Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 “Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan negara”.

Berikut adalah ayat Al-Qur’an yang membahas mengenai pentingnya

pendidikan, yaitu QS. Az-Zumar: 9

َ H‫ َذ ُر اآْل ِخ‬H ْ‫اجدًا َوقَاِئ ًما يَح‬


ْ‫ل‬HHُ‫رةَ َويَرْ جُو َرحْ مَ ةَ َربِّ ِه ۗ ق‬H ٌ ِ‫َأ َّم ْن هُ َو قَان‬
ِ H ‫ت آنَا َء اللَّي ِْل َس‬

ِ ‫هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمونَ ۗ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
‫ب‬

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang
ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

Dalam proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan

paling pokok secara keseluruhan. Pada kegiatan ini terdapat aktivitas siswa

sebagai pelajar dan terdapat aktivitas guru sebagai pengajar. Pembelajaran

dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi oleh

pendidik kemudian diaplikasikan melalui pertemuan klasikal dengan


2

didukung media, metode, alat, dan bahan yang dirancang sedemikian rupa

berdasarkan standar pendidikan dan pengembangan kurikulum yang berlaku.

Saat ini dunia dihadapkan dengan wabah penyakit yang disebabkan oleh

virus yang bernama Coronavirus Diseases atau dikenal dengan istilah Covid-

19. Pada tanggal 24 Maret, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang

pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19,

dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses pembelajaran

dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau dalam jaringan.

Pembelajaran daring merupakan sebuah tantangan baru bagi para tenaga

pendidik dimasa pandemi ini, yang mengharuskan mereka para guru mampu

menggunakan media pembelajaran online, untuk dapat melaksanakan

pembelajaran secara online dan diharapkan mampu meningkatkan

kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Untuk melaksanakan

pembelajaran dalam jaringan atau daring, seluruh pihak yang ikut berperan

dalam proses pembelajaran harus memiliki kesiapan seperti jaringan internet

dengan konektivias yang memadai serta fasilitas lainnya yang dapat

menunjang agar proses pembelajaran secara daring dapat dilaksanakan

dengan baik dan efektif.

Situasi saat ini membuat seorang guru pendidik untuk mampu

memanfaatkan dan menggunakan pengetahuan juga teknologi yang ada dalam

melakukan kegiatan pembelajaran sehingga bisa mempengaruhi minat belajar

para peserta didik. Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan utama
3

adalah metode dan media sarana pembelajaran yang sesuai dengan pokok

pembahasan mata pelajaran yang diangap efektif dan relevan dalam

penyampaian materi pembelajaran.

Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan

dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuh kembangkan sikap

beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan

cerminan dari keberhasilan guru agama di sekolah dalam menyalurkan

ajaran agama melalui usaha pendidikannya. Salah satu bidang studi yang

termasuk dalam pendidikan agama adalah Fiqih.

Secara umum fiqih merupakan salah satu bidang studi agama yang

banyak membahas tentang hukum-hukum yang mengatur pola hubungan

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan

lingkungannya. Fiqih diharapkan menjadi alat control bagi siswa dalam

mengarungi kehidupannya dan dengan materi fiqih diharapkan aktivitas siswa

tidak lepas dari norma-norma agama. Tentunya harapan-harapan yang ingin

dicapai dari pengajaran fiqih ini harus didukung oleh proses belajar mengajar

yang efektif yang dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap bidang

studi fiqih. Faktor-faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pembelajaranya itu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan

prasarana juga metode pembelajaran.

Pembelajaran daring tidaklah mudah di lakukan, karena guru tidak

melihat secara langsung bagaimana keaktifan anak belajar, bagaimana

kemampuan anak, dan apa saja yang dilakukan oleh anak ketika sedang
4

mengikuti pembelajaran online. Terutama Untuk mata pelajaran Fiqih, guru

tidak leluasa untuk menyampaikan materi karena biasanya selain berbentuk

materinya ada juga yang harus di praktikan seperti praktik sholat, berwudhu,

bersuci dari hadats, terutama materi Fiqih kelas VIII yang menjelaskan

tentang pengurusan jenazah salah satu nya cara memandikan jenazah.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada umumnya bisa

menjadi alternatif guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, ini

karena ketika guru menggunakan media dalam pembelajaran maka

pembelajaran akan lebih menarik, tidak monoton, peserta didik tidak cepat

bosan bahkan akan menciptakan suasana belajar yang aktif. Selain itu ketika

menggunakan media dalam pembelajaran maka materi yang diajarkanpun

biasanya akan lebih bisa difahami dan dimengerti terlebih lagi pada mata

pelajaran fiqih yang beberapa pokok materi nya memerlukan praktik

langsung.

