PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nasional pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
manusia yang cerdas dan terampil, mewujudkan sumber daya (SDM) yang
berkualitas dan kreatif serta mampu bersaing dalam menghadapi tantangan dan
1
Daryanto & Mohammad Farid, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Yogyakarta:
Gava Media, 2013), h. 10.
2
UU R. I No 20 Th. 2003 Tentang Sisdiknas & PPR.I. Th. 2010 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2011), h. 2.
1
meningkatkan mutu pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan
pendidikan, yang berkaitan erat dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar
secara optimal yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan
manajemen kelas yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karena
belajar mengajar.
yang kondusif.3 Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru
hubungan interpersonal yang baik antara guru dan anak didik dan anak didik dan
dengan baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyaratkan dalam ajaran
islam. Allah Swt sangat mencintai perbuatan yang dikelola dengan baik. Sebab
ون إِلَ ٰى ٰ َعلِ ِم َ ۖ Jُولُهۥُ َو ۡٱل ُم ۡؤ ِمنJيَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُكمۡ َو َر ُسJوا فَ َس
َ تُ َر ُّدJون َو َسJ ْ ُٱع َمل
ۡ َوقُ ِل
ِ ۡٱل َغ ۡي
َ ُب َوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم بِ َما ُكنتُمۡ تَ ۡع َمل
١٠٥ ون
3
Mudasir, Manajemen Kelas, ( Pekanbaru Riau: Zanafa Publising, 2011), h 29
2
Artinya: “Dan katakanlah: Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan di
kembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”4
kelas khususnya pendidikan dalam proses belajar mengajar maka dapat dipahami,
pertama memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik, dan kedua memfokuskan
pada hal-hal yang bersifat non-fisik. Kedua hal tersebut perlu dikelola secara baik
pengaturan ruang belajar dan perabot kelas, serta pengaturan peserta didik dalam
belajar. Sedangkan hal-hal yang bersifat non-fisik lebih memfokuskan pada aspek
interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta didik dengan guru
dan lingkungan kelas maupun kondisi selama pembelajaran. Atas dasar inilah,
maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah aspek
3
Djamarah menyebutkan masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun
kelas”.6 Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan
kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian
oleh berbagai faktor. Diantaranya faktor sekolah dan juga faktor pribadi guru
manajemen kelas dengan sungguh-sungguh tentu hasilnya juga baik, namun jika
guru hanya fokus pada kegiatan mengajar saja dan kurang memperhatikan
kegiatan manajerial kelas, maka kegiatan pembelajaran pun tidak akan berjalan
dengan maksimal. Selain itu, faktor sekolah juga turut memegang peranan dalam
penyediaan fasilitas yang memadai tentu guru juga akan semakin muda untuk
dengan manajemen kelas. Diantara kurang akrabnya guru dengan siswa maupun
17 Maret 2021
6
Djamarah, S.B., Drs. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT. Rineca Cipta, 2006.
4
kelengahan guru untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Hal ini terlihat dari
guru kurang memperhatikan kegiatan pembelajaran, dimana masi ada siswa/i yang
dan diakhiri tidak tepat waktu dan komunikasi dua arah antara guru dan siswa
yang kurang dalam belajar. Guru beranggapan bahwa manajemen kelas memang
dengan kebutuhan siswa, sehingga yang digunakan hanya seadanya. Selain itu
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
5
1. Bagaimana Implementasi Manajemen Kelas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec.
D. Tujuan Penelitian
Kelas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Guru
proses belajar mengajar di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab.
Flores Timur.
Pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lembaga
6
Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan memperkaya
hasil penelitian yang telah ada serta dapat dijadikan sebagai masukan bagi
peneliti lalin yang melakukan penelitian serupa di waktu yang akan datang.
BAB II
KAJIAN TEORI
7
1. Pengertian Manajemen Kelas
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu manage yang memiliki
dan pengendalian yang dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 8 Serupa dengan
sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan
7
Kompri, Manajemen Pendidikan 1 (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 2-3
8
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2007), h. 11
9
Husain Usman, Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Diva Pres, 2011),
h.25
8
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnaya.10
done through people” atau diartikan lebih luas sebagai proses pencapaian tujuan
Menurut Eka Prihatin, manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar
potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.12
kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
bersama dengan mendapat pengajaran dari seorang guru. Sebagian pengamat yang
lain mengartikan istilah kelas dalam dua pemaknaan. Pertama, kelas dalam arti
sempit, yaitu berupa ruangan khusus, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk
batas umur kronologis masing-masing. Kedua, kelas dalam arti luas, yaitu suatu
10
George R. Terry, Asas-asas Manajemen (Winardi. Terjemahan ), (Bandung: PT. Alumni,2012 ),
h. 4.
