PENDAHULUAN
dasar nilai-nilai peradaban kebudayaan manusia yang ada didunia ini. Suatu
proses yang diharapkan dalam usaha pendidikan adalah proses yang terarah dan
kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta
oleh pendidik agar dapat dicapai oleh peserta didiknya. Guru sebagai pendidik
menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua,
masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar
sesuai dengan perkembangan peserta didik dan diharapkan pula dari pribadi
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sedangkan belajar
1
Nur Asiah, S.Ag, M.Ag, Inovasi Pembelajaran, (Bandar Lampung: Anugrah Raharja
(Aura),2014) ,h.1
2
Ibid, hal. 8
1
2
sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu
pelajaran dan pengetahuan yang berharga baik melalui ciptaan Allah yang
َ َ َ ۡ َ َ ۡ ْ َ ۡ َ ُ ۡ ُ ه ُ ۡ َ ۡ َ ُ ه ُ ُ ُ ُ ُ ُ ه َ َٰ َ َ َ ه
ِأو لم يروا كيف يبدِئ ٱَّلل ٱۡللق ثم ي ِعيده ۚٓۥ ي ِعيده ۚٓۥ إِن ذل ِك لَع ٱَّلل
ٞ َ ۡ َ َ َ ه ه َ َ َ َٰ ُ ل َ َ ۡ ه
٢٠ ك َشءٖ قدِير
ِ ٱلنشأة ٱٓأۡلخِرة ۚٓ إِن ٱَّلل لَع
sesuatu.”(Al-Ankabut:19-20).4
3
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori Dan Praktik Ditingkat Pendidikan
Dasar, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2016), h.2
4
Departemen Agama RI, Al-Qu’ran dan Terjemah, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci
Al-Qur‟an,1984),
3
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik peserta didik, dapat dipastikan peserta
Dalam konteks pembaharuan pendidikan ada tiga isu utama yang perlu
Agama Islam.
dan pragmatis supaya hidup sesuai dengan ajaran islam, sehingga terjadinya
maka perlu optimalisasi keterlibatan dan partisipasi yang tinggi dari peserta
5
Herry widyastono, PU, Pengembangan Kurikulum di era Otonomi Daerah dari Kurikulum
2004, 2006, ke Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h.196
6
Zuhairini, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang:UIN Pers,2004),
h.11
4
peserta didik. Keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran ini berwujud
dimasyarakat. Hal ini membuat anak yang ingin cepat bekerja setelah lulus
sekolah semakin tertarik untuk mengambil jurusan dan menekuninya sesuai apa
hasil belajar ulangan harian peserta didik di SMP IT Nurul Iman masih terbilang
rendah.
Hasil wawancara terhadap Siti Masitoh, S.Pd selaku guru PAI di SMP
didik tertentu yang aktif bertanya dan terkadang jawaban dari pertanyaan masih
7
Heru Kurniawan, Pembelajaran Kreatif Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013).(Jakarta:
Prenadamedia Group,2015)
5
Siswa hanya muncul ketika guru melontarkan pertanyaan, itu pun hanya
Agama Islam. Pertama, hal itu jelas akan melemahkan semangat belajar peserta
didik maupun mengajar guru. Kedua, dampak dari permasalahan pertama akan
berimbas pada strategi dan metode pembelajaran, dimana bisa dipastikan asal-
asalan (terkesan dari pada tidak diisi). Ketiga, akan membuat siswa jenuh
dengan pelajaran ini, sehingga alokasi waktu yang disediakan mata pelajaran
ini akan menjadi sia-sia karena seolah-olah melewati ruang kosong dan
seterusnya.
Oleh karena itu, perlunya solusi pembelajaran yang tepat yang dapat
dari materi yang ada, pelajaran Pendidikan Agama Islam bersifat komplek,
sehingga guru dapat menerapkan berbagai metode sesuai kebutuhan dan tujuan
yang hendak dicapai. Bila ditinjau dari aspek tujuannya yang mengarah pada
6
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik salah satu model pembelajaran yang
tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka,
berpikir optimal. 8
dengan melibatkan kerja proyek. Sedangkan menurut Clegg dan Berch melalui
8
Ngalimun, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Perana Ilmu, 2017),h..330
9
Made wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014)
h.114
7
kurikulum.
