Anda di halaman 1dari 14

MEDIA & TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BOOK REPORT

Disusun Oleh :

RIKA ERLINA NASUTON (1910011246)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHAN BATU


T.A 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Atas Kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan Rahmat-Nya
kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Book Report ini
dengan sebaik-baiknya yang telah dirangkum dari buku sumber yang ada. Shalawat
beserta salam tak lupa pula diucapkan kepada Nabi besar kita Muhammad Saw. Yang
telah memperjuangkan ajaran Islam demi kemaslahatan umat manusia baik di Dunia
maupun di Akhirat.
Terima kasih turut saya ucapkan kepada Ibu Nursalimah, M.A. yang telah
membimbing kami pada mata kuliah ini sehingga Book Report ini dapat diselesaikan
dengan menggunakan sumber buku yang berjudul “MEDIA & TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN”.

Penulis
Rika Erlina Nasution
BAB I
PENDAHULUAN

Identitas Buku
Judul : Media & Teknologi Pembelajaran
Penulis : Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A.
Editor : Sitti Fatimah Sangkala Sirate, SP., S.Pd., M.Pd.
Layout : Nanda Suryana
Penerbitan : Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004
Penata Letak : Riefmanto
Deskripsi Fisik : xiv, 248 hlm ; 15 x 23 cm.
Edisi : Cetakan ke-2, Oktober 2019
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-602-422-276-5
ISBN (E) : 978-602-422-977-1

1
BAB II
PEMBAHASAN

*Ringkasan Isi Buku


Buku ini terdiri dari Sepuluh Bab, meliputi :
Bab I : Media Pembelajaran : Pengertian Karakteristik, Dan Urgensinya.
A. Fenomena Aktual
Keragaman pemahaman tersebut tersirat dari penyebutan media yang kadang-
kadang disamakan dengan teknologi, alat peraga, dan sumber belajar. Keragaman ini
pula mengundang keinginan kita untuk menelaah lebih jau hakikat kajian-kajian
media pembelajaran termasuk istilah umum yang belakangan ini menunjukkan
perkembangan begitu mendunia. Katakanlah perkembangan media sosial, cetak, dan
elektronik. Bahkan banyak yang memosisikan media sebagai induk dari kajian
teknologi pembelajaran.

B. Konsep Media Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah semua bentuk peralatan fisik yang didesain secara
terencana untuk menyampaikan informasi dan membangun interaksi. Peralatan fisik
yang dimaksud mencakup benda asli,bahan cetak, visual, audio, audio-visual,
multimedia, dan web. Peralatan tersebut harus dirancang dan dikembangkan secara
sengaja agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran.

2. Beberapa Istilah yang Berkaitan dengan Media Pembelajaran


Istilah lain yang sering dilakukan dengan media pembelajaran adalah sumber
belajar dan alat peraga. sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung
belajar termasuk sistem penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran (Seels dan
Richey, 1994: 12). alat peraga adalah alat-alat yang digunakan pendidik untuk
membantu peserta didik mampu belajar dengan cepat (Klaus, 2012).

C. Karakteristik dan Ragam Media Pembelajaran


Realia sering tidak dipikirkan sebagai media karena dapat bersentuhan langsung
dengan pancaindra; melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Begitu pula

2
dengan Model (benda pengganti) yang dapat disaksikan langsung oleh peserta didik.
Teks merujuk pada huruf-huruf dan angka yang biasa disajikan dalam bentuk bahan
cetak (printed materials), layar komputer, papan tulis, dan pumflet. Visual yang
terdiri atas visual cetak, projektor, dan pajangan. Visual projektor terdiri atas
overhead projector (OHP) dan PowerPoint untuk penyajian bahan pembelajaran.
Visual pajangan mencakup papan tulis, papan multifungsi, dan papan buletin. Audio
(dengar) berupa suatu suara seperti suara manusia, suara hewan, suara mesin, suara
alam, dan suara berisik yang direkam atau yang asli. Multimedia merupakan
penggabungan dari beberapa media teks, visual, audio, realia, dan model yang
digunakan secara bersama-sama yang biasa dikendalikan oleh komputer.

D. Urgensi Media Pembelajaran


Asyhar (2011: 12) menjabarkan empat alasan rasioanl mengapa media pembelajaran
itu penting untuk digunakan dalam pembelajaran, yakni (1) meningkatkan mutu
pembelajaran, (2) tuntutan paradigma, (3) kebutuhan pasar, (4) visi pendidikan global.

