Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEDIA PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN AL- QUR’ AN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu:

Mohamad Ayyub Mubtadik, M.Pd

Disusun Oleh :

Ririn Ni’matus Sholikhah (20210880260162)

Puspita Nur Zulaikha Ambarwati (20210880260159)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTDA’IYAH JURUSAN


TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA

NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

2023
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang ini
berkembang sangat pesat.Pada masa sekarang pembaruan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
Salah satu hasil teknologi yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar adalah
media pendidikan. Media pendidikan yang digunakan sekarang harus sesuai dengan
perkembangan dan tututan zaman.
Penggunaan media pendidikan yang tepat akan mempermudah dalam proses
belajar mengajar dan tercapainya pengajaran. Sebuah media pembelajaran akan
mempengaruhi samapai atau tidaknya suatu informasi kepada peserta didik dari akhir
1
suatu pembelajaran. Masih banyak ditemukan kasus pendidik yang tidak
mempergunakan media yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan, sehingga
dalam pembelajaran pendidikan agama islam peserta didik banyak yang mengalami
kesulitan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah antara lain:
1. Apa pengertian media pendidikan ?
2. Bagaimana media pembelajaran dalam tafsir Al Qur’an ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media pendidikan.
2. Untuk mengetahui media pembelajaran dalam tafsir Al Qur’an

1Yusufhadi Miarso. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta:
PustekkomDikbuddan CV Rajawali. Hlm. 25.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pendidikan


Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiyah memiliki arti “perantara” atau pengantar.2 Menurut
Associalition for Education and Comunication Technology (AECT), media adalah
segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi, dan
menurut Education Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas
program instruksional.
Dalam bahasa arab, media adalah program atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Selain itu, media adalah suatu alat bantu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (komunikator) kepenerima pesan
(komunikan) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.3
Menurut Zakiah Darajat, media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu
benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang
terdapat dari dalam maupun dari luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu
penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk
meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa. 4 Sedangkan menurut Asnawir dan
Basyiruddin Usman menjelaskan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, persasaan, dankemauan audien
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.5
Belajar yaitu kegiatan berproses yang memiliki unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjeang pendidikan. Di samping itu, ada pula
orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti latihan membaca dan

2 Yusufhadi Miarso. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta:
Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali. Hlm.25.
3Unang Wahidin. 2015. “Interaksi Komunikasi Berbasis Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar”. Edukasi

Islami: Jurnal Pendidikan Islam. Hlm. 819


4 Zakiah Darajat. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm.226.
5 Asnawir dan Basyaruddin Usman. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press. Hlm.11.

2
menulis.6 Istilah media pendidikan memiliki beberapa pengertian yang luas dan secara
sempit. Adapun yang secara luas media pendidikan adalah setiap orang, materi atau
peristiwa yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Adapun pengertian secara sempit media pendidikan adalah sarana nonpersonal
(bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang peranan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan. Dari beberapa perbedaan pendapat diatas
tersebut dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah suatu alat bantu atau
sarana yang dijadikan sebagai perantara atau komunikasi untuk menyampaikan pesan
dan informasi berupa ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan
untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Dasar Pemikiran Penggunaan Media Pembelajaran
Media pendidikan memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik
perhatian (international role), peran komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role).7 Peranan dari media pendidikan adalah sebagai
proses penyalur pembelajaran, dan dapat menarik perhatian siswa, dan dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam
proses pembelajaran guru dapat menyampaikan materi secara menarik dan dapat
menarik perhatian siswa. Dalam melaksakan tugasnya sebagai pendidik, guru harus
dilandasi oleh langkah-langkah yang bersumber dari ajaran agama sebagaimana
firman allah dalam surat an-nahl ayat:44
َ‫اس َمانُ ِز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَعَلَّ ُه ْم َيتَفَ َّك ُر ْون‬ ِ َ‫الزب ُِر َوا ْنزَ ْلنَآاِلَيْك‬
ِ َّ‫الذ ْك َر ِلتُبَيِنَ ِللن‬ ِ ‫بِ ْالبَيِنَا‬
ُّ ‫ت َو‬
Artinya: “(mereka kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan
(mukjizat) dan kitab-kitab. Dan kami turunkan ad-dzikir (al-quran) kepadamu, agar
engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
agar mereka memikirkan”.
Dalam masalah penerapan media pendidikan, pendidik harus memperhatikan
perkembangan jiwa keagamaan peserta didik. Tanpa memperhatikan peserta didik,
pendidik tidak dapat memahami perkembangan jiwa serta tingkat daya pikir pesetra
didik. Guru akan kesulitan dalam mencapai tujuan mengajar. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat An-Nahl Ayat 125:

6 Abdul Wahab Rosyidi dan Mumlu’atul Ni’mah. 2011. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
UIN Maliki Press. Hlm.15-26.
7 Umi Rosyidah, dkk. 2008. Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press. Hlm.96.