11
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 49
12
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011) h. 3
9
masyarakat kecil yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
pengertian kelas sebagai kelompok siswa yang pada waktu sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dan yang dimaksud dengan kelas
bukan hanya kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi dinding tempat para
siswa berkumpul bersama untuk mempelajari segala yang diasjikan oleh pengajar
tetapi lebih dari itu kelas merupakan suatu unit kecil siswa yang berinteraksi
dengan guru dalam proses belajar mengajar dengan beragam keunikan yang
dimilki.14
kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang dinamis. 15 Maka dari
itu seorang guru memiliki andil yang sangat penting dan berperan terhadap
tugas pokoknya yaitu kegiatan mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar
13
Salman Rusydi, Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas( Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 25
14
Sulistyirini, Manajemen Pendidikan Islam (Konsep Strategi dan Aplikasi), (Yogyakarta: Teras,
2009 ), h. 9.
15
Mulyadi, Classroom Manajement Mewujudkan Suasana Kelas Yang Menyenangkan Bagi
Siswa, (Malang: Aditya Media: 2009), h. 4
10
Syaiful Bahri dan Aswan Zain mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam
luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien
perkembangan murid.16
mengatur agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara sistematis. Usaha
sadar itu mengarah pada persiapan bahan mengajar, persiapan sarana dan alat
peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi proses belajar
mencapai tujuan pembelajaran. Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dengan
untuk kepentingan pengajara. Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di
kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta,2006), h. 177
17
Salman Rusydie, Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas (Yogyakarta: Diva Press,2011)h.26
18
Kompri, Manajemen Pendidikan 1, (Bandung:Alfabeta, 2015), h. 277
11
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyenangkan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan
demkian, proses tersebut akan dapat berjalan dengan efektif dan terarah, sehingga
cita-cita pendidikan dapat tercapai demi terbentuknya sumber daya manusia yang
berkualitas.19
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Djain tujuan pengelolaan kelas
mengemukakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efesien. 20
19
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas Yang
Kondusif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 61
20
Ibid, Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, h.178
12
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan belajar maupun
interaksi pembelajaran.
menciptakan kondisi di dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang
kemudian dengan manajemen kelas produknya harus sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.
fungsi manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung
mampu menciptakan iklim yang memberi atau menekankan adanya harapan untuk
21
Mulyadi, Classroom Manajement Mewujudkan Suasana Kelas Yang Menyenangkan Bagi Siswa,
(Malang: Aditya Media: 2009), h.5
13
(pengaturan), dan pengawasan yang dilakukan oleh guru, baik individu maupun
2) Menetapkan aturan yang harus diikuti agar tujuan kelas dapat tercapai
dengan efektif
ada di kelas
tujuan kelas
22
Saudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan, Cet. 1, (Jakarta:Pustaka Setia,2002),h. 173
23
Ibid, h. 173
14
4) Mendelegasikan wewenang pengelolaan kelas kepada peserta didik24
jawab guru di dalam kelas. Dalam hal ini guru memimpin, mengarahkan,
proses belajar dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan fungsi dan
baik bagi peserta didik sehingga peserta didik akan mengikuti apa yang
dilakukan oleh guru. Dalam kepemimpinan, guru perlu menjaga wibawa dan
kemudian dievaluasi agar dapat dideteksi apa yang kurang serta dapat
24
Saudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan, Cet. 1, (Jakarta:Pustaka Setia,2002),h.174
25
Ibid., h.175
26
Ibid., h. 176
15
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah proses
pemberdayaan sumber daya baik material element maupun human element yang
dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar didalam kelas
agar terjadi interaksi edukatif yang efektif. Sebagai sebuah proses maka dalam
dilakukan oleh guru. Dalam pengelolaan kelas ini juga terkandung maksud bahwa
kegiatan yang dilakukan efektif mengenai sasaran yang hendak dicapai dan efisien
Secara garis besar ada dua kegiatan dalam manajemen kelas yaitu:
sembarang, artinya disini fungsi guru memiliki proporsi yang besar dalam
dilakukakan oleh peserta didik. Oleh karena itu pengaturan peserta didik
didik diberi kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai
16
Tingkah laku adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
peserta didik sesuai dengan nilai-nilai norma ataupun nilai yang ada
sosial masyarakat.
dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek
antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi
yang dialami.
