Anda di halaman 1dari 70

PENGARUH MEDIA INTERNET TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM


MATA PELAJARAN PAI (STUDI KASUS PESERTA
DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5 CIMAHI)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjanan Pen
didikan Islam Pada Jurusan Tarbiya Program Studi PAI

STAI Siliwangi Bandung

Oleh
ISMI APRIZKY PAJRIATI
No. Pokok. 019.011.0011

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI) SILIWANGI BANDUNG
2023 M./1444 H.
LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MEMBACA


AL-QUR’AN SISWA MA AL-HOIRIYAH

Oleh
ISMI APRIZKY PAJRIATI
No. Pokok. 019.011.0011

Menyetujui:

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Wardi Abdul Salam, S. Ag., M. Hum Ripta Permata Nuary, M. Hum

Mengetahui:

Ketua Ketua Program studi


STAI Siliwangi Bandung Pendidikan Agama Islam

Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. Dra. Lisde Sulistiawati, M.Pd.
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dimunaqasahkan Skripsi yang Berjudul:


ABSTRAK

PENGARUH MEDIA INTERNET TERHADAP PRESTASI


BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN PAI
(STUDI KAUS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5
CIMAHI)
Oleh:

ISMI APRIZKY PAJRIATI

iv
KATA PENGANTAR

v
DAFTAR ISI

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

satu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi

(cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan

hidup mereka. Maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola

secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teotrikal dan

praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu

sendiri. Karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap

berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita

tersebut.

Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang baik tidak terlepas akan

adanya tenaga pendidik yang profesional. Sebab guru yang paling banyak

berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal sekolah

lainnya. Secara khusus seorang guru akan berperan sebagai pengajar,

pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator, fasilitator

dan lain.lain. Islam juga telah mengajarkan kita betapa pentingnya

pendidikan, dimana pendidikan tersebut harus dilalui denngan proses.

1
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al-Qur’an surat An-nahl ayat 43

sebagai berikut

2
2

‫َو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبلِكَ اِاَّل ِر َجااًل نُّوْ ِح ْٓي اِلَ ْي ِه ْم فَا ْسـَٔلُ ْٓوا اَ ْه َل ال ِّذ ْك ِر اِ ْن ُك ْنتُ ْم اَل‬

َ‫تَ ْعلَ ُموْ ۙن‬

Artinya: “Dan kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad),


melainkan orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada meraka;
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui”.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai pendidik memiliki

tugas untuk menyampaikan apa yang dimilikinya (pengetahuan, informasi)

kepada peserta didik, agar peserta didik menjadi lebih berpengetahuan dan

berusaha menggali lebih banyak lagi wawasan dan pengetahuan yang

dimilikinya serta dapat menumbuhkan suatu interaksi antara peserta didik

satu dengan peserta didik lainnya dan antara pendidik dengan peserta didik

sehingga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi dalam

belajar.

Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi dunia pendidikan kita adal

ah rendahnya kualitas pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang se

dang berjalan maupun pdoduk hasil pendidikan itu sendiri. Dalam proses pe

mbelajaran terjadi interaksi dari bebarapa komponen, yaitu guru, siswa dan s

umber belajar atau materi belajar. Ketiga komponen utama interaksi inilah ya

ng akan melibatkan sarana dan prasarana seperti media, metode dan penataan

tempat belajar. Sehingga akan mampu menciptakan proses pembelajaran yan

g mungkin dapat tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang telah direncana

kan.
3

Permasalahan yang sering kita jumpai tentunya dalam pembelajaran khu

susnya di mata pelajaran fiqih adalah dalam penyampaian materi pembelajara

n kepada peserta didik kurang begitu baik sehingga materi yang disampaikan

guru kurang begitu diserap dengan baik oleh peserta didik. Selain itu masalah

yang juga sering kita jumpai yaitu kurangnya perhatian guru agama terhadap

variasi penggunaan media dan metode pembelajaran yang karena hal ini men

yebabkan kurangnya keminatan peserta didik dalam belajar dan tentunya ber

dampak pada prestasi belajar yang kurang maksimal.

Terdapat salah satu upaya yang dapat mengatasi dan menjawab permasal

ahan tersebut yaitu dengan memilih media pembelajaran yang cocok dan ses

uai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, sehingga itu aka

n menarik perhatian dari peserta didik dan memberikan rangsangan kepada p

eserta didik dalam memahami materi yang kelak akan dipelajari.

Menurut pendapat Hamalik yang telah dikutip oleh Azhar Arsyad:“Medi

a pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, memb

angkitkn rangsangan dan motivasi kegiatan belajar, bahkan juga dapat memb

awa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.

Sehubungan denngan itu, Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an su

rat An-Nahl ayat 78 sebagai berikut:

‫َوهّٰللا ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع‬

َ‫ار َوااْل َ ْفـِٕ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬ َ ‫َوااْل َب‬


َ ‫ْص‬

Artinya:“Dan Alloh mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam


keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi k
4

amu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersy


ukur”.

Dalam ayat tersebut terdapat tiga unsur pokok yaitu pengli

hatan, pendengaran dan hati sebagai jembatan atau penyalur unt

uk mengetahui sesuatu. Dalam hal ini untuk melakukan sesuatu t

entunya memerlukan media agar hal yang dimaksud dapat tercapai

dengan sempurna dan baik.

Adanya media dirasakan memang sangat membantu proses belaj

ar mengajar, hal tersebut dikarenakan guru akan mudah dalam ke

giatan mengajarnya serta dapat meningkatkan perhatian peserta

didik pada kegiatan belajarnya. Selain itu, penggunaan media

pembelajaran menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

Perkembangan teknologi khususnya internet merupakan salah satu

kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat mendukung berbagai

kebutuhan manusia pada umumnya khususnya pada dunia pendidikan. Media

internet ini dapat meningkatkan pemahaman pelajaran pendidikan pada

umumnya, dan juga dapat membantu guru dalam memberikan tambahan

pengetahuan. Dengan memanfaatkan internet maka secara otomatis kita

dapat mengetahui nilai-nilai dan perkembangan pendidikan sehingga

memudahkan siswa untuk menambahkan informasi-informasi yang

dibutuhkan dalam proses pendidikan. Khususnya dalam pelajaran Pendidikan

Agama Islam.
5

Upaya pemanfaatan media internet dalam pembelajaran ini da

pat mengkondisikan siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan j

uga tentunya mandiri. Dan perkembangan ilmu pengetahuan dan te

knologi itu sendiri semakin mendorong untuk berupaya dalam pem

baruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pe

mbelajaran. Dalam hal ini teknologi informasi di era milenial

atau global pada saat ini telah memberikan pengaruh yang sanga

t besar terhadap dunia pendidikan, salah satunya yaitu dalam h

al pemanfaatan media internet dalam pembelajaran di sekolah.

Media internet adalah sebuah media digital yang menyediakan informasi

dalam bentuk gambar, teks, animasi, video dan film. Sehingga pembelajaran

yang biasanya masih memerlukan fasilitas berupa materi fisik seperti buku d

an majalah, yang kemudian berkembang ke media digital dengan memanfaat

kan jaringan kerja atau internet.

Kemudian internet memberikan kemudahan bagi guru dan murid untuk

mendapatkan informasi dan berbagai referensi ilmu pengetahuan yang melim

pah dan yang dibutuhkan dengan secara cepat. Dan selain itu, peserta didik ti

dak hanya akan menajadi konsumen informasi, namum dalam hal ini peserta

didik dapat berperan sebagai peneliti dan dapat menganalisa tentang berbagai

informasi yang relavan.

Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan

serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidi

kan tidak akan mungkin lagi diproses hanya dengan melalui pola

tradisional, dan juga cara ini tida sesuai lagi dengan kebutuh
6

an dan pemahaman belajar anak, tuntutan masyarakat, kemajuan m

edia komunikasi dan masih banyak lagi yang memberi arti tersen

diri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini yang membuat ke

putusan dan kebijakan untuk memanfaatkan media teknologi dalam

mengelola pendidikan. Pemanfaatan media teknologi, teknologi i

nformasi dan teknologi pendidikan untuk kegiatan Pendidikan pe

rlu dalam rangka kegiatan proses belajar mengajar, karena deng

an pendidikan rasional, ilmiah dan sistematis tujuan pendidika

n yang efektif dan efisien akan tercapai.