Bab II : Teknologi Pembelajaran : Pengertian, Sejarah, dan Perbedaan Istilah


A. Fenomena Aktual
Setiap kali diperdegangarkan kata teknologi, maka perhatian kita langsung tertuju
pada komputer, pemutar audio digital berupa Moving Picture Experts Group (MPEG-
1) dan lapisan (Layer) 3 atau disebut mp3, perangkat keras dan lunak, bahkan
menerawang sampai kepada pesawat ulang-alik (Smaldino, Lowhther, dan Russel,
2008).

B. Apa Itu Teknologi Pembelajaran ?


Secara etimologis, kata teknologi (technology) berasal dari bahasa Yunani techne
yang berarti seni, kerajinan, atau keterampilan dan logia yang berarti kata, studi, atau
tubuh ilmu pengetahuan. Secara terminologis, teknologi merupakan pengetahuan
tentang membuat sesuatu. Maksudnya, teknologi adalah aplikasi pengetahuan tentang
membuat sesuatu.

C. Teknologi Pembelajaran Versus Teknologi Pendidikan


Istilah teknologi pembelajaran digunakan pada definisi 1970 dan definisi 1994.
adapun istilah teknologi pendidikan digunakan definisi 1972, definisi 1977, dan

3
definisi 2008. Penggunaan kedua istilah tersebut bermacam-macam; ada yang setuju
dengan istlah teknologi pembelajaran, sebagian menggunakan istilah teknologi
pendidikan, dan ada yang mempertukarkan satu sama lain. Istilah pendidikan
didefinisikan sebagai semua aktivitas dan sumber yang mendukung belajar baik yang
direncanakan.

Bab III : Perspektif Belajar dan Strategi-Strategi Pembelajaran


A. Perspektif Belajar
Secara umum, Perspektif dimaknai sebagai cara memandang sesuatu (Duffy.
McDonald, dan Mizell, 2003). terdapat tiga perspektif yang sering dikaji dalam teori
belajar, yaitu: behavioris, kognitivis, dan konsttruktivis. Definisi belajar berbeda-beda
sesuai dengan masing-masing perspektif. Dalam pandangan behavioris, belajar adalah
perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons.
Perspektif ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu classical conditioning,
connectionism, dan operant conditioning. Pertama, menekankan pada reaksi gerak
refleks setelah menerima stimulis dari luar. Kedua, menekankan pada jaringan
asosiasi atau hubungan antara stimulus dan respons. Ketiga menekankan pada sejauh
mana konsekuensi yang ditimbulkan.

B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah prosedur yang dipilih untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan atau menginternalisasi konten. Terdapat dua macam strategi
pembelajaran, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Strategi pembelajaran
mikro adalah berbagai aktivitas belajar dan mengajar seperti diskusi jelompok,
membaca mandiri, studi kasus, ceramah, simulasi komputer, worksheet, proyek
kelompok kooperatif, dan sebagainya. Strategi pembelajaran makro mencakup
kegiatan belajar dan mengajar mulai dari tahap awal memberi motivasi kepada peserta
didik sampai pada penguasaan topik-topik yang mengantarkan peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran. Strategi-strategi yang umum digunakan adalah ceramah,
presentasi, demonstrasi, diskusi, latihan da praktik, tutorial, belajar kooperatif,
permainan, simulasi, dan pertemuan.

Bab IV : Model-Model Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran


A. Apa Itu Model

4
Secara umum, model dipahami sebagai representasi grafis, matematika (simbolik),
fisik, maupun lisan atau versi sederhana dari suatu konsep, fenomena, hubungan,
struktur, sistem, atau aspek dari dunia nyata. Secara khusus, model dalah
konkreatisasi teori dalam bentuk tampilan grafis, panduan, pola, atau prosedur kerja
berdasarkan standar tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan agar mencaoai hasil
yang maksimal.

B. Apa Itu Pengembangan


Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisik. Makna pengembangan tertuju pada tiga hal, yaitu (1) produk pengembangan, (2)
prosedur, tahapan, atau hierarki sistemik dan sistematis, (3) berhubungan dengan
model. Kegiatan pengembangan didasari oleh beberapa alasan mendasar, yakni
melanjutkan bentuk produk yang sudah ada, memodifikasi atau mengubah,
menggabungkan elemen-elemen penting, atau membuat produk baru.

