Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TAFSIR PENDIDIKAN

“LINGKUNGAN PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu :
Selvy Yuspitasari Humairah

Disusun Oleh :
 Ahmad Ridho Zaenuri : 231012100435

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tentang "Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur'an." Kami juga shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam yang telah menjadi
teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu aspek kunci dalam kehidupan manusia, dan
Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, memuat banyak ajaran dan panduan
terkait dengan pendidikan. Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki konsep dan
nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Al-Qur'an, serta bagaimana ajaran
tersebut dapat menjadi landasan penting dalam membentuk lingkungan pendidikan
yang islami.
Dalam Islam, pendidikan memegang peran penting dalam membentuk
karakter individu dan komunitas. Al-Qur'an, sebagai sumber ajaran agama Islam,
memuat pedoman dan prinsip-prinsip pendidikan yang kaya. Makalah ini bertujuan
untuk mengkaji dan mendalami konsep-konsep lingkungan pendidikan dalam Al-
Qur'an. Dalam pengkajian ini, kami akan menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an yang
secara langsung atau tidak langsung berbicara tentang pendidikan, mengidentifikasi
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan
Islam. Kami juga akan menjelaskan bagaimana pemahaman Al-Qur'an tentang
pendidikan dapat memberikan panduan dalam membentuk individu yang taat,
bijaksana, dan beretika.

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Makalah .................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan.................................................................... 3
B. Macam-macam Lingkungan Pendidikan............................................................ 4
C. Q.S An-Nisa ayat 75 ............................................................................................. 7
D. Q.S Al-A'raf ayat 4 dan 88 ................................................................................... 9
E. Q.S Al-Isra ayat 16 dan 28.................................................................................. 11
F. Q.S Al-An’am Ayat 92 ......................................................................................... 13
G. Q.S Ali-Imran Ayat 110 ....................................................................................... 15
BAB III............................................................................................................................. 17
PENUTUP........................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
karakter individu, mengembangkan pengetahuan, dan mengarahkan manusia ke
jalan yang benar. Dalam konteks lingkungan pendidikan, Al-Qur'an memiliki
banyak ayat yang membahas aspek-aspek pendidikan, baik pendidikan spiritual
maupun pendidikan dalam aspek dunia. Oleh karena itu, penelitian mengenai
"Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur'an" merupakan hal yang sangat relevan
dan penting.
Dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, perlu
adanya landasan nilai-nilai Islam dalam pendidikan agar pendidikan menjadi
lebih bermakna dan berlandaskan etika. Melalui penelitian ini, kami berharap
dapat mengeksplorasi ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an yang dapat
membantu dalam membangun lingkungan pendidikan yang sesuai dengan nilai-
nilai Islam.
Pendidikan merupakan salah satu instrumen yang paling kuat dalam
membentuk masyarakat dan mengembangkan individu. Dalam konteks Islam,
pendidikan memiliki peran utama dalam membentuk karakter yang berlandaskan
pada nilai-nilai agama dan moral. Al-Qur'an adalah sumber utama panduan
dalam Islam, dan di dalamnya terdapat banyak ayat yang berbicara tentang
pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelajahi
konsep-konsep pendidikan dalam Al-Qur'an untuk memahami lebih dalam
prinsip-prinsip pendidikan dalam Islam. Melalui pemahaman ini, kita dapat
menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih berarti dan sesuai dengan nilai-
nilai Islam.
B. Tujuan Makalah
Makalah ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Menjelaskan konsep dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Al-
Qur'an.
2. Menyajikan pandangan Al-Qur'an tentang tujuan pendidikan, peran
pendidik, serta proses pembelajaran.
3. Menyelidiki bagaimana ajaran-ajaran Al-Qur'an dapat diimplementasikan
dalam pembentukan lingkungan pendidikan yang islami.
4. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana Al-
Qur'an dapat menjadi pedoman dalam membentuk karakter, moralitas, dan
integritas dalam lingkungan pendidikan Islam.

1
C. Rumusan Masalah
1. Tuliskan Tafsir dan penjelasan tentang lingkungan pendidikan pada Q.S
An-Nisa ayat 75 :
2. Tuliskan Tafsir dan penjelasan tentang lingkungan pendidikan pada Q.S
Al-A'raf ayat 4 dan 88!
3. Tuliskan Tafsir dan penjelasan tentang lingkungan pendidikan pada Q.S
Al-Isra ayat 16 dan 28!
4. Tuliskan Tafsir dan penjelasan tentang lingkungan pendidikan pada Q.S
Al-An’am Ayat 92!
5. Tuliskan Tafsir dan penjelasan tentang lingkungan pendidikan pada Q.S
Ali-Imran Ayat 110!

