Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. At-Taubah:
105)1
1
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Al-Fatah, 2014, hal. 203
BAB I
PENDAHULUAN
apabila diperhatikan ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa ayat yang pertama kali
2
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Asy Syifa, 2014,
hal. 597
3
Ali Rasyidin, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005, hal. 32
Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Hal
kualitas bangsa. Oleh karena itu, kemajuan suatu bangsa dan kemajuan
4
Undang-Undang SISDIKNAS RI No.20 Tahun 2003
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Depok: Rajawali Pers, 2017, hal. 63
dunia ini merupakan akibat perhatian mereka yang besar dalam mengelola
sektor pendidikan.6
setiap lembaga Islam. Selain itu lembaga pendidikan Islam juga menghadapi
menengah.
agar manusia pada zaman sekarang dapat hidup mantap di masa yang akan
mengajar.7
6
Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi Esai-Esai Pesantren, Yogyakarta: LKIS,
2011, hal. 55
7
Sudjana, Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production,
2001, hal. 2
Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar
yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat membawa
perubahan pada diri siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
mata uang. Keduanya sangat penting dan saling membutuhkan. Apa yang
didik.10
waktu, biaya dan tenaga). Adapun salah satu cara untuk mengetahui hasil
proses belajar tersebut adalah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) nilai
penulis lakukan masih terdapat beberapa orang siswa yang nilai mata
10
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 3
11
Observasi awal penulis di Madrasah Tsanawiyah Negeri I Meranginb, tanggal 10
April 2023
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Negeri I
Merangin.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Tsanawiyah Negeri I Merangin, maka dalam hal ini peneliti hanya meneliti
1. Tujuan Penelitian
Merangin.
Merangin.
2. Kegunaan Penelitian
yaitu:
kehidupan sehari-hari.
satu (S1) pada prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Insitut Agama Islam Syekh Maulana Qari ( IAI
SMQ) Bangko.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Peran
a. Pengertian Peran
bermain baik dan secara aktif. Selain peran ada peranan, yaitu tingkah
sosial tertentu”.14
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2012, hal. 52
13
Sarlito, Psikologi Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2015, hal. 215
14
Merton Raho, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser. 2017, hal. 67
tua, suami maupun istri. diharapkan seseorang yang mempunyai
peran tersebut berperilaku sesuai dengan perannya.15
sekumpulan orang tersebut, dan dalam skripsi ini meneliti tentang peran
2. Guru
a) Pengertian Guru
15
Cahyono, Perubahan Gaya hidup dan Penyakit Kronis Modern. Gaya Hidup &
Penyakit Modern Yogyakarta:Kanisius, 2018, hal. 194
16
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012, hal.
212
Ada beberapa pendapat ahli tentang definisi guru antara lain:
sebagainya.17
17
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2005, hal. 31
18
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 2005, hal. 32
19
Isjoni, Guru Sebagai Monitor Perubahan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009, hal. 23
yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan.”20
didik agar mencapai kedewasaan. Oleh sebab itu, hal pertama yang
20
Roestiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 2014, hal.
175
21
Syaefullah, Pikologi Perkembangan Pendidikan,Bandung: Pustaka Setia, 2012, hal
152.
dua subyek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah
serta pembimbing.
guru adalah suatu jenis pekerjaan yang tidak bisa dilihat hasilnya,
seorang guru akan merasa bangga, puas dan merasa berhasil dalam
3. Fiqih
a. Pengertian Fiqh
22
Zakiyah Darajat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, hal. 10
ilmu zhahir kepada ilmu batin, karena itu ada yang meyebutkan,
Namun karena zhan dalam fiqh ini kuat, maka ia mendekati pada
fiqih.
23
Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1997, hal. 2.