Di era yang serba modern inilah, perkembangan cara pengajaran juga ak

an berbeda dengan didukungnya teknologi, seperti contoh yang dulunya meto

de mengajar dengan menggunakan metode ceramah, sekarang sudah bisa den

gan menyertaan gambar-gambar, animasi, kartun dan lain sebagainya. Interka

si antara pendidik dan peserta didik juga berkurang dengan adanya teknologi

pendidikan. Teknologi infromasi yang digunakan dalam proses pendidikan y

aitu internet dan komputer. Kedua hal tersebut tidak akan bisa dipisahkan kar

ena demi keberlangsungannya kegiatan proses pembelajaran.

Perkembangan internet di Indonesia tidaklah terduga sebelumnya. Dari p

aparan bebarapa tahun yang lalu internet hanya dikenal sebagai kecil orang y

ang hanya mempunyai minat di bidang komputer. Namun, dalam tahun-tahu

n terkahir ini penggunaan jasa internet meningkat sangat cepat dan pesat. Ba

hkan kalangan mayoritas sekarang sudah menggunakan internet,baik dari kal

angan anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua memanfaatkan adanya i

nternet. Begitupun di SMP Negeri 5 Cimahi dimana hampir semua siswa-sis


7

wi sudah menggunakan internet apalagi di dalam kondisi pembelajaran sisw

a-siswi dituntut untuk bisa menggunakan internet demi berlangsungnya kegia

tan pembelajaran.

Berdasarkan wawancara pada saat peneliti prasurvey yang di

lakukan terhadap Bapak Iqbal Akbarudin Amirulloh, S.Pd.I, M.Pd

selaku guru mata pelajaran PAI di Kelas VII SMP Negeri 5 Cimah

i dan kemudian diperoleh keterangan bahwa dalam pembelajaran g

uru memanfaatkan media internet dalam proses pembelajaran. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara berikut ini:

Tentu di zaman sekarang ini saya menggunakan internet. Ter


lebih anak-anak pada saat ini tidak mungkin terlepas dari inte
rnet, maka guru harus menyesuaikan dengan kondisi peserta didi
k di zaman sekarang ini. Bagaimana penggunaanya? Ya tentunya d
igunakan ketika pembelajaran disekolah maupun pembelajaran dir
umah. Ketika pembelajaran disekolah misalkan siswa diperintahk
an untuk melihat video, kemudian siswa juga diperintahkan untu
k membuat sebuah projek tertentu atau mungkin yang sangat berp
engaruh itu ketika internet itu digunakan untuk media quiz eva
luasi diakhir. Begitu sangat banyak aplikasi yang dapat diguna
kan tentunya sangat menarik dan mudah dan itu perlu membutuhka
n internet.
Kemudian pembelajaran dirumah ketika guru memberikan sebua
h projek baik itu individu ataupun kelompok seperti contohnya
projek membuat sebuah video, atau mungkin projek membuat sebua
h tutorial atau projek membuat tata cara wudhu, tata cara taya
mum dsb. Nah itu juga menggunakan internet, namun kendalanya d
i aturan sekolah bagi siswa SMPN 5 Cimahi ini tidak diperboleh
kan untuk membawa HP ke sekolah dengan berbagai macam pertimba
ngan salah satunya keselamatan, keamanan dan juga penggunaan s
iswa-siswi kita karna di usia-usia tersebut sangat rentan seka
li ketika diberikan HP. Maka untuk mengatasi itu, siswa ketika
guru merancang sesuatu yang membutuhkan internet maka guru mem
inta izin terutama kepada wakasek kesiswaan untuk menggunakan
media HP ketika dikelas. Kemudian juga guru harus pandai-panda
i bagaimana guru memberikan aturan-aturan atau sanksi-sanksi t
8

ertentu ketika dikelas. Walaupun siswa membawa HP maka tidak d


iperbolehkan siswa tersebut membuka HP, maka disini guru harus
pintar-pintar supaya siswa ini segan kemudian harus mempunyai
wibawa. Jadi ketika siswa membawa HP dikelas siswa tidak beran
i membuka HP teesebut tanpa diperintahkan oleh guru.

Dari hasil dokumentasi juga memperoleh data tentang prestasi belajar m

ata pelajaran PAI Kelas VII SMP Negeri 5 Cimahi. Berikut ini adalah daftar

nilai semester ganjil kelas VII SMP Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2022/2023.

Daftar Nilai Semester Ganjil Mata Pelajaran PAI Siswa Kela

s VII C SMP Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2022/2023

NO NAMA NISN NILAI

1. A.N.F 0095884509 80

2. A.F.R.R 0095382178 80

3. A.D 0107906450 92

4. A.H 0104868166 79

5. A.Q.N 0109781571 82

6. A.P.A 0096822844 84

7. A.H 0109826764 76

8. A.P.S 0092991881 85

9. A.N.M 3091167730 80

1 C.A.N.H 0096756792 73
9

0.

1 D.W.P 0105460614 77

1.

1 E.N.H 0104900137 76

2.

1 E.S 0099325988 85

3.

1 E.A.K 0098496616 77

4.

1 F.A 0097010967 77

5.

1 F.I 0107731764 87

6.

1 F.S.D 0094745964 83

7.

1 H.N.A 0101498475 81

8.

1 K.N.K.W 0088643854 84

9.
10

2 K.M.S 0094460249 87

0.

2 M.A 0094787572 80

1.

2 M.R.S 0098124824 81

2.

2 M.S.R 0102260990 79

3.

2 M.D.P.R 0096803898 88

4.

2 M.R.A 0105168359 78

5.

2 N.G.P 0098372279 75

6.

2 N.A.P 0094586319 79

7.

2 N.P.L 0102297033 81

8.

2 P.D.G.M 0089942360 70

9.

3 R 0093276019 83
11

0.

3 R.S.A 0098811784 79

1.

3 R.A.P 0092082533 79

3.

3 R.A 0109978087 81

4.

3 R.A.F 0099864271 87

5.

3 S.S 0095887329 84

6.

3 S.A 0103174560 82

7.

3 T.B.D 0087239320 87

8.

3 Y.H.M 0098026819 89

9.

Sumber: Datar Nilai Mata Pelajaran PAI Semester Ganjil Kelas V

II SMP Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2022/2023

Untuk memperkuat urgensi penelitian ini, penulis mencoba menggali leb

ih dalam mengenai permasalahan yang penulis angkat pada penelitian terdah


12

ulu. Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan permasalahan yang dia

ngkat:

1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh N. Titin Fatimah (2020) den

gan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Ke

mampuan Siswa Dalam Membaca dan Menulis Al-Qur’an di MI Al M

usthofa Karim Kota Tasikmalaya”.

Fokus pada penelitian terdahulu ini adalah penggunaan dan pengaruh

media media elektronik dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dan

penelitian terdahulu ini dilakukan ditingkat MI (Madrasah Ibtidaiyya

h). Sedangkan fokus penelitian yang penulis lakukan adalah pengaruh

media internet dalam mata pelajaran PAI dan penelitian ini dilakukan

ditingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama).

2. penelitian terdahulu selanjutnya yang dilakukan oleh Nasiya (2019) de

ngan judul “Keterampilan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajar

an Terhadap Penyerapan Materi Pelajaran Pada Siswa di MTsN Nglip

ar Kabupaten Gunung Kidul”.

Fokus pada penelitian terdahulu ini adalah meneliti tentang keterampil

an guru dalam penggunaan media pembelajaran. Sedangkan fokus pad

a penelitian yang akan dilakukan ini adalah pengaruh media internet d

alam mata pelajaran PAI dan sasaran pada penelitian ini adalah pesert

a didik.
13

3. Penelitian terdahulu selanjutnya yang dilakukan oleh Fennyta Melasa

ri (2022) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Internet Terhad

ap Minat Belajar IPS Siswa Di SMP Negeri 5 Seluma”.

