Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH HADITS TEMATIK: MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM

MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Studi Hadits
Dosen Pengampu: Dr. Wahidul Anam, M.Ag

Disusun Oleh:
Rizki Amalia Intias (926.001.18.019)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era milenial saat ini, pendidikan tidaklah lepas dari manajemen
pendidikan. Dimana manajemen pendidikan inilah yang kemudian diterapkan
dalam pengembangan pendidikan tersebut. Manajemen yang berasal dari akar
kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola,
dan memperlakukan. Al-Qur’an menyebutkan bahwa Allah SWT sebagai
tenaga administrator dan manajer yang Maha-andal.
Pendidikan idealnya tidak bisa dihilangkan dari diri manusia karena
keduanya adalah bagian dari hal yang saling berkaitan. Manusia pada
umumnya butuh pendidikan yang baik dan layak dengan sistem manajemen
pendidikan yang memadai. Oleh karenanya, manajemen pendidikan harus
diarahkan.
Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Guru paling tidak dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun
sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-
alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila
media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran.1
Media pembelajran itu sendiri, sebenarnya sudah ada dan
diaplikasikan sejak zaman Rasulullah saw. Beliau dalam mengajarkan ilmu
pengetahuan kepada sahabat-sahabatnya tidak lepas dari adanya media
sebagai sarana penyampaian materi ajarannya. Seperti pada hadits yang akan

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2003), hlm. 2
kami bahas dimana Rasulullah menggambar dan membuat garis-garis ketika
sedang menyampaikan ajarannya kepada para sahabatnya. Hal ini
membuktikan bahwa kebenaran tentang adanya media pembelajaran sudah
ada sejak zaman dahulu, yaitu sejak zaman Rasulullah saw.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian media?
2. Apa macam-macam media pendidikan Islam pada masa Rasulullah?
3. Bagaimana hadist tentang media pembelajaran?
4. Bagaimana perbandingan penggunaan media pada zaman Rasulullah
dengan zaman sekarang?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan nya adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian media
2. Untuk mengetahui macam-macam media pendidikan islam pada masa
Rasulullah
3. Untuk mengetahui hadist tentang media pembelajaran
4. Untuk mengetahui perbandingan penggunaan media pada zaman
Rasulullah dengan zaman sekarang
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara ( ‫ ) وس>>ا ئ>>ل‬atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Grlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Secara laebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali inforasi visual atau verbal.2 Media pembelajaran adalah sebagai
penyampai pesan dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan.
Media pembelajaran meliputi berbagai jenis,
antaralain: pertama, media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar,
foto, diagram. Kedua, media model solid atau media tiga dimensi, seperti
model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dan
sebagainya. Ketiga, media proyeksi, seperti film, filmstrip,
OHP. Keempat, media informasi, computer, internet. Kelima, lingkungan.3
Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dibagi dalam dua kategori
luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan teknologi mutakhir.
1. Piliham media tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
1. Proyeksi opaque (tak tembus pandang)
2. Proyeksi overhead

2 Ibid., hlm. 3
3 Trianto, MENDESAIN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF-PROGRESIF: konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Kencana Prenada
Media Group, 2009), hlm. 235
3. Slides
4. Filmstrip
b. Visual yang tak diproyeksikan
1. Gambar, poster
2. Foto
3. Chart, grafik, diagram
4. Pameran, papan info, papan bulu
c. Audio
1. Rekaman piringan
2. Pita, kaset, reel, catridge
3. Penyajian multimedia
d. Penyajian multimedia
1. Slide plus suara (tape)
2. Multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
1. Film
2. Televisi
3. Radio
f. Cetak
1. Buku teks
2. Modul, teks terprogram
3. Workbook
4. Majalah ilmiah, berkala
5. Lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
1. Teka-teki
2. Simulasi
3. Permainan papan
h. Realia
1. Model
2. Spicemen (contoh)
3. Manipulatif (peta, boneka)
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi, antara lain: Teleconference dan
kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor, antara lain: Computer-assisted
instruction,Permainan computer, Sistem tutor, intelejen, Interaktif,
Hypermedia, Compact (video).4

