Anda di halaman 1dari 8

Interaksi Sosial Di Sekolah Antara Guru Dan Murid

Ahllanditio Maghfira ilham


Pendidikan agama Islam
Fakultas agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
G000210010@student.ums.ac.id
Latar Belakang
Guru memainkan peran strategis dan penting dalam lembaga pendidikan. Siswa
membutuhkan guru yang komunikatif sebagai orang referensi dan teman selama belajar sehingga
hubungan interpersonal yang baik dapat berkembang dan siswa dapat tumbuh dan berkembang.
Dengan perubahan ini, guru SMA tetap memiliki dua peran, pendidik dan guru. Tugas
pokok pembelajaran adalah interaksi siswa dan guru dalam pelaksanaan belajar mengajar di
sekolah. Dalam pembelajaran ini, ada dua faktor interaktif yang berperan yaitu pembelajaran
siswa dan pembelajaran guru, yaitu cara guru biasanya menggunakan bahasa tulis dalam bahasa
interaktif, yang terjadi dalam proses interaktif yang digunakan sebagai pengganti digunakannya
bahasa lisan. jarang terjadi Ini juga digunakan dalam interaksi kelas karena guru biasanya
menggunakan bahasa lisan untuk memandu pembelajaran. Faktanya, sikap calon guru saat ini
tampaknya merupakan produk sampingan dari apa yang mereka pelajari. Oleh karena itu, sikap
merupakan faktor implementasi yang penting di dalam kelas atau dalam tugas mengajar. Masih
banyak guru yang tidak menjunjung tinggi budi pekerti yang baik.
Guru dan pembina dengan sikap profesional harus mampu mendorong citra diri siswa
yang positif. Pada dasarnya guru di kelas merupakan cerminan pembelajaran karena guru
memiliki ideologi teraniaya (Santika 2020). Amati guru di kelas sebanyak mungkin dan jelaskan
bagaimana guru mengamati siswa. Apakah guru kelas melihat siswanya sebagai mitra dan siswa
sebagai pendukung dan motivator gurunya, atau apakah guru hanya melihat level atas dan
bawah? Ini adalah pemahaman yang didasarkan pada keyakinan dan sistem ideologi guru tentang
belajar itu sendiri.
Ada kajian tentang interaksi sosial antara guru dan siswa (Susanto 2016) yang
menyajikan hasil analisis desain transmisi bahasa dalam interaksi kelas, dengan guru bertindak
sebagai inisiator. Pola linguistik melalui hubungan kelas Di sekolah Islam, kelas kata Alfirdaus
SMA memenuhi tugas sistematis berbicara dari posisi pembicara, dengan lawan bicara memiliki
kesempatan untuk bereaksi terhadap pernyataan yang dibuat. Yaitu, berdasarkan informasi yang
diterima, ada 8 aturan genap yang berdekatan dan sesuai dengan perkataan kita dan sebaliknya.
Terkait dengan fakta dan teori yang telah dijelaskan di atas tentang model interaksi sosial antara
guru dan siswa.

Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana interaksi sosial antara guru dan siswa
berlangsung. SMA Alfirdaus Word Class Islamic School.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana model interaksi guru dan murid XI. Kelas di SMA Alfirdaus Word Class
Islamic School.
b. Apa faktor yang paling penting terbentuknya interaksi sosial.

Metode
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengambilan
data yang dikumpulkan berupa deskripsi dan gambar. Isi laporan ini merupakan kumpulan data
referensi yang merupakan gambaran peneliti selama penulisan laporan. Informasi dari observasi
peneliti, wawancara dan dokumentasi dideskripsikan dan direkam.
Penulis mencoba mengkaji tentang pola interaksi sosial pada siswa kelas XI (11) SMA
Alfirdaus Word Class Islamic School. Dokumentasi di lokasi penelitian. Observasi yang peneliti
gunakan untuk mengamati lingkungan dengan cara meneliti hal-hal pokok yang akan diamati dan
dimana posisi penulis harus hanya sebagai pengamat.  Peneliti sendiri bukan sebagai sebagai
guru di SMA Alfirdaus Word Class Islamic School tersebut sehingga seobjektif mungkin dalam
membuat catatan lapangan.
Pembahasan
1. Model interaksi guru dengan siswa.

