Anda di halaman 1dari 3

PIUTANG

1. Pengertian Piutang

Piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam
bentuk uang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit. Piutang
merupakan aktiva lancar yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam
waktu satu tahun dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya timbul
dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun, piutang dapat juga ditimbulkan
dari adanya usaha diluar kegiatan pokok perusahaan.

2. Klasifikasi piutang

Menurut Zaki Badriwan (2000:14) bahwa: “Tagihan-tagihan yang dimiliki


perusahaan dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

1. Tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut piutang.

2. Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang”.

Klasifikasi piutang dibagi menjadi 2 golongan:

1. Piutang Dagang
piutang yang timbul akibat transaksi penjualan secara kredit dalam
rangka kegiatan usaha perushaan
2. Piutang Non Dagang/ Piutang Lain-lain
Adalah piutang yang timbul bukan dari transaksi penjualan barang
dagangan, jasa dan diluar kegiatan usaha perusahaan. Misalnya, piutang
yang timbul dari adanya penjualan secara kredit atas aktiva perusahaan
yang sudah tidak produktif lagi.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang

1. Volume Penjualan Kredit

Semakin besar volume penjualan kredit maka semakin besar pula


investasi dalam piutang perusahaan akan semain besar. Begitu pula
sebaliknya.
1. Syarat pembayaran penjualan kredit. Semakin ketat syarat pembayaran
yang ditetapkan oleh perusahaan, maka semakin pengembalian piutang.
Begitu pula sebaliknya.
2. Ketentuan tentang pembatasan kredit. Semakin tinggi batas yang
ditetapkan, maka semakin besar planggan membeli secara kredit, sehingga
jumlah piutang akan lebih besar.
3. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang. Bila pengmpulan secara
aktif, piutang cepat tertagih dan memperkecil jumlah piutang perusahaan.
tetapi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendanai usaha ini.
Namun, bila perusahaan menerapkan cara pasif, maka pengumpulan
piutang akan lebih lama sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih
besar.
4. Kebiasaan membayar dari para pelanggan
5. Volume penjualan
6. Rata-rata waktu antara penjualan dan penagihan atau rata-rata jangka waktu
pengaihan.

4. Perputaran Piutang

Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu


perusahaan selama periode tertentu. Perputaran piutang terdiri dari dua variabel
yaitu total penjualan bersih dan rata piutang.

5. Resiko Kerugian Piutang

1. Resiko tidak dibayarkan seluruh tagihan piutang.


2. Resiko tidak dibayarkan sebagian piutang.
3. Resiko keterlambatan pelunasan kredit.
4. Resiko tertanamnya modal dalam piutang.

6. Pengelompokan Piutang

Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi:

1. Piutang Wesel/Notes Receivable atau Wesel Tagih. Tagihan yang didukung


oleh instrument kredit resmi seperti Promes. Promes adalah janji tertulis
untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.
2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung oleh bukti usaha biasa
biasa seperti faktur atau bukti bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa
ke fihak yang berhutang (debitur).
a. Penjualan barang/jasa
b. Pemberian Pinjaman
c. Kerugian Piutang
- Metode Langsung, jika ada piutang tak tertagih, Kerug. Piutang (D)
Piutang Dagang (K). Saldo Kerug. Piutang ditampilkan dalam lap.
L/R
- Metode Tidak Langsung/ cadangan. Pembentukan CKP adalah
dengan Beban Kerug. Piutang (B), CKP (K). Penjurnalan yang lain
sesuai dengan transaksi. Beban ditampilkan dalam Lap L/R, saldo
penyisihan ditampilkan di neraca pengurang piutang.

Menyesuaikan saldo CKP (Cadangan Kerugian Piutang)

1. Dasar Penjualan, Tentukan besar penjualan, taksiran kerugaian


ditentukan dengan mengalikan % kerugian dengan penjualan tersebut,
lalu dijurnal.
2. Dasar Piutang
a. Menentukan besarnya taksiran kerugian piutang
Dapat didasarkan pada (1) Total piutang pada akhir tahun, atau
(2) Umur masing-masing tagihan, umur ini bisa dicari dengan
(a) dari tanggal faktur ke 31 Desember (misal pengelompokan
umur piutang berdasarkan jumlah hari) atau (b) dari tanggal
jatuh tempo ke 31 Desember (pengelompokannya meliputi piutang
yang belum jatuh tempo dan yang sudah lewat waktu).
b. Membandingkan taksiran kerugian piutang dengan saldo
rekening Cadangan/Penyisihan;
c. Membuat jurnal jika hasil perbandingan pada poin b tidak sama.
d. Penyajian di neraca, penyisihan piutang digunakan sebagai
pengurang piutang pada kolom aktiva.

Anda mungkin juga menyukai