Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia

yang berkualitas. Pendidikan yang dilakukan saat ini menentukan generasi di masa

depan. Pendidikan merupakan salah satu proses yang dilakukan secara sadar dan

terencana untuk dapat manusia terdidik. Jika pendidikan dikelola dengan baik,maka

generasi yang dihasilkan pun baik. Pada hakikatnya pendidkan merupakan kegiatan

yang tidak pernah berhenti.

Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan aktivitas yang

dilakukan antara guru dan peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Hal ini adalah suatu interaksi sosial antara guru dan peserta didik yang tidak dapat

dipisahkan dalam belajar mengajar, dimana pendidikan mempunyai tujuan untuk

membentuk dan merubah tingkah laku seseorang agar menjadi lebih dewasa. Apabila

seorang guru tidak memiliki kualitas pribadi yang handal, keilmuan dan kepribadian

keguruannya tidak bermutu, maka akan menghambat bahkan tidak menutup

kemungkinan akan merusak tercapainya tujuan pendidikan( suryanti (2007:12)

Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar

mengajar di kelas adalah guru, oleh karena itu guru merupakan ujung tombak demi

1
2

tercapainya usaha pendidikan. sebagaimana fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan

pembimbing murid dan pada realitasnya apabila sebuah lembaga pendidikan tidak

menghasilkan output seperti apa yang diharapkan orang tua dan masyarakat maka

mereka lebih menyoroti guru sebagai penyebab kegagalan itu dari pada faktor lain.

Oleh karena itu dalam proses pembelajaran seorang guru. dituntut keseriusan,

keikhlasan, dilakukan secara benar dan tepat dalam menjalankannya serta dibutuhkan

adanya kompetensi dalam dirinya, hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:

‫الد ِرَّااِهَّن اَل يُ ْفلِ ُحال ٰظّلِ ُم ْو َن‬ ِ


َ ‫قُ ْل ٰي َق ْوِم ْاع َملُ ْوا َع ٰلى َم َكانَتِ ُك ْم ايِّنْ َع ِام ۚ ٌل فَ َس ْو‬
ۗ ُ‫ف َت ْعلَ ُم ْو ۙنَ َم ْن تَ ُك ْو ُن لَه َعاقِبَة‬

Artinya : "Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh


kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu
akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh
hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang
zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan ".(QS. Al An'am :(6) :
(135)
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa pendidik adalah tugas

yang membutuhkan suatu keseriusan karena profesi guru bukanlah hal yang

mudah, disini dibutuhkan kemampuan khusus atau kompetensi dalam menjalankan

tugasnya, jika seorang pendidik tanpa dibekali dengan ilmu ke-profesionalan nya

maka tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai dengan optimal. Oleh karena itu

seorang guru harus memiliki kompetensi yang baik dalam dirinya saat mengajar

supaya tujuan pendidikian dapat tercapai

Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pengertian kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku


3

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen adalah kompetensi pedagogik. Kata pedagogik

berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar,

membimbing, memimpin). Tiga dari dua istilah diatas timbul istilah baru yaitu

pedagogik, keduanya memiliki pengertian yang hampir serupa, yaitu sebutan untuk

pelayan pada zaman Yunani Kuno yang mengantarkan atau membimbing anak dari

rumah ke sekolah setelah sampai di sekolah anak dilepas, dalam pengertian

pedagoik intinya adalah mengantarkan anak menuju pada kedewasaan.

Menurut Mulyasa (2007) yang dikutip oleh Wahyu Bagja (2015:77)

menyatakan bahwa kompetensi pedagogik mencakup kemampuan-kemampuan

sebagai berikut

1) Mengaktualisasikan landasan mengajar,

2) Pemahaman terhadap peserta didik,

3) Menguasai ilmu mengajar (didaktik metodik),

4) Menguasai teori motivasi,

5) Mengenali lingkungan masyarakat,

6) Menguasai penyusunan kurikulum,

7) Menguasai teknik penyusunan RPP,

8) Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dan lain-lain


4

Berdasarkan uraian di atas, dapat diperjelas bahwa peranan kompetensi

pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Jadi, dari keseluruhan pengertian tadi dapat di simpulkan bahwa

kompetensi pedagogik adalah cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem

pembelajaran di kelas dengan menjalin interaksi yang baik terhadap peserta didik.

Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik diharapkan dapat

meningkatkan minat belajar siswa.

Minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tertentu, tanpa ada yang menyuruh. (Erlando 2016:37) Keberhasilan dalam belajar

tidak lepas dari adanya minat.dengan adanya minat akan membuat konsentrasi

lebih mudah dilakukan sehingga materi yang dipelajari akan mudah dipahami.

Dilihat dari asalnya, minat bisa datang dari dalam diri sendiri dan dari luar dirinya.

Minat belajar yang tinggi akan memudahkan siswa dalam pencapaian tujuan

belajar. Ciri siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi dapat dilihat dari

usaha mereka dalam kegiatan belajar di sekolahnya.

Oleh karena itu sekolah di perlukan kompetensi pedagogik guru yang baik

untuk meningkatkan minat belajar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan
5

minat yang dilakukan di SMP Plus Robithoh yaitu dengan memperbaiki

kompetensi pedagogik gurunya. hal ini diyakini sebagai salah satu upaya yang

efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMP Plus Robithoh.

SMP Plus Robithoh merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

berada di bawah naungan Departemen Agama dan menjadi sorotan lembaga

pendidikan setingkat lainnya karena dipandang sebagai Pondok Pesantren Modern

yang berkarakter baik dan unggul di Kabupaten Bandung. SMP Plus Robithoh

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai

keagamaan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Mata pelajaran

fiqih suatu mata pelajaran yang di arahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati terutama dalam ibadah sehari-hari, yang

kemudian menjadi dasar pedoman hidup melalui kegiatan bimbingan, latihan,

penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Aspek pengetahuan dan pengamalan

ibadah merupakan pangkal pendidikan yang harus diperhatikan secara khusus,

dimana hal tersebut menjadi tujuan utama dari seluruh kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan.

Berdasarkan pengalaman mengajar yang pernah didapat peneliti di SMP

Plus Robithoh, peneliti menemukan bahwa adanya perbedaan minat belajar siswa

sebagai akibat dari kompetensi pedagogik gurunya.


6

Dari latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam

dan ilmiah mengenai “PERAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU FIQIH

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN FIQIH DI SMP PLUS ROBITHOH “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian diatas, maka yang menjadi

pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana peran kompetensi pedagogik

guru Fiqih dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di

SMP Plus Robithoh . Dari permasalahan pokok tersebut, maka yang menjadi

rumusan masalah penelitian ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa saat mengikuti pelajaran fiqih di SMP Plus

Robithoh ?

2. Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru fiqih pada mata pelajaran fiqih di

SMP Plus Robithoh ?

3. Bagaimana peran kompetensi pedagogik guru fiqih dalam meningkatkan

minat belajar fiqih di SMP Plus Robithoh ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:


7

1. Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa saat mengikuti

pelajaran fiqih di SMP Plus Robithoh.

2. Untuk mengetahui bagaimana peran kompetensi pedagogik guru Fiqih di

SMP Plus Robithoh.

3. Untuk mengetahui bagaimana peran kompetensi pedagogik guru Fiqih

dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh di

SMP Plus Robithoh.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat teoritis

maupun manfaat yang bersifat praktis.

A. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

terutama yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik guru.

b. Menjadi bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi

pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut

terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup pada

penelitian ini.
8

B. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk:

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan m enjadi bekal bagi penulis sebagai calon guru

untuk mengetahui bahwa kompetensi pedagogik guru penting dimiliki

untuk meningkatkan minat belajar siswa.

b. Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah yaitu memberikan informasi kepada kepala sekolah

mengenai kompetensi pedagogik guru Fiqih di SMP Plus Robithoh.

c. Bagi Guru

Bagi guru yaitu memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi

kepribadian yang dimilikinya dan sebagai refleksi mendalam agar guru

dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan kompetensi pedagogiknya

sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

d. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah dapat meningkatkan kualitas peranan kompetensi

Pedagogik para guru di sekolah.

e. Bagi Siswa
9

Diharapkan siswa dapat memiliki minat yang tinggi dalam belajar

sehingga mampu berprestasi dan bersaing dengan siswa lainnya.