B. Macam-macam media pendidikan Islam pada masa Rasulullah


Dalam proses pembelajaran dengan para sahabat, Rasulullah saw
menjadikan pribadinya sebagai media. Melalui ucapan, sifat, dan perilaku
beliau para sahabat dapat memahami ajaran Islam dan mampu pula
mengamalkannya dengan baik. Dalam hal ini Rasulullah mengajukan
pertanyaan kepada sahabat dan ketika diperlukan beliau menggunakan organ
tubuhnya sebagai media Berdasarkan beberapa hadis yang dijelaskan
Rasulullah saw. Maka media-media manusia dalam pengajaran dapat
dikemukakan sebagai berikut:5
1. Mengajukan pertanyaan
‫َعن َأِبي ُهَر ْيَر ة َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل َأَت ْد ُروَن َم ا اْلُم ْفِلُس َق اُلوا اْلُم ْفِلُس‬
‫ِفيَنا َم ْن اَل ِد ْر َهَم َلُه َو اَل َم َتاَع َفَق اَل ِإَّن اْلُم ْفِلَس ِم ْن ُأَّمِتي َي ْأِتي َي ْو َم اْلِقَياَم ِة ِبَص اَل ٍة َو ِص َياٍم‬
‫َو َزَك اٍة َو َيْأِتي َقْد َشَتَم َهَذ ا َو َقَذ َف َهَذ ا َو َأَك َل َم اَل َهَذ ا َو َس َفَك َد َم َهَذ ا َو َضَر َب َهَذ ا َفُيْع َطى َهَذ ا‬
‫ِم ْن َح َس َناِتِه َو َهَذ ا ِم ْن َح َس َناِتِه َفِإْن َفِنَيْت َح َس َناُتُه َقْبَل َأْن ُيْقَض ى َم ا َع َلْيِه ُأِخ َذ ِم ْن َخ َطاَي اُهْم‬
‫َفُطِر َح ْت َع َلْيِه ُثَّم ُطِر َح ِفي الَّنار‬
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tahukah
kalian apa yang dimaksud dengan al-muflis(bankrut) ?” Sahabat
menjawab, “Al-muflis dikalangan kami orang yang tidak memiliki uang
dan harta benda.” Rasulullah bersabda: ” Sesungguhnya al-muflis
dikalangan umatku adalah orang yang datang pada hari qiamat
membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Selain itu, ia juga memfitnah,

4 Azhar Arsyad, Op. Cit, hlm. 33-34


5 Bukhari umar, Hadits Tarbawi, ( Jakarta : Amzah, 2012), h. 151
menuduh (berbuat maksiat), memakan harta orang lain (dengan cara
tidak halal), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Lalu masing-
masing kesalahan itu ditebus dengan kebaikan (pahala)nya. Setelah
kebaikan (pahala)nya habis sebelum kesalahannya terselesaikan, maka
dosa orang dizaliminya itu dilemparkan kepadanya, kemudian ia
dilemparkan kedalam neraka.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)6
Dalam hadis terlihat bahwa Rasulullah saw memfungsikan dirinya
sebagai mediator, Beliau ajukan pertanyaan kepada para sahabatnya. Beliau
dengarkan jawaban mereka, kemudian beliau menjelaskan inti masalah yng
sedang dibicarakan sehingga tidak ada lagi tanda tanya dalam fikiran para
sahabat, melalui beliau peserta didik mendapat informasi. Dengan demikian
beliau adalah media pembelajaran.
Hadis di atas menginformasikan bahwa media yang diterapkan Nabi
agar ajaran Agamanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, antara
lain dapat dilihat dengan melalui media perbuatan Nabi sendiri, di mana
beliau memberikan contoh langsung yang dikenal dengan istilah uswah
hasanah (contoh teladan yang baik).
2. Media Hidung
‫َح َّد َثَنا ُمَع َّلى ْبُن َأَسٍد َقاَل َح َّد َثَنا ُو َهْيٌب َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َطاُو ٍس َع ْن َأِبيِه َع ْن اْبِن َعَّباٍس َر ِض َي‬
‫ُهَّللا َع ْنُهَم ا َقاَل َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُأِم ْر ُت َأْن َأْس ُجَد َع َلى َس ْبَعِة َأْع ُظٍم َع َلى اْلَج ْبَهِة‬
‫َو َأَش اَر ِبَيِدِه َع َلى َأْنِفِه َو اْلَيَد ْيِن َو الُّر ْك َبَتْيِن َو َأْطَر اِف اْلَقَد َم ْيِن َو اَل َنْك ِفَت الِّثَياَب َو الَّشَعَر‬
Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad berkata, telah
menceritakan kepada kami Wuhaib dari 'Abdullah bin Thawus dari
Bapaknya dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata, "Nabi saw bersabda: "Aku
diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota
sujud); kening -beliau lantas memberi isyarat dengan tangannya
menunjuk hidung- kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari dari
kedua kaki dan tidak boleh menahan rambut atau pakaian (sehingga
menghalangi anggota sujud)." (HR. Bukhari)