C. Pengembangan Media dan Teknologi


Beberapa model pengenbangan media dan teknologi pembelajaran yang umum
digunakan adalah (1) model ASSURE digunakan untuk mengembangkan bahan ajar,
strategi pembelajaran, dan media atau teknologi pembelajaran, (2) Model PIE untuk
bahan ajar dan teknologi pembelajaran, (3) model TIP untuk mengintegrasikan
teknologi kedalam kurikulum dan pembelajaran, dan (4) model CAI untuk
mengembangkan media dan teknologo berbasis komputer.

Bab V : Belajar Melalui Cetak


A. Apa Itu Bahan Cetak
Bahan cetak biasa disebut pula teknologi cetak (printed technology) atau media
cetak. Bahan cetak adalah segala buku publikasi, dokumen, atau catatan berupa surat
kabar, majalah, pamflet, buki, foto, gambar, transkripsi kaset rekaman magnetik, dan
berbagai bentuk bahan cetak lainnya.

B. Jenis Bahan Cetak


Secara garis besar bahan cetak dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni: (1)
learning aids (alat bantu belajar), (2) training materials (bahan pelatihan, (3)
informational materials (bahan informasi). Ragam bahan cetak mencakup teknologi

5
atau bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembelajaran seperti buku teks,
modul, lembar kerja siswa atau lembar kerja mahasiswa (LKS/LKM), lembaran lepas
(handout), artikel jurnal, surat kabar, poster, atau komik.

C. Pengembangan Bahan Cetak


Pengembangan bahan cetak mencakup prosedur, langkah, atau tahapan yang perlu
diikuti dalam memproduksi bahan cetak. Prosedur yang dimaksud adalah analisis,
desain, evaluasi dan revisi, serta diseminasi. Fase analisis mencakup mengidentifikasi
standar kompetensi dan Kompetensi Dasar atau Kompetensi Inti (KD/KI),
menganalisis pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Fase desain mencakup
menyusun sistematika pembahasan, mengumpulkan bahan dari berbagai sumber,
merumuskan tujuan, dan menyusun bahan pembelajaran. Fase evaluasi dan revisi
termasuk pengoreksian (proofreading), validasi ahli, uji coba secara bertahap yang
diikuti dengan revisi. Fase diseminasi mencakup publikasi dan menyebarluaskan
bahan ajar keseluruh pihak yang memerlukan.

Bab VI : Belajar Melalui Visual


A. Konsep Visual dalam Pembelajaran
Secara umum, visual dipandang sebagai ekspresi sehari-hari yang merujuk pada
wujud seperti televisi, film, fotografi, lukisan, dan lain-lain. Literasi visual adalah
kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan
untuk berpikir, belajar, dan mengekspresikan diri sendiri tentang gambar. Inteligensi
visual (visual imtelegience) atau kecerdasan visual-spasial yang dipahami sebagai
kepekaan terhadap garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan harmoni bayangan, dan
hubungan antara unsur-unsur tersebut.pemelajar visual (visual learner) yang
merupakan cara atau gaya belajar yang hanya dapat belajar dengan baik melalui
gambar-gambar visual. Dengan demikian, visual adalah bahan yang berwujud garis,
warna, bentuk, dan ruang yang didesain untuk menyampaikan pesan.

B. Ragam Media Visual


Media visual dapat diklasifikasi ke dalam tiga kategori, yakni :
a. visual cetak merupakan gambar visual yang dapat dilakukan secara manual dan
atau dicetak melalui komputer.

6
b. Visual pajangan adalah peralatan yang terpasang di dalam ruang kelas yang dapat
digunakan untuk mrnyampaikan bahan pembelajaran.
c. Visual terproyeksi yang terdiri atas overhead proyektor, proyektor LCD, dan
kamera digital.

C. Peranti Lunak Untuk Pengembangan Teknologi Visual


Peranti lunak (software) adalah sistem pemrosesan data yang berisi program-
program yang dijalankan melalui instruksi dan dikendalikan melalui komputer.
Terdapat dua jenis peranti lunak, yaitu peranti lunak berjejaring (online) adalah
sistem pemrosesan informasi yang dapat digunakan secara langsung (live) untuk
mengembangkan produk pembelajaran, baik berupa gambar, teks, warna, maupun
slide dan animasi. Peranti lunak bukan berjejaring (offline) adalah sistem
pemrosesan informasi yang menggunakan komputer laptop yang terlepas dari jaringan
internet yang dapat disimpan melalui CD, DVD, flash disk, atau disimpan dalam
dokumen file.

