Disusun oleh :
NIM : 06101381823045
2019
KATA PENGANTAR
Yeni Oktaria
I
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................... ii
II
Pertemuan Ke – 12 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas XI........................... 43
III
MATERI PERKULIAHAN KE- 1
Berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari pemberi informasi kepada
penerima informasi. Dalam konteks pembelajaran disebut Media Pembelajaran.
Kata media merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah
tengah, pengantar, atau perantara. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan dari pengirim pesan (Azhar Arsyad, 2002:3).
Sedangkan dalam kepustakaan asing yang ada sementra para ahli menggunakan
istilah Audio Visual Aids (AVA), untuk pengertian yang sama. Banyak pula para
ahli menggunakan istilah Teaching Material atau Instruksional Material yang
artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasl dari kata “raga” artinya
suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamanati melalui panca
indera kita (Hamalik , 1994:11).
Dan sebelum diambil sebuah kesimpulan mengenai arti dari media pembelajaran
ada baiknya penulis memaparkan tentang pengertian media yang telah dirumuskan
oleh para ahli pendidikan diantaranya :
1
3. Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua pengertian
yaitu arti luas dan sempit. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat
menciptakan kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru. Dan menurut
arti sempit media berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang
digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi.
(Ahmad Rohani , 1997:2-3)
2
kepada sasaran yang ingin dicapai. Media pembelajaran secara umum adalah alat
bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan
metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
3
MATERI PERKULIAHAN KE- 2
1. Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang
ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4
4. Fungsi kompensatoris
| Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk
memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali
5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa
melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.
6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang
telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam
merespon pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan
respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru.
1. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
5
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi
diantara siswa dimanapun berada.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal
dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus
menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali
sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.
6
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu
untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain sebagainya.
MATERI PERKULIAHAN KE 3
Selama ini media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching
aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model,
objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar, serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh
teknologi audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan
materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi
alat audio-visual atau audio visual aids (AVA). Berbagai peralatan digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa melalui penglihatan dan
pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih mungkin
terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950
teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual,
sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan
atau informasibelajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang
sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau
media.
7
Menurut teori ini mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan
tingkah laku ini ditanamkan pada diri siswa sehingga menjadi adat
kebiasaan,untuk itu jika ada perubahan tingkah laku positif ke arah yang
dikehendaki, perlu diberikan penguatan (reinforcement) berupa pemberitahuan
bahwa tingkah laku tersebut telah benar. Pada sekitar tahun 1965-1970
pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam
kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong
digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap
program pembelajaran perlu direncanakan secara sitematis dengan memusatkan
perhatian pada siswa. Program pengajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan
dan karakteristik siswa serta diarahkan pada perubahan tingkah laku siswa sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai
dan cara yang digunakan telah ditentukan dengan pertimbangan saksama.
Pada dasarnya guru dan para ahli audio-visual menyambut baik perubahan
ini. Guru mulai merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa.
Untuk mencapai tujuan itu, mulai dipakai berbagai format media. Berdasarkan
pengalaman, keberhasilan siswa sangat berbeda jika digunakan satu jenis media,
ada siswa yang lebih senang menggunakan media audio, namun ada pula yang
lebih menginginkan media visual, maka itu digunakan berbagai macam media
sesuai dengan minat siswa, sehingga muncullah konsep penggunaan multi media
dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan perkembangan media di atas ternyata
arca (relief) sebagai salah satu bentuk relief dapat dikatakan sebagai cikal
bakalnya media pendidikan, hanya saja sesuai perkembangan, relief sepertinya
terkubur dan telah digantikan oleh media pendidikan moderen yang muncul
belakangan. Selain itu sudah selayaknya media tidak lagi dipandang sebagai alat
bantu belaka bagi guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai penyalur pesan dari
pemberi pesan. Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru,
tetapi yang lebih penting semestinya dapat digunakan oleh siswa secara mandiri.
Sebagai pembawa dan penyaji pesan, maka media dalam hal tertentu dapat
menggantikan peran guru untukmenyampaikan informasi secara teliti dan
menarik. Fungsi tersebut dapat diterapkan tanpa kehadiran guru secara fisik,
8
dengan demikian pandangan tentang guru sebagai satu-satunya sumber informasi
tidak berlaku lagi.
