Kelas 2D
Kelas 2D
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas hidayah, karunia serta
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai mana mestinya. Makalah
yang berjudul Pengertian pendidikan dan hakikat pendidikan ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dasar-dasar pendidikan islam dengan dosen mata kuliah, Bapak Amshori
Jayadi, M.Ag
Majunya peradaban suatu bangsa dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, jika SDM nya tidak berkualitas dari berbagai bidang yang ada, dapat dipastikan
bangsa tersebut akan tertinggal dari segala aspek kehidupan. Pendidikan sebagai salah satu
bidang yang akan mengembangkan kualitas SDM tentunya perlu dipikirkan dengan matang,
supaya penyelenggaraan pendidikan yang ada di suatu bangsa bisa memberikan peran dalam
membina SDM yang berkualitas.Namun, apa itu pendidikan dan apakah ada hakikat
pendidikan? Melalui makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan tentang Pengertian
Pendidikan dan Hakikat Pendidikan.
Atas selesainya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, serta teman-
teman dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Makalah ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh karenanya
kritik saran serta masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan sebagai bahan
perbaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam
dalam mengatahui kedudukannya di muka bumi dan senantiasa bersyukur serta mengingat
kepada Allah SWT, Jazakumullahu Khairan Katsiran.
Penulis
i
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.4 Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM..............................................................................2
2.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
ISTILAH YANG DIKEMUKAKAN OLEH PAKAR PENDIDIKAN ISLAM DAN
BARAT...............................................................................................................................4
2.3 TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM......................................................................................5
2.4 FUNGSI PENDIDIKAN.....................................................................................................6
2.5 KONSEP PENDIDIKAN DI DALAM AL QUR’AN DAN HADIST.............................6
3.6 SUMBER-SUMBER PENDIDIKAN ISLAM........................................................................10
BAB III.............................................................................................................................................. 13
PENUTUP......................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ma’zumi, Syihabudin, Najmudin, ”Jurnal : PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-
SUNNAH : Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta’dib dan Tazkiyah”,(Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa : Banten, 2017), hlm 196
2
Taklim secara umum hanya terbatas pada pengajaran (proses transfer ilmu
pengetahuan) dan pendidikan kognitif semata-mata (proses dari tidak tahu
menjadi tahu). Beberapa ahli mendefinisikan sebagai berikut :
a. Abdul Fatah Jalal, mendefinisi-kan taklim sebagai proses pemberi
pengetahuan, pemaha-man, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman
amanah.
b. Menurut Rasyid Ridho, taklim adalah proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan ketentuan tertentu.
Definisi ini berpijak pada Firman Allah yang berbunyi:
ِِ ِِ ٓ ِ ۢ ِ ۤ
َ ض ُه ْم َعلَى الْ َم ٰل ِٕى َكة َف َق َال اَ ْنبِـُْٔويِن ْ بِاَمْسَاۤء ٰهُؤ اَل ۤء ا ْن ُكْنتُ ْم ٰصدقنْي
َ َو َعلَّ َم اٰ َد َم ااْل َمْسَاۤءَ ُكلَّ َها مُثَّ َعَر
Artinya : Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda
seluruhnya), kemudian mengemukakannya kepada para malaikat.
Kemudian Allah berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama
itu jka kamu memang orang-orang yang benar. (Q.S. al-Baqarah:
31)
Rasyid Ridho memahami kata ‘allama’ sebagai proses transmisi, yang
dilakukan secara bertahap sebagaimana Adam menyaksikan dan
menganalisis asma yang diajarkan Allah kepadanya. taklim mencakup fase
bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
c. Muhammad Naquib al-Attas, mengartikan taklim dengan pengajaran. Bila
taklim disinonimkan dengan tarbiyah, maka taklim mempunyi arti
pengenalan tempat segala sesuatu dalam sebuah system.
d. Menurut Muhammad Athiyah Al Abrasy, taklim lebih khusus dibandingkan
dengan tarbiyah, karena taklim hanya merupakan upaya menyiapkan
individu dengan mengacu pada aspek-aspek tertentu saja, sedankan tarbiyah
mencakup keseluruhan aspekaspek pendidikan.