24
Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, 1997, hal 2
25
A. Qodri A.Azizy, Transformasi Fiqh dalam Hukum Nasional, Semarang, PPHIM
Jawa Tengah, 2001, hal. 34
mengandung sesuatu yang berkaitan dengan sesuatu yang lain
ijtihad;
26
Abi Yahya Zakariya Al-Ansori, Ghoyatul Wusul Syarh Lubbul Ushul, Semarang,
Maktabah Al-Alawiyah, 2005 hal. 5
Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan
a. Pengertian meningkatkan
27
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2005, hal. 26
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas
maupun kuantitas.28
b. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah: “Hasil yang telah dicapai dari yang telah
28
Adi S, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka, 2003, hal. 67
29
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002 hal. 895
a) Menurut Sumadi Suryabrata, “prestasi belajar merupakan hasil
dalam belajar”.34
30
Sumadi Suryabrata, Hasil Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Gramedia. Dameria, 2006, hal. 6
31
Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta :
Ghalia Indonesia, 2006, hal. 58
32
Saefuddin Azwar, Validitas dan Reliabilitas, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, hal.58
33
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 2017, hal.213
34
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004, hal. 46
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli di atas,
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
35
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,
2003, hal.54
36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, 2003, hal. 55
siswa meliputi :
1) Lingkungan sosial antara lain: guru, keluarga, staf administrasi, dan
teman sekelas;
2) Lingkungan non sosial antara lain: kondisi gedung sekolah, rumah
tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, kedaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan;
c) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiaan pembelajaran materi-materi pelajaran.37
suatu prestasi atau hasil dari usaha yang telah dilakukannya. sesuai
memberi
37
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 2017, hal.214
d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari
suatu institusi pendidikan;
e) Prestasi belajar sebagai indikator terhadap daya serap
siswa.38
4. Siswa
pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik
38
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 3
39
Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 4
40
Depdiknas RI., UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan PP RI Tahun 2003,
Tentang Standar Nasional Pendidikan Serta Wajib Belajar, hal. 5
Menurut peraturan Menteri Agama RI Bab IV pasal 16
menyatakan bahwa:
dan potensi diri, oleh karena itu tidak boleht diperlakukan semena-
yaitu;
41
Departemen Agama, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005, hal. 47
42
Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, Jakarta : Grasindo, 2009, hal. 63
1) Pandangan Psikoanalitik, beranggapan bahwa manusia pada
hakikatnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam
dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku individu
ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang
memang sejak semula sudah ada pada setiap diri individu.
Dalam hal ini individu tidak memegang kendali atau tidak
menentukan atas nasibnya sendiri meskipun kita berpendapat
bahwa kita mengontrol kehidupan kita sendiri namun dalam
kenyataannya kita kurang mengontrol kekuatan yang
membentuk kepribadian kita.
2) Pandangan Humanistik, yang branggapan bahwa manusia
selalu berkembang dan berubah untuk menjadi pribadi yang
lebih maju dan sempurna. Manusia adalah individu dan
menjadi anggota masyarakat yang dapat bertingkah laku secara
memuaskan. Manusia digerakkan dalam hidupnya sebagian
oleh rasa tanggung jawab sosial dan sebagian lagi oleh
kebutuhan untuk mencapai sesuatu. Dalam pandangan
humanistik, perilaku manusia tidak sepenuhnya ditentukan
oleh lingkungan, manusia memiliki
kehendak bebas dan oleh karenanya memiliki kemampuan
untuk berbuat lebih banyak bagi dirinya lebih dari yang
diprediksikan oleh psikoanalisis maupun behavioris.
3) Pandangan Behavioristik, yang pada dasarnya menganggap
bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tigkah
lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Faktor
lingkungan inilah yang merupakan penentu tunggal dari tingkah
laku manusia. Dengan demikian kepribadian individu dapat
dikembalikan kepada hubungan antara individu dengan
lingkungannya. Hubungan diatur oleh hukum-hukum belajar
seperti adanya teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan.43
dengan uraian diatas bahwa siswa atau peserta didik menjadi pokok
43
Semiun Yustinus, Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik, Yogyakarta: Kansius,
2006, hal.115
mengajar peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita
diri peserta didik ada suatu daya yang dapat tumbuh dan
adalah:
44
Semiun Yustinus, Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik, 2006, hal. 116
1) Siswa adalah individu yang memiliki potensi fisik dan
psikis yang khas sehingga ia merupakan insan yang unik.