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam“. Dalam
hal ini, penulis perlunya menegaskan bahwa hasil belajar pada penelitian ini
hanya mengukur ranah kognitif, adapun mata pelajaran pendidikan agama islam
merupakan mata pelajaran yang kaya akan akan ranah afektif dan materi haji
B. Rumusan Masalah
10
Ngalimun, Strategi Pembelajaran Dilengkapi Dengan 65 Model Pembelajaran, (Bantul
Yogyakarta: Penerbit Pernana Ilmu,2017), h.276
8
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IT
Nurul Iman?
belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IT Nurul Iman?
1. Tujuan Penelitian
adalah :
2) Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IT
Nurul Iman.
2. Manfaat Penelitian
sekolah dan peneliti. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1) Teoritis
a. Umum
b. Khusus
2) Praktis
pembelajaran.
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
10
didik.
kreatif.
d. Bagi Peneliti
D. Penelitian Terdahulu
kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari
ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan
1. Hasil penelitian Adji Iman Santoso tahun 2017 dengan judul “Penerapan
project based learning (PjBL) berbasis teknologi tepat guna terhadap retensi
tinggi, sedang dan rendah kelas X SMAN 14 bandar lampung.(3) tidak ada
adalah quasi eksperimen desaign dengan desain the matching only pretest-
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Satria Mihardi, dkk. dengan judul “The
berfikir kreatif.
terletak pada lokasi dan wilayah yang diteliti dan waktu penelitian yang
13
dilaksanakan pada tahun ajaran. Persamaan pada penelitian ini terletak pada
learning dan mata pelajaran yang digunakan yaitu mata pelajaran PAI.
E. Kerangka Berpikir
Siswa Pada Mata Pelajaran PAI” menunjukan bahwa siswa berfikir kreatif
berfikir kreatif.
based learning ini dapat meningkatkan keaktifan siswa yang semula pasif
nantinya akan membuat siswa lebih aktif karena project yang diberikan oleh
Kemudian, mereka juga arus aktif bertanya dan menjawab dari apa yang
siswa dalam belajar. maka kerangka pikiran dalam penelitian ini dapat
Gambar 1. 1
X Y
Model Project Based Hasil Peserta Didik Di SMP
Learning Nurul Iman
1. Pertanyaan mendasar 1. Peserta didik dapat
2. Mendesain perencaan mengerjakan tugas sesauai
produk dengan prosedur yang telah
3. Menyusun jadwal ditentukan.
pembuatan 2. Pembelajaran jadi lebih
4. Memonitoring keaktifan efektif
dan perkembangan 3. Peserta didik berpikir lebih
proyek mandiri
5. Menguji Hasil 4. Pengetahuan menjadi lebih
6. Evaluasi pengalaman mendalam
belajar. 5. Pembelajaran menjadi tidak
Kajian Pusta
monoton
F. Hipotesis
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IT Nurul Iman
Kab Sukabumi.
belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IT Nurul Iman Kab
Sukabumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
Ngalimun, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Penerbit Perana Ilmu, 2017), h..271
12
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum, 2013, (
Jakarta: Bumi Aksara 2015) h. 21
16
17
13
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Konstektual, ( Jakarta: Kencana,2014) h. 41
14
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2014)
hal.144
18
diperoleh dengan cara membuat karya atau proyek yang terkait dengan
materi ajar dan kopetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
Peserta didik harus fokus pada penyelesaian masalah atau pertanyaan yang
memandu mereka untuk memahami konsep dan prinsip yang terkait dengan
15
Ridwan Abdullah Sani, ibid, h.221
19
b. Memberikan materi atau informasi pada saat yang tepat, sesuai dengan
perkembangan kelompok.
yang tepat pada saat yang tepat. Pertanyaan ini hendaknya merupakan
pandangan lain-lain.
proses kelompok.
