PENDAHULUAN
dengan adanya perubahan dan pembaharuan pada sistem pendidikan dan metode
pengajaran yang efektif dan efisien. Perubahan kearah perbaikan adalah tuntutan
pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sebagai salah
Nasional, pada bab I tentang ketentuan umum pasal I ayat (1) dinyatakan bahwa:
1
2
Rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari pencapaian daya serap siswa
kelas yang menjadi bagian dari proses pendidikan yang bertujuan untuk membawa
yang mengandung tentang pendidikan yaitu QS. an-Nahl 16:78 Allah swt.
berfirman:
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (Kemenag RI, 2018: 275)
ِ األر
ض فَا ْن ُف ُذوا ال ِ َّ س ِإ ِن استَطَعتُم َأ ْن َتْن ُف ُذوا ِمن َأقْطَا ِر
ِ ْيَا َم ْع َشَر اجْلِ ِّن َواإلن
ْ الس َم َاوات َو ْ ْْ ْ
ٍ ََتْن ُف ُذو َن ِإال بِس ْلط
ان ُ
Artinya : “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
manusia yang baru lahir dari perut ibunya masih sangat lemah tidak mengetahui
kelamaan berkembang menjadi manusia yang mengetahui banyak hal. Allah swt
memberikan manusia berupa sebuah media yang digunakan manusia untuk lebih
dan hati. Melalui ketiga media tersebut maka manusia dapat merasa bersykur atas
nikmat yang diberikan. Oleh karena itu dibutuhkan bimbingan dan pengembangan
segenap potensi ke arah yang positif melalui upaya yang dikenal dengan
potensi yang dimilki seorang anak dapat memfungsikan ketiga potensi tersebut
sehingga akan melahirkan manusia yang disebut sebagai insan kamil atau manusia
Artinya: “Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, apabila
perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang
yang melibatkan siswa secara aktif sehingga proses pembelajaran tidak berpusat
lagi kepada guru. Tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak proses
4
pembelajaran yang berpusat pada guru. Siswa hanya menerima apa yang
disebabkan oleh kegiatan belajar mengajar yang masih kurang efektif yang
interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dan siswa atau pembelajar beserta
pemahaman siswa. Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
seorang guru bisa lebih baik mengelola kelasnya sehingga memotivasi siswa agar
lebih giat belajar. Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh adanya faktor yang
berasal dari luar diri siswa salah satunya adalah model pembelajaran.
namun masih banyak guru yang menggunakannya. Hal ini bekaitan dengan
pembelajaran pendidikan agama Islam pada saat sekarang ini, tidak dipungkiri
melibatkan siswa secara aktif, memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja
Bakal Julu adalah kondisi siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sikap siswa yang
tidak aktif bertanya. Kurang motivasi siswa pada pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sikap siswa yang masih banyak
mengobrol dengan teman, mencorat-coret kertas serta asyik bermain sendiri, dan
hanya beberapa yang mau menjawab bila diberikan pertanyaan soal dari guru.
kadang diskusi kelas, dan praktik untuk materi tertentu. Interaksi guru hanya
tertuju pada siswa yang duduk di bangku depan. Kondisi tersebut menunjukkan
dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan terus
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Siswa adalah subjek yang memiliki
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-
idenya.
Model pembelajaran Problem Based Learning adalah salah satu dari sekian
banyak model pembelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada model pembelajaran PBL, siswa diberikan
7
sehingga pada model pembelajaran PBL dituntut lebiah aktif dalam kegiatan
Dairi”
B. Rumusan Masalah
Islam Sekolah Dasar Negeri 030376 Bakal Julu Kecamatan Siempat Nempu
belajar Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri 030376 Bakal Julu
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan malasah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
Agama Islam Sekolah Dasar Negeri 030376 Bakal Julu Kecamatan Siempat
D. Asumsi Penelitian
perkiraan, satu pendapat atau kesimpulan sementara, atau suatu teori sementara
Pendekatan Praktik, bahwa asumsi atau anggapan dasar adalah “sebuah titik tolak
65).
9
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
idikatornya yaitu siswa secara umum mempersiapkan diri untuk belajar dan
untuk mencapai tujuan dari hasil belajar. Siswa yang mengalami kesulitan
baik dari guru, orang tua, anggota keluarga di rumah agar siswa selalu aktif dan
3. Motivasi belajar Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri 030376 Bakal Julu
E. Metode penelitian
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
dengan menggunakan teknik kolerasi hubungan antara dua variabel atau lebih.
F. Hipotesis Penelitian
melalui penelitian. Pengujian hipotesis pada Penelitian ini hanya dapat dilakukan
dengan data yang ada di lapangan. Hipotesis yang diajukan peneliti yang akan
Pendidikan Agama Islam dan variabel motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar
Negeri 030376 Bakal Julu Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi.
1. Lokasi Penelitian
beralamat di desa Bakal Julu Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi.
2. Populasi Penelitian
yang menjadi perhatian dan kajian dalam penelitian” (Punaji, 2019: 221). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua siswa yang beragama Islam di Sekolah Dasar
3. Sampel Penelitian
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%
dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang
ada pada Sekolah Dasar Negeri 030376 yaitu sebanyak 37 orang responden.
penelitian.