Potensi khas yang dimilikinya ini perlu dikembangkan
dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf
perkembangan yang optimal;
2) Siswa adalah yang sedang berkembang. Artinya, siswa
tengah mengalami perubahan – perubahan dalam dirinya
secara wajar, baik yang ditunjukkan kepada diri sendiri
maupun diarahkan pada penyesuaian dengan
lingkungannya;
3) Siswa adalah individu yang membutuhkan bimbingan
dan perlakuan manusiawi. Sebagai individu yang sedang
berkembang maka proses pemberian bantuan dan
bimbingan perlu mengacu pada tingkat
perkembangannya;
4) Siswa adalah individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik
memiliki kemampuan untuk berkembang kearah
kedewasaan.45
(IAIN) METRO tahun 2018. Judul skripsi: Peran Guru PAI Dalam
45
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 2010, hal.52
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian Nurul Afrianti,
sisi lain penelitian kami terdapat beberapa perbedaan, antara lain: Nurul
motivasi dan guru yang ditelitinya adalah guru PAI, sedangkan penulis
teliti adalah peran guru fiqh, dan prtestasi siswa kemudian lokasi
Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko tahun 2022, judul skripsi:
prestasi siswa, tetapi dilihat dari sisi lain, penelitian Riadil Jannah berbeda
strategi kepala sekolah, sementara penulis, meneliti peran guru fiqh, Riadil
46
Nurul Arifiati, Peran Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Smp
Negeri 2 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018 jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, 2021
Jannah prestasi siswanya bersifat umum, sedangkan penulis terfokus pada
Islam Syekh Maulana Qori Bangko tahun 2022. Judul Skripsi: Strategi
sama-sama meneliti tentang guru dan siswa. Tetapi lIftitah terfokus pada
siswa. Selain itu lokasi penelitian kami juga berberda, karena Iftitah
Merangin..48
47
Riadil Jannah, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Peserta Didik Pesantren
Modern Terpadu Unggulan Rahmatan Lil’alamin Desa Kungkai Kecamatan Bangko, Jurusan
Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Syekh Maulana
Qori Bangko, 2022
48
Iftitah, Strategi Guru Dalam Menumbuhkan Semangat Wirausaha Siswa Kelas X
Jurusan Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Merangin, Jurusan
Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Syekh Maulana
Qori Bangko, 2022
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Merangin, yang terdiri dari kepala sekolah, majlis guru terutama guru fiqh
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta 2006 , hal. 11
disusun secara cermat dan sistematis mulai dari pengumpulan data,
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
50
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jambi: Sulthan Thaha Press,
2007, hal. 87
Negeri I Merangin, seperti tentang monografi, sejarah, keadaan majlis
2. Sumber Data
a. Kepala Sekolah;
b. Majlis Guru;
c. Siswa;
1. Setting Penelitian
situasi dan kondisi ketika penelitian,52 dilakukan sesuai dengan judul yang
2. Subjek Penelitian
51
Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2008, hal. 122
52
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2008,
hal. 11
data yang diperoleh melalui observasi, melalui teknik Purposive Sampling
tujuan penelitian, maka yang menjadi pusat informasi dalam hal ini adalah
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
penelitian ini untuk memperoleh data, maka teknik pengumpulan data yang
1. Observasi
53
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta, 2010, hal 340
54
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan, 2010, hal 341
55
K. Kartono. Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju 2009, hal. 42
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 2005, hal.134
Metode ini digunakan peneliti untuk melihat secara langsung lokasi
2. Wawancara
mengetahui apa maksud dari wawancara itu, hal ini dikatakan sebelum
56
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, 2008, hal. 12
57
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta, Fak. Psikologi UGM. 2005, hal. 36
Pelaksanaan metode wawancara terbuka dan terstruktur dilakukan
3. Dokumentasi
melalui observasi dan wawancara, dan data-data tentang peran guru fiqh
Negeri I Merangin.
58
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, 2005, hal. 37
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi dua: yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh
dari para informan yaitu kepala sekolah, guru fiqh dan majlis guru yang
Merangin.
Agar dokumentasi yang dilihat sesuai dengan hasil yang diharapkan maka
E. Analisis Data
melalui segi kualitatif, data ini dianalisis dengan teknik sebagai berikut:
1. Reduksi data
59
K. Kartono. Pengantar Metodologi Riset Sosial, 2009, hal. 44
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering
siswa sesuai dengan metode yang telah ditentukan seperti interview atau
60
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan, 2010, hal 342
61
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan, 2010, hal 343
Setelah data penelitian terkumpul, maka proses selanjutnya
dengan memilih data yang sesuai dengan fokus reduksi data, sehingga
hasil reduksi dilihat secara keseluruhan. Dari tampilan data ini maka
analisa data kembali pada proses awal yakni proses pengumpulan data.