6 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Muslim, bab : haramnya kezhaliman
Dalam hadis ini, Rasulullah saw menyebutkan anggota-anggota tubuh
yang harus menyentuh lantai ketika bersujud dalam shalat. Anggota-anggota
tubuh itu adalah kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari
kedua kaki. Ketika menyebutkan kening, beliau menunjuk hidung sebagai
penekan bahwa hidung itu juga harus menyentuh lantai. Dalam hal ini beliau
telah menggunakan media hidung dalam pembelajaran terhadap para
sahabatnya.
3. Media lidah dan jari
Dalam mendidik dan mengajar, anggota tubuh pendidik dapat menjadi
media agar perhatian peserta didik terpusat dan dapat memahami
pelajaran dengan mudah. Sehubungan dengan metode ini, terdapat
hadis terdapat hadis antara lain:
‫َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َو ِز يٍر اْلَو اِس ِطُّي َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن ُع َبْي ٍد ُه َو الَّطَناِفِس ُّي َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َع ْب ِد‬
‫اْلَع ِزيِز الَّراِس ِبُّي َع ْن َأِبي َبْك ِر ْبِن ُع َبْي ِد ِهَّللا ْبِن َأَنِس ْبِن َم اِل ٍك َع ْن َأَنٍس َق اَل َق اَل َر ُس وُل ِهَّللا‬
‫َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم ْن َعاَل َج اِر َيَتْيِن َد َخ ْلُت َأَنا َو ُهَو اْلَج َّنَة َك َهاَتْيِن َو َأَش اَر ِبُأْص ُبَع ْيِه‬
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wazir Al Wasithi, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid Ath Thannafisi, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz Ar Rasibi dari Abu
Bakr bin Ubaidullah bin Anas bin Malik dari Anas ia berkata; Rasulullah
saw bersabda: "Barangsiapa yang memelihara dua orang anak wanita,
maka aku dan ia akan masuk ke dalam surga seperti kedua (jari) ini."
Beliau sambil memberi isyarat dengan kedua jari telunjuknya. (HR. At-
Tirmidzi)7

Hadis lidah sebagai media


‫َح َّد َثَنا ُس َو ْيُد ْبُن َنْص ٍر َأْخ َبَر َن ا اْبُن اْلُمَب اَرِك َع ْن َم ْع َم ٍر َع ْن الُّز ْه ِر ِّي َع ْن َع ْب ِد الَّرْح َمِن ْبِن‬
‫َم اِع ٍز َع ْن ُس ْفَياَن ْبِن َع ْبِد ِهَّللا الَّثَقِفِّي َقاَل ُقْلُت َيا َر ُسوَل ِهَّللا َح ِّد ْثِني ِبَأْم ٍر َأْعَتِص ُم ِب ِه َق اَل ُق ْل‬
‫َر ِّبَي ُهَّللا ُثَّم اْسَتِقْم ُقْلُت َيا َر ُسوَل ِهَّللا َم ا َأْخ َو ُف َم ا َتَخ اُف َع َلَّي َفَأَخ َذ ِبِلَس اِن َنْفِسِه ُثَّم َقاَل َهَذ ا‬