Fokus pada penelitian terdahulu ini adalah penggunaan media internet

dalam mata pelajaran IPS untuk melihat adanya pengaruh terhadap mi

nat belajar siswa. Sedangkan fokus penelitian yang akan dilakukan ole

h penulis adalah pengaruh media internet pada mata pelajaran PAI unt

uk melihat prestasi belajar peserta didik.

Maka berdasarkan latar belakang serta penelitian terdahulu di a

tas dirasa sangat penting peneliti untuk melakukan penelitian aga

r mengetahui lebih detail terkait pengaruh media internet terhadap prestasi

belajar peserta didik dalam mata pelajaran PAI. Maka dari itu, penulis

mengambil judul “Pengaruh Media Internet terhadap Prestasi Belajar Peserta

Didik dalam Mata Pelajaran PAI (Studi Kasus: Siswa kelas VII SMP Negeri

5 Cimahi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan d

iatas, maka pokok masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media internet peserta didik dalam mata p

elajaran PAI kelas VII SMP Negeri 5 Cimahi?


14

2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 5

Cimahi mata pelajaran PAI?

3. Adakah pengaruh media internet terhadap prestasi belaja

r peserta didik dalam mata pelajaran PAI kelas VII SMP Neger

i 5 Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yang hendak dicapai adal

ah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media internet peserta didik da

lam mata pelajaran PAI kelas VII SMP Negeri 5 Cimahi.

2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar peserta didik dalam mata

pelajaran PAI kelas VII SMP Negeri 5 Cimahi mata pelajaran PAI.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media internet terhadap

prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran PAI kela

s VII SMP Negeri 5 Cimahi.

D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian

Penelitian pengaruh media internet terhadap prestasi belaj

ar peserta didik dalam mata pelajaran PAI ini diharapkan dapat

memberikan manfaat secara teoritis dan praktis diantaranya:

1. Manfaat Teoritis
15

a. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi peneliti pa

da khususnya dan pembaca pada umumnya.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbangkan tambahan literat

ure bagi pustaka dunia Pendidikan.

c. Untuk menambah keterampilan dasar mengajar dalam mata pelajar

an PAI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi Kepala Sekolah SMP

Negeri 5 Cimahi akan pentingnya media internet terhadap prestasi

belajar siswa. Dengan begitu diharapkan Kepala Sekolah lebih

meningkatkan kemampuan media pembelajaran Guru.

b. Bagi Sekolah

Sebagai kontribusi pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya

SMP Negeri 5 Cimahi agar lebih memaksimalkan pembelajaran yang

efektif dan efesien.

c. Bagi Guru

Sebagai masukan agar guru lebih sadar terhadap pemanfaatan

media internet dalam pembelajaran di SMP Negeri 5 Cimahi.

d. Bagi Penulis

Sebagai bahan untuk memperkaya wawasan dalam rangka

meningkatkan kualitas sebagai tenaga profesional dalam bidang

pendidikan.
16

E. Kerangka Pemikiran

Tujuan proses pembelajaran adalah supaya sebuah konsep materi

yang dipelajari dapat dikuasai oleh semua siswa, sehingga siswa tersebut akan

dapat memperoleh prestasi belajar. Guru sebagai mediator dan fasilitator dala

m proses pembelajaran turut ambil bagian dalam menentukan penggunaan me

dia yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Menurut hamalik (1994:12) mengatakan bahwa “media sebagai

metode, alat dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan k

omunikasi dan interaksi anatara guru dan siswa dalam proses pengajaran dan

pendidikan disekolah”.

Pada saat ini, zaman globalisasi kita tidak mungkin terhin

dar dari penggunaan internet. Bahkan sekarang di semua bidang

termasuk pendidikan pun sudah menggunakan internet sebagai med

ia untuk mempermudah pembelajaran yang dilakukan sehingga suda

h seharusnya kita bisa memanfaatkan media internet ini sebaik-

baiknya sehingga dapat menimbulkan pengaruh positif.

Mengenai internet yakni merupakan kata pendek dari interconnected net

working yaitu sebuah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain (Ha

malik, 1994:12). Menurut daryanto (2004:9) internet adalah sebuah kumpula

n yang luas dari jaringan komputer besar dan computer kecil yang saling ber

hubungan menggunakan jaringan telekomunikasi yang ada di seluruh dunia.

Internet merupakan perkembangan teknologi masa kini yang mempunya

i peranan sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpusta


17

kaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita pe

rlukan. Internet di era globalisasi ini, perkembangannya sangat pesat dimana

dapat dimanfaatkan untuk melakukan akses pencarian di internet baik dibida

ng Pendidikan. Jika dilihat dari intensitas pemanfaatan internet di Indonesia,

Indonesia dikatakan tingkat intensitas yang tinggi karena hampir seluruh mas

yarakat telah terhubung ke internet, salah satunya di bidang pendidikan.

Saat ini, pemanfaatan internet merupakan suatu wadah baru bagi peserta

didik untuk memperoleh berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga

mendorong para pendidik untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belaj

ar disekolah. Menurut Andrias dalam Sultoni (2013, hlm. 49) “internet dapat

membuat proses-proses pengajaran dan pelatihan menjadi jauh lebih menyen

angkan dan jauh lebih mudah karena berbagai informasi, data, dan pengetahu

an dapat diperoleh secara instan, dalam hitungan detik atau dengan kecepatan

orang berpikir dan dengan biaya relatif jauh lebih murah”.

Kata prestasi berasal dari kata Belanda yaitu “Prestatie” kemudian diado

psi kedalam bahasa Indonesia “Prestasi” yang berarti hasil usaha. Secara harfi

ah prestasi diartikan sebagai hasil yang dapat dicapai (dilakuakan, dikerjakan).

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan bai

k secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).

Dalam hal ini, tujuan proses pembelajaran adalah supaya sebuah konsep

materi yang dipelajari dapat dikuasai oleh semua siswa, sehingga siswa

tersebut akan dapat memperoleh prestasi belajar yang sangat memuaskan. Ad

apun faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu fak


18

tor internal, eksternal dan pendekatan belajar. Dan dari salah

satu faktor yang sangat atau paling berpengaruh dalam proses p

embelajaran adalah pendekatan belajar yang mana itu meliputi s

trategi, meode dan media. Guru sebagai mediator dan fasilitato

r dalam proses pembelajaran turut ambil bagian dalam menentuka

n penggunaan media yang akan digunakan dalam proses pembelajar

an.

PAI dibangun oleh dua makna esensial yakni “pendidikan”

dan “agama Islam”. Salah satu pengertian pendidikan menurut

Plato adalah mengembangkan potensi siswa, sehingga moral dan

intelektual mereka berkembang sehingga menemukan kebenaran se

jati, dan guru menempati posisi penting dalam memotivasi dan

menciptakan lingkungannya (Musyafa’Fathoni, 2010:5).

Dengan demikian media internet sangat membantu kegiatan

pembelajaran dan akan berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada pola hidup

yang serba cepat, maka apabila dalam pendidikan khususnya dalam kegiatan

pembelajaran tidak memanfaatkan teknologi yang ada maka kegiatan belajar

mengajar dalam dunia pendidikan akan sangat tertinggal. Media internet

sangat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sep

erti halnya berbagai informasi materi pelajaran, serta memuda

hkan guru dan siswa untuk menemukan berbagai referensi dengan

cepat serta memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, baik

disekolah maupun diluar sekolah sekalipun. Hal ini menunjukan


19

bahwa semakin besar pemanfaatan media internet akan semakin membantu

peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PENGARUH MEDIA INTERNET

TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Media Internet

1. Pengertian Media Internet

Asal kata media berasal dari bahasa latin yaitu “Medius”, secara harf

iahnya artinya pengantar atau perantara. Media adalah salah satu sumber

belajar yang dapat menyalurkan pesan, sehingga dapat mengatasi perbeda

an gaya belajar, motivasi atau minat, keterbatasan daya indera, intelegens

i, dan lain sebagainya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap j

ika media yang digunakan sangat cocok dengan materi yang disampaikan.