Dalam bahasa Inggris, Interaction adalah interaksi yang berarti hubungan timbal balik
reaksi atau Tindakan dengan Istilah lain terkait proses atau hubungan dan pengaruh di antara
mereka. Interaksi masyarakat adalah hubungan dinamis antara kelompok dan individu, atau
antara kelompok orang dan individu. Seperti halnya seorang guru yaitu guru memberikan
informasi kepada siswanya, hasil dari ilmu yang diperoleh dihasilkan oleh siswa itu sendiri,
tugas utama guru hanya sebagai pembimbing ketika siswa sudah belajar. . Kesulitan yang
dialami Bantuan siswa tidak sepenuhnya dilaksanakan, guru hanya memberikan secukupnya
saja. Tentunya siswa terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas Jenis bangunan pengetahuan ini
sering disebut sebagai pendekatan pembelajaran konstruktivis. Menurut teori ini, diasumsikan
bahwa siswa memperoleh keterampilan yang dikembangkan secara optimal. Tugas guru
adalah menyampaikan kepada siswa norma dan nilai kehidupan siswa dalam masyarakat.
Tanggung jawab guru meliputi memotivasi makhluk ilahi, makhluk sosial dan individu.

Secara terminologi, seorang guru dapat diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan anak didik dan berusaha untuk mengembangkan anak didik secara
maksimal, meliputi potensi kognitif, potensi afektif dan potensi psikomotorik. Oleh karena itu,
guru harus memiliki standar mutu yang meliputi komitmen, wibawa, kemandirian dan
kedisiplinan. Selain itu, guru harus memiliki keterampilan yang baik agar guru dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab (Muhson 2004). Guru berhak
mempengaruhi nilai dan karakter anak didik

Selain itu, peran guru sangat erat kaitannya dengan siswa, yaitu sebagai H. dengan
interaksi sosial yang mereka temui. Baik dalam konteks kegiatan pengajaran formal di dalam
kelas maupun sebaliknya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa seorang guru adalah seorang
pendidik yang melakukan tugas utama melatih, membimbing, mengajar, melatih,
mengarahkan dan mengarahkan penilaian siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Studi
tentang etimologi, tentu saja, adalah ilmu kekanak-kanakan. Sedangkan istilah “peserta didik”
mengacu pada anak yang berkembang secara fisik dan psikis untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pendidikan Mandiri Dengan kata lain, manusia tidak boleh menyerah karena itu
adalah bagian terpenting dari kehidupan manusia

Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan cara-cara lain agar manusia dapat
hidup mandiri. Biarkan orang berurusan dengan masalah pendidikan kehidupan. Karena
pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia. Interaksi
Dr. Soetomo adalah hubungan timbal balik antar manusia. Dalam sosiologi, interaksi selalu
merujuk pada istilah-istilah sosial, yaitu. H. Tidak ada timbal balik yang peduli siapa teman
dan siapa musuh, baik formal maupun informal, langsung atau tidak langsung. Dalam
interaksi antara guru dan siswa, guru memainkan perannya sebagai guru. Guru harus berusaha
semaksimal mungkin menggunakan berbagai bakat, keterampilan dan kemampuan yang akan
membantu siswa mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harus mampu menciptakan kondisi
yang kondusif bagi siswa di lingkungan sekolahnya. Interaksi antar siswa belum dapat
dikatakan berhasil, tidak ada perubahan perilaku. Pada dasarnya perubahan tingkah laku
merupakan hasil dari interaksi. Dalam proses interaksi guru-siswa, tujuan tertentu dicapai
dalam interaksi verbal pribadi antara dua atau lebih peserta..

Menurut Richard, percakapan lebih dari sekedar berbagi informasi dalam interaksi tatap
muka. Ketika orang berpartisipasi, mereka terlibat dalam proses percakapan, membuat asumsi
dan ekspektasi tentang apa yang sedang didiskusikan, bagaimana hasilnya, dan kontribusi apa
yang akan mereka buat.