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana
dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru
sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan
untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara,
visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
9
8. Media audio visual gerak
3. media audio
4. media video
10
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media
audio, dan media audio-visual.
A. MEDIA VISUAL
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari
media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal
untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah,
sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih
mudahdicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan
11
butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai
bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang
verbal.
2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab
tata letakruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan
siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi
meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat
keras (Overhead projector / OHP).
B. MEDIA AUDIO
1. Radio
12
dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang
cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah.
C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk
VCD.
2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain.
Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang
disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus
ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Murah
Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
13
Kelemahan :
2.Media Transparansi
Kelebihan :
penggunaannya praktis
tidak memerlukan ruang gelap. Karena itu siswa atau peserta didik dapat
melihatnya sambil mencatat
Kelemahan :
menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.
3. Media Audio
Kelebihan :
Imajinatif
Individual
14
Relatif lebih murah
Mobile
Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat
diulang
Kelemahan :
Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau
tidak menarik pendengar beralih stasiun lain
4. Media Suara
Kelebihan :
Penyimpanannya mudah
15
Kekurangan :
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari
garis, bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan
penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat
mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional diperlukan warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan
beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh
prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya “Multimedia Learning”.
Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual hendaknya memiliki
prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan
peserta didik menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan
atau informasi yang panjang dan rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan
visual yang mudah dipahami. Kata¬-kata harus memakai huruf yang sederhana
dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu
tampilan atau serangkaian tampilan visual.
16
Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu
unsur yang akan menjadi pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakan
ukuran, hubungan- hubungan, perspektif, warna atau ruang penerangan dapat
diberikan unsur penting. Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang
terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi
bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan dan
informasi yang dikandungnya.
17
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman”
dari Edgar Dale dan dianut secara luas dalam menentukan media, alat bantu serta
alat peraga yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.
18
4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
19
MATERI PERKULIAHAN KE-5
A. Demonstration.
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan
sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain - lain.
Contohnya:
seorang guru kimia akan menjelaskan proses perubahan-perubahan zat dengan
menggunakan gelas ukur, sebelum dilakukan praktikum, terlebih dahulu guru
tersebut memperagakan bagaimana cara menggunakan gelas ukur dengan baik.
B. Familiarity.
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia
menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut.
C. Clarity
Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih
memperjela pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit.
20
D. Active Learning.
Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu
aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa
harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.
Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya
dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-lain namun
diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
b. Cara transmisi yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan: (1) sifat
pembelajaran klasikal atau individual, (2) lokasi pembelajaran dalam satu
ruang atau dalam banyak ruang, (3) peran media sebagai alat bantu guru (guru
masih berperan aktif) atau media instruksional (guru sebagai fasilitator dan
administrator saja).
c. Ciri-ciri khas materi ajar. Tidak ada satu jenis media yang terbaik untuk
semua materi pembelajaran. Oleh sebab itu karateristik materi pembelajaran
perlu dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan. Jika
materi pembelajaran bersifat abstrak, pemodelan atau simulasi akan
membantu pemahaman siswa. Jika materi bersifat identifikasi obyek, media
transparansi atau penyajian secara butir per butir atau bertahap akan
membantu pemahaman siswa.
d. Kategori media yang dipilih, yaitu sebagai alat instruksional atau media
instruksional. Perbedaan keduanya lebih ditekankan pada peran media dan
21
guru. Sebagai alat instruksional, guru mempunyai peran utama dan media
merupakan alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada
media instruksional, media berperan utama semacam modul pembelajaran
dan guru membantu pelaksanaan pembelajaran sebagai fasilitator,
administrator, pembimbing, dan supervisor.
c. Karakteristik siswa
22
kajian Tujuan instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content), yaitu
bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran
tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut
sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa
mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan
tersebut.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pelajar atau siswa. Dalam hal ini
media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru. Yaitu mengkaji sifat-
sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik
secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain)
dari siswa terhadap media yang akan digunakan. Terdapat media yang cocok
untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain.
4. Kesesuaian dengan teori. Pemilihan media harus didasarkan atas
kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru
terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paing bagus, namun
didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset sehingga telah
teruji validitasnya.
5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas
kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya
belajar siswa.
6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan
waktu yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak
didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif.
Misalnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan
memanfaatkan TV Edu, tentu saja guru tersebut harus mengalokasikan waktu
yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edu tersebut.
Kriteria Khusus :
ACCSES, kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
pemilihan media.
COST, biaya juga harus dipertimbangkan .
23
TECHNOLOGY, apakah ada listrik atau voltage listrik.
INTERACTIVITY, media yang baik adalah yang mampu menghasilkan
hubungan timbal balik.
ORGANIZATION
NOVELTY, kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi
pertimbangan.
B. State Objectives
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang diharapkan tercapai. Pengkajian terhadap tujuan atau kompetensi ini
akan di jadikan pijakan untuk prosedur selanjutnya.
C. Select, Modify or Design materials.
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang
sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan.Langkah ini dilakukan sesuai
dengan langkah dua di atas yaitu penentuan tujuan/kompetensi.
D. Utilitize Materialas
Setelah media tersebut dipilih mana yang sesuai dengan karakteristik
siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan
dalam pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran perlu
diperhatikan langkah-langkah menggunakannya.
E. Require Learner respose
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan
media tersebut.
F. Evaluate
Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE adalah
24
melakukan evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses
membuat suatu keputusan tentang nilai suatu objek.
2. Model Anderson
25
MATERI PERKULIAHAN KE 6
26
Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai
proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang
tidak mudah dilupakan. Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk
mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam proses
pembelajaran alat peraga berfungsi
5. Membuat seluruh momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu ke
waktu, pendidikan dapat membangun pertanyaan dengan dukungan alat
yang ada di tangan
27
mengingat dan mendengarkan, namun mengembangkan pikirannya dengan
fakta
7. Alat peraga lebih meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas sehingga
transformasi belajar dapat berkembang dinamis
28
setiap pembelajaran sangatlah penting. Guru akan lebih mudah dalam
mendeskripsikan materi yang sedang dijelaskan olehnya sehingga siswa pun akan
lebih mudah dan cepat dalam memahami pelajaran. Ketiga jenis gaya belajar
siswa pun dapat diakomodasi sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan
lebih efektif.
Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya,
tiruannya, yang sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di
luar kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi
(ruang), animasi / flash (gerak), video (rekaman atau simulasi). Teknologi telah
mengubah harimau yang ganas yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa
tampik di dalam kelas dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.
Poster
Poster mampu memperngaruhi perilaku, sikap, dan tata nilai masyarakat
untuk berubah atau melakukan sesuatu. Hal yang membuat poster memiliki
kekuatan untuk dicerna oleh orang yang melihat, karena poster lebih
menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan warna. Hal tersebut sesuai dengan
pandangan Nana Sudjana (2005:51) bahwa poster adalah media yang
mengkombinasikan antara visual dari rancangan yang kuat dengan warna
serta pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat
tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
Flipchart
Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas
menyerupai album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang
29
lebih kecil 21 x 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang
diikat padfa bagian atasnya. Dalam penggunaannya dapat dibalik jika pesan
pada lembaran depan sudah ditampilkan dan digantikan dengan lembar
berikutnya yang sudah disediakan. Flipchart hanya cocok untuk digunaka di
kelompok kecil yaitu 30 orang. Sedangkan flipbook untuk 4-5 orang.
Flipchart merupakan salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan
cukup efektif. Flipchart cukup efektif karena dapat dijadikan sebagai media
(pengantar) pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara
langsung disajikan pada flipchart. Indicator efektif adalah tercapainya tujuan
atau kompetensi yang sudah direncanakan. Penggunaan flipchart merupakan
salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan
tulis.
Bagan
Bagan menurut Nana Sudjana ( 2005:27 ) adalah kombinasai antara
media grafis, gambar, dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan
secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan. Sebagai media
visual, bagan merupakan media yang membantu menyajikan pesan
pembelajaran melalui visualisasi dengan tujuan metri yang kompleks dapat
disederhanakan sehingga siswa nudah untuk mencerna model-model tersebut.
Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan,
perbandingan, jumlah yang relative, perkembangan tertentu, proses tertentu,
mengklasifikasikan, dan pengorganisasian.
Grafik
Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang
memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Grafik menggambarkan
hubungan satu dua atau lebih data atau grafik dengan data yang swama
menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Tujuan pembuatan grafik
adalah menunjukan perbandingan, informasi, kualitatif dengan cepat serta
sederhana.
