Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HADIST TARBAWI

MEDIA PENDIDIKAN ISLAM PERSFEKTIF HADIS

Dosen Pengampu:

Bpk. Ahmad Zaini Muhlis, M.Ag

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nama : Siti Nuraeni 23.010003

Nama : Alni Dwi Safitri 23.010029

Nama : Alfin Awaludin Asy 23010009

Semester : 2

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PALABUHANRATU

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah ini
yang berjudul tentang Media Pendidikan Islam Persfektif Hadis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................


B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan Masalah ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................

A. Pengertian Media .......................................................................................


B. Media Manusia ..........................................................................................
1. Mengajukan Pertanyaan .....................................................................
2. Media Hidung .....................................................................................
3. Media Lidah Dan Jari .........................................................................
4. Media Tangan .....................................................................................
C. Median Bukan Manusia .............................................................................
1. Media Langit Dan Bumi .....................................................................
2. Media Matahari Dan Bulan ................................................................
3. Mimbar ...............................................................................................
4. Sutra Dan Emas ..................................................................................
D. Manfaat Penggunaan Media Pendidikan Islam ........................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadis tarbawi adalah suatu kajian hadis maudhu’i yang membahas


tentang hadis-hadis yang berkaitan dengan pendidikan. Segala hal yang
berkaitan dengan pendidikan dijelaskan berdasarkan hadis-hadis yang
telah ditentukan. Mulai dari kewajiban belajar, materi pendidikan, metode
pendidikan, media pendidikan, dan sebagainya. Pada pembahasan ini, akan
membahas tentang media pendidikan yang mencakup : Media manusia
(media dengan mengajukan pertanyaan, media hidung, media lidah dan
jari, media tangan,dll) dan Media bukan manusia (media langit dan bumi,
media matahari dan bulan, mimbar,sutra dan emas.) Dalam proses
pembelajaran dengan para sahabat, Rasulullah saw menjadikan pribadinya
sebagai media. Melalui ucapan, sifat dan perilaku beliau, para sahabat
dapat memahami ajaran Islam dan mampu pula mengamalkannya dengan
baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian media pendidikan?

2. Apa saja macam macam media pendidikan manusia?

3. Apa manfaat penggunaan media dalam proses pembelajran?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu media pendidikan

2. Untuk mengetahui media pendidikan yang diajarkan oleh rasulullah

3. Untuk mengetahui manfaat media dalam pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media

Pendidikan Kata media berasal dari bahasa latin medius yang


secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara (‫ وسا ئل‬/‫)وسيلة‬, pengantar pesan atau pengirim
kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely menyatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Dengan demikian media
pendidikan dang pengajaran itu terdiri atas manusia dan bukan manusia.
Dalam proses pendidikan dan pengajaran Rasulullah saw juga
menggunakan kedua media ini. Media manusia adalah pribadi beliau
sendiri, media jari, lidah, tangan, dan hidung. Media bukan manusia
mencakup langit, bumi, matahari, bulan bangunan, dll.

B. Media Manusia

Dalam proses pembelajaran dengan para sahabat, Rasulullah saw


menjadikan pribadinya sebagai media. Melalui ucapan, sifat, dan perilaku
beliau, para sahabat dapat memahami ajaran Islam dan mampu pula
mengamalkannya dengan baik. Dalam hal ini Rasulullah mengajukan
pertanyaan kepada sahabat dan ketika diperlukan beliau menggunakan
organ tubuhnya sebagai media Berdasarkan beberapa hadis yang
dijelaskan Rasulullah saw. Maka media-media manusia dalam pengajaran
dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Mengajukan pertanyaan

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tahukah


kalian apa yang dimaksud dengan al-muflis(bankrut) ?” Sahabat menjawab, “Al-
muflis dikalangan kami orang yang tidak memiliki uang dan harta benda.”
Rasulullah bersabda: ” Sesungguhnya al-muflis dikalangan umatku adalah orang
yang datang pada hari qiamat membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Selain
itu, ia juga memfitnah, menuduh (berbuat maksiat), memakan harta orang lain
(dengan cara tidak halal), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Lalu
masing-masing kesalahan itu ditebus dengan kebaikan (pahala)nya. Setelah
kebaikan (pahala)nya habis sebelum kesalahannya terselesaikan, maka dosa orang
dizaliminya itu dilemparkan kepadanya, kemudian ia dilemparkan kedalam
neraka.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi) [4]

Dalam hadis terlihat bahwa Rasulullah saw memfungsikan dirinya sebagai


mediator, rasulullah ajukan pertanyaan kepada para sahabatnya. Nabi
mendengarkan jawaban mereka, kemudian nabi menjelaskan inti masalah yang
sedang dibicarakan sehingga tidak ada lagi tanda tanya dalam fikiran para sahabat.
Hadis di atas menginformasikan bahwa media yang diterapkan Nabi agar ajaran
Agamanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, antara lain dapat dilihat
dengan melalui media perbuatan Nabi sendiri, di mana beliau memberikan contoh
langsung yang dikenal dengan istilah uswah hasanah (contoh teladan yang baik).