7 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam at-Tirmidzi, Bab: kasih sayang terhadap
anak yatim yang mengasuhnya., No. Hadis 1841
Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah mengkhabarkan
kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Ma'mar dari Az Zuhri dari
Abdurrahman bin Ma'iz dari Sufyan bin Abdullah Ats Tsaqafi berkata:
Aku berkata: Wahai Rasulullah, ceritakan padaku suatu hal yang aku
jadikan pedoman. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"Katakan: Rabbku Allah kemudian beristiqamahlah." Aku bertanya:
Wahai Rasulullah, apa yang paling anda takutkan padaku? Beliau
memegang lidah beliau lalu menjawab: "Ini." (HR. At-tirmidzi) 8
ketika menjelaskan yang salah, Rasulullah saw menggunakan media
jari dan lidahnya ”dengan sebab ini” sambil menunjuk lidahnya. Dengan
demikian, beliau telah menggunakan media jari dan lidah untuk
menyampaikan pesan. Penggunaan media ini tentu sangat efektif untuk
menjelaskan maksud pelajaran yang diberikan oleh beliau.
4. Media tangan
‫َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن اْلُم َثَّنى َح َّد َثَنا َع ْبُد اَأْلْعَلى َح َّد َثَنا َخ اِلٌد َع ْن ِع ْك ِرَم َة َع ْن اْبِن َعَّب اٍس َر ِض َي‬
‫ُهَّللا َع ْنُهَم ا َقاَل ُس ِئَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل َر َم ْيُت َبْع َد َم ا َأْمَس ْيُت َفَق اَل اَل َح َر َج‬
‫َقاَل َح َلْقُت َقْبَل َأْن َأْنَحَر َقاَل اَل َحَر َج‬
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa telah menceritakan kepada kami
Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas ra berkata: "Nabi saw ditanya, kata
orang itu: "Aku melempar jumrah setelah sore". Beliau bersabda: "Tidak
dosa". Orang itu berkata, lagi: "Aku mencukur rambut sebelum
menyembelih hewan qurban". Beliau bersabda: "Tidak dosa". (HR.
Bukhari ) 9
Hadis ini menginformasikan bahwa Nabi saw ditanya tentang dua
hal sehubungan dengan pelaksanaan ibadah haji, yaitu tentang
menyembelih hewan sebelum melontar jumrah dan mencukur rambut
sebelum menyembelih, kedua pertanyaan itu secara berurutan dijawab oleh

