ABSTRACK
Oleh:
Titik Nuragusti Kartika (19591239)
PENDAHULUAN
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Secara istilah pendidikan berasal dari bahasa latin yaitu Educare yang
1
Maka, dari teori pengertian pendidikan tersebut dapat disimpulkan
bahagia.3
3
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), hlm. 2
4
Baharrudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2015 ), hlm. 13
2
sesuatu. Suasana belajar pada dasarnya pun penting bagi kegiatan belajar.
sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak tenang dan banyak gangguan
sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. Karena itu guru
belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan. Hal ini
positif.
yang baik adalah lingkungan yang memicu dan menantang peserta didik
diinginkan.6
5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), hlm. 52
6
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran di SD (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009 ), hlm. 18
3
yang transaksional atau ada timbal balik.Untuk mencapai hasil belajar yang
banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi, yakni komunikasi yang tidak
pelajaran, salah satunya yaitu IPS. IPS merupakan salah satu pelajaran umum
hingga tingkat yang lebih tinggi, dengan tujuan untuk memupuk dan
mengevaluasi. Oleh karena itu, guru harus memiliki paradigma baru dalam
dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah
melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik sesuai dengan
7
Tutik Rahmawati, Daryanto Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik
(Yogyakarta: Gava Media, 2015 ), hlm. 151
4
karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir, dan kebiasaan bersikap dan
berperilakunya.8
banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri
ceramah, yang membuat anak kurang aktif dan kurang memilki ketrampilan
dijawab dengan serempak, hal ini menunjukkan peserta didik kurang percaya
diri dalam mengajukan pendapat. Pada saat kegiatan diskusi hanya sebagian
kecil saja yang dapat aktif terlibat dan selebihnya hanya menjadi pelengkap
dalam kelompok serta masih banyak pesera didik yang melakukan kegiatan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang duduk
dibangku kelas V adalah anak yang memiliki karakteristik yang cukup unik
mempraktikkan atau memperagakan, dan memiliki rasa ingin tau yang tinggi.
Oleh sebab itu, pada masa inilah penanaman nilai sosial sangat penting
5
Salah satu tugas gurudalam kegiatan pembelajaran adalah mimilih dan
jenis metode pembelajaran. Metode Role Playing dapat dijadikan salah satu
variasi metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan peserta didik kelas
menerapkan metode Role Playing, peserta didik menjadi lebih aktif dalam
beberapa metode ini ini terhadap hasil belajar pada materi pelajaran IPS
dengan memerankan diri sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini
pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, bergantung pada apa yang
6
bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Pembelajaran dengan metode
Role Playing menggunakan media bantu berupa kartu peran yaitu karton
bertuliskan nama peran yang dikalungkan pada peserta didik sesuai dengan
belajar mengajar.
Rejang Lebong”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
7
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, yang menjadi tujuan
Lebong.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
1. Manfaat Praktis
Lebong.
2. Manfaat teorotis
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Role Playing
a. Pengertian Metode Role Playing
Dalam kamus bahasa Indonesia metode adalah cara kerja yang l l l l l l l l l
lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan
l l l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran. l l
bermain peran. Metode bermain peran juga biasa disebut dengan Role
l l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta :
Pusat Bahasa, 2008), hlm. 952
0
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: PT. Ciputat Press,
2005), hlm. 52
9
berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang
l l l l l l l l l l l
benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
l l l l l l l l l l l l l l
0
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual (Bandung: Refika Aditama, 2011), hlm.