3. At Ta’dib memiliki arti memperbagus akhlak , sikap. Berasal dari kata Adaba-
ya’dubu yang berarti melatih mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik
dan sopan. Bentuk kata kerja dari ta'dib, yakni addaba yang berarti mendidik,
melatih, memperbaiki, mendisiplinkan, dan memberi tindakan.
Syekh Muhammad Naquib Al-Attas mendefinisikan pendidikan Islam
menggunakan istilah ta'dib, karena memaknainya dengan mendidik, yang
berorientasi terhadap perubahan perilaku ke arah positif. Menurut Al-Attas
istilah ta'dib adalah yang paling tepat. Alasan Al-Attas cenderung menggunakan
istilah ta'dib karena adab berkaitan erat dengan ilmu.
4. At Tahdzib yang berarti melembutkan hati, mewujudkan akhlak yang manis.
5. At Tamrin yaitu latihan
6. Tadrib yaitu hasil dari setelah mempelajari suatu ilmu.
7. At-Tazkiyah Secara bahasa, tazkiyah berasal dari kata zakka-yuzzaki-tazkiyah
yang berarti pembersihan, penyucian atau pemurnian.
Dan juga النماء, والبركة, وزيادة, الخيرyang berarti tumbuh,berkah ,dan bertambah
baik. Al-Ghazali mengartikan tazkiyah berarti pembersihan diri dari sifat-sifat
3
tercela dan imaratun nafs dalam arti memakmurkan jiwa (pengembangan jiwa)
dengan sifat-sifat terpuji. Tentang makna tazkiyatun nafs, para mufassir
mempunyai pandangan yang berbeda-beda:
a. Tazkiyah dalam arti para rasul mengajarkan manusia, sesuatu yang jika
dipatuhi, akan menyebabkan jiwa mereka tersucikan dengannya.
b. Tazkiyah dalam arti mensucikan manusia dari syirik, karena syirik itu oleh
Al-Quran dipandang sesuatu yang bersifat buruk dan sangat dibenci oleh
Allah.
c. Tazkiyah dalam arti mensucikan dari dosa
d. Tazkiyah dalam arti mengangkat manusia dari martabat orang munafik ke
martabat mukhlisin.
4
Pendidikan islam pada dasarnya mempersiapkan perkembangan anak agar
mampu berperan serta secara berkesinambungan dalam pembangunan manusia
yang berkembang terus dan mampu beramal kebajikan selama dalam upaya
mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Namun, berbeda
dengan barat yang memisahkan antara rohani dan jasmani. Karena ilmu dalam
peradaban barat tidak di bangun dalam atas wahyu dan kepercayaan agama
namun dibangun diatas tradisi budaya yang diperkuat oleh spekulasi filosofi
yang terkait dengan kehidupan yang sekuler yang memusatkan manusia
sebagai makhluk yang rasional. Para tokoh dalam barat diantaranya :
1. Jean Paul Sartre menyatakan bahwa sekalipun tuhan itu ada, itupun harus
ditolak sebab ide tentang tuhan mengganggu kebebasan mereka : “Even if god
existed, it will still necessery to reject him, sice the idea of god negates our
fredom.”
2. Ludwig Feurbach, murid hegel dan seorang teolog merupakan salah seorang
pelopor paham atheisme di abad modern. Mengatakan prinsip filsafat yang
paling tinggi adalah manusia.sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun
hakikatnya agamalah yang menyembah manusia (religion that worship man).
3. Karl mark berpendapat agama adalah keluhan manusia yang tertekan, perasaan
dunia tanpa hati, sebagaimana ia adalah roh zaman yang tanpa roh. Agama
adalah candu rakyat.
Begitulah pandangan para ahli barat yang terlihat perbedaan begitu jelas
antara pendidikan islam dan barat memisahkan antara jasmani dan rohani
sedangkan islam menggabungkan secara keseluruhannya.2
2
Tri Mulyanto,”Skripsi Epistemologi islam dan barat serta implikasinya pada madrasah di indonesia”,
(Institut Agama Islam Negri Raden Intan : Lampung, 2017) Hlm.93.