Menurut hamalik (1994:12) mengatakan bahwa “media sebagai meto

de, alat dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan k

omunikasi dan interaksi anatara guru dan siswa dalam proses pengajaran

dan pendidikan disekolah”. Sedangkan menurut Harjanto (2003:246) me

dia adalah sebuah ekstensi manusia yang memungkinkan mempengaruhi

orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.

18
19

Berdasarkan pengertian diatas dapat diperoleh gambaran mengenai

media, yaitu merupakan benda atau alat untuk membantu terlaksananya k

egiatan belajar mengajar supaya pembelajaran dapat berjalan sesuai deng

an rencana dan juga materi yang diberikan dapat diterima dengan baik ol

eh peserta didik, sehingga pembelajaran pun bisa berjalan dengan efektif.

Mengenai internet yakni merupakan kata pendek dari interconnecte

d networking yaitu sebuah rangkaian komputer yang terhubung satu sama

lain (Hamalik, 1994:12). Menurut daryanto (2004:9) internet adalah sebu

ah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan computer kecil

yang saling berhubungan menggunakan jaringan telekomunikasi yang ad

a di seluruh dunia.

Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, inter

net dalah sebuah perpustakan yang sangat besar yang didalamnya terdapa

t milyaran bahkan triliunan data atau informasi berupa audio, teks, grafik

ataupun animasi-animasi lainnya dalam bentuk elektronik. Semuanya dip

astikan sangat bisa berkunjung ke perpustakaan besar tersebut dimana saj

a dan kapan saja dengan adanya jaringan internet tentunya.

Internet diluncurkan pertama kalinya oleh J.C.R Licklider dari MIT

(Massachusetts Institute Technology) pada bulan agustus 1982. Dengan b

erjalannya dan berkembangnya internet, banyak aktivitas yang dilakukan

khalayak luas dengan memanfaatkan jaringan internet. Salah satu aktivita

s yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah ketika siswa meman

faatkan jaringan internet seperti google yang digunakan untuk mencari in


20

formasi atau materi pelajaran tambahan sebagai penambah wawasan, jurn

al dan lain sebagainya dei dalam sekolah maupun di luar sekolah yang dij

embatani oleh media internet.

Perkembangan teknologi khususnya internet pada saat ini merupakan

salah satu kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat mendu

kung berbagai kebutuhan manusia pada umumnya khususnya pada dunia

pendidikan. Media internet ini dapat meningkatkan pemahaman pelajaran

pendidikan pada umumnya, dan juga dapat membantu guru dalam memb

erikan tambahan pengetahuan. Dengan memanfaatkan internet maka seca

ra otomatis kita dapat mengetahui nilai-nilai dan perkembangan pendidik

an sehingga memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi-informasi

yang dibutuhkan dalam proses pendidikan.

Internet merupakan media yang digunakan sebagai media untuk me

ncari dan mendapatkan informasi-informasi yang bersifat aktual yang me

nggunakan komputer yang mempunyai jaringan-jaringan komunikasi yan

g ada diseluruh dunia. Fasilitas internet guna untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran merupakan yang sangat mendukung, sebab internet sebagai

sarana informasi yang tidak membosankan justru amat dibutuhkan dalam

mendesain “creative learning”.

Internet sebagai media pembelajaran pada dunia pendidi

kan merupakan langkah yang lebih maju dalam menerobos pendi

dikan demi meningkatkan sumberdaya manusia, yang mampu meng

uasai media teknologi. Jika kita melihat pada saat ini inte
21

rnet mampu memberikan informasi baru yang mampu memberikan

kepuasan kepada konsumen khususnya pada dunia pendidikan, s

ebab internet bisa memberikan alternatif jawaban sesuai den

gan kebutuhan pendidikan itu sendiri.

Jadi dari uraian diatas dapat kita pahami bahwasannya media intern

et adalah sebuah media yang dikembangkan dari pembelajaran berbasis t

eknologi informasi dan komunikasi, dan juga sebagai suatu teknologi unt

uk mengolah data yang didalamnya terdapat milyarah (bahkan triliunan) i

nformasi atau data baik berupa grafik, audio ataupun teks dalam bentuk

media elektronik yang dapat di informasikan sebagai sumber belajar untu

k proses belajar mengajar.

2. Manfaat Media Internet

Berikut ini rincian tentang manfaat media internet, antara lain seba

gai berikut:

a. Sebagai sarana komunikasi

Internet sebagai sarana komunikasi ini jauh lebih membantu serta

mempermudah dalam berkomunikasi antara perorangan dengan pero

rangan, atau kelompok dengan kelompok. Seperti yang kita ketahui b

ahwa pada saat sebelum adanya internet atau pada saat internet masi

h jarang digunakan, ketika ingin melakukan komunikasi itu harus ber

tatap muka secara langsung terlebih dahulu baru akan terjadi komuni

kasi, tetapi beda dengan zaman sekarang yang mana cukup menggun

akan internet kita akan bisa terhubung serta bisa melakukan komunik
22

asi bukan hanya dengan orang yang dekat, dengan orang yang berbe

da negara pun bisa terjadi komunikasi. Banyak media internet yang b

isa digunakan sebagai sarana komunikasi antara lain: WhatsApp, Inst

agram, Zoom Meeting, googleMeet dll. Semua ini berguna untuk me

mpermudah dalam berkomunikasi.

b. Media untuk saling bertukar informasi

Selanjutnya internet merupakan media untuk saling bertukar inf

ormasi, seperti yang telah kita ketahui sudah benyak orang yang me

makai serta mengetahui internet maka banyak pula orang yang mema

sukan serta mencari informasi lewat internet. Kita bisa saling bertuka

r informasi melalui internet, sebagai contoh ketika terjadi gempa bu

mi yang begitu dasyat yang melanda kota Cianjur, masyarakat lain bi

sa dengan begitu cepatnya mendapatkan informasi tersebut, serta bis

a mengetahui keadaan masyarakat yang terkena bencana alam terseb

ut. Salah satu cara untuk menyebarkan kabar tersebut dengan mengg

unakan media internet, dimana kita bisa meng-update bagaimana kon

disi tempat terjadinya bencana tersebut kepada media internet, lalu d

engan begitu mudah orang lain bisa mendapatkan informasi tersebut.

Begitupun dengan para relawan yang siap membantu, bisa dengan m

udah mendapatkan informasi serta bertukar informasi terkait dengan

bantuan-bantuan yang disiapakan.

c. Sarana pembelajaran secara online


23

Kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat pembelajaran online,

dimana beberapa tahun kebelakang kita dihadapi dengan permasalah

an yang cukup besar di bidang Pendidikan yaitu perubahan gaya bela

jar dikarenakan adanya penyebaran virus Corona, yang mana dengan

adanya penyebaran virus ini memberikan dampak yang besar bagi du

nia Pendidikan. Dengan adanya penyebaran virus ini, membuat prose

s pembelajaran menjadi terhambat dan salah satu faktor yang menjad

i penghambat dalam proses pembelajaran ini adalah adanya perubaha

n gaya belajar yang biasanya tatap muka secara langsung, kini berub

ah menjadi daring (dalam jaringan).