17
b. Pengaturan Fasilitas
lingkungan kelas. Oleh karena itu lingkungan fisik kelas berupa saran dan
prasarana kelas baru dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi,
mengajar.28
udara yang sehat juga masuk ke kelas, dan ventilasi yang baik dan
udara sehat, semua siswa dan guru didalam kelas dapat menghirup
2) Pengaturan Kenyamanan
kepadatan kelas.
pengaturan tempat duduk yang baik dan jumlah siswa yang ideal antara
18
belajar megajar. Susunan fisik yang sesuai dapat meningkatkan
ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin atau umur, selain itu juga
Hangat dan antusias guru diperlukan dalam proses belajar mengajar siswa.
Guru yang hangat dengan anak didik selalu menunjukan antusias pada
pengelolaan kelas.
b. Tantangan
29
Ibid. Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, h.6
30
Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka
Cipta,2015), h. 185
19
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang
lagi, akan dapat menarik perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah
belajar siswa.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola
d. Keluwesan
munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak
pada hal-hal positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal
20
f. Penanaman Disiplin Diri
disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong siswa untuk
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala
hal.
mempertahankan suasana serta kondisi kelas yang efektif. Kelas yang efektif
efektif. Dengan manajemen yang baik, tidak ada waktu yang terbuang percuma
hanya karena suasana kelas yang tidak terkendali. Jika situasi kelas kondusif,
Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi juga
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi
31
Salman Rusydi, Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas( Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 61
32
Ahamd Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 72
21
Manajemen kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus
bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang di namis.33 Maka dari itu
pembelajaran di sekolah.
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Oleh sebab itu
pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari wkatu ke
waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hal ini siswa dapat
belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi
jadi pesaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku,
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
dengan kemampuannya.
33
Mulyadi, Classroom Management Mewujudkan Suasana Kelas Yang Menyenangkan Bagi
Siswa, (Malang: Aditiya Media, 2009), h. 4
34
Mudasir, Manajemen Kelas, (Riau: Zanafa Publishing, 2011), h. 15
22
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa. Faktor
intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Faktor
siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di
a. Faktor Kurikulum
35
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka. Cipta, 2006), h.184
36
Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru Riau:Zanafa Publising,2011 ), h. 158
23
memperhatikan aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk
sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan
Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah. Sedang ruangan atau
sangat dibutuhkan.38
keanggotaan masyarakat yang harus aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam
Guru juga harus bisa menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi
pembelajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan
bersungguh-sungguh.39
37
Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru Riau:Zanafa Publising,2011 ), h. 158
38
Ibid, Mudasir, h. 159
39
Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru Riau:Zanafa Publising,2011 ), h. 160
24
d. Faktor Murid
yang dinamis. Oleh karena itu murid harus memiliki perasaan diterima
sebagai berikut:
kepentingan kelas.
3) Bila guru atau wali kelas berhalangan, bagi dan serahkanlah kepercayaan
6) Susunlah bersama murid tata tertib dan disiplin kelas serta bentuklah
25
7) Doronglah agar murid secara terus menerus ikut memikirkan kegiatan
dipergunakan oleh setiap guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses
kreativitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok, untuk itu setiap wali
f. Faktor lingkungan
40
Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru Riau:Zanafa Publising,2011 ), h. 162
41
Ibid, Mudasir, h. 164
42
Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru Riau:Zanafa Publising,2011 ), h. 164
26
Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan pencerminan
keadaan kelurganya. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari tingkah
laku peserta didik yang agresif dan apatis. Kebiasaan yang kurang baik di
peserta didik melanggar di kelas. Dalam hal lingkungan sekitar, maka yang
dimaksud sendiri adalah masyarakat kelas yang ada di sekitar kelas, yaitu
kelas sebelah yang harus diperhatikan agar selalu kondusif, karena kalau
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
43
Ibid. Mudasir, h. 168
27
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
objek yang diteliti. Penelitian kualitatif antara lain bersifat deskripsi, data yang
angka44
dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data
dilaksanakan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah informasi kunci, yaitu
kepala sekolah, guru, dan siswa MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur
4. Instrumen Penelitian
adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti akan “divalidasi”. Peneliti kualitatif
44
Sugiyon, Statistika untuk penelitian (Bandung:Alfabeta, 2016)h. 23
28
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
data penelitian.