Bab VII : Integrasi Teknologi Informasi dalam Pembelajaran


A. Latar Belakang
Studi teknologi pendidikan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan ini dapat dilihat sejak diperkenalkan istilah media fisik seperti alat
peraga, audiovisual, filmstrip, videotape berkembang menjadi video interaktif, satelit,
teleconference, internet, dan berbagai software pembelajaran lainnya.
Dalam perkembangannya saat ini, pendidikan jarak jauh menjadi simbol
pembelajaran yang memadukan hasil rancangann teknologi canggih untuk tujuan
menyampaikan pesan-pesan pendidikan.

B. Landasan Hukum dan Teoritis Integrasi TIK dalam Pembelajaran


Landasan hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan isntruksi
presiden tentang integrasi teknologi ke dalam pembelajaran telah memberi
kesempatan dan peluang kepada para adopter dan integrator untuk mengembangkan
berbagai inovasi baru sehingga dapat mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam
pembelajaran.
C. Konsep dan Urgensi Teknologi Informasi dan Komunikasi

7
Teknologi informasi dipandang sebagai segala bentuk teknologi yang diterapknan
untuk memproses dan mengirmkan informasi dalam bentuk elektronik.

D. Strategi Integritas TIK dalam Pembelajaran


Integritas teknologi informasi yang berkembang di Indonesia masih berada dalam
tataran imitasi, adopsi, dan adaptasi seperti pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran. Integrasi yang mengarah kepada, modifikasi, difusi, dan kreasi inovasi
teknologi informasi belum dapat dilakukan baik oleh praktisi telematika maupun oleh
ahli pendidikan. Kedua praktisi telematika dan ilmuwan pendidikan masih berjalan
secara kolaborasi untuk membangun satu kekuatan dalam melakukan modifikasi,
difusi, dan kreasi inovasi teknologi informasi yang terintegrasi dalam pembelajaran.

Bab VIII : Integrating Social Media To Promote Student Centered Learning


A. Introduction
Internet users in Indonesia have shown an increasing trend. The number of
Internet users reaches 63 million people in 2012 became 74.57 million in 2013, and
139 million users in 2015. following the increased usage of the Internet, social media
users also increase.

B. Technology Integration, Social Media, and Student-Centered Learning


Student’s activity to accomplish the assignment outside the classroom setting is
more dependent on using the Internet rather than entering library to manuallyvacces
the physical information from book, journal, newspaper.

C. Mechanism, Integration, and Acceptability of Social Media Integration


The mechanism of social media integration can be done by identifyimg the
suitable social media type in students’ interaction is more varied and frequent than
teacher-student interaction.

Bab IX : Blended Learning : Pemaduan Pembelajaran Tatap Muka Online


A. Pendahuluan
Keberagaman sumber belajar tradisional seperti bahan cetak yang mencakup
modul dan buku teks dan berbagai sumber belajar visual, audio-visual, video,

8
multimedia, dan sumber belajar online sangat efektif dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik.
B. Blended Learning, Pembelajaran Online, dan Tatap Muka
Pembelajaran blended adalah serangkaian proses analisis, desain dan
pengembangan, serta uji coba bahan ajar yang mengintegrasikan sumber-sumber
digital, elektronik, dan online dengan bahan ajar cetak yang digunakan untuk
pembelajaran dalam konteks ruang kelas.

C. Penggunaan Sumber-sumber Belajar Blanded


Bahan cetak adalah bahan-bahan yang dikumpulkan secara tradisional
(konvesional) berupa buku teks, modul pembelajaran, lembar kerja, handout, artikel,
surat kabar, poster. Adapun bahan bukan cetak mencakup sumber-sumber online yang
diintegrasikan ke dalam bahan pembelajaran cetak.

D. Desain Bahan Pembelajaran Blended


Desain model pembelajaran blended yang dapat memadukan sumber belajar
online dan tradisional dikembangkan dengan memerhatikan struktur, konten, dan
sumber-sumber online yang diintegrasikan ke dalam bahan pembelajaran cetak.

