Anda di halaman 1dari 14

WAWASAN DAN PENGETAHUAN

BERBAGAI MODEL DAN STRATEGI


PEMBELAJARAN PAI
Makalah ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah:
Model dan strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu:
Mudhofar, S.Ag, S.Pd, M.A.

Disusun Oleh:
Irham Fahim Fichrori (22108401011055)
Muhammad Royhan Saifuddin (22108401011142)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menuntaskan makalah ini tanpa adanya
halangan sedikitpun tak lupa sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan
pada kekasih kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah “Wawasan Dan Pengetahuan Berbagai Model Dan Strategi
Pembelajaran PAI” ini kami susun sebagai pelengkap nilai tugas mata kuliah
Model dan strategi pembelajaran PAI serta memberikan wawasan lebih luas
berbagai wasan dan pengetahuan tentang model dan strategi pembelajaran yang
digunakan dalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran pendidikan islam .
Kami mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca agar
memahami materi yang akan kami bahas.
Namun demikian kami menyadari bahwa makalah yang kami belumlah
sempurna dan tentunya masih banyak kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat kami agar makalah ini menjadi lebih baik lagi di masa yang
akan datang. Sebagai penulis kami menyampaikan terima kasih, kepada berbagai
pihak yang telah mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini. Terutama
kepada Bapak Mudhofar, S.Ag, S.Pd, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah
Model dan strategi Pembelajaran PAI atas saran-saran yang sangat berharga.

Malang, 12 Oktober 2023

(Penyusun)

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I....................................................................................................................III
PENDAHULUAN................................................................................................III
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................III
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Model Dan Strategi Pembelajaran PAI.......................................6
B. Macam-macam Model Pembelajaran............................................................7
C. Macam-macam Strategi Pembelajaran..........................................................9
BAB III..................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hal yang sangaturgen bagi setiap anaka karena dapat
membimbing serta mengarahkan aspek perkembanngan anak yang dilahirkan
sengan bekal fitrah ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :
‫َح ِنْيًفۗا ِفْطَر َت ِهّٰللا اَّلِتْي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَهۗا اَل َتْبِد ْيَل ِلَخ ْلِق ِهّٰللاۗ ٰذ ِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيُۙم‬ ‫﴿ َفَاِقْم َو ْج َهَك ِللِّدْيِن‬
﴾ ٣٠ ‫َيْع َلُم ْو َۙن‬ ‫َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل‬
Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah
(dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.588) Tidak ada
perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.1
Melalui kegiatan pendidikan seorang anak mampu mengaktualisasikan
potensi-potensi yang dimiliki sehingga mampu menemukan aktivitasnya sendiri
serta dapat mengalami perubahan positif dalam aspek kepribadian yang
menyangkut perubahan kognitif, afektif dan Psikomotorik. Setiap anak dilahirkan
dengan membawa potensi yang berbedabeda. Oleh karena itu, untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi tersebut, setiap anak memerlukan
bimbingan dan arahan. Pendidikan merupakan sarana
yang paling tepat untuk menumbuhkembangkan potensi anak tersebut. Namun,
permasalahan yang sering ditemui adalah proses pendidikan itu sendiri
belumberjalan secara efektif dan efisien,terutama pada pendidikan formal sekolah.
Pihak sekolah utamanya pendidik sebagai tenaga pendidik harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang karakteristik peserta
didiknya. Setiap anak memiliki latar belakang, bakat, minat dan potensi yang
berbeda. Tugas utama pendidik adalah mengakomodasi keberagaman
tersebutuntuk mencapai tujuan pembelajaran.2

1
Qu’an Kemenag Qs.Al-Ruum (30) 30.
2
Dedi Supriadi, Membangun Bangsa melalui Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
h. 79

III
Agar pelayanan pendidikan di sekolah dapat mencapai sasaran denggan
optimal, maka kegiatan pembelajaran di sekolah harus terlaksana dengan baik
pula.Diantara hal penting yang harusdiperhatikan pendidik dalam kegiatan
pembelajaran adalah penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Strategi dapat
dipahami sebagai garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.3 Sedangkan metode adalah cara yang dipergunakan
pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat
berlangsungnya pengajaran.4
Di dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.5
Dengan demikian, pendidikan Islam sebagai usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama
Islam mempunyai peranan yang sangat besar dalam merealisasikan tujuan
pendidikan nasional tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Model dan Strategi Pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam model pembelajaran?
3. Apa saja macam-macam strategi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian Model dan Strategi Pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam model pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam strategi pembelajaran.

