Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Dosen Pengampu: Iwan Siswanto, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok 6:

Elda Syahrunna’ima (NIRM: 1209.19.08629)


Muhammad Khairin (1209.19.08640)
Musdalifah (NIRM: 1209.19.08641)

Semester/Kelas: V/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN

T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS ini dibuat untuk memenuhi tugas
matakuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Iwan Siswanto, S.Pd.I.,


M.Pd.I., selaku dosen pengampu. Kemudian penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalahini.


Namun jika masih terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritikdan saran dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis tetap berharap
bahwa makalah yang penulis susun ini menjadi butiran-butiran amal penulis serta
bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Aamiin Ya Rabbal
‘Alamiin.

Tembilahan, 10 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3

A. Media Pembelajaran................................................................................... 3
1. Pengertian Media Pembelajaran........................................................... 3
2. Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits.............. 4
B. Sumber Belajar...........................................................................................11
1. Pengertian Sumber Belajar...................................................................11
2. Klasifikasi Sumber Belajar...................................................................12
C. Alat Peraga..................................................................................................13
1. Pengertian Alat Peraga.........................................................................13
2. Manfaat Alat Peraga dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadits...............13
3. Macam-Macam Alat Peraga.................................................................14

BAB III PENUTUP.............................................................................................15

A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh sebab itu belajar dapat
terjadi kapan dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah perubahan tingkah laku pada dirinya yang biasanya disebabkan
oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-
sekolah, termasuk di dalamnya adalah di Mts/SMP dan di MA/SMA, tidak lain
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terncana,
dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Interaksi yang terjadi
selama proses pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang
antara lain terdiri dari siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan
atau materi pelajaran (buku, modul, majalah, rekaman video, audio, dan
sumber belajar lainnya).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemnafaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar. Para guru dtuntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
disediakan di sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat
tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Di samping itu guru juga dituntut
untuk dapat mengemabngkan keterampilan dalam membuat media
pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, yang mana alat tersebut dibuat atau dikembangkan apabila media
tersebut belum tersedia.
Untuk memperlancar teracapainya suatu tujuan pembelajaran, khususnya
Al-Qur’an Hadits salah satunya adalah dengan menngunakan media, sumber
belajar dan alat peraga dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya mampu

1
memilih, memanfaatkan dan mengembangkan media, sumber dan alat peraga
secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal. Oleh karena itu pada makah ini, penulis akan membahas mengenai
media, sumber dan alat peraga dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud denngan media pembelajaran?
2. Seperti apakah media pembelajaran dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadits?
3. Apakah yang dimaksud dengan sumber belajar?
4. Seperti apakah klasifikasi sumber belajar?
5. Apakah yang dimaksud dengan alat peraga?
6. Apa sajakah manfaat alat peraga dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
7. Apa sajakah macam-macam alat peraga?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui seperti apa media pembelajaran dalam perspektif Al-
Qur’an dan hadits.
3. Untuk mengetahui pengertian sumber belajar.
4. Untuk mengetahui klasifikasi sumber belajar.
5. Untuk mengetahui pengertian alat peraga.
6. Untuk mengetahui manfaat alat peraga dalam pembelajaran Al-Qur’an
hadits.
7. Untuk mengetahui macam-macam alat peraga.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
memahami seputaran mengenai teknologi pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang
di dalamnya mencakup media, sumber, dan alat peraga dalam pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman, dkk, kata media berasal dari bahasa Latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengatur. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepenerima.1 Aapabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media
itu disebut media pembelajaran.2
Kemudian, Nana Sudjana dan Rivai mengatakan media pembelajaran
adalah alat bantu mengajar yang ada dalam komponen metodologi, sebagai
salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar.3
Selanjtnya, menurut Rostina Sundayana media pembelajaran adalah
sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan
bahan ajar.4
Terakhir, menurut Nurdyansyah media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar.5
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk meyalurkan pesan dari pendidik ke peserta
1
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, 2009, Jakarta: Rajawali Press, hlm. 6.
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 2017, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, hlm. 4.
3
Nana Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran, 2015, Bandung: Sinar Baru Algesindo,
hlm. 1.
4
Rostina Sundayana, Media Dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika, 2013,
Bandung: Alfabeta, hlm. 6.
5
Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif, 2019, Sidoarjo: UMSIDA Press, hlm. 46.

