar Al-Qur’an Hadits untuk menciptakan peserta didik
yang berkompeten.
c. Bagi Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Sekolah Tinggi
Ilmu Agama Setia Wali Sembilan Semarang sabagai bahan rujukan
dan sarana untuk mengetahui Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits Dalam Pencapaian Kompetensi.

F. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran Al-
Qur’an Hadits Dalam Pencapaian Kompetensi, akan tetapi dari masing-masing
penelitian tersebut dapat ditemui beberapa persamaan dan perbedaan, baik
dalam objek kajian maupun kesimpulan yang dihasilkan diantaranya :
Skripsi karya Kiki Ariansyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung dengan judul “Upaya Guru Al-
Qur’an Hadist Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits di MTS Negeri Liwa Lampung”. Penelitian ini berisikan
tentang upaya serta kreatifitas seorang guru dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
Skripsi karya Muslimah Dwi Putri Sutrisno, jurusan PAI Fakultas Agama
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Efektivitas
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-
Qur’an di Madrasah Tsanawiyyah Muallimin Muhammadiyah Cabang
Makassar”. Penelitian tersebut memaparkan tentang upaya serta metode
seorang guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam membaca Al-Qur’an
serta menguraikan apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat
efektivitas pembelajaran Al-Qur’an Hadits dalam mengatasi kesulitan siswa
untuk membaca Al-Qur’an.
Skripsi karya Nur Habibah, Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri Sumatra Selatan dengan judul “Strategi Guru
AlQur’an Hadits Dalam Mengatasi Kesulitan Dalam Membaca Al-Qur’an
Kelas VII A Di MTs PP. Tarbiyah Islamiyah Hajoran Kabupaten Labuhan
Batu Selatan”. Penelitian ini menguraikan berbagai hal yang menyulitkan
siswa dalam mepelajari Al-Qur’an serta menjelaskan strategi guru dalam
mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari Al-Qur’an.
Berdasarkan kajian-kajian penelitian di atas yang sudah teruji
kebenaranya ada beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian di atas
dengan penelitian yang sekarang penulis lakukan .Persamaan dari masing-
masing penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang hasil belajar siswa yang
di terapkan pada pendidikan, sedangkan perbedaanya adalah tiga penelitian di
atas menjelaskan tentang upaya dan pengaruh pembelajaran alquran hadist
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan penelitian ini membahas
tentang manajemen pembelajaran yang dilakukan untuk mengatur proses
pembelajaran siswa, agar siswa dapat mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan di MTs Futuhiyyah Cahaya Mas Kecamatan Mesuji Makmur
Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2021/2022.

G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI


Sistimatika penulisan skripsi dalam penelitian ini adalah pada tahap
pendahuluan memuat bagian muka (preliminary) yang berisi halaman judul,
abstraksi, halaman Motto, halaman persembahan nota pembimbing, halaman
persembahan, halaman kata pengantar , dan daftar isi.
Pada bagian isi (body text) dalam skripsi ini memuat empat bab yang akan di
uraikan di bawah ini tentang : MANAJEMEN PEMBELAJARAN AL-
QUR’AN HADITS DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI DI MTs
FUTUHIYYAH CAHAYA MAS.
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat beberapa sub judul diantaranya: latar belakang
masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan skripsi.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Bagian ini menguraikan tentang pengertian manajemen pembelajaran,
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan menjelaskan tentang apa itu yang
dimaksud dengan kompetensi.
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang fokus penelitian, pendekatan penelitian, sumber
data penelitain, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
4. BAB IV : ANALSIS HASIL PENELITIAN
Data umum penelitian (sejarah berdirinya objek penelitian, letak
geografis, Visi dan Misi, Struktur organisasi, sarana prasarana, dan
keadaan guru, karyawan dan siswa). Analisis data hasil penelitian tentang
Manajemen Pembelajaran Al-Quran Hadits Dalam Pencapaian
Kompetensi yang meliputi analisis pendahuluan, analisi lanjutan,
pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan hasil penelitian.
5. BAB V : PENUTUP
Penutup memuat tiga sub judul, antara lain: simpulan, saran-saran dan
kata penutup. Bagian akhir pada penelitian ini terdapat daftar pustaka,
daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.

Anda mungkin juga menyukai