3
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. VII
4
Syaeful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka, 2002), h.
5
5
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Dan Strategi Pembelajaran PAI


1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu proses perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran
dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Hal ini
sesuai dengan pendapat joyce bahwa “each model guides us as we design intruction
to help student achieve various objectives” mahsud kutipan tersebut adalah bahwa
setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.6
Arends dalam Trianto (2010: 51) mengartikan model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan, termasuk ddidalamnua tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Sedangkan menurut Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk mernbentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain ( Joyce & Weil, 1980:1). Model
pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikannya.7
2. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pengertian Strategi menurut Muhaimin Syah adalah dapat diartikan
sebagai salah satu siasat atau rencana, banyak pandangan kata strategi dalam
bahasa inggris dianggap relevan adalah kata Approach (pendekatan) procedur

6
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Stategi Dan Implementasinya Dalam KTSP ,
(Jakaarta: Bumi Aksara 2011), 51.
7
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Strategi Pembelajaran Interaktif (Teori dan Praktek
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam), (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2010),
hal. 67

6
(tahapan kegiatan). Berdasarkan kata-kata diatas Strategi merupakan sejumlah
langkah-

7
7

langkah atau suatu tindakan yang direkayasa sedemikian rupa untuk


mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu.8
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Jamaroh dalam bukunya yang berjudul
“Strategi belajar Mengajar “ yaitu suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.9
Strategi Pembelajaran merupakan beberapa cara atau langkah yang dipilih
untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran umum
yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar pada peserta didik.
Adapun pendidikan Islam, menurut Daradjat adalah:
Suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung didalam
Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan
pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan ajaran-ajaran agama
Islam yang telah dianutnya sebagai pedoman hidup sehingga dapat
menjadikan keselamatan di dunia dan di akhirat.10
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Model Dan
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ialah perencanaan dalam
penyampaian pembelajaran yang mana dilakukan dengan strategi atau cara
yang tepat dengan menyesuaikan kebutuhan serta kemampuan peserta didik
agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga peserta didik dapat
memperoleh ilmu sebagai pedoman hidup sehingga dapat menjadikan
keselamatan di dunia maupun di akhirat.

B. Macam-macam Model Pembelajaran


1. Model interaksi sosial
Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model
Interaksi Sosial menekankan pada hubungan yang harmonis antar individu
dengan masyarakat (learning to life together). Teori Pembelajaran Gestalt
dirintis oleh Max Wertheimer (1912) bersama dengan Kurt Koffka dan W.
Kohler, mengadakan eksperimen mengenai pengamatan visual dengan
fenomena fisik.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Logos, 1995), 215
9
Syaiful bahri Jamaroh dan Azwan zen, Strategi Belajar Menghafal, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1996), 5
10
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 88.
8

Percobaannya yaitu memproyeksikan titik-titik cahaya (keseluruhan lebih


penting dari pada bagian).
Pokok pandangan Gestalt adalah obyek atau peristiwa tertentu akan
dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi. Makna suatu
objek/peristiwa adalah terletak pada keseluruhan bentuk (gestalt) dan bukan
bagian-bagiannya. Pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan
secara utuh bukan bagian-bagian.
2. Model Pemrosesan informasi
Model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi
pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara
mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan; mengorganisasi data,
memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal
dan visual. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne
(1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil komulatif dari
pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang
kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal (keadaan
individu, proses kognitif ) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari
lingkungan) dan - interaksi antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar.
Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa
kecakapan manusia (human capitalities) yang terdiri dari: (1) informasi verbal,
(2) kecakapan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan
motorik.
3. Model Personal (Personal Models)
Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi terhadap
pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini
menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan harmonis serta
mampu memproses informasi secara efektif.
Model ini juga berorientasi pada individu dan perkembangan keakuan.
Tokoh humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan
Arthur Comb. Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi
kelas yang kondusif, agar siswa merasa bebas dalam belajar mengembangkan
dirin baik emosional maupun intelektual. Teori humanistik timbul sebagai cara
untuk memanusiakan manusia. Pada teori humanistik ini, pendidik seharusnya
berperan sebagai pendorong bukan menahan sensitivitas siswa terhadap
perasaanya.
9