3
didik dalam proses kegiatan belajar mengajar serta berfungsi untuk
memperjelas maksud atau informasi yang disampaikan demi tercapainya
suatu tujuan pembelajaran.
2. Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits
Beberapa jenis media pembelajaran yang dinyatakan dalam Al-Qur’an
dan Hadits yaitu sebagai berikut: 6
a. Media Pembelajaran Audio
Media pembelajaran audio merupakan media yang hanya dapat
didengar, yaitu berupa suara dengan berbagai alat penyampai suara baik
suara itu berasal dari manusia maupun dari benda/alat.
Ada beberapa dalil yang berhubungan dengan suara sebagai sumber
penyampai pesan, dapat diambil dari kata baca, menjelaskan, ceritakan,
dan kata-kata lain yang semakna. Dalam hal ini terdapat beberapa ayat
yang memberikan keterangan adanya media pembelajaran audio di dalam
Al-Qur’an, di antarnya surah Al-Isra’ ayat 14:
َ ‫ۡٱق َر ۡأ ِك ٰتَبَكَ َكفَ ٰى بِن َۡف ِسكَ ۡٱليَ ۡو َم َعلَ ۡي‬
١٤ ‫ك َح ِسيبٗ ا‬
Artinya:”Bacalah kitabmu, cukupla hdirimu sendiri pada waktu ini
sebagai penghisab terhadapmu”.

Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah


menjelaskan (asal kata “jelas”) yaitu terdapat dalam surah At-Taubah
ayat 11:
ِ َ‫ ُل ٱأۡل ٓ ٰي‬c‫ص‬
‫و ٖم‬cۡ َ‫ت لِق‬ ِّ َ‫دِّي ۗ ِن َونُف‬c‫إِ ۡخ ٰ َونُ ُكمۡ فِي ٱل‬cَ‫وةَ ف‬cٰ ‫ ُو ْا ٱل َّز َك‬cَ‫لَ ٰوةَ َو َءات‬c‫ٱلص‬ ْ ‫ا ُم‬cَ‫ُوا َوأَق‬
َّ ‫وا‬ ْ ‫اب‬cَ‫فَإِن ت‬
١١ َ‫يَ ۡعلَ ُمون‬
Artinya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, maka (merekaitu) adalah saudara-saudaramu seagama.
Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang
mengetahui”.

Kata lain yang mengisyaratkan pengguanaan media audio adalah


ceritakan, yaitu terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 76:

6
Abdul Haris Pito, Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an, 2018, Andragogi
Jurnal Diklat Teknis, Vol IV, No. 2, hlm.105.

4
Artinya: “… lalu mereka bekata: “Apakah kamu menceritakan kepada
mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan
Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat
mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu
mengerti?”.

Dari tiga kata tersebut (bacalah, menjelaskan, dan ceritakan), di


atas tentunya akan menimbulkan suara sehingga dapat dipahami isi yang
disampaikan, dan mungkin juga terdapat guru yang menyampaikan bahan
pelajaran. Namun yang lebih ditekankan dari kata baca, menjelaskan
dan ceritakan adalah timbulnya suara yang dapat menyampaikan bahan
pembelajaran.
Pada perkembangan selanjutnya media audio dikembangkan
dengan berbagai alat audio, di antarnya seperti:
1) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan
untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, dan
masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.Radio dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2) Kaset-audio, yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering
digunakan di sekolah.7
Hubungan media audio ini dengan tujuan pembelajaran pendidikan
Agama Islam khusunya Al-Qur’an Hadits sangat erat dari sisi kognitif,
afektif dan psikomotorik:
1) Dari sisi kognitif, media audio ini dapat dipergunakan untuk
mengajarkan berbagai aturan atau prinsip.
2) Dari segi afektif, media audio ini dapat menciptakan suasana
pembelajaran.
3) Dari segi psikomotorik, media audio ini untuk mengajarkan media
keterampilan verbal.