30
Perancangan adalah aktifitas yang kreatif menuju sesuatu yang baru atau
melakukan pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang
apa yang harus di lakukan, kapan ,bagaimana dan oleh siapa.
Ada beberapa pakar yang menyampaikan tentang langkah-langkah
pembuatan media pembelajaran, dengan berbagai spesifikasinya masing-masing.
menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya Media Pembelajaran Suatu
Pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan/perencanaan media
pembelajaran sebagai berikut:
membuat idea atau gagasan
1. menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2. merumuskan tujuan
3. menentukan kerangka isi bahan pelajaran
4. menentukan jenis media
5. menentukan treadmen dan partisipasi siswa
6. membuat sket atau story board (scene)
7. menentukan bahan
8. pelaksanaa pembuatarn media
9. penyutingan
10. uji coba
11. melaksanakan kegiatan dan evaluasi
Dalam konteks berlangsungnya proses belajar dengan segala dinamikanya,
media mempunyai fungsi atau peran untuk menghindari hambatan atau gangguan
komunikasi dalam poroses kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar peranan
media yang dimaksud antara lain: (1) Menghindari terjadinya verbalisme (2)
Membangkitkan minat atau motivasi siswa; (3) Menarik perhatian siswa; (4)
Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran; (5) Mengaktifkan siswa dalam
kegiatan belajar: dan (6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
31
32
MATERI PERKULIAHAN KE- 7
Dari pendapat yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown
yang memberikan definisi tentang Evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan
itu sendiri dapat diartikan suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan
maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan
nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan atau yang terjadi dilapangan pendidikan).
33
1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas
dasar tujuantujuan instruksional yang telah ditetapkan.
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas
dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah diterapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih
efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti
kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi
tertentu.
2. Evaluasi Sumatif
34
Ada tiga tahapan dalam evaluasi sumatif, yaitu : 1) evaluasi satu lawan satu (one
on one); 2) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation); dan 3) evaluasi
lapangan (field evaluation).
Pada tahapan evaluasi satu lawan satu (one on one), dipiliha dua orang atau lebih
yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat media disajikan
kepada siswa secara individual. Kedua orang yang terpilih tersebut satu di
antaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi di
atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
5. Catat lama waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan
catat pula reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut.
Selanjutnya evaluasi kelompok kecil dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang
dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat
mewakili populasi. Usahakan siswa yang dipilih tersebut terdiri dari siswa-siswa
yang kurang pandai, sedang dan yang pandai, terdiri dari siswa laki-laki dan siswa
perempuan yang terdiri dari berbagai latar belakang. Prosedurnya adalah sebagai
berikut :
35
2. Berikan tes awal untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa
tentang topik yang berkenaan dengan penggunaan media.
4. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai.
2. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang
diharapkan. Usahakan siswa bersifat relaks/santai dan berani
mengeluarkan pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji
coba bukan menguji kemampuan mereka.
36
6. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk
mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan.
37
10. Skala dan ukuran
38
MATERI PERKULIAHAN KE-8
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.
1. Identitas Sekolah
3. Kelas/ semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
6. Tujuan pembelajaran
8. Materi Pembelajaran
9. Alokasi waktu
39
12. Sumber belajar
40
1. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
2. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
3. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
1. Teori Atom
a) Model Atom Dalton
atom merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur
kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda
pula. Berbentuk seperti bola pejal.
b) Model Atom Thompson
Model atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan
atom merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif
(elektron) yang tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif
pada atom tersebut jumlahnya sama.
c) Model Atom Rutherford
Setiap atom mengandung inti atom yang bermuatan positif dengan
elektron yang mengelilingi dalam lintasannya
d) Model Atom Bohr
Dalam model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom
yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang
41
berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal sebagai
kulit atom
e) Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling
modern. Atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan awan-awan
elektron yang mengelilinginya. Daerah kebolehjadian ditemukannya elektron
dinamakan orbital. Menurut teori ini, ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f
Nomor Atom dan Massa
X
Z
X : Lambang unsur
Z : Nomor atom ( jumlah proton)
A : Nomor Massa ( jumlah proton + neutron)
Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun
inti atom suatu unsur.
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah
elektron dalam atom tersebut.