Dengan adanya pembelajaran daring (dalam jaringan) atau biasa

disebut juga dengan pembelajaran online mau tidak mau kita harus b

isa menguasai internet yang mana pembelajaran online ini pasti akan

berhubungan dengan internet. Seiring dengan berjalannya waktu pro

ses pembelajaran pun sudah mulai terbiasa dengan menggunakan pe

mbelajaran online dan memang dirasa pembelajaran online ini bisa

membantu terjadinya proses belajar tanpa harus bertatap muka secar

a langsung dan ini juga dilakukan supaya bisa mengurangi penyebara

n virus yang pada saat itu memang sangat cepat dalam penyebaranny

a.

d. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan

Selain untuk mencari berbagai informasi, internet pun bisa dig

unakan untuk mencari serta memperluas wawasan dan ilmu penget


24

ahuan, karena didalam internet itu ada jutaan bahkan milyaran ilmu

baru yang bisa kita temukan. Contoh ketika kita ingin memperluas

wawasan kita tentang sejarah kemerdekaan kita bisa langsung menc

ari tentang sejarah kemerdekaan Indonesia atau bahkan nama-nama

pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekaan negara kita. Co

ntoh lain ketika kita ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah n

abi dan para rosul kita tinggal mencarinya, bahkan didalam internet

sudah ada banyak orang-orang yang membuat film-film tentang sej

arah. Masih banyak ilmu yang bis akita cari didalam internet sepert

i cara-cara tutorial membuat kerajinan yang pada akhirnya bisa me

mbuahkan hasil.

e. Mempermudah mencari infromasi

Lewat internet kita bisa dengan mudah mencari informasi yang

kita butuhkan, contoh ketika kita membutuhkan lowangan pekerjaa

n biasanya ada website khusus untuk lowongan pekerjaan kita bisa

langsung mencari website tersebut dan bisa langsung mendaftarkan

diri. Tetapi kita harus berhati-hati dan pintar menggunakan internet

karena didalam internet pun banyak orang-orang yang menyalah gu

nakan internet tersebut seperti penipuan.

3. Macam-macam Media Internet

Berikut macam-macam media internet diantaranya:

a. Media Internet berbasis Visual

1) Google ClassRoom
25

2) Edmodo

3) GoogleForm

4) Quizziz

5) Google Search

b. Media Internet berbasis Audio Visual

1) Zoom Meeting

2) Google Meet

3) Youtube

4) Ruang Guru

4. Jenis-jenis Media Internet

Seiring dengan perkembangan zaman, jaringan intenet menyediakan berba

gai layanan guna memanjakan penggunanyauntuk membantu segala aspek ke

hidupan.

a. Browsing, merupakan layanan yang dapat digunakan untuk menjelajahi i

nformasi dilayanan web pada suatu jaringan internet. Browsing juga bias

a disebut dengan surfing yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjelajah

i, menelusuri, dan mencari. Jadi, browsing berarti suatu aktivitas menjelaj

ahi internet dengan menggunakan suatu perangkat untuk mencari informa

si seperti gambar, buku, game dan lainnya.

b. Resourcing adalah layanan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk be

lajar atau mempelajari sesuatu.

c. Emailing adalah layanan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi mel

alui surat menyurat elektrik yang dikenal dengan sebutan e-mail.


26

d. Posting adalah layanan yang dapat dilakukan untuk menyebarkan inform

asi atau konten secara digital.

5. Fungsi Media Internet

Dalam merencanakan pemanfaatan internet untuk media pemb

elajaran, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi fu

ngsi dari pemanfaatan internet itu sendiri bagi kegiatan pembe

lajaran. Menurur Rusman ada tida fungsi internet dalam pembela

jaran yaitu:

a. Suplemen (Tambahan)

Disini siswa dapat bebas memilih, apakah akan memanfaat

kan materi pembelajaran elektronik atau tidak memanfaatkann

ya. Dalam hal ini tidak akan ada kewajiban atau keharusan u

ntuk mengakses materi pembelajaran elektronik bagi siswa.

b. Komplemen (Pelengkap)

Diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang

telah diterima peseta didik di dalam kelas yaitu dengan dij

adikan sebagai program reinforcement (pengayaan) yang sifat

nya remidial atau mengulang.

c. Substansi (Pengganti)

Seluruh bahan ajar, penugasan dan ujian ini sepenuhnya

disampaikan melalui internet. Pendidik dan peserta didik ya

ng terpisah, namun interaksi komunikasi dapat dilakukan set


27

iap saat. Tidak memerlukan tatap muka baik keperluan belaja

r, ujian ataupun evaluasi karena semua proses pembelajaran

dilakukan melalui fasilitas internet seperti e-mail, chat r

oom, zoom meeting, googleMeet.

6. Keunggulan Media Internet sebagai Media Pembelajaran

Internet memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kec

epatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditanyangkan.

Adapun keunggulan internet sebagai media pembelajaran adalah sebagai beri

kut:

a. Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sang

at luas sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu dan tempat.

b. Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya

yang dihadirkan secara global tidak pernah tidur. Dengan kata lain, kita d

apat melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 2

4 jam sehari dan 7 hari seminggu.

c. Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan m

encari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita

tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul

di layar monitor komputer kita.


28

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yait

u prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar, mempunyai arti y

ang berbeda. Akan tetapi prestasi belajar dan proses belajar adalah satu k

esatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena prestasi belajar pada hakikatn

ya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar.

Kata prestasi berasal dari kata Belanda yaitu “Prestatie” kemudian di

adopsi kedalam bahasa Indonesia “Prestasi” yang berarti hasil usaha. Sec

ara harfiah prestasi diartikan sebagai hasil yang dapat dicapai (dilakuakan,

dikerjakan). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjak

an, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,

1994:19).

Sedangakan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar menyatakan,

“Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, has
il yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. U
ntuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan y
ang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenagkan hati, yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelom
pok dalam bidang kegiatan tertentu. (Abdul Dahar 2015, 20)”.

Dari pengertian prestasi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa prestasi adalah hasil dari kegiatan yang telah dikerj

akan, diciptakan dengan senang hati yang diperoleh dengan j

alan ketekunan kerja baik secara individual maupun kelompok

dalam bidang kegiatan tertentu, tentunya prestasi tidak aka


29

n pernah didapatkan selama seseorang tidak melakukan kegiat

an apapun. Dalam hal ini untuk mendapatkan sebuah prestasi

tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, tentunya presta

si itu bisa didapatkan dan diraih dengan penuh perjuangan d

an tantangan yang harus dihadapi demi mencapai prestasi yan

g diinginkan. Hanya dengan mempunyai rasa optimisme dan keu

letan yang tinggi, hanya diri sendirilah yang dapat membant

u untuk meraihnya.

Menurut Slameto (2015:2) menyatakan bahwa belajar adala

h suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk mempero

leh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruh

an, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi den

gan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar

sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat diatas, dapat di

ambil suatu pemahaman tentang belajar, adalah suatu perubah

an yang terjadi dalam diri individu. Belajar juga dapat diartika

n sebagai tahapan berubahnya seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil interaksi dan pengalaman dengan lingkungannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya prestasi belajar adalah hasil ya

ng telah dicapai oleh siswa selama ia mengikuti kegiatan belajar baik per

ubahan tingkah laku, penguasaan pengetahuan maupun keterampilan, dan

umumnya prestasi belajar dalam dunia sekolah atau pendidikan diberikan

dalam bentuk nilai (angka, kalimat atau huruf) yang diberikan seorang pe
30

ndidik kepada peserta didik sebagai bentuk indikasi sejauh mana peserta

didik tersebut dapat berkembang.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Us

man dan Setiawati bahwasanya yang dapat memepengaruhi prestasi belajar ad

a dua faktor yakni faktor intern dan extern adalah sebagai berikut:

a. Faktor Eksternal (Faktor yang berasal dari luar)

1) Lingkungan Keluarga

a) Pendidikan keluarga, bagaimana cara orangtua mendid

ik anaknya dan juga adanya interkasi dari orangtua

kepada anaknya, seperti mendidik agar anak senang d

alam belajar, tidak bosan, tidak gampang jenuh. Dan

jika hal ini dapat berjalan dengan baik dan benar m

aka hal ini dapat menignkatkan prestasi belajar ana

k tersebut.

b) Suasana rumah karena suasana rumah yang ramai selal

u tegang, sering bertengkar dapat menganggu belajar

anak sehingga anak kurang konsentrasi dan akhirnya

mempengearuhi prestasi belajar anak tersebut.

c) Keadaan ekonomi, contohnya keadaan ekonomi yang kur

ang maka akan dapat menimbulkan kurangnya ketersedi

aan alat belajar, krangnya biaya dapat menimbulkan

kemajuan belajar anak dan begitupun sebaliknya.


