Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan akan selalu mengalami perkembangan dalam

menghasilkan berbagai model pembelajaran, baik berupa peneatan, strategi

maupun yang berkaitan dengan administrasi atau desain pelaksanaan

pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran banyak bermunculan inovasi

yang dibuat oleh negara Indonesia. Kurang lebih 10 perubahan kurikulum

yang dialami semenjak awal kemerdekaan yakni “Merdeka Belajar”

Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar yang dicanangkan kementrian

pendidikan dan kebudayaan di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim

manambahkan fakta bahwa dalam kurun waktu kurang 10 tahun, Indonesia

telah melakukan perubahan kurikulum sebanyak 3 kali (Aji, 2020:54).

Beberapa keunggulan dari Kurikulum Merdeka yang disebutkan oleh

Menteri Nadien yaitu, Pertama, lebih sederhana dan lebih mendalam

dikarenakan dalam Kurikulum Merdeka ini lebih focus pada materi esensial

dan pengembangan kompetensi peserta didik secara bertahap. Selanjutnya,

pendidik dan siswa lebih mandiri karena bagi siswa tidak ada progam

peminatan di Madrasah Aliyah, Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai

dengan minat, bakat, cita-citanya. Guru atau pendidik hanyalah mengajar

sesuai dengan tahapan perkembangan dan pencapaian siswa. Selanjutnya

sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan serta mengelola

1
2

kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik satuan

pendidikan dan peserta didik (Kemdikbud, 2021).

Manfaat dari penerapan Kurikulum Merdeka adalah lebih relavan dan

interaktif, di mana belajar-mengajar menggunakan projek akan memberikan

kesempatan yang lebih luas kepada siswa, seperti lingkungan, kesehatan guna

mendukung pengembangan kompetensi dan karakter.

Supriyatno mengatakan, “Salah satu ciri kurikulum prototipe adalah

menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan

karakter sesuai profil pelajar Pancasila”. Dalam kurikulum prototipe

(merdeka), sekolah diberikan keleluasaan dan kemandirian untuk

menyediakan proyek pembelajaran yang relavan dan dekat dengan

lingkungan sekolah (https://kemdikbud: 17 Januari 2023). Adapun tujuan dari

merdeka belajar adalah agar para guru dan peserta didik bisa mendapatkan

suasana yang bahagia. Tujuan tersebut tidak akan didapatkan tanpa adanya

kompetensi seorang guru.

Guru sebagai seorang pengajar dan pendidik yang profesional dalam

lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu. Tugas utama guru

adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik. Oleh karena itu guru diharuskan berjiwa

ikhlas, bertanggung jawab, dan professional, sebagaimana yang dijelaskan

dalam firman Allah dalam Al-Quran surat Al Mujadilah ayat 11:

‫س فَا ْف َسح ُْوا‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم‬
ِ ‫يَ ْف َس‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
3

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan


kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan.

Kegiatan pembelajaran menjadi salah satu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan pendidik atau guru dan siswa dengan bedasarkan

timbal balik yang terjadi dalam situasi edukatif untuk meraih tujuan tertentu.

Interaksi atau hubungan timbal balik menjadi salah satu proses belajar

mengajar yang harus ditekankan kepada guru dan murid dengan diikuti oleh

tujuan pendidik.

Upaya dalam mencapai tujuan, penerapan kurikulum merdeka yang

dilakukan oleh guru, diharapkan dapat memaksimalkan peran guru yang

berkompeten, di antaranya dengan memanfaatkan bahan pelajaran dengan

baik, sehingga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan

menerapkan strategi pembelajaran yang baik dan tepat.

Dalam pendidikan abad ke-21 Guru merupakan seorang pembimbing,

pendidik, dan pengembang kurikulum yang mampu mengintegrasikan dan

menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, yaitu suasana belajar

yang menarik, menyenangkan, memberi rasa aman, dan memberi ruang

kepada siswa untuk berpikir kreatif, inovatif dan aktif dalam mengeksplorasi

dan mengembangkan kemampuannya melalui berbagai media dan sumber

belajar.
4

Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru terus dilakukan

dari tahun ke tahun, misalnya dengan meningkatkan kompetensi guru di mana

seorang guru wajib memiliki beragam kompetensi sebagai seorang pendidik.