Bilangan Kuantum
bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang
diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis.
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
2. Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
4. Bilangan kuantum spin (s),
Konfigurasi electron
Konfigurasi elektron dalah konfigurasi yang menggambarkan susunan
elektron dalam orbital-orbital atom.
42
terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik
unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel
yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.
Periode adalah lajur horizontal dalam sistem periodik unsur.
Golongan adalah kolom lajur vertikal dalam sistem periodik
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
2. Energi Ionisasi
3. Afinitas Elektron
B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
43
Semakin negatif semakin mudah atom menerima elektron dan
membentuk ion negatif.
4. Keelektronegatifan ( KE )
Konsep Mol
44
1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel dan Bilangan Avogadro
Bilangan Avogadro menghubungkan mol dengan jumlah atom, molekul, atau
ion. Hubungan antara mol dengan jumlah partikel dan bilangan Avogadro adalah
sebagai berikut:
n = p/l
Ket : keterangan,
n = jumlah mol (mol)
p = jumlah partikel (atom, molekul, atau ion)
n = M/Mr
45
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa
Hidrokarbon
Senyawa Karbon adalah senyawa yang mengandung atom karbon dan unsur
lain. Senyawa Hidrokarbon di bagi menjadi dua yaitu :
46
Hidrokarbon AnOrganik adalah ciri - ciri di dalam strukturnya tidak
terdapat rantai Atom Karbon
Termokimia
Hukum Termokimia
Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0
sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka E < 0. Hubungan antara
energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika.
- ΔE = q + W
47
Keterangan:
ΔE = perubahan energi dalam
q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem
w = jumlah kalor yang diterima/dRakukan sistem
Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan
perilakunya (bagian dari alam semesta yang sedang jadi pusat perhatian).
Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.
Entalpi Reaksi
48
Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol suatu zat terbakar sempurna pada
kondisi standar.
49
NaOH(s) → NaOH(aq) ⧋H = +50 kJ
Merupakan perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi zat cair
pada titik leburnya dan tekanan standar. Misalnya peleburan es.
Perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik
didihnya dan tekanan standar. Misal penguapan air dan persamaan termokimianya
sebagai berikut:
50
MATERI PERKULIAHAN KE-13
Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun
1807. Teori ini menyatakan bahwa:
Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau
memperbesar konsentrasi ion H+.
Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar
konsentrasi OH-.
Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah
seorang ahli kimia Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:
51
Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan
elektron (belum oktet)
Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan
elektron (mempunyai PE
Golongan VIIA
Terionisasi sempurna (α=1)
Merupakan elektrolit kuat
Contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4,HNO3
Kertas lakmus
Indikator universal
pH meter
Larutan indikator
Hidrolisis
52
Reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air di
sebut hidrolisis. Pada penguraian garam tersebut dapat terjadi beberapa
kemungkinan.:
Rumus :
pH = 14 – pOH
Keterangan :
Rumus :
53
pH = -log [H+]
Keterangan :
Dari rumus harga pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan namun
tergantung pada harga ka dan kb dari asam basa pembentuknya.
Larutan Penyangga
Larutan pentannga atau buffer adalah larutan yang PH nya relatif tetap
(tidak berubah ) pada penambahan sedikit asam atau sedikit basa.
Rumus :
54
campuran NH3 atau NH4 OH dan NH4 CL terdapat ion OH– yang berasal dari
ionisasi sebagian NH4OH, ion NH4+ yang berasal dari ionisasi NH4OH dan
Ionisasi NH4CL. Dalam sistem penyangga tersebut terdapat basa lemah dan
asam konjugasi
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion – ion dari larutan
jenuh garam yang sukar larut dalam air, dengan di pangkatkan koefisien
menurut persamaan ionisasinya. Jika senyawa AxBy terionisasi menjadi xAy+
dan yBx-, di dalam air akan mengalami reaksi kesetimbangan.
Reaksi Redoks
55
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang
menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom
dalam sebuah reaksi kimia.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah zat
terlarut, dan tidak bergantung pada jenis larutannya. Macam-macam sifat
koligatif larutan terbagi menjadi 4 sifat koligatif larutan. Yaitu:
P = XA . P0
∆P = P0 . XB
Keterangan:
56
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
∆Tb = m x Kb
Keterangan:
m = molalitas
∆Tf = m x Kf
Keterangan:
m = molalitas
∏ = MRT
Keterangan:
M = molaritas (M)
57
MATERI PERKULIAHANKE-15
MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS XII
Benzena dan Turunannya
Benzena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C6H6, memiliki
struktur berbentuk segienam dan berikatan rangkap yang selang-seling.