86
0
Triyo Supriyanto dkk, Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Malang: UIN
Malang Press, 2006), hlm.131
0
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan
Pemanfaatannya (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007), hlm. 77
10
kegiatan l l pengembangan. l l Karakteristiknya l l l adalah adanya
yang berurutan, konkret dan dapat diamati. Bermain peran dikenal juga l l l l l l l l l l l l l
Menurut Piaget, awal main peran dapat menjadi bukti perilaku anak. Ia
l l l l l l l l l l l l l l l
tertarik dan terlibat tidak hanya dalam belajar mengenai suatu konsep
l l l l l l l l l l l l l
dan mencari solusi yang kreatif. Melalui metode tersebut siswa harus l l l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Yulia Siska, Penerapan Metode Bermain (role playing) Dalam Meningkatkan
Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal ISSN.No (2)31-37.2011
0
Khoirul Huda, Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Metode
Role Playing, (Jawa Tenggah Didaktikum: Jurnal PTK, 2015), Vol. 16, No. 3, hlm. 25-28
11
Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi:
l l l l l l l l l l l l l l l l
tinggi, memiliki kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa tanggung
l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Syaiful Bahri Djamarah, Pendidik Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2005), hlm. 238
12
ini memudahkan individu untuk bekerjasama dalam menganalisis
l l l l l l l l l l l l l l l
yang perlu dilakukan agar metode ini dapat berlangsung dengan baik,
l l l l l l l l l l l l l
yaitu:0 l l
1) Pemanasan l
2) Memilih Pemain l l l l l
3) Menata Panggung l l
0
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.26-28.
13
seperti
l l l membahas l skenario l l l yang menggambarkan l urutan l l
seterusnya.
l l l
tersebut.
l l l
langkah berikutnya. l l l
14
berganti peran. Atau bahkan alur ceria akan sedikit berubah
l l l l l l l l l l l l
masalah.
sebagai berikut:0
l l l l l
0
Oemar Hamalik, Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan system (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2010), hlm. 199
15
1) Belajar dengan berbuat, para peserta didik melakukan peranan
l l l l l l l l l l l
mereka. l l
dramatisasikan. l l
dengantujuan penilaian/evaluasi.0
l l l l l l l l l
0
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran (Jakarta:
Pustaka Belajar, 2021), hlm.101
16
Tujuan penerapan metode ini adalah :
l l l l l l l l l
sosial l l
0
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM(Semarang: RaSAIL
Media Group, 2008), hlm. 84
17
seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka
l l l l l l l l l l l l l l
6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar l l l l l l l
berikut:
l l l
pertunjukkan.
l l l
4) Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan para penonton
l l l l l l l l l l l l l l
0
Aswan Zain Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rieneka
Cipta,2006), hlm.89-90
0
Djumingin, Sulastriningsih, Setrategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif
Bahasa dan Sastra (Makasar: Badan Penerbit, 2011), hlm. 175
18
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar
l l l l l l l l l l l l l
melibatkan proses kognitif.0 Jadi hasil belajar adalah suatu hasil yang
l l l l l l l l l l l l l
0
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm.30.
0
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 22
0
Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 92
19
melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi,
l l l l l l l l l l l l
mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau
l l l l l l l l l l l l
0
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Cet.2; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 6
0
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm. 42
20
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
l l l l l l l l l l l
yaitu faktor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan faktor ekstern
l l l l l l l l l l l l l l
didik. l l
0
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: PTSinar Baru
Algensindo, 2000), hlm. 39-40
0
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 144.
21
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
l l l l l l l l l l l l l
3. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS merupakan
l l l l l l l l l l l l l l
nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah. Ciri khas l l l l l l l l l
IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar adalah sifat
l l l l l l l l l
0
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 2001), hlm.
39
22
pengorganisasian materi atau bahan pelajaran disesuaikan dengan
l l l l l l l l l l l l l
0
Sapriya, Pendidikan IPS (Bandung: PT Rosdakarya, 2016), hlm. 7
0
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta : Prenada
Media Group 2013 ), hlm. 137-138
23
pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan l l l l l l l l
sekitarnya.0
l l
0
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta : Bumi Aksara 2013), hlm.173
0
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenada
Media Group 2013), hlm. 129
24
aspek kehidupan baik dalam bidang politik, sosial,ekonomi, dan
l l l l l l l l l l l l l l l
budaya.0 l
Sejarah l di l Indonesia
l l l l yaitu l l tentang l Kerajaan l Hindu l l di l
adalah:
1) Kerajaan Kutai l l l
2) Kerajaan Tarumanegara l l l
3) Kerajaan Mataram l
4) Kerajaan Singasari l l l
5) Kerajaan Majapahit l l
Majapahit l
2) Jayanegara, l pemerintahan
l l l jayanegara l banyak terjadi l l
pemberontakan.