Pertama, analisis wacana mengacu pada penutur atau apa yang perlu diketahui penutur
agar dapat berkomunikasi. Analisis sesi memiliki beberapa wawasan penting, seperti rotasi,
pasangan tetangga, dan konfigurasi struktural pertemuan. Istilah ruang interaktif juga dapat
diartikan sebagai suatu bentuk yang tersusun dari beberapa hal yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan Pendidikan. Jadi modelnya adalah harus ada beberapa orang dalam suatu
hubungan dimana yang satu mengatakan sesuatu kepada yang lain. Selain itu, interaksi juga
merupakan bagian dari hubungan antar manusia. Karena untuk interaksi tergantung pada jenis
interaksi sebagai wujud dari proses interaksi tersebut.

Ada tiga jenis interaksi


kerjasama, kompetisi dan konflik. Menurut Nurgiansah, guru harus berinteraksi dengan baik
dan menunjukkan bahwa jika memiliki sikap yang buruk maka siswa akan meniru hal yang
buruk pula. Interaksi sosial dianggap baik bila ada timbal balik atau saling mempengaruhi.
Hal utama adalah bahwa pelatih adalah panutan. Ketika siswa merasa gurunya layak untuk
didengar dan wibawa guru diakui, maka cara interaksi guru dan siswa harus dirancang dengan
baik. Guru harus harmonis.
Dalam pandangan Sudirman yang dikutip Syatra, ia menjelaskan bahwa untuk menjalin
interaksi antara guru dan siswa agar berjalan dengan lancar, diperlukan beberapa hal berikut:
1. Perlunya dedikasi yang penuh di kalangan pendidik, serta disertai dengan kesadaran akan
fungsinya sebagai pamong bagi anak didiknya.
2. Membangun relasi baik antara staf dan pimpinan sebagai cerminan hubungan guru murid
yang baik.
3. Sistem pendidikan dan kurikulum yang mantap.
4. Tersedianya fasilitas ruangan yang cukup bagi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dan
siswa.
5. Rasio guru dan siswa yang wajar, sehingga guru terhadap siswa dapat mendidik dan menjalin
hubungan yang baik.

Bersosial adalah cara kita berinteraksi dengan siswa di kelas agar siswa tidak bosan di
kelas. Misalnya, siswa dapat memperhatikan saat membagikan materi dan mendengarkan
instruksi guru. Model interaktif yang digunakan untuk memberikan respon positif kepada
siswa adalah guru menanyakan kabar siswa sebelum kelas dimulai, mengulangi beberapa
materi sebelumnya, dan juga memberikan gambar tiruan sebelum membahas materi
selanjutnya terlebih dahulu, jika guru melihat jawaban siswa, dia menjelaskan tentang apa
negosiasi itu, sehingga jawaban lebih spesifik dan memberi tahu siswa lebih jelas tentang apa
negosiasi itu. kendala dalam proses pembelajaran adalah anak tidak memperhatikan, senang
mengobrol dengan temannya, sibuk dengan handphone dan game karena saat daring, sekolah
memperbolehkan siswa membawa handphone ke kelas, dan kebiasaan menggunakan online
dipindahkan ke sekolah karena guru memberikan tugas atau soal ujian juga untuk grup
whatsapp. Cara menghilangkannya bukan dengan meneguhkan siswa, tetapi bersikap lemah
lembut namun tegas agar siswa dapat mengikuti petunjuk atau aturan dari gurunya.

Interaksi sosial adalah hubungan antara orang atau kelompok yang terjadi secara timbal
balik, misalnya dalam refleksi atau diskusi, sedangkan interaksi sosial guru-siswa adalah
hubungan yang terjalin antara seorang guru dengan murid-muridnya. Di dalam kelas
misalnya, sebelum guru memulai pelajaran selalu diberikan dorongan, yang kemudian
mempengaruhi semangat belajar, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang kondisi siswa,
dan lain-lain. Hambatan interaksi sosial secara alami terletak di dalam kelas., artinya pasti ada
anak yang tidak memperhatikan bahkan ada yang tertidur di kelas. Ini adalah beberapa
hambatan untuk interaksi guru. dengan siswa. Solusinya adalah mengeluarkan peringatan
yang tepat atau memberikan hadiah kecil (konsekuensi). Dari uraian dan penjelasan tentang
interaksi sosial guru dengan siswa di atas, korelasinya adalah guru harus berinteraksi dengan
baik, menunjukkan sikap yang baik, dan siswa harus meniru sikap yang baik. Interaksi sosial
berjalan dengan baik ketika ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Selain itu,
otoritas guru muncul ketika siswa merasa harus mematuhi guru. 