a. Observasi
manajemen kelas di MTs Tarbiya Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores
kelas, dan hubungan yang dibangun guru dan siswa dalam proses belajar
b. Interview (wawancara)
pula. Dalam penelitian ini subjek peneliti guru dan siswa MTs Tarbiyah
yang terstruktur yaitu dimana wawancara ini digunakan bila peneliti atau
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2020), h.104
29
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan
c. Dokumentasi
surat kabar, dan lain-lain. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh
data-data dan informasi yang bersifat dokumentatif atau tertulis yaitu berupa
gambaran umum sekolah, letak geografis, visi dan misi sekolah, inventaris
sarana dan prasarana, serta dokumentasi tentang aktivitas dan keadaan kelas
dan juga fasilitas yang ada di sekolah MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor
a. Pengumpulan data
dilokasi penelitian dari sumber yang dapat dipercaya dicatat dan sistematis.
b. Reduksi data
30
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
c. Penyajian data
d. Penarikan kesimpulan
suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau upaya luas untuk
menepatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yan lain, kegiatan
ini penting dilakukan karena makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya.46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46
Arikonto Suharsimi. Metodelogi Penelitian (Bandung,2016), h. 36
31
1. Profil Sekolah/ Madrasah
a. Visi Madrasah
karimah.
b. Misi Madrasah
madrasah.
c. Tujuan Madrasah
32
menyenangkan untuk mencapai prestasi secara optimal dan
kompotetif.
akuntabel.
3. Struktur Organisasi
sehingga jelas tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-
hubungan orang yang memiliki atasan dan bawahan, begitu juga dengan
sampai siswa.
33
MTs Tarbiyah Lamawai berdiri pada tahun 1971 dengan luas lahan
tanah 1.836 m², dan total luas bangunan 2232m². Lokasi tempat berdirinya
selain berada di dalam desa, juga sangat dekat dengan pesisir pantai
Kab. Flores Timur, Jalan. Pasir Putih Rt 010 RW 005 Desa Lamawai dengan
warga
5. Keadaan Guru, dan Siswa
a. Keadaan siswa
latar belakang yang beragam baik asal usulnya, kondisi sosial dan budaya
yang berbeda maupun keadaan ekonomi orang tua yang berbeda pula. Rata-
dilingkungan yang sama dengan MTs Tarbiayh Lamawai namun ada juga
siswa yang berasal dari SD/MI yang lain. Semua siswa baru tamatan SD/MI
belakang.
34
Tabel 1. Data siswa dari kelas VII-IX Tahun Pelajaran 2020/2021
2019/2020 2020/2021
L P Jumlah L P Jumlah
VII 6 12 18 8 14 22
VIII 6 19 25 7 11 18
IX 13 21 34 6 19 25
b. Keadaan Guru
kurikulum yang berlaku. Guru juga merupakan model utama bagi semua
siswa yang akan di gugu dan ditiru sehingga guru dan pegawai harus
memiliki sikap, tingkah laku, dan lintas yang baik. Begitu juga guru dan
lisan, tingkah laku dan sikap yang baik, dalam menghadapi siswa-siswinya
dan juga terhadap sesama guru, pegawai dan kepala madrasah sebagai
atasannya, dan selalu adanya kerja sama antara guru. Adapun data tenaga
pendidik MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur
sebagai berikut :
Tabel II. Data Guru dan dan Pegawai MTs Tarbiyah Lamawai
No Nama Jabatan/Tugas
1 Mansyur Ola Lusi, S. Ag Kepala Sekolah
2 Akbar Burhan, S. Pd. I WAKA
35
3 Malang Sulaiman, S. Pd Guru Akidah Aqhlak
4 Nasrin Isahq, S. Pd Guru Bahasa Inggris
5 Hamdan Sulaiman, S. Pd Guru kelas VII
6 Syafarizal Hamid, S. Pd Guru Kelas VIII
7 Sahrudin Samsudin, S. Pd Guru Kelas IX
8 Nurlailah Yasin, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
9 Johoriah Abdullah, S. Pd Operator Sekolah
10 Saban Harun, S. Pd Bendahara
11 Muhammad Amin, A. Ma Tata Usaha
(Sumber : Dokumen MTs Tarbiyah Lamawai)
36
a. Meja guru dan siswa
c. Papan tulis
d. Penghapus
e. Spidol
B. Hasil Penelitian
secara langsung maupun tidak langsung, maka dapat peneliti paparkan beberapa
data dari responden yang berkaitan dengan judul yaitu “Implementasi Manajemen
Kelas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur.
