Makalah Sumber Belajar Manusia
Makalah Sumber Belajar Manusia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULIAN...........................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan Masalah..........................................................................
BAB II ANALISIS....................................................................................
A. Sumber Belajar...........................................................................
1. Pengertian.............................................................................
2. Klasifikasi ..............................................................................
3. Jenis .....................................................................................
4. Komponen.............................................................................
B. Manusia (People)........................................................................
1. Pengertian.............................................................................
2. Klasifikasi...............................................................................
3. Jenis .....................................................................................
C. Manusia Sebagai Sumber Belajar..............................................
1. Orangtua................................................................................
2. Guru/Dosen...........................................................................
3. Masyarakat (Social)...............................................................
4. Tutor .....................................................................................
5. Pembicara/Narasumber........................................................
D. Urgensi Manusia Pada Sumber Belajar.....................................
BAB III PENUTUP.................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran...........................................................................................
2
BAB I
PENDAHULIAN
ۙ اخ َت لَ ُف وا فِ ِيه ِ ِ
ْ اب ِإ اَّل ل تُ َب نِّي َ هَلُ ُم الَّ ذ ي
ِ َ و م ا َأ ْن ز لْ نَ ا ع لَ ي
َ َك الْ ك ت ْ َ َ ََ
َ َُو ُه ًد ى َو َر مْح َ ةً لِ َق ْو ٍم يُ ْؤ ِم ن
ون
Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa
yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang beriman.4
1
Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Karya, 2012), hal. 129
2
Ibid
3
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RASAIL Mdia Group, 2008), hal.96
4
Al-Quran Terjemahan. Departemen Agama RI. Bandung: CV Darus Sunnah, 2015.
surat An-Nahl ayat 64
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Belajar
Sebelum Membahas permasalahan sumber belajar melalui manusia,
ada baiknya kita memperkuat pemahaman terhadap pengertian, jenis,
komponen dan manfaat sumber belajar agar pemahaman terhadap
sumber belajar dapat dipahami secara baik dan benar.
1. Pengertian
Khuluqo mendefenisikan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan sebagai tempat di mana materi pelajaran terdapat.
Menurut Nasution dalam Khuluqo sumber belajar dapat berasal dari
masyarakat dan kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta .kebutuhan peserta didik.5
Rohani dalam Musfiqon menyebutkan bahwa Sumber Belajar
(Learning Resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri
siswa yang keberadaannya memudahkan terjadinya proses belajar.
Kemudia Edgar Gale juga mengatakan bahwa sumber belajar adalah
pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat, yakni seluas
kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat
menimbulkan peristiwa belajar.6
Menurut Djamarah sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau
asal untuk belajar seseorang. Sumber bejara yang sesungguhnya banyak
sekali terdapat dimana-mana, disekolah, di halaman, di pusat kota, di
pedesaan, dan sebagainya.7
5
Ihsan El Khuluqo, Op.Cit.. 61
6
Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Karya, 2012), hal. 129
7
Syaiful Bahhi Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2018),
hal.123
5
8
Op.Cit. Ikhsan El Khuluqo, hal.61
9
Hafid, Sumber dan Media Pembelajaran, (Makasar: Jurnal UIN Alaudin, 2018), hal. 69
10
Fatah Syukur, Op.Cit, hal. 93
6
13
Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), hal. 79-80
8
fisik dan pesan sumber belajar. Sejauh mana kompleksitas nya perlu
diketahui guna menentukan apakah sumber belajar itu masih bisa
dipergunakan, mengingat waktu dan biaya yang terbatas. 14
B. Manusia (People)
Untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang sumber
belajar melalui manusia terlebih dahulu kita harus memahami tentang apa
pengertian manusia, klasifikasi/kategori dan ciri-ciri manusia.
1. Pengertian
Ludwing Binswanger: Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kemampuan untuk mengada, suatu kesadaran bahwa ia ada dan mampu
mempertahankan adanya di dunia.15 Sedangkan menurut Thomas
Aquinas: Manusia adalah suatu substansi yang komplit yang terdiri dari
badan dan jiwa.16
Spinoza et.al mengatakan manusia adalah makhluk hidup yang
harus produktif, menguasai dunia di luar dirinya dengan tindakan
mengekspresikan kekuasaan manusiawi nya yang khusus, dan
menguasai dunia dengan kekuasaannya ini. Karena manusia yang tidak
produktif adalah manusia yang reseptif dan pasif, dia tidak ada dan mati. 17
Kemudian Marx mengatakan bahwa Manusia adalah entitas yang dapat
dikenali dan diketahui18
Jadi dapat dipahami merupakan makhluk yang berarti berpikir,
berakal budi, yang secara kodrati, manusia merupakan makhluk
monodualis. Artinya selain sebagai makhluk individu, manusia berperan
juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga)
dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah pisahkan.
14
Ibid,hal. 81-83
15
Bagus Takwin, Psikologi Naratif Membaca Manusia Sebagai Kisah, Yogyakarta: 2007,
hal. 4
16
Hardono Hadi, Jati Diri Manusia, Yogyakarta: Kanisius, 1996, hal. 33
17
Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hal.
39
18
Ibid, hal.44
10
2) Kedua, basyar yang berarti kulit luar. Kata basyar dalam al-Qur’an
disebutkan 37 kali salah satunya dalam surah al-Kahfi.
3) Ketiga, Bani Adam berarti anak Adam, seperti dalam firman Allah surat
al-A’raf
Artinya: “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu
dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia
dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-
orang yang tidak beriman”.22
2. Klasifikasi/kategori
Imam Ghazali membagi manusia ke dalam 4 Golongan
a. Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia
Tahu kalau dirinya Tahu).
b. Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi
dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu).