Bab X : Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi
A. Pendahuluan
Pelaksanaan pendidikan jarak jauh diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 12
Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pasal 31 ayat 1 yang mengatakan bahwa
pendidikan jarak jauh merupakan peoses belajar mengajar yang yang dilakukan secara
jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Begitu pula juga dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada
Pendidikan tinggi pasal 2 ayat 1 dan 2 mencakup: (1) PJJ berfungsi sebagai bentuk
pendidikan bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan tatap muka
tanpa mengurangi kualitas pendidikan, (2) PJJ bertujuan untuk meningkatkan
perluasan dan pemerataan akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai
dengan kebutuhan.

9
B. Pembelajaran Jarak Jauh dan TIK
Berdasarkan temuan dari hasil analisis terhadap penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi dan desain sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi
informasi dan komunikasi, maka dapat dilihat dari tiga aspek utama, yakni (a)
ketersediaan sarana pendukung, (b) model komunikasi dalam pembelajaran, (c)
bentuk teknologi yang digunakan peserta didik. Sarana pendukung untuk menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia adalah HP dan jaringan telepon,
komputer/laptop, modem dan jaringan internet, dan jaringan listrik.

C. Penggunaan TIK dan Model Interaksi


Penggunaan e-mail dan media online sangat jarang dilakukan. Adapun bentuk
teknologi yang digunakan peserta didik dalam mengakses pembelajaran adalah
facebook, google, e-mail, web-blog, youtube, e-book, yahoo meseenger, skype, e-
journal.

D. Pengembangan Tik Untuk Pembelajaran Jarak Jauh


Desain jarak jauh berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri atas dua
jenis, yaitu TIK berbasis non-web dan TIK berbasis web.
Adapun TIK berbasis non-web adalah pengembangan sumber belajar secara
konvensional/tradisional dengan menggunakan PowerPoint audio, dan video sebagai
bahan pembelajaran.
Adapun, TIK berbasis web adalah pengembangan sumber belajar dengan
memanfaatkan webblog, Youtube, e-mail, Facebook, dan HP sebagai media
pembelajaran.

10
XI : Kekhasan dan Kemuktahiran Buku

A. Kekhasan Buku
Buku ini memberi penjelasan mengenai apa sebenarnya fungsi dan
manfaat media pembelajaran tersebut. Penjelasan – penjelasan di
dalam buku ini akan membantu pembaca untuk memahami tentang
seberapa penting media pembelajaran bagi proses belajar mengajar.
Dengan demikian akan mempermudah pembaca dalam memahami
fungsi serta manfaat dari media pembelajaran untuk kemudian
diterapkan didalam proses pembelajaran agar hasilnya maksimal.
B. Kemuktahiran Buku
Buku ini tidak memberika dampak negative bagi para pembaca,
bahkan memberika dampak yang positive yang dapat membangkitka
semangat dalam mendalami ilmu tentang media pembelajaran dan
segala sesuatu yang terkait dengan ilmu tersebut.

XII : Kelebihan dan Kelemahan Buku

A. Kelebihan
1) Materi pembelajaran sangat lengkap dan komplek.
2) Pembahasan yang ada dibuku ini semuanya merata dan
informasi yang disampaikan menyeluruh.
3) Buku ini banyak memuat Referensi, dan.
4) Pada semua bab yang ada didalam buku ini, penjelasan materi
ini dipaparkan dengan banyak mengutip banyak pendapat para
ahli, sehingga lebih autentik.
B. Kelemahan Buku
1) Masih terdapat kesalahan pengetikan kata dalam buku ini.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kritik : Buku Media & Teknologi Pembelajaran ini cukup bagus dan menarik, isi
dari buku ini sangat lengkap, sehingga saya bisa memahami isi dari buku tersebut, akan
tetapi ada saya lihat dibeberapa kalimat ada yang tidak memakai spasi dan ada juga
dibeberapa halaman kalimatnya ada yang salah hurufnya.

B. Saran : Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad. Yaumi,
M.Hum.,M.A. yang telah menciptakan buku ini. Jika kita ingin memulai suatu media
dan teknologi sebaiknnya kita menggunakan buku ini karna isi dari buku ini cukup
lengkap. Dan saya juga ingin memberitahukan kepada para penulis buku agar berhati –
hati lagi dalam pengetikan kalimat dan memperhatikan spasinya. Maka dari itu kita
harus lebih teliti agar hasil yang kita peroleh sesuai dengan yang kita inginkan. Setiap
manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan, karna kesempurnaan itu hanyalah
milik Allah Swt.

12

Anda mungkin juga menyukai