Kompetensi guru merupakan salah satu kemampuan dan wewenang seorang

guru dalam memenuhi kewajiban-kewajibanya secara bertanggung jawab

terkait dengan profesi guru. Karena jaatan sebagai guru juga termasuk sebagai

profesi, maka dari itu kemampuan dan kompetensi sangatlah dibutuhkan

dalam proses pembelajaran. Di sinilah kebiasaan manusiawi dalam hal ini

guru, dari teknologi atau alat-alat yang diciptakan manusia untuk membantu

dan juga mempermudah kehidupannya (Sudjana, 2000:12).

Berkaitan dengan pendidikan, kompetensi juga menunjukan perbuatan

yang bersifat rasional guna mencapai sebuah tujuan yang sesuai dengan target

yang diharapkan. Untuk mencapai kompetensi perlu melaksanakan proses

latihan ataupun pendidikan. Sedangkan guru menjadi salah satu faktor yang

paling menentukan hasil proses belajar mengajar, sehingga seorang guru

perlu memiliki kompetensi. Di kalangan peserta didik untuk

mengorganissasian ide-ide sehingga dapat menggerakkan, menumbuhkan

minat baca, dan semangat belajar mereka.

Evaluasi adalah hal yang penting setelah melaksanakan proses belajar-

mengajar dilaksanakan, dengan hal tersebut menjadi lengkap siklus belajar-

mengajar sebagai suatu proses yang idukatif, interaktif, mulai dari perumusan

tujuan hingga kepada penyediaan sarana pendukung interaksi.


5

Interaksi antara guru dan peserta didik merupakan kegiatan yang

dominan dalam suatu proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru tidak

hanya menyalurkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mentransfer nilai-nilai yang

baik kepada peserta didik. Dalam kegiatan belajar-mengajar melibatkan

beberapa komponen yang antara satu dengan yang lainya saling

menyesuaikan dan saling menunjang dalam terwujudnya tujuan belajar bagi

peserta didik. Dengan demikian, dalam kegiatan belajar mengajar. Metode

bukanlah faktor satu-satunya, namun faktor guru, anak didik, tujuan, alat, dan

lingkungan juga turut menentukan kegatan interaksi tersebut (Saiful Bahri,

1994:100).

Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat 10 Undang-Undang

Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa

kompetensi yang wajib dikuasai oleh guru minimal meliputi kompetensi

kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi

tersebut bukan hanya wajib dimiliki dan dikuasai oleh guru, tetapi juga wajib

ditingkatkan dan dikembangkan oleh guru secara terus menerus dan dinamis,

dan yang paling utama adalah diimplementasikan dalam kegiatan belajar

mengajar kepada para peserta didik. Dari empat macam kompetensi tersebut,

kompetensi yang berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar di

kelas atau di sekolah adalah kompetensi pedagogik.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a


6

dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya.

Kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru berkaitan dengan

penguasaan teori dan proses pengaplikasiannya dalam pembelajaran. Seorang

guru diwajibkan mampu menguasai bidang ilmu yang diajarkan dengan baik

dan mendalam sekaligus memiliki kompetensi dalam menyampaikan ilmu

tersebut kepada para peserta didik dengan baik, sehingga semua peserta didik

benar-benar menguasai ilmu tersebut.

Sering kali yang terjadi, terhadap tenaga pendidik khususnya di MA

Darul Amien kurangnya memiliki keahlian sebagai pendidik yang kompeten,

khususnya dalam kompetensi pedagogik. Dalam pengelolaan pembelajaran

masih kurang. Contohnya guru dalam memanfaatkan teknologi guna

merancang atau menunjang pembelajaran masih dikatagorikan kurang mampu

dan belum maksimal. Dengan demikian diharapkan pengimplementasian

kurikulum merdeka dapat menjadi upaya untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik.

Pada penelitian ini, yang peneliti pilih adalah Madrasah Aliyah Darul

Amien Gambiran. Lembaga yang menerapkan 2 kurikulum yaitu K13 dan

Kurikulum merdeka, dengan pembagian Kurikulum merdeka di kelas X dan

K13 di Kelas XI dan XII, hal ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
7

penerapan kurikulum merdeka dapat meningkatkan kompetensi pedagogik

pendidik.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin membuat judul tentang,

“Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Pendidik di Madrasah Aliyah Darul Amien Gambiran”.

B. Fokus Penelitian

Dengan berdasarkan penjelasan dari konteks penelitian di atas, maka

dapat dirumuskan beberapa fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kurikulum merdeka di MA Darul Amien

Gambiran?

2. Bagaimana upaya peningkatan kompetensi pedagogik pendidik di MA

Darul Amien Gambiran?

3. Bagaimana pengaruh kurikulum merdeka terhadap peningkatan

pedagogik pendidik di MA Darul Amien Gambiran?