Proses ini akan terus berjalan sampai didapat satu kesimpulan yang
F. Jadwal Penelitian
62
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, 2005, hal.135
TABEL 3. I
Jadwal Penelitian
Bulan
N
Kegiatan April Mei Juni Juli Agustusi
O
Tahap I
1.Pengajuan Judul ٧ ٧ ٧
1 2.Penyusunan Proposal ٧ ٧ ٧ ٧ ٧ ٧
3.Seminar Proposal
4.Perbaikan Proposal
5.Izin Riset
Tahap II ٧
1. Pengumpulan Data ٧
2 2. Analisis Data ٧
3. Penulisan Skripsi ٧
4. Bimbingan dan ٧ ٧ ٧ ٧
Konsultasi
Tahap III
1. Sidang Munaqasyah
5 2. Perbaikan Skripsi
3. Penggandaan Skripsi
BAB IV
1. Historis
Sekolah ini bernama MTsN Bangko yang beralamat di Jln. MAN Pasar
Tabel 4.1
Nama dan Periode Kepemimpinan Kepala MTsN I Merangin64
64
Data MTsN I Merangin tahun 2023
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa Madarasah Tsanawiyah
Sugu, Mohd. Hatta, M. Sidiq, BA, Drs. Armia Kadir, Alipiah, S. Ag, Drs.
tahun 2022 adalah Armain, S.Ag, dan sejak tahun 2022 sampai sekarang
2. Geografis
MAN I Merangin, Yang memiliki jarak tempuh dari jalan lintas Raya
Bangko Kerinci 500 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tebel
berikut ini:
TABEL 4.2
Identitas Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin65
10508223
NPSN
121115020001
NSS
Akreditasi A
Akreditasi
Alamat Jl. Bangko Sei Manau Km. 2
Kecamatan Bangko
Provinsi Jambi
Status Negeri
-2.085434998630784
Lintang
102.26371675729752
Bujur
Ketinggian 303
Madani
b. Misi
66
Dokumentasi MTsN I Merangin, tahun 2023
B. Struktur Organisasi
maka untuk mencapai tujuan organisasi itu harus di susun tata laksana yang
dipertanggung jawabkan.
suatu organisasi harus ada susunan pengurus secara sistematis, hal ini juga
adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
struktur Organisasi MTsN I Merangin, dapat dilihat dari bagan berikut ini:
67
Khirul Umam, Manajemen Organisasi, Bandung: Pustaka Setia, 2015, hal.19
Bagan/Tabel 4.3
Struktur Organisasi MTs N I Merangin68
Majlis Guru
Karyawan
Siswa
Merangin, dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti tenaga pendidik dan
68
Data MTsN. Merangin tahun 2023
kependidikan, kondisi siswa, Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan
karimah, karna guru adalah sebagai panutan bagi peserta didiknya dan juga
dalam menjalankan tugas serta disiplin yang tinggi. Adapun keadaan guru/
ini:
Tabel.4.4
Tenaga Pendidik di MTsN I Merangin69
No Nama Jabatan
1 2 3
1 Tri Sulistiyo, S.Pd., MA Kepala Madrasah
2 Dra. Gusti Rahayu Waka Kurikulum
3 Drs. Joni Waka Sarana
4 Yurlita, S.Pd Waka Kesiswaan
5 Baidawi, S.Ag Waka Humas
69
Data MTsN I Merangin, tahun 2023
6 Drs. Azrul, M.Pd.I Guru Mata Pelajaran
7 Suhati, S.Pd Guru Mata Pelajaran
8 Repelitas, S.Pd Guru Mata Pelajaran
F Asni, A.Md Kepala Laboratorium
10 Rohama, S.Ag Guru Mata Pelajaran
11 Drs. Ridwan Guru Mata Pelajaran
12 Iftitah, S.Ag Guru Mata Pelajaran
13 Afni Musra, S.Ag Pembina Kerohisan
14 Nurhidayati, S.Pd Pembina UKS
15 Siti Maimunah, S.Ag Guru Mapel SKI
16 Hidayatul Fadliah, S.Pd I Pembina Pramuka
17 Hellinawati, S.Pd Pembina Osim
2 3
1
18 Syofidawenti, S.Pd Guru BK
19 Okt.Osi, S.Pd Guru Bahasa Inggris