Suryani dan Agung (2012:137) menyatakan bahwa media pembelajaran

adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar-

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi pendidikan antara

guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Miarso dalam Fadlillah (2014:206) menyebutkan bahwa media pembelajaran

ialah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan

terkendali.
5

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

Menurut saya, media pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran fiqih

yaitu media Audio Visual Gerak yang artinya sebuah cara pembelajaran

dengan menggunakan media yang mengandung unsur suara dan gambar,

dimana dalam proses penerapan materi melibatkan indra penglihatan dan

indra pendengaran. Media pembelajaran ini cocok digunakan dalam

penyampaian materi kelas VIII yang salah satu nya menjelaskan mengenai

cara memandikan jenazah. Dengan menggunakan media audio visual gerak

ini, siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih

menarik perhatian siswa dalam belajar karena mendengarkan penjelasan

materi dan melihat praktiknya secara bersamaan

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, peneliti

bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai awal pijakan peneliti dalam

menulis skripsi yaitu proposal skripsi yang berjudul “PENGARUH MEDIA

PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL GERAK SECARA DARING

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH”.


6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media pembelajaran audio visual

gerak dalam pembelajaran Fiqih di SMP Muhammadiyah 7 Sumbersari?

2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih saat daring di

SMP Muhammadiyah 7 Sumbersari?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual

gerak secara daring terhadap minat belajar siswa pada pelajaran Fiqih di

SMP Muhammadiyah 7 Sumbersari?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual gerak

dalam pembelajaran Fiqih di SMP Muhammadiyah 7 Sumbersari.

2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih saat

daring di SMP Muhammadiyah 7 Sumbersari.

3. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran audio visual gerak

secara daring terhadap minat belajar siswa pada pelajaran Fiqih di SMP

Muhammadiyah 7 Sumbersari.

D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan tentang penggunaan pembelajaran online/daring,


7

sebagai media pembelajaran yang tepat, inovatis dan dapat

digunakan khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

b. Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan mengenai

pendidikan dan proses belajar, khususnya pengaruh pembelajaran

online/daring terhadap minat belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi sumber masukan bagi pihak sekolah

untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring pada masa

pandemi, sehingga dapat dijadikan pedoman dan masukan untuk

melaksanakan pembelajaran daring yang lebih baik.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi siswa mengenai

pelaksanaan pembelajaran daring sehingga dapat tetap aktif belajar

dalam meningkatkan pemahaman pelajaran Fiqih meskipun

pembelajaran dilakukan dengan cara berbeda.

c. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi sumber masukan dan bahan refleksi

bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring pada

masa pandemi Covid-19.

d. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menyuguhkan informasi kepada peneliti

sebagai calon pendidik tentang pelaksanaan pembelajaran daring


8

pada masa pandemi dan sebagai pengingat bahwa seluruh lembaga

pendidikan di Indonesia proses pembelajarannya pernah diganti

dengan menggunakan model pemebelajaran daring/online di saat

pandemic Covid-19.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotess merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada yang teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga

dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban empiric. (Sugiyono, 2019)

Penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variable

terkait. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah “media pembelajaran

audio visual gerak” sedangkan yang menjadi variabel berikut nya (Y) adalah”

minat belajar siswa”.

Teknik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah

menggunakan analisis korelasi. Untuk menghitung signifikansi koefisien

korelasi akan dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel untuk

mengetahui hubungan antara kedua variabel maka digunakan pendekatan

statistik korelasi. H1 : Terdapat pengaruh media pembelajaran audio visual


9

gerak secara daring terhadap minat belajar siswa pada pelajaran Fiqih di SMP

Muhammadiyah 7 Sumbersari.

F. Kerangka Berfikir

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia

pendidikan, dengan adanya pandemi mengharuskan pemerintah untuk

mengeluarkan kebijakan agar pembelajaran tetap dapat berlangsung dengan

baik karena pembelajaran harus tetap dilakukan. Oleh karena itu pemerintah

mengeluarkan Surat Edaran nomor 4 yang menyatakan bahwa pembelajaran

harus dilaksanakan secara daring untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pembelajaran harus tetap berlangsung dengan baik meskipun dilakukan

secara daring. Agar pembelajaran daring dapat berlangsung dengan baik

maka pembelajaran harus tetap direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi

oleh guru atau pendidik sehingga tujuan pembelajaran tetap tercapai

meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.