E. Kerangka Berfikir

Dalam dunia pendidikan guru berperan penting dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Pada penelitian ini difokuskan pada peran guru fiqih dalam upaya

memberikan minat serta dorongan belajar pada peserta didiknya. Upaya guru agama

Islam sebagai pendidik khususnya guru fiqih di pondok pesantren memiliki peranan

yang begitu kompleks untuk dapat memberikan pemahaman mengenai materi

pembelajaran.

Guru dikatakan sebagai pendidik dan pemeliharaan anak karena guru

bertugas sebagai penanggung jawab dalam hal kedisiplinan anak, mengontrol setiap

kegiatan aktivitas anak di sekolah serta harus dapat memotivasi anak untuk

belajar.Guru merupakan jendela ilmu bagi anak bangsa dari berbagai pengetahuan

dan ilmu yang telah dimiliki olehnya dituangkan dan diajarkan kepada peserta didik.

Guru bukan hanya mengaplikasikan ilmunya ketika mengajar di kelas tetapi

dimanapun dia berada, ia harus mampu mengaplikasikan ilmunya seperti contohnya

ketika ia bersosialisasi di masyarakat.

Salah satu kriteria guru yang baik ialah guru yang memiliki kemampuan

pedagogik yang baik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam


10

mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi: a) pemahaman peserta didik,

b) perancang dan pelaksanaan pembelajaran, c) evaluasi pembelajaran dan, d)

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang

dimilikinya. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam

mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga

ditunjukkan dalam membantu, membimbing dan memimpin peserta didik.

(Habibullah, 2012)

Berdasarkan pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud dengan

pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas

padainteraksi edukatif antara pendidik dengan siswa. Dapat pula diartikankompetensi

pedagaogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni

mengajar siswa.

Fiqih adalah salah satu bagian dari pendalaman agama Islam yang membahas

tentang hukum-hukum syara' berdasarkan dalil-dalil syara yang terperinci.

Sedangkan fiqih dalam kurikulum madrasah adalah salah satu bagian mata pelajaran

pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam. (Barlian, 2013)

Minat adalah doronngan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan

ketertarikan secara efektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan

yang menguntungkan, menyenangkan dan lama-lama akan mendatangkan kepuasan


11

dalam dirinya. Minat belajar adalah dorongan dalam diri sendiri untuk melakukan

sesuatu yang dapat membuatnya tertarik dan senang.(Kasiyun, 2015)

Peran kompetensi pedagogik guru fiqih dalam meningkatkan minat belajar

siswa yaitu mendeskripsikan mengenai bagaimana cara atau langkah apa yang akan

dilakukan oleh seorang guru fiqih untuk menumbuhkan keinginan dan semangat

peserta didik untuk menerima mata pelajaran fiqih yang disampaikan guru dengan

rasa senang sehingga memiliki pemahaman dengan sadar untuk menyukai pelajaran

tersebut karena dengan demikian, mata pelajaran tersebut akan mudah diserap dan

dipahami oleh peserta didik itu sendiri tanpa ada rasa keterpaksaan. Guru fiqih

hendaknya dapat dekat dan disenangi siswa sehingga pelajaran yang disampaikan

olehnya akan mudah diterima dan diserap oleh siswa dengan mudah karena rasa

senang mereka menerima pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Sebagaimana

firman Allah dalam Quran Surat Al- An’am ayat 135 yang berbunyi:

‫ف َت ْعلَ ُم ْو ۙنَ َم ْن تَ ُك ْو ُن لَه َعاقِبَةُالدَّا ۗ ِارِهَّن اَل يُ ْفلِ ُحال ٰظّلِ ُم ْو َن‬ ِ
َ ‫قُ ْل ٰي َق ْوِم ْاع َملُ ْوا َع ٰلى َم َكانَتِ ُك ْم ايِّنْ َع ِام ۚ ٌل فَ َس ْو‬

Artinya : "Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,


sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui,
siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia
ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat
keberuntungan ".(QS. Al An'am : 135

Anda mungkin juga menyukai