3
َ ‫سنُ ا َِّن َربَّكَ ُه َوا َ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬
َ ‫ض َّل َع ْن‬
‫س ِب ْي ِل ِه‬ َ ْ‫ِي اَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫سنَ ِة َو َجا ِدلَ ُه ْم ِبالَّتِ ْي ه‬ َ ‫ااح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬
ِ ‫س ِب ْي ِل َر ِبكَ ِب‬ َ ‫ع اِلَى‬ ُ ْ‫اُد‬
. َ‫َوه َُوا َ ْع َل ُم ِب ْال ُم ْهت َ ِديْن‬
Artinya: “serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-
Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Terkait dengan makna ayat diatas, dalam tafsir al-quran hidayatul insan
disebutkan:
1. Jalan tuhanmu yang lurus yang didalamnya mengandung ilmu yang bermanfaat
dan amal yang soleh.
2. Hikmah artinya tepat sasaran yakni dengan memposisikan sesuatu pada
tempatnya.
3. Pelajarn yang baik yakni nasehat yang baik dan perkataan yang menyentuh.
4. Bantahlah mereka dengan cara yang baik jika orang yang didakwahi menyangka
bahwa yang dipegangnya adalah kebenaran atau sebagai penyeru kepada
kebatilan, maka dibantah dengan cara yang baik yakni cara yang dapat membuat
orang tersebut mau mengikuti secara akal maupun dalil.
5. Mengikutsertakan banyak pancaindra dalam proses pembelajaran.
6. Meminimalisir perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik.
C. Media Pendidikan Pandangan Al Quran
Beberapa klaster media pembelajaran yang di nayatakan dalam Al- Qur’an,
sebagai berikut:
1. Media pembelajaran audio
Media pembelajaran audio adalah media yang hanya dapat didengar, berupa
suara dengan berbagai alat penyampai suara baik dari manusia maupun
immanusia. 8 Dalil yang berhubungan dengan suara sebagai sumber penyampai
pesan, dapat diambil dari kata baca, menjelaskan, ceritakan, dan kata-kata lain
yang semakna. Dalam hal ini terdapat beberapa ayat yang memberikan keterangan
adanya media pembelajaran audio di dalam al-Qur’an, di antaranya surah al-‘Alaq
(96); 1, Al-Isra’ (17): 14, Al-Ankabut (29); 45, Al-Muzammil (73); 20. Berikut ini
Al Isra’ (17) 14 :
.‫اِ ْق َرأْ ِكتَبَكَ َكفَى ِبنَ ْفسِكَ ْاليَ ْو َم َعلَيْكَ َحسِينٍا‬