16
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, ( Bogor:
Ghalia Indonesia, 2016 ), h. 319-321
20
berikut:
dan pengalaman yang ada dalam diri sendiri sedangkan guru berperan
17
Purwanto, Muchlas Samani, Nanik Estidarsani, “ Pembelajaran Pengelasan Las Busur
Listrik Berbasis Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Dan
Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori Dan Praktek, vol. 3 no 2 (31 agustus 2015
), h.127-13
18
Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: yrama widya, 2014 ), h. 96
21
Secara garis besar pengertian hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu
hasil dan belajar. Menurut KBBI hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat
beberapa ahli, menyimpulkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
19
Departemen Pendidikan Nasional, UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, ( Jakarta: Grafika Offset, 2011), H.88-90
20
Panji Gunawan, Kamus Saku Bahasa Indonesia Dilengkapi Dengan: Kamus Bahasa Dan
Sastra Indonesia Eyd (Ejaan yang Disempurnakan) Untuk Pelajar,Mahasiswa Dan Umum, (Pustaka
Gama:2008), h.212
21
Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada,
2007), h.2
22
berkembang. 23
suatu hasil yang dicapai pada diri melalui aktifitas serangkaian kegiatan
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil
tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
tela ditetapkan. 24
22
Chomaidi Dan Salamah, Pendidikan dan Pengajaran:Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Pt
Grasindo,2018), h.163
23
Ridwan Abdullah Sani, Strategi Belajar Mengajar, (Depok: PT. Rajagrafindo
Persada,2019), h.12
24
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.57
23
hasil belajar yaitu berasal dari dalam peserta didik (faktor internal) dan
1) Faktor jasmani
2) Kesehatan
3) Cacat tubuh
1) Faktor Keluarga
anak. Begitu juga contoh sikap yang baik dari orang tua sangat
miskin tidak dapat membeli alat-alat itu. Dengan alat yang tidak
2) Faktor Sekolah
a) Metode mengajar
b) Kurikulum
d) Disiplin sekolah
e) Alat pelajaran
f) Waktu sekolah
h) Keadaan Gedung. 25
25
Slamento, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
h.69
Burhan Nurgianto, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta:
26
BPFE,1988), H.42
26
Tabel 1.1
No Ranah Indikator
1 Ranah Kognitif 1.1 Dapat menyebutkan
a. Ingatan, pengetahuan (knowledge) 1.2 Dapat memberikan
contoh
d. Analisis (Analysis)
5.1 Dapat
menghubungkan materi
sehingga menjadi
e. Menciptakan, membangun kesatuan yang baru
(Synthesis) 5.2 Dapat menyimpulkan
27
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,2011), h.39-40
27
No Ranah Indikator
5.3 Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)
f. Menciptakan (Evaluation)
6.1Dapat menilai
6.2 Dapat menjelaskan
dan menafsirkan
6.3 Dapat menyimpulkan
2 Ranah Afektif
a. Penerimaan (Receining) 1.1 Menunjukan sikap
menerima
1.2 Menunjukan sikap
menolak
b. Sambutan 2.1Kesediaan
berpartisipasi terlibat
2.2 Kesediaan
memanfaatkan
No Ranah Indikator
5.1 Melembagakan atau
e. Penghayatan ( Karateristik) meniadkan
5.2 Menjelmakan dalam
pribadi dan prilaku
sehari-hari
3 Ranah Psikomotorik
a. Keterampilan bergerak dan 1.1 kecakapan
bertindak mengkoordinasikan
gerak mata, telinga, kaki
dan anggota tubuh yang
lainnya
4. Teori Belajar
peserta didik sendiri bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus
28
Harwono,Heni Mularsih, Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar,
(Depok: Rajawali Pers, 2018), h.98
29
2 Harwono,Heni Mularsih, ibid,h.120
30
baik, teratur, aman, dan tidak terjadi kekacauan yang berujung pada
tindakan anarkis.31 Hal ini terdapat dalam firman Allah SWT sebagai
berikut:
َ ُ َ ُ ُ ي
٣ ……ٱۡل يسل َٰ َم د ِٗينا ِ َو َر
ِ ضيت لكم
digelar ke muka bumi, dan terbina dalam bentuknya yang terakhir dan
sempurna dalam Al-qur‟an yang suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi-
Nya yang terakhir yakni Nabi Muhammad yang memuat tuntunan yang jelas
30
Departemen Pendidikan Nasional, ibid, h.5
31
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Penerbit Erlangga,2011),
32
Al-Qur’an Tajwid Dan Tafsir Untuk Wanita,( Bandung: Marwah,2009) h.107
31
material.33
Agama Islam adalah suatu bimbingan terhadap mental (jiwa) dan jasmani
agama Islam sehingga dapat tercipta manusia yang sempurna, sehat rohani
dan jasmani yang pada akhirnya akan dapat menerapkan apa yang di dapat
pengaruhi oleh nilai-nilai spritual dan sadar dengan nilai etnis Islam.35
33
Rois Mahfud, ibid. h.4
34
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Rajawali Pers,2014),
h.19
35
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta, Imprint Bumi Aksara,2014) Hlm.31
32
dan latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tuujuan yang
hendak dicapai.
PAI.
a. Al-qur‟an/hadits
b. Keimanan
c. Syariah
d. Akhlak
e. Tarikh37
36
Akmal hawi, ibid, h.19-20
37
Yunus, Arhanuddin Salim, Eksistensi Moderasi Islam Dalam Kurikulum Pembelajaran Pai
Di SMA, (Al-Tadzkiyah Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 9, No.2, 2018), H.186
33
yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan islam sebagai suatu usaha
Landasan itu terdiri dari al-qur‟an dan sunah Nabi Muhammad SAW
a. Al-Qur;an
َ ُّ َ َ ي َ ي َ َ َ َ َ ي َ َٰ َ ي َ َ َ يَي ي َ َ ذ
ٱقرأ وربك٢ ٱۡلنسن مِن عل ٍقِ خلق١ ٱقرأ بِٱس ِم ربِك ٱَّلِي خلق
38
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,2014), h.19
39
Sri Minarti,ibid, hlm.42
34
Ayat ini mengandung perintah untuk membaca dan menulis. Hal ini
membaca dan menulis. Jadi di dalam Q.S Al-alaq sudah jelas Allah
b. Hadits
َ َ َ َي ُ ْ ذٞ َ َ َ ٌَ ذ ُ ي ُ َ َ َ َذ
َٱَّلل لق يد َكن لك يم ِِف َر ُسو ِل ٱَّللِ أسوة حسنة ل ِمن َكن يرجوا
ٗ َ ََ َ َ ََ ذ َ ي َ َ ي
٢١ وٱۡلوم ٱٓأۡلخِر وذكر ٱَّلل كثِريا
40
Al-Qur’an Perkata Warna Metode Atau Tata Cara Belajar Terjemah Al’quran Kata
Perkata Dengan Cara Memberi Warna Setiap Penggalan Kata Pada Ayat-Ayat Al-Qu’an Dalam
Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, (Bandung,Cordoba,2016),h..597
41
Sri Minarti,opcit, h.48
35
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia hanya menyebut nama
Allah SWT.”42
Muhammad SAW. baik itu ucapan nya, perbuatan nya bahkan sifat-sifat
beliau baik untuk di ikuti dan amalkan di dalam kehidupan kita sehari-
hari.
c. Ijtihad
oleh para mujtahid dengan menggunakan yang salah satu nya dengan
suatu hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Qur‟an dan Hadist. Hal
42
Al-Qur’an Perkata Warna Metode Atau Tata Cara Belajar Terjemah Al’quran Kata
Perkata Dengan Cara Memberi Warna Setiap Penggalan Kata Pada Ayat-Ayat Al-Qu’an Dalam
Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia ,ibid, h.41
43
Toto Suryana,Cecep Alba, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi,
(Bandung:Tiga Mutiara,1997)
36
ُ
ِنكمۖۡي ي َ َ َٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ذ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ ي
يأيها ٱَّلِين َءامن ٓوا أطِيعوا ٱَّلل وأطِيعوا ٱل ذرسول وأو ِِل ٱۡلم ِر م
َ ُ ُ ُي َ ي َ ُ ُّ ُ َ ذ َ َ ي
نت يم تؤم ُِنون ٱلر ُسو ِل إِن ك
ٱَّللِ َو ذ فإِن ت َنَٰ َزع ُت يم ِِف َشءٖ فردوه إَِل
َ َ ي َ ُ َ ي اٞ َ َٰ َ َ ي ي َ ذ َ ي
ِ
٥٩ بِٱَّللِ وٱۡلوم ٱٓأۡلخ ِِرِۚ ذل ِك خري وأحسن تأوِيًل
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
setiap tindakan ada suatu aktivitas berorentasi pada setiap tujuan atau di
di capai bukan pada materi. Dalam tujuan Pendidikan Agama Islam menjadi
44
Sukring, Pendidik Dalam Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik (Tadris:Jurnal
Keguruan Dan Tarbiyah,Vol.1, 2016, ISSN:23017562), h.73
37
penting bagi keberhasilan sasaran yang diinginkan, arah atas pedoman yang
harus ditempuh, tahapan sasaran dan sifat serta mutu legiatan yang
dilakukan. Karena itu kegiatan yang tanpa diserta tujuan sasarannya akan
kabur, dan akibatnya program serta kegiatannya sendiri akan menjadi acak-
acakan.45
berikut:
agama.