l l l pemberontakan l l l paling l besar l adalah Kuti. l l
0
Syofnida Ifrianti, Implementasi Metode Bermain Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPS di Madrasah Ibtidaiyah, Terampil Journal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 2, No. 2,
(Desember, 2015) p-ISSN 2355-1925
25
Jayanegara diracun oleh tabib istana. Gajahmada menyelamatkan l l l l l l l l l
sumpah Palapa.
l
Tabel 2.1
0
Nurhadi, Mengenal Lingkungan Sekitar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas V Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009),
hlm. 21
26
Tabel Kajian Materi Pembelajaran Kerajaan Hindu
di Indonesia
dianutnya
l l santun, percaya diri sebagaimana l l l l l l
KI 3 Memahami pengetahuan
l l l l l l l
Indonesia
l l l l
l l l
dirumah l l
KI 4 Menyajikan pengetahuan
l l l l l l
sosial.
l l l l
l l l
mulia l l
jenjang
l pendidikan
l l l dilingkungan l l l persekolahan, l l l bukan l hanya
27
Tujuan pembelajaran IPS di MI/SD adalah yang pertama untuk
l l l l l l l l l l
berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, memcahkan masalah,
l l l l l l l l l l l l l l
IPS yaitu:
l l l
sosial l l
dan hukum.0 l l
0
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di sekolah dasar (Jakarta: Prenada
Media Group 2014), hlm. 32
0
Ibid., hlm. 142
28
Jadi, l tujuan l l utama l pembelajaran l l IPS l adalah untuk l l
akademik.0 l l
Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kleas V” yang dimana penelitian ini
l l l l l l l l l l l l
siswa. Penelitian ini menunjukkan siswa pasif dan nilai tidak mencapai
l l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Ibid., hlm. 148
29
KKM, tetapi setelah menggunakan metode role playing pada pelajaran l l l l l l l l l l l l l
IPS. Nilai siswa yang sebelumnya 59,64 setelah menggunakan metote role
l l l l l l l l l l l l l l l l
test siswa adalah 82,3. hasil uji hipotesis menggunakan analisis varians
l l l l l l l l l l l l l l
pada taraf 5% (0,05) diperoleh 31,99 dan untuk 4.00 sehingga > berarti l l l l l l l l l l
3. Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin Purnama Sari,
l l l l l l l l l l l l l l l
Riris Setyo, dan Yazid Nurfarikhin, hasil penelitian Chioirun Nisak Aulina
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
211.00 dengan nilai signifikan 0,05 atau (0.000 < 0.05), maka kelompok l l l l l l l l l l
baik dibanding kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan Role Playing
l l l l l l l l l l l l l l l l l
(Bermain Peran) terhadap kemampuan sosial anak usia dini. Hal ini
l l l l l l l l l l l l l l
0
Dedi Rizkia Puta, Penerapan Metode Role Playing Untuk Menigkatkan Hasil Belajar
IPS Pada Siswa Kleas V (Jurnal: universitas Negeri Yogyakarta)
0
Iin Purnama Sari, Riris Setyo, dan Yazid Nurfarikhin, Pembelajaran Role Playing pada
Siswa Kelas III untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di SD Negeri Grogol 2 Kecamatan Karang
Tengah (Jurnal : FIP IKIP PGRI Semarang )
30
menunjukan bahwa penggunaan strategi Role Playing berpengaruh
l l l l l l l l l l l l l
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran umum yang
l l l l l l l l l
baik dari dalam maupun dari luar peserta didik. Untuk meningkatkan
l l l l l l l l l l l l l l
Ketika siswa aktif maka mereka akan mendominasi kegiatan belajar sehingga
l l l l l l l l l l l l l l l
Metode Role Playing (Bermain Peran) ini dapat digunakan pada semua
l l l l l l l l l l l l l l l
mata pelajaran berdasarkan materi yang cocok dengan metode tersebut, dan l l l l l l l l l l l l l
dapat dipakai oleh semua tingkatan. metode ini juga menyebabkan timbulnya l l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Lidya Sumarni, Maridjo Hasjmy,Pengaruh penggunaan role playing terhadap hasil
belajar PKN kelas V Sekolah Dasar (Jurnal: FKIP Tanjungpura)
31
Adapun bagan kerangka berfikir yang peneliti paparkan sebagai
l l l l l l l l l l l
berikut:
l l l
Perencanaan
Pelaksanaan
Pretest Pretest
Postest Postest
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
l l l l l l l l l l l
32
Ha: Terdapat Efektivitas signifikan dalam penggunaan metode Role Playing
l l l l l l l l l l l l l l l l
(Bermain Peran) terhadap hasil belajar peserta didik pelajaran IPS kelas V di
l l l l l l l l l l l l l l
SD N 40 Rejang Lebong l l l
Playing (Bermain Peran) terhadap hasil belajar peserta didik pelajaran IPS
l l l l l l l l l l l l l
33
BAB III
METODE PENELIITAN
A. Desain Penelitian
dengan pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
memperoleh data yang lebih mendalam mengenai hasil belajar kognitif peserta
l l l l l l l l l l l l l l l l l
diberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Untuk tes awal dan tes
l l l l l l l l l l l l l l
akhir digunakan butir soal yang sama. Secara sederhana desain penelitian
l l l l l l l l l l l l l l l
Tabel 3.1
Desain Penelitian Quasi Eksperimen
0
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, R & D (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 116
34
Keterangan : l l
E l : Group Eksperimen l l l l l l
K : Group Kontrol l l l l
Playing l
peserta didik kelas V dengan mata pelajaran IPS semester I tahun pelajaran
l l l l l l l l l l l l l l
2023/2024
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, obyek kegiatan yang
l l l l l l l l l l l l l l
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
35
1. Populasi l l l
diterapkan
l l oleh l l peneliti l l l l untuk l l dipelajari l l l dan kemudian l l l ditarik l l
Tabel 3.2
Data Siswa Kelas V SDN 40 Rejang Lebong
Kelas Jenis Kelamin Jumlah Peserta Didik
Perempuan Laki-laki
V 3 2 5 Siswa l
Jumlah l 3 2 5 Siswa l
2. Sampel l
satu kelas, yaitu peserta didik kelas V yang berjumlah 5 peserta didik.
l l l l l l l l l l l l l l l
didasarkan pada strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
l l l l l l l
0
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Rineka
Cipta, 2013), hlm. 183
36
tanpa ada penggolongan kelas khusus sehingga kelas bersifat heterogen l l l l l l l l l l l l l l l
1. Tes l
instrument tes yang diberikan merupakan tes tertulis berupa tes objektif
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
bentuk Multiple Choice. Tes ini terdiri dari pretest dan postest yang dibuat
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
relatif sama dilihat dari kognitifnya. Tes awal (pretest) digunakan untuk
l l l l l l l l l l l l l l l
tingkat kesukaran.
l l l
2. Dokumentasi l l l l
tertulis dan tercetak tentang fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti
l l l l l l l l l l l l
37
SD N 40 Rejang Lebong, profil sekolah, jumlah peserta didik, kegiatan l l l l l l l l l l l l l l
3. Observasi l l l
4. Wawancara
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berkaitan dengan kualitas pengumpulan data
l l l l l l l l l l l l l l l
karena itu instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut
l l l l l l l l l l l l l
digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda sebanyak 25 butir
l l l l l l l l l l l l l l
0
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm. 45
38
soal untuk mengetahui hasil belajar melalui pretest dan postest pelajaran IPS
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Tabel 3. 3
Kisi-Kisi Insterumen Penelitian
Kognitif
l l l
KI1:Menerima l l l l
dan menjalankan l
ajaran agama
yang dianutnya. l l
KI 2:Menunjukkan l l l l
perilaku jujur, l l l l l
disiplin, tanggung
l l l l
jawab, santun, l
peduli, dan l l l
percaya diri l l l
Dalam berinteraksi l l l l
dengan keluarga, l l l
tetangga. l
(mendengar, l l
dirinya, makhlukl l l
pengetahuan faktual l l l l
peristiwa saat
l l l
yang
estetis, dalam
l l l
3.1.5 Membedakan l l 15,16,1 C1,C1,C2,C2,
gerakan yang l
karakteristik para l l l 7,18,19 C1,C3,C1,C3,
mencerminkan anak l l l
pemimpin Kerajaan
l l l l ,20,23, C2
sehat, dan dalam l
majapahit l 33,36,3
tindakan yang
l
8,39
mencerminkan l l l
perilaku anak l l l
beriman dan l l
39
berakhlak mulia.
l l l
Jumlah l oal l
tentang data secara benar sesuai kenyataan atau keadaan yang sebenarnya.
l l l l l l l l l l l
Uji validitas dalam penelitian ini akan diujicobakan kepada peserta didik
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
sebagai berikut:
l l l l l
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r = r=
√ ( N ∑ ( X )−(∑ X ) )()( N ∑ Y −( ∑ Y ) ) 2 2 2
Keterangan: l l
r = Koefisien Validitas l l l l l l l
n = Jumlah Responden l l l l
dengan skor total dinyatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel,
l l l l l l l l l l l l l
signifikan dengan skor total dinyatakan valid jika rhitung lebih rendah dari
l l l l l l l l l l l l l l l
rtabel. l
40
2. Uji Realibitas
l l l l l
k
r 11 =( )¿
k −1
Keterangan: l l
Vt = varians total l l
Untuk melihat pedoman kriteria reliabilitas dapat kita lihat pada table
l l l l l l l l l l l l l l l l
dibawah ini.
l l l
Tabel 3.4
Kriteria reliabilitas
0
Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.
69.
0
Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm. 77
41
0,60 < r 11 0,80 Tinggi
3. Tingkat Kesukaran
l l l
berikut : l l l
B
P=
JS
Keterangan:
l l
diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Table 3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai P Kategori
4. Daya Pembeda
42
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir l l l l l l l l l l l l l l
Anates IV4. Daya pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus:
l l l l l l l l l l l l l l l l
BA BB
D= − =P A−P B
J A JB
Keterangan :l l
benar l
BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan l l l l l l l l l l
benar l
Table 3.6
Tabel Kriteria Daya Pembeda
0
Hartono, Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar), hlm. 208
43
Nilai Daya Beda Interpretasi
0,04 atau lebih l l l Sangat baik l
analisis data suna membuktikan hipotesis yang telah peneliti ajukan. Data
l l l l l l l l l l l l l l l l
1. Uji Normalitas
l l l l
x =∑ ¿ ¿ ¿
2
Keterangan : l l
2
x = chi-kuadrat l l
dengan harga x 2 tabel. Jika harga x 2 hitung < x 2 tabel, maka distribusi data
l l l l l l l l l l
0
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan (Malang: UMM
Press, 2006), hlm. 100
44
kebebasan (dk = n-1), dimana n a dalah banyaknya kelas interval. jika
l l l l l l l
harga x 2 hitung < x 2 tabel, maka distribusi data dinyatakan tidak normal. l l l l l l l l l l
2. Uji Homogenitas
l l l l l l
populasi yang sama. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui uji t-
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Varianterbesar 0
F=
Varian terkecil
taraf∝ = 0,05.
0
Cornelius Trihendradi, Statistik Inferen Teori Dasar & Aplikasinya Menggunakan SPSS
12 (Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 39
0
Riduwan, Dasar-dasar Statistik (Bandung, Alfabeta, 2003), hlm.168
45
Data yang telah terkumpul diuji agar hasi analisis yang l l l l l l l l l l
berikut:0
l l l
X 1− X 2
t=
√(n −1) s +(n 1
2
1 2−1 ) s2
2
¿¿
n 1+ n2−2
Keterangan:
l l
2
S1= Varian kelompok perlakuan pembelajaran berbasis masalah
l l l l l l l l l l
2
S2= Varian kelompok perlakuan Konvensional l l l l l l l l l l
0
Zainal Arifin, Evaluasi pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm
23-25
46
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
NPSN 10700800
NSS 101260203035
Status Sekolah l l l Negeri l l l
Jalan Singapural l
Provinsi l l l Bengkulu l l l
Email
l l SDN 40 KarangAnyar@gmail.com0 l l
a. Visi Sekolah l l l l
b. Misi Sekolah l l l l
terhadap siswa. l l
0
Dokumentasi Sekolah SDN 40 Rejang Lebong Tahun 2023
48
3) Menumbuh kembangkan semangat "keunggulan" untuk meraih l l l l l l l l l l l l
3. Struktur Organisasi l l l l l
Lebong sesuai visi dan misi sekolah yang selalu dijunjung tinggi untuk
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
0
Dokumentasi Sekolah SDN 40 Rejang Lebong Tahun 2023
49
menjaga ekestensinya dimasa yang akan datang. Sekolah SDN 40 Rejang
l l l l l l l l l
Lebong juga banyak memiliki guru dan siswa yang berprestasi, sehingga
l l l l l l l l l l l l l l l
tak heran jika melihat didepan ruang sekolah yang berjejeran piala dari
l l l l l l l l l l l l l l
2) NSS : 101260203035
3) Jumlah Rombel : 6 kelasl l l l
7) Provinsi : Bengkulu l l l l l l
a. Keadaan Guru l l l
Tabel 4.1
Keadaan Guru
Sekolah Dasar Negeri 40 Rejang Lebong
b. Jumlah Kelas l l
1) Kelas 1 l
2) Kelas 2 l
3) Kelas 3A l
4) Kelas 3B l
5) Kelas 4 l
50
6) Kelas 5 l
7) Kelas 6 l
8) Perpustakaan
l l
9) Ruang guru l l l
13) Inggris
l l
19) Lemari l l
24) Mikropon l l l
32) Indonesia
l l l l
51
33) Thorso l l
B. Hasil Penelitian
a. Validitas
item tes yang akan digunakan pada saat penelitian. Berdasarkan uji
l l l l l l l l l l l l
coba soal yang telah dilaksanakan dengan jumlah siswa yaitu, N=5 dan
l l l l l l l l l
Table 4.2
Validitas butir soal pretest dan postest
2 Invalid 7, 11, 13, 14, 18, 20, 22, 25, 27, 28, 29,
l l 15
31, 32, 37, 39
Jumlah Soal l l 40
yang valid dan 15 soal yang tidak valid pada soal pretest dan postest. l l l l l l l l l
52
Dari soal-soal yang valid selanjutnya akan diuji tingkat kesukaran dan
l l l l l l l l l l l l
daya pembeda. l l
b. Uji Reliabilitas
l l l l l l
Table 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Pretest dan Postest
0,916
0,878
diperoleh nilai sebesar 0,916 pada soal pretes dan postest. Karena soal
l l l l l l l l l l l l l l l
sebagai berikut:
l l l l l
53
Tabel 4.4
Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretes
1 Sukar l - 0
2 Sedang l - 0
3 Mudah 1,2,3,4,5,6,8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 19, 21, 23,
l 25
24, 26, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 40
Berdasarkan hasil analisis uji tingkat kesukaran, maka
l l l l l l l l l
Tabel 4.5
Analisis Uji Daya Pembeda Soal Pretest dan Postest
54
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, reliabilitas, tingkat
l l l l l l l l l l l l l l
kesukaran dan daya beda yang telah dilakukan dari 40 butir soal pretes
l l l l l l l l l l l l
Tabel 4.6
Hasil Kesimpulan Uji Coba Intrumen Pretes dan Postest
2 2 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
3 3 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
4 4 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
5 5 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
6 6 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
7 8 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
8 9 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
9 10 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
10 12 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
11 15 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
12 16 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
13 17 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan
l l
14 19 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
15 21 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
16 23 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
17 24 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
18 26 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
19 30 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
20 33 Valid
l Mudah
l Baik l Digunakan l l
55
21 34 Valid l Mudah l Baik l Digunakan l l
postes yang telah dilakukan analisis uji validasi, uji reliabilitas, uji
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
tingkat kesukaran, dan uji daya beda, maka dalam penelitian ini
l l l l l l l l l l l l
Uji Normalize Gain (N-Gain) dari hasil pretes dan postes pada
l l l l l l l l l l l l l
kelas kontrol dan Kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel dibawah
l l l l l l l l l l l l l
ini: l l
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalize Gain kelas Eksperimen
NO l Kelas Eksperimen
l l l l l
1 66.67
2 66.00
3 66,71
4 66,67
5 28.00
Rata-rata 58.4095
Minimal l l 28,00
Maksimal l 66,71
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalize Gain kelas Kontrol
56
NO l Kelas Kontrol l l l
1 28,57
2 45,45
3 12,50
4 40,00
5 28,57
Rata-rata 31.0195
Minimal l l 12,50
Maksimal l 45,45
Table 4.9
Kategori tafsiran Efektivitas N-Gain
>76 Efektif l l l
(metode role playing) adalah sebesar 58.4095 atau 58,4%, termasuk dalam
l l l l l l l l l l l
kategori cukup efektif dengan score minimal 28% dan score maksimal
l l l l l l l l l l l l l l l l
67%.