7
Abdul Haris Pito, Ibid, hlm. 106.

5
b. Media pembelajaran visual
Media pembelajaran visual merupakan seperangkat alat penyalur
pesan dalam pembelajaran yang dapat ditangkap melalui indra
penglihatan tanpa adanya suara dari alat tersebut. Dalam Al-Qur’an
surah Al-Baqarah ayat 31:

Artinya: "Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-


benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada
para malaikat lalu berfirman: "sebutkanlah kepadaku nama
benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar!"

Berdasarkan ayat tersebut, Allah mengajarkan kepada nabi Adam


a.s. nama-nama benda seluruhnya yang ada di bumi, kemudian Allah
memerintahkan kepada malaikat untuk menyebutkannya, yang
sebenarnya belum diketahui oleh para malaikat. Benda-benda yang
disebutkan oleh nabi Adam a.s diperintahkan oleh Allah SWT. Tentunya
telah di berikan gambaran bentuknya oleh Allah SWT.
Selain dalam Al-Qur’an, ditemukan juga sejumlah hadis yang
digunakan untuk menandakan adanya penggunaan media visual dalam
pembelajaran, seperti gambar, kerikil dan jari tangan.
1) Menggunakan gambar
Hadis Rasulullah SAW yang menceritakan penggunaan media
gambar adalah hadits riwayat Bukhari sebagai berikut:
Aartinya: "Nabi Saw. pernah membuat garis (gambar) persegi
empat dan membuat suatu garis lagi di tengah-tengah
sampai keluar dari batas (persegi empat), kemudian
beliau membuat banyak garis kecil yang mengarah ke
garis tengah dari sisi sisi garis tepi, lalu beliau bersabda:
beginilah gambaran manusia. Garis persegi empat ini
adalah ajal yang pasti bakal menimpanya, sedang garis
yang keluar ini adalah angan-angannya, dan garis-garis
kecil ini adalah berbagai cobaan dan musibah yang siap
menghadangnya. Jika ia terbebas dari cobaan yang satu,
pasti akan tertimpa cobaan lainnya, jika ia terbebas dari

6
cobaan yang satunya lagi pasti akan tertimpa cobaan
lainnya lagi. (HR. Imam Bukhari)".

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menjelaskan tentang hakikat


kehidupan manusia yang memiliki harapan lewat visualisasi gambar
ini, dengan angan dan cita-cita yang jauh ke depan untuk menggapai
segala yang ia inginkan di dalam kehidupan yang fana ini, dan ajal
yang mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat sehingga
membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran ajalnya,
sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi
berbagai musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat
terhindar dari suatu musibah, musibah lainnya siap menghadang dan
membinasakannya, artinya setiap manusia tidak mampu menduga
atau menebak ajal akan menjemputnya.
Berdasarkan hadis tersebut, maka kita dapat meneladani bahwa
betapa Rasulullah SAW adalah seorang pendidik yang sangat
memahami metode dan media yang baik dalam menyampaikan suatu
pengetahuan atau pembelajaran kepada manusia.
2) Menggunakan jari tangan
Selain menggunakan media gambar, Rasulullah SAW juga
pernah menggunakan media jari tangan sebagaimana hadis berikut:
Artinya: “Dari Ubaidillah bin Abu Bakar bin Anas, dari Anas bin
Malik r.a: Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa
memelihara dua anak perempuan sampai baligh, maka
pada hari kiamat dia datang bersamaku,” beliau
menggenggam jemarinya.” (HR. Imam Muslim).

Isi Hadits ini menggambarkan bahwa Rasulullah SAW


menggenggamkan jemari ketika menjelaskan tentang keistimewaan
orang yang menyantuni atau memelihara dua anak perempuan
dengan.Beliau menggenggamkan jemarinya untuk memberikan
penekanan tertentu sehingga dapat dipahami bahwa jika orang yang
memelihara 2 anak perempuannya hingga ia dewasa, atau sudah bisa