8 M. Ramli. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Pers. Hlm.17

4
Artinya:“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadapmu”.
Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah menjelaskan
(asal kata kerja “jelas”), diantaranya terdapat dalam surat Al An’am (6):97 dan
165, At- Taubah (9): 11. Berikut ini At- Taubah (9):11.
. َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَ ْعلَ ُمون‬ ْ ‫ص ُل‬
ِ َ‫ال َءاي‬ ِ ‫الزك ََوةَ فَإِ ْخ َونُ ُك ْم فِى الد‬
ِ َ‫ِين َونُف‬ َّ ‫فَإِن ت َاب ُْو َاوأَقَا ُم ْوا ال‬
َّ ‫صلَ َوةَ َو َءات َُوا‬
Artinya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”.
Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah ceritakan (asal
kata “cerita”), diantaranya terdapat dalam surat Al- Baqarah (2): 76, Yusuf (12):5.
Berikut ini Al- Baqarah (2): 76
َّ ‫ض قَالُ ٓوا أَت ُ َح ِدثُونَ ُهم ِب َما فَت َ َح‬
َ‫ٱّللُ َعلَ ْي ُك ْم ِليُ َحا ٓ ُّجو ُكم ِبِۦه ِعند‬ ُ ‫قَالُ ٓوا َءا َمنَّا َو ِإذَا خ ََل َب ْع‬...........
ٍ ‫ض ُه ْم ِإلَى َب ْع‬
َ‫َربِ ُك ْم ۚ أَفَ َل تَ ْع ِقلُون‬
Artinya: “... lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka
(orang- orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya
dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu;
tidakkah kamu mengerti?”
Dari kata kerja “bacalah, menjelaskan, dan ceritakan”, di atas tentunya akan
menimbulkan bunyi atau suara sehingga dapat dipahami apa isi yang disampaikan,
dan mungkin juga terdapat guru yang menyampaikan bahan pembelajaran dengan
hanya membacakan buku/ kitab yang dijadikan rujukan dalam suatu pembelajaran.
Namun yang lebih ditekankan dari kata baca, menjelaskan, dan menceritakan
adalah timbulnya suara yang dapat menyampaikan bahan pembelajaran.
Hubungan media audio ini dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama
Islam sangat erat. Dari sisi kognitif media audio ini dapat dipergunakan untuk
mengajarkan berbagai aturan dan prinsip, dari segi afektif media audio ini dapat
menciptakan suasana pembelajaran, dan segi psikomotor media audio ini untuk
mengajarkan media keterampilan verbal. Sebagai media yang bersifat auditif, maka
media ini berhubungan erat dengan radio, alat perekam pita magnetik, piringan
hitam, atau mungkin laboratorium bahasa9.

9 Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat Press. Hlm.101.

5
2. Media pembelajaran audio
Media pembelajaran visual seperangkat alat penyalur pesan dalam
pembelajaran yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya suara
dari alat tersebut. Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah (2) 31:
ِ ‫ض ُه ْم َعلَى ْال َملَئِ َك ِة فَقَا َل ا َ ْنبِئ ُ ْونِ ْي بِا َ ْس َم‬
َ ‫آء َهؤ ََُل ِء ا ِْن ُك ْنت ُ ْم‬
. َ‫ص ِدقِيْن‬ َ ‫َو َعلَّ َم اَدَ َم االَ ْس َمآ َء ُكلَّ َها ث ُ َّم َع َر‬
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-
orang yang benar!”.
Dari ayat tersebut Allah mengajarkan kepada Nabi Adam as. namanama benda
seluruhnya yang ada di bumi. Kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat
untuk menyebutkannya, yang sebenarnya belum diketahui oleh para malaikat.
Benda-benda yang disebutkan oleh Nabi Adam a.s. diperintahkan oleh Allah swt.
tentunya telah diberikan gambaran bentuknya oleh Allah swt.
3. Media pembelajaran berbasis teknologi
Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi termasuk
komunikasi dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan dalam surah An-Naml (27)
29- 30 , yaitu tentang cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balkis
ُ ُ
َ ‫) قَالَتْ يَا أَيُّ َها ْال َم ََل ِإنِي أ ْلق‬28( َ‫ظ ْر َماذَا يَ ْر ِجعُون‬
َّ َ‫ِي ِإل‬
‫ي ِكتَابٌ ك َِري ٌم‬ َ ‫ا ْذهَبْ ِب ِكت َا ِبي َهذَا فَأ َ ْل ِق ْه ِإلَ ْي ِه ْم ث ُ َّم ت ََو َّل‬
ُ ‫ع ْن ُه ْم فَا ْن‬
)30( ‫الرحِ يم‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬ َّ ‫س َل ْي َمانَ َوإِ َّنهُ بِس ِْم‬
َّ ِ‫َّللا‬ ُ ‫) إِنَّهُ مِ ْن‬29(
Artinya: “(28) Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada
mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka
bicarakan”. (29) berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, Sesungguhnya
telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia, (30) Sesungguhnya surat itu,
dari Sulaiman dan Sesungguhnya isi)-nya: “Dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan bahwa ("Pergilah membawa surahku ini,
lalu jatuhkan kepada mereka) kepada ratu Balqis dan kaumnya (kemudian
berpalinglah) pergilah (dari mereka) dengan tidak terlalu jauh dari mereka (lalu
perhatikanlah apa yang mereka bicarakan.") yakni, jawaban atau reaksi apakah
yang bakal mereka lakukan. Kemudian burung Hud-hud membawa surat itu lalu
mendatangi ratu Balqis yang pada waktu itu berada di tengah-tengah bala
tentaranya. Kemudian burung Hud-hud menjatuhkan surah Nabi Sulaiman itu ke

6
pangkuannya. Ketika ratu Balqis membaca surah tersebut, tubuhnya gemetar dan
lemas karena takut, kemudian ia memikirkan isi surah tersebut.
Selanjutnya (la berkata) yakni ratu Balqis kepada pemuka kaumnya. (Hai
pembesar-pembesar! Sesungguhnya aku) dapat dibaca Al Mala-u Inni dan Al
Mala-u winni, yakni bacaan secara Tahqiq dan Tas-hil (telah dijatuhkan kepadaku
sebuah surah yang mulia) yakni surah yang berstempel. (Sesungguhnya surat itu
dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya) kandungan isi surat itu, (Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)10.
Dari potongan cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis tersebut terjadi teknologi
komunikasi yang canggih pada masa itu, Nabi Sulaiman menggunakan burung
Hud-Hud untuk menyampaikan pesan dalam bentuk surat yang disampaikan
kepada Ratu Balqis, sehingga yang disampaikan dapat terima dengan baik sampai
pada tujuan yang dikehendaki. Bahkan Nabi Sulaiman telah memperlihatkan
teknologi yang canggih di istananya, yang Allah Swt. abadikan pada ayat
berikutnya, surah An-Naml (27) 44:
َ ‫ص ْر ٌح ُّم َم َّرد ٌ ِمن قَ َو ِار‬
ۗ ‫ير‬ َ ُ ‫ساقَ ْي َها ۚ قَا َل إِنَّ ۥه‬ َ ‫ص ْر َح ۖ فَلَ َّما َرأَتْهُ َح ِسبَتْهُ لُ َّجة َو َك‬
ْ َ‫شف‬
َ ‫ت َعن‬ َّ ‫قِي َل لَ َها ٱدْ ُخ ِلى ٱل‬
َ‫ب ْٱلعَلَ ِمين‬ ُ ‫ظلَ ْمتُ نَ ْفسِى َوأ َ ْسلَ ْمتُ َم َع‬
ِ ‫سلَ ْي َمنَ ِ َّّللِ َر‬ َ ‫ب ِإنِى‬ ْ َ‫قَال‬
ِ ‫ت َر‬
Artinya: "Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala
Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya
kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin
terbuat dari kaca". berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah
berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada
Allah, Tuhan semesta alam".
Dalam Tafsir Jalalain diterangkan, bahwa: (Dan dikatakan pula kepadanya,
"Masuklah ke dalam istana!") yang lantainya terbuat dari kaca yang bening sekali,
kemudian di bawahnya ada air tawar yang mengalir yang ada ikannya. Nabi
Sulaiman sengaja melakukan demikian sewaktu ia mendengar berita bahwa kedua
betis ratu Balqis dan kedua telapak kakinya seperti keledai. (Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu dikiranya kolam air) yakni kolam yang penuh dengan air
(dan disingkapkannya kedua betisnya) untuk menyeberangi yang ia duga sebagai
kolam, sedangkan Nabi Sulaiman pada saat itu duduk di atas singgasananya di
ujung lantai kaca itu, maka ternyata ia melihat kedua betis dan kedua telapak

10 Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, 2009. Terjemah Tafsir Jalalain.
Tasikmalaya: Pustaka Al- Hidayah