31

2) Lingkungan Sekolah

a) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik seperti cara atau met

ode guru saat mengajar.

b) Hubungan guru dan murit yang kurang baik, seperti murit kuran

g bermina kepada gurunya maka itu akan dapat mempengaruhi b

elajarnya.

c) Hubungan antara siswa dengan siswa lainnya yang kurang baik.

d) Hubungan antara siswa dengan siswa lainnya yang kurang baik.

e) Standart pelajaran tidak sesuai dengan ukuran kemampuan anak.

f) Alat-alat pelajaran disekolah kurang lengkap.

g) Kurikulum yang kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam p

roses belajarnya sehingga menyebabkan kesulitan belajar yang n

antinya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

h) Waktu sekolah yang kurang efektif juga dapat menyebabkan ha

mbatan siswa dalam belajar.

3) Lingkungan Masyarakat

a) Teman bergaul anak yang kurang baik dapat membawa akibat a

nak berprilaku kurang baik juga.

b) Aktifitas dalam masyarakat.

c) Corak kehidupan masyarakat seperti lingkungan tetangga yang k

urang baik seperti mencuri, berjudi, malas dan lain sebagainya.

d) Perlunya pengawasan orang tua saat adanya perkembangan medi

a massa seperti tv, radio, bioskop, game.


32

b. Faktor Internal (Faktior yang berasal dari dalam)

1) Kesehatan Jasmani

Hal ini berhubungan dengan kondisi fisik, hal ini me

ruapkan suatu hal yang penting dalam proses penyerapan

berbagai informasi, maka dari itu harus tetap menjaga k

esehatan untuk penunjangan prestasi belajar siswa agar

dapat lebih baik.

2) Kesehatan Rohani

a) Intelegensi Artinya sebagai kemampuan psikofisik un

tuk mereakasi rangsangan atau menyesuaikan diri den

gan lingkungan dengan cara yang tepat. Hal ini yang

paling menonjol yaitu otak. Dalam proses belajar su

dah pasti IQ yang baik juga memberikan efek yang be

sar terhadap penyerapan pelajaran yang lebih cepat

dibanding dengan yang mempunyai IQ rendah, maka dar

i itu intelegensi berdampak pada prestasi belajar s

iswa.

b) Sikap Sebagai penunjang untuk kelangsungan pembelaj

aran yang dapat menimbulkan prestasi belajar yang b

aik.

c) Bakat Adalah kemampuan potensial yang dimiliki sese

orang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang ak

an datang.
33

d) Minat Minat seoarang siswa akna muncul apabila sisw

a trsebut tertarik dengan pelajaran atau berkaitan

dengan suatu yang ada pada pribadinya sendiri. Jadi

alangkah baiknya seorang pendidik untuk menignkatka

n minat siswa untuk mempelajari setiap pengetahuan

yang dipelajarinya dengan mempunyai keminatan yang

tinggi.

e) Motivasi Adalah keadaan internal organisme baik man

usia maupun hewan yang dapat mendorong untuk berbua

t sesuatu. Motivasi sangat penting bagi seoarang si

swa karena dengan mempunyai motivasi yang kuat sisw

a akan belajar dengan sungguh-sungguh dna begitupun

sebaliknya.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

PAI dibangun oleh dua makna esensial yakni “pendidika

n” dan “agama Islam”. Salah satu pengertian pendidikan m

enurut Plato adalah mengembangkan potensi siswa, sehingga m

oral dan intelektual mereka berkembang sehingga menemukan k

ebenaran sejati, dan guru menempati posisi penting dalam me

motivasi dan menciptakan lingkungannya (Musyafa’Fathoni, 2

010:5).
34

Dalam pandangan al-Ghazali pendidikan adalah usaha pend

idik untuk menghilangkan akhlak buruk dan menanamkan akhlak

yang baik kepada siswa sehingga dekat kepada Allah dan menc

apai kebahagiaan dunia dan akhirat (Hamim, 2014). Sedangkan

Ibnu Khaldun memandang bahwa pendidikan itu memiliki makna

luas. Menurutnya pendidikan tidak terbatas pada proses pemb

elajaran saja dengan ruang dan waktu sebagai batasannya, te

tapi bermakna proses kesadaran manusia untuk menangkap, men

yerap, dan menghayati peristiwa alam sepanjang zaman (Akbar

2015).

Dari pendapat beberapa tokoh yang telah menjelaskan makn

a pendidikan tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa h

al berikut:

1. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan diri sese

orang agar berkembang.

2. Siswa adalah manusia merdeka yang dipandang memiliki potensi

untuk selanjutnya potensi tersebut ditumbuhkan dan

dikembangkan melalui pendidikan.

3. Pendidik adalah orang yang memiliki posisi penting pr

oses pendidikan, termasuk dalam memotivasi dan mencip

takan lingkungan kondusif.

4. Manusia dengan intelektual cerdas dan karakter yang b

aik tujuan dari pendidikan sehingga menemukan keselam

atan dan kebahagiaan.


35

Selanjutnya, menurut Darajat (1992), agama merupakan motivasi hid

up dan kehidupan, termasuk sebagai alat pengembangan dan pengendalia

n diri yang amat penting. Bukan sekedar diketahui, memahami dan meng

amalkan agama sangat penting dalam mencetak manusia yang utuh. Kar

ena agama Islam adalah salah satu agama yang diakui negara, maka tentu

nya PAI mewarnai proses pendidikan di Indonesia.

Untuk melengkapkan wawasan kita, perlu kiranya menelisi

k pengertian PAI dalam regulasi di Indonesia. Menurut Perat

uran Pemerintah Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2007 tent

ang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab 1 Pasal 1

dan 2 ditegaskan,

Pendidikan agama dan keagamaan itu merupakan pendidi


kan dilaksanakan melalui mata pelajaran atau kuliah pa
da semua jenjang pendidikan yang bertujuan untuk membe
rikan pengetahuan serta membentuk sikap, kepribadian m
anusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mah
a Esa, juga keterampilan dan kemampuan peserta didik d
alam menyikapi nilai-nilai agama, serta untuk mempersi
apkan peserta didik menjadi manusia yang dapat menjala
nkan dan mengamalkan ajaran agamanya (Kementerian Huku
m, 2015).

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berkaitan dengan tujuan PAI di sekolah, Darajat (1993) mengemukaka

n beberapa tujuan sebagai berikut. Kesatu, menumbuhsuburkan dan menge

mbangkan serta membentuk sikap siswa yang positif dan disiplin serta cinta

terhadap agama dalam berbagai kehidupan sebagai esensi takwa; taat kepad

a perintah Allah dan Rasul-Nya. Kedua, ketaatan kepada Allah dan Rasul-N

ya merupakan motivasi intrinsik siswa terhadap pengembangan ilmu penget


36

ahuan sehingga mereka sadar akan iman dan ilmu dan pengembangannya un

tuk mencapai keridlaan Allah Swt. Ketiga, menumbuhkan dan membina sis

wa dalam memahami agama secara benar dan dengannya pula diamalkan m

enjadi keterampilan beragama dalam berbagai dimensi kehidupan.

3. Dasar Pendidikan Agama Islam

a. Dasar Yuridis

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal regulasi yan

g berlaku di Indonesia, mencakup dasar ideal, dasar struktu

ral, dan dasar operasional. Maksud dasar ideal adalah dasar

yang bersumber dari pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu

Pancasila, dimana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha E

sa. Hal ini mengandung pengertian seluruh bangsa Indonesia

harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ketetapan M

PR No. II/MPR/1978 tentang Pendidikan Agama (Eka Prasetia

Pancakarsa) disebutkan bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Mah

a Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaa

n terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karena itu, manusia

Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa se

suai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (Ahmadi, 1985).