7
menikah, maka kelak pada hari kiamat dia akan dekat dengan
Rasulullah SAW.
Dari hadits ini dapat kita pahami bahwa ketika Rasulullah SAW
menjelaskan tentang ajarannya, beliau menggunakan media yang
bervariasi dan komunikatif yang disesuaikan dengan kondisi pada
saat itu. Pada saat itu Rasulullah SAW menjelaskan dengan
genggaman jemari beliau dengan maksud bahwa genggaman itu
adalah suatu kedekatan antara Rasulullah SAW dengan orang yang
dijelaskan dalam hadis tersebut. Dengan menggenggamkan jemari
tangan, maka akan lebih memudahkan dan memahamkan para sahabat
dalam menerima penjelasan dari Rasulullah SAW.
3) Menggunakan kerikil
Rasulullah SAW juga pernah menggunakan media kerikil dalam
penyampaian dakwahnya:
Artinya: “Rasulullah Saw. bertanya kepada para sahabat, Tahukah
kalian semua, apakah sesuatu ini? Rasulullah Saw. sambil
melemparkan dua kerikil, para sahabat menjawab, Allah
dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu, kemudian Rasulullah
Saw. Bersabda, sesuatu ini adalah angan-angan dan ini
adalah ajal”. Abu ‘Isa berkata: Ini hadis hasan yang
nampak asing. (HR. At-Tirmidzi).”

Sebagai salah satu media dalam pendidikan yang diajarkan,


Rasulullah SAW mengumpamakan dua kerikil itu bagaikan angan-
angan dan ajal seseorang. Maksudnya angan-angan disini adalah
kehidupan manusia di dunia dan ajal disini adalah kematian atau ajal
seseorang. Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan seperti halnya dua
sisi mata uang titik keduanya sudah menjadi kodrat Allah SWT dalam
menentukan jalan kehidupan dan ajal manusia.
Hadis tersebut dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW
menggunakan dua kerikil itu sebagai media pembelajaran, untuk
memberikan tanda peringatan bagi umat manusia bahwa kehidupan
tidak hanya sekali saja, tetapi masih ada kehidupan lain setelah

8
kehidupan di dunia ini, sehingga peran media dalam pembelajaran
adalah membantu pemahaman untuk mencapai tujuan pendidikan.
Selanjutnya pada era modern sekarang media visual ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1) Media yang tidak diproyeksikan
a) Bahan bacaan atau bahan cetakan; media ini termasuk tingkat
belajar konseptual, Dan itu harus disesuaikan dengan tingkat
pemahaman penguasaan bahasa siswa. Jenisnya antara lain:
 Alquran dan Hadis
 Buku teks pelajaran agama baik untuk siswa dan guru
 Buku bacaan terlengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk
memperluas dan memperdalam bacaan agama.
 Bahan bacaan bersifat umum: koran, majalah, dan lain-lain.
b) Media realita, yaitu benda nyata yang mana benda tersebut tidak
harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat
langsung ke objek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
c) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realita.
d) Media grafis, yaitu tergolong media visual yang menyalurkan
pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis
adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media
grafis adalah: gambar, sketsa, diagram/skema, bagan/chart, grafik.
e) Papan tulis. Alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah
dilupakan orang dalam proses belajar mengajar titik peranan papan
tulis dan papan lainnya masih tetap digunakan guru, sebab
merupakan alat yang praktis dan ekonomis.

9
2) Media Proyeksi
a) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka
sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa. Perangkat media transparansi
meliputi perangkat lunak dan perangkat keras.
b) Slide
c) LCD (Liquid Crystal Display)
d) dsb

c. Media pembelajaran berbasis teknologi komunikasi


Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi
termasuk komunikasi dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan dalam
surah An-Naml ayat 28-30, yaitu tentang cerita nabi Sulaiman dan ratu
Balqis;

Artinya:“(28) Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan


kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu
perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”. (29) berkata ia
(Balqis): “Hai pembesar pembesar, Sesungguhnya telah
dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia, (30)
Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan Sesungguhnya
(isi)-nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.

Cerita nabi Sulaiman dan ratu Balqis tersebut terjadi sebagai


teknologi komunikasi yang canggih pada masa itu titik nabi Sulaiman
menggunakan burung hud-hud untuk menyampaikan pesan dalam
bentuk surat yang disampaikan kepada ratu Balqis, sehingga yang
disampaikan dapat diterima dengan kan baik sampai pada tujuan yang
dikehendaki.titik bahkan nabi Sulaiman telah memperlihatkan teknologi
yang canggih di istananya, yang Allah SWT abadikan pada ayat
berikutnya, surah An-Naml ayat 44:

10
Artinya:“Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka
tatkala Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang
besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah
Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari
kaca”. berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku
telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri
bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.