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan
“pe” dan akhiran”an”mengandung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya).
Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogie, yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan Education yang berarti
pengembangan atau bimbingan, dan juga sering diterjemahkan dengan Tarbiyah,
yang berarti pendidikan.1
Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat
tentang nilai-nilai lingkungan yang merupakan sumber kehidupan dari generasi
sekarang dan generasi yang akan datang. Menurut Yusuf pendidikan lingkungan
merupakan pendidikan yang menggunakan suatu pendekatan belajar “across the
curriculum”, artinya belajar yang membantu sasaran didik untuk memahami
lingkungan hidup dengan tujuan akhir agar mereka memiliki kepedulian untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan dan sikap bertanggung jawab dan
memupuk keinginan serta memiliki keterampilan untuk melestarikan lingkungan
agar dapat tercipta suatu sistem kehidupan bersama.2
Adapun tujuan umum pendidikan lingkungan hidup menurut konferensi
Tbilisi adalah :3 (1) untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta
perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, politik, dan ekologi
di kota maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk memberikan kesempatan kepada
setiap orang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan,
dan (3) untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok,
dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan. Tujuan yang
ingin dicapai tersebut meliputi aspek : (1) pengetahuan, (2) sikap, (3) kepedulian,
(4) keterampilan, dan (5) partisipasi.

1
Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam, Telaah Sejarah dan Pemikirannya, (Jakarta: Kalam
Mulia, 2011), hlm. 11
2
Abdul Karim, Manajemen Pendidikan Lingkungan Lingkungan Hidup Berbasis Partisipasi,
(Yogyakarta: Pustaka Ifada, 2012), hlm. 12
3
Ibid., hlm. 50

3
B. Macam-macam Lingkungan Pendidikan
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari
sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga
dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat
ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam
pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat
logis dan mudah dipahami karena beberapa alasan berikut ini :
a. Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak
perlakuan kepada anak.
b. Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga.
c. Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak
dengan pihak -pihak lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
d. Interaksi kehidupan orang tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya
dan tidak dibuat-buat.
Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah
penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang-undang sistem
Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam
pasal 10 Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan
luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai-nilai
moral dan keterampilan, kepada anak. Keluarga pengaruh yang kuat,
langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan
prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai-nilai, prilaku-prilaku
sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi
lembaga pendidikan keluarga sebagai berikut:
a. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman
ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
berikutnya.
b. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan
emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional
ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
c. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang
tua dalam bertutur kata dan berprilaku sehari-hari akan menjadi wahana

4
pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk
manusia susila.
d. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa,
sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
e. Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-
dasar pendidikan agama.
f. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar
anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri, maka
keluarga lebih cenderung untuk menciptakan kondisi yang dapat
menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi,
tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat
mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa
segi yakni :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di
lembagakan maupun yang tidak di lembagakan.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung ikut mempunyai
peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang
dirancang maupun dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia
dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh
manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya
3. Sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena
kemajuan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga
tidak mungkin lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi
muda akan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi
pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak akan pendidikan. Kondisi
masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses formalisasi lembaga
pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar dengan
organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan berkesinambungan. Sifatnya
formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah dan mempunyai
keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan

5
kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional
harus berfungsi:
a. Sekolah harus mampu menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk
individu melalui pembekalan semua bidang studi.
b. Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan
sikap sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasi dan sejenisnya
dalam rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk sosial.
c. Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang
studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila
yang cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan
norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
d. Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk
yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat,
soleh, dan toleran.
e. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu
mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu
mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara.
f. Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam
mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan
pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses
pendidikan.
Selanjutnya, dibawah ini adalah beberapa ayat yang menjelaskan
tentang lingkungan pendidikan yang akan kami jelaskan.

6
C. Q.S An-Nisa ayat 75 :

ِ ‫سا ِٓء َو ۡال ِو ۡلد‬


‫َان الذ ِۡينَ يَقُ ۡولُ ۡونَ َرب َن ۤا‬ ِ َ‫ضعَ ِف ۡينَ ِمن‬
َ ِ‫الرجَا ِل َوالن‬ ۡ َ ‫ّٰللاِ َو ۡال ُم ۡست‬ َ ‫َو َما لَـكُمۡ ََل تُقَا ِتلُ ۡونَ ِف ۡى‬
‫سبِ ۡي ِل ه‬
٥٧ ؕ ‫اجعَل لـنَا ِم ۡن لد ََُۡۡ َۡ ِص ۡي ًرا‬ ۡ ‫اجعَل لـنَا ِم ۡن لد ََُۡۡ َو ِليا ۚۙۚ و‬ۡ ‫ا َ ۡخ ِر ۡجنَا ِم ۡن ٰه ِذ ِه ۡالـقَ ۡريَ ِة الظا ِل ِم ا َ ۡهلُهَا ۚ َو‬

