PENDAHULUAN
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe”
dan akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal cara dan sebagainya).
Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie” yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke
bimbingan. Dalam bahasa Arab, istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah”
yang berarti pendidikan. Dengan demikian pendidikan berarti segala usaha orang
kebudayaan. Tujuan utama dari pendidikan adalah membentuk karakter siswa yang
memiliki kecerdasan yang maksimal baik dari segi kognitif, skill dan emosionalnya.
pengertian pendidikan dalam artian yang luas sebagai “semua perbuatan dan usaha
menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohaniah”.2
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), hal.
83.
2
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 120.
1
2
sesuatu. Menurut Slameto minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan Pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada ada daya tarik baginya. siswa segan
untuk belajar, siswa tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran
yang menarik minat Siswa, lebih mudah dihafal dan disimpan, karena minat
sesuatu yang menarik minatnya.4 Minat ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa, apabila seorang siswa mempunyai minat dalam mempelajari pelajaran agama
Sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Namun, pada
kenyataannya masih ada di antara guru yang kurang berperan dalam meningkatkan
minat belajar siswa, baik melalui penggunaan metode maupun interaksi, hal ini dapat
keberhasilan peserta didik, salah satu peran guru adalah sebagai inspirator,
petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Sebagai pembimbing guru harus
motivator guru harus dapat memberikan semangat kepada anak didik agar bergairah
3
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hal. 59.
4
Gunarso, Meningkatkan Minat Belajar Anak, (Jakarta: LPTK dan ISPI, 1995), hal. 68.
3
dalam belajar.5 Dan guru juga merupakan komponen yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar karena seorang guru bukan hanya mengajar melainkan juga
harus mendidik siswanya dalam proses belajar mengajar guru harus membangun
dengan pengajar (guru). Interaksi merupakan salah satu bagian yang paling penting
dan tidak akan pernah bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan, baik itu interaksi
antar guru, interaksi antar guru dan siswa maupun interaksi antara guru dengan wali
murid.6 Di dalam proses interaksi antara guru dan murid dalam ke belajar mengajar
sama lainnya. Seorang siswa dikatakan telah belajar apabila telah mengetahui sesuatu
yang sebelumnya belum diketahui, termasuk sikap tertentu yang sebelumnya belum
membantu siswa atau orang lain untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki.
ikatan kasih sayang dan kekeluargaan, yang didalamnya ada kewajiban saling tolong
menolong dalam kebaikan dan saling mencegah keburukan satu sama lain. Karena
pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendirian tanpa kehadiran orang lain. Hal ini
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 43.
6
Zaenal Mukarom dan Rusdiana, Komunikasi dan Teknologi Informasi Pendidikan (Bandung:
CV. Pustaka Setia, 2016), 105.
4
َّاس اِنَّا َخلَ ْقٰن ُك ْم ِّم ْن ذَ َك ٍر َّواُْنثٰى َو َج َع ْلٰن ُك ْم ُشعُ ْوبًا َّو َقبَاۤ ِٕى َل لَِت َع َار ُف ْوا ۚ اِ َّن ُ ٰياَيُّ َها الن
ٓ
اَ ْكَر َم ُك ْم ِعْن َد ال ٰلّ ِه اَْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن ال ٰلّهَ َعلِْي ٌم َخبِْيٌر
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Minat belajar juga banyak dipengaruhi oleh kualitas interaksi antara guru dan
siswanya, siswa yang banyak berinteraksi dengan guru akan bersemangat di saat guru
tersebut mengajar. Sebaliknya, siswa yang kurang berinteraksi dengan guru akan
acuh tak acuh saat pembelajaran berlangsung hal ini dapat mengakibatkan minat
belajarnya menurun dan berdampak terhadap hasil yang akan siswa dapatkan.