20 Samingan, S.Pd Guru IPS Terpadu
21 Naurah, S.Pd I Guru QH
22 Suhartarto, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
23 Yuhani, S.Ag Guru Fikih
24 Raudah, S.Pd Guru PKN
25 Erma Sopyati, S.Ag Guru SKI
26 Igus Susanti, S.HI Guru Akidah Akhlak
27 Silvia Magdalena, S.Pd I Guru IPA
28 Saprina Agriani, S.Pd Guru Bahasa Inggris
29 Zikra roma Fitria, S.Pd Guru IPS
30 Dewi Susanti, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
31 Sunarti, S.Pd Guru Matematika
32 Elka Mena Nurfa, S.Pd I Guru Bahasa Arab
33 Dona Laurarika Rahim, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
34 Yen Farida, S.Pd Guru Seni Budaya
35 Lisdalita, S.P Guru PKN
36 Nur Aini, S.Pd Guru Matematika
37 Nurhidayati, S.Pd Guru BK
38 A. Masyhudi Barra, S.Pd Guru Penjas
39 Meci Handayani, S.Pd Guru BK
40 Karmila Sari, S.Pd Guru PKN
41 Lupiana, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
42 Cane Ppefilenti, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
43 Rizki Fitriana, S.Kom.I Guru BK
44 Adrian Fitrah, S.Pd Guru Penjas
disiplin ilmu yang berbeda, karena latar belakang pendidikan yang berbeda.
Selain tenaga pendidik, juga ada tenaga kepndidikan. Untuk lebih jelasnya
berikut ini:
Tabel 4.5
Tenaga Kependidikan di MTsN I Merangin70
No Nama Jabatan
1 Muhammad Irwan, S.Ag Kaur Tata Usaha
2 Hambali, S.Pd.I Staf Tata Usaha
3 Zainul Staf Tata Usaha
4 Emi Setiawati Staf Tata Usaha
5 Rubiman, S.Pd Satpam
6 Putri Rimba, S.E Pramubhakti
7 Yuser Afdes, S.Kom Staf Tata Usaha
8 Yedi Marthafia, S.Pd Staf Tata Usaha
9 Novia Andrika, S.Pd.I Staf Tata Usaha
10 Maulana, S.Sos Satpam
Tabel 4.6
Keadaan Siswa MTs N I Merangin71
70
Dokumentasi MTsN I Merangin, tahun 2023
71
Dokumentasi MTsN I Merangin, tahun 2023
Jumlah Siswa
No. Tahun Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Ket.
LK PR LK PR LK PR
1. 2017/2018 70 81 75 83 77 72 458
2. 2018/2019 82 91 85 95 87 91 531
3. 2020/2021 85 96 86 96 88 90 541
tersebut juga dipahami bahwa siswa perempuan selalu lebih banyak dari
siswa laki-laki.
Tabel 4.5
Prasarana MTs N I Merangin72
Kondisi
72
Data Kantor MTs.N I Merangin
1. Ruangan Kepala Sekolah 1 √
2. Ruangan Kepala TU 1 √
3. Tempat PKS 1 √
4. Ruangan BP/BK 1 √
6. Ruangan OSIM/PMR 1 √
7. Ruangan UKM 1 √
8. Ruangan Kelas 19 √ 1
1 2 3 4 5 6 7
9. Labor Fisika/IPA 1 √
12 WC 6 √ 1
14 Mushalla 1 √
15 Mushalla 1 √
15 Gudang 1 √
ruangan kelas sebanyak 19 lokal, hal ini bisa menampung siswa yang
berjumlah lebih kurang 500 orang. Disamping itu MTs.N I Merangin, juga
Tabel 4. 6
Kondisi Sarana MTs.N I Merangin73
1. LCD/Infocus 2
2. Layar Infocus 1
4 Komputer 30
infocus, walaupun hal itu masih kurang memadai, karena baru 2 buah, padahal
73
Dokumentasi MTsN I Merangin, tahun 2022
lokalnya banyak, tetapi hal itu sudah cukup untuk membantu dalam proses
pembelajaran siswa. Boneka alat peraga praktek Mandi Jenazah baru 1. Alat
tersebut sangat penting, karena dalam proses pembelajaran, teori harus diiringi
dengan praktek, karena meskipun matang dalam teori bila tidak diiringi dengan
komputer, labor IPA dan perpustakaan, hal ini sangat menunjang proses
pembelajaran.