8 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam at-Tirmidzi, Bab: menjaga lisan., No.
Hadis, 2334
9 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : Kitab Hajji , bab, menyembelih
sebelum mencukur rambut., No. Hadis 1607
Rasulullah saw dengan menggunakan isyarat tangan yang berarti “tidak
apa-apa atau tidak salah”. Di sini beliau menggunakan tangan sebagai
media pembelajaran.
5. Media Langit dan Bumi
Langit dan Bumi merupakan dua komponen besar di alam ini.
Keduanya dapat disaksikan oleh manusia. Oleh karena itu, keduanya
dijadikan media pembelajaran oleh Rasulullah saw. Rasulullsh saw
membangkitkan semangat jihad para sahabat dengan bangkit, berdiri
dan mengajak mereka untuk ke surga. Untuk menggambarkan surga,
beliau menggunakan langit dan bumi sebagai media. Apa yang
beliau gambarkan ini sesuai dengan apa yang ditegaskan Allah swt
dalam al-Qur’an surah Ali Imran: 133 yang Artinya: “Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(QS. Ali-imran :11)
6. Media Matahari dan Bulan
Matahari dan bulan adalah benda langit yang dapat
disaksikan oleh manusia dengan jelas karena keduanya memiliki
cahaya yang terang. Rasulullah saw menggunakan keduanya sebagai
media pembelajaran.
‫َح َّد َثَنا َأُبو اْلَو ِليِد َقاَل َح َّد َثَنا َزاِئَد ُة َقاَل َح َّد َثَنا ِز َي اُد ْبُن ِع اَل َق َة َق اَل َس ِم ْع ُت اْلُمِغ يَر َة ْبَن ُش ْع َبَة‬
‫َيُقوُل اْنَك َس َفْت الَّش ْم ُس َيْو َم َم اَت ِإْبَر اِهيُم َفَقاَل الَّناُس اْنَك َس َفْت ِلَم ْو ِت ِإْبَر اِهيَم َفَق اَل َر ُس وُل ِهَّللا‬
‫َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإَّن الَّش ْمَس َو اْلَقَم َر آَيَتاِن ِم ْن آَياِت ِهَّللا اَل َيْنَك ِس َفاِن ِلَم ْو ِت َأَحٍد َو اَل ِلَحَياِتِه‬
‫َفِإَذ ا َر َأْيُتُم وُهَم ا َفاْد ُعوا َهَّللا َو َص ُّلوا َح َّتى َيْنَجِلَي‬
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Walid berkata, telah
menceritakan kepada kami Zaidah berkata, telah menceritakan kepada
kami Ziyad bin 'Alaqah berkata, "Aku mendengar al-Mughirah bin
Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya
Ibrahim. Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya matahari
dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia
tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya
seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdo'alah
kepada Allah dan dirikan shalat hingga (matahari) kembali
nampak.” (HR. Bukhari)10
Informasi yang terkandung dalam hadis di atas adalah:
a. Telah terjadi gerhana matahari pada saat kematian Ibrahim, putra
Rasulullah saw.
b. Sahabat menduga bahwa gerhana itu terjadi karena kematian
Ibrahim.
c. Rasulullah saw menegaskan bahwa gerhana matahari dan bulan
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.
d. Peristiwa gerhana itu tidak ada hubungannya dengan kematian
atau kelahiran seseorang.
Ibnu Hajar menjelaskan bahwa Rasulullah saw menegaskan
bahwa peristiwa gerhana matahari dan bulan itu merupakan tanda-
tanda kebesaran Allah, yang dikirimkannya untuk menakut-nakuti
manusia. Tepat pada waktu terjadinya peristiwa gerhana matahari,
beliau menjadikannya sebagai media untuk menanamkan keimanan
kepada para sahabat sekaligus membersihkan akidah mereka dari
unsur-unsur khurafat.
7. Mimbar
‫\َح َّد َثَنا ُقَتْيَبُة ْبُن َسِع يٍد َقاَل َح َّد َثَنا َيْع ُق وُب ْبُن َع ْب ِد الَّرْح َمِن ْبِن ُمَحَّم ِد ْبِن َع ْب ِد ِهَّللا ْبِن َع ْب ٍد‬
‫اْلَقاِر ُّي اْلُقَر ِشُّي اِإْل ْسَك ْنَد َر اِنُّي َقاَل َح َّد َثَنا َأُب و َح اِز ِم ْبُن ِد يَن اٍر َأَّن ِر َج ااًل َأَت ْو ا َس ْهَل ْبَن‬
‫َس ْع ٍد الَّساِعِد َّي َو َقْد اْم َتَر ْو ا ِفي اْلِم ْنَبِر ِمَّم ُعوُد ُه َفَس َأُلوُه َع ْن َذ ِلَك َفَقاَل َوِهَّللا ِإِّني َأَلْع ِر ُف ِمَّم ا‬
‫َي ْو ٍم َج َلَس َع َلْي ِه َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬ ‫ُهَو َو َلَقْد َر َأْيُت ُه َأَّوَل َي ْو ٍم ُوِض َع َو َأَّوَل‬
‫ِإَلى ُفاَل َنَة اْمَر َأٍة ِم ْن اَأْلْنَص اِر َقْد َسَّم اَها َس ْهٌل ُم ِر ي‬ ‫َأْر َسَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ُغاَل َم ِك الَّنَّج اَر َأْن َيْع َم َل ِلي َأْع َو اًدا َأْج ِلُس َع َلْيِهَّن ِإَذ ا َك َّلْم ُت الَّن اَس َفَأَم َر ْت ُه َفَعِم َلَه ا ِم ْن‬
‫َطْر َفاِء اْلَغاَبِة ُثَّم َج اَء ِبَها َفَأْر َس َلْت ِإَلى َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَأَم َر ِبَه ا َفُوِض َع ْت‬
‫َها ُهَنا ُثَّم َر َأْيُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َص َّلى َع َلْيَه ا َو َكَّب َر َو ُه َو َع َلْيَه ا ُثَّم َر َك َع‬

10 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : bab berdo’a saat terjadi
gerhana., No. Hadis, 1000
‫َو ُهَو َع َلْيَها ُثَّم َنَز َل اْلَقْهَقَر ى َفَسَج َد ِفي َأْص ِل اْلِم ْنَبِر ُثَّم َعاَد َفَلَّم ا َفَر َغ َأْقَبَل َع َلى الَّناِس َفَقاَل‬
‫َأُّيَها الَّناُس ِإَّنَم ا َص َنْع ُت َهَذ ا ِلَتْأَتُّم وا َو ِلَتَع َّلُم وا َص اَل ِت‬
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin 'Abdurrahman bin Muhammad bin
'Abdullah bin 'Abdul Qari al-Qurasyi al-Iskandarani berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Hazim bin Dinar bahwa ada orang-orang
mendatangi Sahl bin Sa'd As Sa'idi yang berdebat tentang mimbar dan
bahan membuatnya? Mereka menanyakan hal itu kepadanya. Sahl lalu
berkata, "Demi Allah, akulah orang yang paling mengerti tentang
masalah ini. Sungguh aku telah melihat hari pertama mimbar tersebut
dipasang dan hari saat Rasulullah saw duduk di atasnya. Rasulullah saw
mengutus orang untuk menemui seorang wanita Anshar, yang 1QDCS
1namanya sudah disebutkan oleh Sahl, Sahl lalu berkata, "Perintahkanlah
budak lelakimu yang tukang kayu itu untuk membuat mimbar bertangga,
sehingga saat berbicara dengan orang banyak aku bisa duduk di atasnya."
Maka kemudian wanita itu memerintahkan budak lelakinya membuat
mimbar yang terbuat dari batang kayu hutan. Setelah diberikan kepada
wanita itu, lalu itu mengirimnya untuk Rasulullah saw. Maka Beliau
memerintahkan orang untuk meletakkan mimbar tersebut di sini. Lalu aku
melihat Rasulullah saw shalat diatasnya. Beliau bertakbir dalam posisi di
atas mimbar lalu rukuk dalam posisi masih di atas mimbar. Kemudian
Beliau turun dengan mundur ke belakang, lalu sujud di dasar mimbar,
kemudian Beliau mengulangi lagi (hingga shalat selesai). Setelah selesai,
beliau menghadap kepada orang banyak lalu bersabda: "Wahai sekalian
manusia, sesungguhnya aku berbuat seperti tadi agar kalian mengikuti
dan agar kalian dapat mengambil pelajaran tentang tata cara
shalatku." (HR. Bukhari) 11
Hadis di atas menginformasikan bahwa Rasulullah saw
mendidik para sahabat agar menjadi orang yang pemurah. Beliau

11 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : bab, khutbah di atas mimbar.,
No. Hadis,866
memotivasi mereka untuk bersedekah. Dalam menyampaikan materi
tersebut, beliau menggunakan mimbar sebagai media. Hal ini dilakukan
agar sahabat dapat melihat beliau dengan jelas, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diterima secara baik.
8. Sutra dan Emas
‫َح َّد َثَنا ُقَتْيَبُة ْبُن َسِع يٍد َح َّد َثَنا الَّلْيُث َع ْن َيِز يَد ْبِن َأِبي َح ِبيٍب َع ْن َأِبي َأْفَلَح اْلَهْم َداِنِّي َع ْن َع ْبِد ِهَّللا‬
‫ْبِن ُز َر ْيٍر َيْع ِني اْلَغاِفِقَّي َأَّنُه َسِمَع َع ِلَّي ْبَن َأِبي َطاِلٍب َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َيُق وُل ِإَّن َنِبَّي ِهَّللا َص َّلى‬
‫ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأَخ َذ َح ِريًرا َفَجَع َلُه ِفي َيِم يِن ِه َو َأَخ َذ َذ َهًب ا َفَجَع َل ُه ِفي ِش َم اِلِه ُثَّم َق اَل ِإَّن َه َذ ْيِن‬
‫َحَر اٌم َع َلى ُذ ُك وِر ُأَّمِتي‬
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah
menceritakan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu
Aflah Al Hamdani dari Abdullah bin Zurair -yaitu al-Aghafiqi-
Bahwasanya ia mendengar Ali bin Abu Thalib ra, "Rasulullah pernah
mangambil sutera lalu meletakkannya pada sisi kanannya, dan mengambil
emas lalu meletakkannya pada sisi kirinya. Kemudian beliau bersabda:
"Sesugguhnya dua barang ini haram bagi umatku yang laki-laki." (HR.
Abu Dawud) 12
Dalam hadis ini Rasulullah saw menyebutkan dengan tegas bahwa
sutra dan emas itu bukan pakaian kaum laki-laki, beliau memegang kedua
benda itu, masing-masing benda di tangan kiri dan kanan, lalu menegaskan
kedua barang ini diharamkan bagi umatnya yang laki-laki. Itu berarti
bahwa Rasulullah saw telah menggunakan media barang sebenarnya untuk
mempermudah para sahabat memahaminya.