2. Media Hidung

Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad berkata, telah


menceritakan kepada kami Wuhaib dari 'Abdullah bin Thawus dari Bapaknya dari
Ibnu 'Abbas ra, ia berkata, "Nabi saw bersabda: "Aku diperintahkan untuk
melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota sujud); kening -beliau lantas
memberi isyarat dengan tangannya menunjuk hidung- kedua telapak tangan,
kedua lutut dan ujung jari dari kedua kaki dan tidak boleh menahan rambut atau
pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud)." (HR. Bukhari)

Dalam hadis ini, Rasulullah saw menyebutkan anggota-anggota tubuh


yang harus menyentuh lantai ketika bersujud dalam shalat. Anggota-anggota
tubuh itu adalah kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kedua
kaki. Ketika menyebutkan kening, beliau menunjuk hidung sebagai penekan
bahwa hidung itu juga harus menyentuh lantai. Dalam hal ini beliau telah
menggunakan media hidung dalam pembelajaran terhadap para sahabatnya.

3. Media lidah dan jari

Dalam mendidik dan mengajar, anggota tubuh pendidik dapat menjadi


media agar perhatian peserta didik terpusat dan dapat memahami pelajaran dengan
mudah. Sehubungan dengan metode ini, terdapat hadist :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wazir Al Wasithi, telah


menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid Ath Thannafisi, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz Ar Rasibi dari Abu Bakr
bin Ubaidullah bin Anas bin Malik dari Anas ia berkata; Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang memelihar dua orang anak wanita, maka aku dan ia akan
masuk ke dalam surga seperti kedua (jari) ini." Beliau sambil memberi isyarat
dengan kedua jari telunjuknya. (HR. At-Tirmidzi) [5]

Rasulullah saw.` mengajarkan bahwa orang yang memelihara dua anak


perempuan tersebut memiliki kedudukan yang mulia dalam islam dan akan
menempati tempat terhormat di dalam surga. Kemuliaan dan kehormatan itu
digambarkan oleh beliau bagaikan dua jari tangan (telunjuk dan jari tengah yang
dirapatkan). dalam hal ini kedua jari tengah dijadikan media oleh Rasulullah
menggunakan media seperti itu, para sahabat dapat dengan cepat dan mudah
memahami isi pelajaran yang disampaikan oleh beliau.

4. Media tangan

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah


menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa telah menceritakan kepada kami Khalid
dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas ra berkata: "Nabi saw ditanya, kata orang itu: "Aku
melempar jumrah setelah sore". Beliau bersabda: "Tidak dosa". Orang itu berkata,
lagi: "Aku mencukur rambut sebelum menyembelih hewan qurban". Beliau
bersabda: "Tidak dosa". (HR. Bukhari )

Hadis ini menjelaskan bahwa Nabi saw ditanya tentang dua hal
sehubungan dengan pelaksanaan ibadah haji, yaitu tentang menyembelih hewan
sebelum melontar jumrah dan mencukur rambut sebelum menyembelih, kedua
pertanyaan itu secara berurutan dijawab oleh Rasulullah saw dengan
menggunakan isyarat tangan yang berarti “tidak apa-apa atau tidak salah”. Di sini
beliau menggunakan tangan sebagai media pembelajaran.

C. Media Bukan Manusia

1. Media Langit dan Bumi

Langit dan Bumi merupakan dua komponen besar di alam ini.


Keduanya dapat disaksikan oleh manusia. Oleh karena itu, keduanya
dijadikan media pembelajaran oleh Rasulullah saw. Rasulullsh saw
membangkitkan semangat jihad para sahabat dengan bangkit, berdiri dan
mengajak mereka untuk ke surga. Untuk menggambarkan surga, beliau
menggunakan langit dan bumi sebagai media. Apa yang beliau gambarkan
ini sesuai dengan apa yang ditegaskan Allah swt dalam al-Qur’an surah Ali
Imran: 133
‫َو َس ا ِر ُع وا ِإ َل ٰى َم ْغ ِفَر ٍة ِم ْن َر ِّب ُك ْم َو َج َّن ٍة َع ْر ُض َه ا ال َّس َم ا َو اُت َو ا َأْل ْر ُض ُأ ِع َّد ْت‬
‫ِل ْل ُم َّت ِق يَن‬

Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan


kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertakwa.(QS. Ali-imran :11)[8] .

2. Media Matahari dan Bulan

Matahari dan bulan adalah benda langit yang dapat disaksikan oleh

manusia dengan jelas karena keduanya memiliki cahaya yang terang. Rasulullah
saw menggunakan keduanya sebagai media pembelajaran.

Telah menceritakan kepada kami Abu al-Walid berkata, telah menceritakan


kepada kami Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami Ziyad bin 'Alaqah
berkata, "Aku mendengar al-Mughirah bin Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana
matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran
Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau
hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdo'alah
kepada Allah dan dirikan shalat hingga (matahari) kembali nampak.” (HR.
Bukhari)[9].

Informasi yang terkandung dalam hadis di atas adalah:

a. Telah terjadi gerhana matahari pada saat kematian Ibrahim, putra Rasulullah
saw.

b. Sahabat menduga bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim.

c. Rasulullah saw menegaskan bahwa gerhana matahari dan bulan merupakan


tanda-tanda kebesaran Allah.
d. Peristiwa gerhana itu tidak ada hubungannya dengan kematian atau kelahiran
seseorang.

Ibnu Hajar menjelaskan bahwa Rasulullah saw menegaskan bahwa


peristiwa gerhana matahari dan bulan itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah,
yang dikirimkannya untuk menakut-nakuti manusia. Tepat pada waktu terjadinya
peristiwa gerhana matahari, beliau menjadikannya sebagai media untuk
menanamkan keimanan kepada para sahabat sekaligus membersihkan akidah
mereka dari unsur-unsur khurafat.

3. Mimbar

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah


menceritakan kepada kami Ya'qub bin 'Abdurrahman bin Muhammad bin
'Abdullah bin 'Abdul Qari al-Qurasyi al-Iskandarani berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Hazim bin Dinar bahwa ada orang-orang mendatangi Sahl bin
Sa'd As Sa'idi yang berdebat tentang mimbar dan bahan membuatnya? Mereka
menanyakan hal itu kepadanya. Sahl lalu berkata, "Demi Allah, akulah orang yang
paling mengerti tentang masalah ini. Sungguh aku telah melihat hari pertama
mimbar tersebut dipasang dan hari saat Rasulullah saw duduk di atasnya.
Rasulullah saw mengutus orang untuk menemui seorang wanita Anshar, yang
namanya sudah disebutkan oleh Sahl, Sahl lalu berkata, "Perintahkanlah budak
lelakimu yang tukang kayu itu untuk membuat mimbar bertangga, sehingga saat
berbicara dengan orang banyak aku bisa duduk di atasnya." Maka kemudian
wanita itu memerintahkan budak lelakinya membuat mimbar yang terbuat dari
batang kayu hutan. Setelah diberikan kepada wanita itu, lalu itu mengirimnya
untuk Rasulullah saw. Maka Beliau memerintahkan orang untuk meletakkan
mimbar tersebut di sini. Lalu aku melihat Rasulullah saw shalat diatasnya. Beliau
bertakbir dalam posisi di atas mimbar lalu rukuk dalam posisi masih di atas
mimbar. Kemudian Beliau turun dengan mundur ke belakang, lalu sujud di dasar
mimbar, kemudian Beliau mengulangi lagi (hingga shalat selesai). Setelah selesai,
beliau menghadap kepada orang banyak lalu bersabda: "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya aku berbuat seperti tadi agar kalian mengikuti dan agar kalian dapat
mengambil pelajaran tentang tata cara shalatku." (HR. Bukhari)

Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw mendidik para sahabat


agar menjadi orang yang pemurah. Beliau memotivasi mereka untuk bersedekah.
Dalam menyampaikan materi tersebut, beliau menggunakan mimbar sebagai
media. Hal ini dilakukan agar sahabat dapat melihat beliau dengan jelas, sehingga
informasi yang disampaikan dapat diterima secara baik.

