Anda di halaman 1dari 12

INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR

ANTARA GURU DENGAN SISWA


KELOMPOK 1

Ilham Eka Prestya (421417002)


Indriyani Monoarfa (421417018)
Nurmila (421417009)
POKOK BAHASAN
 Pentingnyainteraksi belajar mengajar antara guru
dengan siswa.
 Peran guru dalam proses pembelajaran.
 Komunikasi interpersonal dalam belajar mengajar.
 Pengaruhiklim komunikatif dalam interaksi belajar
mengajar antara guru dengan siswa.
 Dampak interaksi guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR ANTARA GURU DENGAN SISWA

aksi (kegiatan)
INTERAKSI KEGIATAN TIMBAL BALIK

inter (antar)

Jadi, interaksi belajar mengajar antara guru dengan siswa adalah kegiatan timbal
balik antara guru dengan anak didik, atau dengan kata lain bahwa interaksi belajar
mengajar adalah suatu kegiatan sosial, karena antara anak didik dengan temannya,
antara si anak didik dengan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan belajar.
INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR ANTARA GURU DENGAN SISWA

Dimana fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bab II Pasal 3
berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

a. Motivator, yaitu memberikan dorongan dan anjuran kepada siswanya agar secara aktif dan kreatif
serta positif dalam berintegrasi dengan lingkungan atau pengalaman baru berupa pelajaran yang
ditawarkan kepadanya.
b. Fasilitator, yaitu menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa
dapat berinteraksi secara positif dan kreatif dalam proses belajar mengajar
c. Organisator, yaitu mengatur, merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan proses belajar
mengajar.
d. Informator, yaitu memberikan informasi yang diperlukan siswa baik untuk kepentingan dan
kelancaran kegiatan proses belajar mengajar maupun untuk kepentingan masa depan siswa.

e. Konselor, yaitu memberikan bimbingan dan penyuluhan atau bantuan khusus kepada siswa yang
mempunyai permasalahan dan sebagainya.
PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PERAN GANDA GURU

GURU

Guru sebagai Orang Tua

Teman
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DALAM BELAJAR MENGAJAR

Bentuk komunikasi interpersonal antara guru dengan guru, guru dengan


siswa, dan siswa dengan siswa merupakan kondisi yang memungkinkan
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif, karena setiapa orang
diberi kesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran. Sehingga timbul situasi
sosial dan emosional yang menyenangkan pada tiap personal, baik guru
maupun siswa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Untuk itulah kemampuan berkomunikasi guru dalam kegiatan
pembelajaran sangat diperlukan.
IKLIM KOMUNIKATIF DALAM INTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR ANTARA GURU DENGAN SISWA
Menurut Meier (2002), ada beberapa kemampuan komunikasi yang harus dimiliki
oleh guru dalam proses belajar mengajar supaya pembelajaran menjadi
menyenangkan, yaitu:

a. Kemampuan guru mengembangkan sikap positif siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan cara menekankan
kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya,menghindari kecenderungan untuk membandingkan siswa dengan
siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan yang diraih siswa.
b. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran. Bisa dilakukan dengan menunjukkan
sikap terbuka terhadap pendapat siswa dan orang lain, sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap ramah, penuh
pengertian dan sabar, dengan terjalinnya keterbukaan, masing-masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga
kejujuran dan saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan adanya wahana tempat bertemunya kebutuhan meraka
untuk dipenuhi secara bersama-sama.
IKLIM KOMUNIKATIF DALAM INTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR ANTARA GURU DENGAN SISWA
c. Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran,
dengan cara penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan tentang penguasaan materi yang
menyenangkan. Karena sesuatu yang energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi dengan hasil
belajar. Perilaku guru yang seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis, mempertinggi
komunikasi antar guru dengan siswa, menarik perhatian siswa dan menolong penerimaan materi pelajaran.
d. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegitan pembelajaran. Berhubungan dengan
komunikasi antar siswa, usaha guru dalam menangani kesulitan siswa dan siswa yang mengganggu serta
mmpertahankan tingkah laku siswa yang baik. Agar semua siswa dapat berpartisipasi dan berinteraksi secara
optimal, guru mengelola interaksi tidak hanya searah saja yaitu dari guru ke siswa atu dua arah dari guru ke
siswa dan sebaliknya, melainkan diupayakan adanya interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa dan dari siswa
ke siswa.
e. Kemampuan guru mengondisikan kelas. Berhubungan dengan kapan guru harus serius dan santai
DAMPAK INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR.
a. Dampak Positif
 Mendengarkan dan tidak mendominasi.
 Bersikap sabar.
 Menghargai dan rendah hati.
 Bersikap sederajat.
 Bersikap akrab dan melebur.
 Tidak berusaha menceramahi.
 Berwibawa.
 Tidak memihak dan mengkritik.
 Bersikap terbuka.
 Bersikap positif.
DAMPAK INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR.
b. Dampak Negatif

 Guru tidak tegas dalam menjalankan peraturan kelas (inkonsisten). Cenderung menjadi teman bagi
siswa, permisif atau serba boleh atau malah tidak mau terlibat dengan siswa sama sekali.

 Lay out kelas tetap sama, tidak mengubah -ubah letak tempat duduk siswa sesuai dengan kegiatan
pembelajaran.
 Siswa melanggar langsung dihukum, guru tidak mau mendengar alasan siswa,keputusan semua
berasal dari guru. Siswa mengalami kekurangan motivasi karena aspirasinya tidak didengar.
 Saat guru berbicara, siswa mendengar saja , siswa menjadi tidak berinisiatif karena siswa tidak boleh
interupsi. Siswa takut menjalin komunikasi dengan guru.
 Tidak kreatif, menggunakan materi yang sama setiap tahun, tidak ada variasi, guru tidak
mempersiapkan kelasnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai