Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“NILAI-NILAI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PENDIDIKAN ISLAM”


Dosen Pengampu : Akhmad Munir, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh:

1. ZAHRANI EKA NATANIA (221101010013)


2. NADHIFATUN NIHAYAH (221101010020)
3. NURILLA EKA WAHYUNI (221101010021)
4. ALFA ALFI NIKMATUL JANAH (221101010026)
5. DEWI ERMA WAFIROH (221101010028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KH. AHMAD SIDDIQ
JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan makalah “NILAI-NILAI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PENDIDIKAN
ISLAM”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar
bisa menjadi lebih baik lagi.
Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf
karena sesungguhnya manusia itu pasti punya salah. Hanya maha kuasa yang paling
sempurna. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Penyusun,

Kelompok 03

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................3


A. Pengertian Nilai Pendidikan Islam ..............................................................................3
B. Dasar Nilai dalam Pendidikan Islam ...........................................................................4
C. Macam-macam nilai Pendidikan Islam .......................................................................7
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam ................................................................................11
E. Nilai Karakter dalam Pendidikan Islam ......................................................................15
BAB III KESIMPULAN................................................................................................18
A. Kesimpulan .................................................................................................................18
B. Saran ............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral
individu, serta memberikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran
agama Islam. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam merupakan landasan
utama dalam membentuk sistem pendidikan Islam yang berkualitas. Pendidikan Islam telah
menjadi bagian integral dari budaya dan masyarakat Islam sejak awal peradaban Islam. Peran
pendidikan Islam dalam mengembangkan intelektualitas dan moralitas individu telah terbukti
selama berabad-abad. Latar belakang ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam bukanlah
konsep baru, tetapi telah ada sejak lama dan berkembang dalam berbagai bentuk.
Nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam berakar dalam ajaran Al-Quran
dan Hadis. Al-Quran sebagai pedoman utama dalam Islam memberikan petunjuk tentang
pentingnya pendidikan, pengetahuan, dan akhlak yang baik. Hadis, sebagai sumber ajaran
tambahan, juga menggarisbawahi peran pendidikan dalam membentuk karakter Muslim.
Pendidikan Islam tidak hanya tentang pengetahuan akademik tetapi juga tentang
pengembangan kepribadian dan moral yang kuat. Ini mencakup nilai-nilai seperti kejujuran,
integritas, kesabaran, dan kasih sayang, yang merupakan prinsip-prinsip dasar dalam Islam.
Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk individu yang baik, berakhlak, dan
bertanggung jawab.
Dalam era kontemporer, pendidikan Islam perlu menyelaraskan diri dengan
perkembangan teknologi, sosial, dan ekonomi. Latar belakang ini menekankan pentingnya
memahami dan menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam dalam
konteks yang relevan dengan zaman sekarang. Pendidikan Islam bukan hanya tentang
pembentukan individu yang baik secara moral, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan
bangsa dan masyarakat. Nilai-nilai seperti kemandirian, kepemimpinan, dan pemberdayaan
dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan Islam untuk menciptakan generasi yang
berkontribusi positif dalam pembangunan negara.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian nilai pendidikan islam?
2. Apa saja dasar nilai dalam pendidikan islam?
3. Apa saja macam-macam nilai pendidikan islam?
4. Sebutkan prinsip-prinsip pendidikan islam?
5. Sebutkna nilai karakter dalam pendidikan islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang nilai pendidikan islam
2. Untuk mengetahui dasar nilai dalam pendidikan islam
3. Untuk mengetahui macam-macam nilai pendidikan islam
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan islam
5. Untuk mengetahui nilai karakter dalam pendidikan islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai Pendidikan Islam


Nilai, berasal dari bahasa Inggris "value," merujuk pada harga atau sifat-sifat yang
penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai adalah keyakinan atau kepercayaan yang
menjadi dasar untuk memilih tindakan atau menilai makna dalam kehidupan. Menurut
Chabib Thoha, nilai adalah sifat yang melekat pada sesuatu yang telah berhubungan dengan
manusia yang meyakininya. Nilai berfungsi sebagai acuan dalam tingkah laku manusia.
Sistem nilai merupakan seperangkat keyakinan dan perasaan yang membentuk identitas dan
memengaruhi pola pikir, perasaan, keterikatan, dan perilaku individu. Nilai ini dapat
bersumber dari keyakinan, perasaan umum, atau identitas yang diberikan oleh Allah SWT.
Nilai-nilai ini kemudian menjadi standar umum yang memengaruhi tindakan dan perilaku
manusia.
Pendidikan Islam berasal dari kata "didik" yang berarti perbuatan atau cara mendidik.
Secara etimologi, "paedagogie" berasal dari bahasa Yunani dan merujuk pada ilmu yang
membicarakan bagaimana memberikan bimbingan kepada anak. Pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan jasmani
dan rohaninya agar berguna bagi diri mereka sendiri dan masyarakat. Selain itu, istilah lain
yang digunakan adalah "at-ta'lim," yang berarti proses pengajaran. "Ta'lim" lebih bersifat
pengenalan terhadap segala sesuatu dan memiliki makna yang lebih universal daripada
"tarbiyah," yang hanya berfokus pada kondisi eksternal.1 Selain itu, ada juga istilah "at-
ta'dib," yang merujuk pada proses pengenalan dan pengakuan yang ditanamkan dalam diri
manusia terhadap kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan
keberadaannya.
Nilai pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani yang diberikan oleh
pendidik kepada peserta didiknya melalui keyakinan agama Islam. Selain itu merupakan
suatu seperangkat keyakinan atau perasaan dalam diri manusia yang sesuai dengan norma
dan ajaran Islam untuk menciptakan insan kamil (manusia sempurna). Sebagaimana yang
telah dijelaskan di atas mengenai nilai-nilai pendidikan Islam, maka sesungguhnya Al-Qur'an

1
Ahmad Saefulloh, dkk, "Model Pendidikan Islam", (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm 87-
89.

3
pun memuat nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam.Tujuannya adalah
membentuk individu yang berakhlak mulia dan mencapai insan kamil, yaitu manusia yang
sempurna dalam pandangan agama Islam.2
Jadi, nilai-nilai pendidikan Islam merujuk pada prinsip-prinsip, keyakinan, norma,
etika, dan pandangan hidup yang diambil dari ajaran agama Islam dan dijadikan sebagai
landasan dalam proses pendidikan. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi individu Muslim
dalam mengarahkan perilaku, interaksi sosial, dan pengambilan keputusan sehari-hari.3 nilai-
nilai agama Islam juga merupakan seperangkat ajaran nilai-nilai luhur yang ditransfer dan
diadopsi ke dalam diri untuk mengetahui cara menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai
dengan ajaran- ajaran agama Islam dalam membentuk kepribadian yang utuh. Oleh karena
itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilai-nilai agama Islam tersebut bisa memengaruhi
dan membentuk sikap serta tingkah laku seseorang sangat tergantung dari seberapa dalam
nilai-nilai agama yang terinternalisasi dalam dirinya. Semakin dalam nilai-nilai agama Islam
yang terinternalisasi dalam diri seseorang maka kepribadian dan sikap religiusnya akan
muncul dan terbentuk. Prinsip dari nilai agama yang sudah terinternalisasikan dalam aktivitas
pendidikan akan memberi warna yang religi dari setiap produk yang dihasilkan dalam proses-
proses pendidikan.4

B. Dasar Nilai dalam Pendidikan Islam


Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan arah
kepada tujuan yang akan dicapai. Menurut Syakirman dasar nilai pendidikan islam dapat
dibagi ke dalam dua aspek, yaitu dasar normatif dan dasar historis.
a. Dasar Normatif
Dasar normatif adalah nilai-nilai berupa tuntunan Tuhan yang masih bersifat global,
terkadang bermakna metaforik dan simbolik, yang terhimpun dalam kitab suci al-Qur'an.
Sedangkan untuk dapat memahami ayat-ayat al- Qur'an secara praktis dan benar maka

2
Nurkholis, "Internalisasi Nilai Pendidikan Islam Pada Anak Terlantar", (Lombok Tengah:
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021), hlm 78.
3
Halimatussa’diyah, "Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural ", (Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing, 2020), hlm 9.
4
Dedi Mulyasana, "Khazanah Pemikiran Pendidikan Islam dari Wacana Lokal Hingga
Tatanan Global", (Bandung: CV. Cendekia Press, 2020), hlm 14.

4
Rasulullah SAW memberikan interpretasi dan penjabarannya sebagaimana terdapat dalam
sunnah.
1) Al-Qur'an
Al-Quran adalah kalam mulia yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw yang ajarannya mencakup ilmu pengetahuan yang tinggi dan ia
merupakan sumber mulia yang sendirinya tidak dapat dimengerti kecuali bagi orang
yang suci dan berakal cerdas. Kedudukan al-Qur'an sebagai sumber dapat dilihat dari
surat al- baqarah ayat 2:
َ‫ْب فِي ِه ُهدًى ِل ْل ُمتَّقِين‬
َ ‫ذَلِكَ ْال ِكتَبُ ََل َري‬
Artinya:
"Kitab (al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa".
Selanjutnya firman Allah SWT dalam al-Quran surat ali-Imran ayat 138:
‫ظةٌ ِل ْل ُمتقين‬
َ ‫اس َو ُهدًى َو َم ْو ِع‬
ِ َّ‫َهذَا بَيَانُ ِللن‬
Artinya:
"(Al-Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang yang bertaqwa".
Dua ayat di atas merupakan bukti bahwa kedudukan al-Quran sebagai sumber
petunjuk dan dasar yang menjadi landasan manusia hidup. Di dalam al-Quran terdapat
ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha
pendidikan itu. Sebagai contoh dapat dibaca dalam kisah Luqman yang mengajari
anaknya dalam surat Luqman. Al-Quran adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan
membantu menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman berbagai problem
hidup, apabila dihayati dan diamalkan menjadi pikiran rasa dan karsa mengarah pada
realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup dan
masyarakat.
2) Sunnah
Dasar ke-dua nilai pendidikan Islam adalah sunnah. Secara umum sunnah adalah
sabda, pekerjaan, ketetapan, sifat (watak, budi atau jasmani) atau tingkah laku Nabi
Muhammad SAW, baik sebelum menjadi Nabi maupun sesudahnya. Salah satu hadits
Nabi Muhammad SAW yang menjadi dasar nilai pendidikan Islam adalah:

5
: ‫عن محمد بن عجالن عن القعقاع بن حكيم عن أبي صالح عن ابي هريرة قال‬
)‫ انما بعثت ألتمم مكارم اَلخالق (رواه احمد‬: ‫قال رسول هللا صلعم‬

Artinya:
"Dari Muhammad bin Ajlan dari al-Qa'qa bin Hakim dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah berkata: bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya aku diutus ke muka
bumi ini adalah menyempurkan akhlak manusia (HR. Ahmad).
Sebagaimana al-Quran, sunnah juga berisi petunjuk-petunjuk untuk
kemaslahatan manusia dalam segala aspek yang membina manusia menjadi muslim
bertaqwa. Dalam dunia pendidikan sunnah memiliki dua faedah yang sangat besar
yaitu:
a) Menjelaskan sistem pendidikan Islam,
b) Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah saw bersama anak-
anaknya dalam penanaman keimanan ke dalam jiwa yang dilakukannya.
b. Dasar Historis
Dasar historis merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat muslim yang
sudah teruji kebenarannya dalam perjalanan sejarah. Nilai tersebut tidak boleh
bertentangan dengan esensi nilai normatif. Aspek yang termasuk ke dalam sumber historis
ini adalah berupa peradaban masyarakat Islam masa lalu, tradisi-tradisi yang berlaku dan
budaya lokal suatu daerah.5
Menurut Hasan Langgulung, dasar nilai dalam pendidikan Islam terdapat enam
macam yaitu:
1. Dasar historis: Merupakan dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa
lalu, agar kebijakan yang ditempuh masa kini menjadi lebih baik.
2. Dasar sosiologis: Yaitu dasar yang memberikan kerangka budaya, dengan budaya.
tersebut pendidikan dilaksanakan. Dasar ini berfungsi sebagai tolak ukur dalam prestasi
belajar.
3. Dasar ekonomi: Adalah dasar yang memberikan perspektif tentang potensi keuangan,
menggali dan mengatur sumber-sumber serta bertanggung jawab terhadap rencana dan
anggaran pendidikan.

5
Ahmad Saefulloh, dkk, hlm 89-91.

6
4. Dasar politik dan administrative: Merupakan dasar yang memberikan bingkai ideologi,
yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk tujuan yang dicita-citakan dan mencapai
tujuan direncanakan bersama.
5. Dasar psikologi: Merupakan dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat,
watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, serta
sumber daya manusia yang lain.
6. Dasar filosofis: Merupakan dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar
operasional lainnya.6

C. Macam-macam Nilai Pendidikan Islam


Pada dasarnya nilai-nilai pendidikan Islam berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang
meliputi semua aspek kehidupan baik yang mengatur tentang hubungan manusia dengan
khaliknya, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan
lingkungannya.
Sebagai hamba Allah dan khalifah Allah, manusia mempunyai kewajiban untuk
memahami, menghayati, mengamalkan dan melestarikan nilai yang diyakini. Upaya ini harus
ditopang oleh dua komitmen, yaitu komitmen terhadap hubungan vertikal (hablum min
Allah) dan komitmen hubungan horizontal (hablum min al-nas dan hablum min al-alam).
Al-Qur'an memuat nilai normatif yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam. Nilai
yang dimaksud terdiri dari tiga pilar yaitu:
1. I'tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti percaya kepada Allah,
malaikat, rasul, kitab, hari akhir dan takdir, yang bertujuan untuk menata kepercayaan
individu.
2. Khuluqiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, yang bertujuan untuk
membersihkan diri dari perilaku rendah, dan menghiasi diri dengan perilaku terpuji.
3. Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari, baik yang
berhubungan dengan:

6
Wiwin Nur Hidayah, "Nilai-nilai Pendidikan Islam", (Jawa Tengah: CV. Pilar Nusantara,
2020), hlm 10-12.

7
a) Pendidikan ibadah, yang memuat hubungan antara manusia dengan Tuhannya, seperti
shalat, puasa, zakat, haji dan nadzar yang bertujuan untuk aktualisasi nilai-nilai
ubudiyah.
b) Pendidikan muamalah, yang memuat hubungan antara manusia, baik secara individu
maupun institusional.7
Pendidikan Islam memiliki bermacam-macam nilai Islam yang mendukung dalam
pelaksanaan pendidikan. Nilai tersebut menjadi dasar pengembangan jiwa seseorang
sehingga dapat memberi output bagi pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat
dengan banyaknya nilai dalam pendidikan Islam.
1. Nilai Pendidikan Aqidah
Dasar pertama untuk membangun kepribadian seorang muslim adalah akidah yang
benar yang berdiri di atas keimanan yang benar, yang mendorong kepada tindakan yang
lurus. Iman merupakan pondasi yang digunakan Islam untuk membangun pribadi muslim,
sebab iman menjadi unsur paling mendasar yang menjadi penggerak emosinya dan
pengarah segala keinginannya. Seandainya unsur iman benar-benar dominan dalam jiwa
manusia, maka pastilah seseorang akan istiqomah. Ia senantiasa menempuh jalan yang
hak, mampu mengendalikan kelakuannya, serta mengetahui mana yang positif dan mana
yang negatif.8
Maka beribadah secara benar adalah bukti kebenaran kepribadian seorang muslim.
Maksud berakidah secara benar adalah beriman kepada Allah Swt., iman kepada malaikat
Allah, iman kepada Rasul Allah, iman kepada kitab Allah, iman kepada hari Kiamat, dan
iman kepada Qada' dan Qadar.
2. Nilai Pendidikan Akhlak
Akhlak secara etimologis berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Secara
terminologis, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Pengertian akhlak lebih tepat
difokuskan pada substansinya bahwa akhlak adalah sifat yang telah terpatri dan melekat

7
Abdul Basir, "Urgensi Pendidikan Bagi Kaum Perempuan dalam Kerangka Nilai Pendidikan
Islam", Jurnal I’tiqadiyah, Khuluqiyiyyah, dan Amaliyah, An-Nisa’, Vol. 15, No. 2, (2022), 74-75.
8
Nur Hidayah, "Penerapan Nilai dalam Pendidikan Islam", Jurnal Mubtadiin, Vol. 2, No. 2,
(2019), 34.

8
dalam jiwa seorang manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan secara spontan dan
mudah tanpa dipaksa dan dibuat-dibuat.
Secara umum akhlak dibagi menjadi tiga ruang lingkup yaitu akhlak kepada Allah
SWT, akhlak kepada diri sendiri dan sesama manusia serta akhlak kepada lingkungan.
a. Akhlak kepada Allah SWT
Allah adalah kholiq dan manusia adalah makhluk. Sebagai makhluk tentu
manusia sangat tergantung kepadanya. Dalam hubungannya dengan pendidikan
akhlak nilai-nilai yang perlu ditanamkan adalah berakhlak yang baik kepada Allah
SWT, misalnya tidak menyekutukan-Nya, taqwa kepada-Nya, mencintai-Nya, ridha
dan ikhlas terhadap segala keputusan-Nya dan bertaubat, mensyukuri nikmat-Nya,
selalu berdoa kepada-Nya, beribadah dan selalu berusaha mencari keridhoan-Nya.
b. Akhlak terhadap diri sendiri dan sesama manusia
Pada setiap individu terdapat tiga macam potensi yang bila dikembangkan
dapat mengarahkan ke arah yang positif, tetapi juga ke arah yang negatif. Tiga
potensi tersebut adalah nafsu, amarah dan kecerdasan. Bila dikembangkan secara
positif, nafsu dapat menjadi suci, amarah bisa menjadi berani dan kecerdasan bisa
menjadi bijak.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan lainnya,
orang kaya membutuhkan pertolongan orang miskin begitu juga sebaliknya,
bagaimana pun tingginya pangkat seseorang sudah pasti membutuhkan rakyat jelata.
Begitu juga dengan ratyat jelata, hidupnya akan terkatung-katung jika tidak ada orang
yang tinggi ilmunya yang akan menjadi pemimpinnya.
Adanya saling membutuhkan ini menyebabkan manusia sering mengadakan
hubungan satu sama lain, jalinan hubungan ini sudah tentu mempunyai pengaruh
dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, setiap manusia hendaknya melakukan
perbuatan dengan baik dan wajar terhadap sesama manusia, misalnya tidak masuk
kerumah orang lain tanpa izin, berucap dengan kata-kata yang baik, tidak saling
mengucilkan orang lain, tidak berprasangka buruk, jangan memanggil dengan sebutan
yang buruk. Dengan berbuat baik maka akan melahirkan sikap dasar untuk
mewujudkan keselarasan, dan keseimbangan dalam hubungan manusia baik secara
pribadi maupun dengan masyarakat lingkungannya.

9
Sebagai manusia sosial yang tidak dapat memisahkan diri dari manusia lainnya,
maka setiap individu hendaknya memiliki sifat-sifat terpuji dan mampu menempatkan
dirinya secara positif ditengah-tengah masyarakat agar tercipta hubungan yang baik
dan harmonis dengan masyarakat lainnya.
c. Akhlak terhadap lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik binatang,
tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang tak bernyawa. Manusia yang mampu
bertangung jawab tidak akan melakukan kerusakan terhadap lingkungannya serta
terbiasa melakukan yang baik, indah, mulia, terpuji untuk menghidari hal-hal yang
tercela. Dengan begitu, maka terciptalah masyarakat yang aman dan sejahtera.
Jadi, yang dimaksud dengan nilai pendidikan Islam dalam aspek akhlak adalah
suatu standar atau ukuran tingkah laku seseorang dalam proses pembinaan,
penanaman dan pengajaran pada manusia yang bertujuan untuk menciptakan dan
mensukseskan tujuan tertinggi agama Islam yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat,
kesempurnaan jiwa masyarakat, mendapatkan keridhoan, keamanan, rahmat dan
mendapatkan kenikmatan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT yang berlaku pada
orang-orang yang baik dan bertaqwa. Karena akhlak merupakan pondasi (dasar) yang
utama dalam pembentukan pribadi manusia yang seutuhnya, maka pendidikan yang
mengarah terbentuknya pribadi yang berakhlak merupakan hal yang pertama yang
harus dilakukan, sebab akan melandasi kestabilan kepribadian manusia secara
keseluruhan.
3. Nilai Pendidikan Sosial
Nilai pendidikan sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang
lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara
mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam
nilai sosial. Dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia maka sangat penting adanya
pengendalian diri untuk menjaga keseimbangan masyarakat. Dengan keanekaragaman
tersebut nilai sosial dapat diartikan sebagai landasan bagi masyarakat untuk merumuskan
apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan penting untuk
mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku.

10
Nilai sosial adalah penanaman nilai-nilai yang mengandung nilai sosial, dalam hal
ini terkait dengan integrasi sesama manusia yang mencakup berbagai norma baik
kesusilaan, kesopanan dan segala macam produk hukum yang ditetapkan manusia, seperti
gotong royong, toleransi, kerjasama, ramah tamah, solidaritas, kasih sayang sesama,
simpati, dan empati terhadap sahabat dan orang di sekitarnya.9

D. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam


Dalam pendidikan Islam haruslah terdapat prinsip pendidikan Islam, sebagaimana
dalam pendidikan secara umum. Hal itu sangat diperlukan agar pendidikan Islam mempunyai
pendirian kokoh yang dapat dijadikan dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.
Prinsip adalah dasar sesuatu yang dipegang sebagai panutan utama, asas kebenaran yang jadi
pokok dasar orang berpikir, bertindak dan sebagainya. Sebagaimana pendapat dari salah satu
penulis, ia menulis dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam, mengartikan
prinsip sebagai kebenaran bersifat universal yang menjadi sifat dari sesuatu.
Prinsip merupakan sesuatu yang mesti dijadikan acuan dalam melaksanakan sesuatu,
begitu juga dengan prinsip pendidikan Islam merupakan sesuatu yang mesti jadi perhatian
dalam keberlangsungan pendidikan Islam.10 Maka dari itu berikut beberapa hal yang
menjadi prinsip dalam pendidikan Islam diantaranya:
1. Prinsip integrasi
Prinsip Integritas adalah bahwa dunia ini merupakan jembatan kampong akhirat.
Artinya prinsip integrasi adalah keyakinan bahwa kehidupan di dunia ini seharusnya
dijalani dengan pemahaman bahwa ini adalah persiapan untuk kehidupan setelah
kematian, atau akhirat. Dalam prinsip ini, kita diingatkan bahwa dunia ini seperti sebuah
jembatan yang menghubungkan kehidupan selama di dunia dengan kehidupan di akhirat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan baik selama berada di
dunia ini.
Oleh karena itu jadilah pribadi yang baik dan melakukan perbuatan yang bermanfaat.
Dengan melakukan cara tersebut dapat menjalani hidup di dunia ini dengan cara yang

9
Ira Suryani, dkk, "Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, dan Lingkungan,
Islam & Contemporary Issues", Jurnal Medan Resource Center, Vol. 1, No. 1, (2021), 27.
10
Muhammad Yahya, "Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Islam", (Bantul: CV. Mitra Edukasi
Negeri, 2023), hlm 23-24.

11
bermakna dan memberikan bekal yang baik untuk kehidupan di akhirat. Integrasi ini
mengajarkan bahwasannya tindakan di dunia ini tidak hanya memiliki dampak di dunia
saja, tetapi juga berpengaruh pada kehidupan setelah kematian. Maka dari itu penting
untuk selalu melakukan perbuatan yang baik, adil, dan berpikir tentang akherat dalam
setiap langkah yang diambil dalam kehidupan seseorang. Ini adalah pandangan yang
membantu supaya bisa fokus pada nilai-nilai spiritual dan moral dalam menjalani
kehidupan di dunia. Karena itu mempersiapkan diri secara utuh merupakan hal yang wajib
agar masa kehidupan di dunia ini benar-benar bermanfaat untuk bekal yang akan dibawa
ke akherat. Allah berfirman dalam al-qur'an surat al-qoshosh ayat 77:

‫ض ۗا َِّن‬ َ َ‫ّٰللاُ اِلَيْكَ َو ََل تَبْغِ ْالف‬


ِ ‫سا َد فِى ْاَلَ ْر‬ َ ْ‫َص ْيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا َواَحْ ِس ْن َك َما ٓ اَح‬
‫سنَ ه‬ ٰ ْ ‫َّار‬
َ ‫اَل ِخ َرة َ َو ََل ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬ ‫َوا ْبت َغِ فِ ْي َما ٓ ٰا ٰتىكَ ه‬
َ ‫ّٰللاُ الد‬
َ‫ّٰللا ََل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِديْن‬
َ‫ه‬
Artinya: Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al- Qoshosh ayat 77)
2. Prinsip keseimbangan
Prinsip keseimbangan adalah keseimbangan antara material dan spiritual, unsure
jasmani dan rohani. Yaitu berupa iman dan amal yang saling berkaitan. Artinya prinsip
keseimbangan adalah tentang menjaga keseimbangan antara dua hal penting dalam hidup
yaitu:
a) Hal-hal yang berhubungan dengan tubuh dan dunia fisik (seperti makan, minum, dan
bergerak).
b) Hal-hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan nilai-nilai spiritual (seperti iman,
kebaikan, dan moral).
Prinsip ini mengajarkan untuk tidak hanya fokus pada kebutuhan jasmani, tetapi
juga memberi perhatian pada kebutuhan rohani. Ini artinya perlu untuk menjaga tubuh
dengan makan sehat, berolahraga, dan tidur yang cukup, tetapi juga perlu merawat
kebahagiaan, ketenangan pikiran, dan hubungan kita dengan orang lain. Ini karena iman

12
(keyakinan dan nilai-nilai spiritual) kita juga memengaruhi bagaimana kita hidup dan
berinteraksi dengan dunia.
Jadi, prinsip keseimbangan mengingatkan kita semua bahwasannya kita harus
seimbang dalam merawat diri sendiri secara fisik dan juga dalam memelihara kebaikan
dan nilai-nilai dalam hidup. Hal ini dapat membantu kita untuk hidup secara lebih sehat
dan bahagia secara keseluruhan. Berikut ayat yang berkaitan dengan keseimbangan
terdapat dalam al-qur'an surat al 'ashr ayat 1-3:
ْ ‫َو ْال َع‬
‫ص ِر‬
‫سنَ لَ ِفي ُخس ٍْر‬ ِ ‫إِ َّن‬
َ ‫اإلن‬
‫صب ِْر‬
َّ ‫ص ْوا بِال‬ ِ ‫ص ْوا بِ ْال َح‬
َ ‫ق َوت ََوا‬ َ ‫ت َوت ََوا‬ َّ ‫إِ ََّل الَّذِينَ َءا َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫ص ِل َح‬
Artinya:
1) Demi masa.
2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat
menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
(Q.S. Al-ashr ayat 1-3).11
3. Prinsip persamaan
Prinsip persamaan adalah adalah prinsip penting yang berbicara tentang bagaimana
semua orang seharusnya diperlakukan dengan adil dan setara, tanpa memandang
perbedaan seperti jenis kelamin, status sosial, bangsa, suku, ras, atau warna kulit. Ini
berarti bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan
yang sama, terutama dalam hal pendidikan. Prinsip ini berasal dari gagasan dasar bahwa
semua manusia memiliki akar yang sama, artinya kita semua berasal dari manusia dan
seharusnya tidak ada perlakuan yang diskriminatif terhadap siapa pun. Misalnya, tidak
peduli apakah seseorang laki-laki atau perempuan, dari latar belakang sosial apa, atau dari
mana asalnya, setiap orang seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pendidikan yang baik.
Prinsip persamaan adalah dasar penting dalam menciptakan masyarakat yang adil
dan inklusif, di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang
dan mencapai potensi mereka. Ini adalah nilai-nilai dasar yang membantu membangun

11
Sudarto, "Filsafat Pendidikan Islam", (Yogyakarta: Deepublish, 2021), hlm 78-81.

13
dunia yang lebih baik dan lebih merata bagi semua orang. Nabi Muhammad saw bersabda
yang artinya "siapa pun diantara seorang laki-laki yang mempunyai seorang budak
perempuan, lalu di ajar dan didiknya dengan ilmu dan pendidikan yang baik kemudian
dimerdekakannya lalu dinikahinya, maka (laki-laki) itu mendapat dua pahala." (HR.
Bukhori).12
4. Prinsip pendidikan seumur hidup,
Pendidikan seumur hidup adalah ide bahwa kita seharusnya terus belajar dan
meningkatkan diri sepanjang hidup kita. Ini berarti bahwa belajar tidak hanya terjadi di
sekolah atau perguruan tinggi, tetapi juga selama kita menjalani kehidupan sehari-hari. Ide
ini muncul karena kita tahu bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang dan berubah, dan
apa yang kita pelajari mungkin akan menjadi usang jika tidak terus diperbarui.
Jadi, prinsip pendidikan seumur hidup mengajarkan kita untuk terus mencari
pengetahuan dan keterampilan baru, bahkan setelah kita sudah lulus atau mendapatkan
gelar kesarjanaan. Ini karena kita ingin menjaga diri kita tetap relevan dan kompeten
dalam dunia yang selalu berubah. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti
belajar. Kita harus terus mencari peluang untuk mengembangkan diri kita, baik melalui
membaca, mengambil kursus, atau melalui pengalaman sehari-hari. Dengan cara ini, kita
dapat terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup.
5. Prinsip keutamaan,
Prinsip keutamaan adalah suatu ide dasar yang mengatakan bahwa pendidikan tidak
hanya tentang mengajarkan fakta-fakta atau informasi, tetapi juga tentang membentuk
karakter dan moral individu. Ini berarti pendidikan tidak hanya menjadi proses mekanis di
mana kita hanya belajar hal-hal tertentu, tetapi juga memiliki unsur-unsur spiritual dan
moral yang mendalam. Dalam prinsip keutamaan, terdapat pemahaman bahwa yang paling
penting dalam nilai moral adalah tauhid, yang berarti keyakinan kepada Tuhan yang Esa.
Ini adalah nilai moral tertinggi dalam pendidikan. Sebaliknya, yang paling buruk dalam
nilai moral adalah syirik, yang berarti menyekutukan Tuhan dengan sesuatu yang lain.
Prinsip ini juga menekankan bahwa pendidikan tidak hanya menciptakan
lingkungan di mana siswa belajar, tetapi juga membentuk kepribadian mereka. Ini
dilakukan melalui perilaku dan keteladanan yang diberikan oleh pendidik atau guru.

12
Faisal Ismail, "Islam yang Produktif", (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), hlm 101-102.

14
Artinya, pendidik harus menjadi contoh yang baik dan memberikan teladan moral kepada
siswa.
Jadi, prinsip keutamaan dalam pendidikan mengajarkan kita bahwa pendidikan
bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan nilai-
nilai moral yang baik. Ini adalah bagian penting dari proses pendidikan yang lebih luas,
yang membantu siswa tumbuh menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab secara
moral. Nabi bersabda, "hargailah anak-anakmu dan baikkanlah budi pekerti mereka." (HR.
Nasa'i).13

E. Nilai Karakter dalam Pendidikan Islam


Nilai karakter dalam pendidikan Islam sangat penting dan dianggap sebagai salah satu
tujuan utama dari pendidikan Islam. Nilai karakter mengacu pada sifat-sifat moral dan etika
yang harus dimiliki oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai karakter ini
diambil dari ajaran-ajaran Islam dan berfungsi sebagai pedoman bagi umat Muslim untuk
menjalani kehidupan yang baik dan bermoral. Berikut beberapa nilai karakter dalam
pendidikan Islam:
1. Taqwa (Ketaatan dan Kesadaran Tuhan): Taqwa adalah nilai karakter yang mendasar
dalam Islam. Ini mengacu pada ketaatan dan kesadaran kepada Allah dalam segala aspek
kehidupan. Orang yang memiliki taqwa akan berusaha untuk mengikuti ajaran Allah dan
menjauhi dosa.
2. Ikhlas (Kesucian Niat): Ikhlas adalah nilai karakter yang berkaitan dengan kesucian niat.
Individu diharapkan untuk melakukan perbuatan baik semata-mata karena Allah, tanpa
pamrih atau motif lainnya.
3. Adil (Keadilan): Keadilan adalah salah satu nilai fundamental dalam agama Islam. Islam
mengajarkan prinsip keadilan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum, etika, sosial,
dan ekonomi, keadilan dianggap sebagai bagian penting dari moralitas dan kehidupan seorang
Muslim. Dalam Islam, keadilan harus diterapkan tanpa memandang suku, ras, agama, atau
latar belakang sosial seseorang. Semua individu, baik Muslim maupun non-Muslim,
harus diperlakukan secara adil. Prinsip keadilan Islam juga menekankan bahwa seseorang

13
Muhammad Fathurrohman, “Prinsip dan Tahapan Pendidikan Islam Kajian Telaah Tafsir
Al-Qur’an” .( Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca, 2017), hlm 45-47.

15
tidak boleh memihak atau memihak kepada pihak tertentu dalam penegakan hukum atau
dalam penyelesaian konflik. Keadilan harus ditegakkan dengan seadil-adilnya, tanpa
mengabaikan hak atau menguntungkan pihak tertentu.
4. Amanah (Kepercayaan dan Kejujuran): Nilai karakter ini mencangkup seperti kejujuran,
kepercayaan, dan kepatuhan terhadap janji, memiliki peran penting dalam agama Islam.
Agama ini mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang mendalam, yang
membentuk perilaku dan karakter individu. Ketiga nilai karakter ini, yaitu kejujuran,
kepercayaan, dan kepatuhan terhadap janji, merupakan pijakan yang kuat dalam ajaran
Islam dan merupakan bagian integral dari kehidupan seorang Muslim.14
5. Kasih Sayang dan Kepedulian: Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai moral,
etika, dan peduli terhadap sesama sebagai salah satu prinsip dasarnya. Dalam konteks ini,
Islam mendorong individu untuk memperlihatkan kasih sayang dan kepedulian terhadap
sesama, terutama kepada yang lemah dan membutuhkan. Hal ini tercermin dalam ajaran-
ajaran Islam dan tindakan Nabi Muhammad SAW, yang menekankan pentingnya
memperlakukan sesama manusia dengan baik dan adil.
6. Sabar dan Syukur: Sabar adalah nilai karakter yang mengajarkan individu untuk bersabar
dalam menghadapi cobaan, kesulitan, dan rintangan dalam hidup. Ini mencakup
kemampuan untuk menahan diri, menjaga ketenangan hati, dan tidak mudah terpancing
emosi. Sementara syukur adalah nilai karakter yang mengajarkan individu untuk
bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Ini mencakup penghargaan dan rasa
terima kasih atas segala yang telah diberikan kepada individu.
7. Tawadhu (Kepedulian dan Kerendahan Hati): Tawadhu adalah konsep yang sangat
penting dalam Islam yang mengajarkan orang untuk bersikap rendah hati, menghormati
orang lain, dan tidak sombong. Kata "tawadhu" berasal dari bahasa Arab yang berarti
"rendah hati" atau "sederhana". Nilai-nilai ini menciptakan lingkungan sosial yang lebih
harmonis dan saling mendukung, serta membantu seseorang untuk lebih dekat dengan
nilai-nilai moral dan spiritual dalam agama Islam.
8. Akhlak Mulia (Etika Baik): Islam adalah agama yang mengajarkan prinsip-prinsip etika
tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, mencakup pergaulan sosial, bisnis, dan hubungan

14
Marzuki, "Pendidikan Karakter Islam", (Jakarta: AMZAH, 2022), hlm 45-48.

16
antarmanusia. Etika Islam berdasarkan pada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Hadis, yang
memberikan panduan yang jelas bagi umat Muslim untuk hidup dengan baik, bermoral,
dan bertanggung jawab. Dalam keseluruhan aspek kehidupan, etika Islam mendorong
prinsip-prinsip moral yang tinggi dan sikap bijak. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang adil, sejahtera, dan damai berdasarkan nilai-nilai agama Islam yang
menghormati martabat manusia dan mencari kebaikan bersama.
9. Kebersihan dan Kesopanan: Islam adalah agama yang mengajarkan prinsip-prinsip etika
dan moral yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang ditekankan
dalam Islam adalah kebersihan dan kesopanan. Kebersihan dan kesopanan dianggap
sebagai nilai-nilai penting dalam Islam dan dipraktikkan oleh umat Muslim sebagai
bentuk penghargaan terhadap ajaran agama mereka. Dengan memahami dan
mengamalkan prinsip-prinsip kebersihan dan kesopanan sesuai ajaran Islam, umat
Muslim diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih damai, dan
lebih santun dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
10. Kerja Keras dan Kedisiplinan: Islam sebagai salah satu agama besar di dunia, memiliki
ajaran dan nilai-nilai yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan umatnya, termasuk
pandangan terhadap kerja keras dan kedisiplinan. Ajaran Islam mencakup beragam
prinsip dan pedoman yang mendorong umatnya untuk mencapai tujuan hidup dan
menjalankan tugas-tugas sehari-hari dengan kerja keras dan kedisiplinan.
Nilai-nilai karakter dalam pendidikan Islam tidak hanya menjadi landasan moral bagi
individu Muslim, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk individu yang bermoral tinggi, beretika baik,
dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.15

15
Hilyah Ashoumi dan Habil Syahril , "Pendidikan Karakter Islam", (Jombang: Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Masyarakat, 2023), hlm 91-95.

17
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Nilai pendidikan Islam merujuk pada prinsip-prinsip, keyakinan, norma, etika, dan
pandangan hidup yang berasal dari ajaran agama Islam. Tujuannya adalah membentuk
manusia yang berakhlak mulia dan mencapai insan kamil. Nilai-nilai agama Islam ini
menjadi pedoman dalam mengarahkan perilaku, interaksi sosial, dan pengambilan keputusan
sehari-hari. Sejauh nilai-nilai agama Islam tersebut terinternalisasi dalam diri seseorang,
kepribadian dan sikap religiusnya akan terbentuk dan muncul dalam berbagai aspek
kehidupan. Prinsip-prinsip ini memberikan warna religius pada semua produk yang
dihasilkan dalam proses pendidikan.
Pendidikan Islam memiliki dasar-dasar nilai yang sangat penting, yang terbagi menjadi
dua aspek, yaitu dasar normatif dan dasar historis. Dasar normatif adalah nilai-nilai yang
bersumber dari tuntunan Tuhan, terutama yang terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan dasar
historis mengacu pada nilai-nilai yang telah teruji dalam sejarah dan budaya masyarakat
Muslim. Dengan dasar-dasar nilai ini, pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk individu
yang memiliki akhlak yang baik, berwawasan luas, dan mampu berkontribusi positif dalam
masyarakat, dengan menjaga keseimbangan antara nilai-nilai normatif dan historis.
Nilai-nilai pendidikan Islam yang meliputi aspek keimanan (I'tiqadiyyah), etika
(Khuluqiyyah), dan tingkah laku sehari-hari (Amaliyyah). Nilai-nilai pendidikan Islam
mencakup akidah yang benar, akhlak baik terhadap Allah, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan nilai pendidikan sosial. Pendidikan Islam bertujuan menciptakan pribadi
yang berakhlak baik dan stabil secara keseluruhan, sesuai dengan ajaran agama Islam. Nilai-
nilai tersebut menjadi landasan utama dalam pembentukan kepribadian dan harmonisasi
hubungan individu dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.
Prinsip-prinsip dalam pendidikan islam ada 5 yaitu: prinsip integrasi, prinsip
keseimbangan, prinsip persamaan, prinsip pendidikan seumur hidup, dan prinsip keutamaan.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, pendidikan Islam bertujuan untuk
membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga baik secara moral
dan spiritual, siap untuk menjalani kehidupan dunia dan akhirat dengan bijak.

18
Nilai karakter dalam pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dan
dianggap sebagai tujuan utama dari pendidikan Islam. Nilai karakter ini mencakup aspek
moral dan etika yang harus dimiliki oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai
karakter ini, seperti taqwa, ikhlas, adil, amanah, kasih sayang, sabar, syukur, tawadhu, akhlak
mulia, kebersihan, kesopanan, kerja keras, dan kedisiplinan, diambil dari ajaran Islam dan
berfungsi sebagai pedoman bagi umat Muslim untuk menjalani kehidupan yang baik dan
bermoral. Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk individu yang bermoral tinggi,
beretika baik, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat, sehingga menciptakan
masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

B. Saran
Pada makalah ini kami sadar jika penulisan dalam makalah ini banyak kekurangan,
kedepannya kami bakal jauh berhati-hati lagi pada saat menjelaskan atau menyebutkan
perihal makalah yaitu dengan menggunakan referensi yang lebih baik lagi serta bisa lebih
dipertanggung jawabkan. Serta demi kelancaran dan kesempurnaan pembuatan makalah ini,
kami mohon kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun.
Karena kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat disuatu waktu.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ashoumi Hilyah dan Habil Syahril. 2023. Pendidikan Karakter Islam. Jombang: Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Masyarakat.
Basir Abdul. 2022. Urgensi Pendidikan Bagi Kaum Perempuan dalam Kerangka Nilai
Pendidikan Islam. Jurnal I’tiqadiyah, Khuluqiyiyyah, dan Amaliyah, An-Nisa. No. 2 Vol.
15.
Fathurrohman Muhammad. 2017. Prinsip dan Tahapan Pendidikan Islam Kajian Telaah Tafsir
Al-Qur’an. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.
Halimatussa’diyah. 2020. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural. Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing.
Hidayah Nur. 2019. Penerapan Nilai dalam Pendidikan Islam. Jurnal Mubtadiin. No. 2 VoL. 2.
Hidayah, Wiwin Nur. 2020. Nilai-nilai Pendidikan Islam. Jawa Tengah: CV. Pilar Nusantara.
Ismail Faisal. 2017. Islam yang Produktif. Yogyakarta: IRCiSoD.
Marzuki. 2022. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta: AMZAH.
Mulyasana Dedi. 2020. Khazanah Pemikiran Pendidikan Islam dari Wacana Lokal Hingga
Tatanan Global. Bandung: CV. Cendekia Press.
Nurkholis. 2021. Internalisasi Nilai Pendidikan Islam Pada Anak Terlantar. Lombok Tengah:
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Saefulloh Ahmad, dkk. 2019. Model Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Sudarto. 2021. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Suryani Ira, dkk. 2021. Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, dan Lingkungan,
Islam & Contemporary Issues. Jurnal Medan Resource Center. No. 1 Vol.
Yahya Muhammad. 2023. Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Islam. Bantul: CV. Mitra Edukasi
Negeri.

20

Anda mungkin juga menyukai