45
Sukring, Pendidik Dalam Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik (Tadris:Jurnal
Keguruan Dan Tarbiyah,Vol.1, 2016, ISSN:23017562), h.73
46
Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:Rineka
Cipta,2008), h.261
38
menitik beratkan pada aspek moral manusia sebagai makhluk sosial dan ber-
Hung & wong, 200; Myers & Botti, 2000, ED, 1995). Keotentikan kegiatan
kolaboratif.47
47
Ngalimun, ibid, h.267-268
39
48
Choirul Fuad Yusuf, Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam(Smp), (Jakarta
Selatan:Pena Citasatria,2007), h.22
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
kumpulan angka-angka.49
pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah
rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
pendekatan project based learning, hasil belajar peserta didik, dan pengaruh
49
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2012) cet ke-1 hlm. 68
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019),
cet ke-28 hlm.16
40
41
2. Metode Penelitian
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
di ajukan.51
ini sebagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri
1. Variabel Penelitian
51
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Gajah mada university, 2012). Hlm
111
52
Tang Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika, (Surabaya: Unesa Universitas
Press, 2010), hal: 42
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. (Bandung: Alfabeta). hal:
107
42
memiliki variasi antara satu dengan yang lainnya. Variabel dalam penelitian
berbentuk apa saja, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga
1) Variabel Independen
54
Sugiyoni, Metode Penelitian. (bandung: alfabeta, 2015). Hlm 38
55
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2019) cet ke-2, hlm.55
43
learning.
2) Variabel Dependent
Sukabumi.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan satu
X Y
56
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016)
hlm.109
44
Definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
kesimpulannya.57
yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan
dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini
adalah produk.
57
Sugiyono, Metode Penelitian. Hlm 39.
58
Global SchoolNet. (2000) Introduction to Networked Project Based Learning. Diambil
pada tanggal 5 Januari 2023 dari http://www.gsn.org/web/pbl/whatis.htm
45
pembelajaran berikutnya.
b. Hasil Belajar
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
1. Jenis Data
rasio). Adapun data kuantitatif pada penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP IT Nurul Iman
59
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.57
47
(satuan relatif). Adapun data kualitatif pada penelitian ini adalah berupa
profil dan data-data sekolah yang didapat dari pihak SMP IT Nurul Iman
a. Jenis penelitian
dan wawancara.
1. Populasi
60
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm 173
48
dimiliki oleh subjek atau obyek didalam suatu wilayah.61 Ada yang
atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.62
populasi. Tetapi, jika jumlah populasinya lebih besar, dapat diambil antara
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik Kelas VIII
peserta didik.
2. Sample
61
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
(Bandung: Alfabeta, 2009) hlm.369
62
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.61
63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bhineka
Cipta, 2006), hlm. 134.
49
dalam penelitian ini Sample diambil dari seluruh anggota kelas VIII yang
VIII dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki nilai ratarata yang
Tabel 3.1
Kelas VIII
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan
dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu.
1. Observasi (Pengamatan)
64
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bhineka
Cipta, 2006), hlm. 134.
50
adalah suatu proses penelitian dengan mengamati suatu kondisi dari bahan-
bahan pengamatan. Untuk bagian teknik observasi seperti ini sangat cocok
2. Test
soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya.
penelitian kuantitatif.
3. Metode dokumentasi
65
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
Hlm. 224.
51
F. Instrumen Fenelitian
sendiri-sendiri.