Kesulitan umum dalam pembelajaran daring adalah tidak mudahnya

memindahkan kebiasaan yang dilakukan oleh guru di depan kelas menjadi

interaksi virtual yang melibatkan berbagai komponen didalamnya. Adanya

sistem ini membuat mentalitas guru dan siswa harus berubah, perbedaan

karakteristik guru dalam mengajar tidak tampak dalam metode ini.

pembelajaran ini juga harus mampu memberikan informasi pembelajaran

kepada siswa dengan baik, agar siswa dapat memahami materi yang

disampaikan.
10

Semua peserta didik dan guru sebagai pendidik menginginkan

tercapainya hasil belajar yang tinggi yang ditujukan pada prestasi yang

didapatnya, karena hasil yang tinggi merupakan salah satu indikasi

kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Usaha yang dilakukan

agar mencapai hasil yang tinggi dalam pembelajaran adalah diawali dengan

minat belajar dan dipengaruhi pula oleh media pembelajaran. Penggunaan

media dalam proses pembelajaran pada umumnya bisa menjadi alternatif guru

dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, ini karena ketika guru

menggunakan media dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih

menarik, tidak monoton, peserta didik tidak cepat bosan bahkan akan

menciptakan suasana belajar yang aktif.

Selain itu ketika menggunakan media dalam pembelajaran maka materi

yang diajarkanpun biasanya akan lebih bisa difahami dan dimengerti Asumsi

bahwa media pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar para peserta

didik ini karena media terlebih lagi pada mata pelajaran fiqih yang pokok

materi-materi nya memerlukan praktik langsung, seperti halnya saat materi

wudhu dan sholat.

Suryani dan Agung (2012:137) menyatakan bahwa media pembelajaran

adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar-

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi pendidikan antara

guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Miarso dalam Fadlillah (2014:206) menyebutkan bahwa media pembelajaran

ialah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
11

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan

terkendali. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

Media pembelajaran yaitu kata media sendiri berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam

bahasa arab media adalah perantara (wa saail) atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Suryani dan Agung (2012:137) menyatakan

bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan

dalam kegiatan belajar-mengajar dengan maksud agar proses interaksi

komunikasi pendidikan antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat

guna dan berdaya guna.

Miarso dalam Fadlillah (2014:206) menyebutkan bahwa media

pembelajaran ialah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan

serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,

bertujuan, dan terkendali. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,


12

perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif.

Ada beberapa jenis media audio visual. Menurut Syaiful Bahri Djamarah

dan Aswan Zain media audio visual adalah media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih

baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini

dibagi lagi ke dalam:

a) Audio Visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak

suara.

b) Audio Visual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara

dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.

Adapun media pembelajaran yang cocok di gunakan pada mata pelajaran

Fiqih yaitu media pembelajaran audio visual gerak. Media audio visual gerak

adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman

(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan,

pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.

Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini yaitu:

1. Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame

dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara

mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film
13

melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.

Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan

hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses,b menjelaskan konsep-konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap.

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-

ciri sebagi berikut:

a. Dapat menarik minat anak

b. Benar dan autentik

c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan

d. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien

e. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar

f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur

g. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup

memuaskan.

2. Video

Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin

lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat

bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti

misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional.

Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak
14

berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing

memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

3. Televisi (TV)

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam

dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini

televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah

dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat

dihubungkan melalui satelit.Menurut Syaiful Bahri Djamarah & Aswan

Zain (2013:136), ada 6 langkah yang bisa di tempuh guru pada waktu ia

mengajar dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu

ialah:

1) Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media

2) Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media

mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan

3) Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai

persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan

menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi mereka agar

dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan

menggunakan media pengajaran

4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini

Penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran.

Keahlian guru dituntut di sini. Media diperbantukan oleh guru untuk

membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media


15

dikembangkan penggunaanya untuk keefektifan dan efisiensi

pencapaian tujuan

5) Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan

memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa

siswa sendiri yang mempraktikkannya atau pun guru langsung

memanfaatkannya, baik di kelas atau di luar kelas

6) Langkah evaluasi pelajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar

dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang

sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat

bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil

evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar

berikutnya.

Menurut saya, mengapa media pembelajaran audio visual gerak adalah

media yang cocok digunakan dalam pembelajaran Fiqih secara daring ini

karena media pembelajaran audio visual gerak ini banyak jenisnya sehingga

dapat menumbuhkan minat belajar siswa yang cenderung jenuh belajar fiqih

karena banyak materi dan do’a yang harus di hafalkan, selain itu dalam

belajar daring siswa kebanyakan tidak mengerti jika tidak disertai praktik

secara langsung.