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
37
mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan dan memanfaatkan usaha-usaha
konidisi belajar yang otpimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas, hal yang sangat
yang pada gilirannya dapat berpengaruh terhadap suasana kelas dan prestasi
belajar siswa. Suasana kelas yang kondusif akan mampu mengantarkan pada
prestasi akademik dan non akademik siswa, maupun kelasnya secara keseluruhan.
di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur mendapat
berlangsung. Hal ini juga disampaikan oleh bapak wali kelas VIII MTs Tarbiyah
“Jadi menurut saya pribadi pengelolaan kelas sangatlah penting bagi guru,
karena faktor penentu dari keberhasilan belajar salah satunya adalah cara
bagaimana guru itu sendiri pintar dalam mengelolah kelas. Dan saya
47
Kepala Sekolah, Wawancara,MTs Tarbiyah Lamawai, 23 April 2021
38
biasanya terlebih dahulu melihat kondisi kelas sebelum pembelajaran di
mulai apakah sudah kondusif atau belum.”48
Dari hasil wawancara dengan bapak wali kelas VIII MTs Tarbiyah
bahwa;
48
Guru wali kelas VIII, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai, 18 Mei 2021.
49
Guru wali kelas VIII, Wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai, 18Mei 2021
39
mengulangi suatu materi , memberikan tugas, membagai kelompok
dalam belajar.
2) Pengaturan Kedisiplinan
dapat dilihat dari pernyataan bapak wali kelas VIII MTs Tarbiyah
karena dilihat dari tingkah laku siswa dalam kelas maupun di luar kelas
masi melanggar tata tertib dan atauran yang dibuat oleh sekolah.
3) Pengaturan minat/perhatian
40
“Dalam hal menarik minat/perhatian di kelas saya selaku wali kelas
VIII selalu menerapkan di awal pertemuan dan disaat suasana
mulai tak terkendali, usaha yang dilkukan adalah dengan bercerita
yang berhubungan dengan pelajaran untk memfokuskan perhatian
peserta didik. Dengan demikian juga saat awal pertemuan saya
selalu bercerita yang menghangatkan suasana tentunya berhubu
ngan dengan materi yang akan dipelajari.”
siswa untuk mengulangi apa yang dipaparkan dengan bahsa mereka sendiri,
Hal ini senada dengan hasil wawancara siswa kelas VIII MTs
berikut;
41
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beliau akan kasih hadiah
berupa alat tulis, makanan atau uang.”
memberika hadia (reward) kepada siswa yang aktif dan bisa menjawab
kelas VIII MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores
langsung membagi secara acak dan juga sesuai keinginan siswa untuk
b. Pengaturan Fasilitas
mengatakan bahwa;
50
Syafarizal, Guru kelas VIII, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai
42
”Pihak sekolah sudah memenuhi fasilitas-fasilitas penunjang proses
belajar mengajar, seperti buku, LCD, komputer, alat peraga dan
lain-lain. Hanya saja memang ada beberapa yang tidak lengkap dan
kurang, seperti buku, LCD. Jumlah pengguna dan barang yang ada
tidak sesuai atau dikatakan lebih sedikit, alat medianya sehingga
masi ada yang kurang. Dan untuk pengaturan ventilasi,
pencahayaan memang sudah diatur sejak pembangunan sekolah.”51
Hal ini di perkuatkan lagi oleh bapak guru wali kelas VIII, sebagai
berikut;
cukup bagus untuk udara atau angin yang masuk. Untuk pencahayaan
2) Pengaturan kenyamanan
51
Hamdan Sulaiman, Waka sarana dan prasarana, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai
52
Syafarizal, Guru kelas VIII, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai, 18 Mei 2021.
43
Hal ini dijelaskan kembali oleh bapak wali kelas VIII MTs
Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur terkait dengan
kegiatan pembelajaran.
