Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Makalah ini di ajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah ilmu pendidikan islam
Dosen Pengampu : Agus maksum, M.M., M.pd.

Disusun Oleh:
1. Hadad Alwi
2. Arifudin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

AL-AMIN INDRAMAYU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusunan makalah dengan judul
“Pendidikan dalam perspektif islam” dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pemikiran
Islam. Sebagai ungkapan rasa syukur terselesaikannya penyusunan makalah ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih Kepada:
1. Bapak Drs. H. Sulaiman Hasan, M. A., Selaku ketua program studi PAI;
2. Bapak Agus maksum M.M., M.pd. Selaku dosen mata kuliah ilmu pendidikan islam
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membaca
makalah ini. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan
makalah ini.

Indramayu, 23 November 2022

Ketua Kelompok

ii
DAFTAR ISI

Cover judul Halaman


KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2


A. Pengertian pendidikan dalam persepektif islam ............................................................ 2
B. Hakekat manusia ...................................................................................................... ......3
C. Manusia sempurna..........................................................................................................4

BAB III
PENUTUPAN.........................................................................................................................6
Kesimpulan............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Dewasa ini zaman semakin berkembang.Perkembangan ini disebabkan oleh gejolak
budaya barat yang semakin menggerus eksistensi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada
umumnya serta nilai-nilai kearifan Islam bangsa Indonesia pada khususnya.Adanya
modernisme dan paham materialisme mendorong manusia untuk menciptakan inovasi-
inovasi baru guna mempermudah kehidupannya.Hal ini merupakan pelopor utama adanya
Era Globalisasi.
Era Globalisasi yang kini tengah dihadapi oleh seluruh umat manusia merupakan
obat sekaligus racun bagi perabadan manusia.Sebagai obat jika manusia dapat
memanfaatkan teknologi yang telah ditemukan oleh para pendahulu secara arif dan
bijak.Sebagai racun jika manusia terseret dalam arus negatif modernitas seperti budaya
hedonisme,konsumerisme serta sekularisme.
Oleh karena itu,Islam hadir sebagai oase di tengah kehausan rohani seluruh umat manusia
di alam semesta ini.Dengan menghadirkan kembali nilai-nilai arif yang tak pernah lekang
oleh waktu.
Hal inilah yang membakar semangat kami untuk membuat suatu karya ilmiah yang
berjudul “Pendidikan dalam Perspektif Islam”.Penulis berharap makalah ini dapat
memberikan suatu kesadaran tanpa bersifat menggurui bagi pembaca tentang esensi
manusia menurut ajaran Islam.Sehingga dapat melakukan perenungan tentang tugas yang
diberikan Alloh SWT kepada kita sebagai kholifah serta melakukan kewajiban kita secara
tuntas dan ikhlas.
Rumusan masalah
1. Apa pengertianmanusia dalam perspektif Islam?
2. Apa hakekat manusia menurut Islam?
3. Apa arti manusia sempurna menurut Islam?
4. Apa tujuan pendidikan Islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PengertianPendidikanDalamPerspektifIslam
Istilah pendidikan dalam pendidikan Islam pada umumnya mengacu pada Al-
Tarbiyah, Al-Ta'dib, Al-Ta'lim.Dari ketiga istilah tersebut yang populer di gunakan
dalam praktek pendidikan Islam ialah Al-Tarbiyah, sedangkan Al-Ta'lim dan Al-Ta'dib
jarang sekali digunakan.Pada hal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal
pertumbuhan pendidikan Islam. (Ahmad Syalabi, 1954;21-23)
Istilah Al-Tarbiyah berasal dari kata Rab.Walaupun kata ini memiliki banyak
arti,akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang,
memelihara,merawat, mengatur dan menjaga kelestarian atau ekstiensinnya.
Proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang di berikan Allah
sebagai "pendidik" seluruh ciptaanNya, termasuk manusia. Pengertian pendidikan Islam
yang dikandungkan dalam Al-Tarbiyah, terdiri dari empat unsur pendekatan, yaitu:
1. Memelihara dan menjaga fitrah anak didikmenjelangdewasa (baligh)
2. Mengembangkanseluruhpotensimenuju kesempurnaan.
3. Mengarahkanseluruhfitrahmenujukesempurnaan.
4. Melaksanakanpendidikansecarabertahap. (Abdurrahman An-Nahlawi, 1992:31)
Telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam.Menurut para
ahli, kata ini lebih bersifat universal di banding Al-Tarbiyahmupun Al-Ta'dib.Misalnya
mengartikan Al-Ta`lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa
individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Melainkan membawa kaum
muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah dan annafs (pensuciandiri) dari segala
kotoran, sehingga memungkinkannya menerima alhikmah serta mempelajari segala yang
bermanfaat untuk diketahui. (Abdul Fattah, Jalal,1998:29-30)
Istilah Al-Ta'dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur angsur di
tanamkan pada diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang

2
Tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.Dengan pendekat anini,
pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing kearah pengenalan dan pengakuan
kepada Tuhan yang tepatdalam tatanan wujud dan kepribadiannya. (Muhammad Naquib
Al-Attas 1994:63-64)
Dalam kata Al-Tarbiyah yang memiliki arti pengasuh, pemeliharaan, dan kasih
sayang tidak hanya digunakan untuk manusia, akan tetapi juga digunakan untuk melatih
dan memelihara binatang atau makhluk Allah lainnya.
Di antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah;
1. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku
individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. (Omar
Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany, 1979:32-99)
2. Mendefinisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong
serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang
tinggi dan kehidupan yang mulia.
3. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil). (Ahmad D.Mariamba, 1989:19)