2. Faktor utama terbentuknya interaksi sosial.

Ada beberapa faktor yang dapat dan memang mempengaruhi interaksi sosial dalam
komunitas sekolah. Faktor-faktor yang berbeda ini juga mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti disebutkan di atas, interaksi sosial adalah ketika dua orang atau lebih
saling mempengaruhi melalui komunikasi atau tindakan. Interaksi sering terjadi dalam
pertemuan pribadi.

Namun, perkembangan teknologi telah memungkinkan interaksi tatap muka berkat media
sosial, smartphone, dan perangkat lain yang mendukung internet. Seperti yang dijelaskan di
situs University of Hawaii, interaksi sosial didefinisikan sebagai serangkaian tindakan oleh
dua orang atau lebih yang mungkin langsung tetapi saling mengecualikan. Karena para
pelakunya didasarkan pada resiprositas, maka interaksi sosial tidak hanya dilihat dari segi
saling menguntungkan,

Dalam buku teks sosiologi Kebudayaan (2019) terbitan Kemendikbud RI, konsep
interaksi sosial disebut sebagai hubungan timbal balik yang dapat timbul antar individu, antar
individu dengan kelompok, dan antar kelompok. berpendidikan baik Selain dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung berupa kerjasama atau konflik, interaksi sosial juga
dapat terjadi dalam situasi formal maupun informal. Berdasarkan rumusan definisi di atas,
contoh interaksi kehidupan sosial dapat ditemukan dalam kehidupan sosial sehari-hari atau
kehidupan sekolah. Interaksi seperti peristiwa sosial dapat terjadi antara pemain dalam tim
sepak bola, antara pembeli dan pedagang di pasar, antara pekerja dan pengusaha, antara calon
presiden dalam debat, dan dalam situasi sekolah seperti diskusi kelompok, pertanyaan dan
umpan balik antara guru. dan siswa. , dll.

Ada enam faktor utama yang membentuk pola interaksi sosial, yaitu:
A. Imitasi
Peniruan adalah tindakan meniru orang lain sebagai idola Anda. Itu biasanya tanpa
sepengetahuan siapapun. Menjadi yang pertama dalam hubungan sosial terjadi dalam
sosialisasi dalam keluarga.

B. Sugesti
Sebuah sugesti mempengaruhi orang lain dengan cara tertentu, sejauh orang yang
terpengaruh berubah pikiran tanpa berpikir.

C. Identifikasi
Identifikasi adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk menjadi orang yang
sama dengan orang lain. Ini mungkin memiliki konsekuensi yang lebih penting untuk
imitasi dan sugesti. Sejak identifikasi terjadi secara sadar, yaitu. proses dengan mana itu
diimplementasikan dengan sengaja.

D. Simpati
Simpatisan adalah orang yang tertarik pada sesuatu. Perasaan itu juga biasanya
dikomunikasikan atau dikomunikasikan kepada sekelompok orang atau lembaga atau
orang resmi momen tertentu.

E. Empati
Empati adalah perasaan terhadap orang lain bahwa sesuatu telah terjadi, baik secara
internal maupun eksternal dalam bentuk kebahagiaan dan kesenangan, serta dalam bentuk
rasa sakit, rasa sakit. Empati memiliki kesamaan namun ada perbedaan yang terlihat dari
sikap emosional orang tersebut.

F. Memotivasi
Motivasi adalah rangsangan, rangsangan, pengaruh atau dorongan dari orang lain kepada
seseorang untuk membuat individu tersebut patuh atau melakukan apa yang diberikan
secara bebas kepadanya rasional dan kritis.
Daftar Pustaka
NURHAYATI, NURHAYATI, and APRIANTI WAIDOBA. "POLA INTERAKSI ANTARA
GURU DAN MURID." PENDAIS 1.2 (2019): 114-128.
Yasin, Muhammad, and Fira Rusdianti Nasution. "Pola Interaksi Sosial Guru Terhadap Murid
Kelas XI di SMK Negeri 1 Muara Wahau." SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial Dan
Humaniora 1.3 (2022): 298-305.

Anda mungkin juga menyukai