BAB V
dilihat dari hasil wawancara penulis dengan pihak MTsN I Merangin, antara
sebagai berikut:
dapat dipahami bahwa ada beberapa peran guru fiqih dalam meningkatkan
senada juga dinyatakan oleh ibuk Yuhani selaku guru fiqh di Madarash
secara garis besar ada tiga peran utama yang dilakukan guru Fiqh dalam
dan sebagai pengawas. Hal senada juga disampaikan oleh ibuk Afni Musra
berikut ini:
Guru, dalam hal ini termasuk guru Fiqh, perannya tidak hanya mengajar,
tetapi juga malakukan tugas bimbingan dan motivasi secara maksimal.
Peran ini dilakukan adalah dalam rangka meningkatkan prestasi belajar
74
Tri Sulistiyo, S.Pd., MA, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin,
wawncara tanggal, 01 Juli 2023
75
Yuhani, S.Ag , Guru Fiqh Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin, wawancara
tanggal ,11 Juli 2023
peserta didik. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka guru fiqh dan guru
yang lainnya, maka peran guru sebagai pendidik, ikut memberikan
bantuan dan dorongan (support), serta pengawasan, agar siswa memiliki
minat dan motivasi siswa untuk belajar dan mendalami pelajaran agama
(fiqih) serta mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.76
76
Afni Musra, S. Ag, Pembana Rohis (guru Fiqh) wawancara tanggal ,11 Juli 2023
77
Drs. Ridwan, guru Mata Pelajaran di Madarash Tsnawiyah Negeri I Merangin,
wawancara tanggal 12 Juli 2023
Selain melakukan wawancara dengan para guru, penulis juga melakukan
wawncara dengan salah seorang siswa yang bernama Faiq menyatakan sebagai
berikut:
Guru Fiqh, selain mengajar, juga memberi motivasi kami agar belajar
dengan semangat, karena kami diharapkan mampu mempraktekkan ilmu
kami di tengah masyarakat, kami tidak hanya diajarkan tentang teori
tetapi juga tentang praktek, seperti bagaimana membaca al-fatihah yang
benar, begitu juga tentang tata cara melakukan sholat yang benar. Selain
itu guru fiqh juga memberi penilaian terhadap kami agar kami terpacu
untuk belajar sehingga bisa berprestasi.79
Guru Fiqh kami, tidak hanya mengajar kami tentang materi pelajaran,
tetapi juga mengajar membimbing kami tentang prakteknya, seperti tata
cara melakukan ibadah yang benar seperti sholat dari whudu’ sampai
tentang praktek sholat, tidak itu saja. Guru Fiqh juga selalu memberi
motivasi kepada kami agar belajar yang rajin dan sungguh, agar kami
mampu bersaing dengan sekolah lain.80
belajar siswa dapat meningkat, dan siswa bisa berkiprah di tengah masyarakat.