Artinya : "Dan mengapa kamu tidak memerangi di jalan Allah dan (membela)
orang-orang yang lemah, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berkata, 'Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari kota ini yang penduduknya adalah orang-
orang yang zalim, dan berikanlah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berikanlah
kami penolong dari sisi-Mu.”
Tafsir :
(Mengapa kamu tak hendak berperang) pertanyaan yang berarti celaan;
maksudnya tak ada halangannya bagi kamu untuk berperang (di jalan Allah dan)
untuk membebaskan (golongan yang lemah baik laki-laki, wanita maupun anak-
anak) yakni yang ditahan oleh orang-orang kafir buat berhijrah dan yang
dianiaya mereka. Berkata Ibnu Abbas r.a., "Saya dan ibu saya termasuk golongan
ini," (yang mengatakan) atau berdoa, "Wahai (Tuhan kami! Keluarkanlah kami
dari negeri ini) Mekah (yang penduduknya aniaya) disebabkan kekafiran (dan
berilah kami dari sisi-Mu seorang pelindung) yang akan mengatur urusan kami
(dan berilah kami dari sisi-Mu seorang pembela.") yang mempertahankan kami
terhadap mereka. Allah telah mengabulkan permohonan mereka ini, maka
dimudahkan-Nya sebagian mereka itu untuk keluar sedangkan sisanya tinggal di
Mekah sampai kota itu berhasil dibebaskan lalu Nabi ‫ ﷺ‬mengangkat Itab bin
Usaid sebagai penguasa di Mekah, maka dibelanya orang-orang teraniaya dari
penganiaya-penganiayanya.Ayat ini menekankan pentingnya berperang di jalan
Allah untuk membela orang-orang yang lemah dan tertindas, termasuk laki-laki,
perempuan, dan anak-anak. Ini juga mencerminkan nilai-nilai keadilan,
kepedulian terhadap yang lemah, dan permohonan kepada Allah untuk
melindungi mereka dari kezaliman. Dalam konteks pendidikan, ayat ini bisa
digunakan untuk menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan
yang adil, inklusif, dan peduli terhadap kebutuhan orang-orang yang lemah dan
terpinggirkan dalam masyarakat.4
Penjelasan :
Q.S An-Nisa Ayat 75 menyiratkan pesan-pesan penting yang dapat
dihubungkan dengan pembentukan lingkungan pendidikan yang baik. Berikut
adalah penjelasan terkait ayat ini dalam konteks pendidikan:

4
Imam Jalaluddin Muhammad Al-Mahalli, Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar
As-Suyuti (2015) , Tafsir Jalalain , Penerbit : Pustaka Elba

7
1. Mengedepankan Keadilan dan Perlindungan : Ayat ini mengajarkan
pentingnya keadilan dan perlindungan terhadap individu yang lemah dan
terpinggirkan dalam masyarakat, termasuk laki-laki, perempuan, dan anak-
anak. Dalam konteks pendidikan, ini mengingatkan kita untuk memastikan
bahwa setiap siswa memiliki akses yang sama ke pendidikan, tanpa
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, usia, atau status sosial.
2. Pentingnya Mengatasi Kezaliman: Ayat ini mengecam kezaliman yang
dilakukan oleh penduduk kota yang zalim. Dalam dunia pendidikan, ini
menyoroti pentingnya menghindari segala bentuk kezaliman atau
penindasan dalam proses pendidikan. Semua siswa harus diperlakukan
dengan adil dan tanpa diskriminasi.
3. Permohonan Perlindungan dari Allah: Ayat ini mencerminkan permohonan
kepada Allah untuk melindungi dan memberikan pelindung kepada individu
yang lemah. Dalam pendidikan, ini menggarisbawahi kebutuhan untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa
dilindungi dari ancaman fisik dan emosional, serta memiliki akses terhadap
dukungan pendidikan yang diperlukan.
4. Mengajarkan Nilai-nilai Moral: Ayat ini juga mengajarkan nilai-nilai moral
seperti keadilan, empati, dan kepedulian. Dalam pendidikan, guru dan
lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mendidik siswa tentang
nilai-nilai ini dan membantu mereka mengembangkan sikap yang peduli
terhadap sesama.
5. Kesetaraan dalam Pendidikan: Ayat ini menyiratkan bahwa laki-laki,
perempuan, dan anak-anak semuanya memiliki hak yang sama untuk
mencari perlindungan dan keadilan. Dalam konteks pendidikan, ini
mencerminkan pentingnya memastikan bahwa kesetaraan gender dihormati
dan bahwa semua anak, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Dalam keseluruhan konteksnya, ayat ini dapat digunakan untuk
menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang
adil, inklusif, dan peduli terhadap kebutuhan individu yang lemah dan
terpinggirkan. Dalam hal ini, pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan,
tetapi juga tentang membentuk karakter siswa dan mendorong mereka untuk
menjadi individu yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan moral di
sekitar mereka.