44
“Apabila peserta didik sudah tidak merasa nyaman ataupun
mereka sudah tidak bersemangat dalam kegiatan belajar, oleh
karenanya diperlukan pengaturan pada tempat duduk yang dapat
membantu peserta didik semangat lagi dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Dengan formasi tempat duduk berkelompok, atau
posisi duduk setengah lingkaran, atau posisi duduk berjejer
kebelakang menghadap kedepan sesuai dengan metode yang
digunakan.53
mengatakan;
Hal ini senada dengan ungkapan Faisal Iskandar siswa kelas VII
disetiap kelas yang beliau ajar. Hal ini tergantung bagaimana suasana
dan kondi sisiswa kelas yang diajar. Untuk kelas VIII pengaturan
53
Guru wali kelas VIII, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai, 18 Mei 2021.
54
Bayu, siswa kelas VIII, wawancara, MTs Tarbiyah Lamawai.
45
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh data bahwa faktor
a. Faktor siswa
haknya sebagai seorang siswa di dalam kelas. Dimana masih ada siswa yang
bermain-main pada saat pelajaran berlangsung. Selain itu juga siswa kurang
b. Faktor Fasilitas
Kelas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur. Dari hasil
46
bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang dinamis. Dapat disimpulkan
MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur termasuk
kelas. Dalam penerapan manajemen kelas secara garis besar ada dua kegiatan
kegiatan pengaturan peserta didik di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur
Kab. Flores Timur sudah diterapkan mulai dari pengaturan tingkah laku,
Untuk pengaturan tingkah laku yang ada di MTs Tarbiyah Lamawai sesuai
motivasi belajar untuk membentuk karakter siswa. Hal ini sesuai dengan teori
befikir) seseorang sebagai hasil proses belajar dari pengalaman itu sendiri.
supaya muridnya dapat merasakan rasa ingin tahu, melakukan stimulus guna
47
memperoleh respons siwa, dan melakukan penguatan (reinforcement)
kegiatan pembelajaran berlangsung masi ada siswa sibuk sendiri, siswa datang
terlambat ketika pelajaran sudah dimulai oleh guru dan siswa sering bolos sekolah
tanpa alasan yang jelas. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan kedisiplinan yang
ada di kelas VIII MTs Tarbiyah Lamawai kurang baik. Dikatakan kurang baik
karena menurut teori Sanjaya disiplin belajar adalah hal yang sangat diperlukan
bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih
mudah tercapai.
minat/perhatian kelas VIII di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab.
Flores Timur sudah dilaksanakan yaitu dengan cara menciptakan variasi dalam
mengajar seperti bercerita yang berhubungan dengan materi saat itu sehingga
siswa akan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini
terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka panjang dan
akan datang.
Minat adalah bentuk dari motivasi intrinsik. Pengaruh positif minat akan
kegembiraan dan kesukaan (Hidi dan Derson, Ormrod). Dapat disimpulkan bahwa
48
minat merupakan dorongan motivasi dalam diri sesorang atau faktor yang
belajar kelas VIII di MTs Tarbiyah Lamawai sudah diterapkan dengan baik.
Dimana guru menciptakan gairah belajar dengan cara yang komunikatif dan
berpresatsi dan siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Kreativitas guru
proses belajar mengajar di dalam kelas. Dengan adanya kreativitas guru tersebut
siswa tidak akan bosan atau jenuh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal
belajar sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu
pekerjaan, atau dengan kata lain gairah belajar dapat menjadi sebab dari suatu
kegiatan.
MTs Tarbiyah Lamawai sudah dilaksanakan dengan baik hal ini berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan guru wali kelas VIII MTs Tarbiyah Lamawai
Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur beliau mengatakan bahwa dalam proses
bergantung kepada guru, hal ini juga dapat melatih kemampuan komunikasi
49
dengan cara mengembangkan kemampuan menggunakan ide atau gagasan,
membantu siswa untuk respek kepada temannya, dan dapat meningkatkan prestasi
akademik siswa, serta meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir. Hal
kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan
kegiatan pengaturan fasilitas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab.
Flores Timur sudah diterapkan namun belum semaksimal mungkin, seperti masih
kekurangan LCD, sound spiker, ACC dan lemari kelas dalam menunjang proses
pembelajaran.
Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur, untuk pengaturan
50
Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang dala kelas
memandang guru. Begitu pula guru dapat memandang semua siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
jarak antar tempat duduk cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa
dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang
sedang bekerja.
c. Fleksibilitas (keluwesan)
d. Kenyaman
di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur sudah
51
baik dilakukan sebagaimana kelas yang terlihat bersih, rapi serta
penataan ruangan yang enak dipandang mata. Hal ini berdasarkan teori
Carolyn dan Edmund ada empat kunci bagi guru untuk melakukan
pengaturan ruang kelas yang baik yaitu; Jadikanlah wilaya sirkulasi dan
mobilitas siswa tinggi dan bebas dari kemacetan, Pastikan setiap siswa
diakses dan pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melihat
penghambat dalam manajemen kelas yaitu dari siswa itu sendiri. Kurangnya
kesadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai seorang siswa
di dalam kelas, masih ada siswa yang bermain-main pada saat pelajaran
yang ada di dalam kelasnya. Banyak fasilitas yang rusak gara-gara siswa. Selain
itu juga tidak meratanya fasilitas di setiap kelas masi menjadi kendala atau faktor
penghambat manajemen kelas di MTs Tarbiyah Lamawai Kec. Solor Timur Kab.
pelaksanaan manajemen kelas yaitu pertama faktor guru. Guru sebagai seorang
kekurangan itu bisa menjadi penyebab terhambatnya kreativitas pada diri guru
tesebut. Faktor penghambat yang kedua yaitu peserta didik, peserta didik dalam
kelas dapat dianggap sebagai seorang individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu
52
kelas dan sekolah. Mereka harus tahu hak-haknya sebagai bagian dari satu
kesatuan masyarakat disamping mereka juga harus tahu akan kewajibannya dan
penghambat ketiga adalah keluarga, tingkah laku peserta didik di dalam kelas
tercermin dari tingkah laku peserta didik yang agresif dan apatis. Faktor
penghambat yang terakhir yaitu fasilitas, fasilitas yang ada merupakan faktor
akan menjadi kendala yang berarti bagi seorang guru dalam beraktivitas. Kendala
tersebut ialah jumlah peserta didik di dalam kelas yang sangat banyak, besar atau
kecilnya suatu ruangan kelas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa dan
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisi data dan hasil temuan di MTs Tarbiyah Lamawai Kec.
Solor Timur Kab. Flores Timur dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
pertama, faktor siswa yaitu ditandai dengan masi adanya siswa yang
54
Kedua, faktor fasilitas yaitu kurangnya jumlah media dan sumber
B. Saran
penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang
mencapai suatu prestasi yang baik seperti yang kita harapkan maka
55
DAFTAR PUSTAKA
:Diponegoro,2014),h.203
Djamarah, S.B., Drs. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineca
Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
2015), h.5
56
George R. Terry, Asas-asas Manajemen (Winardi. Terjemahan ), (Bandung: PT.
Alumni,2012 ), h. 4.
Husain Usman, Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Diva
Aksara,2007), h. 11
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan
2011), h. 25
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2020), h.104
h. 108
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
evaluasi?
pembelajaran?
60
Wawancara dengan Waka Kesiswaan
Lamawai?
didik?
61
Wawancara dengan Wakil Kepala bidang Sarana dan Prasarana
lainnya?
4. Siapa saja yang terlibat dalam mengola fasilitas sekolah maupun kelas?
5. Apakah fasilitas yanag ada di dalam kelas sudah memenuhi aturan yang
ditetapkan?
62
Wawancara dengan Guru Kelas VIII
berlangsung?
media? Jika iya media apa yang dipergunakan untuk menunjang proses
pembelajaran tersebut?
peserta didik?
63
8. Bagaimana membangun kerja sama peserta didik dengan peserta didik
lainnya?
11. Apakah dengan adanya pengelolaan kelas peserta didik dapat belajar
dengan efektif?
12. Solusi apa yang dilakukan ketika kondisi kelas tidak berjalan dengan
efektif?
yang menyenangkan?
peserta didiknya?
4. Solusi apa yang dilakukan oleh guru ketika di dalam kelas terdapat
64
7. Apakah guru selalu memberikan penilaian setiap akan memulai
pelajaran (pretest)?
didik?
9. Apakah guru seing memberikan hadia ketika di dalam kelas siswa aktif
65
66
67