4. Sutra dan Emas ِ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah


menceritakan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Aflah Al
Hamdani dari Abdullah bin Zurair -yaitu al-Aghafiqi- Bahwasanya ia mendengar
Ali bin Abu Thalib ra, "Rasulullah pernah mangambil sutera lalu meletakkannya
pada sisi kanannya, dan mengambil emas lalu meletakkannya pada sisi kirinya.
Kemudian beliau bersabda: "Sesugguhnya dua barang ini haram bagi umatku yang
laki-laki." (HR. Abu Dawud).

Dalam hadis ini Rasulullah saw menyebutkan dengan tegas bahwa sutra
dan emas itu bukan pakaian kaum laki-laki, beliau memegang kedua benda itu,
masing-masing benda di tangan kiri dan kanan, lalu menegaskan kedua barang ini
diharamkan bagi umatnya yang laki-laki. Itu berarti bahwa Rasulullah saw telah
menggunakan media barang sebenarnya untuk mempermudah para sahabat
memahaminya.
D. Manfaat Penggunaan Media Pendidikan Islam

Menurut Omar Hamalik, penggunaan media dalam proses pembelajaran


dapat membangkitkan keinginan, minat, dan motivasi, bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Mahmud Yunus berpendapat
bahwa media memiliki pengaruh yang besar terhadap indra dan daya
pemahaman peserta didik. Sedangkan menurut Abdul Halim Ibrahim, Media
pembelajaran itu membawa dan membangkitkan rasa senang peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, penggunaan media itu cukup penting, karena
dengan media kerumitan materi dapat disederhankan. Dengan demikian,
peserta didik lebih mudah mencerna materi dengan bantuan media.

Adapun manfaat penggunaan media dalam proses pembelajran antara lain:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat


membutuhkan motivasi belajar.

2. Materi menjadi lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkan mereka menguasai tujuan pengajaran dengan lebih baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi


verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media pendidikan adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh


untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan kepada peserta didik
agar terwujud keperibadian muslim. Juga mengandung pengertian segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menuntut atau membimbing peserta
didik dalam mencapai tujuan pendidikan, sehingga mampu menjadi
kepribadian muslim yang diridhai Allah. Dalam hadis yang telah
pemakalah paparkan dalam pembahasan di atas, pemakalah menyimpulkan
media pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu berupa media
manusia seperti,tangan, hidung, lidah dan jari, dan media bukan manusia
seperti, media langit dan bumi, matahari dan bulan, mimbar,sutra dan
emas.

B. Saran

Penjelasan pada makalah ini kami telah memberikam sedikit


pemahaman dan pengetahuan kepada kita semua, semoga kita bisa
menggunakan dan mengamalkan media pendidikan islam ini yang di
ajarkan oleh rasulullah dengan baik, meskipun tiada kesempurnaann dalam
penulisan, Mohon maaf apabila ada kekurangan karena manusia tidak
terlepas dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Ramli, M. (2015). Media pembelajaran dalam perspektif Al-Qur’an dan


Al-Hadits. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, 13(23), 133-134.

Ya’cub, M. (2018). Media Pendidikan Perspektif Al Quran Hadits dan


Pengembangannya. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 4(2), 112-126.

Umar, B. (2022). Hadis tarbawi: pendidikan dalam perspektif hadis.


Amzah.

Al-qur’an al-karim (QS. Ali-imran :11)[8] .

Sadiman, Arief S. dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : Raja Wali Pers, 1993),

Bukhari umar, Hadits Tarbawi, ( Jakarta : Amzah, 2012), h. 150 Ibid., h. 151

Sadiman, Arief S. dkk. (1993). Media Pendidikan. Jakarta : Raja Wali Pers

Software, Kitab 9 Imam Hadis

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Abu Dawud, kitab :
pakaian, bab: sutera untuk wanita., No. Hadis, 3535

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : bab berdo’a saat
terjadi gerhana., No. Hadis, 1000

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : bab, khutbah di
atas mimbar., No. Hadis,866

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Bukhari : Kitab Hajji , bab,
menyembelih sebelum mencukur rambut., No. Hadis 1607

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam at-Tirmidzi, Bab: kasih
sayang terhadap anak yatim yang mengasuhnya., No. Hadis 1841

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam at-Tirmidzi, Bab: menjaga
lisan., No. Hadis, 2334

Software, Kitab 9 Imam Hadis, Sumber : Kitab Imam Muslim, bab : haramnya
kezhaliman
Umar, Bukhari. (2012). Hadits Tarbawi. Jakarta : Amza

Media Pendidikan Dalam Persfektif Pendidikan Islam Qur’an dan Hadist (16
April 2018)

Anda mungkin juga menyukai