Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Individu pada Mata Kuliah
: Penelitian Pendidikan
Oleh :
DDI PASANGKAYU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Suri Teladan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi kita semua.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Penelitian Pendidikan” Makalah ini
merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami mata kuliah tersebut secara
mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada
umumnya, Kami sebagai penulis mengharapkan kemaklumannya jika dalam
penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi cara penulisan, tata
bahasa maupun dari isi mutu penulisan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati yang paling dalam kami harapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini
Ucapan terima kasih tak lupa pula kami ucapkan,sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materil, terutama kepada Dosen Pengampu dan teman-teman
sekalian.
BAB 1
PENDAHULUAN
٤٣ – َك اِاَّل ِر َجااًل نُّوْ ِح ْٓي اِلَ ْي ِه ْم فَا ْسـَٔلُ ْٓوا اَ ْه َل ال ِّذ ْك ِر اِ ْن ُك ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ ۙن
َ َِو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل
Dalam ayat tersebut dijelaskan betapa pentingnya kita belajar apabila kita tidak
mengetahui suatu pengetahuan. Manusia yang berpendidikan akan mempunyai
derajat yang lebih tinggi daripada yang tidak berpendidikan. Allah SWT
mengistimewakan bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Begitu penting
pendidikan sehingga harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa,
oleh karena itu diperlukan mutu yang lebih baik sehingga tercipta proses
pendidikan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan kompetitif.
Era globalisasi adalah era dimana segala sesuatu selalu berkembang dan
mengalami kemajuan sehingga memudahkan manusia untuk beraktivitas. Salah
satu bidang kemajuan di era ini adalah kemajuan bidang teknologi internet.
Perkembangan teknologi internet akan dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek pendidikan.3
1
http://lppro.pancabudi.ac.id/new/pages/read/undangundang-republik-indonesi-no-20-tahun-
2003-tentang-sitem-pendidikan-nasional, diakses pada tanggal 03 Januari 2022 pulul 21.50
2
https://quran.kemenag.go.id/sura/16/43, diakses pada tanggal 03 Januari 2022 pukul 22.07 WIB
3
Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saat ini Indonesia telah dikejutkan dengan wabahnya suatu penyakit yang
disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah
Covid-19 (Corona virus disease-19). Virus corona atau Covid-19 adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan. Virus corona ini bisa menyebabkan gangguan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pimpinan dunia menerapkan
kebijakan yang super ketat untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Social
Distancing merupakan pilihan kebijakan dari pemerintah untuk pencegahan
penyebaran Covid-19 yang memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan
masyarakat. Termasuk bidang pendidikan di seluruh dunia juga terdampak
kebijakan ini. Di Indonesia pemerintah meliburkan atau memindahkan proses
Keadaan ini tentu saja memberikan dampak pada kualitas pembelajaran, peserta
didik dan guru yang sebelumnya berinteraksi secara langsung dalam ruangan
kelas sekarang harus berinteraksi dalam ruang virtual yang terbatas. Guru dituntut
untuk memberikan pengajaran yang baik, menciptakan suasana yang kondusif,
kreatif dan inovatif dalam menggunakan media belajar yang menarik agar siswa
dapat memahami materi yang di sampaikan oleh guru.
Hasil observasi yang dilakukan melalui wawancara guru IPA SD Inpres Sarudu 1
menyatakan bahwa selama penggunaan pembelajaran daring diterapkan di SD
Inpres Sarudu 1 banyak mengalami perubahan, salah satunya minat belajar peserta
didik menurun, bahkan pada saat proses pembelajaran daring di mulai kebanyakan
peserta didik tidak aktif (online) dan hanya sebagian besar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Hal di karenakan peserta didik terkendala pada
data seluler dan jaringan. Bahkan saat ini sudah banyak peserta didik yang
mengeluh untuk kembali belajar secara langsung atau tatap muka.
Selain itu, minat belajar merupakan hal penting bagi keberhasilan belajar yang
dimiliki oleh peserta didik. Minat belajar peserta didik itu muncul dalam diri
peserta didik itu sendiri. Minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.5 Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah
atau keinginan. Secara umum, minat merupakan perhatian yang mengandung
unsur-unsur peerasaan. Minat ini merupakan dorongan atau keinginan dalam diri
seseorang pada objek tertentu.