8
D. Q.S Al-A'raf ayat 4 dan 88
Ayat 4:

ُ ‫َوكَمۡ ِم ۡن قَ ۡريَ ٍة ا َ ۡهلَ ۡـك ٰنهَا َف َجا ٓ َء َها َب ۡا‬


َ‫سنَا بَيَاتًا اَ ۡو هُمۡ قَا ٓٮلُ ۡون‬

Artinya : "Berapa banyaknya kota yang telah Kami binasakan, dan datanglah
kepadanya azab Kami pada waktu malam atau saat mereka tidur siang."

Ayat ini mengingatkan kita tentang kehancuran kota-kota yang telah


mengabaikan tanda-tanda Allah. Dalam konteks pendidikan, ayat ini dapat
digunakan untuk menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang benar dan
mengajarkan nilai-nilai moral serta etika kepada generasi muda. Ini
mengingatkan kita bahwa kurangnya pendidikan moral dapat menyebabkan
kerusakan sosial dan moral dalam masyarakat.

Ayat 88:

ؕ ‫ب َوالذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َمعَََ ِم ۡن قَ ۡريَتِنَ ۤا ا َ ۡو لَـتَعُ ۡودُن ِف ۡى ِملتِنَا‬ ۡ َ‫قَا َل ۡال َم ََلُ الذ ِۡين‬
ُ ‫است َ ۡك َب ُر ۡوا ِم ۡن قَ ۡو ِم ٖه لَـنُ ۡخ ِرجَنََ ٰي‬
ُ ‫شعَ ۡي‬
٨٨ ۚ َ‫قَا َل اَ َولَ ۡو كُنا ك َِار ِه ۡين‬
Artinya : Pemuka-pemuka yang meyombongkan diri dari kaum Syu'aib berkata,
"Wahai Syu'aib! Pasti kami usir engkau bersama orang-orang yang beriman dari
negeri kami, kecuali engkau kembali kepada agama kami."Syu'aib berkata.
"Apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak suka?
Keduanya adalah contoh ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat digunakan untuk
menggambarkan prinsip-prinsip pendidikan, termasuk pentingnya pendidikan
moral dan etika serta kemampuan berpikir kritis dalam proses belajar-mengajar.
Tentu, berikut penjelasan lebih lanjut untuk kedua ayat tersebut dalam konteks
pendidikan.
Tafsir :
Ayat 4
(Betapa banyaknya) kalimat berita dan menjadi maf`ul (negeri) yang
dimaksud adalah penduduknya (yang telah Kami binasakan) Kami bermaksud
untuk membinasakannya (maka datanglah kekuatan Kami) yakni siksaan Kami
(tengah malam) yaitu pada malam hari (atau di waktu mereka beristirahat di
tengah hari) artinya sedang tidur-tiduran di siang hari. Yang dimaksud dengan
al-qailulah, artinya beristirahat di tengah hari sekalipun tidak tidur. Yakni siksaan
itu terkadang datang di waktu tengah malam dan terkadang di siang hari.
Ayat 88
(Pemuka-pemuka dari kaum Syuaib yang menyombongkan diri berkata,)
mereka yang sombong tidak mau beriman ("Sesungguhnya kami akan mengusir
kamu hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami atau
kamu kembali) sungguh mau kembali (kepada agama kami.") yaitu din/agama

9
kami. Di dalam pembicaraan ini yang dipakai dhamir jamak padahal
pembicaranya hanya seorang yaitu Syuaib sendiri. Sebab Syuaib itu sama sekali
bukan berada dalam agama mereka, lalu ia menjawab sebaliknya (Syuaib
menjawab, "Apakah) kami harus kembali kepada agamamu itu (kendatipun kami
tidak menyukainya?") Istifham/kata tanya di sini mengandung pengertian
pengingkaran.

Penjelasan :
Dalam konteks lingkungan pendidikan, baik Ayat 4 maupun Ayat 88 dari
Surah Al-A'raf dapat memberikan pesan-pesan penting yang relevan:
Ayat 4:
1. Pentingnya Pendidikan Moral: Ayat ini mengingatkan pentingnya
pendidikan moral dalam lingkungan pendidikan. Banyak kota yang hancur
karena masyarakatnya mengabaikan tanda-tanda kebaikan dan etika. Oleh
karena itu, lingkungan pendidikan seharusnya tidak hanya fokus pada aspek
akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa dan pengajaran nilai-
nilai moral yang baik.
2. Pengaruh Pendidikan Terhadap Masyarakat: Ayat ini mencerminkan dampak
pendidikan yang buruk atau kurang pada masyarakat. Ketika pendidikan
tidak mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik, ini dapat
menyebabkan kerusakan sosial. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan
seharusnya berperan dalam membentuk individu yang bertanggung jawab,
peduli terhadap masyarakat, dan memahami nilai-nilai etika.

Ayat 88:
1. Pendidikan sebagai Sarana Pemahaman yang Lebih Baik: Ayat ini
mengajarkan prinsip mencari yang lebih baik. Dalam konteks pendidikan,
hal ini menggarisbawahi pentingnya mencari pemahaman yang lebih baik
dan terus-menerus meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan
seharusnya mendorong siswa untuk berpikir kritis, bertanya, dan tidak puas
dengan pengetahuan yang terbatas.
2. Pendidikan dan Penyempurnaan Diri: Ayat ini juga mengajarkan konsep
peningkatan diri. Dalam pendidikan, ini mencerminkan ide bahwa
pendidikan adalah alat untuk pertumbuhan pribadi. Siswa seharusnya
diilhami untuk selalu mencari yang lebih baik, mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, dan meningkatkan keterampilan mereka.
Dalam keduanya ayat tersebut, pentingnya pendidikan moral, etika, dan
pengembangan karakter individu menjadi sangat penting. Lingkungan
pendidikan harus menciptakan suasana di mana siswa memahami nilai-nilai
moral, menghormati etika yang baik, dan mendorong mereka untuk menjadi
pribadi yang selalu berusaha untuk lebih baik dalam semua aspek kehidupan
mereka, termasuk akademis dan moral.

10
E. Q.S Al-Isra ayat 16 dan 28
Ayat 16
‫علَ ۡيهَا ۡالقَ ۡو ُل فَدَم ۡر ٰۡهَا تَ ۡد ِم ۡي ًرا‬ َ َ‫َواِذَ ۤا ا َ َر ۡدَۡ ۤا ا َ ۡن ُّۡ ۡه ِلََ قَ ۡريَةً ا َ َم ۡرَۡا ُم ۡت َرفِ ۡيهَا فَف‬
َ ‫سقُ ۡوا فِ ۡيهَا فَحَق‬

Artinya : "Dan ketika Kami menghendaki membinasakan suatu negeri, Kami


berikan perintah kepada orang-orang yang hidup mewah di dalamnya. Lalu
mereka berbuat fasik dalam negeri itu, maka keputusan (azab Kami) terhadap
negeri itu terbukti benar, lalu Kami hancurkan (negeri) itu dengan pembinasaan
yang total."
Ayat ini mengingatkan akan konsekuensi perilaku fasik dan korupsi dalam
sebuah masyarakat atau lingkungan tertentu. Dalam konteks lingkungan
pendidikan, ini menggarisbawahi pentingnya membentuk lingkungan
pendidikan yang berorientasi pada moral, etika, dan integritas. Pendidikan harus
mempromosikan perilaku yang benar, tidak korup, dan memotivasi siswa untuk
berperilaku baik dalam masyarakat.
Ayat 28:
ُ ‫َواِما ت ُۡع ِرضَن ع َۡن ُه ُم ۡابتِغَا ٓ َء َر ۡح َم ٍة ِم ۡن ر ِبََ تَ ۡر ُج ۡو َها فَقُل ل ُهمۡ َق ۡو ًَل م ۡي‬
‫س ۡو ًرا‬

Artinya : "Dan jika kamu menghindari mereka untuk mencari rahmat Tuhanmu
yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka perkataan yang lembut."
Ayat ini menekankan pentingnya berbicara dengan lembut dan berempati
saat berinteraksi dengan orang lain. Dalam lingkungan pendidikan, ini
menggarisbawahi perlunya pendekatan yang penuh empati dan komunikasi yang
baik antara guru, siswa, dan semua pihak terkait. Lingkungan pendidikan yang
positif harus didasarkan pada saling pengertian, kelembutan, dan komunikasi
yang efektif untuk menciptakan suasana belajar yang mendukung.
Dalam kedua ayat ini, pesan moral dan etika dalam pendidikan serta
pentingnya komunikasi yang baik dan berempati dalam lingkungan pendidikan
menjadi sangat relevan. Pendidikan harus memberikan dasar moral yang kuat
dan mengajarkan nilai-nilai positif kepada siswa, sambil mendorong komunikasi
yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Tafsir :
Ayat 16
(Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu) yakni orang-orang kaya
yang dimaksud para pemimpinnya, yaitu untuk taat kepada Kami melalui lisan
rasul-rasul Kami (tetapi mereka melakukan kefasikan di negeri itu) maka
menyimpanglah mereka dari perintah Kami (maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan Kami) azab Kami (kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancurnya) artinya Kami binasakan negeri itu dengan membinasakan
penduduknya serta menghancurkan negerinya.

11
Ayat 28
(Dan jika kamu berpaling dari mereka) artinya dari orang-orang yang telah
disebutkan tadi, yaitu kaum kerabat yang dekat dan orang-orang lain
sesudahnya, dalam arti kata kamu masih belum mampu untuk memberi mereka
akan hak-haknya (untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan)
artinya kamu masih mencari rezeki yang kamu harap-harapkan kedatangannya,
kemudian setelah kamu mendapatkannya akan memberikan sebagian
daripadanya kepada mereka (maka katakanlah kepada mereka ucapan yang
pantas) yakni ucapan yang lemah lembut; seumpamanya kamu menjanjikan
kepada mereka akan memberi jika rezeki telah datang kepadamu.
Penjelasan :
Dalam konteks lingkungan pendidikan, Ayat 16 dan Ayat 28 dari Surah Al-
Isra (QS. Al-Isra) memberikan pesan-pesan yang dapat menjadi pedoman bagi
pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai moral, etika, dan komunikasi yang
baik:
Ayat 16:
1. Pendidikan dan Moralitas: Ayat ini menggarisbawahi pentingnya moralitas
dan etika dalam pendidikan. Lingkungan pendidikan seharusnya
memberikan perhatian khusus pada pembentukan karakter siswa. Guru dan
lembaga pendidikan harus membantu siswa memahami nilai-nilai etika dan
moral yang benar dan mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang
jujur dan tidak korup.
2. Konsekuensi Tindakan Buruk: Ayat ini mengingatkan pada konsekuensi
tindakan buruk dan korupsi dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan,
ini dapat diinterpretasikan sebagai pesan tentang pentingnya menjauhi
perilaku yang merusak dan melanggar norma-norma moral. Pendidikan
seharusnya memberdayakan siswa untuk memahami dan menghindari
tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat.
3. Integritas dan Tanggung Jawab: Ayat ini juga memunculkan gagasan
integritas dan tanggung jawab individu terhadap masyarakat. Dalam
pendidikan, pesan ini dapat digunakan untuk mengajarkan siswa tentang
tanggung jawab mereka terhadap masyarakat dan pentingnya berperilaku
dengan integritas.
Ayat 28:
1. Komunikasi yang Baik dalam Pendidikan: Ayat ini menekankan pentingnya
komunikasi yang baik, berempati, dan lembut saat berinteraksi dengan
orang lain. Dalam lingkungan pendidikan, guru seharusnya menggunakan
komunikasi yang penuh empati untuk mendekati siswa dan memahami

12
kebutuhan mereka. Ini menciptakan lingkungan di mana siswa merasa
didukung dan dipahami.
2. Pendekatan Lebih Baik: Ayat ini mengajarkan prinsip penggunaan kata-kata
yang baik dan lembut ketika berbicara dengan orang lain. Dalam
pendidikan, ini mendorong pendekatan yang lebih baik terhadap konflik
atau masalah, sehingga pembicaraan dan interaksi dalam lingkungan
pendidikan lebih positif dan produktif.
3. Pendidikan dengan Kasih Sayang: Ayat ini juga mencerminkan pentingnya
pendekatan kasih sayang dalam pendidikan. Guru yang berbicara dengan
lembut dan penuh empati dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman
dan berarti bagi siswa. Hal ini dapat membantu siswa berkembang secara
positif dan mendukung pertumbuhan mereka.
4. Dalam keseluruhan konteksnya, kedua ayat ini menekankan pentingnya
pendidikan yang tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi
juga membentuk karakter moral, mengajarkan integritas, dan mendorong
komunikasi yang positif dalam lingkungan pendidikan. Lingkungan
pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ini akan membantu siswa
tumbuh menjadi individu yang baik, bertanggung jawab, dan berkomunikasi
dengan baik dalam masyarakat.

F. Q.S Al-An’am Ayat 92

ؕ ‫ق ال ِذ ۡى ب َ ۡي َن ي َ د َ ۡي هِ َو ل ِ ت ُۡن ِذ َر ا ُم ۡال ق ُ رٰ ى َو َم ۡن َح ۡو ل َ هَ ا‬
ُ ِ ‫ب ا َ ۡۡ َز ۡل ٰن ه ُ مُ ٰب َر ٌك ُّم صَ د‬ ٌ ‫َو ٰه ذ َ ا ِك ٰت‬
ٰ
َ ُ ‫َو ال ِذ ۡي َن ي ُ ۡؤ ِم ن ُ ۡو َن ب ِ ۡاَل ٰ ِخ َر ة ِ ي ُ ۡؤ ِم ن ُ ۡو َن ب ِ ٖه َو ه ُ ۡم ع َل ى صَ ََل ت ِ ِه ۡم ي‬
‫ح ا ف ِ ظ ُ ۡو َن‬
Artinya : “Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang
diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar
kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-
orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya
kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu
memelihara sembahyangnya.”
Tafsir :
(Dan ini) Al-Qur'an ini (adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi;
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) yaitu kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya (dan agar kamu memberi peringatan) dengan memakai ta dan ya
diathafkan kepada makna kalimat sebelumnya, yang artinya, Kami menurunkan
Al-Qur'an untuk diambil keberkahannya, dipercayai dan agar kamu memberi
peringatan dengannya (kepada penduduk Umul Qura/Mekah dan orang-orang
yang ada disekitarnya) yaitu penduduk kota Mekah dan umat lainnya (dan orang-
orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya,
dan mereka selalu memelihara salatnya) karena takut akan siksaan akhirat.

13
Penjelasan :
Dalam Surat Al-An'am Ayat 92 dalam Al-Qur'an menyampaikan pesan
penting tentang lingkungan pendidikan dalam konteks Islam. Berikut adalah
penjelasan tentang lingkungan pendidikan yang dapat ditarik dari ayat ini:
1. Pembelajaran dari Bukti dan Tanda-Tanda Allah: Ayat ini menekankan
bahwa Allah telah memberikan bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran-Nya
di alam semesta dan dalam diri manusia. Ini menciptakan lingkungan
pendidikan alamiah di mana manusia diajarkan untuk mengamati dan
merenungkan ciptaan Allah. Melalui observasi alam dan refleksi dalam diri
mereka sendiri, manusia dapat memahami keajaiban ciptaan Allah.
2. Pentingnya Kepemahaman: Ayat ini menyoroti pentingnya pemahaman.
Manusia diajarkan untuk memahami bukti-bukti tersebut dengan cermat,
sehingga mereka dapat sampai pada kesimpulan bahwa Al-Qur'an adalah
benar. Dengan kata lain, pendidikan dalam Islam mendorong manusia untuk
merenungkan, memahami, dan menarik kesimpulan yang benar berdasarkan
bukti-bukti yang tersedia.
3. Al-Qur'an Sebagai Sumber Pengetahuan: Ayat ini juga mencerminkan
pentingnya Al-Qur'an sebagai sumber pengetahuan dan panduan dalam
pendidikan. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang memberikan petunjuk
moral, etika, dan ajaran-ajaran agama. Oleh karena itu, lingkungan
pendidikan dalam Islam harus mencakup studi Al-Qur'an untuk memahami
prinsip-prinsip ajaran agama dengan baik.
4. Penguatan Iman: Ayat ini menyatakan bahwa melalui pemahaman bukti-
bukti kebesaran Allah, manusia dapat memperkuat keyakinan mereka
terhadap Al-Qur'an dan ajaran Islam. Ini menggarisbawahi peran pendidikan
dalam memperkuat iman individu dan mengukuhkan keyakinan dalam
prinsip-prinsip agama.
5. Tanggung Jawab Moral dan Spiritual: Ayat ini mengingatkan manusia
bahwa Allah adalah saksi atas segala sesuatu. Oleh karena itu, pendidikan
dalam Islam juga bertujuan untuk membentuk karakter dan perilaku yang
baik. Manusia diajarkan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dan
menjalani kehidupan yang baik, jujur, dan bermakna.
Dengan demikian, ayat ini menekankan bahwa pendidikan dalam Islam
didasarkan pada pemahaman alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah, studi
Al-Qur'an sebagai sumber pengetahuan dan pedoman, penguatan iman, dan
pengembangan karakter yang baik. Ini menciptakan lingkungan pendidikan
yang berfokus pada pengembangan holistik individu yang memiliki pemahaman
mendalam tentang agama dan moralitas, serta kemampuan untuk mengamati
alam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.

14
G. Q.S Ali-Imran Ayat 110

َ‫وف َوتَنهَونَ ع َِن ٱل ُمنك َِر َوت ُؤ ِمنُونَ ِبٱّللِ ۗ َولَو َءا َمن‬ ِ ‫اس تَأ ُم ُرونَ ِبٱل َمع ُر‬ ِ ‫كُنت ُم َخي َر أُم ٍة أُخ ِرجَت ِللن‬
َ‫سقون‬ُ ٰ َ َ ِ َ ‫أَه ُل ٱل ِك ٰت‬
ِ ‫ب لَكَانَ َخي ًرا ل ُهم ۚ ِمن ُه ُم ٱل ُمؤ ِمنُونَ َوأكث ُر ُه ُم ٱلف‬
َ

Artinya:” Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.”
Tafsir :
(Adalah kamu) hai umat Muhammad dalam ilmu Allah ‫( ﷻ‬sebaik-baik umat
yang dikeluarkan) yang ditampilkan (buat manusia, menyuruh kepada yang
makruf dan melarang dari yang mungkar serta beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, adalah ia) yakni keimanan itu (lebih baik bagi mereka. Di
antara mereka ada yang beriman) misalnya Abdullah bin Salam r.a. dan sahabat-
sahabatnya (tetapi kebanyakan mereka orang-orang yang fasik) kafir.
Penjelasan :
Ayat ini mengandung beberapa pesan penting tentang lingkungan
pendidikan dalam Islam:
1. Konsep Umat yang Terbaik: Ayat ini menggambarkan umat Muslim sebagai
"umat yang terbaik." Ini menunjukkan bahwa umat Muslim memiliki
tanggung jawab moral untuk berperilaku dengan baik, menyuruh kepada
yang makruf (kebaikan), dan mencegah dari yang mungkar (kejahatan).
Oleh karena itu, pendidikan dalam Islam harus mendorong nilai-nilai
kebaikan, moralitas, dan keadilan.
2. Tugas Menyebarkan Kebaikan: Lingkungan pendidikan dalam Islam harus
mendorong umat Muslim untuk menjadi duta-duta kebaikan dan moralitas
dalam masyarakat. Mereka diharapkan untuk mendorong tindakan positif,
perdamaian, dan keadilan serta mencegah tindakan yang bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.
3. Iman kepada Allah: Ayat ini menegaskan pentingnya iman kepada Allah. Ini
mengindikasikan bahwa pendidikan dalam Islam harus mencakup aspek
spiritual yang kuat, termasuk pemahaman yang mendalam tentang iman,
keyakinan, dan ibadah kepada Allah.
4. Dialog dan Interaksi dengan Ahli Kitab: Ayat ini juga menyebutkan Ahli
Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan menekankan bahwa jika mereka beriman,
itu akan lebih baik bagi mereka. Ini menciptakan landasan untuk dialog,
interaksi, dan pemahaman antara berbagai komunitas keagamaan. Oleh

15
karena itu, pendidikan dalam Islam harus mendorong pemahaman dan kerja
sama antara berbagai kelompok agama.
5. Tanggung Jawab Pribadi: Ayat ini menunjukkan bahwa keimanan dan
tindakan baik adalah tanggung jawab pribadi yang harus dijalani oleh setiap
individu. Oleh karena itu, pendidikan dalam Islam juga berfokus pada
pengembangan karakter dan moral individu.
Dengan demikian, ayat ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam
membentuk masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan, moralitas,
iman, dan keadilan. Lingkungan pendidikan dalam Islam harus
mempromosikan tugas umat Muslim untuk menjadi pelopor kebaikan dan
mematuhi ajaran Allah.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengkajian tentang lingkungan pendidikan dalam Al-Qur'an,
kami menemukan bahwa Al-Qur'an mengandung banyak ayat yang berbicara
tentang pentingnya pendidikan, pembelajaran, dan pembentukan karakter
individu dalam Islam. Beberapa prinsip utama yang dapat diidentifikasi dari Al-
Qur'an meliputi:
1. Ketergantungan pada petunjuk Allah: Al-Qur'an menegaskan bahwa semua
pengetahuan dan petunjuk berasal dari Allah, dan individu harus
merendahkan diri dan tunduk terhadap-Nya dalam pencarian ilmu.
2. Prinsip moral dan etika: Al-Qur'an menekankan pentingnya karakter dan
moral yang baik, serta kebijaksanaan dalam perilaku dan tindakan.
3. Pembelajaran berkelanjutan: Al-Qur'an mendorong pembelajaran sepanjang
hidup dan peningkatan pengetahuan sebagai suatu kewajiban.
4. Kesatuan agama dan pengetahuan: Al-Qur'an merangkul hubungan erat
antara ajaran agama dan pengetahuan dunia, menggarisbawahi bahwa
pengetahuan dunia harus digunakan dalam konteks nilai-nilai agama.
B. Saran
1. Mengintegrasikan Nilai-nilai Islam dalam Kurikulum: Penting bagi institusi
pendidikan Islam untuk memastikan bahwa kurikulum mereka
mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-
Qur'an. Ini melibatkan peningkatan materi pembelajaran yang mencakup
ajaran Islam, etika, dan moral.
2. Mendorong Pembelajaran Aktif: Pendidikan dalam Islam harus mendorong
siswa untuk menjadi pelajar yang aktif, mencari pengetahuan sepanjang
hidup, dan menggunakan pengetahuan mereka untuk berkontribusi pada
masyarakat.
3. Pengembangan Guru yang Kompeten: Guru adalah aset berharga dalam
lingkungan pendidikan. Diperlukan pelatihan yang baik bagi guru agar
mereka dapat membimbing siswa dalam memahami dan menerapkan ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pengembangan Program Pendidikan Berkelanjutan: Institusi pendidikan
Islam perlu mempromosikan pendidikan berkelanjutan untuk siswa dan
guru agar mereka dapat terus mengembangkan pemahaman mereka tentang
Al-Qur'an dan prinsip-prinsip pendidikan Islam.
5. Pengembangan Lingkungan Pendidikan yang Islami: Lingkungan fisik dan
sosial di sekolah dan perguruan tinggi Islam harus mencerminkan nilai-nilai
Islam, menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan karakter yang
kuat, etika yang baik, dan penghayatan agama yang mendalam.

17
DAFTAR PUSTAKA

Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam, Telaah Sejarah dan Pemikirannya,


(Jakarta: Kalam Mulia, 2011), hlm. 11
Abdul Karim, Manajemen Pendidikan Lingkungan Lingkungan Hidup
Berbasis Partisipasi, (Yogyakarta: Pustaka Ifada, 2012), hlm. 12
Ibid., hlm. 50
Imam Jalaluddin Muhammad Al-Mahalli, Imam Jalaluddin Abdurrahman
bin Abu Bakar As-Suyuti (2015) , Tafsir Jalalain , Penerbit : Pustaka Elba

18

Anda mungkin juga menyukai