(metode Role playing) adalah sebesar 31.0195 atau 31% termasuk dalam
l l l l l l l l l l l
57
kategori tidak efektif. Dengan nilai N-Gain Score minimal 12,5% dan skor
l l l l l l l l l l l l l l l l
maksimal 45,5%. l
hipotesis. Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
homogenitas.
l l l l
homogen atau tidak. Uji ini mempunyai fungsi dalam menguji apakah
l l l l l l l l l l l l l l l l l
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2–tailed) > 0,05 data berdistribusi normal.
l l l l l l l l l l l l
2) Jika nilai Asymp. Sig. (2–tailed) < 0,05 data tidak berdistribusi
l l l l l l l l l l l l
normal. l
58
Table 4. 10
Hasil Uji Normalitas Soal Pretes dan Postest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk l l l l l l l l l
sebesar 0.200 yang artinya lebih besar dari 0,05. Artinya dapat
l l l l l l l l
1) Apabila kemungkinan nila sig.<0,05 maka varians dari dua atau lebih l l l l l l l l l l l l
2) Apabila kemungkinan nila sig.> 0,05 maka varians dari dua atau lebih l l l l l l l l l l l l
59
Tabel 4. 11
Hasil Homogenitas Pretest dan postest
Levene l l l
25
Based on Median and
0,010 1 5.913 0,926
l l l l
with adjusted df l l l
signifikasi adalah sebesar 0.63 yang artinya lebih besar dari 0,05.
l l l l l l l l l l l
sebagai berikut:
l l l l l
diterima. l l l
ditolak l l
60
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji-t, sebagaimana
l l l l l l l l l l l l l
61
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Std. Std. Errorl l
Hasil l eksperimen
l l l l 5 87.20 3.347 1.497
belajar
l
Equality of
l l l l
95% Confidence l l l l
Interval of the
l l l l
Sig. (2-
l Mean l Std. Error l l
Difference l l l l
F Sig. l t Df tailed)
l l Difference
l l l l Difference
l l l l Lower
l l Upper
l l
belajar
l assumed l l
Equal variances
4.106 6.907 .005 11.200 2.728 4.732 17.668
l l l l
not assumed l l l
62
Berdasarkan tabel hasil Uji T diatas, didapatkan nilai signifikan 0,03
l l l l l l l l l l l l
maka maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya menunjukkan bahwa Ada l l l l l l l l l l
Peran) terhadap hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPS di SD
l l l l l l l l l l l l
C. Pembahasan
menjelaskan tentang prosedur metode Role Playing yang akan digunakan, hal ini
l l l l l l l l l l l l l l l l
pelaksanaan tidak menyimpang pada tujuan yang akan dicapai. Pembahasan ini
l l l l l l l l l l l
yang signifikan metode Role Playing terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran
l l l l l l l l l l l l l l
yang ada, hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel berasal dari distribusi l l l l l l l l l l l l l l l
normal, dan memiliki varians yang homogen, artinya kedua sampel memiliki
l l l l l l l l l l l l l l l l l
penelitian ini.
l l l l l l
62
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Role
l l l l l l l l l l l l l
Playing (Bermain Peran) terbukti bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik.