Nabi Sulaiman telah memperkenalkan istananya dengan berbagai


kecanggihan pada saat itu, hal ini merupakan salah satu daya tarik dalam
teknik komunikasi agar dapat berjalan dengan baik.Sehingga, ratu Balqis
dapat tertarik dan merasa nyaman berada di istana nabi Sulaiman, yang
akhirnya beliau menjadikan ratu Balqis sebagai istri.
Hubungannya dengan proses pembelajaran yang juga merupakan
salah satu bentuk komunikasi yang berada di wilayah pendidikan.
Penggunaan media burung hud-hud oleh nabi Sulaiman dalam
menyampaikan surat kepada ratu Balqis merupakan implementasi
teknologi pada masa itu, sebab dengan penggunaan burung tersebut
dapat membuat proses komunikasi lebih efektif dan efisien.
Bahkan dalam pertemuan keduanya difasilitasi dengan sarana dan
prasarana yang menggunakan teknologi canggih, sehingga dapat
membuat suasana nyaman dan kondusif. Dengan demikian, dalam
pembelajaran seharusnya dapat menggunakan media yang dapat
memperlancar komunikasi dalam prosesnya, dan menggunakan sarana
yang dapat membuat peserta didik nyaman, sehingga pembelajaran dapat
mencapai tujuan secara maksimal.

B. Sumber
1.Pengertian Sumber Belajar
Menurut Abd Hafid, sumber belajar adalah sesuatu yang dapat
mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh
dirinya sendiri dapat pula merupakan sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan pembelajaran yang
akan diberikan.

11
Sumber belajar juga dapat berarti segala sesuatu, baik yang sengaja
dirancang maupun yang telah tersedia yang dapat dimanfaatkan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat ataupun membantu
peserta didik belajar.8
Kemudian, menurut Ani Cahyadi sumber belajar adalah semua sumber
baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.9
Terakhir, menurut Wina Sanjaya, sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.10
Berdasarkan beberapa teori di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan
sumber dalam proses pembelajaran, baik itu orang, data dan wujud benda
tertentu yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mencapai suatu
tujan pembelajaran.
2. Klasifikasi Sumber Belajar
Bila diklasifikasikan, secara umum sumber belajar meliputi, antara lain:
a. Person (orang). Contohnya seperti Kepala Sekolah, tokoh-tokoh
masayarakat, dan lain-lain.
b. Pesan. Yaitu berisikan tentang ajaran dan informasi.
c. Bahan (materials). Di dalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu
disajikan baik dengan bantuan alat penyaji maupun tanpa alat penyaji.
Contohnya Al-Qur’an, hadits, buku, majalah, jurnal, dan lain sebagainya.
d. Lingkungan. Seperti lingkungan sekolah, dan lain-lain.

8
Abd.Hafid, Sumber dan Media Pembelajaran, Jurnal Sulesana, 2011, Vol 6, No. 2, hlm.
70.
9
Ani Cahyadi, pengembangan media dan sumber belajar (Teori dan Prosedur), 2019,
Serang: Laksita Indonesia, hlm. 6.
10
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 2006,
Jakarta: Prenada Group, hlm. 174.

12
e. Alat (device). Ini bisa juga disebut dengan istilah Hadware atau perangkat
keras, digunakan untuk menyajikan pesan. Contohnya adalah proyektor
film, video, tape, pesawat radio, televise dan lain sebagainya.11