C. Masalah Penelitian

Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini adalah bagaimana

penerapan kurikulum merdeka untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

pendidik di MA Darul Amien.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan manajemen kurikulum

merdeka di MA Darul Amien Gambiran

2. Untuk mengetahu proses peningkatan kompetensi pedagogik pendidik di

MA Darul Amien Gambiran


8

3. Untuk mengetahui pengaruh kurikulum merdeka terhadap peningkatan

pedagogik pendidik di MA Darul Amien Gambiran

E. Manfaat Penelitian

Sesusai masalah dan tujuan penelitian yang sudah diuraikan diatas,

maka penelitian yang diharapakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan,

pengetahuan, bagi peneliti di masa yang akan mendatang sebagai

pengembang ilmu pengetahuan.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi

peneliti untuk diteliti.

c. Penelitian ini diharapkan mampu menambah kekayaan ilmu

pengetahuan di bidang implementasi manajemen kurikulum merdeka

untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik.

2. Secara praktis

a. Penulis

Menambah pemaham baru, memperluas wawasan dan dapat dijadikan

refrensi yang lebih konkrit apabila nantinya penulis berkecimpung

dalam dunia pendidikan khususnya mengenai Implementasi

Manajemen Kurikulum Merdeka untuk Meningkatakan Kompetensi

Pedagogik Pendidik.
9

b. Madrasah

Bisa dijadikan bahan evaluasi dalam peningkatan pendidik dalam

memahami dan menerapkan Manajemen Kurikulum Merdeka

c. Prodi

Memberikan inovasi dalam penerapan Implementasi manajemen

Kurikulum Merdeka Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik

Pendidik

d. Peneliti lain

Untuk menambah wawasan dan referensi dalam melakukan penelitian

yang akan datang, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah

peneliti dapatkan.

F. Definisi Istilah

1. Implementasi

Implemenasi ialah salah satu proses yang diterapkan tampa ada

batasannya di suatu bidang, mulai dari pendidikan, politik, perusahaan,

kemasyarakatan, teknologi dan lain-lain. Implementasi sebagai kebijakan

publik, proses kegiatan administrasi setelah kebijakan ditetapkan/disetujui,

kegiatan ini berada diantara pengembangan kebijakan dan implementasi

kebijakan. Dipendapat yang lain diebutkan implementasi merupakan suatu

proses penerapan dari suatu rencana yang telah disusun secara cermat dan

rinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah membuat perencanaan.

Implemtasi adalah mengarah pada kegiatan, tidakan atau adanya suatu


10

mekanisme sistem, implementasi bukan hanya sekedar kegiatan yang

direncanakan dan untuk mencapai tujuan kegiatan.

2. Manajemen

Disemua aspek, manajemen sangatlah penting dikarenakan dengan

adanya manajemen akan mempermudah bagi organisasi atau perusahaan

dalam mewujudkan visi misi atau mencapai tujuan yang sudah

direncanakan, dan untuk menjaga dan mencapai sebuah tujuan.

Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan tergantung pada

manajemen yang telah dibuat sejak awal, untuk mencapai tujuan yang

sesuai dengan keinginan harus menerapkan manajemen yang baik dan

teratur.

3. Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang komperhensif, kooperatif, sistemik dan sistematik dalam

rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.

Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik

teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa-siswa selama

mengikuti proses pendidikan tertentu. Dan kurikulum dalam arti luas

adalah semua pengalaman yang diberkan oleh lemaga pendidikan kepada

anak didiknya selama mengikuti pendidikan.

4. Meningkatkan

Meningkatkan ialah suatu proses atau cara perbuatan untuk

menaikan sesuatu perbuatan untuk menjadi lebih baik lagi. Meningkatan


11

ialah hampirsama dengan istilah peningkatan. Peningkatan ialah kemajuan

dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa

menjadi bisa.

5. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah suatu kemampuan pendidik dalam

mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi di lembaga pendidikan,

semua itu mencakup memahami peserta didik, perencanaan dan

pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan potensi atau kemampuan

peserta didik yang dimiliki. Dalam pendapat yang lain menyatakan bahwa

Kompetensi Pedagogik ialah kemampuan pendidik dalam menciptakan

suasana dan pengalaman belajar yang bervariasi dalam pengelolaan peserta

didik yang memenuhi kurikulum yang disiapkan.

6. Pendidik

Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab

memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan

jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri

sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di

muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri

sendiri.

Anda mungkin juga menyukai