C. Hadits tentang Media Pembelajaran


, ‫ َخ َّط الَّنِبُّي َص لَّى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َخ َّطا ُم َرَّبًعا‬: ‫َعْن َع ْبِد ِهللا َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫َو َخ َّط ُخ ُطًطا ِص َغاًر ا ِإَلى َهَذ ا اَّلِذ ي ِفي اْلَو َسِط‬,‫َو َخ َّط َخ ًّطا ِفي اْلَو َسِط َخ اِر ًج ا ِم ْنُه‬
: ‫ َأْو‬-‫ َو َهَذ ا َأَج ُلُه ُم ِح ْيَط ِبِه‬, ‫ (َهَذ ا اِإْل ْنَس اُن‬: ‫ َو َقاَل‬, ‫ِم ْن َج اِنِبِه اَّلِذ ي ِفي اْلَو َسِط‬
, ‫ َو َهِذِه اْلُخ ُطُط الِّص َغاُر اَأْلْع َر اُض‬,‫َقْد َأَح اَط ِبِه َو َهَذ ا اَّلِذ ي ُهَو َخ اِرٌج َأَم ُلُه‬

12 Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Abu Dawud, kitab : pakaian, bab: sutera
untuk wanita., No. Hadis, 3535
13
)‫ َنَهَش ُه َهَذ ا) (رواه البخارى‬, ‫ َو ِإْن َأْخ َطَأُه َهَذ ا‬,‫ َنَهَش ُه َهَذ ا‬, ‫َفِإْن َأْخ َطَأُه َهَذ ا‬

Artinya:
“Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis
panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu.
Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di
sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini
adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya,
dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis
kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan
(garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu,
maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang)
tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari)14
Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar
adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya
adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar
merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang
ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu
menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia.
“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu
musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua
musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang
mengelilinginya.”(HR. Bukhari).
Lewat visualisasi gambar ini, Nabi S.a.w menjelaskan di hadapan para
sahabatnya, bagaimana manusia dengan cita-cita dan keinginan-keinginannya
yang luas dan banyak, bisa terhalang dengan kedatangan ajal, penyakit-
penyakit, atau usia tua. Dengan tujuan memberi nasehat pada mereka untuk

13 Al-Imam Bukhari dan Abu Hasan As-Sindy, Shahihul Bukhari bi Haasyiati al-Imam as-
Sindy, (Libanon: Dar al-Kotob al-Ilmiyah, 2008), hlm. 224
14 http://husein99.wordpress.com/2009/03/21/metode-edukasi-rasulullah-shallahu-alaihi-
wassalam-bagian-2
tidak (sekedar melamun) berangan-angan panjang saja (tanpa realisasi), dan
mengajarkan pada mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Merenungkan hadis ini menunjukan kepada kita betapa Rasulullah
saw seorang pendidik yang sangat memahami metode yang baik dalam
menyampaikan pengetahuan kepada manusia, beliau menjelaskan suatu
informasi melalui gambar agar lebih mudah dipahami dan diserap oleh akal
dan jiwa.
Dalam gambar ini beliau menjelaskan tentang hakikat kehidupan
manusia yang memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita yang jauh ke
depan untuk menggapai segala yang ia inginkan di dalam kehidupan yang
fana ini, dan ajal yang mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat
sehingga membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran ajalnya,
sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi berbagai
musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat terhindar dari satu
musibah, musibah lainnya siap menghadang dan membinasakannya dan
seandanya ia terhindar dari seluruh musibah, ajal yang pasti datang suatu saat
akan merenggutnya.
Dari penjelasan mengenai isi kandungan hadits di atas, disitu
dikisahkan tentang Rasulullah saw menggambar persegi empat dan membuat
garis-garis lurus ketika beliau menyampaikan ajarannya kepada para sahabat-
sahabatnya. Hal ini berarti Rasulullah menggunakan sarana gambar-gambar
tersebut untuk memberi gambaran perumpamaan dan mempermudah dalam
menyampaikan isi materi yang diajarkannya. Jika memiliki kita korelasikan
dengan dunia pendidikan, hadits tersebut berkaitan dengan salah satu
komponen dalam pendidikan yakni media pembelajaran. Pengertian media
pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang digunakan
sebagai sarana mempermudah dalam proses penyaluran ilmu pengetahuan
kepada peserta didik.
Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa macam, sesuai
dengan materi di atas bahwa media pembelajaran dibagi menjadi empat
macam, yaitu media dua dimensi, media tiga dimensi, media proyeksi, dan
media informasi. Gambar seperti yang terkandung dalam hadits tersebut
termasuk kategori media dua dimensi, yaitu media yang hanya dapat dilihat
dari satu sisi (dari depan).
Pada fenomena sekarang media dua dimensi semakin berkembang
sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman,
sehingga memiliki berbagai macam antara lain media grafis, media bentuk
papan, dan media cetak. Dan gambar merupakan bagian dari berbagai macam
media grafis.