C. Alat Peraga
1. Pengertian Alat Peraga
Kata ”alat peraga” diperoleh dari dua kata alat dan peraga. Kalau
utamanya adalah peraga yang artinya bertugas ”meragakan” atau membuat
bentuk ”raga” atau bentuk ”fisik” dari suatu arti/pengertian yang dijelaskan.
Bentuk fisik itu dapat berbentuk benda nyataan atau benda tiruan dalam
bentuk model atau dalam bentuk gambar visual/audio visual.
Alat peraga merupakan suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam
proses belajar-mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan
yang dilakukan oleh pengajar atau guru.12
Proses pembelajaran akan menarik dan merangsang rasa ingin tahu para
peserta didik jika dalam proses pembelajaran tersebut dilengkapi dengan alat
peraga. Alat peraga dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dibutuhkan
dalam proses pembelajaran, karena:
a. Objek Al-Qur’an dan hadits sifatnya abstrak sehingga memerlukan alat
peraga.
b. Sifat materi Al-Qur’an dan hadits tidak mudah dipahami.
c. Citra pembelajaran Al-Qur’an dan hadits kurang baik (takut, tegang,
bosan, banyak problem)
d. Kemampuan kognitif siswa yang masih kongkret
e. Kurangnya motivasi belajar siswa

2. Manfaat Alat Peraga dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Adapun beberapa manfaat dari penggunaan alat peraga pada proses


pembelajaran Al-Qur’an dan hadits yaitu diantaranya sebagai berikut:

11
Arief. S. Sadiman, Media Pendidikan, 2003, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm. 5.
12
Ani Cahyadi, Op Cit, hlm. 10.

13
a. Dengan adanya alat peraga, peserta didik lebih banyak mengikuti
pembelajaran dengan gembira, sehingga minatnya dalam
mempelajari Al-Qur’an dan hadits semakin besar. Peserta didik akan
senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pengejaran
Al-Qur’an hadits.
b. Dengan disajikannya konsep abstrak Al-Qur’an hadits dalam bentuk
yang kongkret, maka peserta didik pada tingkat yang lebih rendah
akan lebih mudah memahami dan mengerti.
c. Alat peraga dapat membantu daya titik ruang, karena tidak
membayangkan bentuk-bentuk huruf Al-Qur’an dan hadits terutama
huruf hijaiyah dan hukum bacaan mad.

3. Macam-Macam Alat Peraga


Beberapa alat peraga yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
di antaranya sebagai berikut:
a. Alat peraga auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan fungsi suara
seperti radio, perekam suara, perekam kaset, dan piringan audio.
b. Alat peraga visual, yaitu alat yang dapat menampilkan gambar diam,
seperti film, gambar atau lukisan, slide foto, dan barang cetakan.
c. Alat peraga audio-visual, yaitu alat dengan elemen suara dan gambar.13

13
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, 1991, Bandung: Sinar Baru
Bandung, hlm. 87.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media, sumber dan alat peraga merupakan beberapa komponen sistem
yang terdapat dalam teknologi pembelajaran, khusunya pembeajaran Al-Qur’an
Hadits. Teknolodi pembelajaran merupakan suatu pengembangan (riset, desain,
produksi, evaluasi, dukungaan, pasokan, pemnafaatan) komponen sistem
pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta
pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik,
dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
meyalurkan pesan dari pendidik ke peserta didik dalam proses kegiatan belajar
mengajar serta berfungsi untuk memperjelas maksud atau informasi yang
disampaikan demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sumber dalam
proses pembelajaran, baik itu orang, data dan wujud benda tertentu yang
bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mencapai suatu tujan
pembelajaran.
Alat peraga merupakan suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam
proses belajar-mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan yang
dilakukan oleh pengajar atau guru.

B. Saran
Apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka penulis
sarankan pembaca untuk mengkritik makalah yang penulis susun. Kritik dan
saran yang membangun sangat penting untuk pembuatan makalah yang lebih
baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Cahyadi, Ani. 2019. Pengembangan media dan sumber belajar (Teori dan
Prosedur). Serang: Laksita Indonesia.

Hafid, Abd. 2011. Sumber dan Media Pembelajaran. Jurnal Sulesana. Vol 6,
No.2.

Nurdyansyah. 2019. Media Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Pito, Abdul Haris. 2018. Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an.


Andragogi Jurnal Diklat Teknis, Vol IV, No. 2.
Sadiman, Arief. S. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S., dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Group.

Sudjana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Bandung.

Sudjana, Nana dan Rivai. 2015. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sundayana, Rostina. 2013. Media Dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran


Matematika. Bandung: Alfabeta.

16

Anda mungkin juga menyukai