78
Baidawi, S.Ag, Waka Humas Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin, wawancara
tanggal 12 Juli 2023
79
Faiq, Siswa Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin, wawncara tanggal 12
Juli 2023
80
Raisa, siswi kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin, wawancara tanggal 13
Juli 2023
Untuk mengetahui faktor penghambat guru Fiqh dalam meningkatkan
hasil wawancara penulis, antara lain dengan Bapak Kepala Sekolah Madrasah
sekolah-sekolah itu pasti ada, antara lain seperti yang terdata di Madarasah
umum yang beragam, latar belakang belakang pendidikan orang tua yang bisa
antara lain: Jam pelajaran Fiqh yang masih kurang, masih ada peserta didik
yang kurang memiliki motivasi dan untuk maju, kurangnya dukungan dari
orang tua, ada juga peserta didik yang berkemampuan rendah dari sebagian
yang lain. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak Drs. Ridwan berikut ini:
2. Masih ada peserta didik yang kurang memiliki motivasi dan untuk maju;
4. Masih ada peserta didik yang berkemampuan rendah dari sebagian yang
lain;
83
Afni Musra, S. Ag, Pembana Rohis (guru Fiqh) wawancara tanggal ,11 Juli 2023
C. Solusi Guru Fiqh Untuk Mengatasi Penghambat dalam Meningkatkan
Prestasi Siswa di Madrasah Tsnawiyah Negeri I Merangin
Solusi yang telah dilakukan oleh guru fiqih dalam mengatasi faktor
lapangan dan yang dikemukakan oleh ibuk Yuhani S.Ag berikut ini:
Ada beberapa hal yang kami lakukan dalam rangka mengatasi hambatan
dalam meningkatkan prestasi siswa, antara lain: memanfaatkan media
sebagai strategi pembelajaran, menghubungkan materi pelajaran sekarang
dengan materi yang lampau, bahan pelajaran disusun dan disesuaikan
dengan kemampuan individu. Agar siswa tidak jenuh, maka digunakan
metode pembelajaran yang variatif seperti diskusi, membaca,
demonstrasi dan sebagainya.84
bebrapa solusi yang dilakukan oleh guru fiqh mengatasi hambatan dalam
Ada beberapa hal yang kami lakukan untuk meningkatkan prestasi siswa
antara lain: menggunakan media pembelajaran sebelum proses belajar
mengajar, memberi motivasi, memberikan penghargaan. Setiap awal
pembelajaran guru Fiqih mengawali dengan kata-kata pendahuluan yang
menggugah pikiran peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
sebelumnya, dilanjutkan dengan memberikan pre-test atau pertanyaan
awal. Mengadakan pertemuan dengan wali murid agar memperhatikan
84
Yuhani, S.Ag, Guru Fiqh Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin, wawancara
tanggal ,11 Juli 2023
siswa ketika di rumah untuk mengulang pelajarannya dan mengerja tugas
yang diberikan guru.85
beberapa solusi yang dilakukan guru fiqh, antara lain; menggunakan media
test atau pertanyaan awal. Mengadakan pertemuan dengan wali murid agar
Dalam proses belajar mengajar, guru Fiqih berharap agar anak didiknya
mendapatkan hasil atau prestasi yang baik. Apabila guru fiqih merasa
belum mencapai apa yang diharapkan dari anak didiknya, maka guru
fiqih berusaha semaksimal mungkin agar apa yang diharapkan dapat
berhasil. Strategi yang dilakukan guru termasuk guru fiqh antara lain
adalah memberikan motivasi pada peserta didik, menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi, Menggunakan media pembelajaran yang
menarik sesuai dengan materi pembelajaran, dan memberi reward/hadiah
kepada peserta didik yang berprestasi.86
Kami selalu berupaya agar prestasi belajar siswa kami selalu meningkat
dengan melakukan berbagai hal seperti selalu memberi motivasi,
mengadakan kerja sama dengan orang tua dalam memperhatikan kegitan
belajar siswa, menggunakan sistem pembelajaran yang bervariasi agar
siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Pada waktu pelajaran diawali
dengan berdo’a membaca Asma’ul Husna, secara bersama-sama lalu
memasuki pada materi pelajaran yang mau diberikan terhadap peserta
didik, kalau tentang metode yang saya pakai metode yang relevan dengan
85
Ibuk Gusti Rahayu. Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin,
wawancara tanggal
86
Tri Sulistiyo, S.Pd., MA, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri I Merangin,
wawncara tanggal, 01 Juli 2023
materi yang akan disampaikan misalnya menggunakan metode diskusi,
demonstrasi dan ceramah yang bersifat mengevaluasi materi yang sudah
disampaikan.87
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fiqh dan Bapak Kepala
87
Afni Musra, S. Ag, Pembana Rohis (guru Fiqh) wawancara tanggal ,11 Juli 2023
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
prestasi belajar siswa dapat meningkat, dan siswa bisa berkiprah di tengah
masyarakat;
jenazah, agar prestasi siswa selaku meningkat, tidak hanya materi tetapi
juga praktek;