Dalam penelitian ini akan di jabarkan dimensi dari dua variabel yang di
Tabel 3.2
6)Evaluasi 14 dan 15
pengalaman belajar
peserta didik. Pada
akhir proses
pembelajarannya,
pendidik dan
peserta didik
melakukan refleksi
terhadap aktivitas
dan hasil proyek
55
data dengan statistik deskriptif (mean, standar deviasi, dan tabel distribusi
frekuensi), uji instrumen yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji persyaratan
analisis yaitu uji normalitas dan uji linieritas, statistik inferensial digunakan
untuk uji hipotesis yaitu analisis regresi sederhana dan uji t (uji parsial).
1. Statistik Deskriptif
ini dilakukan mengingat data angka yang dikumpulkan terdiri dari nilai-nilai
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝜌=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
∑ 𝑓𝑋
Μ=
𝑛
Keterangan:
M = Rata-rata hitung
n = Jumlah sampel
∑ 𝑓 (X−M𝑟 )2
SD = √
N−1
Keterangan:
SD = Standar deviasi
Xr = Skor rata-rata
N = Jumlah responden
kuantitatif, oleh sebab itu, data yang dikumpulkan pun harus memenuhi
seharusnya diukur.66
validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak
berikut:
66
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV Alfabeta, 2015) hlm. 137.
67
Masrun. Analisis Item (UGM: Fakultas Psikologi, 1979) dikutip oleh: Sugiyono. Metode
Penelitian Administrasi (Bandung: CV Alfabeta, 2009) hlm. 152.
59
n XY − ( X )( Y )
rxy =
2 2
n X − ( X ) n Y − ( Y )
2 2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada taraf signifikan 0,05 (5%).
Jika nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel pada taraf signifikansi 0,05
dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali diperoleh hasil yang
relatif sama.
k i
2
r11 = 1 − 2
k − 1 t
Keterangan:
k = Banyaknya Indikator
a. Uji Normalitas
68
Uma Sekaran. Research Methods for Business (2003) dikutip oleh: Bambang S. Soedibjo.
Pengantar Metode Penelitian (Bandung, 2005) hlm. 74.
69
Uma Sekaran. Research Methods for Business (2003) dikutip oleh: Bambang S. Soedibjo.
Pengantar Metode Penelitian . hlm. 72.
61
signifikansi (Asymp. Sig) yang jika nilai tersebut lebih besar dari 0,05
b) Jika data menyebar jauh dari garis regresi dan/atau tidak mengikuti
normalitas.
b. Uji Linearitas
70
Santoso. Statistik Parametrik. (Jakarta: PT Elex Media Komutindo, 2010). hlm. 393.
62
memenuhi syarat linearitas maka model analisis regresi linear tidak bisa
digunakan.
berikut:
a) Jika nilai Sig. Deviation from Linearity > 0,05, maka terdapat
b) Jika nilai Sig. Deviation from Linearity < 0,05, maka tidak terdapat
4. Uji Hipotesis
bebas, Prediktor). 71
independen.72
Ŷ = a + bX
Keterangan:
71
Gilang Syahril Akbar. “ Analisis Regresi (Metode Penelitian Kuantitatif).
https://www.academia.edu/resource/work/43363557 (2022). Diakses pada 25 Januari 2022.
72
Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate: dengan program IBM SPSS 23. (Semarang:
Penerbit Universitas Diponegoro. 2013). hlm. 96 28 Moh. Nazir. Metode Penelitian. hlm. 609.
64
berikut :
n XY − ( X )( Y )
b=
n X 2 − ( X )
2
Y − b ( X )
a=
n
b. Uji T
berikut:
73
Moh. Nazir. Metode Penelitian. hlm. 609.
65
a) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai Sig. < ɑ 0,05 (5%), maka H0 ditolak
b) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai Sig > ɑ 0,05 (5%), maka H0 diterima
1. Tempat Penelitian
Kabupaten Sukabumi
2. Waktu Penelitian
yaitu selama 7 bulan dihitung mulai dari bulan Januari 2023 sampai dengan
bulan Juli 2023, dengan rincian jadwal kegiatan sebagaimana tampak pada
Tabel. 3.3
BULAN
NO Kegiatan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
1. Pembagian Surat
Keputusan dan
Survey Lokasi
2. Penyusunan Skripsi
BAB I
3. Penyusunan Skripsi
BAB II
4. Penyusunan Skripsi
BAB III
5. Penyusunan Skripsi
BAB IV
6. Penyusunan Skripsi
BAB V
7. Proses Penyelesaian
8. Sidang Skripsi