Dasar struktural dalam hal ini dimaksudkan sebagai landasan yang di

pegang dalam pelaksanaan pendidikan agama adalah Pancasila dan UUD

1945 (Indonesia, 2003). Bunyi dari Undang-Undang tersebut memberika


37

n isyarat bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar

bagi warga negara Indonesia dalam beragama, mengamalkan agama, dan

mengajarkan agama.

Dasar operasional memiliki maksud sebagai dasar atau landasan yan

g secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama, termasuk jug

a PAI di sekolah-sekolah di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah telah m

enegaskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993,

melalui ketetapan MPR RI No. II/MPR/1993: "Diusahakan supaya terus

bertambah sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan beraga

ma dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk pendidik

an agama pada semua jalur jenis, jenjang pendidikan prasekolahan, yang

pelaksanaannya sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang ber

laku" (MPR, 1993). Diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Republik In

donesia nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidika

n Keagamaan.

b. Dasar Religius

Dasar religius dalam uraian ini adalah dasar yang menja

di pegangan dalam pelaksanaan PAI yakni Alquran dan hadits.

Sebagaimana Marimba (1964) mengemukakan bahwa dasar PAI ada

lah keduanya itu yang jika pendidikan diibaratkan bangunan,

maka isi Alquran dan hadits-lah yang menjadi pondasinya.


38

Salah satu di antara banyak ayat Alquran yang cukup ser

ing dikaitkan dengan dasar ini adalah surat an-Nahl ayat 12

5: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara y

ang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahu

i tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah ya

ng lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Juga dalam surat Ali Imran ayat 104, Allah Swt. berfirm

an: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beru

ntung”. (Depag, 2009).

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Majid dan Andayani (2004) menyebutkan Terdapat tujuh fungsi Pe

ndidikan agama islam, Ketujuh fungsi itu adalah pengembangan,

penanaman nilai, penyesuaian mental, perbaikan, pencegahan, pe

ngajaran, dan penyaluran.

a. Fungsi pengembangan berkaitan dengan keimanan dan ketakwaan

siswa kepada Allah Swt. yang telah ditanamkan dalam lingku

ngan keluarga.

b. Fungsi penanaman nilai diartikan sebagai pedoman hidup untu

k mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.


39

c. Prinsip penyesuaian mental maksudnya berkemampuan menyesuai

kan diri dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun li

ngkungan sosial, dan dapat mengubah lingkungannya sesuai de

ngan ajaran agama Islam.

d. Fungsi perbaikan mengandung maksud memperbaiki kesalahan-ke

salahan siswa dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman aj

aran agama dalam kehidupan sehari-hari.

e. Fungsi pencegahan mengandung maksud berkemampuan menangkal

hal-hal negative yang berasal dari lingkungan atau dari bud

aya lain yang dapat membahayakan diri dan menghambat perkem

bangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Fungsi pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum, sistem, dan fungsionalnya.

g. Fungsi penyaluran bermaksud menyalurkan siswa yang memiliki

bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapa

t berkembang secara optimal.

Fungsi-fungsi dari beberapa penulis tersebut memberikan in

formasi kepada kita beberapa hal penting. Pertama, PAI memilik

i fungsi penanaman nilai-nilai Islami melalui pembelajaran yan

g bermutu. Kedua, PAI dengan fungsi rahmatan li al’alamin yan

g berarti bahwa siswa, baik dalam kehidupan pribadi dan sosial

nya mampu menebarkan kedamaian sebagai esensi ajaran agama Isl

am.
40
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum metode penulisan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mend

apatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode dan teknik penulis

an pendidikan dapat di artikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan d

ata yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan dan dibuktikan

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah bidang pendidikan. (Su

giyono 2017:6)

Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode

deskriptif, karena metode ini dapat diartikan sebagai suatu pene

litian yang paling mendasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. (Nanan Syaodih,

2005: 72). Dengan metode ini penulis bisa menyampaikan hasil

penulisan secara deskriptif yaitu data yang dikumpulkan mula – mul

a disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, dengan teknik prosentase unt

uk mengetahui gejala yang muncul.

40
Dan jenis penelitian disini adalah deskriptif korelasional, yaitu emrupaka

n metode penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variab

el atau lebih. Dalam hal ini teknik rancangan korelasional bertujuan untuk:

40
41

1. Mencari bukti dengan berdasarkan pada hasil pengumpulan data apakah

data tersebut terdapat hubungan antara variabel atau tidak.

2. Menjawab pertanyaan apakah hubungan variabel tersebut termasuk hubu

ngan yang kuat, sedang atau lemah.

3. Memperoleh kejelasan kepastian secara matematik, apakah hubungan ana

tar variabel merupakan hubungan yang berarti atau signifikan, atau hubu

ngan tidak berarti atau tidak signifikan.

Jadi pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasional, rumus

korelasional ini meneliti hubungan sebab akibat untuk mengetahui pengaruh p

emanfaatan media internet terhadap prestasi belajar mata pelajaran PAI kelas

VII SMP Negeri 5 Cimahi.

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel untuk sebagai acuan dala

m pengamatan penelitian ini yaitu:

1. Variabel Bebas Variabel ini disebut dengan variabel pengaruh atau indep

endet variabel atau biasnaya dengan diberi lambang variabel X adalah va

riabel yang apabila dalam sebuah waktu berada bersamaan dalam variabe

l lain, maka variabel lain diduga akan dapat berubah dalam keragamanny

a. Variabel bebas yang ada dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan Med

ia Internet (X).

2. Variabel Terikat Variabel ini Disebut juga dengan variabel tergantung ata

u dependent variabel atau biasanya dengan diberi lambang varabel Y adal


42

ah variabel yang dapat berubah karena pengaruh dari variabel bebas. Vari

abel Terikat ayng ada dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar (Y).

Keuntungan menggunakan rumus ini adalah untuk memberikan bukti me

ngenai adanya sebab akibat atau pengaruh yang bisa dilihat (Arikunto, 2013:6

6). Maka rumus yang digunakan adalah rumus korelasi.

B. Teknik Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategi

s dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah u

ntuk mendapatkan data. Jika tanpa mengetahui metode pengumpula

n data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:224).

Dalam sebuah penelitian menyusun teknik penelitian ini lang

kah yang sangat penting karena teknik ini mempunyai fungsi yan

g mana yaitu menjadi alat bantu dalam mengumpulkan data yang d

iperlukan, teknik penelitian mencakup instrument yang digunaka

n sebagai alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam me

ngumpulkan sebuah data agar apa yang dikerjakannya dalam menel

iti lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dan lebih cermat, len

gkap dan juga sistematis sehingga data lebih mudah diolah.


43

Teknik penelitian atau instrument penelitian yang akan digunakan o

leh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah adalah sebagai berik

ut:

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada res

ponden untuk dijawab (Sugiyono, 2012:199). Angket dapat berupa pertan

yaan tertutup ataupun terbuka dan dapat diberikan kepada responden seca

ra langsung ataupun tidak langsung.

Angket ini digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari r

esponden dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti atau menja

wab sendiri tentang pengaruh pemanfaatan media internet terhadap presta

si belajar yang selama ini mereka jalani dalam proses belajar.

Berikut kisi-kisi angket yang akan digunakan dalam penelitian ini:

No Variabel Indikator J N

u o

m .

a A

h n

k
44

Pengaruh 1. Penggunaan media 1

Media internet di dalam kelas 2 -

Internet dan di luar kelas 2

2. Bahan ajar yang 3

didapatkan dari Internet 2 -

3. Waktu Penggunaan
1 5
Internet

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berl

alu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-kary

a monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:329).