3
Ahmad Tafsir,”Filsafat Pendidikan Islam “,(PT.Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006) Hlm. 76
5
3. Menurut Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibani bahwa yang dimaksud
dengan konsep tujuan pendidikan islam adalah “ Perubahan yang diinginkan
dan diusahakan, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan
pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitar tentnag
individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses
pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi sebagai porporsi diantara profesi-
profesi asasi dalam masyarakat.”
Jadi, tujuan pendidikan Islam menurut pakar islam mencakup dua aspek utama,
yakni mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hal ini
menggambarkan bahwa pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersifat
komplet.
6
bumi, Allah berdialog dengan malaikat, sebagaimana diungkapkan dalam Qs.
Al Baqarah : 30 yang berbunyi :
ِّماۤ ۚ َء َو َن ْح ُن ِ ض َخِل ْيفَ ًة ۗ قَالُٓوا اَتَ ْجع ُل ِف ْيها م ْن ُّي ْف ِس ُد ِف ْيها وي
ِ اع ٌل ِفى ااْل َ ْر
ِ ِاني ج ِ ٰۤ ِ َ وِا ْذ قَا َل رب
َ سف ُك الد
ْ ََ َ َ َ َ ْ َ ْ ِّ ُّك ل ْل َمل ِٕى َكة َ َ
2. Kisah
Dalam al-Qur’an di temukan sejumlah ayat yang berisi tentang kisah-kisah umat
terdahulu. Kisah al-Qur'an banyak ragam dan bentuknya. Al-Qaththan membagi
kisah dalam tiga bentuk.5
a. kisah-kisah tentang nabi-nabi terdahulu.
4
Ahmad Tafsir,”Filsafat Pendidikan Islam “,(PT.Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006), hlm.136
5
Manna’ al-Qaththan, “Mabāhits fī ‘Ulūm al-Qur’ān”,( Riyād: Mantsurāt al-‘Ashr al-Hadīs),Hlm. 306.
7
b. kisah-kisah tentang peristiwa masa lalu dan kisah tentang orang-orang
tertentu yang tidak ditetapkan status kenabiannya.
c. kisah-kisah tentang peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad.
Begitupun dalam hadist yang diriwatkan oleh umar, Rasulullah SAW
menceritakan tentang hukuman bagi orang yang dalam hidupnya menyiksa dan
menyia-nyiakan sesama makhluk Allah sebagaimana sabdanya :
ِ األر
ض ْ اش ِ ومَلْ تَ َد ْع َها تَْأ ُكل ِمن َخ َش، َفلَ ْم تُطْعِ ْم َها،َّار يف ِهَّر ٍة َربَطَْت َها ِ
َ َد َخلَت ْامَرَأةٌ الن
ُ
Terjemahan : "Ada seorang wanita masuk neraka gara-gara seekor kucing yang
dia ikat dan tidak dia beri makan. Wanita itu tidak membiarkan binatang itu
lepas mencari makanan berupa hewan-hewan kecil di muka bumi,'' (HR
Bukhari, Muslim, Malik, dan Abu Dawud).
3. Amtsal (Perumpamaan)
Adakalanya Allah swt. mengajari hamba-hamba-Nya dengan membuat
perumpamaan-perumpamaan. Ada beberapa perumpamaan yang ditemukan
dalam alQur’an, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’a Surah Al-Baqarah:
17
ٍ ت ما حولَهٗ َذهب ال ٰلّه بُِنو ِر ِهم وَتر َكهم يِف ظُلُ ٰم ِ
ت ْ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ َضاۤء ْ َم َثلُ ُه ْم َك َمثَ ِل الَّذى
َ َاسَت ْوقَ َد نَ ًارا ۚ َفلَ َّمٓا ا
ِ اَّل يب
صُر ْو َن ُْ
Artinya : Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api,
setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang
menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak
dapat melihat.