Ini berarti bahwa hubungan guru dan siswa serta suasana kelas yang positif
penting dan paling berpengaruh terhadap perkembangan serta kemajuan siswa, baik
itu dari segi kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar
kelas. Sehingga sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa dapat belajar
dengan sungguh-sungguh secara formal, sedangkan tempat dan juga lembaga yang
dibuat bertujuan untuk mendidik serta membimbing siswa dengan bantuan seorang
guru.7
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analis Sosiologi tentang Berbagai Problem
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 3-5
5
guru kurang berinteraksi dengan siswa. Hal ini disebabkan karena tidak ada
kemampuan pada guru untuk mengelola interaksi, kurangnya ilmu pengetahuan pada
guru sehingga apabila ada yang ingin berinteraksi dengan cara bertanya guru tersebut
akan marah. dan siswa merasa tidak perlu berinteraksi dengan guru karena mereka
takut kepada guru. Seharusnya guru harus mempunyai ilmu tentang interaksi yang
baik dan menjadikan siswanya sebagai teman sehingga mereka tidak akan sungkan
apabila ada permasalahan yang ingin diselesaikan. Dengan kata lain, apabila tidak
terjadinya interaksi antar guru dan siswa, siswa akan merasa kurangnya perhatian
dari guru sehingga membuat minat belajarnya menurun, dan akan berdampak pada
Salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI di MTsN
4 Pidie ialah dengan meneliti pengaruh interaksi guru dan siswa terhadap minat dan
hasil belajar PAI. Pembelajaran yang mengedepankan interaksi antara guru dan siswa
yang dapat meningkatkan minat belajar sehingga bisa mencapai hasil pembelajaran
Oleh karena itu penulis sangat tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Interaksi Guru dan Siswa terhadap Minat dan Hasil Belajar PAI pada
Masa Pandemi di MTsN 4 Pidie”. Judul penelitian ini sekaligus menjadi judul skripsi
yang merupakan salah satu karya tulis ilmiah mahasiswa sebagai syarat dalam
menyelesaikan studi program Strata satu pada Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli.
B. Rumusan Masalah
yang menjadi rumusan permasalahan dalam pemahasan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
6
1. Bagaimana pola interaksi yang digunakan oleh guru dan siswa pada masa
2. Bagaimana minat dan hasil belajar siswa PAI pada masa pandemi di MTsN 4
Pidie?
3. Bagaimana pengaruh interaksi guru dan siswa terhadap minat dan hasil
C. Tujuan Penelitian
kemukakan di atas, maka di sini penulis akan mengungkapkan beberapa tujuan yang
1. Untuk mengetahui bagaimana pola interaksi yang digunakan oleh guru dan
2. Untuk mengetahui Bagaimana minat dan hasil belajar siswa PAI pada masa
minat dan hasil belajar PAI pada masa pandemi di MTsN 4 Pidie
D. Manfaat penelitian
pendidikan, diantaranya:
1. Siswa
Siswa dapat termotivasi dalam belajar dan memperoleh minat dan hasil
belajar yang lebih baik sehingga siswa lebih menguasai dan terampil dalam
2. Guru
Guru dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil
belajar.
3. Sekolah
Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai proses yang bermutu dan harus
4. Penulis
E. Hipotesis Penelitian
Secara etimologi, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu hypo dan theis. Hypo
berarti kurang dan theis adalah pendapat. Kedua kata itu kemudian digunakan secara
hipotesis.8 Hipotesis penelitian ini merujuk pada kajian lapangan, peneliti menduga
ada hubungan yang kurang positif antara hubungan interaksi guru dan siswa terhadap
minat belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan kerangka
Ha: Ada pengaruh yang signifikan dari interaksi guru dan siswa terhadap
minat dan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada MTsN 4
Pidie.
8
Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 86.
8
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari interaksi guru dan siswa
terhadap minat dan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
MTsN 4 Pidie.
pengaruh yang signifikan dari interaksi guru dan siswa terhadap minat dan hasil
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada MTsN 4 Pidie.
F. Definisi Operasional
1. Pengaruh
merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
Pengaruh “diartikan daya yang timbul dari sesuatu akibat yang membentuk
pengaruh itu dengan “kuasa; kekuasaan, kekuatan batin batin: misalnya orang yang
Pengaruh yang penulis maksud adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
perubahan positif terhadap anak yang dapat dihasilkan ataupun keberhasilan dalam
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
1996), hal. 747.
10
W.J.S. Poerdardarminta, Kamus Umun Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),
hal. 664.
11
Sutan Muhammad Zain, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Jakarta: Grafika, 1961), hal.
569.
9
2. Interaksi
Kata interaksi berasal dari Bahasa Inggris Interaction artinya suatu tindakan
atau hubungan yang berbalasan. Dengan istilah lain yaitu proses terjadinya hubungan
timbal balik atau yang saling berhubungan dan memberikan pengaruh satu sama
lainnya. Interaksi adalah pengaruh timbal balik saling mempengaruhi satu sama
lain.12
interaksi dalam penelitian ini adalah hubungan timbal balik dari guru dan siswa
3. Guru
Kata “guru” dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan: guru adalah
agama adalah guru yang mengajarkan mata pelajaran agama.13 Dalam pendidikan
Islam “pendidik” sering disebut dengan murabbi, muallim, mua’ddim, mudarris dan
mursyid.14
Adapun guru yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini adalah
orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada siswa dan
12
Windi Novia, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Pustaka Gama, 2016), hal. 211.
13
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke IV, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2008), hal. 109.
14
Abdul Mujid, Ilmu Pendidikan islam, Ed. 1. Cet. 2, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 87.
10
4. Siswa
“Siswa adalah orang yang mendalami ilmu pengetahuan, orang yang sedang
pendidikan adalah “siswa sama dengan peserta didik yaitu sebagai individu yang
Siswa yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah anak-anak atau pelajar
5. Minat
Minat yaitu dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek
tertentu, misalnya minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi. Menurut Slameto
“minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas”.17
Jadi yang penulis maksud dalam skripsi ini, minat adalah suatu rasa keinginan
atau ketertarikan dalam diri anak didik terhadap suatu mata pelajaran yang
Pidie.
6. Hasil Belajar
seseorang dianggap telah belajar sesuatu Jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut Slameto, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
15
W.J.S. Poerdardarminta, Kamus Umun Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),
hal. 875.
16
Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2003), hal. 39.
17
Sawiwati, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa, (Palembang: Pustakaan UT, 2009), hal. 4.
11
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru sebagai hasil
Hasil Belajar diartikan “suatu hasil yang diperoleh atau usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru dilakukan
lingkungannya.19
Hasil belajar yang penulis maksud disini adalah hasil belajar (perubahan
tingkah laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) dari hubungan interaksi antara guru
PAI adalah singkatan dari Pendidikan Agama Islam yang merupakan upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-quran dan hadis melalui
Pendidikan Agama Islam yang penulis maksud disini adalah suatu mata
pelajaran yang sedang dipelajari oleh peserta didik, yang didalamnya terbagi menjadi
beberapa disiplin ilmu yaitu Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Fiqh dan SKI.
18
Ibid, hal. 2.
19
Sardian A,M, Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung, Rineka Cipta, 2020), hal. 120.
20
Dahwadin dan Farhan Syifa Nugraha, Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, ( Semarang: Mangkubumi Media, 2019), Hal. 7.
12
8. Masa Pandemi
Pandemi adalah wabah yang menyebar ke seluruh dunia. dengan kata lain,
wabah ini menjadi masalah bersama warga dunia. 21 Wabah sendiri diartikan sebagai
penyebaran penyakit di masyarakat dimana jumlah orang terjangkit lebih banyak dari
biasanya pada komunitas atau musim tertentu. Wabah dapat terjadi secara terus-
menerus, mulai hitungan hari hingga tahun. Wabah tidak hanya terjadi pada suatu
Masa pandemi yang penulis maksud adalah suatu keadaan dimana sebuah
penyakit terus-menerus terjadi dan bisa menular dan penyakit ini telah menyerang
9. MTsN 4 Pidie
MTsN 4 Pidie adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah
menjadi tempat penelitian yang terletak di Jalan Banda Aceh-Medan KM. 125,
G. Kajian Terdahulu
acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini.
berikut:
21
Ety Nur Inah,23 “Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru dan Siswa” Pada
penelitian ini dijelaskan bahwasannya seorang guru dan siswa dituntut untuk bisa
melakukan interaksi dalam proses pembelajaran dengan baik, sehingga siswa mampu
meningkatkan hasil belajar dengan maksimal. Metode yang digunakan adalah metode
proses interaksi belajar mengajar bisa terjadi dalam berbagai pola komunikasi. Jika
komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif interaksi
belajar mengajar adalah suatu hal yang saling melakukan aksi di dalam proses belajar
mengajar yang di dalamnya ada suatu hubungan antara siswa dan guru untuk
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak”. Pada skrisi ini dijelaskan
bahwa Permasalahan yang sering terjadi di dalam proses pembelajaran ini adalah
masih banyak guru-guru yang melakukan bentuk interaksi belajar mengajar berjalan
secara searah di sekolah. Akibatnya guru sangat aktif dan siswa menjadi pasif dan
tidak kreatif. Guru harus mampu membangkitkan minat belajar siswanya melalui
dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
23
Ety Nur Inah, “Peran Komunikasi Dalam Interaksi Guru Dan Siswa”, Jurnal Al-Ta’dib, Vol.
8 No. 2 (Juli-Desember, 2015), 150
24
Ana soraya, “Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak”. Skripsi: IAIN Salatiga, 2015
14
bahwa: (1) Interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik sebanyak 10
responden atau 23,2%, sedang sebanyak 22 responden atau 51,2%, dan buruk 11
responden atau 25,6%. Sehingga interaksi edukatif guru dengan siswa sebagian besar
adalah sedang. (2) Minat belajar siswa pada kategori tinggi sebanyak 6 responden
atau 13,9 %, sedang sebanyak 22 responden atau 51,2 %, dan rendah sebanyak 15
responden atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak sebagian besar adalahsedang. (3) Ada hubungan positif antara interaksi
edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu
0,316 yang mana dengan N = 43 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar
Minat dan Hasil Belajar PAI”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
bentuk-bentuk hubungan timbal balik antara keluarga dan sekolah pada SMP 2 Ulim,
serta factor-faktor yang mempengaruhi hubungan timbal balik tersebut dan untuk
mengetahui pengaruh hubungan timbal balik antara keluarga dan sekolah terhadap
minat dan hasil belajar siswa. Ditemukan indikasi bahwa ada diantara orang tua yang
siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap 3 guru PAI dan 50 orang siswa dengan
25
Safarni, “Hubungan Timbal Balik Antara Keluarga dan Sekolah terhadap Minat dan Hasil
Belajar PAI”, Skripsi: STIT Al-Hilal Sigli, 2012.
15
teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan kepala sekolah dan guru serta
timbal balik antara keluarga dan sekolah pada SMP 2 Ulim mengalami kendala,
sehingga interaksi yang dilakukan antara keluarga dan sekolah tidak berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Maka dari itu diharapkan pihak keluarga dan sekolah
hendaknya mampu berinteraksi dengan baik sehingga minat dan hasil belajar siswa
meningkat.
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian yang akan penulis
memfokuskan pada hasil yang didapatkan dalam mendapatkan berbagai hal yang
berkaitan dengan minat dan hasil belajar. memfokuskan penelitian dengan variabel
pertama yaitu interaksi guru dan siswa dan variabel kedua yaitu minat dan hasil
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan alasan tersebut
bawasanya interaksi antara guru dan siswa sangatlah penting karena dapat