Dengan menggunakan media pembelajaran audio visual gerak ini, guru

dapat menyampaikan materi dan menjelaskan praktiknya dengan waktu yang

bersamaan, guru juga dapat memilih jenis media pembelajaran audio visual

gerak yang mana yang lebih tepat untuk digunakan dalam penyampaian
16

materi bahkan guru dapat mencoba jenis-jenis media pembelajaran audio

visual gerak secara bergantian agar anak tidak jenuh dan bosan, kemudian

guru juga dapat mengukur media yang mana yang lebih meningkatkan minat

belajar siswa agar tetap semangat dan mau belajar meskipun daring.

Pada materi fiqih kelas VIII ada satu materi yang tidak semua siswa

mudah memahaminya yaitu materi mengenai pengurusan jenazah salah

satunya tentang cara memandikan jenazah. Jika tidak di bantu dengan praktik

atau melihat gambaran nya, siswa akan bosan dan cenderung tidak akan

memperhatikan bahkan akibatnya siswa tidak akan mengerti apa yang guru

sampaikan. Maka dari itu, perlunya media pembelajaran audio visual gerak

ini untuk membantu meningkatkan daya tarik dan minat siswa agar tetap mau

belajar dan memperhatikan.

Menurut Slameto (2010:180) minat adalah rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minatnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat berarti

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (KBBI,

2008:916).

Djaali (2007:121) minat tidak di bawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian. Minat ialah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya

perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan

orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan motorik dan
17

merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat

berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan

kepuasan bagi dirinya (Jahja, 2011:63).

Hamdani (2011:140) minat menurut para ahli psikologi adalah suatu

kecenderungan untuk selalu memerhatikan dan mengingat sesuatu secara

terus-menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan

senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang pada

sesuatu. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

keinginan besar terhadap sesuatu yang terdiri dari berbagai perasaan serta

pemusatan perhatian yang sengaja dan penuh kemauan yang mengarahkan

individu pada suatu pilihan.

Menurut Herliana dalam Kamriantiramli untuk mengetahui berapa besar

minat belajar siswa dapat diukur melalui:

1) Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatudisebabkan

karena adanya minat. Biasanya apa yang paling disukai mudah sekali

untuk diingat sama halnya dengan siswa yang bermiat pada suatu pelajaran

tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan

dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan

inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usahayang dilakukan untuk

menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat pada pada mata pelajaran

tersebutdan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan

pengetahuan dan selalu bersemangat, serta gembira dalam mengerjakan


18

tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru

disekolah.

2) Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan

memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses

belajar mengajar dikelas. Tanggapan yang diberikan menunjukan apa yang

disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa

ingin tau yang besar.

3) Perhatian Siswa, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran

tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap

pelajaran itu. Melalui perhatian yang besar ini, seseorang siswa akan

mudah memahami inti dari pelajaran tersebut.

4) Keterlibatan, yakni keterlibatan, keuletan dan kerja keras yang tampak

melalui diri siswa menunjukan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya

dalam belajar dimana siswa tersebut selalu belajar lebih giat, berusaha

menemukan hal-hal yang baru berkaitan dengan pelajaran yang diberikan

guru disekolah. Dengan demikian siswa akan memiliki keinginan untuk

memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan

diri, dan memiliki rasa ingin tahu.

Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual gerak diharapkan

dapat memberikan pesan mengenai materi yang disampaikan karena fungsi

media pembelajaran sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) kepada

penerima (siswa), dan keuntungan media pembelajaran dapat membuat siswa

memahami makna dari video pembelajaran yang mengulas materi sesuai


19

dengan materi ajar. Konsep dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh media pembelajaran audio visual gerak secara daring

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di SMP

Muhammadiyah 7 Sumbersari.

Dari pemaparan di atas maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

di gambarkan sebagai berikut.

Kerangka Berpikir

Media
pembelajara
n audio Minat Belajar
visual gerak
(X) (Y)

(X)

Dimensi: Dimensi:
1. Penggunaan media
1. Kesukaan
pembelajaran audio visual
2. Ketertarikan
gerak
3. Perhatian
2. Fungsi media pembelajaran
4. Keterlibatan
audio visual gerak
3. Keuntungan media
pembelajaran audio visual
gerak.

Anda mungkin juga menyukai