l l l l l l l l l l l l l l l l
metode Role Playing terhadap hasil belajar dikarenakan metode Role Playing
l l l l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran tidak didominasi oleh guru. Selain itu metode Role Playing juga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
menggunakan strstegi ini peserta didik dapat mengembangkan refleksi diri, dapat
l l l l l l l l l l l l l l l l l
sendiri, memainkan langsung pelajaran secara nyata dan dapat memberi peluang
l l l l l l l l l l l l l
lebih dalam mendalami setelah diskusi. Dalam penerapannya peserta didik tanpa
l l l l l l l l l l l l l l l
konsep pelajaran.l l l
Penggunaan metode Role Playing yang telah dilakukan dalam hal untuk
l l l l l l l l l l l l l
meningkatkan hasil belajar peserta didik mendapatkan respon yang baik dan
l l l l l l l l l l l l
memberikan efek positif dari peserta didik kelas eksperimen terhadap hasil belajar
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
mata pelajaran IPS kelas V di SD N 40 Rejang Lebong. Hal ini dapat dilihat dari
l l l l l l l l l l l l
adanya nilai N-gain kelas eksperimen yaitu sebesar 58.4095 atau 58,4 % dengan l l l l l l l l l l l l l l
63
metode pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) cukup efektif terhadap hasil
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode
l l l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran Role Playing lebih tinggi daripada hasil belajar yang menggunakan
l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran Role Playing cukup efektif terhadap hasil belajar siswa mata
l l l l l l l l l l l l l l
pengolahan data yang diperoleh nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 31.0195 atau
l l l l l l l l l l l l l l l
31 % dan kelas eksperimen sebesar 58.4095 atau 58,4% . Kemudian pada uji-t di l l l l l l l l l l l l l l
dapatkan nilai signifikan 0,03 sebesar dengan taraf signifikasi α= 0,05. Dengan l l l l l l l l l l l l l
demikian kriteria pengujian maka maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
l l l l l l l l l l l l l l l l
Role Playing (Bermain Peran) terhadap hasil belajar peserta didik kelas V pada
l l l l l l l l l l l l l l
B. Saran
65
1. Dalam menerapkan metode pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) pada l l l l l l l l l l l l l
kelompok lain diberi lembar kerja siswa serta sebagai pendengar dan
l l l l l l l l l l l l l l l
peserta didik dalam satu kelas berjumlah ganjil maka diperlukan solusi lain
l l l l l l l l l l l l l l l l
yaitu dengan memberikan bagian yang lain, seperti menjadi notulis, ketua
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
kelompok, ataupun juru bicara. Untuk meningkatkan hasil belajar yang baik
l l l l l l l l l l l l l l l
maka diharapkan peserta didik sebagai generasi yang cerdas dan penerus l l l l l l l l l l l l l l
bangsa dapat memotivasi diri untuk lebih aktif, kreatif dan kritis dalam l l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran.
l l
seluruh peserta didik kelas tinggi dengan materi pelajaran yang bervariasi,
l l l l l l l l l l l l l l l l l
oleh sebab itu peserta didik harus memahami masing-masing peran dan tugas
l l l l l l l l l l l l l l l l
metode Role Playing dengan baik dan benar maka akan merubah pola diskusi
l l l l l l l l l l l l l l l
yang semula pasif menjadi lebih aktif sehingga hasil belajar peserta didik
l l l l l l l l l l l l l l l l
dapat meningkat. l l
66
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
l l l l l l l l l l l l l
Baharrudin, Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
l l l l l l l l l l l l l
Ar-Ruzz l
Daryanto dan Tutik Rahmawati. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang
l l l l l l l l l l l l
Djamarah, Aswan Zain dan Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: l l l l l l l l
Rieneka Cipta l l l l
Djamarah, Syaiful. 2005. Pendidik Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. l l l l l l l l l l l l l
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran. Jakarta:
l l l l l l l l l l l l l
Pustaka Belajar l l
Metode Role Playing. Jawa Tenggah Didaktikum: Jurnal PTK, Vol. 16, No. 3, l l l l l l l l l l l l l
hlm. 25-28
67
Lidya Sumarni. 2022. Maridjo Hasjmy,Pengaruh penggunaan role playing terhadap
l l l l l l l l l l l l l
Nurhadi. 2009. Mengenal Lingkungan Sekitar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Putra, Dedi Rizkia. 2018. Penerapan Metode Role Playing Untuk Menigkatkan Hasil
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: PT. Ciputat
l l l l l l l l l l l
Press l
Sari, Iin Purnama, Riris Setyo, dan Yazid Nurfarikhin. 2017. Pembelajaran Role
l l l l l l l l l l l l l l l l
Playing pada Siswa Kelas III untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di SD l l l l l l l l l l l l l l
Semarang l
ISSN.No (2)31-37 l l
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
l l l l l l l l l
Rosdakarya l
Bandung: Alfabeta l l
Suorijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Cet.2;
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
68
Supriyanto, Triyo dkk. 2006. Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Malang:
l l l l l l l l l l l l l l l
Susanto, Ahmad . 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
l l l l l l l l l l l
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
l l l l l l l l l l l l l
Rosdakarya l
69