D. Perbandingan penggunaan media pada zaman Rasulullah dengan zaman


sekarang
1. Media pertanyaan
a. Pada zaman Rasulullah saw, ketika ada yang ingin bertanya tentang
suatu masalah maka harus bertemu langsung dengan Rasulullah dalam
arti bertatap muka langsung dengan Rasulullah. Suatu pertanyaan
disampaikan secara langsung. Sedangkan di zaman sekarang dengan
berkembangnya IPTEK Maka masyarakat hususnya pelajar dapat
dengan mudah bertanya kepada gurunya tanpa komunikasi tatap muka
langsung melainkan dapat dengan menggunakan telepon, maupun
internet.
b. Pada zaman Rasulullah sumber jawaban langsung dari Rasulullah
saw. namun di zaman sekarang sumber jawaban bukan hanya dari
seorang guru, melainkan bisa didapat dari sumber lain seperti internet,
buku, dan pengalaman.
2. Media jari
Pada zaman Rasulullah saw, media jari digunakan untuk perumpamaan
suatu peristiwa. Sedangkan pada zaman sekarang, media jari digunakan
untuk berbagai keterampialan dalam proses pembelajaran.
3. Media gambar
a. Pada zaman Rasulullah saw, Beliau menggunakan media gambar
dengan cara menjelaskan gambar manusia dengan garis-garis.
Sedangkan di zaman sekarang ini media gambar bukan hanya dengan
garis melainkan dikembang dengan membuat media gambar sesuai
dengan keaslian wujudnya.
b. Pada zaman Rasulullah gambar dibuat menggunakan bahan
sederhana, seperti: tanah, kayu, dan batu. Sedangkan di zaman
sekarang ini gambar di buat dengan media kertas, laptop dan lain-lain
yang lebih canggih.
4. Media kerikil
Pada zaman Rasulullah salah satu fungsi kerikil adalah sebagai media
pembelajaran dalam hal menghitung. Di zaman sekarang menghitung
sudah menggunakan sempoa dan kalkulator.
PENUTUP

Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan
sebagai perantara atau piranti komunikasi untuk menyampaikan pesan atau
informasi berupa ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau
informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Macam-macam media pada masa
Rasulullah dibagi menjadi 3 macam yaitu media manusia, media bukan manusia,
dan media gabungan. Media manusia contohnya seperti media pertanyaan dan
media jari tangan, media bukan manusia contohnya media gambar dan media
kerikil. Sedangkan media gabungan yaitu menggunakan mansuia dan benda lain
selain manusia. Dari media pada masa Rasulullah dengan sekarang tentunya ada
perbedaan yang dibandingkan contohnya saja media gambar pada zaman
Rasulullah gambar dibuat menggunakan bahan sederhana, seperti: tanah, kayu,
dan batu. Sedangkan di zaman sekarang ini gambar di buat dengan media kertas,
laptop dan lain-lain yang lebih canggih. Manfaat dari adanya media dalam
pembelajaran adalahmempermudah mencapai tujuan pendidikan, pembelajaran
menjadi kreatif, dan siswa cenderung lebih paham dengan materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai