Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN, KEBERHASILAN BELAJAR DAN


STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Pengembangan Media Pengajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu:

H. Hasan, MA. Hum

Oleh Kelompok 11:

Ahmad Fansuri 21.88204.01980


Muhammad Baqir Maulana 21.88204.02026
Muhammad Nasih 21.88204.02024

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARABTAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yangberjudul
”media pembelajaran, keberhasilan pembelajalan dan strategi pemanfaatan
media"sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Pengembangan Media
Pengajaran Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu
Al-Quran (STIQ) Amutai dapat diselesaikan.
Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada
Muallim H.Hasan, MA Hum,yang telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk serta koreksi dalam penulisan makalah ini serta semua pihak yang telah
memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan buku-buku dan literatur-
literatur yang penulis perlukan, sehingga makalah ini bisa diselasaikan.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang
berlipat ganda. Aamiin.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.

Amuntai 11 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...iv

A. LatarBelakang…………………………………………………………………….…………………….….iv
B. RumusanMasalah…………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………2

A. Media pembelajaranbahasaarab………………………………………………………………2
B. Faktorkeberhasilanbelajarbahasaarab………………………………………………..13
C. Strategi pemanfaatan media bahasaarab……………………………………………….14

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………19

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………19
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………….20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………….21

iii
BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Media Pembelajaran merupakan Sebuah sarana pembelajaran yang


digunakan oleh seseorang dengan menggunakan alat yang dibuat untuk
memudahkan dalam penyampaian materi ketika mengajar di Sekolah. Hal seperti
itu sangat membantu guru dalam mengajar di Sekolah dan merupakan solusi
untuk membuat siswa senang ketika belajar dan tidak merasa jenuh. Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran teknologi komputer seperti ini harus
menyelaraskan guru akan menggunakan metode pembelajaran apa yang cocok
yang diajarkan untuk siswa, agar siswa tidak merasa jenuh ketika di Sekolah.
(Arif 2012:26) mengatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan
pengirim kepada penerima pesan.

Proses belajar mengajar media pembelajaran juga dapat membangkitkan


semangat belajar dan minat dari siswa yang tinggi, selain itu juga dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa. Pemakaian atau penggunaan media juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran di Sekolah. Media
dimanfaatkan memiliki posisi alat bantu guru dalam proses mengajar, misalnya
slide, foto, grafik, film, maupun pembelajaran menggunakan komputer yang
berguna untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
dan verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media juga diharapkan dapat
memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap serta
retensi belajar siswa. Menurut (Kustandi 2016:6) perkembangan media
pembelajaran menuntut agar guru/ pengajar mampu menggunakan alat-alat yang
disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran


dapat beberapa jenis media pengajaran seperti, film, atlas, globe, grafik, maupun
foto. Beberapa pengajaran yang sering digunakan yaitu media grafis seperti foto,
gambar, bagan atau diagram, kartun, komik, film. Dilakukan penelitian lagi oleh 6
(Nugraha, 2013) dengan judul “Interactive Multimedia Use of Games Model on
IPS School Study List”. Mengatakan bahwa guru memiliki perspektif modern
dalam proses belajar mengajar, karena pada dasarnya khusus pembelajaran IPS
tidak terletak pada ilmu saja, tetapi bagaimana menggunakan IPS untuk mencapai
kesuksesan dalam hidup. Selain itu memberikan prioritas untuk pengembangan
kemampuan pemahaman dalam upaya mengembangkan keilmuan siswa, juga
diperlukan kemampuan komunikasi. Belajar menggunakan multimedia Interaktif
telah terbukti meningkatkan antusiasme atau motivasi belajar siswa. Salah satu

iv
strategi yang digunakan oleh guru yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran Interaktif. Penggunaan multimedia untuk pembelajaran memberikan
pemahaman yang lebih baik dan lebih lama bagi siswa serta memberikan daya
tarik manusia

B. RumusanMasalah

1. Apapengertian media pembelajaranbahasaarab

2. Apafaktormetodekeberhasilanbelajarbahasaarab

3. Bagaimana strategi pemanfaatan mediabahasaarab

C. Tujuanpenulis

1. Mengetahuipengertian media pembelajaranbahasaarab

2. Mengetahuifaktorkeberhasilanbelajarbahasaarab

3. Mengetahuibagaimanastrategi pemanfaatan mediabahasaarab

BAB II

v
PEMBAHASAN

A. Media pembelajaranbahasaarab
a. Pengertian

Dalambahasa Arab terdapat 2 (dua) istilahuntuk media pembelajaran, yaitu ‫وسائل‬


‫تعليم‬ dan ‫ات تعليم‬JJ‫معين‬.  Shiniy dan Al-qasimi (1980) mendifinisikan ‫ائل تعليم‬JJ‫وس‬ yang
juga disebut media pembelajaran sebagaiberikut.
‫إن الوسائل التعليمية يقصد بها عادة المعينات السمعية أو البصرية التي يستخدمها المعلم في تدريس مادته‬
.‫ليبلغ الهدف المقصود بأفضل صورة ممكنة ويصبغ على العملية التربوية شيئا من اإلثارة والمتعة‬
Sedangkan ‫ات تعليم‬JJ‫معين‬  yangditerjemahkanmenjadi alatbantupembelajaran,
adalahsegalasesuatu yang dapatmembantu guru
memberikanpemahamanmateripelajarankepadasiswa. Hal
itusebagaimanadikemukakan oleh Shini (1968) berikut.
.‫المعينات هي كل ما يستعين به المعلم في تفهيم التالميذ من الوسائل التوضيحية‬
Dari keduapengertiantersebutdapatdifahamibahwa media
pembelajaran dalambahasa Arab dapatdisebutdenganistilah ‫وسائل تعليم‬ atau  ‫معينات‬
‫تعليم‬ atau   ‫الوسائل المعينات‬ yang berarti:

‫ وإكسابهم المهارات أو كل ما يساعد الدارس على إدراك وإكساب‬J‫كل ما يستخدم المدرس في تفهيم التالميذ‬
1
)1995 ،‫مواد دراسية (أسراري‬

Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantaran. Sedangkan dalam bahasa arab adalah wasail
yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sedangkanmenurut para ahli, media merupakan:
AtwiSuparman; Alat yang
digunakanuntukmenyalurkanpesanatauinformasidaripengirimkepadapenerimapesa
n.
AECT (association of education and communication technology);
segalabentuk dan saluran yang digunakanuntukmenyampaikanpesan dan
informasi.
Heinichdkk; perantara yang mengantarkaninformasiantarasumber dan
penerima.
1
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat

vi
Dan dalamaktifitaspengajaran, media dapatdidefinisikansebagaisesuatu
yang dapatmembawainformasi dan pengetahuandalaminteraksi yang
berlangsungantarapendidikdengansiswa.
SedangkanArif S. Sadimandkk. (2003:6) dalambukunya“Media
Pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatanya” menyatakanbahwa
media adalahsegalasesuatu yang
dapatdigunakanuntukmenyalurkanpesandaripengirimkepenerimasehinggadapatme
rangsangpikiran, perasaan, perhatiaan dan
minatsertaperhatiaansiswasedemikianrupasehingga proses belajarterjadi.
Berdasarkandefinisidiatasmakadapatdisimpulkanbahwa media
pembelajaranadalahsegalasesuatu yang terencana, terprogram dan
bertujuanuntukmengantarkanpesanatauisipelajaransehinggadapatmerangsangmina
t, pikiran, perhatian, perasaan, dan prilakusiswadalamkegiatanbelajarmengajar
agar mencapaitujuanpembelajaran yang telahditentukan. Jadi media
pembelajaranbahasaarabadalah media pembelajaran yang terencana, terprogram
dan bertujuan agar pesanmateribahasaarabbisadenganmudahdimengertisiswa dan
mencapaitujuanpembelajaranbahasaarab.2
b. Jenis media pembelajaran

 Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) macam yaitu, media


dengar (‫)معينات سمعية‬, media pandang (‫)معينات بصرية‬, dan media pandang dengar (
‫)معينات سمعية بصرية‬. Bertikut penjelasan masing-masing.

1). Media Dengar (‫)معينات سمعية‬


            Media dengar adalah media pembelajaran bahasa yang digunakan untuk
melatih indera pendengaran. Media tersebut misalnya radio dan program-program
pada laboratorium bahasa dan sejenisnya. Media dengar umumnya untuk melatih
pebelajar menirukan ujaran, mengucapkan, dan memahami wacana yang
diperdengarkan.

2). Media Pandang (‫)معينات بصرية‬


          Media pandangadalah media pembelajaranbahasa yang
diarahkanuntukmelatihinderapandang. Media pandanginiterdiridari 2 (dua)
macam, yaitu media pandangberproyeksi dan media pandangnonproyeksi. Media
pandang  berproyeksimisalnya slide proyektor, OHP, dan LCD proyektor.
2
 http://makalahpelajaran.blogspot.com/2011/04/media-pengajaran-bahasa-arab.html

http://hasan-ok.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-bahasa-arab.html

vii
Sedangkan media pandangnonproyeksimeliputi (a) bendaasli
dankegiatansebenarnya (bukanrekaan). Contoh: meja, buku, duduk, atauberjalan;
(b) benda dan kegiatantiruan, misalnya model dan peragaan; (c) gambar dan foto,
misalnyagambarbagan dan gambarfotografi; dan (d)
papanperagamisalnyapapankantong.

3). Media Pandang Dengar  (‫)معينات سمعية بصرية‬      


          Media pandangdengaradalah media pembelajaran yang
dalampenggunaannyamelibatkaninderapandang dan dengar. Media
tersebutmisalnya film bioskop, video, dan theater atau drama.  Komputer dan
internet dapat dikaterogikan dalam media pandang dengar ini.

c. Media pembelajaran aspek-aspek bahasa arab

1. Media Pembelajaran Mufradat
            Para pebelajar bahasa Arab pada
umumnyamenghadapiproblem mufradat ataukosakataketikamerekabelajar bahasa
Arab. Mereka pada umumnya mengeluhkan keterbatasan kosakata atau kalimat
yang dapat mereka kuasai. Akibatnya, mereka sulit memahami teks dan tidak
berani berbicara atau menulis dengan bahasa Arab. Ketika seorang pebelajar
membaca teks atau wacana yang penuh dengan kosakata yang belum mereka
akrabi, maka dengan sendirinya mereka akan sulit memahami teks atau wacana
tersebut. Semakin banyak teks yang tidak mereka kuasai, semakin sulit pula
mereka memahami teks tersebut.
            Pada sisi yang lain, para pengajar bahasa Arab -yang pada umumnya
adalah para penutur asli bahasa Indonesia- kurang menguasai metode atau teknik
pembelajaran kosakata bahasa Arab. Mereka juga tidak akrab dengan media
pembelajaran kosakata. Mereka cenderung menggunakan metode jalan pintas
berupa tarjamah. Padahal metode tarjamah untuk menjelaskan arti kosa kata, pada
saat ini,  termasuk metode yang kurang tepat, untuk tidak mengatakan  ‫وء‬JJ‫أس‬
‫الطرق‬. Hal itu karena dengan tarjamah, pengajar tidak melibatkan pebelajar  dalam
proses pembelajaran, Dengan metode tarjamah, pengajar juga tidak melibatkan
pebelajar dalam proses berfikir. Kerja otak pebelajar tidak menjadi tuntutan. Di
samping itu, seringkali tarjamah tidak mengungkapkan arti kata secara detil, di
samping penyerapan informasi terbatas dilakukan oleh indera pendengar. Oleh

viii
karena itu, kepada para pengajar disarankan untuk tidak menjelaskan arti kosa
kata dengan tarjamah, kecuali dalam keadaan terpaksa.
            Berikut dikemukakan beberapa teknik –selain tarjamah- yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengajar dalam menjelaskan arti suatu kosakata bahasa
Arab. Beberapa teknik tersebut terangkum dalam bagan berikut.

    
                Gambar 3: Diagram Teknik Pembelajaran Mufradat  (Diadopsi dari
Asrori, 1995)

            Dari beberapa teknik yang dikemukakan tersebut, dapat dipahami


beberapa media pembelajaran yang sebaiknya dimanfaatkan oleh pengajar, yaitu
benda asli, model, flashcard/kartu gambar, stick figure, dan gambar tempel.
Berikut penjelasan singkat mengenai beberapa media pembelajaran tersebut.

a. Benda Asli   (‫)مادة أصلية‬


            Benda asli (bukan tiruan) yang dapat dimafaatkan untuk media
pembelajaran pada dasarnya adalah semua benda yang terkait dengan materi
pembelajaran yang ada di dalam kelas, atau benda yang dapat dibawa ke dalam
kelas seperti papan tulis, kapur, mahasiswa, atau dosen. Meskipun demikian,
benda asli yang tidak dapat dibawa ke dalam kelaspun dapat dijadikan media,
dengan cara pebelajar dibawa ke tempat media tersebut. Benda-benda itu misalnya
pohon dan aneka bunga di taman, air mancur, atau ikan dalam kolam.

ix
b. Model    (‫)النماذج‬
    Model yang dimaksud di sini adalah bentuk mini dari sebuah benda seperti
boneka, mainan anak-anak semisal mobil-mobilan, rumah-rumahan, atau benda-
benda mini lainnya. Model seperti itu dapat dibeli di toko mainan anak-anak.

c. Gambar  (‫)الصورة‬
            Banyak jenis gambar dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Di
sini dikemukakan 3 (tiga) contoh gambar, yaitu gambar stick figure, flashcard ,
dan gambar tempel.
(1)   Stick Figure      (‫)رسوم تقريبية‬
Stick Figure adalah gambar hasil goresan tangan. Gambar tersebut sangat
sederhana dan untuk menggambarnya tidak diperlukan keahlian khusus. Dengan
sedikit latihan, pengajar akan dapat menggambar stick figure dengan baik. Hal
yang perlu diperhatikan dalam menggambar stick figure adalah (a) ciri-ciri tetap
yang menonjol pada benda atau situasi yang akan digambar, misalnya jilbab
menggambarkan perempuan dan peci menggambarkan laki-laki, dan (b)
kesederhanaan gambar dan bagian penting yang akan diajarkan (teaching point).
Contoh media pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran.

(2)   Flashcard  (‫)بطاقة ومضية‬
Flashcard adalah gambar pada kartu yang terbuat dari kertas yang relatif
tebal atau kertas karton dengan ukuran 18 x 22 cm atau 16 x 20 cm. Pada satu sisi
kartu tersebut ditempel gambar dan pada sisi yang lain ditulis kosa kata dari
gambar tersebut. Tulisan kosa kata digunakan untuk melatih pebelajar membaca
tulisan, sedangkan gambar untuk membantu guru menjelaskan arti kosa kata
tersebut. Contoh Flashcard dapat dilihat pada lampiran.

(3)   Gambar Tempel    (‫)ملصّقات‬
Gambar tempel adalah gambar berwarna yang ukurannya relatif lebar
antara 25 x 35 cm sampai 35 x 45 cm. Gambar jenis ini mudah digunakan untuk
mengajar karena ukurannya yang lebar itu. Gambar yang biasanya di tempel pada
tembok kelas untuk memudahkan pengajar menggunkannya pada saat diperlukan
ini juga mudah didapatkan di pasaran. Misalnya gambar presiden, wakil presiden,
pahlawan nasional, artis, dan juga gambar-gambar hewan.

x
2. Media Pembelajaran Tarkib
            Tarkib yang dimaksuddalambahasaniniadalah tarkibnahwi dan sharfy.
Sedangkantujuanpembalajarannyaadalah agar
pebelajarmahirdalammenggunakanfungsi-fungsitarkibtersebutdalamkalimat, dan
bukansekedar faham kaidah-kaidah. Oleh karenaitu,
latihanpolakalimatmerupakansuatuhal yang
pentingdilakukandalampembelajaran tarkib.
            Ada beberapa media pembelajaran yang dapatdimanfaatkan oleh
pengajardalampembelajaran tarkib.            Karena keterbatasantempat,
berikutdikemukakan 2 (dua) contoh media pembelajaran tarkib, yaitukubustarkib
dan papansaku.

a. Kubus Tarkib    (‫)مكعبات التراكيب‬
            Kubustarkibadalahkotakkubussamasisi yang setiapsisinyaberukuranantara
20 sampai 25 cm. Kubusinidapatdibuatdarikertaskarton, kardus, atautriplek.
Kubusdibuatsebanyak 3 (tiga) buahataulebih, sesuaidenganjumlahunsurkalimat
yang akandiajarkan.
            Pada setiapsisikubustersebutditulis kata yang
menunjukkanfungsiataukedudukannyadalamkalimat. Misalnya pada
kubuspertamaditulis kata yang berkedudukansebagai mubtada`, kubuskedua fi`il,
kubusketiga maf`ulbih, dan kubuskeempat khal. Agar
kubustersebutdapatdigunakanuntukberbagaipolakalimat, sebaiknya kata-kata
tersebuttidakdituliskan pada kubus, tetapiditempelkansehinggabisadilepas dan
digantidengan kata yang lain. Salah satukelemahandari media iniadalahlatihan
yang dilakukanbersifatmekanis, kata-kata dan polakalimat yang
dilatihkansatujenisdenganjumlah yang samadalamsetiapkalimat.
Contohgambarkubus tarkib dapatdilihat pada lampiran.

b. PapanSaku   (‫)لوحة الجيوب‬
            Di depantelahdijelaskantentang media pembelajaran yang
bernama flashcard  atau ‫ية‬J‫ة ومض‬JJ‫بطاق‬ yang digunakanuntukpembelajaranmufradat.
Ketika pengajarmenggunakankartutersebutdalampembelajaran,
biasanyadiamenemuikendalakarenakartutidakdapatditempelkan di papantulis.
Problem itudapatdipecahkandenganmemanfaatkanpapansaku.

xi
            Papansakuadalahpapan yang dilengkapidengansaku yang
berjajardarikanankekiri.
Papandapatdibuatdarikardusatautriplekdenganukuransekitar 100x70 cm.
Ukurankartu dan sakumenyesuaikan.
            Papansakuinidapatdigunakan oleh pengajaruntukmengajar dan
melatihkan tarkib ataupolakalimatmelalui ‫ل‬JJJJJJJJ‫ تحوي‬،‫ات‬JJJJJJJJ‫رتيب الكلم‬JJJJJJJJ‫ ت‬،‫تبدال‬JJJJJJJJ‫اس‬
‫الجمل‬   dan  ‫ة الجملة‬JJJJJJJJJJJJJ‫تكمل‬ .  Sebaiknyadilatihkanterlebihdahulu ‫ل‬JJJJJJJJJJJJJ‫تحوي‬
‫الجمل‬ kemudian  ‫تكملة‬ ‫الجملة‬ . Gambar media papansakudapatdilihat pada lampiran.

d. Media pembelajaranketerampilanberbahasaarab

1. Media PembelajaranMenyimak  (‫)استماع‬
            Istima` merupakan salah satuketerampilandasardalampembelajaranbahasa
Arab. Istima` adalahkemahiranpertama yang
harusdikuasaisebelumkemahiranbahasa yang lain dikuasai.
Pebelajarakansulitberbicarakecualisetelahmenguasaiketerampilan istima`. Di
sampingitu, kelancaranberbicarapebelajaramattergantugpada 
kemampuan istima` yang baik.
            Istima` itu ada 3 (tiga) macam yaitu ‫تماع الموسع‬JJJ‫ االس‬،‫معي‬JJJ‫يز الس‬JJJ‫التمي‬ 
dan   ‫االستماع المكثف‬   (Shiniy dan Abdullah, 1984). Sedangkan media pembelajaran
yang paling pokokuntukpembelajaran istima`  adalahrekaman audio (‫جيالت‬JJJ‫التس‬
‫وتية‬JJJJJJ‫)الص‬ , baikrekaman pada pita kasetmaupun Compact Disk (CD).
Namundemikian, setiapjenis istima` menuntutadanyakasetrekaman yang berbeda.
Misalnyarekamanpengucapansuara  (‫وات‬JJJJ‫ق األص‬JJJJ‫)نط‬  untuk  ‫معي‬JJJJ‫يز الس‬JJJJ‫التمي‬ dan
rekaman cerita atau pidato untuk ‫االستماع الموسع‬ atau ‫االستماع المكثف‬.
            Di sampingrekaman audio, dalampembelajaran istima` sering juga
digunakan media pandang  (‫)المعينات البصرية‬ bahkan media pandangdengar
 (‫رية‬JJJJJJJJ‫معية البص‬JJJJJJJJ‫ات الس‬JJJJJJJJ‫)المعين‬. Berikut dikemukakan sebagian media
pembelajaran istima`

a).  ‫لوحة النطق‬
            Media ini berupa gambar sket organ pengucapan di dalam mulut yang
berisi poin-poin yang menjelaskan posisi organ pengucapan itu
ketikaseseorangmengucapkansuatuucapan. Media inidapatmembatupengajar
bahasa Arabmemecahkansebagianproblempengucapan.
Sebelummenjelaskanposisiorgantersebut,

xii
pengajarsebaiknyamenjelaskanterlebihdahulunama dan fungsíorgan-
organtersebut.
Barukemudiandijelaskanposisiorgantersebutketikapebelajarmengucapkanucapanat
aumelafalkanhuruftertentu. Dengandemikian,
diharapkanpebelajardapatmemahamiposisiorgan di
dalammulutketikadiamengucapkansesuatu.  Contoh gambar media inidapatdilihat
pada lampiran.

b). ‫بطاقة ومضية ذات وجهين متجانبين‬


            Media inihampir sama dengan flashcard (‫ية‬99‫ة ومض‬99‫)بطاق‬, bedanya, kartuini
”berwajah” dua. Terbuat dari kertas karton atau kertas yang relatif tebal, kartu ini
di sisi kanan ditempel gambar dan di sisi kiri di tempel tulisan nama gambar yang
salah satu hurufnya melambangkan bunyi yang dilatihkan.
            Kartu ini biasanya dipergunakan untuk melatih pebelajar mengucapkan
huruf hijaiyah yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Untuk
melatihkan bunyi huruf ‫خ‬    misalnya, kartu tersebut di sisi kanan ditempel gambar
kuda, sementara di sisi kiri ditulis kata ‫خيل‬  . Contoh gambar media ini dapat
dilihat pada lampiran.

c).    ‫الصورة المسلسلة‬


            Media pembelajaran ini berupa rangkaian sejumlah gambar yang
mengisahkan cerita tertentu. Gambar-gambar tersebut bisa ditempel pada
kartulepas, atau pada lembarankertaskarton yang lebar. Gambar-
gambartersebutbisadiberinomorurut, atautidakdiberinomor,
tergantungtujuanpembelajaran. Media
inibiasadigunakanuntukpembelajaran ‫تماع الموسع‬JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ‫االس‬ atau ‫تماع‬JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ‫االس‬
‫المكثف‬. Contohgambar media inidapatdilihat pada lampiran.

2. Media PembelajaranBerbicara   (‫)كالم‬
Beberapa media pembelajaran yang telahdijelaskan di depanseperti
ّ
flashcard (‫ية‬JJJJJJ‫ة ومض‬JJJJJJ‫)بطاق‬  gambartempel (‫قات‬JJJJJJ‫)ملص‬, gambarberangkai ‫ورة‬JJJJJJ‫ص‬
‫لة‬JJJJJJJJJJJJJJ‫)مسلس‬ ) dan media gambar yang lain pada
dasarnyadapatdimanfaatkanuntukpembelajaran kalam sesuaidengantingkatkesulita
nnya.  Pada tahap menirukan  (‫اة‬JJ‫)محاك‬ dapat digunakan media flashcard (‫ة‬JJ‫بطاق‬
‫)ومضية‬ , sedangkan pada tahap berbicara atau cerita (‫)تعبير‬ dapat digunakan media

xiii
gambar berangkai ‫لة‬JJJ‫ورة مسلس‬JJJ‫)ص‬ ). Media gambar berangkai ini juga dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis atau kitabah.
Ada media lain yang juga dapat digunakan dalam pembelajaran kalam
pada tahap latihan ungkapan sederhana (‫)معالجة‬  seperti pertanyaan dan jawaban,
yaitu media “jam-jaman” yang berbentuk bundar. Media ini dapat dibuat dari
triplek yang dibentuk lingkaran, dilengkapi dengan dua jarum yang dapat
digerakkan dan ditulis angka penunjuk jam dari 1 sampai 12. Media ini digunakan
untuk latihan tanya-jawab mengenai waktu/jam yang dikaitkan dengan kegiatan.
Gambar media ini dapat dilihat pada lampiran.

3. Media Pembelajaran  Membaca  (‫)قراءة‬


            Membaca atau qiraah memiliki dua pengertian, yaitu mengubah lambang
tulis menjadi bunyi, dan menangkap arti dari seluruh situasi yang dilambangkan
dengan lambang-lambang tulis dan bunyi tersebut (Effendy, 2005). Ada berbagai
media pembelajaran membaca yang biasa digunakan oleh para pengajar bahasa
Arab. Pada kesempatan ini terbatas dikemukakan 4 (empat) media
pembelajaran qiraah. Dua media pembelajaran untuk keterampilan membaca
nyaring(‫)قراءة جهرية‬  , yaitu kartu melengkapi (‫)بطاقة تكملة‬ dan kartu tanya-jawab (
‫)بطاقة األسئلة واألجوبة‬. Sedangkan dua media yang lain untuk keterampilan membaca
dalam hati (‫)قراءة صامتة‬, yaitu bahan otentik (‫)مواد واقعية‬  dan kartu informasi (‫بطاقة‬
‫)تعليمات‬.          

a).  ‫بطاقة تكملة‬


            Media ini terdiri dari dua kartu yang berpasangan. Pada kartu yang
pertama ditulis bagian awal dari suatu kalimat. Sedangkan pada kartu yang kedua
ditulis bagian akhir dari kalimat tersebut. Kartu ini dibuat sebanyak jumlah
pebelajar dalam kelas.
            Dalam penggunaannya, kartu tersebut harus ”dikocok” terlebih dahulu.
Kemudian seorang pebelajar diminta membaca bagian awal dari kalimat yang
tertulis pada kartu yang dipegangnya.  Sementara itu, siswa yang lain mencari
bagian akhir dari kalimat tersebut yang tertulis pada kartunya, sebagai
penyempurna dari kalimat pada bagian awal. Pebelajar yang menemukan diminta
membaca kalimat tersebut dengan keras. Kemudian dia diminta untuk membaca
kalimat awal dari kartu yang dipegangnya, dan pebelajar yang lain mencari
kalimat penyempurnanya. Demikian seterusnya, sampai semua pebelajar
membaca kartu masing-masing.

xiv
b).  ‫بطاقة األسئلة واألجوبة‬
            Kartu ini hampir sama dengan  ‫بطاقة تكملة‬ . Perbedaannya, kartu pertama
berisi pertanyaan dan kartu kedua berisi jawaban. Sepasang kartu tersebut dibuat
sebanyak jumlah pebelajar. Seorang pebelajar diminta membaca pertanyaan yang
tertulis pada kartu yang dipegangnya, semenata pebelajar yang lain mencari
jawaban pada kartu jawaban yang mereka pegang. Pebelajar yang dapat
menemukan jawaban dengan tepat diberi kesempatan untuk membaca jawaban
tersebut dengan keras. Setelah itu, dia mendapat giliran untuk membaca kartu soal
yang dipegangnya. Demikian, sampai semua pebelajar mendapatkan giliran untuk
membaca kartu masing-masing.

c).  ‫مواد واقعية‬
            Media ini berupa teks berbahasa Arab dari bahan otentik yang biasa
digunakan pebelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti kartu mahasiswa, kartu
tanda penduduk (KTP), iklan, atau pengumuman. Pembelajaran dimulai dengan
mengemukakan kosakata baru. Kemudian pebelajar diberi kesempatan untuk
membaca dan memahami teks yang ada  (‫)قراءة صامتة‬. Setelah itu, mereka diberi
pertanyaan untuk dijawab secara lisan atau tertulis. Media ini juga
dapatdimanfaatkanuntukpembelajaranmenulisatau kitabah. Contoh bahan otentik
dapat dilihat pada lampiran.

d).  ‫بطاقة تعليمات‬


            Media ini berupa kartu yang bertuliskan perintah untuk melakukan
sesuatu. Kartu tersebut dimasukkan di dalam sebuah kotak. Pengajar bisa
menyiapkan kartu sebanyak jumlah pebelajar. Seorang pebelajar diminta
mengambil sebuah kartu dari kotak. Pengajar memintanya untuk membaca dalam
hati kalimat yang tertulis dalam kartu tersebut. Kemudian dia diminta melakukan
perintah yang telah dibaca. Apabila dia salah, pengajar memberikan kartu tersebut
kepada pebelajar yang lain.

4. Media Pembelajaran Menulis  (‫)كتابة‬


            Menulis atau kitabah sebagaimana berbicara atau kalam adalah
keterampilan produktif. Karena seseorang yang berbicara atau menulis mesti

xv
memilih kosakata dan susunan bahasa yang relevan dengan ide atau pikiran yang
akan diungkapkan. Sementara itu pendengar atau pembaca memanfaatkan
informasi kebahasaan –kosakata dan susuan bahasa- untuk memahami ide dan
pikiran tertsebut melalui ujaran atau wacana tulis.
            Banyak media yang bisa digunakan untuk pembelajaran kitabah, tetapi di
sini terbatas dikemukakan 3 (tiga) media pembelajaran saja, yaitu teka-teki silang
 (‫المتقاطعة‬ ‫)الكلمات‬,  komik   (‫)مجلة هزلية‬, dan cerita radio atau TV.

a). Teka-teki silang  (‫المتقاطعة‬ ‫)الكلمات‬
           Sebagaimana diketahui, teka-teki silang sebenarnya adalah media rekreasi
dan hiburan. Pada waktu senggang, tua dan muda biasanya senang menghabiskan
waktu untuk mengisi teka-teki silang. Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab,
pengajar dapat memanfaatkan teka-teki silang ini untuk melatih pebelajar menulis
huruf Arab secara lepas. Sebenarnya, teka teki silang juga dapat dimanfaatkan
untuk melatih penguasaan kosakata atau mufrodat pebelajar, Teka-teki silang
yang akan dimanfaatkan untuk media pembelajaran bisa diambil dari majalah atau
koran berbahasa Arab, atau pengajar bisa membuatnya sendiri sesuai dengan
kosakata yang dilatihkan. Contoh teka-teki silang dapat dilihat pada lampiran.

b). Komik   (‫)مجلة هزلية‬


          Pebelajar pada umumya menyenangi komik. Pengajar dapat menyalurkan
kesenangan mereka itu melalui media komik pembelajaran. Sebagai mana
umunya komik, media pembelajaran komik ini berupa gambar berangkai yang
disertai ”balon” dialog. Pengajar cukup mengkopy satu halaman dari buku atau
majalah komik yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Beberapa kalimat
dialog yang ada pada ”balon” dialog tersebut dihapus, dan pebelajar diminta untuk
menuliskan atau melengkapi kembali isi balon dialog tersebut sesuai dengan
gambar yang ada. Contoh media komik dapat dilihat pada lampiran.

c). Cerita Radio atau TV


            Cerita radio dan TV ataupun cerita yang terekam pada CD dapat
dimanfaatkan oleh pengajar sebagai media pembelajaran menulis. Pebelajar
ditugasi untuk menyimak cerita tersebut di rumah, kemudian meuliskan ringkasan
isi cerita tersebut dalam bahasa Arab. Media ini juga dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran menyimak atau istima`.

xvi
           Sebagai variasi, pebelajar juga bisa diminta untuk mendengarkan “berita
hari ini” , baik dari radio maupun TV. Kemudian mereka ditugasi untuk
menuliskan dalam bahasa Arab sari berita yang paling penting pada hari itu. 3

B. Faktorkeberhasilanbelajarbahasaarab
Salah satufaktorkeberhasilanpembelajaranbahasa Arab adalahmetode yang
digunakan.
Pembelajarancenderungmonotonkarenametodepenyampaiankurangmenarikmemb
uatmasalah yang rumitmengingatpembelajaranbahasa Arab
dituntutuntukmenguasaiempatketerampilanberbahasa.
Dikatakandalamsebuahungkapanbahwa  "‫ادة‬JJJJJJJJJJJ‫ة أهم من الم‬JJJJJJJJJJJ‫"الطريق‬
(metodelebihpentingdarimateri), menunjukkanbetapapentingnyametodedalam
proses penyampaianpembelajaran, termasukpembelajaranbahasa Arab. Hal
inimembuktikanbahwasebagusapapunmateridisajikanjikadalampenyampaiannyak
urangmenarik, makahasilnyakosong.
Kalaupunpembelajaranituberhasilmerupakankemungkinan yang sangat kecil.
Metodepembelajaran sangat beragam. Metode yang masyhur di kalangan
para pendidikadalahmetode aural-oral atau audiolingual (‫ ) الطريقة السمعية الشفاوية‬dan
direct method (‫) الطريقة المباشرة‬. 
Dua  metodeitudinilaimemilikikeunggulan yang lebihdarimetode-metode
yang lain. Karena dua metodeitudapat
memberikankeseimbangankemampuansiswaantaramendengar dan berbicara,
dimanamerupakanpijakanawalbagipembelajarbahasa Arab pemula agar
mampumenguasainya dan mahirdalamketerampilanmembaca dan menulis.
Keberhasilanmetodeini juga harusdidukung oleh sarana/media yang
dapatdipresentasikan. Karena materibahasaasingadalahbahasa Arab,
sehinggadalampenguasaanmufrodatjikabelumdiketahuimakatidakmenggunakanba
hasasiswaataubahasakesehariantapiharusdideskripsikanmelalui media. Kemudian,
membutuhkan guru yang profesionaldalamketerampilanberbahasa (mendengar,
berbicara, membaca, dan menulis), kratif, mengetahuikondisisiswa,

3
Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi,

pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah
slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. Malang: FIP-IKIP Malang.

xvii
sertamengetahuilebihmengenaikepribadian masing-masing siswa dan lain
sebagainya.4

C. Strategi pemanfaatan media bahasaarab

Dalam proses komunikasi dan interaksipembelajaran, pesan yang


berupa bahan pelajaran diserap oleh pebelajar melalui pendengaran atau
penglihatan atau sentuhan/rasa. Para ahli pendidikan berpendapat tentang
pentingnya proses pembelajaran yang melibatkan panca indera, pikiran, dan
perasaan pebelajar. Semakin banyak indera pebelajar terlibat dalam proses
pembelajaran, akan semakin meningkat pula kualitas belajarnya. Demikian juga,
semakin besar keterlibatan pikiran dan perasaan pebelajar dalam proses
pembelajaran, akan semakin meningkat lebih tinggi pula penguasaan pebelajar
terhadap materi, dibandingkan apabila tidak ada keterlibatan pikiran dan perasaan
mereka. Diagram batang berikut menjelaskan hal tersebut.

Gambar 1: Diagram Hasil Belajar Dengan Melibatkan Panca Indera

            Dari diagram tersebut dapat difahami pentingnya penggunaan media


dalam pembelajaran. Media dapat meningkatkan kadar informasi dan
keterampilan yang diperoleh oleh pebelajar. Semakin banyak jumlah indera yang
terlibat dalam proses komunikasi dan penyerapan informasi, semakin bertambah
pula tingkat kemampuan yang diperoleh pebelajar.
Edgar Dale (Heinich,2002) meggambarkan tingkat pemerolehan informasi
dari berbagai pengalaman dalam bentuk kerucut yang terkenal dengan kerucut
pengalaman( ‫)مخروط الخبرات‬  sebagai berikut.  

4
https://www.kompasiana.com/endaharifia/5c0ea7d1ab12ae512b056112/metode-sebagai-faktor-
keberhasilan-belajar-bahasa-arab

xviii
           

 Gambar 2: Kerucut Pengalaman Dale (Heinich,2002)

Dari kerucut tersebut dapat difahami bahwa pebelajar akan lebih mudah
mempelajari hal yang konkrit dari pada yang abstrak. Berkenaan dengan jenjang
konkrit-abstrak dalam kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran,
Edgar Dale membuat jenjang konkrit-abstrak tersebut dengan dimulai dari
pebelajar yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju
pebelajar sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke pebelajar sebagai
pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir pebelajar
sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul.

xix
Berkaitan dengan manfaat penggunaan media dalam pembelajaran bahasa
Arab,  Al-Qasimy (1980) mengemukakan beberapa manfaat media sebagai
berikut.
‫ـ للحد من استخدام الترجمة‬1
‫ـ للتأكد من استيعاب الطالب للمعاني‬2
‫ـ إلضافة شيء من المتعة واإلثارة إلى الدرس‬3
‫ـ إلثارة إيجابية الدارس ومساهمته‬4

Sementara itu, Shiniy (1984) mengemukakan manfaat penggunaan media


dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai berikut.
‫ـ تثير اهتمام الدارس إلى درجة كبيرة‬1
‫ـ ترفع الدوافع للمساهمة في عملية التعلم‬2
‫ـ تساعد على التفكير المنسق‬3
‫ـ توفر خبرات واقعية متنوعة ال يحصل عليها الدارس بدونها‬4
‫ـ تجعل خبرات الدارس باقية األثر في الذاكراة‬5
‫ـ تجعل عملية التعلم اللغوي ذات نعنى‬6
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa secara umum manfaat
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Secaralebihkhusus,
manfaat media pembelajaranadalahsebagaiberikut.

1.   Penyampaianmateripembelajarandapatdiseragamkan
Denganbantuan media pembelajaran, penafsiran yang
berbedaantarpengajardapatdihindari. Di sampingitu media
pembelajarandapatmengurangiterjadinyakesenjanganinformasi di antarpebelajar.

2.   Proses pembelajaranmenjadilebihjelas dan menarik


Media dapatmenampilkaninformasimelaluisuara, gambar, gerakan dan warna,
baiksecaraalamimaupunmanipulasi. Hal
itumembantupengajarmenciptakansuasanabelajarlebihhidup, tidakmonoton, dan
tidakmembosankan.
3.   Proses pembelajaranmenjadilebihinteraktif
Dengan media akanterjadiinteraksi dua arahataubahkantigaarahsecaraaktif,
sedangkantanpa media, pengajar dan pebelajarcenderungpasif.

4.   Efisiensiwaktu dan tenaga


Dengan media, tujuanbelajarakanlebihmudahtercapaisecaramaksimaldenganwaktu
dan tenaga yang relatif minim.

xx
Pengajartidakharusmenjelaskanmaterisecaraberulang-ulang,
sebabdengansekalisajianmenggunakan media, pebelajarsudahmemahamipelajaran.

5.   Meningkatkankualitashasilbelajar  
Media
pembelajarandapatmembantupebelajarmenyerapmateribelajarlebihmandalam dan
utuh. Apabiladenganmendengarinformasi verbal daripengajarsaja,
pebelajarkurangmemahamipelajaran, tetapijikadiperkayadengankegiatanmelihat,
menyentuh, merasakan, dan mengalamisendirimelalui media,
pemahamanpebelajarakanlebihbaik.

6.      Media memungkinkan proses pembelajarandapatdilakukan di manasajadan


kapansaja

Media
pembelajarandapatdirancangsedemikianrupasehinggapebelajardapatmelakukankeg
iatanbelajardenganlebihleluasa, di manapun dan
kapanpuntanpatergantungseorangpengajar. Perludisadaribahwawaktubelajar di
sekolahterbatas, dan kesempatanbelajarjustrulebihbanyak di
luarlingkungansekolah.

7.      Media dapatmenumbuhkansikappositifpebelajarterhadapmateridan proses


belajar
Proses
pembelajaranmenjadilebihmenariksehinggamendorongpebelajaruntukmencintaiil
mupengetahuan dan gemarmencarisendirisumber-sumberilmupengetahuan.  

8.   Mengubahperanpengajarkearah yang lebihpositif dan produktif


Pengajardapatberbagiperandengan media
sehinggabanyakmemilikiwaktuuntukmemberiperhatian pada aspek-
aspekedukatiflainnya, sepertimembantukesulitanbelajarpebelajar,
memotivasisemangatbelajarpebelajar, dan melakukankegiatan yang
mengarahkepadapembentukankepribadianpebelajar.

Seorang guru dituntuntutuntukmenjadikreatifdalammelaksanakan proses


pembelajaran. Hal itudapatditerapkandalampenggunaanmetode, strategi, dan
media pembelajaran, agar
seorangsiswatidakcepatmerasabosandalammelaksanakanpembelajaran. 

xxi
Selainitu, agar materi yang disampaikan guru
kepadasiswadapatdipahamidenganbaiksehinggatujuanpembelajarandapattercapaid
enganefektif.
Oleh karenaitu, seorang guru memerlukanteknik-
teknikterbarudalammengajar. Termasuk media pembelajaran yang
menjadialatbantumengajar yang sangat diperlukan.
Sebenarnya, jenis-jenis media pembelajaran yang dapatmembantu guru
dalammengajarbanyaksekaliditemukan di toko-toko. Kita tinggalmemilih mana
yang tepatuntukdijadikan media sesuaidenganmateri yang akankitasampaikan. 
Selainitukita juga bisamendapatkannya di toko-toko online yang
tinggalmemilih, memesan, dan baranglangsungdatangtanpakitaharuspergike sana.
Namun, yang demikinitu sangat memerlukan dana banyak. Sedangkansemua guru
belumtentumampuuntukmembeli media denganbiaya yang banyak.
Oleh karenaitu, kitasebagai guru
kitaharusmenjadikreatifuntukbisamemanfaatkanbarang-barang yang
adadisulapmenjadisebuah media pembelajaran. Misalnya, menjadikanbarang-
barangbekassepertikardus, aqua bekassebagaiminiatur yang terdapatgambar-
gambarsesuaidenganmateri yang akankitapelajari. 
Dalammengajarkanmufrodatmisalnya,
kitamembuatbentukrumahdarikardusbekaskemudiandiberi kata "baitun".
Denganbegitusiswalebihmemahamikalau"baitun"artinyarumahtanpakitamemberita
hukanartinya.
Atauketikapembelajaranmaharatulqiroah/keterampilanmenulis, guru
membuatsusunan kata yang terpotong-potongdarikardusbekas,
kemudianmenyuruhsiswauntukmenyusun kata-kata tersebutmenjadikalimat yang
sempurna. Denganbegitu murid akanbelajardenganaktif, tidakhanya duduk,
mendengarkan, dan pulangbegitusaja.5

5
https://www.kompasiana.com/khalimatur76005/5c0a15a9c112fe6d5d69cb14/pemanfaatan-media-
dalam-pembelajaran-bahasa-arab
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat

xxii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantaran. Sedangkan dalam bahasa arab adalah wasail
yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sedangkanmenurut para ahli, media merupakan:
AtwiSuparman; Alat yang
digunakanuntukmenyalurkanpesanatauinformasidaripengirimkepadapenerimapesa
n.
AECT (association of education and communication technology);
segalabentuk dan saluran yang digunakanuntukmenyampaikanpesan dan
informasi.
Heinichdkk; perantara yang mengantarkaninformasiantarasumber dan
penerima.
Salah satufaktorkeberhasilanpembelajaranbahasa Arab adalahmetode yang
digunakan.
Pembelajarancenderungmonotonkarenametodepenyampaiankurangmenarikmemb
uatmasalah yang rumitmengingatpembelajaranbahasa Arab
dituntutuntukmenguasaiempatketerampilanberbahasa.

xxiii
Dalam proses komunikasi dan interaksipembelajaran, pesan yang berupa
bahan pelajaran diserap oleh pebelajar melalui pendengaran atau penglihatan atau
sentuhan/rasa. Para ahli pendidikan berpendapat tentang pentingnya proses
pembelajaran yang melibatkan panca indera, pikiran, dan perasaan pebelajar.
Semakin banyak indera pebelajar terlibat dalam proses pembelajaran, akan
semakin meningkat pula kualitas belajarnya. Demikian juga, semakin besar
keterlibatan pikiran dan perasaan pebelajar dalam proses pembelajaran, akan
semakin meningkat lebih tinggi pula penguasaan pebelajar terhadap materi,
dibandingkan apabila tidak ada keterlibatan pikiran dan perasaan mereka.

B. Saran

xxiv
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat

 http://makalahpelajaran.blogspot.com/2011/04/media-pengajaran-bahasa-arab.html

http://hasan-ok.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-bahasa-arab.html

Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasanpengunaan, klasifikasi,

pemilihan, karakteristikoht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisannaskah
slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. Malang: FIP-IKIP Malang.

https://www.kompasiana.com/endaharifia/5c0ea7d1ab12ae512b056112/metode-sebagai-faktor-
keberhasilan-belajar-bahasa-arab

https://www.kompasiana.com/khalimatur76005/5c0a15a9c112fe6d5d69cb14/pemanfaatan-media-
dalam-pembelajaran-bahasa-arab
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat

xxv

Anda mungkin juga menyukai