صبَا ۗ ٌح ِ ٍِ ِ
ْ ض َمثَ ُل نُ ْو ِرهٖ َكم ْش ٰكوة فْي َها م
ِ َّ اَل ٰلّه نُور
ِ ۗ الس ٰم ٰوت َوااْل َْر ُْ ُ
Artinya : Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar.
Adapun hadist nabi tentang perumpamaan yaitu :
"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk,
bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik
minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi)
darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap.” (HR. Imam
Bukhari).
8
Dari uraian di atas terlihat dengan jelas bahwa Allah swt dan Rasulullah
SAW. menggunakan perumpamaan-perumpamaan dalam menyampaikan ajaran-
ajaran-Nya. Hal ini menjadi petunjuk bahwa cara seperti itu dapat juga
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sedikitnya ada dua kelebihan yang
dapat diperoleh dengan menggunakan metode ini;6
a. mempermudah peserta didik memahami konsep yang abstrak. Ini terjadi
karena perumpamaan itu mengambil benda kongkrit.
b. dapat merangsang kesan yang tersirat dari perumpamaan tersebut.
4. Keteladanan
Untuk memudahkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran-ajaran yang diturunkan
kepada hamba-hamba-Nya maka Allah swt. menyebutkan beberapa tokoh yang
dapat dijadikan teladan antara lain:
1) Keteladanan para Nabi, dapat dilihat dalam QS al-An’am: 90
ِ ِ ِ ِ ِۗ ِ ِ ٰ ِ اُو ٰلِٕۤى
َ ك الَّذيْ َن َه َدى اللّهُ فَبِ ُه ٰد ُىه ُم ا ْقتَد ۗ ْه قُ ْل ٓاَّل اَ ْسـَٔلُ ُك ْم َعلَْيه اَ ْجًرا ا ْن ُه َو ااَّل ذ ْك ٰرى ل ْل ٰعلَمنْي
َ
Terjemahan : Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah,
maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad), “Aku
tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-
Qur'an).” Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk
(segala umat) seluruh alam.
6
Hamzah Dzunaid,”Konsep Pendidikan Dalam Al Qur’an”,(Uin Alauddin : Makasar , 2013),Hlm 145
9
Targhib ialah janji terhadap kesenangan, kenikmatan di akhirat yang disertai
bujukan. Tarhib ialah ancaman karena dosa atau pelanggaran yang dilakukan.
Targhib dan tarhib bertujuan agar manusia mematuhi aturan Allah.
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan yang paling utama pendidikan islam.
Al-Qur’an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya saja tidak mudah untuk
diungkap secara keseluruhannya karena luas dan mendalamnya pembahasan itu di
dalam al-Qur’an. pendidikan al-qur’an juga memiliki pengaruh yang dahsyat
apabila dipahami dengan tepat dan diikuti dan diterapkan secara utuh dan benar.
Abdul Wahab Khallaf seperti yang dikutif Ramayulis mendefinisikan Al-Quran
adalah “kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada hati
Rasulullah anak abdullah dengan lafaz bahasa arab dan makna hakiki untuk
menjadi hujjah bagi Rasullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi
manusia dengan penunjuknya serta beribadah membacanya”.7
Islam adalah agama yang membawa misi umatnya menyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling dasar yang dijadikan acuan
dasar hukum tentang Pendidikan Agama Islam. Firman Allah tentang Pendidikan
Agama Islam dalam Al-Qur`an Surat Al-‘alaq ayat 1-5:
ۙ ۙ
ك ااْل َ ْكَر ُمالَّ ِذ ْي َعلَّ َم بِالْ َقلَ ِم َعلَّ َم ِ ۚ َق خلَق ااْلِ نْسا َن ِمن عل
ٍ َ ْ َ َ َ َ ۚ َك الَّ ِذ ْي َخل
َ ُّق ا ْقَرْأ َو َرب
ِ
ْ ِا ْقَرْأ ب
َ ِّاس ِم َرب
ۗ
ااْلِ نْ َسا َن َما مَلْ َي ْعلَ ْم
Terjemahan: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘alaq: 1-5)
7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012) hal, 73-74
10
memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan
pengajaran.
Bahwa islam menegaskan bahwa supaya manusia itu menemukan jati dirinya
sebagai insan yang bermartabat maka tidak boleh harus menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran.8
b. As-Sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi
Muhammad SAW, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat pertama,
As-sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan islam
sesuai dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an.
Kedua, As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode
pendidikan.9
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah hakikatnya tak
lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân itu sendiri, disamping
memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan islam karena karena
Allah Swt menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi umatnya. Telah
kita ketahui bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw salah satunya untuk
memeperbaiki moral atau akhlak manusia, sebagaimana sabdanya:
ِ ِإمَّنَا بعِثْت ُألمَتِّم م َكا ِرم اَألخ
الق ْ َ ََ ُ ُ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan
akhlak”. (HR. Muslim)
8
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta : Gema
Insani, 2006), hal. 28
9
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta : Kalam Mulia, 2010,) hal 122
10
Nur Uhbiyanti, Ilmu Pendidikan Islam (IPI),(Bandung: Pustaka Setia, 2005), hal, 21
11
selanjutnya dapat dipelajari oleh generasi leanjutnya. Di dalam sejarah terdapat
infomasi tentang kemajuan dan kemunduran pendidikan di masa lalu.11
Di dalam dasar pendidikan Islam terdapat pokok-pokok dari pendidikan Islam,
yaitu:
1. Pendidikan keimanan kepada Allah SWT Firman Allah SWT:
َواِ ْذ قَ َال لُْق ٰم ُن اِل بْنِه َو ُه َو يَعِظُه ٰيبُيَنَّ اَل تُ ْش ِر ْك بِال ٰلّ ِهۗاِ َّن الش ِّْر َك لَظُْل ٌم َع ِظْي ٌم
Terjemahan : “Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (Q.S. Lukman : 13)
Pendidikan yang pertama dan utama untuk dilakukan adalah pembentukan
keyakinan kepada Allah swt yang diharapkan dapat melandasi sikap, tingkah
laku dan kepribadian anak didik.
2. Pendidikan Akhlakul Karimah
Sejalan dengan usaha mebentuk dasar keyakinan atau keimanan maka
diperlukan usaha membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak mulia merupakan
modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan sesama manusia. Akhlak
termasuk diantara makna yang terpenting dalam hidup, setelah keimanan dan
kepercayaan. Firman Allah SWT :
11
H. Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta : Lembaga Pendidikan Umat, 2005), hal. 17
12
menjalankan aktifitas yang berhubungan dengan pengembangan agama, termasuk
melaksanakan pendidikan agama islam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang dalam bahasa Arabnya
adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa
Arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerja “allama”. Pendidikan dan pengajaran
dalam bahasa Arabnya “Tarbiyah Wa Ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam”
dalam bahasa Arabnya adalah Tarbiyah Islamiyah. Kata kerja “rabba”
(mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW, separti terlihat
dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
2. Pengertian Pendidikan Islam menurut pakar dan barat sangat berbeda ,
Pendidikan islam menurut para pakar berkesinambungan dalam pembangunan
manusia yang berkembang terus dan mampu beramal kebajikan selama dalam
upaya mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Namun, berbeda
dengan barat yang memisahkan antara rohani dan jasmani.
3. Tujuan pendidikan adalah hal pertama dan terpenting bila kita merancang,
membuat program, serta mengevaluasi pendidikan.
4. Fungsi pendidikan Menurut Noeng Muhadjir :
1. Menumbuhkan kreativitas subjek didik
2. Menjaga lestarinya nilai-nilai insani dan nilai-nilai ilahi
3. Menyiapkan tenaga kerja produktif.
5. Ada beberapa konsep pendidikan dalam Al Qur’an antara lain: Dialog, Kisah,
Amtsal, keteladanan, Targhib dan tarhib
6. Didalam pendidikan islam terdapat beberapa sumber pendidikan, para ahli
sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber pendidikan Islam
13
sebagaimana mereka juga sependapat bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama
yang pertama dan As-Sunnah sumber utama kedua.
DAFTAR PUSTAKA
14
15