B. HakekatManusia
Dalam Islam, hakekat manusia adalah perpaduan antara badan dan ruh. Keduanya
masing-masing merupakan substansi yang berdiri sendiri dan tidak saling bergantung satu
sama lain. Islam secara tegas mengatakan bahwa kedua substansi tersebut adalah substansi
alam, sedangkan alam adalah makhluk, maka keduanya juga makhluk yang diciptakan oleh
Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dari ayat al-Qur’an surat Al-Mukminun : 12 – 14 yang
menggambarkan sebuah proses kejadian manusia, yang artinya : “Dan sesungguhnya kami
ciptakan manusia dari sari pati tanah .Kemudian Kami jadikan dari tanah itu air mani
(terletak) dalam tempat simpanan yang teguh (rahim). Kemudian dari air mani itu Kami
ciptakan segumpal darah lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan dari
segumpal daging itu Kami ciptakan tulang belulang.
3
Kemudian tulang belulang itu kamu tutup (balut) dengan daging.Sesudah itu Kami
jadikan dia makhluk yang baru yakni manusia sempurna. Maka Maha Berkat (suci Allah)
pencipta yang baik”. (Al-Mukminun : 12 – 14).
Kemudian Nabi Muhammad SAW., mengulas ayat suci tersebut dengan sabdanya :
“Bahwasanya seseorang kamu dihimpun kejadiannya di dalam perut ibu selama 40
hari,kemudian merupakan alaqah (segumpal darah) seumpama demikian (selama 40
hari), kemudian mudgatan (segumpal daging) seumpama demikian (selama 40 hari).
Kemudian Allah mengutus seorang Malaikat maka diperintahkan kepadanya (Malaikat)
empat perkataan dan dikatakan kepada Malaikat engkau tulislah amalannya, dan
rezekinya dan ajalnya, dan celaka atau bahagianya.Kemudian ditiupkan kepada makhluk
itu ruh...” (H.R. Bukhari).
Dari al-Qur’an dan al-Hadits tersebut di atas, jelaslah bahwa proses perkembangan
dan pertumbuhan fisik manusia,tidak ada bedanya dengan proses perkembangan dan
pertumbuhan pada hewan. Semuanya berproses menurut hukum-hukum alam yang
material.Hanya saja pada kejadian manusia, sebelum makhluk yang dinamakan manusia
itu lahir dari rahim ibunya, Tuhan telah meniupkan ruh ciptaan-Nya ke dalam tubuh
manusia.
Ruh yang berasal dari Tuhan itulah yang dinamakan hakekat manusia.Inilah yang
membedakan manusia dengan hewan, karena Tuhan tidak meniupkan ruh pada
hewan.Hakekat manusia secara umum dijelaskan oleh ayat al-Qur’an yang pertama sekali
turun, yang artinya : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah.Mengajar manusia
yang tidak tahu (jangansekali-kali demikian. Bahkan sesungguhnya manusia itu bersikap
dzholim. Apabila ia merasa terkaya (dari Tuhan dalam ajaran-Nya). Sesungguhnya
kepada Tuhanlah kamu akan kembali”. (Q.S. Al-Alaq : 1 – 8).

C. Manusia Sempurna
Konsep manusia manusia sempurna menurut Islam telah disebutkan oleh Alloh SWT dalam
firmannya pada Surat At-tin ayat 4 yang menyebutkan bahwa Alloh telah menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya penciptaan seperti ada yang ada di bawah ini

4
Dari ayat di atas dapat dimaknai bahwa Alloh SWT memberikan keistimewaan pada
manusia.Manusia dianugerahi oleh Alloh SWT berupa akal,pikiran, hati sanubari serta budi yang
membedakan makhluk vertebrata atau mamalia lainnya.Oleh karena itu Alloh SWT
mempercayakan posisi istimewa yaitu sebagai khalifah.Seperti yang termaktub dalam surat Al-
Baqarah [2]:30.
Kemudian Alloh SWT melanjutkan pembahasannya tentang derajat manusia ,bahwa Alloh SWT
akan merendahkan atau meninggikan derajat manusia sesuai dengan amal perbuatan yang ia
lakukan.Seperti yang termaktub pada SuratAt-tin ayat 6.

Dalam hal ini sebagai kholifah yang telah dipilih oleh Alloh SWT,perlu adanya ungkapan rasa
syukur . Rasa syukur itu dapat dilakukan dengan menggunakan akal pikiran kita untuk
memahami dan merenungi ayat-ayat qauliyah maupun qauniya .Hati sanubari digunakan sebagai
penentu sikap atau parameter baik buruk segala seseatunya yang bersandarkan pada Al-Qur’an
dan As sunnah.Fisik atau raga digunakan untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat.Semua
aktifitas ini disandarkan kepada niat tulus beribadah kepada Alloh SWT.Apabila manusia dapat
menggunakan fitrah yang telah diberikan oleh Alloh SWT secara arif dan bijaksana,maka akan
terwujudlah kehidupan yang damai di alam semesta ini.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan demikian dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan dalam Islam adalah menyiapkan manusia untuk lebih arif dan bijak dalam
menghadapi tantangan berbagai problematika yang ada. Pendidikan islam juga bertujuan
untuk menyiapkan manusia lebih beradab guna untuk menyiapkan kehidupan dunia dan akhirat
secara lebih seimbang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nasoetion,Andi Hakim.1986.Manusia Khalifah di Bumi.Jakarta : Litera Antarnusa

Anda mungkin juga menyukai