Benzena dapat mengalami reaksi substitusi :
1. Subtitusi dengan halogen (Halogenasi)
Benzena mengalami subtitusi dengan halogen memakai katalisator besi
(III) halida.
2. Subtitusi dengan asam nitrat (Nitrasi)
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat memakai katalisator asam
sulfat pekat membentuk nitrobenzena.
3. Subtitusi dengan asam sulfat pekat (Sulfonasi)
Sulfonasi terjadi Bila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat.
4. Subtitusi dengan alkil halida (Alkilasi)
Reaksi ini bisa memakai untuk membentuk alkil benzena menggunakan
katalisator alumunium klorida (AlCl3).
Makromolekul
Makromolekul atau polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari
penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer.
58
Polimer berasal dari kata poli dan meros yang berarti banyak bagiannya.
Polimer adalah molekul raksasa yang terbentuk dari molekul – molekul kecil
yang terangkai secara berulang. Molekul – molekul kecil penyusun polimer
disebut monomer.
Contoh : CH₂ = CH₂ CH₂ = CH₂
Monomer monomer
— CH₂ — CH₂ — CH₂ — CH₂ —
Polimer
Molekul polimer yang terdiri dari atom – atom dalam jumlah yang banyak
membentuk molekul besar disebut makromolekul. Reaksi pembentukan polimer
disebut polimerisasi.
Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan asalnya
1. Polimer alam : polimer yang terbentuk secara alamiah.
2. Polimer Sintetis : polimer yang dibuat dipabrik dan tidak terdapat
dialam.Contoh :
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber
Polietilena Etana Adisi Plastik
PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa
Tali plastik, botol
Polipropilena Propena Adisi
plastik
Teflon tetrofluoroetilena Adisi Panci anti karat
b) Berdasarkan monomer pembentuknya
1. Homopolimer : polimer yang monomer pembentuknya sejenis. Contohnya :
PVC, Selulosa, Teflon, polistirena, polietilena, amilum, karet alam
2. Kopolimer : polimer yang monomernya merupakan molekul yang berbeda.
Contohnya : nilon 66, dakron, protein, DNA, melamin
c) Berdasarkan sifatnya terhadap panas
1. Polimer termoplastis : polimer yang pada proses pemanasan melunak,
contohnya : PVC, polietilena,
59
2. Polimer termosetting : polimer yang jika dipanaskan akan mengeras,
contohnya : melamin, selulosa
Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan monomer pada polimer.
Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap
(tak jenuh) didalam reaksi tersebut tidak disertai terbentuknya molekul kecil
atau tidak ada atom yang hilang. Contoh : polistirena, poliisoprena(karet
alam), Teflon, PVC & polipropilena.
2. Polimerisasi kondensasi
Yaitu reaksi penggabungan monomer yang satu dengan monomer yang lain yang
memiliki gugus fungsi dan didalam reaksi tersebut terdapat molekul yang
hilang/lepas (H₂O atau NH₃). Contoh : bakelit, melamin, nilon & protein.
Merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehida
dan gugus hidrosil. Karbohidrat merupakan polimer alami dan disebut juga
sakarida. Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dikelompokan menjadi 3,
yaitu :
1. Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan atau
dihidrolisis lagi. Berisomer karena memiliki rumus molekul sama yaitu C₆H₁₂O₆
a) Glukosa : diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum).
Sifat – sifatnya :
Memutar bidang polarisasi cahaya kekanan
Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
Dapat difermentasi menghasilkan alkohol
Dapat mengalami mutarotasi
b) Fruktosa/gula buah : diperoleh dari hidrolisis sukrosa. Sifat – sifatnya :
60
Memutar bidang polarisasi kekiri
Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
Dapat difermentasi
c) Galaktosa : diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa). Sifat – sifatnya:
Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
Tidak dapat difermentasi
2. Disakarida
Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida.