C. Macam-macam Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi 5 kelompok, antara lain: strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), tidak langsung (indirect instruction),
interaktif, mandiri, dan pengalaman (experimential).11
1. Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung adalah strategi pembelajaran yang lebih
banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini cocok digunakan untuk menentukan
informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran
langsung biasanya bersifat deduktif.
Strategi ini menghendaki guru memberikan informasi latar belakang,
mendemonstrasikan keterampilan yang sedang diajarkan, dan kemudian
menyediakan waktu bagi siswa untuk latihan keterampilan tersebut dan
menerima umpan balik tentang bagaimana dan apa yang siswa lakukan.12
Kelebihan strategi ini yaitu mudah untuk direncanakan dan digunakan,
sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-
kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis
dan hubungan antarpribadi serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung
akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang
lain.
2. Strategi pembelajaran tidak langsung
Strategi pembelajaran tidak langsung sering disebut inkuiri, induktif,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan
dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tidak langsung
umumnya fokus pada peserta didik, meskipun dua strategi tersebut saling
melengkapi. Peran guru berubah dari seorang penceramah menjadi fasilitator.
Guru mengatur lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik
untuk terlibat.
Kelebihan strategi pembelajaran tidak langsung, antara lain:
i. Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
11
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Strategi Pembelajaran Interaktif (Teori dan Praktek
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam), (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2010),
hal. 9
12
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Strategi Pembelajaran Interaktif , Hal 83
10

ii. Menciptakan alternatif dalam menyelesaikan masalah,


iii. Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal
dan keterampilan yang lain,
iv. Pemahaman yang lebih baik,
v. Mengekspresikan pemahaman.
Sedangkan kekurangan dari strategi pembelajaran tidak langsung yaitu
membutuhkan waktu yang Panjang dan hasil juga sulit diprediksi. Strategi
pembelajaran ini juga tidak cocok, apabila peserta didik perlu mengingat
materi dengan cepat.
3. Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara
peserta didik. Diskusi dan sharing akan memberikan kesempatan peserta didik
untuk bereaksi terhadap ide, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru
atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir.
Kelebihan strategi ini antara lain: peserta didik dapat belajar dari
temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-
kemampuan, dan dapat Menyusun pemikiran dan membangun argumen yang
rasional. Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau
kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi
ini yaitu sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menyususn dan
mengembangkan berjalannya kelompok.
4. Strategi pembelajaran pengalaman (experimential)
Pembelajaran yang empiris berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat
pada peserta didik dan berdasarkan aktivitas. Cerminan pribadi mengenai
pengalaman dan perumusan perencanaan menuju penerapan pada konteks
yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
Kelebihan dari strategi ini antara lain:
i. Meningkatkan partisipasi peserta didik,
ii. Meningkatkan sifat kritis peserta didik,
iii. Meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran
pada situasi yang lain.
11

Sedangkan kekurangan dari strategi ini yaitu menekankan hanya pada proses
bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu
yang panjang.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk membangun inisiatif tiap individu, membangun kemandirian, dan
peningkatan diri. Strategi pembelajaran ini fokus pada perencanaan belajar
mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa
dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
Kelebihan dari strategi pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik
yang mandiri dan bertanggung jawab, sedangkan kekurangannya apabila sikap
peserta didik belum dewasa, maka sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik sesuatu kesimpulan bahwa:
1. Model & Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ialah perencanaan
dalam penyampaian pembelajaran yang mana dilakukan dengan strategi atau
cara yang tepat dengan menyesuaikan kebutuhan serta kemampuan peserta
didik agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga peserta didik
dapat memperoleh ilmu sebagai pedoman hidup sehingga dapat menjadikan
keselamatan di dunia maupun di akhirat.
2. Model Pembelajaran ialah suatu perencanaan sebelum pembelajaran
dilakukan, Terdapat beberapa model yang digunakan dalam pembelajaran
diantaranya ialah : model Interaksi sosial yang didasari oleh teori belajar
Gestalt (field theory). Model pemrosesan informasi yang berdasarkan teori
belajar kognitif (Piaget). Model Personal yang bertitik tolak dari teori
Humanistik.
3. Strategi pembelajaran ialah cara atau langkah dalam memberikan
pembelajaran, Macam-macam Strategi Pembelajaran diantaranya ialah :
Strategi pembelajaran langsung, Strategi pembelajaran tidak langsung,
Strategi pembelajaran interaktif, Strategi pembelajaran pengalaman
(experimential), Strategi pembelajaran mandiri

12
DAFTAR PUSTAKA

Referensi pokok:
Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005)

W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. VII

Syaeful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,


(Jakarta: Rineka, 2002)

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Stategi Dan


Implementasinya Dalam KTSP , (Jakarta: Bumi Aksara 2011)

Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Strategi Pembelajaran


Interaktif (Teori dan Praktek dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam),
(Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2010)

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Logos, 1995)

Syaiful bahri Jamaroh dan Azwan zen, Strategi Belajar Menghafal,


(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996)

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

13

Anda mungkin juga menyukai