Teknik pengumpulan data dokumentasi ini digunakan untuk mendap

atkan data prestasi belajar peserta didik mata pelajaran PAI, yaitu nilai se

mester ganjil kelas VII C SMP Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2022/2023.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan unt

uk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digu


45

nakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendala

m serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempe

ngaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responde

n, pedoman wawancara, dan situasi wawancara (Suharsimi Arikunto,

2013:158). Wawancara didalam penelitian ini ditujukan kepada kepala se

kolah terkait gambaran umum keadaan sekolah dan guru mata pelajaran

PAI tentang prestasi belajar peserta didik.

C. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Jenis data kuantitatif

banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data

penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Demikian

juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga

disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data

berupa angka, penelitian kuantitatif juga ada data berupa informatif

kualitatif (Suharismi arikunto, 2013:12). Dalam penelitian ini penulis

terlibat langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi atau data dari

sumber data yang berkaitan dengan tingkat prestasi belajar peserta didik

mata pelajaran PAI di SMPN 5 Cimahi.

Penelitian ini mengambil dua data yakni:


46

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama dari

individu atau perorangan seperti hasil wawanccara atau hasil pengisian

angket yang bisa dilakukan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh dari hasil wawancara bersama guru PAI SMPN 5

Cimahi dan pengisian angket oleh siswa kelas VII C sebagai sampel yang

telah dipilih oleh penulis.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak harus ada

dalam penelitian, namun keberadaan data ini sangat membantu

memperkuat pernyataan-pernyataan dalam pelaporan skripsi. Sumber

data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang-

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada

(Deni Darmawan, 2014:103). Data sekunder diperoleh dari dokumen

nilai akhir siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Cimahi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tert

entu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kem

udian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:118). Adapun popu


47

lasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri

5 Cimahi yang berjumlah 376 peserta yang mana terbagi menja

di 10 kelas, dapat dilihat pada table berikut:

o Nama Kelas Jumlah Peserta Didik

1. Kelas VII A 38 Siswa

2. Kelas VII B 38 Siswa

3. Kelas VII C 39 Siswa

4. Kelas VII D 39 Siswa

5. Kelas VII E 38 Siswa

6. Kelas VII F 37 Siswa

7. Kelas VII G 37 Siswa

8. Kelas VII H 38 Siswa

9. Kelas VII I 36 Siswa

1
Kelas VII J 36 Siswa
0.

Jumlah 376 Siswa


48

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:109) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakterisktik yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian ini,

karena populasi yang diamati tergolong populasi besar karena jumlah

siswa SMPN 5 cimahi lebih dari 100 orang. Suharsimi Arikunto

(2013:112) membatasi apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di

ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Te

tapi jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau

20%-25% lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal i

ni menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitia

n yang berisiko besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan bai

k.

Berdasarkan pada keterangan di atas maka penulis mengambil sampel

sebesar 10% dari jumlah popilasi sebanyak 376 yaitu 29 peserta didik.

Pemilihan sampel penelitian ini berdasarkan purposive sampling, y

aitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan terten

tu (Sugiyono, 2013:300). Pertimbangan yang dilakukan peneliti memilih

kelas VII C sebagai sampel penelitian karena kelas tersebut memiliki ke

mampuan yang sama, karakteristik peserta didik yang sama, mendapat ku


49

rikulum yang sama. Pertimbangan ini tentunya berdasarkan rekomendasi

dari pihak sekolah terutama dari kepala sekolah dan guru mata pelajaran

PAI yang ada di sekolah yang bersangkutan.

E. PENGOLAHAN DATA

Menurut Moh Pabundu Tika (2005, 63-75) sebelum melakukan

analisis data, perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Tahap

pengolahan data dalam penelitian ini meliputi editing, coding, dan tabulasi.

1. Editing

Editing atau pemeriksaan adalah pengecekan atau penelitian

kembali data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui dan menilai

kesesuaian dan relevansi data yang dikumpulkan untuk bisa diproses

lebih lanjut. Hal yang perlu diperhatikan dalam editing ini adalah

kelengkapan pengisian angket, keterbacaan tulisa, kesesuaian jawabn

dan relevansi jawaban.

2. Coding (Pengkodean)

Coding atau pemberian kode adalah pengklafisikan jawaban yang

diberikan responden sesuai dengan macamnya. Dalam tahap koding

biasanya dilakukan pemberian skor dan simbol pada jawaban responden

agar nantinya bisa lebih mempermudah dalam pengolahan data.


50

3. Tabulasi

Tabulasi merupakan langkah lanjut setelah pemeriksaan dan

pemberian kode. Dalam tahap ini data disusun dalam bentuk tabel agar

lebih mempermudah dalam menganalisis data sesuai dengan tujuan

penelitian. Table ini adalah tabel frekuensi yang dinyatakan dalam

persen.

F. Analisis Data

Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif,

yaitu data dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalasis, dengan teknik prosentase untuk mengetahui gejala yang muncul.

Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik koefisien korelasi.

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk

membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara varibel-variabel ini. Langkah-langkah

yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Analisis Pendahuluan

a. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu untuk

mengetahui penggunaan media internet pada mata pelajaran PAI

kelas VII di SMPN 5 Cimahi, data akan diperoleh melalui


51

wawancara penulis dengan guru PAI dan koordinator kurikulum di

SMPN 5 Cimahi.

b. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik mata pelajaran PAI

kelas VII SMPN 5 Cimahi, dalam hal ini penulis menggunakan

daftar nilai semester ganjil tahun ajaran 2022-2023.

c. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media internet terhadap

prestasi peserta didik mata pelajaran PAI kelas VII SMPN 5 Cimahi

data akan diperoleh melalui jawaban angket dimasukan ke dalam

tabel dan diberi skor pada setiap alternatif jawaban responden, yaitu

dengan mengubah data-data jawaban angket tersebut ke dalam

bentuk angka kuantitatif. Adapun kriteria jawabannya sebagai

berikut:

1) Alternatif jawaban paling tepat (PT) diberi angka 4

2) Alternatif jawabn tepat (T) diberi angka 3

3) Alternatif jawaban kurang tepat (KT) diberi angka 2

4) Alternatif jawaban tidak tepat (TT) diberi angka 1

Setelah perhitungan dengan angka mentah disusun dalam tabel selanj

utnya peneliti akan mengelompokkan hasil perhitungan jawaban angket v

ariabel intensitas pemanfaatan situs keagamaan dan nilai tes semester Ga

njil Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA Swasta Laboratorium Schoo

l Banda Aceh tahun pelajaran 2018/2019 di atas dalam tabel distribusi fre

kuensi skor mean dengan 4 (empat) kategori nilai kualitas, yaitu:

a. Sangat baik
52

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang

Adapun rumus untuk analisis pendahuluan adalah rumus prosentasi,

yaitu:

F ×100%
P =
N
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekwensi
N : Jumlah responden keseluruhan

2. Analisis Uji Hipotesis

Selanjutnya untuk mengetahui adanya hubungan intensitas pemanf

aatan situs keagamaan dengan prestasi belajar, maka penulis mengguna

kan analisis product moment.

Rumus :

r  n  xy    x   y 
  n x2  (x)2 ny2  (y)2 
Keterangan:
r = Koefisien korelasi yang dicari
X = Variabel intensitas pemanfaatan situs keagamaan
Y = Variabel presentasi ujian
N = Jumlah responden
X² = Hasil kuadrat variabel x Y² = Hasil
kuadrat variabel y XY = Produk x-y
Σ = Jumlah
53

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dia

jukan, dengan demikian dapat dibuktikan kebenarannya secara penghit

ungan statistik, adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan ya

ng akan mencari hubungan data variabel (X) dengan variabel (Y).

Dalam penelitian ini: “Pengaruh Penggunaan Media Internet terhad

ap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2022/2023”, mempunyai variabel indep

endent (X) yaitu Pengaruh media internet dan variabel dependent (Y) y

aitu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2022/2023.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

52
53

B. Pembahasan
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

78
79

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

A. AL-Qur’an dan Hadist

B. Kitab dan Buku

80
81

C. Karya Ilmiyah/Jurnal/Artikel

D. Peraturan Perundang-Undangan

E. Website/Internet

Anda mungkin juga menyukai