7
kakinya indah. (Sulaiman berkata) kepada Balqis, ("Sesungguhnya ia adalah istana
licin) dan halus (yang terbuat dari kaca") kemudian Nabi Sulaiman mengajaknya
untuk masuk Islam. (Balqis berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya aku telah berbuat
zalim terhadap diriku sendiri) dengan menyembah selain Engkau (dan aku berserah
diri) mulai saat ini (bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb semesta alam.")
kemudian Nabi Sulaiman berkehendak untuk mengawininya tetapi ia tidak
menyukai rambut yang ada pada kedua betisnya. Maka setan-setan membuat
cahaya untuk Nabi Sulaiman, dengan cahaya itu lenyaplah bulu-bulu betisnya.
Nabi Sulaiman menikahinya serta mencintainya, kemudian Nabi Sulaiman
mengakui kerajaannya. Tersebutlah, bahwa Nabi Sulaiman menggilirnya sekali
setiap bulan, kemudian ia tinggal bersamanya selama tiga hari untuk setiap giliran.
Disebutkan di dalam suatu riwayat, bahwa Nabi Sulaiman telah diangkat menjadi
raja sejak ia berumur tiga belas tahun. Pada saat ia meninggal dunia umurnya
mencapai lima puluh tiga tahun; Maha Suci Allah yang tiada habis bagi kerajaan-
Nya11.
Nabi Sulaiman telah memperkenalkan istananya dengan berbagai kecanggihan
pada saat itu, hal ini merupakan salah satu daya tarik dalam teknik komunikasi agar
dapat berjalan dengan baik. Sehingga Ratu Balqis dapat tertarik dan merasa
nyaman berada di istana Nabi Sulaiman, akhirnya beliau menjadikan Ratu Balqis
sebagai isteri.
Hubungannya dengan proses pembelajaran yang juga merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang berada di wilayah pendidikan. Penggunaan media burung
Hud- Hud oleh Nabi Sulaiman dalam menyampaikan surat kepada Ratu Balqis
merupakan implementasi teknologi pada masa itu, sebab dengan penggunaan
burung tersebut dapat membuat proses komunikasi lebih efektif dan efisien.
Bahkan dalam pertemuan keduanya difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang
menggunakan teknologi canggih, sehingga dapat membuat suasana nyaman dan
kondusif. Dengan demikian, dalam pembelajaran seharusnya dapat menggunakan
media yang dapat memperlancar komunikasi dalam prosesnya, dan menggunakan
sarana yang dapat membuat peserta didik nyaman, sehingga pembelajaran dapat
mencapai tujuan secara maksimal.

11 Ibid,.

8
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran pada masa sekarang (modern),
tentunya mempunyai perbedaan dalam wujudnya. Media pembelajaran berbasis
teknologi dewasa ini sangat maju dan cukup variatif, masih terbuka untuk lebih
canggih masa pada yang akan datang. Beberapa media dalam pembelajaran yang
berbasis teknologi seperti:
a. Televisi
b. VTR (Video Tape Recorder)
c. VCD (Video Compact Disc)
d. DVD (Digital Versatile Disc)
e. Film
f. Komputer/Internet

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media pendidikan adalah suatu alat dan sarana yang dijadikan sebagai perantara
atau komunikasi untuk menyampaikan pesan dan informasi berupa ilmu pengetahuan
dari berbagai sumber kepenerima pesan untuk mencapai tujuan tertentu. Landasan
penggunaan media dalam pembelajaran harus dilaksanakan dengan bijaksana dan
bertanggung jawab, agar peserta didik dapat menjalin komunikasi dengan baik,
sehingga dapat tercptanya suasana yng kondusif. Dalam proses mengajar seorang guru
harus dilandasi dengan ajaran yang bersumber dari agama islam.

Media pendidikan harus diterapkan pada masa sekarang ini, karena dengan
menerapkan media pembelajaran peserta didik lebih mudah memahami suatu materi
yang diberikan oleh guru. Media pendidikan juga sangat bermanfaat sebagai alat
bantu atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi berupa ilmu
pengetahuan guna untuk mencapai tujuan. Dalam menggunakan media pendidikan
ada dua cara yang harus kita ketahui yaitu media pendidikan audio dan media
pendidikan visual.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan dan
penyusunan kalimat, kami mohon maaf. Untuk itu kami sangat membutuhkan kritik
dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita

10
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir dan Basyaruddin Usman. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat
Press.
Asy-Syuyuthi. Jalaluddin, & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, 2009.
Terjemah Tafsir Jalalain. Tasikmalaya: Pustaka Al- Hidayah
Darajat. Zakiah, 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Miarso. Yusufhadi, 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali.
Ramli. M. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Pers.
Rosyidah. Umi, dkk. 2008. Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki
Press.
Rosyidi. Abdul Wahab, dan Mumlu’atul Ni’mah. 2011. Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press.
Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab. Tangerang: Lentera Hati.
Wahidin. Unang, 2015. “Interaksi Komunikasi Berbasis Media Pembelajaran dalam
Proses Belajar Mengajar”. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam.

11

Anda mungkin juga menyukai