Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI

PERUSAHAAN DOSEN : RIZKI AMALIA,


M.Ak

DAGANG
PENGERTIAN PERUSAHAAN
DAGANG
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang jadi
(barang dagang) untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk dari barang tersebut.
Contoh: toko kelontong, supermarket, toko sembako, dll.
CIRI-CIRI PERUSAHAAN
DAGANG
1. Pendapatan utama berasal dari penjualan barang dagang
2. Biaya utama adalah harga pokok barang ditambah dengan biaya-biaya lainnya
3. Dalam akuntansi, terdapat akun persediaan barang dagang
4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen
5. Bentuk barang yang dibeli dan dijual sama
6. Tujuan utama mencari laba dengan menjual barang lebih tinggi (di atas) harga
beli
7. Kegiata utamanya yaitu penjualan, pembelian, pengeluaran uang, dan penerimaan
uang
KEGIATAN UTAMA
PERUSAHAAN DAGANG
1. PEMBELIAN
Dalam sebuah perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva
produktif, seperti pembelian barang dagang, dan lain-lain dalam rangka kegiata
usaha. Pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit yang pada umumnya
dilakukan kepada beberapa supplier.
Pembelian secara kredit akan menimbulkan utang dagang.
Apabila perusahaan tidak puas dengan kualitas barang yang dibeli, maka dengan
persetujuan penjual dapat dimintakan pengurangan harga atau mengembalikan barang
tersebut. Akun untuk mencatatnya yaitu “retur pembelian” dan
“pengurangan/potongan harga”
KEGIATAN UTAMA
PERUSAHAAN DAGANG
2. PENJUALAN
Pada saat perusahaan dagang menjual barang dagang, maka akan diperoleh
pendapatan, dan dicatat dalam akun “penjualan”
Penjualan dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Penjualan secara kredit
menyebabkan terjadinya piutang yang dicatat dalam akun “piutang dagang”
Pada waktu menjual, kadang-kadang perusahaan harus menerima pengembalian
barang atau memberi potongan harga karena barang yang dikirim tidak sesuai, hal
tsb akan dicatat pada akun “retur penjualan” dan “potongan/pengurangan harga”
KEGIATAN UTAMA
PERUSAHAAN DAGANG
3. PENGELUARAN UANG/KAS : Segala aktivitas perusahaan dagang yang
mengakibatkan kas keluar, misalnya pembelian barang secara tunai, mebayar beban,
membayar utang, dll.