Disakarida yang penting, yaitu :
a) Sakarosa (sukrosa) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa
dan mudah larut dalam air. Sifat – sifatnya:
Tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab
gugus aldehidanya sudah terikat pada Fruktosa
Jika sukrosa dipanaskan sampai mencair akan menjadi zat-zat campuran yang
berwarna cokelat yang disebut caramel
b) Laktosa (gula susu) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1
molekulgalaktosa. Rasanya tidak semanis gula tebu. Sifat – sifatnya:
Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab monomer
yang satunya (glukosa & galaktosa) gugus aldehidnya masih bebas
c) Maltosa : terbentuk dari 2 molekul glukosa. Terdapat pada tumbuhan
(gandum). Sifat – sifatnya:
Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens
Dihidrolisis dengan katalis asam atau enzim maltase menghasilkan 2 molekul
glukosa
61
Gugus OH pada molekul selulosa dapat dinitrasi.
Contohnya seluloid (selulosa nitrat dalam kamper), dapat digunakan untuk
pembuatan film dan cat semprot.
b) Amilum/pati : disebut zat tepung, merupakan sumber energy bagi tumbuhan
dan hewan. Amilum terdiri dari amilosa & amilopektin. Sifat – sifatnya:
Dengan air panas, amilosa dan amilopektin mengembang membentuk sol
dapat digunakan untuk lem atau perekat
Dapat dihidrolisis oleh larutan asam encer (katalis) menghasilkan glukosa,
sedangkan hidrolisis dengan enzim diastase menghasilkan maltose (gula pati)
c) Glikogen : terdapat dalam tubuh hewan terutama dalam hati. Berfungsi sebagai
bahan cadangan karbohidrat bagi hewan. Sifat – sifatnya:
Dapat larut dalam air dingin, tapi tidak membentuk gel
Dapat bereaksi dengan iodine dan memberikan warna cokelat, karena rantai
polimernya bercabang
B. Protein
Adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi kondensasi
asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptida.
1) Sifat – sifat protein
Sukar larut dalam air karena ukuran molekul sangat besar
Mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa
Bersifat amfoter karena membentuk zwitter ion
Dapat mengalami kerusakan (denaturasi) oleh pemanasan
2) Fungsi protein
Sebagai enzim (biokatalisator)
Alat angkut (transport)
Antibody (immunoglobulin)
Penyusun jaringan (structural)
Pengendali pertumbuhan
C. Lipid (lemak)
62
Merupakan substansi biologis yang tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut
organik yang kurang polar (eter & kloroform). Penggolongan lipid, yaitu :
1) Lemak
Adalah ester gliserol dengan asam – asam lemak. Berfungsi sebagai
cadangan makanan
Terbagi menjadi 2, yaitu: lemak jenuh dan lemak tak jenuh (minyak)
2) Fospolipid
Merupkan ester dari gliserol, salah satu contoh lemak majemuk.
Termasuk dalam lipid yang terhidrolisis
Contoh fosfolipid adalah membran sel dan kuning telur
3) Steroid
Senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisisMerupakan bahan dasar
pembuatan garam empedu, hormon & vitamin D, berperan sebagai perkursor dari
hormon steroid & asam empedu yaitu suatu zat pengemulsi lemak yang kemudian
mengeluarkannya melalui usus halus. Contoh steroid : kolesterol, progesteron,
estrogen
63
\
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296142/pendidikan/MEDIA+PEMBELAJAR
AN.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132296142/pendidikan/MEDIA+PEMBE
LAJARAN.pdf (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/fungsi-dan-manfaat-media-
pembelajaran.html (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
https://belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/
(Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
https://fzil.wordpress.com/2013/04/18/jenis-karakteristik-media-pembelajaran/
(Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
64
https://dibustom.wordpress.com/2011/05/08/16/ (Diakses pada tanggal 27
Oktober 2019).
https://mfyeni.wordpress.com/kelas-x/tabel-periodik-unsur/sifat-keperiodikan-
unsur/ (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
https://blog.ruangguru.com/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit
(Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
https://shoimps.wordpress.com/2017/10/02/prosedur-menyusun-rancangan-media-
pembelajaran/ (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
http://assignmentswayangracias.blogspot.com/2015/06/makromolekul.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/asam-basa-materi-ringkasan-sma-
xi.html (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
https://www.scribd.com/doc/95319366/Quantum-Edu-Center-Ringkasan-Materi-
Kimia-Kelas-XI-Semester-2 (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019).
65