Minat termasuk faktor intrinsik yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar
seseorang. Apabila dia berminat pada suatu mata pelajaran, maka akan cenderung
bersungguh-sungguh dalam mempelajari pelajaran tersebut Sebaliknya, seseorang
yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran, maka ia akan cenderung tidak
mempelajari pelajaran.
Rumusan Masalah
A. Tujuan Penelitian
B. Manfaat Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
LANDASAN TEORI
A. Minat Belajar
1. Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti”
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
Menurut Burton dalam Usman dan Setiawati belajar dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Hamalik 7
menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku
melalui pengalaman.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar
untuk memperoleh suatu konsep, pamahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik
dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak
6
Gagne, Robert M. The Condition of learning. Third edition. New York. Holt Reinhart and
Winstion
7
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
2. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk keberhasilan
belajar yang di miliki siswa, minat muncul dari dalam diri siswa itu sendiri.
Faktor dari luar minat belajar yaitu bagaimana cara tersebut mengajar.
Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya
dengan cara mengajar yang menyenangkan, memberikan motivasi yang
membangun8. Minat belajar merupakan sikap ketaatan dalam kegiatan proses
belajar, baik yang menyangkut perencanaan jadwal belajar yang dimilikinya
maupun inisiatif dirinya sendiri melakukan usaha tersebut dengan bersungguh-
sungguh dalam belajar.9
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan
keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dan rasa suka atau ketertarik terhadap
8
Riamin. (2016). Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. 14 April.
9
Adriani, R. &. (2019). Motivasi Belajar Sebagai Determinasi Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Manejemen Perkantoran, 4(1) 80.
10
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
11
Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium
Nasional Akuntasi 9 Padang.
12
Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 79.
https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8108
suatu hal dan aktifitas seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu
kegiatan.
4. Klasifikasi Minat
13
Dewi Suhartini. (2002) . “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan
Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya.” Tesis. Bandung: PPS UPI
5. Indikator Minat Belajar
1. Perasaan senang. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka
terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari
ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk
mempelajari bidang tersebut.
2. Ketertarikan siswa. Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong
untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
3. Perhatian siswa. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa
terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain
dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
4. Keterlibatan Siswa. Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang
mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau
mengerjakan kegiatan dari objek tersebut minat belajar juga mempunyai
indikator-indikator di dalamnya yaitu sebagai berikut:
Adanya perasaan tertarik dan senang untuk belajar.
Adanya partisipasi yang aktif.
Adanya kecenderungan untuk memperhatikan.
Daya konsentrasi yang besar.
Memiliki perasaan positif dan kemauan belajar yang terus
meningkat.
Adanya kenyamanan pada saat belajar
1. Interactivity (Interaktivitas)
2. Independen (Kemandirian)
3. Accessibility (aksesibilitas)
4. Enrichment (Pengayaan).
C. Kerangka Pikir
18
Fadjar. 2002. Sistem Informasi Akademik. Yogyakarta: Andi Offset
19
Rusman,dkk.2011.Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Jakarta: Rajawali
Press
Banyak peserta didik minat belajarnya kurang dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan tidak bisa tercapai, karena pada saat proses pembelajaran daring
peserta didik tidak paham atas penjelasan guru dikarenakan waktu yang terbatas,
bahkan banyak peserta didik merasa kesulitan dengan proses pembelajaran daring.
Maka dari itu seorang pendidik mampu mendesain situasi pembelajaran yang
mampu mengeksplorasi kemampuan peserta didik dan mampu meningkatkan
minat belajar
Peserta didik agar dalam proses pembelajaran peserta didik lebih mudah
memahami pelajaran yang dijelaskan oleh pendidik, menyenangkan, dan bisa
membuat peserta didik tidak malas untuk belajar, sehingga mempermudah
pencapaian pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dan kajian pustaka ditarik suatu kerangka dengan
bagan sebagai berikut.
REFERENCE
Adriani, R. &. (2019). Motivasi Belajar Sebagai Determinasi Hasil Belajar Siswa.
Gagne, Robert M. The Condition of learning. Third edition. New York. Holt
Reinhart and Winstion
Meidawati, dan S., & Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, U. (2019). Pengaruh
Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Abstrak.
Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship, 1(1), 1–5.
https://scholar.google.co.id/scholar?
Musthafa, Izzudin dan Acep Hermawan. 2018. Metodolologi Penelitian Bahasa
Arab. Bandung: Rosda Karya.
Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 79.
https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8108