4. PENERIMAAN UANG/KAS : Segala aktivitas perusahaan dagang yang


mengakibatkan kas masuk, misalnya penjualan barang dagang secara tunai, dll.
AKUN-AKUN KHUSUS YANG
TERDAPAT DALAM
PERUSAHAAN DAGANG
1. Akun Utang Dagang
2. Akun piutang dagang
3. Akun pembelian
4. Akun retur pembelian
5. Akun potongan pembelian
6. Akun beban angkut pembelian
7. Akun penjualan
8. Akun retur penjualan
9. Akun potongan penjualan
10. Akun beban angkut penjualan
SYARAT PENYERAHAN
BARANG/ SYARAT JUAL-BELI
Jual beli hakikatnya adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk
menyerahkan barang atau jasa disertai dengan imbalan tertentu.
Perbedaan utama dalam syarat jual beli biasanya berhubungan dengan siapa yang
menanggung biaya pengiriman dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan.
1. FRANKO GUDANG PEMBELI
Artinya barang yang sudah diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat
barang sudah keluar dari gudang penjual, dan segala bentuk resiko yang timbul selama
dalam perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli termasuk ongkos angkut barang tersebut
2. FRANKO GUDANG PENJUAL
Artinya barang yang sudah diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat
barang sudah keluar dari gudang penjual, dan segala bentuk resiko yang timbul selama
dalam perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli termasuk ongkos angkut barang tersebut
3.FREE ON BOARD SHIPPING POINT
Syarat ini berlaku untuk pengiriman barang yang menggunakan kapal laut. Artinya barang
yang diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli pada saat barang sudah sampai di atas
kapal di pelabuhan penjual, sehingga segala sesuatu resiko yang timbul dalam perjalanan
sampai di gudang pembeli menjadi tanggung jawab pembeli. Syarat ini dalam transaksi
biasa ditulis FOB shipping point. FOB Shipping Point ataupun franco penjual, itu berarti
penyerahan barang dilakukan ditempat penjual. Hal ini berarti segala bentuk biaya
transformasi  dan resiko yang timbul dari tempat penjual sampai ketempat pembeli
ditanggung sepenuhnya oleh pembeli.
4. FREE ON BOARD DESTINATION POINT
Syarat ini berlaku dalam pengiriman barang menggunakan kapal laut. Artinya barang
yang sudah diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli saat barang tersebut sudah di
atas kapal di pelabuhan pembeli. Sehingga semua resiko yang timbul dalam perjalanan
dari gudang penjual sampai di atas kapal (dalam perjalanan) menjadi tanggungan
penjual. Sedangkan resiko yang terjadi selama dari pelabuhan pembeli ke gudang
pembeli menjadi tanggungan pembeli. Jadi ongkos angkut dari gudang penjual, ongkos
bongkar muat dan ongkos kapal sepenuhnya tanggungan penjual. Dalam transaksi
syarat ini biasa ditulis FOB destination. FOB Destination Point ataupun franco pembeli,
berarti segala bentuk kegiatan penyerahan barang dilakukan ditempat pembeli. Hal ini
berarti segala bentuk biaya dan resiko yang timbul dalam hal pengiriman barang dari
tempat penjual ketempat pembeli menjadi tanggung jawab dari pihak penjual.
5. Cost Insurance and Freight (CIF)
Artinya dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa penjual menanggung semua biaya
angkut serta premi asuransi barang dalam perjalanan. Kadang-kadang syarat ini
dilengkapi lagi dengan tanggungan biaya komisi oleh penjual, sehingga syarat ini
ditulis menjadi CIFIC (Cost Insurance and Freight Inclusive Comission).
SYARAT PEMBAYARAN
1). EOM, End of Month
Syarat pembayaran EOM (end of month) merupakan pembayaran yang dilakukan
paling lambat akhir bulan yakni pada saat terjadinya transaksi pembelian atau
penjualan. Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi di tanggal 18 Maret 2021 maka
maksimal pembayarannya adalah tanggal 31 Maret 2021.
2). n/10, EOM
Syarat pembayaran EOM n/10 merupakan pembayaran yang dilakukan maksimal 10
hari setelah akhir bulan. Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi pada tanggal 18
Maret 2021 maka maksimal pembayarannya 10 hari setelah akhir bulan yakni jatuh
pada tanggal 10 April 2021. 
SYARAT PEMBAYARAN
3). 2/10, EOM
merupakan potongan harga (diskon) sebesar 2% apabila pembayaran dilunasi maksimal 10 hari setelah transaksi
dilakukan. Sementara itu, batas akhir pembayaran paling lambat yaitu pada akhir bulan.
Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi pada tanggal 3 Maret 2021, berarti periode potongannya mulai dari
tanggal 4 Maret 2021 hingga 13 Maret 2021. Sementara itu, batas akhir pembayaran jatuh pada tanggal 31 Maret
2021. 
4). n/30
Syarat pembayaran perusahaan dagang n/30 merupakan pembayaran yang dilakukan paling lambat 30 hari setelah
transaksi. Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi pada tanggal 10 Maret 2021 maka batas akhir pembayarannya
adalah 30 hari setelahnya yaitu jatuh pada tanggal 9 April 2021.
5). 3/10, n/30
merupakan potongan harga sebesar 3% yang akan didapat perusahaan apabila melunasi pembayaran dalam rentang
waktu 10 hari setelah transaksi. Sedangkan, n/30 berarti maksimal pembayaran dilakukan 30 hari setelah transaksi.
Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi tanggal 10 Maret 2021 maka periode diskonnya mulai dari tanggal 11
Maret 2021 hingga 20 Maret 2021. Sementara itu, batas akhir pembayarannya yakni 30 hari setelah terjadinya
transaksi yakni jatuh pada tanggal 9 April 2021.
Yap, masih sama dengan syarat sebelumnya, angka 3/10 dan n/30 ini bisa berubah-ubah sesuai dengan persetujuan
antara penjual dan pembeli. 
PERBEDAAN MENDASAR
AKUNTANSI PERUSAAHAN
JASA DAN PERUSAHAAN
DAGANG
1. Perusahaan jasa hanya menggunakan 1 jurnal saja yaitu jurnal umum, sementara
perusahaan dagang menggunakan 5 buah jurnal yaitu jurnal pembelian, jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum.
2. perusahan jasa hanya menggunakan 1 buku besar yaitu buku besar utama.
Sementara perusahaan dagang menggunakan 2 buku besar yaitu buku besar utama
dan buku besar pembantu. Buku besar pembantu terdiri dari buku besar pembantu
utang dan buku besar pembantu piutang.

3. Pada Persediaan, perusaah jasa tidak memiliki persediaan. Perusahaan dagang


memiliki persediaan barang dagang. Karena memiliki persediaan maka memiliki
HPP.
JURNAL KHUSUS
PERUSAHAAN DAGANG
1. JURNAL PENJUALAN. Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagang
yang dilakukan secara KREDIT, dalam jurnal ini akun yang terlibat yaitu akun
piutang dagang dan penjualan.
2. JURNAL PENERIMAAN KAS. Digunakan untuk mencatat semua penerimaan
uang/kas termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan.
3. JURNAL PEMBELIAN. Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang
secara kredit, dalam jurnal ini akun yang terlibat akun pembelian dan utang dagang.
4. JURNAL PENGELUARAN KAS. Digunakan untuk mencatat semua pengeluaran
uang yang dilakukan oleh perusahaan misalnya pembelian barang dagang tunai, dan
pembayaran utang.
FORMAT JURNAL PEMBELIAN
DEBIT KREDIT
TANGGA NO. NAMA KREDITUR/NAMA PEMBELIAN SERBA-SERBI UTANG
SYARAT REF
L BUKTI AKUN DAGANG
AKUN REF JUMLAH
                 
FORMAT JURNAL
PENGELUARAN KAS
DEBIT KREDIT
NO. UTANG PEMBELIAN SERBA-SERBI KAS
TANGGAL NAMA KREDITUR/NAMA AKUN REF DAGANG
BUKTI POTONGAN
AKUN REF JUMLAH PEMBELIAN
                   
FORMAT JURNAL PENJUALAN
DEBIT KREDIT
NO. NAMA KREDITUR/NAMA PIUTANG SERBA-SERBI
TANGGAL SYARAT REF
BUKTI AKUN DAGANG PENJUALAN
AKUN REF JUMLAH
                 
FORMAT JURNAL
PENERIMAAN KAS
DEBIT KREDIT
TANGGAL NO. BUKTI NAMA KREDITUR/NAMA AKUN REF PIUTANG PENJUALAN
POTONGAN DAGANG SERBA-SERBI
KAS
PENJUALAN
AKUN REF JUMLAH
                   

Anda mungkin juga menyukai