22
Ibid, Surat Al-A’raf ayat 27
23
Ibid, Surat Maryam Ayat 58
12
c. Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang tidak tahu (tidak
atau belum berilmu), tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu).
d. Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang Tidak Tahu
(tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu). 24
C. Manusia Sebagai Sumber Belajar
Menurut Slameto terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu
faktor Internal dan faktor Eksternal.
1. Faktor Internal
a) Kesehatan
b) Kecacatan Tubuh
c) Psikologi (intelegensi, Peratian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan,
Kesiapan, Cara Belajar)
2. Faktor Esternal
a) Keluarga (cara mendidik, relasi, Ekonomi, latar kebudayaan,
b) Sekolah (Metode, Kurikulum, Relasi Guru dan siswa, Disiplin, waktu
sekolah, Standar Pelajaran, sarana dan prasarana, metode)
c) Masyarakat/sosial (aktifitas, Media masa, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat, 25
1. Orangtua
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, “Orang tua
adalah ayah ibu kandung”.26 Selanjutnya A. H. Hasanuddin menyatakan
bahwa, “Orang tua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh
24
Othman, A. I. Manusia Menurut al-Ghazali terj. Johan Smit. Bandung: Pustaka, 1987,
hal 77
25
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta,2010) hal.5-7
26
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta 1990, hal.629
13
27
putra putrinya”. Dan H.M Arifin juga mengungkapkan bahwa “Orang tua
menjadi kepala keluarga”28
Orang tua merupakan sumber belajar utama dan pertama bagi anak-
anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima
pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat
dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu
bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari
pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan
strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi
pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan
hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua
dan anak.29
Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan
amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Pendidikan orang tua
terhadap anak- anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa
kasih sayang terhadap anak-anak, dan yang diterimanya dari kodrat.
Orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena
itu, kasih sayang orang tua terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang
yang sejati pula.30
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang
terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang
selalu di sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum,
memelihara, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah
sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada anggota
keluarga lainnya. Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan
pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu,
seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik
27
A.H. Hasanuddin, Cakrawala Kuliah Agama, Al-Ikhlas, Surabaya, 1984 hal. 155
28
H.M Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1987 hal.74
29
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. X, 2012 hal. 35
30
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya,
2009 Bandung, hal. 80
14
31
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2011, hal.
137-138
32
St. Marwiyah, “Peranan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan” Dalam Jurnal
Pendidikan, STAIN Palopo, Vol. 14 No. 1 2012, hlm. 50.
15
36
Ibid
37
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
17
38
Toto Suharto. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat,” Jurnal Cakrawala
Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No. 3
39
Ibid
40
Misbah Ulmunir, “Suplemen Mata Kuliah Sosiolgi Pendidikan Islam” Suplemen 1
Kependidikan Islam, 2006, hal 60.
41
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 195.
18
5. Tutor
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
menyebutkan bahwa “Tutor adalah tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan danpelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutamabagi pendidik
pada perguruan tinggi”.42
mahi menyatakan bahwa tutor adalah mitra dan pembimbing warga
belajar yang menempatkan dirinya sebagai sumber belajar, yang berarti
pula pengelolaan pembelajaran berpusat pada warga belajar. 43
Sedangkan menurut Siswanto menyatakan bahwa peran guru, pelatih,
instruktur, tutor adalah membimbing, menunjukkan cara atau jalan demi
tercapainya tujuan pembelajaran.44
Istilah pendidik dalam dunia pendidikan berbeda. Pendidik dalam
pendidikan formal dikenal dengan sebutan guru sedangkan dalam
pendidikan nonformal lebih dikenal dengan sebutan tutor atau pamong
belajar. Menurut Mustafa Kamil menyatakan bahwa tutor dalam
pendidikan nonformal adalah orang yang profesional yang mempunyai
kemampuan, kompetensi dan keterampilan dalam mengelola proses
pembelajaran.45
Tutor sebagai sumber belajar dapat juga dilakukan antara siswa
denga siswa yang lain yang sering disebut dengan peer teaching atau
tutor sebaya yaitu merupakan metode yang mengajak siswa untuk belajar
dengan temansebayanya.46
6. Pembicara/Narasumber
42
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 29 ayat 2
43
Mahi, A. K. 2005. Evaluasi dan Perencanaan Penggunaan Lahan (Diktat, tidak
dipublikasikan). Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 240 hal.240
44
H.B, Siswanto.,Pengantar Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara, 2013, hal. 34
45
Mustofa Kamil, Teori Angragogi dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung:
Pedogogiana Press, 2008 hal. 26
46
Aswan , Zain, Bahri syamsul, Djamarah, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit
PT. Rineka Cipta, 2006, hal. 56
19
51
Abidin, Z., Media dan Sumber-sumber Belajar, Surakarta: UMS, 2003, hal. 57-58
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber balajar adalah segala sesuatu baik secara sengaja ataupun
tidak sengajar yang digunakan, di lihat, di dengar, di rasakan, yang dapat
menimbulkan peristiwa belajar. Sumber belajar dari manusia didapat dari
Orangtua, Guru/Dosen Masyarakat, Tutor, Pembicara/nara sumber.
Urgensi sumber belajar melalui manusia dapat dilihat bahwa sumber
belajar manusia merupakan pelaksana tujuan instruksional, denga
22
DARTAR PUSTAKA